1. Pendidikan Kepramukaan
Melalui Gugusdepan
Berbasis Satuan
Pendidikan
Countryfair : 0823337889030
Dr. SUYATNO, M.Pd.
Kapusdiklatda Jawa Timur
Disampaikan dalam acara KMD
oleh :
KUSNO ABIWIBOWO
Kepala Pusdiklatcab “ macan Putih
“ Gerakan Pramuka Kwartir Cabang
Banyuwangi
2. K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N D I D I K A N D A S A R
D I R E K T O R A T P E M B I N A A N S E K O L A H D A S A R
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 81A
TAHUN 2013
3. Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negri kujala
ni
Yang masyhur permai dikata o
rang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
5. LATAR BELAKANG
Kepramukaan sebagai sistem pendidikan nonformal, merupakan
bagian dari sistem pendidikan formal.
Dalam implementasi telah disepakati antara Kemendikbud dengan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, bahwa Gugus Depan Gerakan
Pramuka dapat diselenggarakan atau berpangkalan di sekolah.
Gerakan Pramuka yang berpangkalan di sekolah tidak mengulangi
atau mereproduksi apa yang telah diberikan oleh sekolah,
keluarga, lembaga keagamaan, atau organisasi kepemudaan
lainnya tetapi berupaya untuk melengkapi apa yang telah
dikerjakan fihak lain, dengan cara mengisi kesenjangan-
kesenjangan dalam pendidikan yang mungkin tidak dapat
dilaksanakan oleh fihak lain
6. LATAR BELAKANG
Gerakan Pramuka yang
berpangkalan di sekolah
bertujuan mendidik anak-anak
Indonesia dengan prinsip-
prinsip dasar dan Metode
Kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan
dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia
8. KESELARASAN PERMEN 81A DENGAN KURIKULUM
PEND KEPRAMUKAAN
Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 81A Tahun
2013 membantu Gerakan
Pramuka dalam hal memperkuat
peningkatan “kuantitas anggota
muda GP di gugusdepan yang
berbasis satuan pendidikan
formal selaras dengan pasal 21
dan 22 UU No. 12 Tahun 2010”.
9. KESELARASAN PERMEN 81A DENGAN KURIKULUM
PEND KEPRAMUKAAN
Perlu dicermati kesesuaian “Permendikbud
No. 81A dengan UU No. 12 Th 2010 Tentang
Gerakan Pramuka pasal 15 perihal Kurikulum
Pendidikan Kepramukaan yang harus
disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
kepramukaan sehingga memenuhi persyaratan
standar kurikulum.
11. KEKUATAN
Kekuatan Gerakan Pramuka yang
diselenggarakan di Gugus Depan yang
berpangkalan di sekolah adalah;
telah tersedianya nara sumber dan Pembina
yang memadai, yaitu para guru dan Pembina
pendidikan
dukungan pendanaan kegiatan yang dapat
terintegrasi melalui Bantuan Operasional
Sekolah (BOS),
sistem pembinaan yang teratur dan terarah
melalui pendekatan ekstrakurikuler.
13. KELEMAHAN
Kelemahan yang dihadapi dengan diselenggarakannya Gerakan
Pramuka melalui Gugus Depan yang berpangkalan di sekolah
adalah;
Di kota-kota besar antusiasme peserta didik terhadap Gerakan
Pramuka menurun karena masih merupakan kegiatan
ekstrakurikuler dalam bentuk pilihan,
Dukungan Pembina dari unsur Guru dan Pembina Pendidikan
menurun, ditandai dengan adanya kecenderungan pelaksanaan
kegiatan pramuka dilimpahkan kepada tenaga pelatih dari luar
lembaga pendidikan,
Kurangnya kegiatan pembinaan dan lomba yang bersifat kontinu
yang melibatkan lembaga struktural, misalnya Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Pembinaan SMP, atau
Direktorat Pembinaan SMA, dll.
15. RENCANA TINDAK LANJUT
Mengatasi kelemahan yang dihadapi dalam pembinaan Gerakan
Pramuka melalui Gugus Depan yang berpangkalan di sekolah
diantaranya;
Gerakan Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib di sekolah,
Optimalisasi peran guru sebagai Pembina Pramuka melalui:
Pembinaan Pengelolaan Gugusdepan,
Kursus Pembina Pramukan Mahir Tingkat Dasar (KMD), dan
Kursus Pembinan Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML),
Evaluasi kegiatan-kegiatan antara lain dalam bentuk Perkemahan
Sabtu Minggu (Persami), Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru),
Pesta Siaga, dan bentuk lomba lainnya yang bersifat kontinyu.
16. 1. Menyiapkan Tim Pembina Bimbingan Teknis
Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar.
2. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan
Tim Pembina Bimbingan Teknis Ekstrakurikuler di
Sekolah Dasar.
3. Menumbuhkan sikap mental Tim Pembina Bimbingan
Teknis Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar dalam
mengelola bimbingan teknis ekstrakurikuler sehingga
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai
dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan.
TUJUAN RTL
17. Tujuan Pendidikan Nasional
Berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Pasal 3
UUNo. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional)
18. TUJUAN GERAKAN PRAMUKA
Membentuk setiap pramuka agar
memiliki kepribadian yang
berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, dan memiliki
kecakapan hidup sebagai kader
bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, serta
melestarikan lingkungan hidup.
23. KELEMBAGAAN
• Kelembagaan Gerakan Pramuka bersifat:
Mandiri
Organisasi gerakan pramuka
merupakan lembaga yang
mengelola sendiri
kelembagaannya
Sukarela
Organisasi yang keanggotaannya
atas kemauan sendiri, tidak
diwajibkan
Nonpolitis
Organisasi Gerakan Pramuka
bukan merupakan bagian dari
salah satu organisasi sosial
politik manapun
24. BENTUK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
• Tunggal di atas plural di bawah
berarti bahwa secara nasional
(kwartir) hanya ada satu organisasi
gerakan pramuka, sedangkan di
tingkat gugus depan (berbasis
sekolah dan berbasis komunitas)
mengakomodasi semua aspirasi,
baik meliputi kewilayahan, agama,
profesi maupun kesamaan hobi.
25. TUGAS DAN WEWENANG
PEMERINTAH
TUGAS:
a. Menjamin kebebasan
berpendapat dan berkarya dalam
kepramukaan
b. Membimbing, mendukung, dan
memfasilitasi penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan secara
berkelanjutan dan
berkesinambungan
c. Membantu ketersediaan tenaga,
dana, dan fasilitas yang
diperlukan untuk pendidikan
kepramukaan
27. Pendidikan Formal di Satuan Pendidikan
• Intrakurikuler
• Ekstrakurikuler
Pembangunan
Karakter
Bangsa
secara Integratif
28. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler
• Program kurikuler yang alokasi waktunya
tidak ditetapkan dalam kurikulum.
• Merupakan perangkat operasional
(supplement dan complements) kurikulum,
yang perlu disusun dan dituangkan dalam
rencana kerja tahunan/kalender pendidikan
satuan pendidikan.
• Menjembatani kebutuhan perkembangan
peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan
sense akan nilai moral dan sikap,
kemampuan, dan kreativitas.
29. Pengertian Pendidikan Ekstrakurikuler
Kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar
kurikulum standar sebagai perluasan
dari kegiatan kurikulum dan dilakukan
di bawah bimbingan sekolah dengan
tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas
atau di luar minat yang dikembangkan
oleh kurikulum.
30. Ekstrakurikul
er
Wajib
Harus diikuti oleh
seluruh peserta didik,
terkecuali bagi peserta
didik dengan kondisi
tertentu yang tidak
memungkinkannya
Pilihan
Dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai
dengan bakat dan
minatnya masing-
masing.
31. Misi Kegiatan Ekstrakurikuler
• Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat
dipilih dan diikuti sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat peserta didik.
• Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang
memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk dapat mengekspresikan dan
mengaktualisasikan diri secara optimal
melalui kegiatan mandiri dan atau
berkelompok.
32. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
Meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor
peserta didik.
Mengembangkan bakat dan minat
peserta didik dalam upaya
pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya.
33. Fungsi Kegiatan Esktrakurikuler
Fungsi pengembangan, mendukung
perkembangan personal melalui perluasan minat,
pengembangan potensi, dan pemberian
kesempatan untuk pembentukan karakter dan
pelatihan kepemimpinan.
Fungsi sosial, mengembangkan kemampuan dan
internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
Fungsi rekreatif, dilakukan dalam suasana rileks,
menggembirakan, dan menyenangkan.
Fungsi persiapan karier, mengembangkan
kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
34. Prinsip Ekstrakurikuler
• Bersifat individual
• Bersifat pilihan
• Keterlibatan aktif
• Menyenangkan
• Membangun etos kerja
• Kemanfaatan sosial
35. Jenis
1. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan
Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar
Bendera Pusaka (Paskibraka), dan lainnya;
2. Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah
Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan
dan kemampuan akademik, penelitian, dan
lainnya;
3. Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi
pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, cinta alam, jurnalistik, teater,
keagamaan, dan lainnya; atau
4. Jenis lainnya.
37. 39
INTERVENSI
HABITUASI
Generasi
Indonesia
GUDEP
PROSES PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Agama,
Pancasila, UUD
1945,
UU No. 12 Tahun
2010 ttg GP
Satya
dan
Darma
Pengalaman terbaik
(best practices) dan
praktik nyata
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
NK,
PDK,
dan MK
Alur Pikir Pendidikan Kepramukaan dalam GP
Kepramuka
an
39. Oleh karena landasan dan dasar yang sama
seperti di atas, diperlukan upaya bersama,
terintegrasi, dan tersistem dalam
penyelenggaraan pendidikan, salah satunya
adalah ekstrakurikuler kepramukaan sesuai
dengan peran masing-masing
41. Upaca
ra
Menghormat Bendera,
Doa, Lagu, Janji
Briefing.
Keimanan dan Ketakwaan
kepada Tuhan YME
Kecintaan pada alam dan
sesama manusia
Kecintaan kepada tanah air dan
bangsa Indonesia
Kedisiplinan, Keberanian,
Kesetiaan
Tolong menolong,
Bertanggungjawab
Dapat dipercaya
Jernih dalam berpikir, berkata,
dan berbuat
Hemat , Cermat, Bersahaja,
Rajin, Terampil
Partisipasi:
kehadiran latihan,
berpendapat, korve/piket regu,
bertanya, keterlibatan diri.
Berba
ris
Berbaris Dasar dan Variasi
Scouti
ng
Skills
Pioneering
Mountener
ing
Orientering
Camping
Wirausaha
Belanegara
Teknologi
Komunikas
i
Simpul dan
ikatan, tanda
jejak, sandi
dan isyarat,
jelajah, peta,
kompas,
memasak,ten
da, PPGD,
KIM,
menaksir,
halang
rintang, TTG,
bakti, lomba,
hastakarya
Sekolah
44. Teknik Penerapan Tekpram
Praktik Langsung
Permainan
Perjalanan
Diskusi
Produktif
Lagu
Gerak
Widya Wisata
Simulasi
Napak Tilas
Upacara
Dinamika Kelompok
46. Teknologi
• Hastakarya
• Internet
• Radio
• TV
• Komputer
• TTG
Belanegara
• Upacara
• Lagu
• Seni dan
Budaya
• Cinta Tanah
Air
• Cinta
Bangsa
• Bakti
Wirausaha
• Iuran
satuan
• Usaha
satuan
• Produksi
• Praktik
Jasa
Camping
• Berkemah
• Bivak
• Masak
Rimba
• Kemah
Safari
• P3K
• PPGD
Keterampilan Kepramukaan (Tekpram)
47. Komponen Penilaian Observasi
No Aspek 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Keimanan kepada Tuhan YME
Ketakwaan kepada Tuhan YME
Kecintaan pada alam
Kecintaan kepada sesama manusia
Kecintaan kepada tanah air Indonesia
Kecintaan kepada bangsa Indonesia
Kedisiplinan
Keberanian
Kesetiaan
Tolong menolong
Bertanggungjawab
Dapat dipercaya
Jernih dalam berpikir
Jernih dalam berkata
Jernih dalam berbuat
Hemat
Cermat
Bersahaja
Rajin
48. Komponen Penilaian Tekpram
No Nama Siswa T1 T2 T… T8 NT
1
2
3
4
5
Keterangan T:
Pioneering, Mountenering, Orientering, Camping, Wirausaha,
Belanegara, Teknologi, Komunikasi
49. Komponen Penilaian Partisipasi
N
o
Aspek 1 2 3 4 5
1 Kehadiran latihan
2 Berpendapat
3 Korve/piket
4 Bertanya
5 Keterlibatan diri
N P = (Skor : Skor Maksimal) x 100
50. Ditengah2 hutan dibawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat jilat terangi rimba raya
Membawa kelana dalam impian
Dengar lah 2x sayup 2x suara nan merdu
Memecah malam.
Jauhlah dari kampung turuti kata hati
Guna bakti pada bunda Pertiwi
55. Penguatan Pelaksanaan Ekstrakurikuler
Kepramukaan
1. Kerjasama Kemendikbud dengan Kwarnas
(Kesepakatan Bersama Nomor: 17/XI/KB/2013
dan 011/PK-MoU/2013)
2. Optimalisasi Program Pendidikan Ekstrakurikuler
Melalui Program Sekolah
3. Penguatan Gugusdepan yang Berpangkalan di Sekolah
4. Dukungan Finansial bagi Gugusdepan sebagai
pangkalan ekstrakurikuler kepramukaan melalui
pemerintah dan pemerintah daerah
56. SAYA TAHU SADAR SIAP MELAKUKANNYA 2 x
SAYA TAHU SADAR SIAP,
SIAP SADAR TAHU
SAYA TAHU SADAR SIAP MELAKUKANNYA
Asyik Berkegiatan karena
Dilandasi Aturan yang Jelas