Eka Sri Wahyuningsih membahas konsep, aliran, sejarah dan prinsip-prinsip koperasi dalam tulisannya. Dokumen ini memberikan gambaran mengenai asal usul koperasi, perkembangannya di berbagai belahan dunia, serta prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman koperasi."
Dosen saya memberi tugas tentang koperasi konsumsi. koperasi konsumsi merupakan tempat transaksi jual beli antar anggota disuatu ruang lingkup (Perusahaan, sekolah, dll)
semoga bermanfaat, jangan lupa dilike
Dosen saya memberi tugas tentang koperasi konsumsi. koperasi konsumsi merupakan tempat transaksi jual beli antar anggota disuatu ruang lingkup (Perusahaan, sekolah, dll)
semoga bermanfaat, jangan lupa dilike
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ghea Megah Pahleti
Ā
KELOMPOK 1
BAB 1 : Konsep, Aliran, dan Sejarah Koperasi
BAB 2 : Pengertian dan Prinsip-Prinsip Koperasi
Ekonomi Koperasi
2017
Universitas Gunadarma
Sumber : Buku Koperasi, Teori dan Praktek
Karangan : Arifin Sitio dan Halomoan Tamba
Tahun : 2001
Penerbit : Erlangga - Jakarta
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
4. 1. Konsep Koperasi
2. Latar Belakang Timbulnya A
liran Koperasi
3. Sejarah Perkembangan K
operasi
5. Konsep Koperasi
A. Konsep Koperasi Barat
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh
orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud
mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal
balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Unsur-unsur Positif Konsep Koperasi Barat:
ā¢ Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama
anggota, dg saling membantu dan saling menguntungkan.
ā¢ Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan
keuntungan dan menanggung risiko bersama
ā¢ Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan
metode yang telah disepakati
ā¢ Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan
koperasi
6. B. Konsep Koperasi Sosialis
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk
dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem
dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis
C. Konsep KoperasiNegara Berkembang
ļ§ Operasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur
tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.
ļ§ Perbedaan dengan Konsep Sosialis, pada konsep Sosialis, tujuan koperasi
untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan probadi ke pemilikan
kolektif sedangkan konsep koperasi negara berkembang, tujuan koperasi
adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi.
7. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
A. Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi
Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem
perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianut pun akan berbeda. Sebaliknya,
setiap sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran
koperasinya pun akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi bangsa tersebut.
B. Aliran Koperasi
Secara umum aliran koperasi yang dianut oleh pelbagai negara di dunia dapat
dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam system perekonomian dan
hubungnnya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran, yaitu :
ā¢ Aliran Yardstick
ļ¶ Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian
Liberal.
ļ¶ Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
ļ¶Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-
tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri
ļ¶Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang
dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.
8. ā¢ Aliran Sosialis
ļ¶ Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui
organisasi koperasi.
ļ¶ Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia
ā¢ Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
ļ¶ Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat.
ļ¶Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang
peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat
ļ¶Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat āKemitraan
(partnership)ā, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim
pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
9. Sejarah Perkembangan Kopersi
A. Sejarah Lahirnya Koperasi
Koperasi berdiri pertama kali di Rochdale, Inggris pada tahun 1844.Dengan para
pendiriya adalah kaum buruh yang tertindas.yaitu pekerja di pabrik tekstil dengan pada
mulanya berjumlah 28 orang.Mereka terdorong untuk menyatukan kemampuan mereka
yang terbatas dengan membentuk perkumpulan dan mendirikan sebuah Toko. Koperasi ini
adalah Koperasi Konsumsi yang berusaha mengatasi masalah keperluan konsumsi para
anggotanya dengan cara kebersamaan. Koperasi Rochdale ini berhasil menunjukkan
keberhasilan dengan berdirinya 100 koperasi konsumsi di Inggris pada tahun 1852.
Kemudian pada tahun 1862 Koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi
COOPERATIVE WHOLESALE SOCIETY(CWS). Tahun 1950 jumlah anggota Koperasi di Inggris
telah berjumlah 11 juta orang dari 50 juta penduduk Inggris. Dalam waktu yang hampir
bersamaan,di Prancis lahir koperasi yang bergerak di bidang Produksi yang dibangun oleh
beberapa tokoh yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat,diantaranya ; CHARLES
FOURIER,LOUIS BLANC,dan FERDINAND LASALLE.Dan di Jerman,pada tahun 1848 saat
Inggris dan Perancis sudah maju dalam pembangunan industri sedangkan perekonomian di
Jerman masih bercorak Agraris muncul seorang pelopor bernama F.W.RAIFFEISEN (walikota
di FLAMMERSFIELD) yang menganjurkan para petani untuk menyatukan diri dalam
perkumpulan simpan pinjam.
10. Hingga pada akhirnya dengan segala rintangan akhirnya berdirilah Koperasi Simpan
Pinjam di Jerman. Pada Tahun 1808 ā 1883 sebenarnya koperasi juga berkembang di Denmark
dipelopori oleh Herman Schulze.Dan akhirnya pada Tahun 1896 di London terbentuklah ICA
(International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.
B. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia. 1920 diadakan Cooperati
Commissie yang diketahui oleh Dr. JH. Boeke sebagai adviseur Voor Volks Credietewezen. 12 Juli
1947 dilenggarakannya kongres gerakan koperasi se Jawa pertama di Tasikmalaya. 1960
Pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 140 mengenai penyaluran pokok dan
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 1961 diselenggarakannya Musyawarah Koperasi I
(Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi
Terpimpin. 1965 Pemerintah mengeluarkan Undang ā Undang No. 14 tahun 1965 mengenai
prinsip Nasakom diterapkan di koperasi. 1967 Pemerintah mengeluarkan UU No. 12 tahun 1967
tentang pokok ā pokok perkoperasian. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang kegiatan
usaha simpan pinjam koperasi.
13. Pengertian Koperasi
a. Definisi ILO (International Labour Organization)
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :
ā¢ Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
ā¢ Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
ā¢ Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
ā¢ Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
ā¢ Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
b. Definisi Chaniago
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya
14. c. Definisi Dooren
There is no single definition (for coopertive) which is generally accepted, but the
common principle is that cooperative union is an association of member, either personal or
corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic
objective. (Tidak ada definisi tunggal (untuk coopertive) yang umumnya diterima, tetapi
prinsip yang umum adalah bahwa serikat koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik
pribadi atau perusahaan, yang telah secara sukarela datang bersama-sama dalam mengejar
tujuan ekonomi umum)
d. Definisi Hatta
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan āseorang buat semua dan semua buat
seorangā
e. Definisi Munkner
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan āurusniagaā secara
kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-
mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong royong
15. f. Definisi UU N0.25 / 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan
16. Tujuan Koperasi
ļ¶ Menurut UU no 25/1992 pasal 3, Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umum nya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarkat yang maju adil dan makmur
berdasarkan UUD 45 dan pancasila.
ļ¶ Menurut UU no 25/1992 pasal 4, Koperasi bertujuan :
a.Membangun dan Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota nya pada
khusus nya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
b.Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai kopegurunya.
c.Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
d.Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan asas kekluargaan dan demokrasi ekonomi
17. Prinsip-prinsip Koperasi
a. Prinsip Munkner
ā¢ Keanggotaan bersifat sukarela
ā¢ Keanggotaan terbuka
ā¢ Pengembangan anggota
ā¢ Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
ā¢ Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis
ā¢ Koperasi sbg kumpulan orang-orang
ā¢ Modal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagi
ā¢ Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
ā¢ Perkumpulan dengan sukarela
ā¢ Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
ā¢ Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
ā¢ Pendidikan anggota
b. Prinsip Rochdale
ā¢ Pengawasan secara demokratis
ā¢ Keanggotaan yang terbuka
ā¢ Bunga atas modal dibatasi
18. ā¢ Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing anggota
ā¢ Penjualan sepenuhnya dengan tunai
ā¢ Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan
ā¢ Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip anggota
ā¢ Netral terhadap politik dan agama
c. Prinsip Raiffesien
ā¢ Swadaya
ā¢ Daerah kerja terbatas
ā¢ SHU untuk cadangan
ā¢ Tanggung jawab anggota tidak terbatas
ā¢ Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
ā¢ Usaha hanya kepada anggota
ā¢ Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
d.Prinsip Schulze
ā¢ Swadaya
ā¢ Daerah kerja tak terbatas
ā¢ SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
ā¢ Tanggung jawab anggota terbatas
ā¢ Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
ā¢ Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota
19. e. Prinsip ICA
ā¢ Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat
ā¢ Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara
ā¢ Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)
ā¢ SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai dengan jasa masing-masing
ā¢ Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus
ā¢ Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik ditingkat regional,
nasional maupun internasional
f. Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia
ā¢ Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia
ā¢ Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin demokrasi dalam
koperasi
ā¢ Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
ā¢ Adanya pembatasan bunga atas modal
ā¢ Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
ā¢ Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
ā¢ Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada
diri sendiri