Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip-prinsip koperasi. Secara ringkas, koperasi adalah organisasi yang dibentuk secara sukarela oleh anggota untuk mengelola kepentingan bersama berdasarkan prinsip saling tolong menolong dan kepemilikan serta pengurusan secara demokratis.
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ghea Megah Pahleti
Â
KELOMPOK 1
BAB 1 : Konsep, Aliran, dan Sejarah Koperasi
BAB 2 : Pengertian dan Prinsip-Prinsip Koperasi
Ekonomi Koperasi
2017
Universitas Gunadarma
Sumber : Buku Koperasi, Teori dan Praktek
Karangan : Arifin Sitio dan Halomoan Tamba
Tahun : 2001
Penerbit : Erlangga - Jakarta
Ekonomi Koperasi (Bab 1 & Bab 2) - Kelompok 1 Kelas 3EA20 Ghea Megah Pahleti
Â
KELOMPOK 1
BAB 1 : Konsep, Aliran, dan Sejarah Koperasi
BAB 2 : Pengertian dan Prinsip-Prinsip Koperasi
Ekonomi Koperasi
2017
Universitas Gunadarma
Sumber : Buku Koperasi, Teori dan Praktek
Karangan : Arifin Sitio dan Halomoan Tamba
Tahun : 2001
Penerbit : Erlangga - Jakarta
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
6. Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh
orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud
mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik
bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Unsur-unsur Positif Konsep Koperasi Barat :
• Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerja sama antar sesama
anggota, dengan saling membantu dan saling menguntungkan.
• Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan
keuntungan dan menanggung risiko bersama
• Hasil berupa surplus atau keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai
dengan metode yang telah disepakati.
• Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan
koperasi.
Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah:
• Promosi kegiatan ekonomi anggota.
• Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi
permodalan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengembangan keahlian
untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerja sama antar koperasi secara
horizontal dan vertikal.
Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:
• Pengembangan sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan.
• Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan
metode produksi.
• Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga
yang wajar antara produsen dengan pelanggan, serta pemberian kesempatan yang
sama pada koperasi dan perusahaan kecil.
7. Konsep koperasi sosialis menyatakan
bahwa koperasi direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah, dan
dibentuk dengan tujuan merasionalkan
produksi, untuk menunjang
perencanaan nasional.Menurut konsep
ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi
merupakan subsistem dari sistem
sosialisme untuk mencapai tujuan-
tujuan sistem sosialis-komunis.
8. • Koperasi sudah berkembang dengan ciri
tersendiri, yaitu dominasi campur tangan
pemerintah dalam pembinaan dan
pengembangannya.
• Perbedaan dengan Konsep Sosialis, pada
konsep Sosialis, tujuan koperasi untuk
merasionalkan faktor produksi dari
kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif
sedangkan konsep koperasi negara
berkembang, tujuan koperasi adalah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi
anggotanya.
10. • Dijumpai pada negara-negara yang berideologi
kapitalis atau yang menganut perekonomian
Liberal.
• Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk
mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
• Pemerintah tidak melakukan campur tangan
terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-
tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi
terletak di tangan anggota koperasi sendiri
• Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama
dinegara-negara barat dimana industri
berkembang dengan pesat. Seperti di
AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda
dll.
11. • Koperasi dipandang sebagai alat yang
paling efektif untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat
• Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di
negara-negara Eropa Timur dan Rusia
12. • Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif
dalam meningkatkan kualitas ekonomi
masyarakat.
• Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat
berkedudukan strategis dan memegang
peranan utama dalam struktur perekonomian
masyarakat
• Hubungan Pemerintah dengan gerakan
koperasi bersifat “Kemitraan
(partnership)”, dimana pemerintah
bertanggung jawab dan berupaya agar iklim
pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
14. • 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi
modern yang berkembang dewasa ini. Th 1852
jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100
unit.
• 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The
Cooperative Whole Sale Society (CWS)
• 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman
dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.
Raiffesen.
• 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark
dipelopori oleh Herman Schulze.
• 1896 di London terbentuklah ICA (International
Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi
suatu gerakan internasional.
15. • 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di
Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).
Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk
mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman
sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari
cengkeraman pelepas uang. Bank Simpan Pinjam
tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No.
14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama
“De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para „priyayi‟
Purwokerto.Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto
Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants”
• 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr.
JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi
ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat
di Indonesia.
• 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se
Jawa yang pertama di Tasikmalaya
16. • 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan
Pokok dan menugaskan koperasi sebagai
pelaksananya.
• 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional
Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan
Ekonomi Terpimpin
• 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM
(Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di
Koperasi.
• 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok
Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan
UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
• Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang
kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi
18. Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi
sebagai berikut:
a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (association of persons).
b. Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan
(voluntarily joined together).
c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common
economic end).
d. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha)
yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis (formation of a
democratically controlled business organization).
e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
(making equitable contribution to the capital required)
f. Anggota koperasi menerima risiko dan manfaat secara seimbang
(accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking)
19. Arifinal Chaniago (1984)
mendefinisikan koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada
anggota untuk masuk dan
keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha
untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
20. • P.J.V Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satu
pun definisi koperasi yang diterima secara umum
(Nasution, M. dan M. Taufiq, 1992). Namun
demikian, Dooren masih tetap memberikan definisi
koperasi sebagai berikut:
There is no single definiton (for cooperative) which
is generally accepted, but the common principle is
that cooperative union is an associaton of
member, either personal or corporate, which have
voluntarily come together in pursuit of a common
economic objective.
• Dooren sudah memperluas pengertian koperasi, di
mana koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-
orang, akan tetapi dapat juga merupakan
kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).
21. Moh. Hatta. Bapak Koperasi Indonesia
ini mendefinisikan koperasi yaitu:
“Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong-
menolong. Semangat tolong-menolong
tersebut didorong oleh keinginan
memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‟seorang buat semua dan
semua buat seorang”.
23. Definisi koperasi Indonesia menurut
UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian
adalah sebagai berikut:
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang
berdasarkan atas azas kekeluargaan.
25. koperasi adalah mewujudkan
masyarakat adil makmur material dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang – Undang Dasar 1945.
2.2 BAB II PASAL 3 UU NO 25/1992
“Memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang – undang Dasar 1945”.
26. a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
28. ď‚ž Keanggotaan bersifat sukarela
ď‚ž Keanggotaan terbuka
ď‚ž Pengembangan anggota
ď‚ž Identitas sebagai pemilik dan
pelanggan
ď‚ž Manajemen dan pengawasan
dilaksanakan scr demokratis
ď‚ž Koperasi sbg kumpulan orang-orang
29. ď‚ž Pengawasan secara demokratis
ď‚ž Keanggotaan yang terbuka
ď‚ž Bunga atas modal dibatasi
ď‚ž Pembagian sisa hasil usaha kepada
anggota sebanding dengan jasa
masing-masing anggota
ď‚ž Penjualan sepenuhnya dengan tunai
30. ď‚ž Swadaya
ď‚ž Daerah kerja terbatas
ď‚ž SHU untuk cadangan
ď‚ž Tanggung jawab anggota tidak
terbatas
ď‚ž Pengurus bekerja atas dasar
kesukarelaan
31. ď‚ž Swadaya
ď‚ž Daerah kerja tak terbatas
ď‚ž SHU untuk cadangan dan untuk
dibagikan kepada anggota
ď‚ž Tanggung jawab anggota terbatas
ď‚ž Pengurus bekerja dengan mendapat
imbalan
ď‚ž Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk
anggota
32. ď‚ž Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa
adanya pembatasan yang dibuat-buat
ď‚ž Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu
orang satu suara
ď‚ž Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)
ď‚ž SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota
sesuai dengan jasa masing-masing
ď‚ž Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan
secara terus menerus
ď‚ž Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama
yang erat, baik ditingkat regional, nasional
maupun internasional
33. ď‚ž Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk
setiap warga negara Indonesia
ď‚ž Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi
sebagai pemimpin demokrasi dalam koperasi
ď‚ž Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-
masing anggota
ď‚ž Adanya pembatasan bunga atas modal
ď‚ž Mngembangkan kesejahteraan anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya
ď‚ž Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat
terbuka
ď‚ž Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai
pencerminan prinsip dasar percaya pada diri
34. ď‚ž Keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka
ď‚ž Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
ď‚ž Pembagian SHU dilakukan secara adil
sesuai dengan jasa usaha masing-masing
anggota
ď‚ž Pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal
ď‚ž Kemandirian
ď‚ž Pendidikan perkoperasian