SlideShare a Scribd company logo
NAMA : VERONIKA SILALAHI
NIM : D1B012121
KELAS : AGRIBISNIS D
Review Gerakan Koperasi Di Dalam Dan Luar Negeri.
GERAKAN KOPERASI
1.1.Gerakan Koperasi di Inggris
Pada pertengahan abad kedelapan belas dan kemudian dilanjutkan
pada abad kesembilan belas di Inggris terjadi apa yang disebut “revolusi
industri”. Akibatnya muncullah pabrik-pabrik dimana mereka
mengembangkan kapitalisme, yaitu susunan atau tatanan ekonomi yang
berpusat pada keuntungan perorangan. Nasib sebagian rakyat sangat
memilukan.
Robert Owen (1771-1858) dianggap sebagai pendiri sosialisme
Inggris dan orang pertama menggunakan istilah sosialisme. Pada tahun
1823 di Gray’s Inn Road di London, Robert Owen endirikan suatu :
“equitable labor exchange”.
Pada tahun 1821, Owen seperti tertera dalam laporannya kepada
Kotapraja di Lanark, menyatakan bahwa tenaga buruhlah yang digunakan
sebagai dasar perhitungan yang adil dalam tukar menukar barang dan
bahwa buruh berhak menerima seluruh hasil produksinya.
Meskipun Robert Owen dikatakan sebagai pejuang bagi kaum
buruh daripada seorang pendiri gerakan koperasi, tetapi oleh banyak oleh
banyak penulis diakui bahwa koperasi Rochdale yang didirikan pada
tanggal 12 desember 1844 oleh 28 buruh yang dipimpin oleh Charles
Howard itu diilhami oleh pemikiran-pemikiran dari Robert Owen. Tujuan
pendirian Rochdale Pioner ini sebagaimana yang dimuat dalam
peraturannya yang dibuat pada tahun 1844, adalah menemukan cara-cara
yang bisa memberikan keuntungan kepada anggota, dengan cara
mengumpukan dana yang cukup untuk modal dari anggota-anggotanya.
Pada perintis Rochdale berusaha menanamkan kepada setiap
anggota tentang dasar-dasar berkoperasi, cara-cara berusaha dengan
bekerjasama untuk meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran bersama.
Pada awal perkembangannya, koperasi-koperasi konsumsi
menghadapi sedikit kesukaran. Terjadi persaingan antara koperasi-
koperasi itu. Kemudian timbullah gagasan untuk mendirikan pabrik-pabrik
yang menghasilkan barang-baranag kebutuhan sehari-hari yaqng
diperlukan koperasi.
Pada tahun 1863, dalam konferensi Anciats di Manchester
ditetapkan membentuk organisasi gabungan pembelian dengan nama yang
terkenal “the north of england coopertive wholesale society”. Maka pada
tahun itu juga didirikan “the scottish cooperative wholesale sociaty”. Jadi,
di Inggris terdapat dua buah organisasi gabungan pembelian atau
Cooperative Wholesale society (CWS).
CWS memperlihatkan kemajuan-kemajuan yang pesat, terutama
dibawah pimpinan J.T.W. Mitchael yang menjabat sebagai ketua dari
tahun 1874-1895. Demikianlah koperasi Rochdale telah mempelopori
usaha dan gerakan koperasi di seluruh dunia.
1.2.Gerakan Koperasi di Jerman
F.W. Raiffeseisen adalah walikota, mula-mula di Flimensfeld,
kemudian di Wyerburch dan terakhir di Heddesdorf. Pada tahun 1864, dia
berhasil mendirikan koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit yang
diberi nama Darlehunkaaenverein. Didirikannya koperasi ini adalah
karena rasa kemanusiaan.
F.W. Raiffeisen berhasil mendirikan sebuah perkumpulan yang
bertujuan memberikan bantuan kepada petani-petani yang miskin dan
lemah ekonominya. Sebanyak 60 orang dermawan penduduk kota tempat
Raiffeisen menjadi walikota menyatakan bersedia secara bersama-sama
dan sebagai orang yang memikul tanggungjawab atas hutang-hutang yang
mungkin dibuat oleh perkumpulqn itu. Tanggungjawab tak terbatas itu
merupakan sendi atau dasar dari sisem Raiffeisen. Pada tahun 1864
Raiffeisen dapat memberikan sifat koperasi pada usahanya itu.
Tahun 1885 terdapat tidak lebih dari 245 buah koperasi simpan
pinjam di kalangan petani. Berkat uasaha Raiffeisen koperasi sipan pinjam
berkembang terus. Pada tahun 1888, yakni tahun wafatnya Raiffeisen,
sudah ada 425 buah perkumpulan koperasi simpan pinjam yang berdiri.
Pada tahun 1891, julah ini meningkat cepat menjadi 885 buah dan di tahun
1983 jumlah itu telah mencapai 1800 buah dengan jumlah anggotah
seluruhnya sekitar dua juta orang.
Herman Schulze, pada waku menjbat sebagai ketua komission fur
handel und gewerke dari parlemen Prusia (Jerman) memperoleh
kesempatan untuk memperhatikan serta mempelajari kehidupan kaum
buruh dan tukang-tukang di kota-kota. Untuk memperbaiki nasib mereka,
maka Herman Schulze Delitzsch berusaha mendirikan sebuah
perkumpulan koperasi. Setelah mengalami kegagalan beberapa kali,
khirnya terwujud koperasi sipan pinjam/kredit yang susunannya serta cara
kerjanya mirip dengan susunan dan cara kerja sebuah bank.
Pada tahun 1849, didirikan sebuah koperasi yang bertujuan
mengusahakan kebutuhan-kebutuhan golongan pertukangan. Pada tahun
1850, koperasi sejenis didirikan dan selanjutnya dapat berkembang pesat.
Pada tahun 1859, sebanyak 183 buah bank rakyat atau koperasi simpan
pinjam/kredit dengan 18.000 orang anggota telah berdiri berkat anjuran
Hermann Schulze Delitzsch.
1.3.Gerakan Koperasi di Denmark
Perkembangan koperasi di Denmark didahului oleh kebangkitan
jiwa para petaninya. Pada tahun 1769, beberapa orang yang berpandangan
luas mendirikan perkumpulan pertanian kerajaan Denmark. Mereka sendiri
sebagian besar sebenarnyabukan petani, tetapi mereka sadar betapa besar
peranan dan arti pertanian bagi kemajuan tanah air mereka.
Pada tahun 1850, perkumpulan ini melebarkan sayapnya dan dapat
berkembang pesat. Pada awal abad ke 19 berhasil didirikan sparekasse dan
pada tahun 1865 meningkat menjadi 76 buah. Sedangkan pada tahun 1886
jumlahnya menjadi 469 buah. Disamping itu, beberapa daerah atau parish
berhasil mendirikan sparekasse sendiri.
Pada tahun 1814 di Denmark lahirlah Undang-Undang kewajiban
belajar bagi anak-anak berusia antara 7-14 tahun. Corak pelajaran yang
diberikan hampir berkisar bidang pertanian.
Undang-undang kewajiban belajar itu membawa kemajuan dan
memperuas cakrawala pandangan para petani. Usaha peranian dan
peternakan tumbuh pesat. Di dalam kondisi seperti inilah benih-benih
koperasi mulai tumbuh di Denmark. Pada tahun 1852, perkumpulan
pertanian kerajaan Denmark mengeluarkan surat edaran agar mereka
mendirikan perushaan susu bersama. Perusahaan susu bersama itu baru
didirikan di Marslev dekat Odense pada tahun 1863. Pada tanggal 1 juni
1866 Pastor Hans Christian Sonne dengan bantuan Dr. F.F. Ulrich berhasil
mendirikan sebuah koperasi konsumsi di kalangan kaum buruh di kota
Tristed di Jutland.
Pada tahun 1882, terbentuk koperasi atau perusahaan susu bersama
yang pertama, atas anjuran perkumpulan pertanian kerajaan Denmark.
Pada tahun 1890 sudah ada kurang lebih 700 buah koperasi usaha susu.
Gerakan koperasi di Denmark memiliki sarana yang terus enerus
dapat membina dan memlihara semangat dan kesadaran berkoperasi, yaitu
folke hoyskole atau sekolah tinggi rakyat yang didirikan oleh Nikolau
Frederik Severin Grundtving.
Meliht betapa hebatnya kehidupan dan gerakan koperasi di
Denmark, maka kedua julukan, yakni “republik koperatif” dan “the
mecca of the cooperative world”.
1.4.Gerakan Koperasi di Swedia
Gerakan koperasi di Swedia berkembang dan maju, terutama setelah tahun
1899 koperasi-koperasi konsumsi bergabung di dalam sebuah koperasi induk
yang disebut kooperativa forbundet.
Berkat usaha kooperative forbundet, maka dalam waktu singkat kartel-
kartel dapat ditumbangkan. Pada tahun 1991, kooperativa forbundet telah
menumbangkan peranan monopoli kartel mentega. Pada tahun 1924
menyingkirkan kartel produsen terigu dan pada tahun 1932 menghancurkan
peranan moopoli kartel minyak nabati dan selanjutnya menyingkirkan peranan
monopoli kartel-kartel lainnya.
1.5.Gerakan koperasi di Amerika Serikat
Pada hakekatnya koperasi yang berkembang di AS dapat dibagi sebagai
berikut.
a. Koperasi penjualan, yaitu koperasi yang mendistribusikan segala
macam hasil penjualan
b. Koperasi pembelian, berusaha memperoleh atau membeli pupuk,
mengusahakan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
c. Koperasi jasa/pelayanan, yaitu koperasi yang meakukan berbagai
macam usaha termasuk asuransi, dan sebagainya.
Di AS sebagai negara kapitalis yang tentunya menggunakan sistem
ekonomi kapitalis, koperasi tidak dpaat berkembang maju.
1.6.Gerakan Koperasi di Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan Selandia Baru
Di Amerika Selatan mulai menggalakkan koperasi. Mereka mulai
menunjukkan gerakan-gerakan kerjasama di bidang ekonomi seperti toko-
too yang menjual barang-barag kebutuhan hidup sehari-hari, perkumpulan-
perkumpulan kredit, dan perkumpulan yang mengolah dan menjual hasil-
hasil pertanian.
Di Afrika gerakan koperasi belum begitu dikenal. Di Austraia dan
Selandia Baru perkumpulan-perkumpulan koperasi keadaannya mirip di
Eropa.
1.7.Gerakan Koperasi di Asia
Di India kenaikannya lebih dari 40%, demikian juga di Pakistan.
Di Filipina kenaikannya 66%, di Birma (Myanmar) jumlah koperasi
menjadi lima kali lipat dalam waktu sembilan tahun, sedang di China
untuk jangka waktu yang sama menjadi empat kali lipat. Laporan itu juga
enyebutka kebanyakan koperasi di Asia terdiri dari koperasi simpan
pinjam / kredit.
1.8.Gerakan Koperasi di Indonesia
a. Periode penjajajan Belanda
Pada awal 1896, seorang patih praja bernama R. Aria Wiria
Atmadja di Purwerkertomerintis pendirian di suatu bank simpanan. Pada
tahun 1898, ide R. Aria ini diperluas oleh De Walff Van Westerrode
sebagai pengganti E. Sieburgh. Tetapi, cita-cita dan ide R.Aria i ini tidak
dapat berlanjut.
Pada tahun 1908-1913, Boedi Oetomo mencoba memajukan
koperasi-koperasi rumah tangga, koperasi toko, yang kemudian menjadi
koperasi konsumsi.
Pada tahun 1915 itulah Undang-Undang Koperasi yang pertama
kali di negara jajaan Hindia Belanda yang disebut sebgai verordening op
de cooperative verenegingen.
Dikeluarkannya Undang-Undang Koperasi tahun 1915 ini yang
koordan dengan Undang-Undang Koperasi Belanda tahun 1876 ini,
mengakibatkan perkembangan koperasi di Hindia Belanda justru semakin
menurun.
Pada tahun 1927 Rancangan Undang-Undang koperasi yang
disesuaikan dengan kondisi Indonesia selesai dibuat dan diundangkan pada
tahun itu juga, yaitu Undang-Undang Koperasi tahun 1927 yang disebut
Regeling Inlandsche Cooperative Verenegingen.
Dengan dikeluarkannya UU Koperasi tahun 1927, koperasi di
Indonesia mulai bangkit dan berkembang lagi. Pada tahun 1993,
pemerintah Belanda mengeluarkan lagi peraturan koperasi, yaitu algemene
regeling op de cooperative verenegingen sebagai pengganti Undang-
Undang Koperasi tahun 1927. Akibatnya, koperasi semakin bertambah
mundur.
Pada tahun 1937, dibentuk koperasi-koperasi simpan pinjam
dengan bantuan modal dari pemerintah. Pada tahun 1939, jawatan koperasi
dan perdagangan Dalam Negeri.
b. Periode Pendudukan Jepang
Kantor puast jawatan koperasi dan perdagangan diganti namanya
menjadi syomin cou umosyo, sedang kantor daerah diganti menjadi syomin
kumiai sodandyo. Di Jawa dibentuk Jawa yumin keizei sintaisei konsetsu
junbi inkai.
Koperasi tidak mengalami perkembangan, bahkan semakin hancur.
Keadaan ini berlangsung dari tahun 1942 sampai dengan 1945.
c. Periode Kemerdekaan
Gerakan koperasi seluruh Indonesia mengadakan kongres pertama
pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pada tahun 1949, peraturan koperasi tahun 1933 diubah dengan
Regelling Cooperative Verenegingen 1949.
Pada tahun 1953, Gerakan Koperasi Indonesia mengadakan
kongres kedua, dimana salah satu keputusannya adalah menetapkan Bapak
M. Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia.
Pada tahun 1958, pemerintah mengeluarkan UU Koperasi No. 79
Tahun 1958. Dengan dikeluarkannya UU ini, maka peraturan koperasi
tahun 1933 dan peraturan koperasi tahun 1949 dinyatakan batal.
Pada tahun 1960, keluar Instruksi Presiden No. 22 Tahun 1960
yang isinya antara lain bahwa “untuk mendorong pertumbuhan gerakan
koperasi hars ada kerjasama antara jawatan dengan masyarakat, dalam satu
lembaga yang disebut Bada Penggerak Koperasi(BAPENGKOP)”
Pada tanggal 24 April 1961, di Surabay diselenggarakan
musyawarah nasional (munas) I yang dihadiri oleh utusan-utusan dari
koperasi tingkat I dan II dari seluruh Indonesia maupun induk gabungan
koperasi tingkat nasional dan wakil-wakil pemerintah.
Pada tanggal 2 – 10 Agustus 1965 diselenggarakan munas II, yang
kemudian melahirkan UU No. 4 tahun 1965 tentang pokok-pokok
Perkoperasian.
Pada tanggal 18 Desember 1967 pemerinah denga persetujuan
DPRGR telah berhasil membut UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-
Pokok Perkoperasian.
Dalam tahap 5 tahun pertama, pemerintah telah mendirikan:
i. Pusat Latihan Penataran koperasi (Puslatpenkop) di Jakarta
ii. Balai Latihan Perkoperasian (Balatkop) di setiap Provinsi
iii. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) di Jakarta
iv. Badan Usaha Unit Desa (BUUD/KUD)
Pada tahun 1978, pemerintah mengeluarkan Inpres No. 2 Tahun
1978 tetang BUUD/KUD. Maka sejak saat itu, BUUD yang semula
merupakan bentuk antara dilebur menjadi KUD, dipisahkan dari struktur
BUUD.
Dengan berlakunya Inpres No. 4 Tahun 1984, maka Inpres No. 2
Tahun 1978 tentang BUUD/KUD tidak berlaku lagi.
Pada tanggal 21 Oktober 1992 telah dikeluarkan UU No. 25 Tahun
1992 tentang Perkoperasin. Di bawah kepimpinan Presiden B.J. Habibie
telah menetapkan instruksi presiden (Inpres) No. 18 Tahun 1998 tentang
Pengembangan koperasi. Dengan demikian, pemerintah telah memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membentuk dan
mengelola koperasi tanpa batasan wilayah kerja, dan koperasi diberi
kesempatan untuk lebih mandiri dan bebas melakukan aktivitas usahanya.

More Related Content

What's hot

Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Universitas Intersional Batam
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
MaxMedia
 
Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...
Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...
Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...
Lia Kristiana
 
presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.
presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.
presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.
rahmi anissawaty
 
Mazhab Neo Klasik 1
Mazhab Neo Klasik 1Mazhab Neo Klasik 1
Mazhab Neo Klasik 1
Nurul Ikhsanti
 
Modal Koperasi
Modal KoperasiModal Koperasi
Modal Koperasi
Ai Solihat
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisirinawlnsr
 
Kemitraan dan negosiasi
Kemitraan dan negosiasiKemitraan dan negosiasi
Kemitraan dan negosiasi
Endri Hendriansyah
 
Leadership And Entrepreneur
Leadership And EntrepreneurLeadership And Entrepreneur
Leadership And Entrepreneur
Ricky Muchtar
 
Laporan survey pasar
Laporan survey pasarLaporan survey pasar
Laporan survey pasar
Nur Inas Safitri
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Randiarsa Saputra
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
Yesica Adicondro
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanAyu Setyani
 
Pemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkmPemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkm
Wahono Diphayana
 
Pola kemitraan
Pola kemitraanPola kemitraan
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanFira Nursya`bani
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
yunisarosa
 
BAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASI
BAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASIBAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASI
BAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASI
kammilashaffira
 

What's hot (20)

Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...
Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...
Menumbuhkan minat berwirausaha, keuntungan & kelemahan berwirausaha, dorongan...
 
Proposal usaha makanan
Proposal usaha makananProposal usaha makanan
Proposal usaha makanan
 
presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.
presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.
presentasi seminar manajemen strategic coca cola co.
 
Mazhab Neo Klasik 1
Mazhab Neo Klasik 1Mazhab Neo Klasik 1
Mazhab Neo Klasik 1
 
Modal Koperasi
Modal KoperasiModal Koperasi
Modal Koperasi
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
 
Kemitraan dan negosiasi
Kemitraan dan negosiasiKemitraan dan negosiasi
Kemitraan dan negosiasi
 
Leadership And Entrepreneur
Leadership And EntrepreneurLeadership And Entrepreneur
Leadership And Entrepreneur
 
Laporan survey pasar
Laporan survey pasarLaporan survey pasar
Laporan survey pasar
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
 
Pemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkmPemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkm
 
Pola kemitraan
Pola kemitraanPola kemitraan
Pola kemitraan
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
 
BAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASI
BAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASIBAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASI
BAB 7 JENIS DAN BENTUK KOPERASI
 

Viewers also liked

Sejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasiSejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasi
hasril ariel
 
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di IndonesiaSejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Zury Muliandari
 
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasiEkonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasiOnal Lensun
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
yulitri0507
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
henra saragih
 
ICA Ikatan koperasi antarabangsa
ICA Ikatan koperasi antarabangsaICA Ikatan koperasi antarabangsa
ICA Ikatan koperasi antarabangsaNadia Bohari
 
3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia
Dede Ridwan Nurul Falah
 
Evolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasiEvolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasiEBBY FIRDAOS SUFIAN
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasianjanifanny
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
rosikhohn
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaOperator Warnet Vast Raha
 
Perkoperasian penyuluhan
Perkoperasian penyuluhanPerkoperasian penyuluhan
Perkoperasian penyuluhangito1000
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Wahono Diphayana
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasiwijitricahyani
 
Daftar Nama Koperasi
Daftar Nama KoperasiDaftar Nama Koperasi
Daftar Nama Koperasi
dylanolov
 
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiBab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiMerryCristyn
 
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Operator Warnet Vast Raha
 
Etika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islamEtika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islam
Nurmalia Andriani
 
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiPerbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiYendi Desyandi
 
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjangMakalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Pascasarjana POLITEKNIK NEGERI JEMBER
 

Viewers also liked (20)

Sejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasiSejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasi
 
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di IndonesiaSejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia
 
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasiEkonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
ICA Ikatan koperasi antarabangsa
ICA Ikatan koperasi antarabangsaICA Ikatan koperasi antarabangsa
ICA Ikatan koperasi antarabangsa
 
3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia
 
Evolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasiEvolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasi
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasi
 
Sejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesiaSejarah koperasi di indonesia
Sejarah koperasi di indonesia
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
 
Perkoperasian penyuluhan
Perkoperasian penyuluhanPerkoperasian penyuluhan
Perkoperasian penyuluhan
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Daftar Nama Koperasi
Daftar Nama KoperasiDaftar Nama Koperasi
Daftar Nama Koperasi
 
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiBab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
 
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui program nasional pem...
 
Etika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islamEtika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islam
 
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan KoperasiPerbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
Perbandingan Bumn, Bums, Dan Koperasi
 
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjangMakalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
 

Similar to sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia

NiiaCVXG FDG BJ
NiiaCVXG FDG BJNiiaCVXG FDG BJ
NiiaCVXG FDG BJ
Achmad Abror
 
Sejarah Koperasi Dunia
Sejarah Koperasi DuniaSejarah Koperasi Dunia
Sejarah Koperasi Duniaanditaeka
 
Lahirnya koperasii
Lahirnya koperasiiLahirnya koperasii
Lahirnya koperasii
Arsyadi Arsyadi
 
Pertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptx
Pertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptxPertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptx
Pertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptx
alfisyuhendra1
 
Asal usul koperasi
Asal usul koperasiAsal usul koperasi
Asal usul koperasiNadia Bohari
 
Latarbelakang lahirnya koperasi
Latarbelakang lahirnya koperasiLatarbelakang lahirnya koperasi
Latarbelakang lahirnya koperasi
sabat hermawan
 
Sejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptx
Sejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptxSejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptx
Sejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptx
Phania2022
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasiAmelianaAyu
 
Sejarah Koperasi di Indonesia
Sejarah Koperasi di IndonesiaSejarah Koperasi di Indonesia
Sejarah Koperasi di Indonesiaanditaeka
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasianjanifanny
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasianjanifanny
 

Similar to sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia (20)

NiiaCVXG FDG BJ
NiiaCVXG FDG BJNiiaCVXG FDG BJ
NiiaCVXG FDG BJ
 
Sejarah Koperasi Dunia
Sejarah Koperasi DuniaSejarah Koperasi Dunia
Sejarah Koperasi Dunia
 
Tulisan minggu ke 1
Tulisan minggu ke 1Tulisan minggu ke 1
Tulisan minggu ke 1
 
Tulisan 1 dan tugas
Tulisan 1 dan tugasTulisan 1 dan tugas
Tulisan 1 dan tugas
 
Tulisan minggu ke 1
Tulisan minggu ke 1Tulisan minggu ke 1
Tulisan minggu ke 1
 
Lahirnya koperasii
Lahirnya koperasiiLahirnya koperasii
Lahirnya koperasii
 
Pertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptx
Pertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptxPertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptx
Pertemuan II Sejarah perkembangan koperasi.pptx
 
Bab I dewi
Bab I dewiBab I dewi
Bab I dewi
 
Asal usul koperasi
Asal usul koperasiAsal usul koperasi
Asal usul koperasi
 
Latarbelakang lahirnya koperasi
Latarbelakang lahirnya koperasiLatarbelakang lahirnya koperasi
Latarbelakang lahirnya koperasi
 
Sejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptx
Sejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptxSejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptx
Sejarah Lahirnya Koperasi di Jerman.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Sejarah Koperasi di Indonesia
Sejarah Koperasi di IndonesiaSejarah Koperasi di Indonesia
Sejarah Koperasi di Indonesia
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasi
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasi
 

Recently uploaded

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 

Recently uploaded (20)

Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 

sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia

  • 1. NAMA : VERONIKA SILALAHI NIM : D1B012121 KELAS : AGRIBISNIS D Review Gerakan Koperasi Di Dalam Dan Luar Negeri. GERAKAN KOPERASI 1.1.Gerakan Koperasi di Inggris Pada pertengahan abad kedelapan belas dan kemudian dilanjutkan pada abad kesembilan belas di Inggris terjadi apa yang disebut “revolusi industri”. Akibatnya muncullah pabrik-pabrik dimana mereka mengembangkan kapitalisme, yaitu susunan atau tatanan ekonomi yang berpusat pada keuntungan perorangan. Nasib sebagian rakyat sangat memilukan. Robert Owen (1771-1858) dianggap sebagai pendiri sosialisme Inggris dan orang pertama menggunakan istilah sosialisme. Pada tahun 1823 di Gray’s Inn Road di London, Robert Owen endirikan suatu : “equitable labor exchange”. Pada tahun 1821, Owen seperti tertera dalam laporannya kepada Kotapraja di Lanark, menyatakan bahwa tenaga buruhlah yang digunakan sebagai dasar perhitungan yang adil dalam tukar menukar barang dan bahwa buruh berhak menerima seluruh hasil produksinya. Meskipun Robert Owen dikatakan sebagai pejuang bagi kaum buruh daripada seorang pendiri gerakan koperasi, tetapi oleh banyak oleh banyak penulis diakui bahwa koperasi Rochdale yang didirikan pada tanggal 12 desember 1844 oleh 28 buruh yang dipimpin oleh Charles Howard itu diilhami oleh pemikiran-pemikiran dari Robert Owen. Tujuan pendirian Rochdale Pioner ini sebagaimana yang dimuat dalam peraturannya yang dibuat pada tahun 1844, adalah menemukan cara-cara yang bisa memberikan keuntungan kepada anggota, dengan cara mengumpukan dana yang cukup untuk modal dari anggota-anggotanya.
  • 2. Pada perintis Rochdale berusaha menanamkan kepada setiap anggota tentang dasar-dasar berkoperasi, cara-cara berusaha dengan bekerjasama untuk meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran bersama. Pada awal perkembangannya, koperasi-koperasi konsumsi menghadapi sedikit kesukaran. Terjadi persaingan antara koperasi- koperasi itu. Kemudian timbullah gagasan untuk mendirikan pabrik-pabrik yang menghasilkan barang-baranag kebutuhan sehari-hari yaqng diperlukan koperasi. Pada tahun 1863, dalam konferensi Anciats di Manchester ditetapkan membentuk organisasi gabungan pembelian dengan nama yang terkenal “the north of england coopertive wholesale society”. Maka pada tahun itu juga didirikan “the scottish cooperative wholesale sociaty”. Jadi, di Inggris terdapat dua buah organisasi gabungan pembelian atau Cooperative Wholesale society (CWS). CWS memperlihatkan kemajuan-kemajuan yang pesat, terutama dibawah pimpinan J.T.W. Mitchael yang menjabat sebagai ketua dari tahun 1874-1895. Demikianlah koperasi Rochdale telah mempelopori usaha dan gerakan koperasi di seluruh dunia. 1.2.Gerakan Koperasi di Jerman F.W. Raiffeseisen adalah walikota, mula-mula di Flimensfeld, kemudian di Wyerburch dan terakhir di Heddesdorf. Pada tahun 1864, dia berhasil mendirikan koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit yang diberi nama Darlehunkaaenverein. Didirikannya koperasi ini adalah karena rasa kemanusiaan. F.W. Raiffeisen berhasil mendirikan sebuah perkumpulan yang bertujuan memberikan bantuan kepada petani-petani yang miskin dan lemah ekonominya. Sebanyak 60 orang dermawan penduduk kota tempat Raiffeisen menjadi walikota menyatakan bersedia secara bersama-sama dan sebagai orang yang memikul tanggungjawab atas hutang-hutang yang mungkin dibuat oleh perkumpulqn itu. Tanggungjawab tak terbatas itu merupakan sendi atau dasar dari sisem Raiffeisen. Pada tahun 1864 Raiffeisen dapat memberikan sifat koperasi pada usahanya itu. Tahun 1885 terdapat tidak lebih dari 245 buah koperasi simpan pinjam di kalangan petani. Berkat uasaha Raiffeisen koperasi sipan pinjam berkembang terus. Pada tahun 1888, yakni tahun wafatnya Raiffeisen, sudah ada 425 buah perkumpulan koperasi simpan pinjam yang berdiri. Pada tahun 1891, julah ini meningkat cepat menjadi 885 buah dan di tahun 1983 jumlah itu telah mencapai 1800 buah dengan jumlah anggotah seluruhnya sekitar dua juta orang.
  • 3. Herman Schulze, pada waku menjbat sebagai ketua komission fur handel und gewerke dari parlemen Prusia (Jerman) memperoleh kesempatan untuk memperhatikan serta mempelajari kehidupan kaum buruh dan tukang-tukang di kota-kota. Untuk memperbaiki nasib mereka, maka Herman Schulze Delitzsch berusaha mendirikan sebuah perkumpulan koperasi. Setelah mengalami kegagalan beberapa kali, khirnya terwujud koperasi sipan pinjam/kredit yang susunannya serta cara kerjanya mirip dengan susunan dan cara kerja sebuah bank. Pada tahun 1849, didirikan sebuah koperasi yang bertujuan mengusahakan kebutuhan-kebutuhan golongan pertukangan. Pada tahun 1850, koperasi sejenis didirikan dan selanjutnya dapat berkembang pesat. Pada tahun 1859, sebanyak 183 buah bank rakyat atau koperasi simpan pinjam/kredit dengan 18.000 orang anggota telah berdiri berkat anjuran Hermann Schulze Delitzsch. 1.3.Gerakan Koperasi di Denmark Perkembangan koperasi di Denmark didahului oleh kebangkitan jiwa para petaninya. Pada tahun 1769, beberapa orang yang berpandangan luas mendirikan perkumpulan pertanian kerajaan Denmark. Mereka sendiri sebagian besar sebenarnyabukan petani, tetapi mereka sadar betapa besar peranan dan arti pertanian bagi kemajuan tanah air mereka. Pada tahun 1850, perkumpulan ini melebarkan sayapnya dan dapat berkembang pesat. Pada awal abad ke 19 berhasil didirikan sparekasse dan pada tahun 1865 meningkat menjadi 76 buah. Sedangkan pada tahun 1886 jumlahnya menjadi 469 buah. Disamping itu, beberapa daerah atau parish berhasil mendirikan sparekasse sendiri. Pada tahun 1814 di Denmark lahirlah Undang-Undang kewajiban belajar bagi anak-anak berusia antara 7-14 tahun. Corak pelajaran yang diberikan hampir berkisar bidang pertanian. Undang-undang kewajiban belajar itu membawa kemajuan dan memperuas cakrawala pandangan para petani. Usaha peranian dan peternakan tumbuh pesat. Di dalam kondisi seperti inilah benih-benih koperasi mulai tumbuh di Denmark. Pada tahun 1852, perkumpulan pertanian kerajaan Denmark mengeluarkan surat edaran agar mereka mendirikan perushaan susu bersama. Perusahaan susu bersama itu baru didirikan di Marslev dekat Odense pada tahun 1863. Pada tanggal 1 juni 1866 Pastor Hans Christian Sonne dengan bantuan Dr. F.F. Ulrich berhasil mendirikan sebuah koperasi konsumsi di kalangan kaum buruh di kota Tristed di Jutland.
  • 4. Pada tahun 1882, terbentuk koperasi atau perusahaan susu bersama yang pertama, atas anjuran perkumpulan pertanian kerajaan Denmark. Pada tahun 1890 sudah ada kurang lebih 700 buah koperasi usaha susu. Gerakan koperasi di Denmark memiliki sarana yang terus enerus dapat membina dan memlihara semangat dan kesadaran berkoperasi, yaitu folke hoyskole atau sekolah tinggi rakyat yang didirikan oleh Nikolau Frederik Severin Grundtving. Meliht betapa hebatnya kehidupan dan gerakan koperasi di Denmark, maka kedua julukan, yakni “republik koperatif” dan “the mecca of the cooperative world”. 1.4.Gerakan Koperasi di Swedia Gerakan koperasi di Swedia berkembang dan maju, terutama setelah tahun 1899 koperasi-koperasi konsumsi bergabung di dalam sebuah koperasi induk yang disebut kooperativa forbundet. Berkat usaha kooperative forbundet, maka dalam waktu singkat kartel- kartel dapat ditumbangkan. Pada tahun 1991, kooperativa forbundet telah menumbangkan peranan monopoli kartel mentega. Pada tahun 1924 menyingkirkan kartel produsen terigu dan pada tahun 1932 menghancurkan peranan moopoli kartel minyak nabati dan selanjutnya menyingkirkan peranan monopoli kartel-kartel lainnya. 1.5.Gerakan koperasi di Amerika Serikat Pada hakekatnya koperasi yang berkembang di AS dapat dibagi sebagai berikut. a. Koperasi penjualan, yaitu koperasi yang mendistribusikan segala macam hasil penjualan b. Koperasi pembelian, berusaha memperoleh atau membeli pupuk, mengusahakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. c. Koperasi jasa/pelayanan, yaitu koperasi yang meakukan berbagai macam usaha termasuk asuransi, dan sebagainya. Di AS sebagai negara kapitalis yang tentunya menggunakan sistem ekonomi kapitalis, koperasi tidak dpaat berkembang maju. 1.6.Gerakan Koperasi di Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan Selandia Baru Di Amerika Selatan mulai menggalakkan koperasi. Mereka mulai menunjukkan gerakan-gerakan kerjasama di bidang ekonomi seperti toko- too yang menjual barang-barag kebutuhan hidup sehari-hari, perkumpulan-
  • 5. perkumpulan kredit, dan perkumpulan yang mengolah dan menjual hasil- hasil pertanian. Di Afrika gerakan koperasi belum begitu dikenal. Di Austraia dan Selandia Baru perkumpulan-perkumpulan koperasi keadaannya mirip di Eropa. 1.7.Gerakan Koperasi di Asia Di India kenaikannya lebih dari 40%, demikian juga di Pakistan. Di Filipina kenaikannya 66%, di Birma (Myanmar) jumlah koperasi menjadi lima kali lipat dalam waktu sembilan tahun, sedang di China untuk jangka waktu yang sama menjadi empat kali lipat. Laporan itu juga enyebutka kebanyakan koperasi di Asia terdiri dari koperasi simpan pinjam / kredit. 1.8.Gerakan Koperasi di Indonesia a. Periode penjajajan Belanda Pada awal 1896, seorang patih praja bernama R. Aria Wiria Atmadja di Purwerkertomerintis pendirian di suatu bank simpanan. Pada tahun 1898, ide R. Aria ini diperluas oleh De Walff Van Westerrode sebagai pengganti E. Sieburgh. Tetapi, cita-cita dan ide R.Aria i ini tidak dapat berlanjut. Pada tahun 1908-1913, Boedi Oetomo mencoba memajukan koperasi-koperasi rumah tangga, koperasi toko, yang kemudian menjadi koperasi konsumsi. Pada tahun 1915 itulah Undang-Undang Koperasi yang pertama kali di negara jajaan Hindia Belanda yang disebut sebgai verordening op de cooperative verenegingen. Dikeluarkannya Undang-Undang Koperasi tahun 1915 ini yang koordan dengan Undang-Undang Koperasi Belanda tahun 1876 ini, mengakibatkan perkembangan koperasi di Hindia Belanda justru semakin menurun. Pada tahun 1927 Rancangan Undang-Undang koperasi yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia selesai dibuat dan diundangkan pada tahun itu juga, yaitu Undang-Undang Koperasi tahun 1927 yang disebut Regeling Inlandsche Cooperative Verenegingen. Dengan dikeluarkannya UU Koperasi tahun 1927, koperasi di Indonesia mulai bangkit dan berkembang lagi. Pada tahun 1993, pemerintah Belanda mengeluarkan lagi peraturan koperasi, yaitu algemene regeling op de cooperative verenegingen sebagai pengganti Undang-
  • 6. Undang Koperasi tahun 1927. Akibatnya, koperasi semakin bertambah mundur. Pada tahun 1937, dibentuk koperasi-koperasi simpan pinjam dengan bantuan modal dari pemerintah. Pada tahun 1939, jawatan koperasi dan perdagangan Dalam Negeri. b. Periode Pendudukan Jepang Kantor puast jawatan koperasi dan perdagangan diganti namanya menjadi syomin cou umosyo, sedang kantor daerah diganti menjadi syomin kumiai sodandyo. Di Jawa dibentuk Jawa yumin keizei sintaisei konsetsu junbi inkai. Koperasi tidak mengalami perkembangan, bahkan semakin hancur. Keadaan ini berlangsung dari tahun 1942 sampai dengan 1945. c. Periode Kemerdekaan Gerakan koperasi seluruh Indonesia mengadakan kongres pertama pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada tahun 1949, peraturan koperasi tahun 1933 diubah dengan Regelling Cooperative Verenegingen 1949. Pada tahun 1953, Gerakan Koperasi Indonesia mengadakan kongres kedua, dimana salah satu keputusannya adalah menetapkan Bapak M. Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia. Pada tahun 1958, pemerintah mengeluarkan UU Koperasi No. 79 Tahun 1958. Dengan dikeluarkannya UU ini, maka peraturan koperasi tahun 1933 dan peraturan koperasi tahun 1949 dinyatakan batal. Pada tahun 1960, keluar Instruksi Presiden No. 22 Tahun 1960 yang isinya antara lain bahwa “untuk mendorong pertumbuhan gerakan koperasi hars ada kerjasama antara jawatan dengan masyarakat, dalam satu lembaga yang disebut Bada Penggerak Koperasi(BAPENGKOP)” Pada tanggal 24 April 1961, di Surabay diselenggarakan musyawarah nasional (munas) I yang dihadiri oleh utusan-utusan dari koperasi tingkat I dan II dari seluruh Indonesia maupun induk gabungan koperasi tingkat nasional dan wakil-wakil pemerintah. Pada tanggal 2 – 10 Agustus 1965 diselenggarakan munas II, yang kemudian melahirkan UU No. 4 tahun 1965 tentang pokok-pokok Perkoperasian. Pada tanggal 18 Desember 1967 pemerinah denga persetujuan DPRGR telah berhasil membut UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok- Pokok Perkoperasian. Dalam tahap 5 tahun pertama, pemerintah telah mendirikan: i. Pusat Latihan Penataran koperasi (Puslatpenkop) di Jakarta ii. Balai Latihan Perkoperasian (Balatkop) di setiap Provinsi
  • 7. iii. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) di Jakarta iv. Badan Usaha Unit Desa (BUUD/KUD) Pada tahun 1978, pemerintah mengeluarkan Inpres No. 2 Tahun 1978 tetang BUUD/KUD. Maka sejak saat itu, BUUD yang semula merupakan bentuk antara dilebur menjadi KUD, dipisahkan dari struktur BUUD. Dengan berlakunya Inpres No. 4 Tahun 1984, maka Inpres No. 2 Tahun 1978 tentang BUUD/KUD tidak berlaku lagi. Pada tanggal 21 Oktober 1992 telah dikeluarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasin. Di bawah kepimpinan Presiden B.J. Habibie telah menetapkan instruksi presiden (Inpres) No. 18 Tahun 1998 tentang Pengembangan koperasi. Dengan demikian, pemerintah telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membentuk dan mengelola koperasi tanpa batasan wilayah kerja, dan koperasi diberi kesempatan untuk lebih mandiri dan bebas melakukan aktivitas usahanya.