Bab 4 membahas tentang budaya perusahaan dan etika. Budaya perusahaan adalah sistem nilai dan keyakinan organisasi yang mewarnai perilaku pegawai. Budaya perusahaan bermanfaat sebagai daya saing perusahaan dan menyatukan arah pandangan anggota. Etika perusahaan berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan karyawan. Etika yang terinternalisasi akan menjadi dasar kekuatan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
UNIVA BAB I Memahami Budaya Organisasi.pptxYuniAndri3
Jadi, apa yang dimaksud dengan budaya organisasi? Budaya organisasi adalah sistem kepercayaan dan sikap bersama yang berkembang dalam suatu organisasi dan membimbing perilaku para anggotanya. Selain itu, budaya organisasi juga dapat didefinisikan sebagai filosofi, ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, harapan, sikap dan norma-norma yang menyatukan suatu organisasi serta disebarluaskan oleh para karyawannya.
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
7. Definisi
“Budaya Perusahaan adalah serangkaian nilai
atau keyakinan yang menghasilkan pola perilaku
tertentu secara kolektif dalam korporasi”
Budaya Perusahaan adalah sejumlah asumsi
penting yang dipegang oleh anggota-anggota
perusahaan, yaitu berupa suatu sistem dari nilai-
nilai yang dipegang bersama tentang apa yang
penting serta keyakinan tentang bagaimana
dunia ini berjalan (Sathe:1982 Vibizmanagement
Culture)
8. Budaya Perusahaan adalah kombinasi ide,
adat istiadat, praktik tradisional, nilai-nilai
perusahaan dan artian bersama yang
membantu mendefinisikan perilaku normal
bagi setiap orang yang bekerja di suatu
perusahaan.
Selain lembaga sosial, perusahaan juga
lembaga ekonomi.
9. Kesadaran bahwa Perilaku Pribadi
Harus Selaras dengan Kebutuhan,
Prioritas, dan Sasaran Organisasi:
1. Berusaha menyesuaikan diri, menghormati norma
organisasi, dan mengerjakan apa yang diharapkan.
2. Memahami serta mendukung secara aktif misi dan tujuan
organisasi.
3. Memilih kegiatan dan prioritas pribadi untuk memenuhi
kebutuhan organisasi dan menyesuaikan diri dengan misi
organisasi.
4. Melakukan tindakan yang sesuai dengan misi dan
menjaga nama baik organisasi.
5. Melakukan pengorbanan pribadi.
6. Menempatkan kepentingan organisasi diatas kepentingan
sendiri, termasuk kepentingan pribadi dan urusan
keluarga.
10. 7. Mendukung keputusan yang menguntungkan organisasi
meskipun tidak disenangi orang lain.
8. Memberikan kejelasan tentang sasaran kelompok dan
bagaimana kontribusi setiap peran anggota dalam mencapai
sasaran tersebut.
9. Meningkatkan efektivitas, moral dan produktifitas kelompok.
Ini termasuk membentuk semangat kelompok.
10. Menjaga kelompok, melindungi kelompok dan reputasinya
serta memastikan bahwa kebutuhan praktis kelompok
terpenuhi dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan.
11. Memastikan bahwa orang lain menerima misi, tujuan,
agenda, iklim dan kebijakan pimpinan.
11. City Bank
General Motors Memiliki Budaya Perusahaan
Coca Cola yang sangat kuat
Toyota
12. Rumusan Definisi Budaya
Perusahaan:
1. Sistem nilai dan keyakinan organisasi yang
mewarnai perilaku pegawai dan kegiatan
organisasi.
2. Metode atau kebiasaan kerja yang telah
membudaya (tertanam).
3. Suatu pola terpadu dari tingkah laku
pegawai dalam perusahaan antara lain
pemikiran, tindakan, pembicaraan,
ritual/upacara dan benda-benda
13. Unsur Visi Budaya dalam
Sikap:
1. Kepuasan Stake holder sebagai Citranya
2. Kepemimpinan Kolaborasi sebagai budaya
3. Membangun sikap positif sebagai arahnya
4. Menyatukan kesamaan berfikir sebagai
tujuannya.
14. Unsur Misi Budaya dalam
Perilaku:
1. Memerhatikan komunikasi yang hangat
2. Membimbing, yaitu mengkomunikasikan
kepercayaan
3. Analisis yaitu mengkomunikasikan fakta,
gagasan
4. Ekspresif yaitu inisiatif, kreatif, spontan,
bersemangat.
15. Manfaat Budaya Perusahaan
Susanto (1997) > Budaya perusahaan dapat
dimanfaatkan sebagai daya saing andalan
organisasi dalam menjawab tantangan dan
perubahan. Juga berfungsi sebagai rantai
pengikat dalam proses menyamakan persepsi
dan arah pandangan anggota terhadap suatu
permasalahan, dan menjadi kekuatan dalam
mencapai tujuan organisasi
16. Hubungan Etika dengan
Budaya Perusahaan
Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan
dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan
lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau
masyarakat sekitarnya.
Terciptanya budaya perusahaan secara baik,
terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan
saling percaya, dan terbentuknya manajemen hubungan
antar pegawai merupakan 3 faktor utama yang
memungkinkan terciptanya iklim etika dalam
perusahaan.
Kode etik (code of conduct)= bentuk kebijakan formal
perusahaan yang didokumentasikan
17. Pengaruh Etika Terhadap
Budaya Perusahaan
Etika yang memengaruhi perilaku individu
atau kelompok dalam perusahaan, yang
kemudian terinternalisasi menjadi budaya
perusahaan, akan menjadi dasar kekuatan
yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan