Cerita fantasi ini menceritakan tentang Indah, seorang gadis yang duduk sendirian di taman pada saat matahari terbenam. Ia memiliki penampilan pucat dan lusuh. Ketika Indah melirik dan mendekati sang narator dengan sorot mata tajam, narator menjadi terdiam tak berdaya. Indah kemudian bangkit dan berjalan perlahan mendekati narator yang tak dapat kabur.
Cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk karangan atau tulisan yang menggambarkan atau membayangkan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka.
Cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk karangan atau tulisan yang menggambarkan atau membayangkan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka.
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
1. pengertian buku fiksi dan non fiksi
2. unsur unsur buku fiksi dan nnon fiksi
3. contoh buku fiksi dan non fiksi
4. kekurangan dan kelebihan buku fiksi dan non fiksi
5. buku fiksi agama
puisi rakyat merupakan materi pengingat jenis-jenis sastra lama yang pernah menghiasai kesusastraan indonesia. seperti; syair, pantun, gurindam, karmina, dll
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
1. pengertian buku fiksi dan non fiksi
2. unsur unsur buku fiksi dan nnon fiksi
3. contoh buku fiksi dan non fiksi
4. kekurangan dan kelebihan buku fiksi dan non fiksi
5. buku fiksi agama
puisi rakyat merupakan materi pengingat jenis-jenis sastra lama yang pernah menghiasai kesusastraan indonesia. seperti; syair, pantun, gurindam, karmina, dll
Pengertian dongeng, Jenis-Jenis Dongeng dan Ciri-Ciri Dongeng - Dongeng merupakan warisan nenek moyang secara turun temurun yang mesti kita lestarikan. Meskipun kebenarannya masih dipertanyakan, namun dongeng termasuk karya sastra yang mampu membangun karakteristik anak sejak kecil untuk belajar berimajinasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Teks cerita fantasi yaitu enis teks yang menyajikan imajinasi/khayalan yang bersifat
fiktif/tidak nyata. contoh: dongeng fabel, cerita rakyat, dsb.
Penyelesaian masalah
yang terdapat pada konflik.
5. Pesan yang ingin disampaikan penulis
kepada pembaca.
Posisi penulis di dalam cerita.
- tokoh: individu rekaan yang mengalami
peristiwa/berkelakuan di dalam cerita
- Penokohan: cara penulis menyajikan
watak/sifat tokoh.
Rangkaian atau jalinan antar peristiwa di
dalam cerita
segala keterangan mengenai waktu, ruang,
dan suasana terjadinya lakuan/peristiwa
dalam cerita.
permasalahan utama yang menjiwai seluruh
cerita/karangan.
Unsur-unsur
7. PERBEDAAN CIRI-CIRI TEKS FANTASI DAN TEKS
NARASI
TEKS FANTASI TEKS NARASI
- Ide cerita
- Menggunakan berbagai
latar
- Tokoh unik (memiliki
kekuatan)
- Bersifat fiktif
- bahasa
- Memiliki alur yang
kompleks
- Tokoh mengalami
peristiwa
- tema menjadi pusat
pengembang cerita
- Amanat menjadi pesan
pengarang melalui cerita
8. Ciri kebahasaan
Penggunaan kata
ganti
Orang
pertama
(Akuan)
Orang ketiga
(Diaan)
Pelaku utama
Pelaku sampingan
Serba tahu
Terarah
Tokoh aku menjadi
tokoh utama dalam
cerita.
Tokoh aku sebagai
tokoh pendamping.
Penulis mengetahui
tingkah laku,
perilaku, keadaan
lahir dan batin
tokoh.
Penulis mengetahui
kondisi lahiriah dari
para tokoh.
Penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk mendeskripsikan latar
(tempat, waktu, suasana)
9. Kata sambung
menyatakan waktu
Akhirnya, dua tahun, ketika, sewaktu, tatkala,
sesudah, sebelum, dll.
Kata/ungkapan
kejutan
Berfungsi untuk
menggerakkan
cerita
- Tiba-tiba seorang alien yang
berukuran lebih besar datang.
- Tanpa diduga buku terjatuh
dan halaman buku terbuka,
menyeret nabila ke dunua
lain.
- Di tengah kebahagiaan
datanglah musibah itu.
Penggunaan
dialog
Kalimat langsung
- “Raksasa itu mengejar kita!”
teriak fiona kalang kabut.
- “woy, andi. Melamun aja
kerjanya,” tegur niko dari
belakang.
10. Analisis struktur
NO STRUKTUR PERNYATAAN/KALIMAT
1. ORIENTASI Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga
membagi tugas kepada seluruh panglima dan pasukannya
di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana
Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati,
mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana
modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan
berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela
tanah air tercinta.
2. KOMPLIKASI Paragraf 2 s.d 3
3. RESOLUSI Selesai pertempuran, Nataga segera menuju ke atas bukit,
bergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia,
Sikka, dan Mora mamandang Natag dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
4. KODA
11. Analisis Unsur
Judul UNSUR
Tema Latar Alur Tokoh dan
penokohan
Amanat
KEKUATAN
EKOR BIRU
NATAGA
(UGI
AGUSTONO)
- Tana
modo (LT)
- Mencekam
(LS)
- Atas bukit
(LT)
- Haru (LS)
- Bahagia
(LS)
- Hari itu
(LW)
Maju - Nataga ()
- Pasukan
siluman
srigala ()
- Dewi
kabut ()
- Seluruh
panglima
12. Matahari telah kembali ke peraduan, lampu-
lampu mulai memancarkan auranya. Indah
hanya berdiam di sudut taman. Memakai gaun
putih serta rambut yang terurai panjang
menghias rerumputan. Wajahnya pucat
dengan lusuh pada pipinya. Aku terdiam, bulu
kuduk pun mulai menunjukkan pesonanya.
Dia melirik ke arah ku dengan sorot mata yang
tajam. Aku tak berdaya, terdiam! Indah
perlahan bangkit dari kursi taman dan
perlahan menuju ke arah ku. Aku tak bisa
pergi, langkahnya kian mendekat.