SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
A. Unit Pelayanan Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk
menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat
dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan alam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, Pusat Sterlisasi sangat bergantung pada unit
penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi
antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit dan lain-lain.
Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada akhirnya akan
mengganggu proses dan hasil sterilisasi. Pusat pelayanan sterilisasi ini bertugas untuk
memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas dari semua
mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat.
Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional
diperlukan pengetahuan dan ketrampilan tertentu oleh perawat atau tenaga non medik
yang berpengalaman dibidang sterilisasi yang merupakan mitra kerja. Asas kemitraan
didasari rasa saling menghormati peran dan fungsi masing-masing dengan tujuan utama
untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan pegawai rumah sakit.
1. Falsafah
Unit pelayanan sterilisasi Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika melayani semua
unit pelayanan yang ada di rumah sakit yang membutuhkan alat-alat/bahan-bahan
dalam kondisi steril.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan bahan guna menekan
kejadian infeksi di rumah sakit.
b. Tujuan Khusus
1) Sebagai sebuah panduan kerja bagi tenaga pelaksana dalam memberikan
pelayanan sterilisasi
2) Menyediakan kebutuhan persediaan / peralatan kamar operasi dan unit lain
yang membutuhkan peralatan steril
3) Menyelenggarakan standarisasi dalam proses dekontaminasi, pengemasan
sampai dengan sterilisasi
4) Terkendalinya kejadian Infeksi Rumah Sakit
1. Pengertian
a. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah suatu proses untuk menghilangkan atau memusnahkan
mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis/objek, sehingga
aman untuk penggunaan selanjutnya.
b. Desinfektan
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah atau menurunkan
jumlah mikroorganismeatau kuman penyakit lainnya
c. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Proses menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali endospora bakterial dari objek
dengan merebus, menguapkan, atau memakai desinfektan kimiawi.
d. Pembersihan
Proses yang secara fisik membuang semua debu yang tampak, kotoran darah, atau
cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun membuang sejumlah mikroorganisme
untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek
tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan
air mengalir sikat sehingga kotoran atau bahan organik hilang dari permukaan,
membilas dengan air bersih lalu mengeringkan.
e. Sterilisasi
Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus, fungi dan parasit)
termasuk endospora bakterial dari benda mati melalui proses fisika dan kimiawi
dengan menggunakan alat sterilisator.
f. Steril
Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora
g. Antiseptik
Antiseptik adalah bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan
bakteri, jamur, dan lain-lain pada jaringan hidup
h. Indikator biologi
Indikator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme spesifik
dalam bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan
digunakan untuk menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai
i. Indikator kimia
Indikator kimia adalah suatu alat bentuk strip atau tape yang menandai terjadinya
pemaparan sterilan pada obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya perubahan
warna.
j. Indikator mekanik
Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain-lain pada mesin
sterilisasi yang menunjukkan mesin berjalan normal
2. Peran Unit Pelayanan Sterilisasi
Bahan dan peralatan medik pada umumnya diproses di setiap unit/bagian yang ada pada
rumah sakit bersangkutan. Kelemahan dengan sistem ini adalah terjadinya duplikasi
bahan dan peralatan serta sulit untuk mempertahankan standar/kualitas yang terbaik untuk
proses dekontaminasi dan sterilisasi.
Dengan semakin berkembangnya prosedur operasi maupun kompleksitas peralatan medik
, maka diperlukan proses sterilisasi yang tersentralisasi sehingga keseluruhan proses
menjadi lebih efisien, ekonomis dan keamanan pasien semakin terjamin.
Untuk itu unit pelayanan sterilisasi mempunyai fungsi utama yaitu menyiapkan alat-alat
bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci
fungsi dari unit pelayanan sterilisasi adalah menerima, memproses, mensterilkan,
menyimpan dan mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit
untuk kepentingan perawatan pasien.
3. Tugas Unit Pelayanan Sterilisasi
Tanggung jawab dan tugas utama pusat pelayanan sterilisasi adalah :
a. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
b. Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh kamar operasi dan ruang perawatan
lainnya
c. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan
d. Mendokumentasikan setiap aktivitas sterilisasi sebagai bagian dari program upaya
pengendalian mutu
e. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan
pengendalian infeksi bersama dengan tim PPI.
f. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf pusat pelayanan sterilisasi
baik yang bersifat interen maupun eksteren
g. Mengevaluasi hasil sterilisasi
4. Aktivitas Fungsional Unit Pelayanan Sterilisasi
a. Pembersihan : semua peralatan yang dipakai ulang harus dibersihkan secara baik
sebelum dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi.
b. Pengeringan : dilakukan sampai kering
c. Inspeksi dan pengemasan : setiap alat bongkar pasang harus diperiksa
kelengkapannya, sementara untuk bahan linen harus diperhatikan densitas
maksimumnya
d. Memberi label : setiap kemasan (alat yang sudah di dekontaminasi) yang dikirimkan
oleh ruang perawatan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari kemasan,
tanggal sterilisasi dan kadaluarsa dari proses sterilisasi
e. Sterilisasi : kegiatan / proses sterilisasi diberikan tanggung jawab kepada staf yang
terlatih
f. Penyimpanan : harus diatur secara baik dengan memperhatikan kondisi penyimpanan
yang baik
g. Distribusi : dilakukan sistem distribusi sesuai dengan pengiriman alat yang dilakukan
oleh ruangan perawatan.
5. Prinsip Dasar Operasional
Memberikan pelayanan sterilisasi bahan dan alat medik untuk kebutuhan unit-unit
dirumah sakit selama 24 jam.
a. Organisasi dan Ketenagaan
Pelayanan sterilisasi Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika merupakan sub
unit kamar operasi yang berada di bawah koordinasi Departemen Pelayanan Medis
Rumah Sakit Grha Bhakti Medika yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
proses mulai dari pengepakan, pengetiketan, sterilisasi, penyimpanan dan distribusi.
Karena keterbatasan ruangan proses dekontaminasi dan pencucian dilakukan diunit
masing-masing.
Ketenagaan pelayanan sterilisasi Rumah Sakit Grha Bhakti Medika meliputi :
Koordinator : 1 orang
Staf : 2 orang
Pada situasi tertentu dapat dibantu oleh staf perawat sift dari kamar operasi
b. Uraian Tugas
1) Koordinator pelayanan sterilisasi
a) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi serta mengevaluasi
kegiatan sterilisasi
b) Menyediakan dan mendistribusikan peralatan steril keseluruh unit rumah sakit yang
membutuhkan
c) Bertanggung jawab atas kualitas hasil sterilisasi
d) Menjaga efisiensi dan efektivitas penggunaan bahan/alat, mesin, waktu dan tenaga
e) Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja serta suasana kerja yang aman
dan nyaman
f) Menyusun anggaran kebutuhan alat tenun pelayanan sterilisasi dan rencana bisnis
anggaran (RBA)
g) Ikut menunjang PPI
h) Menjaga disiplin dan kerjasama tim serta menilai kerja staf
i) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
j) Menyusun laporan kegiatan yang dipertanggung jawabkan kepada atasan
k) Mengecek kebutuhan alat-alat/ bahan ke bagian logistik
l) Merencanakan kebutuhan set linen di kamar operasi sesuai prosedur yang berlaku.
2) Staf
a) Staf/ Urusan Penerimaan
Bertanggungjawab terhadap penerimaan bahan yang akan disteril dari unit-unit pelayanan
yaitu : OK, ICU, HD, Poliklinik, Rawat inap, VK dan Ruang Bayi
Rincian tugasnya sebagai berikut :
(1) Menerima bahan-bahan/ alat-alat yang akan disterilkan dari unit-unit pelayanan
(2) Mencatat di buku ekspedisi dan menandatangani serah terima
(3) Pada setiap alat-alat/ bahan-bahan kemasan diberi label kartu pelayanan sterilisasi
dan indikator tipe sebagai berikut :
No :
Pemilik :
Nama barang :
Tanggal sterilisasi :
No. Mesin :
No. Siklus :
Tanggal kadaluarsa :
Dikemas oleh :
(4) Mencatat dibuku register pelayanan sterilisasi jumlah alat yang disterilkan dalam
satu mesin atau autoclave
b) Staf/ urusan Procesing
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses sterilisasi dari pengepakan sampai dengan
sterilisasi
Rincian tugas sebagai berikut :
(1) Menyiapkan set linen kemudian diseting didalam tromol besar, jumlahnya sebagai berikut
:Jas operasi 4 buah, Doek besar 3 buah dan Doek sedang / kecil 3 buah
(2) Mengecek dan memberi tanda setiap tromol/ kemasan yang akan disterilkan dengan kartu
pelayanan sterilisasi atau tape indikator
(3) Menyeteril yang sudah diset sesuai prosedur dari kamar operasi dan unit-unit lain di Rumah
Sakit Grha Bhakti Medika
(4) Mengamati mesin selama proses sterilisasi agar kondisinya tetap baik dan matikan bila bel
autoclave bunyi
(5) Membuat laporan kalibrasi
c) Staf/ urusan Penyimpanan dan Penyaluran
Bertanggung jawab terhadap penyimpanan barang yang sudah steril sampai pendistribusian ke
unit-unit pelayanan.
Rincian tugasnya sebagai berikut :
(1) Mengecek indikator steril setelah barang disterilkan
(2) Menyimpan barang steril pada lemari/rak penyimpanan
(3) Menyerahkan barang steril ke unit pelayanan yang meminta dengan mencocokkan pada
buku ekspedisi
(4) Mengantar barang atau set linen steril ke ruangan penyimpanan barang steril (ruang
distribusi) kamar operasi rumah Sakit Grha Bhakti Medika
(5) Membuat laporan tentang jumlah barang steril yang didistribusikan (buku rekapan harian).
c. Struktur Organisasi Sub Unit Sterilisasi
RSU Grha Bhakti Medika
d. Sarana fisik dan peralatan
Sarana fisik dan peralatan di unit pelayanan sterilisasi sangat mempengaruhi efisiensi
kerja dan pelayanan di pusat sterilisasi rumah sakit. Dalam merencanakan sarana fisik dan
peralatannya, sebaiknya melibatkan staf unit sterilisasi. Mengingat pusat pelayanan
sterilisasi di Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika berada di bawah koordinasi ruang
operasi, maka lokasinya juga berdekatan dengan ruang operasi rumah sakit.
1) Bangunan dan lokasi Unit Pelayanan Sterilisasi
STERILISASI
KOMITE PPI
KAMAR OPERASI
DIREKTUR RSU GRHA
BHAKTI MEDIKA
Lokasi pusat sterilisasi RumahSakit Umum Grha Bhakti Medika berada di dekat
ruang operasi. Penetapan lokasi sesuai dengan kapasitas rumah sakit yang terdiri dari
106 TT, luas bangunan pusat pelayanan sterilisasi kurang lebih 2.5m2
2) Pembangunan dan persyaratan ruang sterilisasi
Pada prinsipnya desain ruang pusat pelayanan sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan
ruang kotor, tetapi di Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika pusat pelayanan sterilisasi
melayani dekontaminasi alat perawatan sehingga ruang pusat pelayanan sterilisasi terdiri
dari :
a) Ruang Dekontaminasi
Pada ruang ini terjadi penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan pembersihan.
Pada ruangan ini suhu dan kelembaban harus terpantau karena akan berpengaruh pada
bioburden lingkungan dan juga kenyamanan tenaga yang bekerja. Suhu dan
kelembaban yang direkomendasikan adalah suhu udara antara 180
C-220
C.
b) Ruang pengemasan alat
Diruang ini dilakukan proses pengemasan alat bersih yang akan disterilkan dan
pemberian etiket pada kemasan alat tersebut.
c) Ruang prosesing
Di ruang ini dilakukan pemeriksaan linen, dilipat dan dikemas untuk persiapan
sterilisasi. Pada daerah ini ada tempat penyimpanan barang tertutup.
d) Ruang sterilisasi
Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat/bahan.
e) Ruang penyimpanan barang steril
Ruang penyimpanan barang steril harus dengan penerangan yang memadai, suhu
antara 180
C – 220
C dan kelembaban 35-75%. Dinding dan lantai terbuat dari bahan
yang halus, kuat sehingga mudah dibersihkan. Alat steril disimpan pada jarak 19-
24cm dari lantai, minimum 43cm dari langit-langit dan 5cm dari dindingserta
diupayakan untuk menghindari terjadinya penumpukan debu pada kemasan, serta alat
steril tidak disimpan di dekat wastafel atau saluran pipa lainnya.
f) Kebutuhan peralatan sterilisasi dan pemeliharaannya
Di RSU Grha Bhakti Medika memiliki 1 Oven Kering dan 2 Autoclave
Mesin sterilisasi ini diperiksa dan dibersihkan setiap hari. Untuk pemeliharaan mesin
dilakukan oleh tenaga yang terlatih sesuai dengan instruksi produsen mesin.
Beberapa hal yang diperhatikan dalam upaya pemeliharaan mesin diantaranya:
(1) Garansi selama masa tertentu
(2) Dilakukannya kontrak servis dengan suplier
(3) Kondisi lingkungan, suhu dan kelembaban yang memadai
g) Kalibrasi alat
Kalibrasi alat sterilisasi di RSU Grha Bhakti Medika dilakukan setahun sekali oleh
pihak yang terlatih.
h) Pendokumentasian
Setiap mesin sterilisasi memiliki dokumen riwayat pemeliharaan / perawatan mesin
yang terimpan di ruang pusat pelayanan sterilisasi RSU Grha Bhakti Medika.
6. Pelayanan sterilisasi RSU Grha Bhakti Medika
Unit pelayanan sterilisasi melayani semua unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi
steril. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari pusat pelayanan sterilisasi selalu
berhubungan dengan : Bagian laundry, Instalasi farmasi dalam penyediaan desinfektan
dan suplai perbekalan medis, Sanitasi / Rumah tangga dalam suplai air, uji mikrobiologi,
Perlengkapan / logistik dalam penyediaan linen, plester, suplai perbekalan non medis,
Rawat inap, rawat jalan, IGD, OK, ICU/NICU, Ruang Bayi dan Ruang Bersalin.
a. Alur pelaksanaan sterilisasi di ruang pelayanan sterilisasi :
Alat kotor dari masing-masing unit akan dikirim oleh petugas masing-masing unit ke
ruang dekontaminasi alat melalui pintu ruang dekontaminasi alat, petugas Sterilisasi
akan melakukan dekontaminasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setelah
selesai melakukan dekontaminasi petugas akan melakukan pengemasan alat di tempat
pengemasan, kemudian alat akan langsung disterilkan. Alat yang sudah steril akan di
letakkan di ruang penyimpanan alat steril. Petugas unit terkait akan mengambil alat
yang sudah steril di ruang penyimpanan alat steril.
Gambar Alur Sterilisasi
b. Tatalaksana Pelayanan di ruang sterilisasi terdiri dari :
1) Dekontaminasi
Proses dekontaminasi dilakukan di masing-masing unit pelayanan sesuai dengan SPO
Pencucian Barang dan Istrumen Kotor.
2) Pengemasan
Pengemasan ini digunakan untuk membungkus alat yang dipakai ulang untuk
disterilisasi, disimpan dan dipakai kembali. Tujuan pengemasan adalah berperan
terhadap keamanan dan efektivitas perawatan pasien.
Prinsip – prinsip pengemasan adalah :
1) Sterilan harus dapat diserap dengan baik menjangkau seluruh permukaan kemasan
dan isinya
2) Harus dapat menjaga sterilitas isinyahingga kemasan dibuka
3) Harus mudah dibuka dan isinya mudah diambil tanpa menyebabkan kontaminasi
Syarat-syarat bahan kemasan adalah ;
a) Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri
b) Kuat dan tahan lama
c) Mudah digunakan
d) Tidak mengandung racun
Pintu masuk alat bersih dan Pintu
Keluar Alat Steril
Ruang Penerimaan Alat
Ruang Pengemasan
Ruang Sterilisasi
Ruang Penyimpanan Alat
steril
Dekontaminasi alat dari
unit perawatan
e) Segel yang baik
f) Dibuka dengan mudah dan aman
g) Masa kadaluarsa
Tipe / bahan kemasan :
a) Kertas
b) Film palstik
c) Kain
d) Kain campuran
Pengemasan yang dilakukan di RSU Grha Bhakti Medika yaitu :
a) Menggunakan film plastik dan kantong steril (Sterlization Pouches / Medipack) yang
terdiri dari kertas dan film. Keuntungan penggunaan kemasan dalam bentuk ini adalah
memudahkan kita untuk menginspeksi dari barang yang ada didalamnya.
b) Dengan menggunakan tromol
Alat yang sudah bersih diset lalu dimasukkan kedalam tromol selanjutnya disterilkan
dalam autoclave
c) Dengan menggunakan kain/doek
Alat / doek diset lalu dibungkus dengan doek rangkap dua yang kemudian disterilkan
dalam autoclave.
Pada tahap pengemasan pemberian indikator tipe selalu disertakan. Masa
kadaluarsa dari masing –masing jenis kemasan yang digunakan berbeda. Kemasan
yang terbuat dari medipack kadaluarsa dari alat sterlilannya selama 7x24jam, dari
tromol kadaluarsa dari alat sterilannya selama 3x24jam dan kemasan dari kain/doek
kadaluarsa alat sterilannya selama 2x24jam.
c. Metode Sterilisasi
Metode sterilisasi yang dilaksanakan di RSU Grha Bhakti Medika adalah :
1) Oven Kering
Cara kerja :
(a) Memasukkan alat dalam kupet kedalam sterilisator dalam keadaan terbuka, atau
dengan medipact.
(b) Kunci sterilisator/ oven kering
(c) Hidupkan sterilisator/oven kering dengan :
 Menekan tombol power + steril jika alat dari logam diletakkan disterilisator
bagian bawah
 Menekan tombol power + ozon jika alat terbuat dari karet diletakkan
disterilisator bagian atas
(d) Alat akan steril dalam waktu 30 menit ditandai dengan lampu pada steril atau
lampu pada ozon akan mati
(e) Tekan tombol power untuk mematikan sterilisator
(f) Alat boleh diangkat setelah 30 menit dari lampu sterilisator mati
2) Autoclave
Cara kerja :
(a) Sambungkan kabel Autoclaf pada aliran listrik 220-230 volt
(b) Isi tangki dengan Aquadest sampai batas ukuran.
(c) Siapkan tromol dan packing alat dalam posisi ON steril, serta lakukan pelabelan yang
berisikan tanggal, dilakukan dan nama yang melakukan penyeterilan
(d) Masukkan tromol dan atau packing alat ke dalam Autoclaf dengan rapi.
(e) Tutup rapat penutup atas Autoclaf.
(f) Putar timer sampai angka 30 menit, kemudian naikkan tombol ON pada bagian
belakang Autoclaf.
(g) Kalau bel berbunyi, merupakan tanda alat sudah steril.
(h) Matikan Autoclaf dengan menekan OFF dengan posisi turun.
(i) Alat di dry dengan cara memutar tombol hitam pada bagian atas alat.
(j) Kalau uapnya sudah habis, alat segera diangkat dan tromol ditutup rapat (dalam posisi
steril).
(k) Kabel dicabut dan rapikan alat Autoclaf
Alat yang disteril berupa :
(a) Linen : dengan steam sterilizer atau autoclave pada program linen pada suhu
1340
C selama 30 menit atau label berubah warna menjadi hitam
(b) Instrument : dengan steam sterilizer atau autoclave pada program instrumen pada
suhu 1340
C selama 30 menit atau label berubah warna menjadi hitam
(c) Bahan plastik / karet : dengan steam sterilizer pada program plastik pada suhu
1340
C selama 30 menit (misal sirkuit ventilator)
d. Penyaluran / distribusi
Penyaluran / distribusi / pengeluaran barang steril dari ruang penyimpanan mengikuti
kombinasi Sistem First In First Out ( FIFO ) dan First Expired First Out (FEFO).
Barang steril yang akan disalurkan ke OK diangkut dengan kereta dorong khusus untuk
barang steril lengkap dengan tutupnya yang didesinfeksi secara berkala.
Tempat lewat barang steril diatur sedemikian rupa, sehingga tidak bercampur dengan alur
barang non steril atau barang kotor.
Barang steril yang akan disalurkan ke masing-masing ruangan menggunakan container
khusus.
e. Monitoring dan Evaluasi Proses Sterilisasi
Kualitas sterilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem pengawasan mutu. Pengawasan ini harus
dapat perhatian khusus dari koordinator serta stafnya. Kegiatan pengawasan mutu meliputi
:
1) Monitoring proses sterilisasi dengan memperhatikan :
(a) Tape indikator yang digunakan
(b) Perubahan warna pada jenis indikator kimia eksternal yang digunakan
2) Kontrol kualitas sterilisasi dengan :
Melakukan pemeriksaan mikrobiologi pada alat/bahan tersebut yang diambil secara
acak,yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
f. Pencatatan dan pelaporan
1) Pencatatan :
Semua data kegiatan disentral sterilisasi didokumentasikan dengan baik yang akan
digunakan sebagai bahan pelaporan / evaluasi, data tersebut mulai dari penerimaan
barang yang akan disteril, processing dan penyaluran ke unit-unit pelayanan. Pada
penerimaan, pencatatan yang dilakukan mengenai:
(a) Tanggal permintaan
(b) Tanggal pengambilan
(c) Unit pelayanan yang mengambil/menerima
(d) Jenis barang yang disalurkan
(e) Jumlah barang yang disalurkan
(f) Unit Peminta
(g) Jenis barang yang disteril
(h) Jumlah barang yang disteril
(i) Kondisi barang secara visual
Pada processing pencatatan dilakukan validasi proses sterilisasi yaitu mengenai kondisi mesin
seperti :
(a) Vakum tes dinyatakan baik bila tampilan tekanan mesin autoclave sesuai standar yaitu
suhu 134°c waktu pencapaian 30 menit
(b) Warna autoclave tape berubah menjadi hitam
(c) Test biologi sesuai hasil kultur dari laboratorium mikrobiologi
2) Pelaporan
Laporan kegiatan unit sterilisasi dilaksanakan secara berkala, bulanan dan tahunan. Adapun
hal-hal yang dilaporkan antara lain :
a) Laporan volume kegiatan
Data diambil dari jumlah distribusi barang steril yang disalurkan pada unit-unit
pelayanan yaitu:
 Kelompok A (besar) / packing besar
 Kelompok B (sedang) / packing sedang
 Kelompok C ( kecil ) / packing kecil
b) Laporan kualitas ( cara memeriksa sterilisasi )
Data diambil dari :
 Laporan dari user atau unit pengguna jasa sterilisasi
 Hasil tes dari laboratorium mikrobiologi
 Pemantauan secara visual pada buku ekspedisi sterilisasi di masing-masing unit
c) Laporan penggunaan bahan / alat
d) Laporan kerusakan alat / mesin / sarana prasarana yang ditujukan ke teknisi medis
berupa blanko :
 Tanggal pelaporan
 Nama barang atau alat
 Jenis kerusakan
 Proses perbaikan atau tindak lanjut
e) Laporan inventaris yang melaporkan kondisi inventaris barang unit Pelayanan Sterilisasi
yang meliputi :
 Nama barang
 Pengenal barang / merek / tipe, tahun pembuatan
 Jumlah
 Kondisi baik atau rusak.
B. Pengelolaan alkes kadaluarsa dan peralatan single use yang di reuse
Yang dimaksud dengan proses pengelolaan peralatan yang kadaluarsaadalah suatu
kegiatan monitoring yang dilakukan untuk mengetahui peralatan kesehatan yang dimiliki
layak digunakan dan tidak kadaluarsa. Sedangkan pengelolaan peralatan single-use yang
direuse adalah suatu proses yang dilakukan mulai dari dekontaminasi peralatan yang
seharusnya single-use untuk di re- use yang siap pakai. Adapun tujuan dari pengelolaan
peralatan single-use yang direuse adalah untuk menghindari pemakaian obat/alat yang
tidak terjamin mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya, untuk menurunkan biaya rumah
sakit dalam penyediaan alat kesehatan, untuk mengurangi risiko infeksi, dan untuk
menjamin mutu pelayanan sterilisasi.
Persyaratan barang singel- use yang bisa di re- use :
a. Instrument single – use yang bisa di re-use adalah instrument dengan harga yang
mahal
b. Terdapat literature / bukti yang menyatakan bahwa barang yang single – use dapat
di re-use
c. Instrument single-use yang di re-use harus ditandai dengan kode warna sesuai
dengan aturan
d. Penandaan yang dimaksud dibuat dari selotif sesuai kode warna pada penandaan
e. Staf yang berkewajiban memberikan tanda adalah penanggung jawab alat di unit
kerja
f. Proses untuk pre-cleaning, cleaning dan sterilisasi harus sesuai dengan spesifikasi
masing-masing alat
Tahapan proses sterilisasi alat single- use yang di re-use :
a. Uji visual
b. Perendaman dengan desinfektan
c. Pencucian
d. Pembilasan
e. Pengeringan
f. Pengemasan
g. Labeling
h. Proses sterilisasi
i. Penyimpanan alat
Penandaan peralatan dengan kode warna ;
NO KODE WARNA PROSES
1 Pink Re-use 1 kali
2 Kuning Re-use 2 kali
3 Hijau Re-use 3 kali
4 Ungu Re-use 4 kali
5 Orange Re-use 5 kali
6 Pink 2 Re-use 6 kali
7 Kuning 2 Re-use 7 kali
8 Hijau 2 Re-use 8 kali
9 Ungu 2 Re-use 9 kali
10 Orange 2 Re-use 10 kali
Nama peralatan single-use yang di re-use :
a. Masker nebulizer maksimal 10 kali reuse
b. Sirkuit ventilator maksimal 10 kali reuse
c. LMA (Laringeal Mask Airway)maksimal 10 kali reuse
d. ETT Carlin Tubemaksimal 3 kali reuse
e. ETT Non King-kingmaksimal 3 kali reuse
f. Sirkuit Corugatedmaksimal 10 kali reuse
Proses pengelolaan barang kadaluarsa dan alat single use yang di reuse adalah :
1) Untuk peralatan kesehatan yang menjelang kadaluarsa setelah disterilkan, masa
kadaluarsa alat tersebut sesuai dengan jenis packing yang digunakan. Alat kesehatan
tersebut harus disterilkan ulang sesuai dengan SPO Pengelolaan Peralatan Single Use
yang Di Re use
2) Untuk peralatan single use yang direuse seperti : sirkuit ventilator, Sirkuit Corugated,
LMA (Laringeal Mask Airway), ETT Non King-king, ETT Carlin Tube dan Masker
digunakan kembali setelah dilakukan sterilisasi. Alatsingle use yang direuse sudah
dilakukan pemeriksaan mikrobiologi secara acak untuk menguji kelayakan pemakaian
alat tersebut setiap enam bulan sekali.Pemakaian alat tersebut dapat direuse maksimal
sesuai dengan jenis alatnya atau bila hasil kultur sudah tidak memenuhi syarat alat
tersebut tidak boleh digunakan lagi sesuai dengan SPO PT C. 12- 17, semua alat akan
diganti dengan yang baru.
C. Pendidikan dan Pengembangan Tenaga di Unit Pusat Sterilisasi
Untuk mengembangkan atau meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta sikap
dari SDM di pusat pelayanan sterilisasi melalui beberapa cara seperti: mengikuti
pendidikan formal maupun non formal dan pelaksanaannya menggunakan kurikulum
pelatihan yang baku sehingga mutu pelatihan bisa dipertanggung jawabkan. Program diklat
untuk koordinator pusat pelayanan sterilisasi berbeda dengan staf yang ada di pusat
pelayanan sterilisasi. Diklat untuk kepala instalasi lebih bersifat managerial sedangkan
diklat untuk staf lebih bersifat teknis.
Materi pengajaran untuk staf yaitu dengan mengikuti seminar atau pelatihan baik
yang diadakan didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit. Pelatihan / seminar
Pelayanan Sterilisasi antara lain : manajemen sterilisasi, operasional teknis sterilisasi,
dekontaminasi, pengemasan, tentang quality assurance proses sterilisasi, tentang
pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit, K-3 RS dan pemeliharaan serta
perbaikan alat sterilisasi dan kelengkapannya. Mengadakan studi banding yaitu dengan
mengunjungi atau melihat langsung instalasi sterilisasi yang lebih baik.
D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
Pencegahan kecelakaan pada petugasMelaksanakan semua kegiatan secara aman di
lingkungan Pelayanan Sterilisasi menjadi tanggung jawab petugas pelayanan sterilisasi
setelah dilakukan pembekalan kepada petugas tentang bahaya-bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan Pelayanan Sterilisasi. Pada dasarnya kecelakaan dapat dihindari
dengan mengetahui potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya. Dengan memperhatikan
secara seksama dan melatih teknik-teknik bekerja secara aman maka resiko terjadinya
kecelakaan kerja dapat diturunkan secara signifikan.
E. Penerimaan barang kotor dan daerah dekontaminasi
Bahaya pemaparan terhadap darah dan cairan tubuh lainnya maupun zat kimia
dilingkungan Pelayanan Sterilisasi dapat menyebabkan luka, penyakit dan dalam kondisi
yang ekstrim menyebabkan kematian. Upaya pencegahan dapat dilakukan secara efektif
dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, penutup kepala, penutup
kaki, baju anti cairan, masker maupun goggle mata.
Penanganan yang salah terhadap alat-alat yang tajam terkontaminasi seperti pisau
operasi, jarum dan lain-lain dapat menyebebkan rusaknya permukaan kulit yang dapat
memungkinkan masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh sehingga
menyebabkan terjadinya penyakit.
Saran dan Tindakan Aman
1) Jangan sekali-kali memasukkan tangan kedalam wadah berisi barang terkontaminasi
tanpa dapat melihat secara jelas isi dari wadah tadi.
2) Tuangkan cairan yang dapat mengganggu pengenalan secara visual alat-alat, lalu
pindahkan alat-alat/instument mengarah berlawanan terhadap tubuh kita pada saat
transportasi
3) Buang sampah benda tajam (jarum suntik, blades) kedalam wadah yang tahan tusukan
atau jirigen.
4) Pada saat memproses ulang benda tajam pakai ulang, dipisahkan dari instrumen lain.
Untuk mencegah kemungkinan terjadi luka pada petugas lain dengan penanganan
normal.
5) Ikuti petunjuk/ rekomendasi pabrik untuk penggunaan zat kimia yang aman dan
gunakan alat pelindung diri untuk mencegah pemaparan zat kimia terhadap kulit.
6) Hindari lantai yang licin dan basah sebaiknya ada rambu-rambu peringatan
7) Pada saat mencuci instrument di dalam sink, perhatikan untuk selalu menggosok
dibawah permukaan air untuk mencegah aerosol yang dapat terhirup.
F. Pencegahan kecelakaan pada pasien
Petugas Pelayanan Sterilisasi mempunyai tanggung jawab dalam upaya mencegah
terjadinya kecelakaan pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Melakukan proses
dekontaminasi, desinfeksi, pengemasan, sterilisasi dan penanganan barang steril secara
aseptik dan benar sesuai dengan SOP yang ditetapkan merupakan cara terbaik bagi petugas
untuk mencegah terjadinya kecelakaan / luka pada pasien. Pasien penerima barang yang
belum diuji kelayakan fungsi dan cara pakainya dapat mengalami komplikasi. Alat-alat
terkontaminasi (seperti instrument bedah) apabila digunakan pada pasien dapat
menimbulkan infeksi nasokomial.
Saran Tindakan yang Aman
1) Lakukan pengujian terhadap instrument / alat sebelum didistribusikan dari Pelayanan
Sterilisasi sesuai dengan petunjuk pabrik di Pelayanan Sterilisasi
2) Pastikan bahwa semua barang sudah di dekontaminasi
3) Pastikan agar barang terkontaminasi dalam keadaan tertutup pada saat transportasi
menuju daerah dekontaminasi
4) Pastikan semua peralatan digunakan untuk proses sterilisasi mengalami pengujian
secara teratur, dijamin bekerja secara baik.
5) Pastikan semua mesin sterilisasi termonitor secara visual selama siklus berlangsung
melalui pengujian indikator kimia, biologis dan pengujian deteksi udara dalam chamber
(sistem mesin uap pre-vakum).

More Related Content

Similar to draft pelayanan CSSD.docx

Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiSeptian Muna Barakati
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) pjj_kemenkes
 
survey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdf
survey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdfsurvey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdf
survey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdfintan62973
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 

Similar to draft pelayanan CSSD.docx (20)

Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Sterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksiSterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksi
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
 
survey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdf
survey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdfsurvey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdf
survey-fokus-layanan-sterilisasirevisi_414-1.pdf
 
MFK.pptx
MFK.pptxMFK.pptx
MFK.pptx
 
peralatan.pptx
peralatan.pptxperalatan.pptx
peralatan.pptx
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxmeirahayu651
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Firman Muttaqin
 
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdfFile lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdfJawahirIhsan
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxPPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxfirbadian97
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptxfajar710984
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPemdes Wonoyoso
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...HelmiatulHasanah
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 

Recently uploaded (18)

Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdfFile lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
File lembar bebas plagiasi matakuliah pkp.pdf
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxPPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 

draft pelayanan CSSD.docx

  • 1. A. Unit Pelayanan Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan alam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, Pusat Sterlisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit dan lain-lain. Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi. Pusat pelayanan sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat. Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional diperlukan pengetahuan dan ketrampilan tertentu oleh perawat atau tenaga non medik yang berpengalaman dibidang sterilisasi yang merupakan mitra kerja. Asas kemitraan didasari rasa saling menghormati peran dan fungsi masing-masing dengan tujuan utama untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan pegawai rumah sakit. 1. Falsafah Unit pelayanan sterilisasi Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika melayani semua unit pelayanan yang ada di rumah sakit yang membutuhkan alat-alat/bahan-bahan dalam kondisi steril. 2. Tujuan a. Tujuan Umum Untuk meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan bahan guna menekan kejadian infeksi di rumah sakit. b. Tujuan Khusus 1) Sebagai sebuah panduan kerja bagi tenaga pelaksana dalam memberikan pelayanan sterilisasi 2) Menyediakan kebutuhan persediaan / peralatan kamar operasi dan unit lain yang membutuhkan peralatan steril
  • 2. 3) Menyelenggarakan standarisasi dalam proses dekontaminasi, pengemasan sampai dengan sterilisasi 4) Terkendalinya kejadian Infeksi Rumah Sakit 1. Pengertian a. Dekontaminasi Dekontaminasi adalah suatu proses untuk menghilangkan atau memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis/objek, sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya. b. Desinfektan Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah atau menurunkan jumlah mikroorganismeatau kuman penyakit lainnya c. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Proses menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali endospora bakterial dari objek dengan merebus, menguapkan, atau memakai desinfektan kimiawi. d. Pembersihan Proses yang secara fisik membuang semua debu yang tampak, kotoran darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air mengalir sikat sehingga kotoran atau bahan organik hilang dari permukaan, membilas dengan air bersih lalu mengeringkan. e. Sterilisasi Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora bakterial dari benda mati melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan alat sterilisator. f. Steril Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora g. Antiseptik Antiseptik adalah bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri, jamur, dan lain-lain pada jaringan hidup h. Indikator biologi
  • 3. Indikator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme spesifik dalam bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai i. Indikator kimia Indikator kimia adalah suatu alat bentuk strip atau tape yang menandai terjadinya pemaparan sterilan pada obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya perubahan warna. j. Indikator mekanik Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain-lain pada mesin sterilisasi yang menunjukkan mesin berjalan normal 2. Peran Unit Pelayanan Sterilisasi Bahan dan peralatan medik pada umumnya diproses di setiap unit/bagian yang ada pada rumah sakit bersangkutan. Kelemahan dengan sistem ini adalah terjadinya duplikasi bahan dan peralatan serta sulit untuk mempertahankan standar/kualitas yang terbaik untuk proses dekontaminasi dan sterilisasi. Dengan semakin berkembangnya prosedur operasi maupun kompleksitas peralatan medik , maka diperlukan proses sterilisasi yang tersentralisasi sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efisien, ekonomis dan keamanan pasien semakin terjamin. Untuk itu unit pelayanan sterilisasi mempunyai fungsi utama yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsi dari unit pelayanan sterilisasi adalah menerima, memproses, mensterilkan, menyimpan dan mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. 3. Tugas Unit Pelayanan Sterilisasi Tanggung jawab dan tugas utama pusat pelayanan sterilisasi adalah : a. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan b. Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh kamar operasi dan ruang perawatan lainnya c. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan
  • 4. d. Mendokumentasikan setiap aktivitas sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu e. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan tim PPI. f. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf pusat pelayanan sterilisasi baik yang bersifat interen maupun eksteren g. Mengevaluasi hasil sterilisasi 4. Aktivitas Fungsional Unit Pelayanan Sterilisasi a. Pembersihan : semua peralatan yang dipakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi. b. Pengeringan : dilakukan sampai kering c. Inspeksi dan pengemasan : setiap alat bongkar pasang harus diperiksa kelengkapannya, sementara untuk bahan linen harus diperhatikan densitas maksimumnya d. Memberi label : setiap kemasan (alat yang sudah di dekontaminasi) yang dikirimkan oleh ruang perawatan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari kemasan, tanggal sterilisasi dan kadaluarsa dari proses sterilisasi e. Sterilisasi : kegiatan / proses sterilisasi diberikan tanggung jawab kepada staf yang terlatih f. Penyimpanan : harus diatur secara baik dengan memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik g. Distribusi : dilakukan sistem distribusi sesuai dengan pengiriman alat yang dilakukan oleh ruangan perawatan. 5. Prinsip Dasar Operasional Memberikan pelayanan sterilisasi bahan dan alat medik untuk kebutuhan unit-unit dirumah sakit selama 24 jam. a. Organisasi dan Ketenagaan Pelayanan sterilisasi Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika merupakan sub unit kamar operasi yang berada di bawah koordinasi Departemen Pelayanan Medis Rumah Sakit Grha Bhakti Medika yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan proses mulai dari pengepakan, pengetiketan, sterilisasi, penyimpanan dan distribusi. Karena keterbatasan ruangan proses dekontaminasi dan pencucian dilakukan diunit masing-masing.
  • 5. Ketenagaan pelayanan sterilisasi Rumah Sakit Grha Bhakti Medika meliputi : Koordinator : 1 orang Staf : 2 orang Pada situasi tertentu dapat dibantu oleh staf perawat sift dari kamar operasi b. Uraian Tugas 1) Koordinator pelayanan sterilisasi a) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi serta mengevaluasi kegiatan sterilisasi b) Menyediakan dan mendistribusikan peralatan steril keseluruh unit rumah sakit yang membutuhkan c) Bertanggung jawab atas kualitas hasil sterilisasi d) Menjaga efisiensi dan efektivitas penggunaan bahan/alat, mesin, waktu dan tenaga e) Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja serta suasana kerja yang aman dan nyaman f) Menyusun anggaran kebutuhan alat tenun pelayanan sterilisasi dan rencana bisnis anggaran (RBA) g) Ikut menunjang PPI h) Menjaga disiplin dan kerjasama tim serta menilai kerja staf i) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan j) Menyusun laporan kegiatan yang dipertanggung jawabkan kepada atasan k) Mengecek kebutuhan alat-alat/ bahan ke bagian logistik l) Merencanakan kebutuhan set linen di kamar operasi sesuai prosedur yang berlaku. 2) Staf a) Staf/ Urusan Penerimaan Bertanggungjawab terhadap penerimaan bahan yang akan disteril dari unit-unit pelayanan yaitu : OK, ICU, HD, Poliklinik, Rawat inap, VK dan Ruang Bayi Rincian tugasnya sebagai berikut : (1) Menerima bahan-bahan/ alat-alat yang akan disterilkan dari unit-unit pelayanan (2) Mencatat di buku ekspedisi dan menandatangani serah terima (3) Pada setiap alat-alat/ bahan-bahan kemasan diberi label kartu pelayanan sterilisasi dan indikator tipe sebagai berikut : No : Pemilik :
  • 6. Nama barang : Tanggal sterilisasi : No. Mesin : No. Siklus : Tanggal kadaluarsa : Dikemas oleh : (4) Mencatat dibuku register pelayanan sterilisasi jumlah alat yang disterilkan dalam satu mesin atau autoclave b) Staf/ urusan Procesing Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses sterilisasi dari pengepakan sampai dengan sterilisasi Rincian tugas sebagai berikut : (1) Menyiapkan set linen kemudian diseting didalam tromol besar, jumlahnya sebagai berikut :Jas operasi 4 buah, Doek besar 3 buah dan Doek sedang / kecil 3 buah (2) Mengecek dan memberi tanda setiap tromol/ kemasan yang akan disterilkan dengan kartu pelayanan sterilisasi atau tape indikator (3) Menyeteril yang sudah diset sesuai prosedur dari kamar operasi dan unit-unit lain di Rumah Sakit Grha Bhakti Medika (4) Mengamati mesin selama proses sterilisasi agar kondisinya tetap baik dan matikan bila bel autoclave bunyi (5) Membuat laporan kalibrasi c) Staf/ urusan Penyimpanan dan Penyaluran Bertanggung jawab terhadap penyimpanan barang yang sudah steril sampai pendistribusian ke unit-unit pelayanan. Rincian tugasnya sebagai berikut : (1) Mengecek indikator steril setelah barang disterilkan (2) Menyimpan barang steril pada lemari/rak penyimpanan (3) Menyerahkan barang steril ke unit pelayanan yang meminta dengan mencocokkan pada buku ekspedisi (4) Mengantar barang atau set linen steril ke ruangan penyimpanan barang steril (ruang distribusi) kamar operasi rumah Sakit Grha Bhakti Medika
  • 7. (5) Membuat laporan tentang jumlah barang steril yang didistribusikan (buku rekapan harian). c. Struktur Organisasi Sub Unit Sterilisasi RSU Grha Bhakti Medika d. Sarana fisik dan peralatan Sarana fisik dan peralatan di unit pelayanan sterilisasi sangat mempengaruhi efisiensi kerja dan pelayanan di pusat sterilisasi rumah sakit. Dalam merencanakan sarana fisik dan peralatannya, sebaiknya melibatkan staf unit sterilisasi. Mengingat pusat pelayanan sterilisasi di Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika berada di bawah koordinasi ruang operasi, maka lokasinya juga berdekatan dengan ruang operasi rumah sakit. 1) Bangunan dan lokasi Unit Pelayanan Sterilisasi STERILISASI KOMITE PPI KAMAR OPERASI DIREKTUR RSU GRHA BHAKTI MEDIKA
  • 8. Lokasi pusat sterilisasi RumahSakit Umum Grha Bhakti Medika berada di dekat ruang operasi. Penetapan lokasi sesuai dengan kapasitas rumah sakit yang terdiri dari 106 TT, luas bangunan pusat pelayanan sterilisasi kurang lebih 2.5m2 2) Pembangunan dan persyaratan ruang sterilisasi Pada prinsipnya desain ruang pusat pelayanan sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan ruang kotor, tetapi di Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika pusat pelayanan sterilisasi melayani dekontaminasi alat perawatan sehingga ruang pusat pelayanan sterilisasi terdiri dari : a) Ruang Dekontaminasi Pada ruang ini terjadi penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan pembersihan. Pada ruangan ini suhu dan kelembaban harus terpantau karena akan berpengaruh pada bioburden lingkungan dan juga kenyamanan tenaga yang bekerja. Suhu dan kelembaban yang direkomendasikan adalah suhu udara antara 180 C-220 C. b) Ruang pengemasan alat Diruang ini dilakukan proses pengemasan alat bersih yang akan disterilkan dan pemberian etiket pada kemasan alat tersebut. c) Ruang prosesing Di ruang ini dilakukan pemeriksaan linen, dilipat dan dikemas untuk persiapan sterilisasi. Pada daerah ini ada tempat penyimpanan barang tertutup. d) Ruang sterilisasi Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat/bahan. e) Ruang penyimpanan barang steril Ruang penyimpanan barang steril harus dengan penerangan yang memadai, suhu antara 180 C – 220 C dan kelembaban 35-75%. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang halus, kuat sehingga mudah dibersihkan. Alat steril disimpan pada jarak 19- 24cm dari lantai, minimum 43cm dari langit-langit dan 5cm dari dindingserta diupayakan untuk menghindari terjadinya penumpukan debu pada kemasan, serta alat steril tidak disimpan di dekat wastafel atau saluran pipa lainnya. f) Kebutuhan peralatan sterilisasi dan pemeliharaannya
  • 9. Di RSU Grha Bhakti Medika memiliki 1 Oven Kering dan 2 Autoclave Mesin sterilisasi ini diperiksa dan dibersihkan setiap hari. Untuk pemeliharaan mesin dilakukan oleh tenaga yang terlatih sesuai dengan instruksi produsen mesin. Beberapa hal yang diperhatikan dalam upaya pemeliharaan mesin diantaranya: (1) Garansi selama masa tertentu (2) Dilakukannya kontrak servis dengan suplier (3) Kondisi lingkungan, suhu dan kelembaban yang memadai g) Kalibrasi alat Kalibrasi alat sterilisasi di RSU Grha Bhakti Medika dilakukan setahun sekali oleh pihak yang terlatih. h) Pendokumentasian Setiap mesin sterilisasi memiliki dokumen riwayat pemeliharaan / perawatan mesin yang terimpan di ruang pusat pelayanan sterilisasi RSU Grha Bhakti Medika. 6. Pelayanan sterilisasi RSU Grha Bhakti Medika Unit pelayanan sterilisasi melayani semua unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari pusat pelayanan sterilisasi selalu berhubungan dengan : Bagian laundry, Instalasi farmasi dalam penyediaan desinfektan dan suplai perbekalan medis, Sanitasi / Rumah tangga dalam suplai air, uji mikrobiologi, Perlengkapan / logistik dalam penyediaan linen, plester, suplai perbekalan non medis, Rawat inap, rawat jalan, IGD, OK, ICU/NICU, Ruang Bayi dan Ruang Bersalin. a. Alur pelaksanaan sterilisasi di ruang pelayanan sterilisasi : Alat kotor dari masing-masing unit akan dikirim oleh petugas masing-masing unit ke ruang dekontaminasi alat melalui pintu ruang dekontaminasi alat, petugas Sterilisasi akan melakukan dekontaminasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setelah selesai melakukan dekontaminasi petugas akan melakukan pengemasan alat di tempat pengemasan, kemudian alat akan langsung disterilkan. Alat yang sudah steril akan di letakkan di ruang penyimpanan alat steril. Petugas unit terkait akan mengambil alat yang sudah steril di ruang penyimpanan alat steril.
  • 10. Gambar Alur Sterilisasi b. Tatalaksana Pelayanan di ruang sterilisasi terdiri dari : 1) Dekontaminasi Proses dekontaminasi dilakukan di masing-masing unit pelayanan sesuai dengan SPO Pencucian Barang dan Istrumen Kotor. 2) Pengemasan Pengemasan ini digunakan untuk membungkus alat yang dipakai ulang untuk disterilisasi, disimpan dan dipakai kembali. Tujuan pengemasan adalah berperan terhadap keamanan dan efektivitas perawatan pasien. Prinsip – prinsip pengemasan adalah : 1) Sterilan harus dapat diserap dengan baik menjangkau seluruh permukaan kemasan dan isinya 2) Harus dapat menjaga sterilitas isinyahingga kemasan dibuka 3) Harus mudah dibuka dan isinya mudah diambil tanpa menyebabkan kontaminasi Syarat-syarat bahan kemasan adalah ; a) Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri b) Kuat dan tahan lama c) Mudah digunakan d) Tidak mengandung racun Pintu masuk alat bersih dan Pintu Keluar Alat Steril Ruang Penerimaan Alat Ruang Pengemasan Ruang Sterilisasi Ruang Penyimpanan Alat steril Dekontaminasi alat dari unit perawatan
  • 11. e) Segel yang baik f) Dibuka dengan mudah dan aman g) Masa kadaluarsa Tipe / bahan kemasan : a) Kertas b) Film palstik c) Kain d) Kain campuran Pengemasan yang dilakukan di RSU Grha Bhakti Medika yaitu : a) Menggunakan film plastik dan kantong steril (Sterlization Pouches / Medipack) yang terdiri dari kertas dan film. Keuntungan penggunaan kemasan dalam bentuk ini adalah memudahkan kita untuk menginspeksi dari barang yang ada didalamnya. b) Dengan menggunakan tromol Alat yang sudah bersih diset lalu dimasukkan kedalam tromol selanjutnya disterilkan dalam autoclave c) Dengan menggunakan kain/doek Alat / doek diset lalu dibungkus dengan doek rangkap dua yang kemudian disterilkan dalam autoclave. Pada tahap pengemasan pemberian indikator tipe selalu disertakan. Masa kadaluarsa dari masing –masing jenis kemasan yang digunakan berbeda. Kemasan yang terbuat dari medipack kadaluarsa dari alat sterlilannya selama 7x24jam, dari tromol kadaluarsa dari alat sterilannya selama 3x24jam dan kemasan dari kain/doek kadaluarsa alat sterilannya selama 2x24jam. c. Metode Sterilisasi Metode sterilisasi yang dilaksanakan di RSU Grha Bhakti Medika adalah : 1) Oven Kering Cara kerja : (a) Memasukkan alat dalam kupet kedalam sterilisator dalam keadaan terbuka, atau dengan medipact. (b) Kunci sterilisator/ oven kering (c) Hidupkan sterilisator/oven kering dengan :
  • 12.  Menekan tombol power + steril jika alat dari logam diletakkan disterilisator bagian bawah  Menekan tombol power + ozon jika alat terbuat dari karet diletakkan disterilisator bagian atas (d) Alat akan steril dalam waktu 30 menit ditandai dengan lampu pada steril atau lampu pada ozon akan mati (e) Tekan tombol power untuk mematikan sterilisator (f) Alat boleh diangkat setelah 30 menit dari lampu sterilisator mati 2) Autoclave Cara kerja : (a) Sambungkan kabel Autoclaf pada aliran listrik 220-230 volt (b) Isi tangki dengan Aquadest sampai batas ukuran. (c) Siapkan tromol dan packing alat dalam posisi ON steril, serta lakukan pelabelan yang berisikan tanggal, dilakukan dan nama yang melakukan penyeterilan (d) Masukkan tromol dan atau packing alat ke dalam Autoclaf dengan rapi. (e) Tutup rapat penutup atas Autoclaf. (f) Putar timer sampai angka 30 menit, kemudian naikkan tombol ON pada bagian belakang Autoclaf. (g) Kalau bel berbunyi, merupakan tanda alat sudah steril. (h) Matikan Autoclaf dengan menekan OFF dengan posisi turun. (i) Alat di dry dengan cara memutar tombol hitam pada bagian atas alat. (j) Kalau uapnya sudah habis, alat segera diangkat dan tromol ditutup rapat (dalam posisi steril). (k) Kabel dicabut dan rapikan alat Autoclaf Alat yang disteril berupa : (a) Linen : dengan steam sterilizer atau autoclave pada program linen pada suhu 1340 C selama 30 menit atau label berubah warna menjadi hitam (b) Instrument : dengan steam sterilizer atau autoclave pada program instrumen pada suhu 1340 C selama 30 menit atau label berubah warna menjadi hitam (c) Bahan plastik / karet : dengan steam sterilizer pada program plastik pada suhu 1340 C selama 30 menit (misal sirkuit ventilator) d. Penyaluran / distribusi
  • 13. Penyaluran / distribusi / pengeluaran barang steril dari ruang penyimpanan mengikuti kombinasi Sistem First In First Out ( FIFO ) dan First Expired First Out (FEFO). Barang steril yang akan disalurkan ke OK diangkut dengan kereta dorong khusus untuk barang steril lengkap dengan tutupnya yang didesinfeksi secara berkala. Tempat lewat barang steril diatur sedemikian rupa, sehingga tidak bercampur dengan alur barang non steril atau barang kotor. Barang steril yang akan disalurkan ke masing-masing ruangan menggunakan container khusus. e. Monitoring dan Evaluasi Proses Sterilisasi Kualitas sterilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem pengawasan mutu. Pengawasan ini harus dapat perhatian khusus dari koordinator serta stafnya. Kegiatan pengawasan mutu meliputi : 1) Monitoring proses sterilisasi dengan memperhatikan : (a) Tape indikator yang digunakan (b) Perubahan warna pada jenis indikator kimia eksternal yang digunakan 2) Kontrol kualitas sterilisasi dengan : Melakukan pemeriksaan mikrobiologi pada alat/bahan tersebut yang diambil secara acak,yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. f. Pencatatan dan pelaporan 1) Pencatatan : Semua data kegiatan disentral sterilisasi didokumentasikan dengan baik yang akan digunakan sebagai bahan pelaporan / evaluasi, data tersebut mulai dari penerimaan barang yang akan disteril, processing dan penyaluran ke unit-unit pelayanan. Pada penerimaan, pencatatan yang dilakukan mengenai: (a) Tanggal permintaan (b) Tanggal pengambilan (c) Unit pelayanan yang mengambil/menerima (d) Jenis barang yang disalurkan (e) Jumlah barang yang disalurkan (f) Unit Peminta (g) Jenis barang yang disteril (h) Jumlah barang yang disteril (i) Kondisi barang secara visual
  • 14. Pada processing pencatatan dilakukan validasi proses sterilisasi yaitu mengenai kondisi mesin seperti : (a) Vakum tes dinyatakan baik bila tampilan tekanan mesin autoclave sesuai standar yaitu suhu 134°c waktu pencapaian 30 menit (b) Warna autoclave tape berubah menjadi hitam (c) Test biologi sesuai hasil kultur dari laboratorium mikrobiologi 2) Pelaporan Laporan kegiatan unit sterilisasi dilaksanakan secara berkala, bulanan dan tahunan. Adapun hal-hal yang dilaporkan antara lain : a) Laporan volume kegiatan Data diambil dari jumlah distribusi barang steril yang disalurkan pada unit-unit pelayanan yaitu:  Kelompok A (besar) / packing besar  Kelompok B (sedang) / packing sedang  Kelompok C ( kecil ) / packing kecil b) Laporan kualitas ( cara memeriksa sterilisasi ) Data diambil dari :  Laporan dari user atau unit pengguna jasa sterilisasi  Hasil tes dari laboratorium mikrobiologi  Pemantauan secara visual pada buku ekspedisi sterilisasi di masing-masing unit c) Laporan penggunaan bahan / alat d) Laporan kerusakan alat / mesin / sarana prasarana yang ditujukan ke teknisi medis berupa blanko :  Tanggal pelaporan  Nama barang atau alat  Jenis kerusakan  Proses perbaikan atau tindak lanjut e) Laporan inventaris yang melaporkan kondisi inventaris barang unit Pelayanan Sterilisasi yang meliputi :  Nama barang  Pengenal barang / merek / tipe, tahun pembuatan
  • 15.  Jumlah  Kondisi baik atau rusak. B. Pengelolaan alkes kadaluarsa dan peralatan single use yang di reuse Yang dimaksud dengan proses pengelolaan peralatan yang kadaluarsaadalah suatu kegiatan monitoring yang dilakukan untuk mengetahui peralatan kesehatan yang dimiliki layak digunakan dan tidak kadaluarsa. Sedangkan pengelolaan peralatan single-use yang direuse adalah suatu proses yang dilakukan mulai dari dekontaminasi peralatan yang seharusnya single-use untuk di re- use yang siap pakai. Adapun tujuan dari pengelolaan peralatan single-use yang direuse adalah untuk menghindari pemakaian obat/alat yang tidak terjamin mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya, untuk menurunkan biaya rumah sakit dalam penyediaan alat kesehatan, untuk mengurangi risiko infeksi, dan untuk menjamin mutu pelayanan sterilisasi. Persyaratan barang singel- use yang bisa di re- use : a. Instrument single – use yang bisa di re-use adalah instrument dengan harga yang mahal b. Terdapat literature / bukti yang menyatakan bahwa barang yang single – use dapat di re-use c. Instrument single-use yang di re-use harus ditandai dengan kode warna sesuai dengan aturan d. Penandaan yang dimaksud dibuat dari selotif sesuai kode warna pada penandaan e. Staf yang berkewajiban memberikan tanda adalah penanggung jawab alat di unit kerja f. Proses untuk pre-cleaning, cleaning dan sterilisasi harus sesuai dengan spesifikasi masing-masing alat Tahapan proses sterilisasi alat single- use yang di re-use : a. Uji visual b. Perendaman dengan desinfektan c. Pencucian d. Pembilasan e. Pengeringan f. Pengemasan g. Labeling
  • 16. h. Proses sterilisasi i. Penyimpanan alat Penandaan peralatan dengan kode warna ; NO KODE WARNA PROSES 1 Pink Re-use 1 kali 2 Kuning Re-use 2 kali 3 Hijau Re-use 3 kali 4 Ungu Re-use 4 kali 5 Orange Re-use 5 kali 6 Pink 2 Re-use 6 kali 7 Kuning 2 Re-use 7 kali 8 Hijau 2 Re-use 8 kali 9 Ungu 2 Re-use 9 kali 10 Orange 2 Re-use 10 kali Nama peralatan single-use yang di re-use : a. Masker nebulizer maksimal 10 kali reuse b. Sirkuit ventilator maksimal 10 kali reuse c. LMA (Laringeal Mask Airway)maksimal 10 kali reuse d. ETT Carlin Tubemaksimal 3 kali reuse e. ETT Non King-kingmaksimal 3 kali reuse f. Sirkuit Corugatedmaksimal 10 kali reuse Proses pengelolaan barang kadaluarsa dan alat single use yang di reuse adalah : 1) Untuk peralatan kesehatan yang menjelang kadaluarsa setelah disterilkan, masa kadaluarsa alat tersebut sesuai dengan jenis packing yang digunakan. Alat kesehatan tersebut harus disterilkan ulang sesuai dengan SPO Pengelolaan Peralatan Single Use yang Di Re use
  • 17. 2) Untuk peralatan single use yang direuse seperti : sirkuit ventilator, Sirkuit Corugated, LMA (Laringeal Mask Airway), ETT Non King-king, ETT Carlin Tube dan Masker digunakan kembali setelah dilakukan sterilisasi. Alatsingle use yang direuse sudah dilakukan pemeriksaan mikrobiologi secara acak untuk menguji kelayakan pemakaian alat tersebut setiap enam bulan sekali.Pemakaian alat tersebut dapat direuse maksimal sesuai dengan jenis alatnya atau bila hasil kultur sudah tidak memenuhi syarat alat tersebut tidak boleh digunakan lagi sesuai dengan SPO PT C. 12- 17, semua alat akan diganti dengan yang baru. C. Pendidikan dan Pengembangan Tenaga di Unit Pusat Sterilisasi Untuk mengembangkan atau meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta sikap dari SDM di pusat pelayanan sterilisasi melalui beberapa cara seperti: mengikuti pendidikan formal maupun non formal dan pelaksanaannya menggunakan kurikulum pelatihan yang baku sehingga mutu pelatihan bisa dipertanggung jawabkan. Program diklat untuk koordinator pusat pelayanan sterilisasi berbeda dengan staf yang ada di pusat pelayanan sterilisasi. Diklat untuk kepala instalasi lebih bersifat managerial sedangkan diklat untuk staf lebih bersifat teknis. Materi pengajaran untuk staf yaitu dengan mengikuti seminar atau pelatihan baik yang diadakan didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit. Pelatihan / seminar Pelayanan Sterilisasi antara lain : manajemen sterilisasi, operasional teknis sterilisasi, dekontaminasi, pengemasan, tentang quality assurance proses sterilisasi, tentang pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit, K-3 RS dan pemeliharaan serta perbaikan alat sterilisasi dan kelengkapannya. Mengadakan studi banding yaitu dengan mengunjungi atau melihat langsung instalasi sterilisasi yang lebih baik. D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) Pencegahan kecelakaan pada petugasMelaksanakan semua kegiatan secara aman di lingkungan Pelayanan Sterilisasi menjadi tanggung jawab petugas pelayanan sterilisasi setelah dilakukan pembekalan kepada petugas tentang bahaya-bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan Pelayanan Sterilisasi. Pada dasarnya kecelakaan dapat dihindari dengan mengetahui potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya. Dengan memperhatikan secara seksama dan melatih teknik-teknik bekerja secara aman maka resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat diturunkan secara signifikan. E. Penerimaan barang kotor dan daerah dekontaminasi
  • 18. Bahaya pemaparan terhadap darah dan cairan tubuh lainnya maupun zat kimia dilingkungan Pelayanan Sterilisasi dapat menyebabkan luka, penyakit dan dalam kondisi yang ekstrim menyebabkan kematian. Upaya pencegahan dapat dilakukan secara efektif dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, penutup kepala, penutup kaki, baju anti cairan, masker maupun goggle mata. Penanganan yang salah terhadap alat-alat yang tajam terkontaminasi seperti pisau operasi, jarum dan lain-lain dapat menyebebkan rusaknya permukaan kulit yang dapat memungkinkan masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya penyakit. Saran dan Tindakan Aman 1) Jangan sekali-kali memasukkan tangan kedalam wadah berisi barang terkontaminasi tanpa dapat melihat secara jelas isi dari wadah tadi. 2) Tuangkan cairan yang dapat mengganggu pengenalan secara visual alat-alat, lalu pindahkan alat-alat/instument mengarah berlawanan terhadap tubuh kita pada saat transportasi 3) Buang sampah benda tajam (jarum suntik, blades) kedalam wadah yang tahan tusukan atau jirigen. 4) Pada saat memproses ulang benda tajam pakai ulang, dipisahkan dari instrumen lain. Untuk mencegah kemungkinan terjadi luka pada petugas lain dengan penanganan normal. 5) Ikuti petunjuk/ rekomendasi pabrik untuk penggunaan zat kimia yang aman dan gunakan alat pelindung diri untuk mencegah pemaparan zat kimia terhadap kulit. 6) Hindari lantai yang licin dan basah sebaiknya ada rambu-rambu peringatan 7) Pada saat mencuci instrument di dalam sink, perhatikan untuk selalu menggosok dibawah permukaan air untuk mencegah aerosol yang dapat terhirup. F. Pencegahan kecelakaan pada pasien Petugas Pelayanan Sterilisasi mempunyai tanggung jawab dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Melakukan proses dekontaminasi, desinfeksi, pengemasan, sterilisasi dan penanganan barang steril secara aseptik dan benar sesuai dengan SOP yang ditetapkan merupakan cara terbaik bagi petugas untuk mencegah terjadinya kecelakaan / luka pada pasien. Pasien penerima barang yang belum diuji kelayakan fungsi dan cara pakainya dapat mengalami komplikasi. Alat-alat
  • 19. terkontaminasi (seperti instrument bedah) apabila digunakan pada pasien dapat menimbulkan infeksi nasokomial. Saran Tindakan yang Aman 1) Lakukan pengujian terhadap instrument / alat sebelum didistribusikan dari Pelayanan Sterilisasi sesuai dengan petunjuk pabrik di Pelayanan Sterilisasi 2) Pastikan bahwa semua barang sudah di dekontaminasi 3) Pastikan agar barang terkontaminasi dalam keadaan tertutup pada saat transportasi menuju daerah dekontaminasi 4) Pastikan semua peralatan digunakan untuk proses sterilisasi mengalami pengujian secara teratur, dijamin bekerja secara baik. 5) Pastikan semua mesin sterilisasi termonitor secara visual selama siklus berlangsung melalui pengujian indikator kimia, biologis dan pengujian deteksi udara dalam chamber (sistem mesin uap pre-vakum).