Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan tafsir Al-Qur'an di Nusantara, mulai dari abad ke-16 hingga abad ke-20. Beberapa tokoh kunci dalam perkembangan tafsir Nusantara diantaranya Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Abd al-Rauf Singkel, dan Nawawi al-Bantani. Tafsir Nusantara dipengaruhi oleh tradisi tafsir Hijaz dan Mesir serta sarjana Barat.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan ulama dalam membangun negara bangsa berdasarkan pengalaman dakwah Ali Hasjmy di Aceh. Ali Hasjmy adalah tokoh ulama dan pejuang asal Aceh abad ke-20 yang banyak berperan dalam pendidikan dan dakwah. Ia melakukan dakwah dengan pendekatan kebudayaan dengan memahami budaya masyarakat Aceh.
Makalah ini membahas tentang tafsir Al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Secara singkat, dibahas tentang latar belakang penulisan tafsir Al-Manar yaitu situasi sosial, politik, dan budaya di Mesir dan negara-negara Arab pada saat itu. Selanjutnya dibahas metode dan corak penafsiran tafsir Al-Manar yang menekankan fungsi kehidayahan Al-Qur'an untuk manusia.
Nama lengkapnya adalah syed muhammad naquib ibn ali ibn abdullah ibn muhsin alAulia Kindy
Syed Muhammad Naquib al-Attas lahir pada 1931 di Bogor, Jawa Barat. Ia berasal dari keturunan bangsawan Sunda dan Arab Hadramaut. Al-Attas dikenal sebagai pemikir Islam kontemporer yang mempromosikan islamisasi ilmu pengetahuan. Ia mendirikan lembaga ISTAC dan banyak menulis buku tentang pendidikan Islam, filsafat Islam, dan sejarah kebudayaan Melayu-Islam.
Pandangan Sayyid Abu al-Hasan 'Ali al-Nadwi terhadap Teori Sastera IslamKOSPATI UKM
Ringkasan dokumen ini adalah:
1) Dokumen ini membahas pandangan Sayyid Abu al-Hasan 'Ali al-Nadwi terhadap teori sastera Islam.
2) Al-Nadwi melihat sastera Islam sebagai ungkapan yang berobjektif dan bermanfaat untuk manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
3) Al-Nadwi membagi sastera Islam menjadi dua kategori yaitu sastera agama
Dokumen tersebut membahas tentang peranan ulama dalam membangun negara bangsa berdasarkan pengalaman dakwah Ali Hasjmy di Aceh. Ali Hasjmy adalah tokoh ulama dan pejuang asal Aceh abad ke-20 yang banyak berperan dalam pendidikan dan dakwah. Ia melakukan dakwah dengan pendekatan kebudayaan dengan memahami budaya masyarakat Aceh.
Makalah ini membahas tentang tafsir Al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Secara singkat, dibahas tentang latar belakang penulisan tafsir Al-Manar yaitu situasi sosial, politik, dan budaya di Mesir dan negara-negara Arab pada saat itu. Selanjutnya dibahas metode dan corak penafsiran tafsir Al-Manar yang menekankan fungsi kehidayahan Al-Qur'an untuk manusia.
Nama lengkapnya adalah syed muhammad naquib ibn ali ibn abdullah ibn muhsin alAulia Kindy
Syed Muhammad Naquib al-Attas lahir pada 1931 di Bogor, Jawa Barat. Ia berasal dari keturunan bangsawan Sunda dan Arab Hadramaut. Al-Attas dikenal sebagai pemikir Islam kontemporer yang mempromosikan islamisasi ilmu pengetahuan. Ia mendirikan lembaga ISTAC dan banyak menulis buku tentang pendidikan Islam, filsafat Islam, dan sejarah kebudayaan Melayu-Islam.
Pandangan Sayyid Abu al-Hasan 'Ali al-Nadwi terhadap Teori Sastera IslamKOSPATI UKM
Ringkasan dokumen ini adalah:
1) Dokumen ini membahas pandangan Sayyid Abu al-Hasan 'Ali al-Nadwi terhadap teori sastera Islam.
2) Al-Nadwi melihat sastera Islam sebagai ungkapan yang berobjektif dan bermanfaat untuk manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
3) Al-Nadwi membagi sastera Islam menjadi dua kategori yaitu sastera agama
Penulisan hadith telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW walaupun belum secara sistematik. Pada zaman sahabat dan tabi'in, penulisan hadith dilakukan secara tidak rasmi untuk tujuan memori. Pada abad ke-4 Hijrah, penulisan hadith mencapai puncak dengan munculnya banyak karya hadith.
Tarikh Penerbitan: 5 Januari 2022, oleh: SlideShare.net
PPPJ2363 Tamadun Islam Zaman Umawi dan Abbasi
"Pencerakinan Reflektif Perkembangan Ilmu Sains dalam Tamadun Islam"
Resensi Karya STIAUDA
Oleh: WAN NUR ATHIRAH WAN AZMI, PUTERI NUR DURRATUL AIN MOHD NOR, NURUL FATHIYAH MOHD KHIRRUDIN & EZAD AZRAAI JAMSARI
Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC),
Fakulti Pengajian Islam, UKM Bangi
Penghargaan: Geran Penyelidikan GUP-2019-027
YouTube: https://youtu.be/tlmqt1QO0NM
Tokoh-tokoh penting dalam bidang ilmu-ilmu Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah meliputi ahli hadis, tafsir, fikih, tasawuf, bahasa, sejarah, geografi, dan kedokteran. Mereka berperan dalam mengembangkan dan melestarikan ilmu-ilmu tersebut sejak masa khulafaur Rasyidin hingga masa pemerintahan Bani Umayyah.
Mengenal syeikh ismail bin abdul muthalib al asyiade usamah
Sepanjang sejarah kerajaan Islam di Aceh hingga pergumulan rakyat Aceh melawan penjajah sampai masa kemerdekaan, para ulama-ulama ini telah menjadi faktor pendukung yang sangat penting dalam berbagai peristiwa di Aceh. Berbagai karya kitab-kitab karangan karya ulama Aceh masih dipakai dan bahkan dijadikan pegangan pada dayah-dayah / pesantren-pesantren hingga saat ini, salah satu kitab yang terkenal dengan nama Kitab Lapan atau Jam’u Jawamil Mushasanfat karangan Ismail bin Abdul Muthalib Al Asyi. Dan makalah kali ini bermaksud untuk mengulas mengenai ulama Ismail bin Abdul Muthalib Al Asyi serta kitab karangan ulama beliau tersebut.
Dokumen tersebut membahas perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah. Terjadi kemajuan di bidang pendidikan, kedokteran, filsafat, matematika, astronomi, bahasa, dan ilmu-ilmu agama seperti tafsir Al-Quran dan hadis melalui proses asimilasi, penerjemahan, dan pendirian lembaga pendidikan seperti maktab dan masjid. Kemajuan ini ditopang oleh tokoh-tokoh ilmuwan muslim seperti
Kitab al-Umm karya Imam Syafi'i merupakan kitab fiqh terkenal yang menggunakan sistematika berdasarkan tema fiqh dengan menguraikan bahasan dalam bab dan sub-bab. Dalam menarik kesimpulan hukum, Imam Syafi'i menggunakan dalil Alquran, hadis, dan qiyas. Walaupun ada perbedaan pendapat, sebagian besar ulama berpendapat bahwa kitab ini memang karya Imam Syafi'i meski
Kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal merupakan kitab hadis yang sangat penting yang berisi lebih dari 40.000 hadis yang dihimpun oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Kitab ini memuat hadis-hadis yang dihimpun berdasarkan nama-nama sahabat Nabi, dan dianggap sebagai sumber utama dalam mempelajari hadis-hadis Nabi oleh mazhab Hanbali.
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IMAM AL SYAIBANI
Konsep Teori yang Dikemukakan Imam Al-Syaibani
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IMAM AL MAWARDI
Pemikiran Ekonomi Al-Mawardi
Bab 1 membahaskan pengertian Sejarah dan Fiqh Sirah, faedah mempelajari Fiqh Sirah, serta sumber-sumber utama Fiqh Sirah seperti al-Quran, al-Sunnah, kitab-kitab al-Shama'il dan Sirah. Bab ini juga memperkenalkan beberapa karya klasik dan modern yang mengangkat topik Fiqh Sirah.
Biodata Prof Syed Muhammad Naquib al-Attas memberikan ringkasan singkat tentang latar belakang keluarga dan pendidikan awal Prof SMNA. Beliau lahir dari keluarga bangsawan dan kiyai terkenal. Mendapat pendidikan awal di sekolah-sekolah Melayu dan Arab sebelum melanjutkan pengajian tinggi di UK dan Kanada. Memulakan karier akademik di UM sebelum mengasaskan institusi pengajian Islam seperti ISTAC.
Imam Syafi'i adalah pendiri mazhab Syafi'i, salah satu mazhab utama dalam fiqih Islam. Ia belajar fiqih di bawah bimbingan Imam Malik di Madinah dan ulama lainnya di Makkah, Yaman, Baghdad, dan Mesir. Karya utamanya adalah Ar-Risalah dan Al-Umm yang membentuk dasar-dasar mazhab Syafi'i berdasarkan Al-Quran, hadis, ijma', dan qiyas.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Ringkasannya adalah:
Makalah ini membahas biografi singkat Hamka, karya-karyanya termasuk Tafsir Al-Azhar, langkah penafsirannya, sistematika kitab Tafsir Al-Azhar, serta kelebihan dan kekurangannya. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami karya besar Hamka yaitu Tafsir Al-Azhar
Dokumen tersebut membahas tentang studi hadis di Indonesia dan kontribusi KH Hasyim Asy'ari sebagai ulama modernis yang ahli hadis. KH Hasyim Asy'ari dikenal sebagai salah satu ulama berpengaruh pada abad ke-20 yang menulis kitab Risalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang berperan penting dalam kajian hadis di Indonesia.
Penulisan hadith telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW walaupun belum secara sistematik. Pada zaman sahabat dan tabi'in, penulisan hadith dilakukan secara tidak rasmi untuk tujuan memori. Pada abad ke-4 Hijrah, penulisan hadith mencapai puncak dengan munculnya banyak karya hadith.
Tarikh Penerbitan: 5 Januari 2022, oleh: SlideShare.net
PPPJ2363 Tamadun Islam Zaman Umawi dan Abbasi
"Pencerakinan Reflektif Perkembangan Ilmu Sains dalam Tamadun Islam"
Resensi Karya STIAUDA
Oleh: WAN NUR ATHIRAH WAN AZMI, PUTERI NUR DURRATUL AIN MOHD NOR, NURUL FATHIYAH MOHD KHIRRUDIN & EZAD AZRAAI JAMSARI
Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC),
Fakulti Pengajian Islam, UKM Bangi
Penghargaan: Geran Penyelidikan GUP-2019-027
YouTube: https://youtu.be/tlmqt1QO0NM
Tokoh-tokoh penting dalam bidang ilmu-ilmu Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah meliputi ahli hadis, tafsir, fikih, tasawuf, bahasa, sejarah, geografi, dan kedokteran. Mereka berperan dalam mengembangkan dan melestarikan ilmu-ilmu tersebut sejak masa khulafaur Rasyidin hingga masa pemerintahan Bani Umayyah.
Mengenal syeikh ismail bin abdul muthalib al asyiade usamah
Sepanjang sejarah kerajaan Islam di Aceh hingga pergumulan rakyat Aceh melawan penjajah sampai masa kemerdekaan, para ulama-ulama ini telah menjadi faktor pendukung yang sangat penting dalam berbagai peristiwa di Aceh. Berbagai karya kitab-kitab karangan karya ulama Aceh masih dipakai dan bahkan dijadikan pegangan pada dayah-dayah / pesantren-pesantren hingga saat ini, salah satu kitab yang terkenal dengan nama Kitab Lapan atau Jam’u Jawamil Mushasanfat karangan Ismail bin Abdul Muthalib Al Asyi. Dan makalah kali ini bermaksud untuk mengulas mengenai ulama Ismail bin Abdul Muthalib Al Asyi serta kitab karangan ulama beliau tersebut.
Dokumen tersebut membahas perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah. Terjadi kemajuan di bidang pendidikan, kedokteran, filsafat, matematika, astronomi, bahasa, dan ilmu-ilmu agama seperti tafsir Al-Quran dan hadis melalui proses asimilasi, penerjemahan, dan pendirian lembaga pendidikan seperti maktab dan masjid. Kemajuan ini ditopang oleh tokoh-tokoh ilmuwan muslim seperti
Kitab al-Umm karya Imam Syafi'i merupakan kitab fiqh terkenal yang menggunakan sistematika berdasarkan tema fiqh dengan menguraikan bahasan dalam bab dan sub-bab. Dalam menarik kesimpulan hukum, Imam Syafi'i menggunakan dalil Alquran, hadis, dan qiyas. Walaupun ada perbedaan pendapat, sebagian besar ulama berpendapat bahwa kitab ini memang karya Imam Syafi'i meski
Kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal merupakan kitab hadis yang sangat penting yang berisi lebih dari 40.000 hadis yang dihimpun oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Kitab ini memuat hadis-hadis yang dihimpun berdasarkan nama-nama sahabat Nabi, dan dianggap sebagai sumber utama dalam mempelajari hadis-hadis Nabi oleh mazhab Hanbali.
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IMAM AL SYAIBANI
Konsep Teori yang Dikemukakan Imam Al-Syaibani
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IMAM AL MAWARDI
Pemikiran Ekonomi Al-Mawardi
Bab 1 membahaskan pengertian Sejarah dan Fiqh Sirah, faedah mempelajari Fiqh Sirah, serta sumber-sumber utama Fiqh Sirah seperti al-Quran, al-Sunnah, kitab-kitab al-Shama'il dan Sirah. Bab ini juga memperkenalkan beberapa karya klasik dan modern yang mengangkat topik Fiqh Sirah.
Biodata Prof Syed Muhammad Naquib al-Attas memberikan ringkasan singkat tentang latar belakang keluarga dan pendidikan awal Prof SMNA. Beliau lahir dari keluarga bangsawan dan kiyai terkenal. Mendapat pendidikan awal di sekolah-sekolah Melayu dan Arab sebelum melanjutkan pengajian tinggi di UK dan Kanada. Memulakan karier akademik di UM sebelum mengasaskan institusi pengajian Islam seperti ISTAC.
Imam Syafi'i adalah pendiri mazhab Syafi'i, salah satu mazhab utama dalam fiqih Islam. Ia belajar fiqih di bawah bimbingan Imam Malik di Madinah dan ulama lainnya di Makkah, Yaman, Baghdad, dan Mesir. Karya utamanya adalah Ar-Risalah dan Al-Umm yang membentuk dasar-dasar mazhab Syafi'i berdasarkan Al-Quran, hadis, ijma', dan qiyas.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Ringkasannya adalah:
Makalah ini membahas biografi singkat Hamka, karya-karyanya termasuk Tafsir Al-Azhar, langkah penafsirannya, sistematika kitab Tafsir Al-Azhar, serta kelebihan dan kekurangannya. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami karya besar Hamka yaitu Tafsir Al-Azhar
Dokumen tersebut membahas tentang studi hadis di Indonesia dan kontribusi KH Hasyim Asy'ari sebagai ulama modernis yang ahli hadis. KH Hasyim Asy'ari dikenal sebagai salah satu ulama berpengaruh pada abad ke-20 yang menulis kitab Risalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang berperan penting dalam kajian hadis di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas sejarah singkat ilmu tafsir Al-Qur'an, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW dan sahabat hingga masa modern. Terdapat beberapa metode tafsir yang dijelaskan seperti tafsir bil ma'tsur yang mengutip Al-Qur'an dan hadis, serta tafsir bir-ra'yi yang bersumber dari pemahaman pribadi. Dokumen ini juga membedakan tafsir yang diperbolehkan dan yang dilarang.
Power Point ini berisi materi tentang literatur tafsir nusantara, karakteristiknya, beserta para tokoh mufassir nusantara yang hadir pada era modern.
Ppt ini dikumpulkan sebagai tugas ujian akhir semester mata kuliah literatur tafsir nusantara jurusan Ilmu Al-qur'an dan Tafsir UIN Datokarama Palu
Apabila terdapat banyak kekurangan pada power point ini saya mohon maaf yg sebesar-besarnya.
Nama : Muh. Amin Yalinawa
Kelas : IAT 2 Semester 5
NIM : 202110037
Yg terhormat Dosen pengampuh : Dr. Surayya Attamimi, S. Ag. M. Th. I
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan Islam pada berbagai periode seperti masa Rasulullah, khulafaur rasyidin, dinasti Umayyah, dinasti Abbasiyah. Juga dibahas mengenai tokoh-tokoh Islam yang berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Farabi, Al-Ghazali.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan Islam pada berbagai periode, mulai dari masa Nabi Muhammad hingga dinasti Abbasiyah. Terdapat tokoh-tokoh Islam yang memberikan kontribusi besar dalam bidang filsafat, kedokteran, matematika, dan ilmu-ilmu lainnya.
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan Ibnu Rusyd dan relevansinya terhadap pendidikan modern.
2) Ibnu Rusyd dikenal sebagai filsuf muslim yang sangat berpengaruh di Eropa karena ulasannya terhadap karya-karya Aristoteles.
3) Metode pendidikan Ibnu Rusyd meliputi tujuan, metode, dan konsep guru yang masih relevan hingga saat ini.
Periode keempat merupakan masa keemasan fikih Islam di bawah dinasti Abbasiyah. Faktor penyebabnya antara lain perhatian khalifah terhadap fuqaha, kebebasan berijtihad, kodifikasi ilmu, dan perdebatan antarfuqaha. Pada periode kelima, fikih memasuki masa keterpakuan tekstual di mana ijtihad berkurang dan taqlid meningkat.
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxInezAuliana
Dokumen tersebut membahas kejayaan intelektual ulama Islam pada masa dinasti Abbasiyah, mencakup ulama hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam At-Tirmidzi, Imam An-Nasai, dan Imam Ibnu Majah. Juga membahas ulama fiqih seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hambal. Serta ulama tafsir seperti Imam Ibn Jarir At-Th
The document promotes the works of Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. It does not provide any details about specific works or publications by Dr. Hasani Ahmad Said. The document seems to be encouraging people to obtain or access works by Dr. Hasani Ahmad Said but does not give any information about what those works are or where they can be accessed.
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfHasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said adalah dosen muda Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah dengan keahlian ilmu al-Qur'an dan Tafsir dan tafsir Nusantara.
Saat ini sebagai ketua Prodi Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasaniahmadsaid
The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Muslim Scholars - Jour of Adv Research in Dynamical & Control Systems, Vol. 12, Issue-02, 2020, ISSN 1943-023X.pdf
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...Hasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Perspective Al-qur'an and Sadd Al-dzari’ah - Talent Development & Excellence, Vol.12, No.3s, 2020, 2487 - 2495.pdf
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...Hasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophile In Islamic Law- International Journal of Advanced Science and Technology - Vol. 29, No. 9s, (2020), pp. 4932-4937.pdf
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...Hasaniahmadsaid
1) The document discusses the debate around prohibitions on wearing veils in various countries from an Islamic law perspective.
2) It analyzes the reasons for prohibiting veils based on interpretations of the Quran and the Islamic legal principle of "sadd al-dzari'ah".
3) The study concludes that wearing veils is not clearly mandated or prohibited in Islamic texts and is therefore considered "mubah" or permissible, according to most Islamic scholars. Regulations can be justified using the principle of "sadd al-dzari'ah" to prevent potential harms.
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasaniahmadsaid
This document discusses perspectives from Indonesian Muslim scholars on digital versions of the Quran. It finds that there are two main views: 1) Digital versions make the Quran more accessible and practical for modern study and reading; and 2) While digital versions have advantages, they also have shortcomings like a lack of oversight on content and features which could enable misuse. Overall, scholars see benefits in increased access, but have concerns about accuracy and oversight of digital versions.
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...Hasaniahmadsaid
Ada tiga catatan penting dalam Surah Yasin ayat 12:
Pertama, adanya kepastian dibangkitkannya manusia di akhirat kelak. Kedua, adalah kepastian dicatatnya amal perbuatan manusia. Ketiga, dalam buku tersebut ia tuliskan tentang dicatatnya seluruh pengaruh yang ditimbulkan di samping amal yang dikerjakan oleh manusia.
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Hasaniahmadsaid
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan harta dalam Al-Qur'an dan Islam. Harta dijelaskan sebagai kebutuhan dasar manusia, amanah, dan ujian. Al-Qur'an memberi peringatan untuk berhati-hati terhadap harta karena dapat menyesatkan. Harta seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat.
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
DR. Hasani Ahmad Said, M.A. - Corak dan Jaringan Ulama Tafsir Nusantara
1. DR. HASANI AHMAD SAID, MA
Dosen Tetap Ilmu Alquran dan
Tafsir UIN Jakarta & Direktur
PUSIAT (Pusat Studi Ilmu
Alquran dan Tafsir) Elhasani
E-mail:
hasaniahmadsaid@uinjkt.ac.id /
0815 74 2030 74
DisampaIkan Pada Diskusi
FORSILADI
Jumat, 25 Februari 2022
Jakarta
2.
3. Meminjam Clifford Geertz dalam The Religion of Javayang menyatakan
bahwa Islam Indonesia sangat kaya dengan polarisasinya; seperti: Islam
abangan, Islam puritan, Islam skriptualis, Islam substantif, Islam literal, Islam
ekstrim, Islam militan, Islam tradisionalis, Islam modernis, dan sebagainya.
Meski bukan barang baru, dalam catatan saya, istilah Islam Nusantara
kembali mencuat pasca digelarnya acara pembukaan Istighosah jelang
Ramadhan dalam rangka pembukaan Munas ormas Islam terbesar di
Indoensia, Nahdlatul Ulama, di Masjid Istiqlal hari Minggu 14 Juni 2015.
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, ketua Umum PBNU: “NU akan
mengawal dan memperjuangkan model Islam Nusantara” dalam
sambutan Munas NU yang bertajuk “Meneguhkan Islam
Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”.
4. KH. Hasyim
Muzadi
lebih
senang
menggunak
an istilah
Islam
Rahmatan
lil ‘Alamin.
Azyumardi Azra mengatakan
bahwa Islam Nusantara adalah
Islam distingtif sebagai hasil
interaksi, kontekstualisasi,
indigenisasi dan
vernakularisasi Islam universal
dengan realitas sosial, budaya
dan agama di Indonesia.
Ortodoksi Islam Nusantara
(kalam Asy'ari, fikih mazhab
Syafi'i, dan tasawuf Ghazali)
menumbuhkan
karakter wasathiyah yang
moderat dan toleran. Islam
Nusantara yang kaya dengan
warisan Islam (Islamic legacy)
menjadi
harapan renaisans peradaban
Islam global.
5. Dengan
demikian
Islam
Nusantara
adalah
ajaran Islam
yang
dikembangk
an di
kepulauan
Indonesia.
Khazanah Islam
Nusantara adalah
jaringan ulama yang
mengakar di
Nusantara dalam hal
ini adalah Indonesia.
Bahkan nusantara
bisa juga dipahami
meluas hingga negara
tetangga; Malaysia,
Brunei Darussalam,
Singapura, Thailand
dan di Selatan
Pilipina. Jaringan
ulama dalam tulisan
ini lebih menitik
beratkan pada ulama
tafsir Nusantara.
Meskipun tidak
menafikan juga
jaringan ulama dalam
bidang keilmuan lain
seperti tasawuf, fikih,
dan dalam rumpun
kajian Islam lainnya.
Jadi, Tafsir
Nusantara
di sini
adalah
khazanah
keilmuan
ulama
Nusantara
di bidang
Tafsir al-
Qur’an.
6. “Paling tidak ada dua aspek
transmisi ulama tafsir melahirkan
dan mengembangkan ilmu tafsir.
Pertama, melalui aktifitas
pengajian, dan yang kedua melalui
jalur penulisan. Melalui kedua jalur
ini transmisi ulama tafsir hingga
saat terus mengalami
perkembangannya baik.”
7. Sudah ada pada pertengahan abad XVI ditandai dengan lahirnya
Hamzah Fansuri yang punya nama lengkap Syaykh ‘Amir al-Dîn ‘Abd
al-Rauf bin ‘Ali al-Fansûrî.
Selanjutnya dilanjutkan muridnya bernama
Syamsuddin Sumatrani menulis Jauhar al-Haqaiq.
Abad XVII ditemukan tafsir Q.s. al-Kahfi (18): 9 yang
tersimpan di Universitas Cambridge.
Hal ini menunjukkan kehebatan pemikiran bangsa Indonesia
menghasilkan ilmu-ilmu tradisional yang pengaruhnya hingga ke
Asia Tenggara dan dunia Islam lainnya.
8. • Setelahnya baru muncul kitab Tarjuman al-
Mustafid karya ‘Abd al-Rauf Singkel (1615-
1893 M.) ditulis tahun 1675, cetak pertama di
Istambul.
• Karya ini menurut A.H. Johns dianggap
sebagai terjemahan al-Baidhawi (w. 685
H./1286 M.) yang berjudul Anwar al-tanzil wa
Asrar al-Ta’wil.
• Namun, Peter Riddel menyangsikan pendapat
ini, dengan alasan Tafsir Baydhawi, Jalalain,
dan Khazin menjadi referensi Tarjuman al-
Mustafid. Dan Tafsir Jalalain mendapat porsi
9. • Masa penjajahan (1600-1942) rentang waktu
antara ‘Abdurrauf Singkel dan al-Nawawi
(1813-1897 M./1230-1314 H.) atau saya
mengistilahkan dua karya ulama tafsir ini
sebagai embrio pijakan penulisan tafsir Al-
Qur’an di Asia tenggara. Setelahnya
ditemukan kitab Faraid al-Qur’an, sayangnya
tidak ditemukan penulisnya. Konon,
manuskripnya tersimpan di Universitas
Amsterdam. Diketahui dari karya Jami’ al-
Jawami’ al-Mushannafat: Majmu Kitab
10. • Dua sosok ulama peletak dasar tafsir nusantara
yaitu: Syaikh Hamzah Fansuri dan Syaikh
Syamsuddin Sumatrani.
• Hamzah Fansuri dikenal sebagai ulama sufi dan sastrawan
yang hidup abad ke-16. ia berasal dari Barus (skrg ada di
Prov. Sumatera Utara). Nama al-Fansuri berasal dari kata
Pancur, kota kecil di pesisir Barat Tapanuli Tengah. Pada
masa kerajaan Aceh Darussalam kampung Fansur dikenal
sebagai pusat pendidikan Islam di Aceh Tengah. Ia dikenal
penganut aliran wahdat al-wujud.
• Syamsuddin Sumatrani seorang ulama besar dari Pasai
(Aceh) abad 16 dan 17. ia meninggal dalam pertempuran
dengan Portugis di Malaka tahun 1630 M. /1040 H. ia juga
Mufti dan penasihat Sultan Iskandar Muda.
• Dua sosok ulama rool model tafsir nusantara yaitu:
11. • Pada abad ke-20an inilah perkembangan tafsir nusantara selain banyak
dipengaruhi dari Mesir yang dicetuskan oleh Sheikh Muhammad
‘Abduh (1849-1905) yang kemudiannya dikembangkan oleh murid-
muridnya sehingga menjalar ke Nusantara melalui tokoh-tokoh
reformis.
• Di Malaysia misalnya ada Sheikh Tahir Jalaluddin (1869-1956), Syed
Sheikh al-Hadi (1867-1934), Mustafa Abdul Rahman (l918-1968), Abu
Bakar al-Ashaari (1904-1970).
• Indonesia diwakili Hamka (1908-1981), A. Hasan (1887-1958), Hasbi as-
Siddiqi (1904-1975), M. Quraish Shihab (1944-sekarang), dan lain-lain.
• Thailand tidak begitu terpengaruh oleh penyebaran dari Mesir ini,
Thailand banyak dipengaruhi oleh Tafsir dari Hijaz.
• Sedangkan Brunei tidak terpengaruh oleh kedua ulama tafsir tersebut
lantaran menggunakan pendekatan yang tersendiri sejak dahulu.
• Tafsir yang terkenal di Singapora adalah ‘Abr Al-Athir oleh Tuangguru
KH. Sonhaji yang sangat fenomenal dan memberikan sumbangan yang
sangat sifnifikan untuk ilmu tafsir di Asia Tenggara.
12. • Sekitar abad ke-XVII M. telah ditemukan bukti
paling awal di Nusantara setelah lebih dari
300 tahun sejak komunitas Muslim Nusantara
itu mulai mewujudkan dirinya dalam
kekuasaan politik, yaitu di Cambridge yang
memuat tafsir surat al-Kahfi. Kajian Al-Qur’an
dipelopori oleh ‘Abd al-Ra’u>f al-Sinki>li>
yang menulis kitab dengan berjudul
Tarjuma>n al-Mustafi>d. Dua karya inilah
yang menjadi embrio pijakan penulisan tafsir
Al-Qur’an di Asia tenggara.
13. • Upaya rintisan ini kemudian diikuti oleh Shaykh Nawa>wi> al-
Bantani>, Munawar Khalil, A. Hasan Bandung, Mahmud Yunus, Oemar
Bakri, Hasbi Ash-Shiddiqy, Hamka, H. Zainuddin Hamidy dan
Fachruddin Hs, Kasim Bakri. Shaykh Nawawi al-Bantani, menulis tafsir
bertajuk Mara>h} Labi>d li> Kashfi Ma’na Qur’a>n al-Maji>d, atau
dikenal juga dengan Tafsi>r al-Muni>r. Dicetak di Kairo, al-H}alabi,
1887.
• Munawar Chalil, Tafsi>r al-Qur’a>n Hidayatur Rahman, (Jakarta: Siti
Sjamsiah, 1958).
• Ahmad Hasan, Al-Furqa>n: Tafsir al-Qur’an (Bangil: Persatuan, 1406
H.).
• Mahmud Yunus, Tafsi>r Qur’a>n Karim (Jakarta: Pustaka Mahmudiyah,
1957).
• Oemar Bakri, Tafsir Rahmat (Jakarta: Mutiara, 1983).
• Hasbi Ash-Shiddiqy, Tafsir An-Nur (Jakarta: Bulan Bintang, 1976).
• Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982).
• Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs, Tafsir al-Qur’an (Jakarta:
14. • Dalam bahasa-bahasa daerah, upaya ini
dilanjutkan oleh Kemajuan Islam Yogyakarta,
Bisyri Mus}tahafa Rembang, R. Muhammad
Adnan dan Bakri Syahid. Kemajuan Islam
Yogyakarta, Quran Kejawen Sundawiyah.
• Bisyri Mushtahafa Rembang, al-Ibri>z, 1960.
• R. Muhammad Adnan, Al-Qur’an Suci Basa
Jawi, 1969.
• Bakri Syahid, Al-Huda, 1972
15. • Upaya-upaya ini bahkan lebih
diseriusi oleh Pemerintah RI
melalui proyek penerjemahan.
Selanjtnya, atas usul Musyawarah
kerja Ulama Al-Qur’an ke XV (23-24
Maret 1989), disempurnakan oleh
pusat penelitian dan
pengembangan Lektur Agama
bersama Lajnah Pentashih Al-
16. • Howard M. Federspiel dalam penelitiannya, kurang lebih
disebut 48 tafsir popular di Indonesia: Di antara 48
mufassir yang Federspiel sebut adalah, Munawar Khalil,
Aboe Bakar Atjeh, Bahrum Rangkuti, Jamaluddin Kafie,
Oemar Bakrie, Joesoef Sou’eb, M. Hasbi al-Shiddiqy,
Masjfuk Zuhdi, A. Hasan, Qomaruddin Hamidy, Mahmud
Yunus, Hamka, Abdul Halim Hasan, Tafsir Depag, Bachtiar
Surin, Sukmadjadja Asyarie, Badarutthanan Akasah,
Syahminan Zaini, MS. Khalil, Qamaruddin Saleh Nasikun,
Bey Arifin, Labib MZ, A. Hanafi, Hadiyah Salim, M. Ali
Usman, Khadijatus Shalihah, A. Muhaimin Zen, Datuk
Tombak Alam, A. Djohansjah, Ismail Tekan, T. Atmadi
Usman, Abu Hanifah, Zainal Abidin Ahmad, HB. Jassin,
Mahfudi Sahli, Dja’far Amir, Muslih Maruzi, Abdul Aziz
Masyhuri, M. Munir Farunama, Syahminan Zaini, M. Ali
Husayn, A. Syafi’I Ma’arif, Dawan Raharjo, Azwar Anar,
Imam Munawwir, Z. Kasijan, Nazwar Syamsu, M. Quraish
Shihab.
17. Gaya dan tipologi tafsir nusantara tidak lepas dari
transmisi tradisi tafsir Hijaz, Azhari, dan sarjana Barat.
Hijaz di sini adalah transmisi cara penulisan, pemikiran
dan tradisi tafsir yang berkembang di Makkah maupun
Madinah. Kemudian, tafsir nusantara juga memiliki
ketersambungan dan keterikatan kuat dengan pola
pikir al-Azhar Mesir yang banyak melahirkan ulama-
ulama nusantara yang secara tidak langsung ikut
menyumbangkan pemikiranannya dalam menelurkan
karya tafsir nusantara. Kedua sisi ini lebih kental
mencuat pada abad XVI hingga awal abad XX.
18. • 1. Jalur Hijazi Saudi Arabia
• Mata rantai Timur Tengah dengan tanah jawa (nusantara) sebenarnya telah
terjadi jauh sebelum lahirnya nabi muhammad saw. Ahmad Mansur
Suryanegara, Api Sejarah 1, (Bandung: Penerbit Salamadani, 2012).
• Sejak abad ke-7 M atau abad pertama hijriyah, nusantara sudah membangun
hubungan dengan timur tengah baik dalam bidang ekonomi, politik dan
religi.
• Hubungan ini semakin kuat pada abad ke-16. Terlihat dengan adanya
kerjasama antara kesultanan aceh dengan dinasti ‘Utsmani.
• Hubungan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dengan timur Tengah tidak
hanya terbatas pada Dinasti ‘Utsmani saja. Bahkan, tahun 1970-an, Aceh
secara regular menerima ulama terkemuka dari Hijaz, Mesir dan Gujarat.
• pada abad ke 19 misalnya, banyak ulama berpengalaman yang hidup
berjuang mengembangkan Islam di Indonesia. Tercatat dalam sejarah,
banyak ulama yang telah mengenyam manisnya belajar ilmu di tanah Nabi,
para ulama itu misalnya Ahmad Khatib, Minangkabau, Muhammad Nawawi al-
Bantentany, Diponegoro, Ahmad Rifa’i dari Jawa Tengah, kiai Khalil dari
Madura, dan Arsyad al-Banjari dari Kalimantan dimana seluruh ulama
tersebut “Mekah based” dan secara fiqih Syafiiyah.
• Aceh, Banten, dan Mataram dalam catatan Azyumardi, ada pula kerajaan
19. • 2. Jalur Azhari Mesir
• Al-Azhar merupakan Universitas tertua, tidak hanya di dunia
Islam, namun juga di seluruh dunia. Hal itu karena universitas-
universitas di Amerika dan Eropa baru didirikan dua abad
setelah berdirinya Al-Azhar, seperti Universitas Paris didirikan
pada abad ke-12 Masehi, Universitas Oxford di Inggris pada abad
ke-13, demikian juga universitas-universitas Eropa lainnya.
• ditilik awal abad ke-20, Mesir mempunyai peranan yang paling
berpengaruh terhadap perkembangan tafsir di Nusantara. Tokoh
mufassir yang menjadi idola baik dari sisi pemikirannya maupun
dari karyanya adalah Grand Syaikh Muhammad ‘Abduh (1849-
1905 M.) yang kemudian ditularkan dan dikembangkan
pemikiran-pemikirannya oleh murid-muridnya seperti
Muhammad Rasyid Ridha (1865 M.-1935 M.) dan Musthafa al-
Maraghi (1881-1945 M.).
• Pemikiran Abduh dalam bidang tafsir disebarluaskan di
Indoensia di antaranya oleh Hamka (1908 M.-1981 M.), A. Hasan
(1887 M.-1958 M.), Hasbi as-Shiddiqi (1904 M.-1975 M,), Quraish
Shihab (1944 M. – sekarang) dll.
20. • Riddell menuturkan muslim Arab berhasil menguasai Sind di baratlaut
India pada abad ke-8 M, Islam tidak berhasil membangun eksistensinya di
daerah itu hingga munculnya kesultanan Delhi pada abad ke-12.
• Riddell menuturkan bahwa dikalanagan ulama Delhi pada abad ke-12 dan
ke 13 Tafsir al-Zamakhsyari dan al-Baydhawi menjadi rujukan di India.
• Mahmud Yunus menulis bahwa sebagian terjemahan tafsir dalam Bahasa
Indonesia dengan judul Tarikh al-Qur’an diterbitkan di Medan pada tahun
1941 oleh Adnan Lubis yang juga lulusan Perguruan Tinggi Nadwa,
Lucknow, India meskipun edisi dan cetakan terbatas dalam
penyebarannya.
• Azyumardi menjelaskan tarikat Qadariyah menuturkan Muhammad Yusuf
bin ‘Abdullah Abu al-Mahasin al-Taj al-Khalwati al-Makassari mengikuti al-
Raniri ke India, dia juga belajar dengan ‘Umar bin ‘Abd Allah Ba Syaiban al-
Tarimi al-Hadhrami (w. 1066/1656), guru al-Raniry.
• Guru al-Raniri dari India adalah Abu Hafs ‘Umar bin Abdullah ini sangat
dikenal di wilayah Gujarat sebagai Sayyid ‘Umar al-Alaydrus. Ba Syaiban
sama halnya dengan al-Makassari, sama-sama berasal dari Hadrami,
tepatnya dari Aydarussiyah di Tarim, salah satu pusat pengetahuan Islam
di Arab Selatan. Ba Syaiban guru al-Raniri merupakan salah satu mata
rantai penting, yang menghubungkan berbagai tradisi pengetahuan Islam.