SlideShare a Scribd company logo
Politik Hukum Sumber Daya Alam
dan Pengakuan MHA
Diskusi Tematik Epistema, 16 Maret 2016
Perkumpulan HuMa Indonesia
Politik Hukum
Sumber Daya Alam
Pengantar
Studi Rights and Resource Initiatives (RRI) di tahun 2015
menyatakan bahwa sekitar 65 % luas lahan dimiliki oleh
MHA. Namun, Fakta ini berbanding terbalik dengan
lemahnya perlindungan dan pengakuan hak mereka
secara formal ,dan berakibat kepada hilangnya identitas,
budaya, dan akses penghidupannya.
Kolonial
- Pertama
Pasar Dunia sebelum dan awal abad ke XX menjadikan
tanaman perkebunan dan rempah sebagai komoditi yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi; Sehingga, kebutuhan hasil perkebunan
dan rempah dipenuhi dengan supply import dari negara-negara di
bagian timur, seperti Hindia Belanda (Indonesia)
- Kedua
Tanah menjadi modal utama dalam memenuhi kebutuhan Eropa atas
hasil perkebunan, sehingga dibutuhkan wilayah perkebunan yang
luas; Sumber utama penyedia lahan adalah negara-negara jajahan
Kolonial (Lanjutan)
- Ketiga
Tanah – tanah di Negera Jajahan adalah kawasan
yang dilindungi dengan Hukum Adat, dan untuk
memastikan bahwa ketersediaan tersebut tidak
terganggu, maka Pemerintah Kolonial menyiapkan
intrumen Hukum
- Keempat
Parlemen Belanda didominasi dari Partai Liberal yang
cenderung mendorong kepada menyiapkan ruang bagi
pelaku usaha
Agrarische Wet 1870
1) Memberikan Hak Penguasaan Tanah menjadi lebih
lama, 75 tahun, khusus di negara kolonial;
2) Status Hak Erpacht yang melekat pada tanah lebih
memudahkan pengusaha untuk mendapatkan kredit
dari Bank;
3) Tanah atau wilayah yang tidak dapat dibuktikan
kepemilikannya dinyatakan sebagai milik negara
(Domein Verklaring)
Orde Lama
1) Euforia Kemerdekaan dan semangat anti penjajahan;
2) Pembentukan Hukum Nasional yang memberikan
ruang kepada Petani dan Masyarakat Hukum Adat,
UUPA dan UU Pengadilan Agraria;
3) Tanah terlantar eks Hak Barat (Perkebunan Belanda)
diserahkan kepada mantan buruh atau petani
setempat;
Orde Baru
1) Menduplikasi ekonomi Barat;
2) Washington Concensus;
3) Produk perundangan untuk menjamin investasi
berskala besar yang membutuhkan lahan luas;
4) Revolusi Hijau, yang memanfaatkan teknologi modern
dan menggabaikan kearifan lokal;
UU Nomor 41 tahun 1999
1) Menganut prinsip Domein Verklaring;
2) Teknikalisasi Regulasi bagi Masyarakat Hukum Adat,
melalui skema Perda
Reformasi
1) Perbaikan Produk Hukum yang mengakui Hak Kelola
Rakyat, TAP MPR RI Nomor IX/2001;
2) Percepatan pembangunan ekonomi, MP3EI;
3) ISU Ketahanan Pangan dan perampasan lahan;
4) Menggulirkan kebijakan ekonomi untuk investasi, rezim
paket ekonomi Jokowi;
5) 12,7 juta hektar;
6) RUU PPHMA dan Pertanahan;
7) MEA dan MIFEE dan sequelnya
Mengapa Hutan Adat
1) Ketetapan MPR RI Nomor IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan
Pengelolaan Sumber Daya Alam
2) Putusan MK NO 35/PUU-X/2012
3) Menurut Rustiadi, dkk (hal.438, 2011) akibat pengalihan
pengelolaan SD dari masyarakat (adat) lokal kepada negara telah
menyebabkan: (1) penghilangan kelembagaan kearifan lokal; (2)
terjadinya situasi di mana kapasitas monitoring dan kontrol institusi
negara menjadi lemah, terutama pada sumberdaya-sumberdaya
yang berskala luas dan kompleks yang di klaim sebagai kekuasaan
negara, dan (3) pemanfaatan sumberdaya yang terjebak pada
kondisi de facto open access dan kecenderungan para pihak
menjadi berlomba untuk memanfaatkan sumber daya sebesar-
besarnya untuk kepentingan masing-masing
Mengapa Hutan Adat
(Lanj.)
Luas wilayah Indonesia adalah 5,180,053 kilo meter persegi dengan,
luas daratan 1,922, 570 kilo meter persegi (Badan Informasi Geospasial-BIG;
2015)
Sementara, Luas Kawasan Hutan Indonesia adalah 122.404.872,67
hektar atau 1,224,048,73 kilo meter persegi, dan yang telah
ditetapkan 13,819,510.12 hektar atau 138,135.1 kilo meter persegi
(Penetapan Kawasan Hutan Menuju Kawasan Hutan Indonesia yang Mantap-Ditjen
PlanologiKehutanan, 2014)
Jumlah penduduk Indonesia, 237, 641, 326 jiwa (Sensus Penduduk 2010),
dan yang menggantungkan hidupnya dengan Sumber Daya Alam,
semisal Tanah dan Hutan, adalah sektor pertanian, baik yang
membutuhkan lahan atau pun tidak; Di Indonesia, Usaha pertanian
yang menggunakan tanah, sekitar 98.53 % (Sensus Pertanian, 2013). Dan,
mereka yang menggunakan lahan, sekitar 55.33 % adalah petani
gurem (Sensus Pertanian, 2013)
13 Wilayah Hutan Adat
1) Momentum
2) Pilihan Strategi Pengakuan
Terimakasih

More Related Content

Viewers also liked

Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
ICT Watch
 
How To Read A Legal Opinion
How To Read A Legal OpinionHow To Read A Legal Opinion
How To Read A Legal Opinionlegalcounsel
 
Politik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publikPolitik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publik
Biati Ardiansyah
 
Legal opinion pemasaran yakult.
Legal opinion pemasaran yakult.Legal opinion pemasaran yakult.
Legal opinion pemasaran yakult.
laurent panggabean
 
Deductive reasoning and irac
Deductive reasoning and iracDeductive reasoning and irac
Deductive reasoning and irackdouat
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Arman Solit
 
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumselMateri presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Panji Kharisma Jaya
 

Viewers also liked (9)

Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
 
Legal opinion
Legal opinionLegal opinion
Legal opinion
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
How To Read A Legal Opinion
How To Read A Legal OpinionHow To Read A Legal Opinion
How To Read A Legal Opinion
 
Politik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publikPolitik hukum dan kebijakan publik
Politik hukum dan kebijakan publik
 
Legal opinion pemasaran yakult.
Legal opinion pemasaran yakult.Legal opinion pemasaran yakult.
Legal opinion pemasaran yakult.
 
Deductive reasoning and irac
Deductive reasoning and iracDeductive reasoning and irac
Deductive reasoning and irac
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumselMateri presentasi sb brg sosialisasi sumsel
Materi presentasi sb brg sosialisasi sumsel
 

Similar to Diskusi tematik epistema dahniar andriani

Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
yulius45
 
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
Indra Sofian
 
Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013
Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013
Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013Medan Comonity
 
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di MalukuGambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di MalukuCIFOR-ICRAF
 
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruangJalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Adriansyah Rustandi
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alambung gunawan
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agrariayoko14
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
ernidiswan
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adat
fakultashukumuiba
 
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...septianm
 
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Perundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adatPerundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adat
Independent Researcher and Social Activist
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Biotani & Bahari Indonesia
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Biotani & Bahari Indonesia
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Biotani & Bahari Indonesia
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Biotani & Bahari Indonesia
 
PPT MPH.pptx
PPT MPH.pptxPPT MPH.pptx
PPT MPH.pptx
yulan20
 
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
SMPranata
 
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | KewarganegaraanGeopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Novya Ulfa
 

Similar to Diskusi tematik epistema dahniar andriani (20)

Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
 
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdfTUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
TUGAS Tutorial Online 1 Hukum Agraria HKUM4211.pdf
 
Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013
Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013
Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013
 
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di MalukuGambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
Gambaran Umum Reformasi Tenurial Lahan Dan Hutan Di Maluku
 
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruangJalan panjang  perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
Jalan panjang perwujudan ketahanan nasional dalam persfektif penguasaan ruang
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adat
 
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...
Inkuiri nasional komnas ham tentang hak hak masyarakat hukum adat atas wilaya...
 
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
 
Uu tambang
Uu tambangUu tambang
Uu tambang
 
Perundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adatPerundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adat
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
PPT MPH.pptx
PPT MPH.pptxPPT MPH.pptx
PPT MPH.pptx
 
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
 
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | KewarganegaraanGeopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
 

Recently uploaded

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
NinaRahayuBelia
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 

Recently uploaded (17)

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 

Diskusi tematik epistema dahniar andriani

  • 1. Politik Hukum Sumber Daya Alam dan Pengakuan MHA Diskusi Tematik Epistema, 16 Maret 2016 Perkumpulan HuMa Indonesia
  • 3. Pengantar Studi Rights and Resource Initiatives (RRI) di tahun 2015 menyatakan bahwa sekitar 65 % luas lahan dimiliki oleh MHA. Namun, Fakta ini berbanding terbalik dengan lemahnya perlindungan dan pengakuan hak mereka secara formal ,dan berakibat kepada hilangnya identitas, budaya, dan akses penghidupannya.
  • 4. Kolonial - Pertama Pasar Dunia sebelum dan awal abad ke XX menjadikan tanaman perkebunan dan rempah sebagai komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi; Sehingga, kebutuhan hasil perkebunan dan rempah dipenuhi dengan supply import dari negara-negara di bagian timur, seperti Hindia Belanda (Indonesia) - Kedua Tanah menjadi modal utama dalam memenuhi kebutuhan Eropa atas hasil perkebunan, sehingga dibutuhkan wilayah perkebunan yang luas; Sumber utama penyedia lahan adalah negara-negara jajahan
  • 5. Kolonial (Lanjutan) - Ketiga Tanah – tanah di Negera Jajahan adalah kawasan yang dilindungi dengan Hukum Adat, dan untuk memastikan bahwa ketersediaan tersebut tidak terganggu, maka Pemerintah Kolonial menyiapkan intrumen Hukum - Keempat Parlemen Belanda didominasi dari Partai Liberal yang cenderung mendorong kepada menyiapkan ruang bagi pelaku usaha
  • 6. Agrarische Wet 1870 1) Memberikan Hak Penguasaan Tanah menjadi lebih lama, 75 tahun, khusus di negara kolonial; 2) Status Hak Erpacht yang melekat pada tanah lebih memudahkan pengusaha untuk mendapatkan kredit dari Bank; 3) Tanah atau wilayah yang tidak dapat dibuktikan kepemilikannya dinyatakan sebagai milik negara (Domein Verklaring)
  • 7. Orde Lama 1) Euforia Kemerdekaan dan semangat anti penjajahan; 2) Pembentukan Hukum Nasional yang memberikan ruang kepada Petani dan Masyarakat Hukum Adat, UUPA dan UU Pengadilan Agraria; 3) Tanah terlantar eks Hak Barat (Perkebunan Belanda) diserahkan kepada mantan buruh atau petani setempat;
  • 8. Orde Baru 1) Menduplikasi ekonomi Barat; 2) Washington Concensus; 3) Produk perundangan untuk menjamin investasi berskala besar yang membutuhkan lahan luas; 4) Revolusi Hijau, yang memanfaatkan teknologi modern dan menggabaikan kearifan lokal;
  • 9. UU Nomor 41 tahun 1999 1) Menganut prinsip Domein Verklaring; 2) Teknikalisasi Regulasi bagi Masyarakat Hukum Adat, melalui skema Perda
  • 10. Reformasi 1) Perbaikan Produk Hukum yang mengakui Hak Kelola Rakyat, TAP MPR RI Nomor IX/2001; 2) Percepatan pembangunan ekonomi, MP3EI; 3) ISU Ketahanan Pangan dan perampasan lahan; 4) Menggulirkan kebijakan ekonomi untuk investasi, rezim paket ekonomi Jokowi; 5) 12,7 juta hektar; 6) RUU PPHMA dan Pertanahan; 7) MEA dan MIFEE dan sequelnya
  • 11. Mengapa Hutan Adat 1) Ketetapan MPR RI Nomor IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam 2) Putusan MK NO 35/PUU-X/2012 3) Menurut Rustiadi, dkk (hal.438, 2011) akibat pengalihan pengelolaan SD dari masyarakat (adat) lokal kepada negara telah menyebabkan: (1) penghilangan kelembagaan kearifan lokal; (2) terjadinya situasi di mana kapasitas monitoring dan kontrol institusi negara menjadi lemah, terutama pada sumberdaya-sumberdaya yang berskala luas dan kompleks yang di klaim sebagai kekuasaan negara, dan (3) pemanfaatan sumberdaya yang terjebak pada kondisi de facto open access dan kecenderungan para pihak menjadi berlomba untuk memanfaatkan sumber daya sebesar- besarnya untuk kepentingan masing-masing
  • 12. Mengapa Hutan Adat (Lanj.) Luas wilayah Indonesia adalah 5,180,053 kilo meter persegi dengan, luas daratan 1,922, 570 kilo meter persegi (Badan Informasi Geospasial-BIG; 2015) Sementara, Luas Kawasan Hutan Indonesia adalah 122.404.872,67 hektar atau 1,224,048,73 kilo meter persegi, dan yang telah ditetapkan 13,819,510.12 hektar atau 138,135.1 kilo meter persegi (Penetapan Kawasan Hutan Menuju Kawasan Hutan Indonesia yang Mantap-Ditjen PlanologiKehutanan, 2014) Jumlah penduduk Indonesia, 237, 641, 326 jiwa (Sensus Penduduk 2010), dan yang menggantungkan hidupnya dengan Sumber Daya Alam, semisal Tanah dan Hutan, adalah sektor pertanian, baik yang membutuhkan lahan atau pun tidak; Di Indonesia, Usaha pertanian yang menggunakan tanah, sekitar 98.53 % (Sensus Pertanian, 2013). Dan, mereka yang menggunakan lahan, sekitar 55.33 % adalah petani gurem (Sensus Pertanian, 2013)
  • 13. 13 Wilayah Hutan Adat 1) Momentum 2) Pilihan Strategi Pengakuan