Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Paradigma baru pembangunan perdesaan menekankan pada pendekatan berbasis tempat dan klaster serta kolaborasi multi-pihak untuk memanfaatkan potensi lokal guna meningkatkan daya saing wilayah perdesaan melalui berbagai sektor ekonomi, bukan hanya pertanian. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lokal untuk memanfaatkan sumber daya internal dan menanggapi pelu
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan hutan kota, mulai dari latar belakang, permasalahan kawasan perkotaan, perkembangan pembangunan hutan kota, penunjukan, pembangunan, penetapan dan pengelolaan hutan kota. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis hutan kota seperti hutan kota di kawasan pemukiman, industri, rekreasi, pelestarian plasma nutfah, perlindungan dan pengamanan
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Paradigma baru pembangunan perdesaan menekankan pada pendekatan berbasis tempat dan klaster serta kolaborasi multi-pihak untuk memanfaatkan potensi lokal guna meningkatkan daya saing wilayah perdesaan melalui berbagai sektor ekonomi, bukan hanya pertanian. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan lokal untuk memanfaatkan sumber daya internal dan menanggapi pelu
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan hutan kota, mulai dari latar belakang, permasalahan kawasan perkotaan, perkembangan pembangunan hutan kota, penunjukan, pembangunan, penetapan dan pengelolaan hutan kota. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis hutan kota seperti hutan kota di kawasan pemukiman, industri, rekreasi, pelestarian plasma nutfah, perlindungan dan pengamanan
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen ini membahas latar belakang permasalahan urban sprawl di Kecamatan Ungaran dan wilayah studi perancangan kota di Desa Genuk dan Desa Gedanganak.
2. Tujuan dari laporan ini adalah merancang konsep kota industri yang padat dan nyaman di wilayah studi dengan menggunakan prinsip compact development.
3. Dokumen ini akan menganalisis potensi dan permasalahan wilayah, konsep perancangan, dan unsur
Dokumen tersebut membahas tentang kawasan kumuh dan upaya-upaya peningkatan pemukiman kumuh. Kawasan kumuh ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana yang buruk, serta ketidaksesuaian bangunan dengan standar. Upaya peningkatan yang dilakukan antara lain program Kampung Improvement Program (KIP) di Indonesia dan program Baan Mankong di Thailand yang melibatkan masyarakat.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADPenataan Ruang
Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029 untuk mengatur pemanfaatan ruang di Kota Banda Aceh guna mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan pasca bencana tsunami 2004 serta menyesuaikan perubahan peraturan penataan ruang. Qanun ini mengatur ketentuan-ketentuan umum terkait pengertian istilah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahaninfosanitasi
Dokumen tersebut membahas pemilihan alat angkut dan alat berat persampahan. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan alat antara lain jenis dan volume sampah, pola pengumpulan, kondisi jalan, fasilitas TPS, dan dana tersedia. Diberikan pula gambaran teknis dan spesifikasi berbagai alat angkut sampah seperti gerobak, becak, motor sampah, kontainer, pick up, dan dump truck beserta kelebihan dan kekurangan masing-
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Penataan Ruang
Pedoman ini mengatur penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non hijau (RTNH) di kawasan perkotaan. Dokumen ini menjelaskan definisi, fungsi, manfaat, tipologi, standar luas penyediaan, dan pengaturan material RTNH pada berbagai skala lingkungan perkotaan. Pedoman ini bertujuan menjamin ketersediaan dan keberlanjutan RTNH bagi kepentingan masyarakat perkotaan.
Project Management Life Cycle - 13410100139amiruzg
Manajemen proyek meliputi empat fase utama yaitu inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, dan penutupan. Inisiasi melibatkan memulai proyek dengan mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup. Perencanaan melibatkan mengidentifikasi pekerjaan, menyiapkan jadwal, dan memperkirakan biaya. Pelaksanaan meliputi melaksanakan tugas-tugas dan melaporkan kemajuan. Penutupan meliputi penyerahan hasil
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek pengelolaan sampah secara sistematis, meliputi aspek kelembagaan, pembiayaan, peraturan, dan peran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan pada masing-masing aspek untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Ada tiga jenis pola pemukiman penduduk yang dijelaskan dalam dokumen ini: pola memanjang yang mengikuti jalan, rel kereta api, sungai atau pantai; pola terpusat yang membentuk kelompok-kelompok kecil terutama di daerah pegunungan; dan pola tersebar di daerah dataran tinggi, gunung api atau daerah yang kurang subur.
Dokumen tersebut membahas tentang pola kegiatan ekonomi dan pola pemukiman penduduk di pedesaan. Pola kegiatan ekonomi masyarakat desa meliputi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, perindustrian, pariwisata, dan jasa. Sedangkan pola pemukiman penduduk di desa ditentukan oleh kondisi fisik lahan dan sumber daya alam setempat, yang meliputi pola linear, ter
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen ini membahas latar belakang permasalahan urban sprawl di Kecamatan Ungaran dan wilayah studi perancangan kota di Desa Genuk dan Desa Gedanganak.
2. Tujuan dari laporan ini adalah merancang konsep kota industri yang padat dan nyaman di wilayah studi dengan menggunakan prinsip compact development.
3. Dokumen ini akan menganalisis potensi dan permasalahan wilayah, konsep perancangan, dan unsur
Dokumen tersebut membahas tentang kawasan kumuh dan upaya-upaya peningkatan pemukiman kumuh. Kawasan kumuh ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana yang buruk, serta ketidaksesuaian bangunan dengan standar. Upaya peningkatan yang dilakukan antara lain program Kampung Improvement Program (KIP) di Indonesia dan program Baan Mankong di Thailand yang melibatkan masyarakat.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADPenataan Ruang
Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029 untuk mengatur pemanfaatan ruang di Kota Banda Aceh guna mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan pasca bencana tsunami 2004 serta menyesuaikan perubahan peraturan penataan ruang. Qanun ini mengatur ketentuan-ketentuan umum terkait pengertian istilah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahaninfosanitasi
Dokumen tersebut membahas pemilihan alat angkut dan alat berat persampahan. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan alat antara lain jenis dan volume sampah, pola pengumpulan, kondisi jalan, fasilitas TPS, dan dana tersedia. Diberikan pula gambaran teknis dan spesifikasi berbagai alat angkut sampah seperti gerobak, becak, motor sampah, kontainer, pick up, dan dump truck beserta kelebihan dan kekurangan masing-
Permen PU Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruan...Penataan Ruang
Pedoman ini mengatur penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non hijau (RTNH) di kawasan perkotaan. Dokumen ini menjelaskan definisi, fungsi, manfaat, tipologi, standar luas penyediaan, dan pengaturan material RTNH pada berbagai skala lingkungan perkotaan. Pedoman ini bertujuan menjamin ketersediaan dan keberlanjutan RTNH bagi kepentingan masyarakat perkotaan.
Project Management Life Cycle - 13410100139amiruzg
Manajemen proyek meliputi empat fase utama yaitu inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, dan penutupan. Inisiasi melibatkan memulai proyek dengan mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup. Perencanaan melibatkan mengidentifikasi pekerjaan, menyiapkan jadwal, dan memperkirakan biaya. Pelaksanaan meliputi melaksanakan tugas-tugas dan melaporkan kemajuan. Penutupan meliputi penyerahan hasil
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Joy Irman
Dokumen tersebut membahas aspek-aspek pengelolaan sampah secara sistematis, meliputi aspek kelembagaan, pembiayaan, peraturan, dan peran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan kondisi saat ini serta kondisi yang diharapkan pada masing-masing aspek untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Pembangunan regional melibatkan upaya meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan di berbagai wilayah dengan mempertimbangkan faktor geografis seperti topografi, iklim, sumber daya alam, dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Kebijakan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi setiap daerah serta melibatkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Ada tiga jenis pola pemukiman penduduk yang dijelaskan dalam dokumen ini: pola memanjang yang mengikuti jalan, rel kereta api, sungai atau pantai; pola terpusat yang membentuk kelompok-kelompok kecil terutama di daerah pegunungan; dan pola tersebar di daerah dataran tinggi, gunung api atau daerah yang kurang subur.
Dokumen tersebut membahas tentang pola kegiatan ekonomi dan pola pemukiman penduduk di pedesaan. Pola kegiatan ekonomi masyarakat desa meliputi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, pertambangan, perindustrian, pariwisata, dan jasa. Sedangkan pola pemukiman penduduk di desa ditentukan oleh kondisi fisik lahan dan sumber daya alam setempat, yang meliputi pola linear, ter
Dokumen ini membahas tentang pola kegiatan perekonomian, termasuk jenis-jenis sistem ekonomi, hubungan antara uang, perdagangan dan spesialisasi, pelaku ekonomi, sirkulasi pendapatan, mekanisme pasar, dan kegagalan pasar. Dokumen ini juga menjelaskan bentuk campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Tugas sejarah masa penjajahan kedua belanda di indonesiazaky_
Dokumen tersebut merangkum tentang masa penjajahan kedua Belanda di Indonesia, mulai dari perjanjian London tahun 1824 yang menyerahkan kembali pulau Jawa ke Belanda, kebijakan monopoli dagang Belanda, perlawanan rakyat Indonesia seperti perang Thomas Matulessy, perang Padri, dan perang Diponegoro, sistem tanam paksa yang diterapkan Belanda dan dampaknya, serta bantuan dari tokoh-tokoh humanis seperti Eduard Douwes Dekker untuk
Dokumen tersebut membahas tentang IPS 1 dan pembelajarannya. Terdiri dari beberapa poin utama yaitu pola kegiatan ekonomi penduduk berdasarkan mata pencaharian dan penggunaan lahan, pola pemukiman, serta kegiatan pokok ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.
Bentuk - Bentuk Penyimpangan Dalam MasyarakatNadia2alifya
Dokumen tersebut membahas dua bentuk penyimpangan dalam masyarakat, yaitu berdasarkan kadar penyimpangannya (primer dan sekunder) serta berdasarkan pelakunya (individu dan kelompok). Penyimpangan individu meliputi penyalahgunaan narkoba dan tindak kriminal, sedangkan penyimpangan kelompok dapat berupa tindak kenakalan, kejahatan berkelompok, atau ketidakmampuan menyerap budaya.
Bab vii b pola objek geografi menurut bentuk muka buminyaNanang Sd
Dokumen ini membahas pola-pola objek geografi berdasarkan bentuk muka bumi, seperti pola iklim, aliran sungai, pemukiman, dan penggunaan lahan. Pola-pola tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti topografi, iklim, dan karakteristik alam lainnya.
Kd 3.2 prinsip, motif dan tindakan ekonomisyifaul123
Dokumen menjelaskan pengertian tindakan, motif, dan prinsip ekonomi serta macam-macamnya. Ada lima motif ekonomi yang mendorong tindakan ekonomi manusia yakni mencari keuntungan, mendapatkan kekuasaan ekonomi, penghargaan, berbuat sosial, dan mencukupi kebutuhan hidup. Terdapat tiga prinsip ekonomi yaitu produsen, distribusi, dan konsumen yang dicirikan dengan bertindak ekonomis dan ras
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...infosanitasi
Pedoman ini membahas analisis aspek fisik dan lingkungan dalam penyusunan rencana tata ruang, meliputi pengumpulan data klimatologi, topografi, geologi, hidrologi, sumber daya mineral, bencana alam, penggunaan lahan, studi lingkungan yang pernah dilakukan, dan analisis kemampuan lahan berdasarkan morfologi, kemudahan dikerjakan, kestabilan lereng, dan kesuburan tanah.
1. Hidrosfer adalah lapisan air di Bumi, termasuk air tawar dan air laut dalam bentuk padat, cair, dan gas.
2. Siklus hidrologi terdiri dari siklus pendek, sedang, dan panjang yang menggambarkan peredaran air di darat dan laut.
3. Sungai dan danau merupakan bagian penting dari perairan darat yang bermanfaat untuk berbagai keperluan manusia.
Tugas media pembelajaran - Karakteristik lapisan atmosferFedy Gumilar
Dokumen tersebut membahas tentang lapisan-lapisan atmosfer bumi, mulai dari troposfer sebagai lapisan terendah hingga eksosfer sebagai lapisan paling luar. Setiap lapisan memiliki ciri khas tersendiri seperti suhu, ketinggian, dan fenomena yang terjadi.
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantaraAntoni081
Sistem Tanam Paksa yang memaksa rakyat menyerahkan hasil tanaman mereka kepada pemerintah Belanda menimbulkan kemiskinan dan penderitaan. Hal ini menyebabkan sistem ini dihapuskan secara bertahap dan digantikan dengan sistem liberal yang memberikan kebebasan berusaha bagi pengusaha swasta."
The document provides summaries of various master planning and urban design projects completed by K. Scott Roberts R.A., including developments of single-family homes, mixed-use and commercial sites, improvements to streets and parks, and construction of government buildings and parking garages in and around Hampton, Virginia. Contact information is provided for K. Scott Roberts for any questions about the projects.
Pada System Information Geography, terdapat beberapa penerapan menggunakan software. Salah satunya menggunakan ArcGIS, software ini mempermudah proses pembuatan peta tematik maupun peta lainnya seperti peta geologi.
Cara Membuat Program Chatting Sederhana Dengan Visual Basic (Program 3)Donny Kurniawan
Laporan lengkap tentang cara membuat program chatting sederhana dengan Visual Basic. Ini adalah program chatting saya yang ke 3, dari 4 program yang saya buat. Silahkan kunjungi profil saya dan lihat satu-persatu tentang keempat program tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gambaran umum fisik dan ekonomi di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Airmata dan Kelurahan Kampung Solor. Dokumen juga membahas tentang perencanaan kota di kedua kelurahan tersebut berdasarkan teori Sirvani. Di antaranya membahas tentang tata guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka hijau, jalur pejalan kaki, dukungan aktivitas, serta simbol dan
Dokumen tersebut membahas tentang pola keruangan kota yang mencakup pengertian kota, unsur dan potensi kota, ciri-ciri kota, klasifikasi kota, tahap perkembangan kota, dan pola penggunaan lahan kota. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar tentang unsur-unsur yang membentuk struktur keruangan suatu kota beserta klasifikasinya.
Dokumen tersebut membahas struktur desa dan kota. Secara ringkas, desa ditentukan oleh faktor alam dan sosial, memiliki unsur daerah, penduduk, dan tata kehidupan, serta diklasifikasi berdasarkan potensi, perkembangan, dan kegiatan masyarakatnya. Kota memiliki ciri fisik seperti sarana ekonomi dan rekreasi, serta ciri masyarakat yang individualistik dan hubungan sosial berbasis pate
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan unsur-unsur yang membentuk kota seperti pemukiman, fasilitas, dan aktivitas ekonomi penduduk.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan teori-teori tentang pembagian zona di kota berdasarkan aktivitas dan status sosial ekonomi penduduk.
3. Interaksi antar wilayah dijelaskan melalui model lingkaran konsentris dan rumus besaran interaksinya.
Dokumen tersebut membahas berbagai pengertian dan teori mengenai kota dari para ahli. Secara ringkas, kota didefinisikan sebagai permukiman besar dengan kepadatan penduduk tinggi, aktivitas ekonomi non-pertanian, dan keragaman sosial. Dokumen juga menjelaskan unsur-unsur pembentuk kota, pola perkembangan dan persebarannya, serta fungsi-fungsi penting kota.
Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, dan struktur ruang kota. Kota dideskripsikan sebagai sistem jaringan kehidupan yang ditandai kepadatan penduduk tinggi dan heterogenitas ekonomi. Fungsi kota meliputi pusat industri, perdagangan, politik, budaya, dan rekreasi. Teori perkembangan struktur ruang kota meliputi teori konsentris, sektoral
Dokumen tersebut membahas tentang pola keruangan kota, yang mencakup pengertian kota menurut para ahli, ciri-ciri kota secara fisik dan sosial, klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk, fungsi, tingkat perkembangan, dan teknologi, serta teori-teori struktur kota seperti teori konsentris, sektoral, inti ganda, dan konsektoral.
Dokumen tersebut membahas tentang wilayah dan tata ruang serta pertumbuhan wilayah. Dibahas mengenai pengertian wilayah, konsep wilayah, pewilayahan, tata ruang, faktor yang mempengaruhi pembangunan wilayah, tujuan pembangunan wilayah, dan bagaimana pertumbuhan wilayah terjadi melalui munculnya pusat-pusat pertumbuhan."
Teori Bid Rent menjelaskan bagaimana harga sewa tanah berubah seiring dengan jarak dari pusat kota. Penggunaan lahan berubah dari komersial di pusat kota hingga industri dan perumahan di pinggiran kota karena kemampuan membayar sewa yang berbeda. Perubahan transportasi dan teknologi dapat mempengaruhi pola penggunaan lahan urban.
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, serta faktor yang mempengaruhi interaksi antara desa dan kota seperti wilayah yang saling melengkapi dan kemudahan transfer. Ditekankan pula dampak interaksi seperti arus perpindahan SDM dan SDA antara desa dan kota.
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, pola interaksinya, serta upaya pemerataan pembangunan antara desa dan kota.
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptxanifahrizki6
Teks tersebut membahas tentang struktur keruangan desa dan kota serta interaksinya. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian, ciri, dan perkembangan desa dan kota, pola interaksinya, serta upaya pemerataan pembangunan antara desa dan kota.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. ANGGOTA : 1) ABDUL HAFIZ
2) BAGAS ARKAN FADHILAH
3) M. DAFFA ALFARIZI
4) T. MAULANA DAFFA
3. STANDAR KOMPETENSI
Memahami kegiatan ekonnomi masyarakat
A. Aktivitas pertanian dan nonpertanian
b. Bentuk penggunaan lahan
c. Pola permukiman penduduk
8. c. Perkebunan
Perkebunan adalah suatu areal yang di tanami tanaman perkebunan sebagai
tanaman pokok. Berdasarkan skala pengusahaannya, perkebunan tersebut
atas 2 macam yaitu perkebunanrakyat dan perkebunan besar.
9. 1) Perkebunan Rakyat.
Perkebunan Rakyat merupakan usaha perkebunan yang dilakukan masyarakat dalam
skala kecil. Oleh karena itu, perkebunan rakyat sering dinamakan perkebunan kecil.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
a) Luas lahan garapannya relative sempit. Biasanya merupakan warisan serta tidak
jauh dari tempat tinggal
b) Jumlah tenaga kerja sedikit, biasanya terbatas pada lingkungan keluarga dan
tetangga dekat
c) Peralatan, baik untuk pengolahan tanah, pemeliharaan tanah, maupun pemungutan
hasil relative sederhana
d) Modal yang digunakan sangat kecil
e) Hasil produksinya kecil, biasanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pertanian
dan usaha perkebunan yang orientasi hasilnya hanya untuk memenuhi kebutuhan
sendiri dinamakan pertanian subcisten(subsistence farming).
GAMBAR DISAMPING
KEBUN BUAH NAGA YG DIMILIKI
OLEH RAKYAT
10. 2) Perkebunan Besar.
Perkebunan besar merupakan usaha yang dilakukan dalam skala besar dan
tidak di usahakan secara individual.
Ciri-cirinya adalah:
a) Lahan yang diusahakan sangat luas
b) Modal yang digunakan cukup besar
c) Jumlah tenaga kerja cukup banyak, tidak hanya menggunakan anggota
keluarga, bahkan sudah menunjukkan adanya sertifikat tenaga kerja
d) Peralatan pertanian sudah beragam dan sudah menggunakan tekhnologi
maju
e) Produksi cukup besar serta ada orientasi ekspor jenis komoditas yang
biasanya diusahakannya antara lain, sawit, karet, kopi, teh dan tebu.
11. 2. Aktivitas Nonpertanian
Selain pertanian, kegiatan ekonomi juga
dapat berupa aktivitas non pertanian. Contoh
aktivitas ekonomi non pertanian, antara lain
perindustrian, perdagangan, komunikasi,
transportasi, serta pertambangan.
A
B
C
GAMBAR (A)(B)(C) ADALAH AKTIVITAS NONPERTANIAN
12. 1. Industri
Industri Berasal dari kata industria, yang artinya buruh atau tenaga kerja. Dalam konteks yang lebih luas, industri sering diartikan sebagai semua kegiatan
manusia yang bersifat produktif dan komersial. Sementara itu, dalam konteks sempit, industri diartikan sebagai semua usaha pengolahan bahan mentah
menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Industri di Indonesia sebenarnya dapat berkembang maju karena memiliki beberapa faktor pendukung. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
a) Ketersiadaan potensi sumber daya alam yang cukup baik biotik maupun abiotok
b) Jumlah penduduk relative banyak, sehingga dapat berperan sebagai tenaga kerja dan juga sekaligus menjadi konsumen
c) Letak geografis yang sangat menguntungkan.
PABRIK INDUSTRI HOLCIM GAMBAR PABRIK INDUSTRI
13.
14.
15. 2.Perdagangan
Perdagangan artinya aktivitas jual beli
antara penjual dan pembeli dengan tujuan
utama untuk memperoleh keuntungan.
Berdasarkan jarak geografis, perdagangan
dikelompokkan atas tiga macam, yaitu
perdagangan local, inter-regional, dan
perdagangan internasional.
16. a) Perdagangan Lokal
Perdagangan local dilakukan dalam jangkauan jarak yang
relative dekat, melayani penduduk setempat, aneka barang yang
diperjual belikan jumlahnya sedikit, dan biasanya dibuka hanya
pada waktu tertentu. Contohnya jual beli yang dilakukan antara
petani dan peternakan atau antara petani dan nelayan.
17. b) Perdagangan inter-Regional
Dalam perdagangan inter-Regional terdapat perantara,
yaitu pihak pendukung antara produsen dan konsumen.
Barang-barang seperti tekstil elektronika dan kendaraan
bermotor sudah banyak yang mengalir dari perkotaan
menuju pedesaan dalam geografi, keadaan seperti itu
dinamakan interaksi wilayah.
18. 3) Perdagangan Internasional
Alat pendistribuan barang dapat menggunakan kapal laut atau pesawat
terbang. Komoditas yang dijual keluar negeri biasanya barang-barang surplus,
sedangkan yang didatangkan dari luar negeri merupakan komoditas yang
minus. Perdagangan Internasional dinamakn juga perdagangan ekspor impor.
Jika nilai ekspor suatu Negara melebihi nilai impornya dinamakan neraca
perdagangan aktif. Adapun jika nilai impor suatu Negara melebihi nilai
ekspornya, dinamakan. neraca perdagangan pasif.
Hadirnya organisasi perdagangan, seperti AFTA, APEC, NAFTA, dan Uni Eropa
merupakan bukti bahwa peran penting perdagangan semakin dirasakan.
Tidak ada satu Negarapun di dunia yang menutup diri dari perdagangan
karena perdagangan mempunyai beberapa manfaat, di antaranya:
1) Memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang bervariasi pada saat kondisi
sumber-sumber di Negara bersangkutan sangat terbatas
2) Membuka kesempatan kerja di tiap-tiap Negara
3) Meningkatkan peluang mendapatkan penghasilan yang lebih baik
4) Mengaktifkan penukaran uang.
19. B.Bentuk pengolahan lahan
Lahan adalah permukaan daratan dengan segala
potensinya dalam bentuk padat, cair dan gas yang terkandung
di dalamnya. Tanah merupakan bagian dari lahan yang
tersususn oleh bahan-bahan organic yang telah mengalami
pelapukan. Tata guna lahan adalah pengaturan penggunaan
lahan untuk berbagai bentuk pemanfaatannya. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perbedaan lahan pola tata guna
lahan, antara lain:
1) Jumlah dan kepadatan penduduk
2) Kualitas kesuburan tanah dan kandungan unsure mineral
3) Kecenderungan dominjasi mata pencarian utama penduduk
4) Tingkat kesulitan atau kemudahan lahan tersebut untuk
dieksploitasi.
20. 1. Penggunaan Lahan di Perkotaan
Kota merupakan sebuah bentang budaya yangditimbulkan oleh unsur-unsur alamiah dengan
corak kehidupan penduduk yang heterogen dan cenderung matrealistik. Karakteristik kehidupan
perkotaan, biasanya ditandai oleh adanya:
a) Heterogenitas social budaya
b) Hubungan social cenderung didasari oleh kepentingan yang sama
c) Sekat-sekat suwang yang kaku, seperti kelompok elit dan kelompok non-elit
d) Pandangan hidup yang relative lebih rasional
e) Segala tindakan didasarkan pada perhitungan untung rugi
f) Kebutuhan hidup yang sangat kompleks.
Secara fisik, wilayah perkotaan memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a) Adanya supermarket, gedung-gedung pemerintahan dan perkantoran
b) Alun-alun yang terletak di pusat kota serta aneka macam fasilitas hubungan dan olahraga
c) Kompleks perumahan dan permukiman, mulai tipe rumah sederhana sampai dengan tipe elit
d) Ruang terbuka yang berperan sebagai lokasi reaksi serta paru-paru kota.
Secara social, wilayah perkotaan ditandai oleh kondisi masyarakat yang memiliki:
a) Struktur social yang heterogen
b) Sikap hidup yang didominasi individualisme
c) Mata pencaharian penduduk yang didominasi oleh sector non agraris
d) Hubungan social yang didasarkan pada dominasi kepentingan.
21. Berdasarkan karakteristik fisik maupun sosialnya, pola penggunaan lahan
di pedesaan sangat berbeda jika dibandingkan dengan di perkotaan.
Pola penggunaan lahan di daerah perkotaan disertai dengan
perencanakan yang matang. Perencanaan pola tata ruang kota diwujudkan dalam
bentuk”Rencana Umum Tata Ruang Kota”(RUTRK). Pembuatan RUTRK harus
disasarkan pada fungsi dan karakteristik (baik fisik maupun non-fisik) dari suatu
wilayah perkotaan. Bagi pihak-pihak yang akan membangun , harus mengajukan
izin resmi pendirian. Hal ini disesuaikan dengan rencana yang telah dituangkan
dalam RUTRK.
Salah satu masalah yang sering muncul di wilayah perkotaan, yaitu
pertumbuhan penduduk yang tinggi, pertumbuhan penduduk kota yang tinggipada
umumnya disebabkan oleh arus migrasi masuk yang cukup tinggi pila. Tingginya
migrasi masuk tersebut disebabkan masih terdapatnya ketimpangan pembangunan
prasarana antara perkotaan dan perdesaan. Pesatnya kemajuan yang dicapai
wilayah perkotaan akan memotivasi penduduk desa untukk melakukan migrasi.
Harapan kaum pendatang ke wilayah perkotaan pada umumnya dilatarbelakangi
motif ekonomi, yaitu untuk memperbaiki taraf hidup karena peluang kerja sector
industri di wilayah perkotaan relative lebih besar jika dibandingkan dengan wilayah
perdesaan.
22. Selain karakteristik tersebut, penggunaan lahan di perkotaan juga
ditentukan olrh fungsi kota yang bersangkutan, misalnyasebagai tempat
pelayanan, pemasaran, industri dan pendidikan.
1) Pola keruangan konsentris, bentuknya melingkar, terdiri atas lingkaran-
lingkaran pusat daerah kehiatan (daerah inti), daerah transisi, kompleks
perumahan masyarakat berpenghasilan rendah, kompleks perumahankelas
menengah, kompleks perumahan masyarakat berpenghasilan tinggi, serta
paling luar merupakan batas desa-kota.
2) Pola keruangan sektoral, menunjukkan bahwa penggunaan
lahankota didasarkan pada sector-sektor tertentu.
3) Pola keruangan campuran, cenderung membentuk pola campuran antara
konsentris dan sektoral.
23. 2.Penggunaan Lahan Perdesaan
a) Penggunaan lahan di wilayah perdesaan memiliki perbedaan jika dibandingkan
dengan wilayah perkotaan. Faktor
b) utama yang membedakannya adalah karateristik fisik dan social dari tiap-tiap
wilayah yang bersangkutan. Menurut Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat
departemen Dalam Negeri, karakteristik wilayah perdesaan meliputi beberapa hal,
yaitu:
c) Perbandingan luas tanah dengan jumlah penduduk (manland ratio) relative
besar
d) Sebagian besar berorientasi pada sector agraris
e) Hubungan social penduduk yang masih akrab dan saling mengenal satu sama
lain
f) Pola hidup yang masih perbedoman pada tradisi
Lahan di daerah perdesaan umumnya dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan,
seperti:
a) Pertanian, perkebunan, dan perladangan
b) Perumahan dan fasilitas social
c) Sentra-sentra industri kecil
Namun, dari ketiga jenis pemanfaatan lahan tersebut, di daerah pedesaan pada
umumnya didominasi oleh pertanian, perkebunan dan perladangan. Penggunaan
lahan di daerah perdesaan sebenarnya tidak “sama jemuk” pola penggunaan
lahan di wilayah perkotaan. Hal tersebut disebabkan keadaan sosial masyarakat
perkotaan jauh lebih majemuk, jika dibandingkan dengan masyarakat perdesaan.
Kemajemukan masyarakat perkotaan akan terlihat dari aktivitas mata
pencariannya. Di daerah perdesaan kepemilikan lahan merupakan prestasi
tersendiri. Artinya, jika ada penduduk perdesaan yang memiliki lahan cukup luas,
sering dikelompokkan sebagai “orang terpandang atau orang kaya”
24. Pola Pemukiman Penduduk
Pemukiman dinamakan settlement, sedangkan perumahan dinamakan housina.
Perumahn merupakan kumpulan rumah-rumah, tanpa disertai berbagai prasarana
kehidupan yang lengkap. Adapun permukiman merupakan kumpulan perumahan yang
dilengkapi dengan berbagai prasarana kehidupan secara terorganisir, seprti adanya
terminal, pasar, bank/koperasi, puskesmas/rumah sakit, serta prasarana hiburan (rekreasi)
dan olahraga.
Pola pemukiman pendududk ada tiga, yaitu:
1.Pola Linier (memanjang)
Pola pemukiman penduduk linier, pada umumnya terdapat di daerah pedataran rendah,
bentuknya dengan rentangan jalan.
2.Pola Mengelilingi Fasilitas Tertentu.
Pola pemukiman mengelilingi fasilitas tertentu biasanya terdapat di daerah pedataran
rendah. Fasilitas tertentu itu misalnya mata air, waduk, lapangan terbang, dan pusat-pusat
pelayanan sosial.
3.Pola Memusat
Pola pemukiman memusat biasanya terdapat di daerah pegunungan. Pemusatan tempat
tinggalnya pun di dorong oleh semangat kegotong royongan. Jika jumlah penduduk
bertambah dan mengalami pemejaran, pola pemukiman akan mengarah ke segala
jurusan.