Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008Tatang Taufik
Bahan pengantar diskusi dalam seminar "Pemantapan Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat" di Negara - Jembrana, 25 Agustus 2008
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Paparan di acara APEC UNTHINKABLE WEEK 2013 di Bali, 3 Oktober 2013, membahas pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan perekaysaan dengan contoh dari Badan Pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT)
power point ini adalah yang disampaikan oleh peserta latsar pada saat seminar rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS Gol III kemenristekdikti yang diadakan di pusdiklat kemnaker pada 15 februari 2019
Disampaikan pada Rapat Penyusunan ICP (Idea Concept paper) dan RD/IS (Research Design / Instrumen Survey) dengan Judul “Faktor Penghambat Implementasi SPBE”
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 30 April 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008Tatang Taufik
Bahan pengantar diskusi dalam seminar "Pemantapan Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat" di Negara - Jembrana, 25 Agustus 2008
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
Paparan di acara APEC UNTHINKABLE WEEK 2013 di Bali, 3 Oktober 2013, membahas pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan perekaysaan dengan contoh dari Badan Pengkajian dan penerapan Teknologi (BPPT)
power point ini adalah yang disampaikan oleh peserta latsar pada saat seminar rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS Gol III kemenristekdikti yang diadakan di pusdiklat kemnaker pada 15 februari 2019
Disampaikan pada Rapat Penyusunan ICP (Idea Concept paper) dan RD/IS (Research Design / Instrumen Survey) dengan Judul “Faktor Penghambat Implementasi SPBE”
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 30 April 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
pokja 1 renstra konsi tugu 27sd 29 aug 2014-rev2.pptx
1. Renstra BPPT 2015-2019
(Unit Kerja TAB dan TPSA)
Ketua Pokja 1 Renstra
dan Tim Roren BPPT
Wisma Tugu BPPT, 27-29 Agustus 2014
Puncak, 27 Mei 2014
Pokja 1
2. 2
2
Bahan Pertimbangan
1. Paparan Ka. BPPT pada HUT BPPT 36 (21 Agustus 2014)
arah
2. Draft Renstra Visi Misi s/d Sasaran Strategis existing
3. Panduan Penyusunan Renstra K/L – Sistematika
Penulisan Renstra K/L (Bahan Workshop Bappenas)
target
3. SISTEMATIKA PENULISAN RENSTRA K/L
(Bappenas)
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Kondisi Umum
I.2 Potensi dan Permasalahan
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
2.1 Visi Kementerian/Lembaga
2.2 Misi Kementerian/Lembaga
2.3 Tujuan Kementerian/Lembaga
2.4 Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian/Lembaga
3.3 Kerangka Regulasi
3.4 Kerangka Kelembagaan
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
4.2 Kerangka Pendanaan
BAB V PENUTUP
3
4. Visi dan Misi BPPT
2.1. Visi:
–Pusat Unggulan Teknologi yang
mengutamakan inovasi dan pelayanan
teknologi untuk mewujudkan
kemandirian bangsa, peningkatan daya
saing dan peningkatan pelayanan publik
4
5. 1. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan
solusi teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi
untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
2. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan
solusi teknologi di bidang teknologi informasi, komunikasi, energi dan
material untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui
kemitraan.
3. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan
solusi teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan
rekayasa untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui
kemitraan.
4. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan
solusi teknologi di bidang teknologi pengembangan sumberdaya alam
untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
5. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan
solusi teknologi di bidang pengkajian kebijakan teknologi untuk
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
2.2. M I S I
5
5
6. 2.2. Misi BPPT
Usulan Pokja
1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi
agroindustri dan bioteknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan
teknologi
2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi
pengembangan sumberdaya alam untuk menghasilkan inovasi dan
layanan teknologi
3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi
informasi, energi dan material untuk menghasilkan inovasi dan layanan
teknologi
4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi
industri rancang bangun dan rekayasa untuk menghasilkan inovasi dan
layanan teknologi
5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang kebijakan
teknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi
6
7. 2.3. Tujuan
1. Mendorong inovasi dan layanan teknologi di bidang Teknologi Agroindustri dan
Bioteknologi untuk mewujudkan kemandirian bangsa peningkatan daya saing
produk industri dan peningkatan pelayanan publik.
2. Mendorong inovasi dan layanan teknologi di bidang Teknologi Informasi, Energi
dan Material untuk mewujudkan kemandirian bangsa peningkatan daya saing
produk industri dan peningkatan pelayanan publik
3. Mendorong inovasi dan layanan teknologi di bidang Teknologi Industri Rancang
Bangun dan Rekayasa untuk mewujudkan kemandirian bangsa peningkatan daya
saing produk industri dan peningkatan pelayanan publik
4. Mendorong inovasi dan layanan teknologi di bidang Teknologi Pengembangan
Sumberdaya Alam untuk mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan daya saing
produk industri dan peningkatan pelayanan publik
5. Mendorong inovasi, difusi dan layanan teknologi di bidang Kebijakan Teknologi
untuk mewujudkan kemandirian bangsa peningkatan daya saing produk industri dan
peningkatan pelayanan publik
6. Mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, efektif, akuntabel dan
bebas KKN
7
8. 2.4 Sasaran Strategis
1. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TAB untuk mewujudkan kemandirian bangsa.
2. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TAB untuk meningkatkan dayasaing.
3. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TAB untuk meningkatkan pelayanan publik
4. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TIEM untuk mewujudkan kemandirian bangsa.
5. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TIEM untuk meningkatkan dayasaing.
6. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TIEM untuk meningkatkan pelayanan publik
7. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TIRBR untuk mewujudkan kemandirian bangsa.
8. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TIRBR untuk meningkatkan dayasaing.
9. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TIRBR untuk meningkatkan pelayanan publik
10. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TPSA untuk mewujudkan kemandirian bangsa.
11. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TPSA M untuk meningkatkan dayasaing.
12. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang TPSA untuk meningkatkan pelayanan publik
13. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang Kebijakan Teknologi untuk mewujudkan
kemandirian bangsa.
14. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang Kebijakan Teknologi untuk meningkatkan
dayasaing.
15. Meningkatnya inovasi dan layanan teknologi di bidang Kebijakan Teknologi untuk meningkatkan
pelayanan publik
16. Tercapainya Layanan Prima untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik
17. Terpenuhinya Sarpras dan SDM sesuai kebutuhan untuk perekayasaan teknologi secara kualitas dan
kuantitas
18. Tercapainya kapasitas dan akuntabilitas kinerja untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang
baik
8
9. 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
1. Visi dan Misi Presiden
2. RPJPN 2005 – 2025 tahap 3
3. RPJMN 2015 – 2019 Teknokratik (sumber
Bappenas)
4. Jakstranas Riptek 2015 - 2019
5. ARN 2015 - 2019
9
10. Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Slide - 10
(UU 17 TAHUN 2007)
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025:
RPJMN 2015-2019 SEBAGAI TAHAP KE III DALAM RPJPN 2005-2025
(Bappenas,2014)
Peran BPPT
Peran BPPT
12. METODE PELAKSANAAN PENCAPAIAN VISI DAN MISI
Intermediasi
Solusi
T C H
Pengkaji
Audit
Tech State
Of the Art
Kemandirian
Bangsa
Daya Saing
Industri
Kesejahteraan
Rakyat
Indonesia
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
VALUE
PROPOSITION
INOVASI
LAYANAN
TEKNOLOGI
13. 3.2. Arah Kebijakan
1. Peran BPPT dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi untuk peningkatan
14. 3.2. STRATEGI
1) Mengkaji kebutuhan teknologi nasional, stakeholders dan pelanggan
(customer) secara tepat sejalan dengan kebijakan nasional
2) Merumuskan program yang inovatif dan operasional dengan sasaran
terukur
3) Meningkatkan diseminasi produk dan jasa teknologi hasil BPPT
4) Meningkatkan efektivitas kerjasama tahapan kegiatan (RDEO) dengan
lembaga pemerintah, industri, lembaga litbangyasa, dan perguruan tinggi
secara terstandar dan akuntabel.
5) Menumbuhkan jaringan kerja sama baru dengan sumber-sumber iptek
lain, baik di dalam negeri maupun luar negeri
6) Memanfaatkan sumberdaya dan asset secara maksimal
7) Meningkatkan fasilitas dan sarana untuk melakukan inovasi dan
kerekayasaan teknologi secara terencana dan tepat.
8) Meningkatan kompetensi SDM sesuai program-program BPPT
9) Mendorong program-program BPPT menjadi program prioritas nasional.
15. BUTIR-BUTIR ARAHAN (1)
15
TATA KELOLA
1. Program BPPT harus berorientasi pada kepentingan dan
kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder) dan
pengguna (customer).
2. Pelaksanaan program harus didukung dengan fasilitas yang
lengkap, sumberdaya manusia yang kompeten dengan tata
kelola yang baik (transparan dan akuntabel)
3. Tingkatkan kualitas, kelengkapan dan sertifikasi fasilitas kajian
dan inovasi teknologi
16. BUTIR-BUTIR ARAHAN (2)
PROGRAM dan RENCANA SPIN OFF
1. Prioritas pengembangan inovasi dan layanan teknologi untuk masing-
masing kedeputian :
TAB : Pangan, Kesehatan & Obat
TIEM : Energi, Material maju, dan Informasi dan Komunikasi
TIRBR : Hankam dan Transportasi (fokus pada Darat dan Laut)
TPSA : Penyediaan & tatakelola air bersih, Pengurangan resiko bencana
PKT : Sistem Inovasi dan Audit Teknologi
SETAMA : Pengelolaan dan pengembangan SDM, Anggaran, Sarpras,
Data dan Informasi , kerjasama/layanan teknologi.
2. Unit kerja yang berpotensi untuk spin off adalah :
UPT Hujan Buatan, Teksurla, Ipteknet, Balai Polimer, B2TKS, BTMP dan
Balai Pengkajian Bioteknologi
16
17. BUTIR-BUTIR ARAHAN (3)
17
KERJASAMA
1. Tingkatkan inovasi melalui kemitraan dengan industri
dalam negeri
2. Tingkatkan kerjasama Riset dengan mitra dalam dan luar
negeri
18. 3.3.Kerangka Regulasi
LAMP 2.MATRIKS KERANGKA REGULASI
No.
Arah Kerangka Regulasi
dan/atau Kebutuhan
Regulasi
Urgensi Pembentukan
Berdasarkan Evaluasi
Regulasi Eksisting, Kajian Dan
Penelitian
Unit Penanggungjawab
Unit Terkait/
Institusi
Target
Penyelesaian
18
20. DEFINISI KERANGKA KELEMBAGAAN
Kerangka Kelembagan
dapat didefinisikan sebagai:
“Perangkat Kementerian/Lembaga - struktur organisasi,
ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara –
yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang
disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional”.
20
21. TUJUAN KERANGKA KELEMBAGAAN
1. Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan
bidang-bidang pembangunan yang terdapat di dalam
RPJMN, sesuai dengan fungsi, dan visi/ misi K/L;
2. Mempertajam arah kebijakan dan strategi K/L sesuai
dengan kapasitas organisasi dan dukungan sumber daya
aparatur sipil negara;
3. Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan
tepat ukuran, untuk menghindari duplikasi fungsi dan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi K/L dalam
melaksanakan program-program pembangunan
nasional;
4. Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan
profesionalitas sumber daya aparatur.
21
22. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN KERANGKA KELEMBAGAAN
1. Dalam merumuskan kerangka kelembagaan, setiap K/ L harus mempertimbangkan
keterkaitan, kontribusi dan peran K/L dalam mencapai tujuan pembangunan jangka
panjang di dalam RPJPN, prioritas pembangunan di dalam RPJMN, dan visi-misi Presiden;
2. Setiap K/L wajib melakukan penataan kelembagaan dengan mengacu kepada kebijakan
pembangunan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, peraturan perundangan
terkait yang berlaku, dan memperhatikan prinsip-prinsip pengorganisasian yang efektif,
efisien dan transparan;
3. Kerangka kelembagaan disusun untuk mampu menopang dan mewujudkan rencana kerja
menjadi kenyataan dengan mempertimbangkan:
• Pencapaian visi dan misi K/L;
• Struktur organisasi dan kebutuhan sumberdaya harus benar-benar disesuaikan
dengan kapasitas pengelolaan sumberdaya K/L yang bersangkutan;
• Ketersediaan anggaran untuk K/L yang bersangkutan.
4. Kerangka kelembagaan yang disusun dapat merupakan proses evaluasi terhadap struktur
organisasi kelembagaan yang sudah ada.
22
23. KERANGKA UMUM KELEMBAGAAN
PENGUATAN
KAPASITAS
KELEMBAGAAN
• Kementerian, LPNK,
LNS
• Unit Eselon I, Eselon
II, dan seterusnya
• UPT
• SKPD
• BLU
• Institusi Koordinasi
• Kuantitas
• Kualitas
Sesuai dengan kebutuhan
pembangunan dan
tantangan ke depan
Aturan main inter dan
antar lembaga yang
sinergis (terintegrasi dan
harmonis):
• Inter: bisnis proses, SOP
• Antar lembaga: Regulasi,
MoU, Komite Koordinasi,
Komite, Dewan
Tepat fungsi, tepat
ukuran
Well-connected
governance system
ASN yang pofesional dan
berintegritas
FUNGSI DAN STRUKTUR
ORGANISASI
SUMBER DAYA MANUSIA
APARATUR
TATA KERJA LEMBAGA
23
25. LAMP 1. MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN
Catatan: Alokasi Anggaran terdapat di Output
Program/ Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Kegiatan (Output)/Indikator
Lokasi
Target Alokasi (Rp 000) Unit
Organisasi
Pelaksana
K/L-N-B-NS-BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K/L XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 1 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 2 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
PROGRAM A XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Program (Outcome) 1 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Program (Outcome) 2 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X
Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan (Output 2) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan (Output 3) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 2 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X
Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Dst
25
26. 26
Sasaran Strategis
Sasaran Strategis Indikator Target Inisiatif Strategis
Menjadi Pusat Unggulan
Teknologi di bidang
TABuntuk mewujudkan
daya saing produk industri.
Jumlah inovasi di
bidang TAB untuk
daya saing
produk industri
1 Melakukan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah
dengan diproduksinya formula OHT/ekstrak
terstandar dalam skala komersial oleh mitra
perusahaan di bidang teknologi kesehatan.
Menjadi Pusat Unggulan
Teknologi di bidang
TABuntuk mewujudkan
kemandirian.
Jumlah inovasi di
bidang TAB untuk
kemandirian
2 Melakukan inovasi untuk meningkatkan pemenuhan
produksi pangan sumber protein ikan nila unggul
(bersertifikat dan sudah diinkubasi),
dikembangbiakkan dan didifusikan ke pengguna oleh
PPBT, untuk ketahanan/ kemandirian pangan.
Melakukan inovasi untuk menurunkan substitusi
impor dengan terbangunnya industri BBO di bidang
teknologi kesehatan.
Menjadi Pusat Unggulan
Teknologi di bidang
TABuntuk mewujudkan
peningkatan pelayanan
publik
Jumlah inovasi di
bidang TAB untuk
pelayanan publik
2 Melakukan inovasi dengan dimanfaatkannya
paten(state of the art technology) teknik produksi
biofarmasi oleh pengguna di bidang teknologi
kesehatan
Melakukan inovasi dengan dimanfaatkannya paten
teknologi produksi pati termodifikasi sebagai bahan
baku industri pangan
Indikator dan Inisiatif Strategis TAB
Hal 26
27. 27
Sasaran Strategis
Sasaran Strategis Indikator Target Inisiatif Strategis
Menjadi Pusat Unggulan
Teknologi di bidang
TPSAuntuk mewujudkan
daya saing produk industri
Jumlah pelayanan
teknologi di bidang
TPSAuntuk daya saing
produk industri
1 Melakukan pelayanan teknologisumberdaya alam untuk peningkatan Nilai
Tambah (NT)industri Minerba dalam skalakomersialoleh mitra perusahaan
Menjadi Pusat Unggulan
Teknologi di bidang
TPSAuntuk mewujudkan
kemandirian
Jumlah inovasi di bidang
TPSAuntuk kemandirian
1 Melakukan inovasi untuk
peningkatankualitasdanakurasiprediksiproduktifitaspertanian (padi) di
Indonesia dengan diterapkannyateknologiinderajajauhmaju (Hyperspectral,
Radar InterferometridanMultipolarimetri) di bidang sumberdaya alam dan
kelautan
Jumlah pelayanan
teknologi di bidang
TPSAuntuk kemandirian
2 Melakukan pelayanan teknologilingkunganuntukTeknologi Pengelolaan SD
Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mengurangi jumlah limpasan yang
terjadi di daerah hulu Sungai dan meningkatnya penyerapan air dengan
penerapan Zero Delta Q
Melakukan pelayanan teknologikebencanaanuntuk ketersediaan teknologi
kebencanaan dengan dimanfaatkannya layanan teknologi kebencanaan
(INA-EDR, Rapid Timer, EQ Ready, INA CBT) untuk untuk pengurangan risiko
bencana, deteksi hazard, peringatan dini dan siaga
Menjadi Pusat Unggulan
Teknologi di bidang
TPSAuntuk mewujudkan
pelayanan publik
Jumlah pelayanan
teknologi di bidang
TPSAuntuk pelayanan
publik
1 Melakukan pelayanan teknologisumberdaya alam dan
kelautanuntukketersediaan teknologi untuk monitoring perubahaniklim,
deteksidini tsunami dancuacaekstrem dan
keselamatantransportasilautdengan dimanfaatkannya layanan teknologi
sisteminformasiprediksifenomenafisiklaut /iklimmaritimInaOFS yang
tervalidasidanakurat
Indikator dan Inisiatif Strategis TPSA
28. KEBIJAKAN K/L
PROGRAM
KEGIATAN
PRIORITAS
PROGRAM
LINTAS
STRUKTUR
PERENCANAAN
SASARAN
STRATEGIS K/L
(IMPACT/ OUTCOME)
SASARAN
PROGRAM
(OUTCOME)
SASARAN
KEGIATAN
(OUTPUT)
IK SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
PROGRAM
INDIKATOR
KINERJA
KEGIATAN
TARGET
TARGET
TARGET
SASARAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
IK SASARAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
TARGET
STRUKTUR KINERJA
N A S I O N A L
KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/L
EMBAGA
UNIT ORGANISASI
ES 1*)
UNIT KERJA
ES 2*)
BAGIAN
ANGGARAN/
ORGANISASI
PROGRAM
KEGIATAN
SUB-FUNGSI
FUNGSI
STRUKTUR
ORGANISASI
STRUKTUR
ANGGARAN
KABINET
ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN KINERJA
(Program Lintas, Kegiatan Prioritas Strategis, dan
Penyesuaian Terminologi)
28
1
2
3
29. KERANGKA PENJABARAN
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Catatan:
• Bagi K/L yang terkait dengan Sasaran Pembangunan Nasional (Impact) dalam RPJMN maka K/L harus dapat menjabarkan ke dalam sasaran
strategis Kementerian/Lembaga (Outcome).
• Sedangkan, bagi K/L yang tidak terkait dengan Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN maka Sasaran Strategis K/Lakan dicantumkan
dalam RPJMN.
29
30. •Tidak ada
perubahan
strategi/kebijakan
pemerintah
•Stabilitas politik
•Kerangka kerja
institusi yang sesuai
•Stabilitas peraturan
•Cukup
menguntungkan utk
menarik minat
investor swasta
Asumsi
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan penggunaan teknologi informasi dan
telekomunikasi
Impact
Outcomes
Outputs
Activities
Inputs Alokasi APBN Rp 5 triliun
• Membangun 4 hubs dan 54 pusat T&I di daerah
•Membangun 1,500 km kabel fiber optik
•Membangun 25,000 sambungan telephone dan 20,000 sambungan
internet
•Meningkatnya produktifitas dan akses ke/dari pasar
•Menurunnya biaya transaksi bagi dunia usaha
•Meningkatnya usaha baru/pemula di daerah yang dibangun teknologi
IT
•Meningkatnya penggunaan telpon dan internet
• Terbangunnya 4 hubs dan 54 pusat IT di daerah
• Terbangunnya 1,500 km kabel fiber optik
• Terbangunnya 25,000 sambungan telephone dan 20,000 sambungan
internet
Rendahnya penggunaan TIK di daerah dlm mendorong pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
Problems /
Needs
CONTOH PENJABARAN SASARAN PEMBANGUNAN
(Contoh: Membangun jaringan telekomunikasi di daerah)
30
31. 31
Program/
Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Kegiatan (Output)/Indikator
Lokasi
Target Alokasi (Rp 000) Unit
Organisasi
Pelaksana
K/L-N-B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K/L XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 1 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 2 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
PROGRAM A XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Program (Outcome) 1 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Program (Outcome) 2 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X
Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan (Output 2) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan (Output 3) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 2 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X
Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Dst
Lamp 1. MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN
32. Lamp 2. MATRIKS KERANGKA REGULASI
No.
Arah Kerangka
Regulasi dan/atau
Kebutuhan Regulasi
Urgensi Pembentukan
Berdasarkan Evaluasi
Regulasi Eksisting, Kajian
Dan Penelitian
Unit
Penanggungjawab
Unit Terkait/
Institusi
Target
Penyelesaian
32
34. Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
No BID. TEKN SS*
Kv*
Jml Output (Sub Output)
%
TAB 10 (15)
1 Pangan 5
(10)
1.1. Tekn. diversifikasi pangan (1.sagu); KB 63
1.2. Tekn. produksi pangan sumber protein (1.udang galah+nila
unggul, 2.sapi);
KB 66
1.3Tekn keamanan pangan (1.bhn tambahan+agen hayati, 2.pangan
fungsional);
PP 62
1.4 Tekn industri agro (1.hilir sawit, 2.kakao, 3.produktifitas karet,
4.enzim)
DS 62
1.5 Tekn produksi pati sebagai bahan baku aneka industri . PP
2 Kesehatan 5
(5)
2.1. Tekn. Pengembangan obat herbal DS 83
2.2. Tek. Produksi bahan baku obat (BBO ) KB 78
2.3 Tek. Produksi sediaan Biofarmasetika PP 69
2.4 Teknologi sediaan diagnostika dan alat kesehatan KB 59
2.5 Pengembangan kawasan inovasi Sumberdaya Hayati (NARC) DS 82
34
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
Hal 34
35. PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/ SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI (000)
Unit Org
K/L-N-B-NS-
BS
2015 2016
201
7
2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian dan
Penerapan
Teknologi
Agroindustri
(PT Agroindustri
Pangan)
PT Agrokimia
Terlaksananya inovasi dan
Layanan Teknologi
Diversifikasi Pangan
10.000 6.500 7.000 1.500 1.000
Jumlah pilot project dan
rekomendasi industri sagu
Sorong 1 Pilot
projec
t
Skala
UKM
1
Reko
mend
asi
1
Ad
vok
asi
TPH-PTA
Terlaksananya inovasi dan
Layanan Teknologi
Peningkatan daya saing
industri agro unggulan
Jumlah prototipe, pilot plant
dan rekomendasi produk
hilir sawit
1
Protot
otip
HMFS
1
Protot
otip
1
Pil
ot
pla
n
1
Reko
mend
asi
1
Adv
okas
i
TAPH-PTA
36. PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
LOKAS
I
TARGET ALOKASI (000)
Unit Org
K/L-
N-B-
NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian
dan Penerapan
Teknologi
Bioindustri
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Teknologi Peningkatan Keamanan
Pangan & Penanganan Gizi
3.000 9.500 12.500 6.000 2.500
Jumlah prototipe, rekomendasi dan
alih teknologi formula tambahan
pangan (formula tambahan pangan
dan ekstrak bintaro)
2
prototip
e
1 pilot plant;
1 alih
teknologi; 1
Rekomenda
si
1
rekomen
dasi
2 alih
teknologi
TPA-PTB
Jumlah prototipe, rekomendasi, alih
teknologi dan diseminasi produksi
pangan peptida bioaktif
1 pilot
plant
1
Rekomenda
si
1 Alih
teknologi
1
Diseminasi
teknologi
TPPF-PTB
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Teknologi Peningkatan daya saing
bioindustri.
Jumlah prototip, rekomendasi dan
alih teknologi produksi enzim untuk
industri
3
prototot
ip
3 protototip pilot
plant
1
Rekomend
asi
teknologi
1 alih
teknologi
TPB-PTB
Terlaksananya inovasi dan Layanan
teknologi unggulan untuk peningkatan
dan pengembangan industri obat dan
neutraceutical
Jumlah fasilitas dan teknologi yang
dimanfaatkan industri (hasil inovasi
dan inkubasi bisnis)
Fasilita
s
inkubas
i
Start up
tenant &
lounching
Fasilitas
reseach
centre
15 mitra PTB
(PTFM,
PBP)
37. PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/ SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI (000)
Unit Org
K/L-N-B-
NS-BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
Produksi
Pertanian
(PT Sarana
Produksi
Pertanian)
Terlaksananya inovasi dan
Layanan Teknologi
Peningkatan Produksi Pangan
Sumber Protein
7.50
0
7.750 5.000
9.50
0
1.50
0
Jumlah prototipe, pilot
project, dan diseminasi
Produksi Pangan Sumber
Protein (Udang Galah, Nila
Salin, Marine Tilapia)
1
prototype
udang
galah ; 1
alih
teknologi
nila Salina
Prototip
thp1
udang
galah
1
Prototip
udang
galah
1 Pilot
project
1
Disemi
nasi
TPPP-PTPP
Jumlah prototipe, pilot
project alih teknonologi, dan
rekomenadasi Produksi
Pangan Sumber Protein
(sapi)
1
Prototipe
Pilot
project Rekome
ndasi
teknolog
i
Alih
teknolog
i
TPPP-PTPP
Terlaksananya inovasi dan
Layanan Teknologi
Peningkatan daya saing
industri agro unggulan dan
bioindustri.
Jumlah rekomendasi dan
diseminasi peningkatan
produksi kakao
Optimasi Rekome
ndasi
teknolog
i
Rekome
ndasi
teknolog
i
Disemin
asi
teknolog
i
TPPK-PTPP
38. PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI (000)
Unit Org
K/L-N-B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
Pati
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Teknologi Produkisi Pati Sebagai
Bahan Baku Aneka Industri
13.073 15.366 16.168 15.477 15.794
Rekomendasi Teknologi Produksi
Aneka Tanaman Penghasil Pati
Lampung 1
Rekome
ndasi
1
Rekom
endasi
1
Rekom
endasi
1
Rekom
endasi
1
Rekome
ndasi
B2TP
Prototipe, Rekomendasi, Aih
Teknologi ,Konsultansi, Advokasi,
Teknologi Pasca Panen dan
Derivati Pati
Lampun
g
1
Prototipe
produk
1
Rekom
endasi
1
Alih
teknol
ogi
1
Konsul
tansi
1
Advokasi
B2TP
Rekomendasi , Alih Teknologi,
advokasi, Teknologi Produksi
Bioetanol Dart Bahan Baku Aneka
Sumberdaya Pati
Lampung 1
Rekome
ndasi,
1
Alih
teknol
ogi
1
Alih
teknol
ogi
1 j
Alih
Teknol
ogi
1
Alih
teknologi
B2TP
Terlaksananya Layanan Jasa
Teknologi
Target penerimaan dan
penggunaan PNBP
xx
kontrak/l
ayanan
jasa/uji
dll
yy
kontra
k/layan
an
jasa/uji
dll
zz
kontra
k/layan
an
jasa/uji
dll
aa
kontra
k/layan
an
jasa/uji
dll
bb
kontrak/l
ayanan
jasa/uji
dll
B2TP
Terlaksananya Layanan Perkantoran
B2TP
terlaksanaanya operasional
perkantoran
12
bulan
12
bln
12
bln
12
bln
12
bulan
B2TP
terlaksanaanya pembayaran
belanja pegawai
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
B2TP
Hal.38
39. PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI (000)
Unit Org
K/L-N-B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian
dan
Penerapan
Bioteknolo
gi
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Bioteknologi untuk daya saing industri
dan kemandirian
14.075 15.849 16.381 20.169 15.716
Jumlah prototipe, pilot project, dan
diseminasi produktivitas tanaman
karet
Desain
konsep
dan
prototip
e
Proto
tipe
Proto
tipe
Pilot
proje
ct,
dan
Reko
mend
asi
Disemi
nasi
teknolo
gi, Alih
teknolo
gi
BPBiotek
Jumlah prototip dan rekomendasi
teknologi produksi bahan aktif
Prototi
p (1)
bahan
aktif
obat
Proto
tip (2)
baha
n
aktif
obat
Proto
tip (3)
baha
n
aktif
obat
Reko
mend
asi
Tekn
ologi
Alih
teknolo
gi
BPBiotek
Terlaksananya Layanan Jasa Teknologi
Target penerimaan dan penggunaan
PNBP
xx
kontrak
/layana
n
jasa/uji
dll
yy
kontr
ak/la
yana
n
jasa/
uji dll
zz
kontr
ak/la
yana
n
jasa/
uji dll
aa
kontr
ak/la
yana
n
jasa/
uji dll
bb
kontrak
/layana
n
jasa/uji
dll
BPBiotek
Terlaksananya Layanan Perkantoran
terlaksanaanya operasional
perkantoran
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
BPBiotek
terlaksanaanya pembayaran
belanja pegawai
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
12
bulan
BPBiotek
40. PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI (000)
Unit Org
K/L-N-B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
Farmasi dan
Medika
(PT
Biofarmaseti
ka)
(PT Bahan
Baku Obat
dan Herbal)
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Teknologi Pengembangan Obat
Herbal
5.700 5.700 8.500 9.000 7.750
Jumlah rekomendasi teknologi
produksi ekstrak terstandar dan
formula obat herbal terstandar
(OHT)
Prototip Reko
mend
asi
tekno
logi
Konsult
asi
teknolo
gi
Rekome
ndasi
teknologi
Konsulta
si
teknologi
PTFM
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Teknologi produksi bahan baku obat
Jumlah rekomendasi teknologi
produksi BBO yang dimanfaatkan
industri dalam negeri
Prototip
Proto
tip
Rekom
endasi
tek.
Intermed
iasi
Alih
teknologi
PTFM, BPB,
PTB,PTFM/B
2TP
Terlaksananya inovasi dan Layanan
teknologi produksi sediaan
biofarmasetika untuk penanggulangan
penyakit infeksi & degeneratif
Jumlah rekomendasi teknologi
produksi biofarmasetika dan sel
punca
Prototip Proto
tip
prototip Rekome
ndasi
teknologi
Alih
teknologi
PTFM/BPB
Terlaksananya inovasi dan Layanan
teknologi produksi diagnostika dalam
rangka mendorong berkembangnya
industridiagnostika dalam negeri dan
substitusi import
• Jumlah rekomendasi teknologi
produksi kit diagnostika
prottoti
p
Reko
mend
asi
Interme
diasi
Alih
teknologi
Alih
teknologi
produksi
PTFM
42. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
TPSA 8 (24)
10 SDA dan
Kelautan
4
(12)
10.1 Eksplorasi SDA (1. Inderaja Maju, 2.Survei Terestrial Maju;
3.pemanfaatan puspiptekla);
PP 76
10. 2Nilai tambah mineral dan batubara (1.tekno ekonomi,
2.ekplorasi, 3.dampak);
DS 79
10.3 Pengelolaan SDA air terpadu (1.kualitas air, 2.DAS, 3.bentang
alam, 4 Teknologi Pengembangan Sistem dan Instrumentasi Air)
PP 72
10.4 Teknologi Survei, Observasi, dan Eksplorasi Kelautan (1.Tekn.
Unggulan Observasi Benua Maritim Indonesia (BMI), 2.Survei dan
eksplorasi dasar dan bawah dasar laut
PP 81
11 Kebencanaan 2
(6)
11.1 Instrumentasi PRB (1.pst unggulan, 2.industri instrumentasi,
3.pilot project nstr prb);
KB 79
11.2 PRB hidrometorologi (1.pst unggulan, 2.kapasitas armada,
3.pilot project hidrometeorologi)
KB 68
42
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
43. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
12 Lingkungan 2
(6)
12.1 Teknologi Hijau (1.konsv sdal, 2.green idnstry, 3.green
city);
KB
67
12.2 Emisi Karbon (1.estimasi co2, 2.metode hitung emisi,
3.neraca carbon)
KB
67
43
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
44. 44
PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI (000)
Unit
Org
K/L-N-
B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
PROGRAM
PENGKAJIAN
DAN
PENERAPAN
TEKNOLOGI
Menjadi Pusat Unggulan Teknologi
untuk mewujudkan kemandirian bangsa,
peningkatan daya saing produk industri
dan pelayanan publik
BIDANG
TEKNOLOGI
SUMBERDAY
A ALAM
Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di
bidang teknologi sumberdaya alam
untuk mewujudkan kemandirian
bangsa, peningkatan daya saing
produk industri dan pelayanan publik
Jumlah layanan teknologi
pengembangan sumberdaya alam
untuk peningkatan daya saing industri
Jumlah layanan teknologi
pengembangan sumberdaya alam
untuk peningkatan kemandirian
bangsa
Jumlah layanan teknologi
pengembangan sumberdaya alam
untuk peningkatan pelayanan publik
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
Inventarisasi
Sumberdaya
Alam
Terlaksananya Inovasi dan Layanan
teknologi Teknologi Eksplorasi SD
Alam
2.750 3.950 5.200 6.100 4.350
Jumlah rekomendasi perekayasaan
teknologi eksplorasi dgn Inasat SD
kebumian yang dimanfaatkan
1
prototyp
e
1
prototyp
e
1 pilot
project
1 pilot
project
1
rekomen
dasi
PTISDA
Jumlah rekomendasi produk
perekayasaan Teknologi
Hyperspectral Remote Sensing dan
Radar Interferometri dan
Multipolarimetri untuk pengelolaan
Sumberdaya Mineral
2
prototyp
e
2
pengujia
n
2
rekomen
dasi
2 alih
teknologi
21 alih
teknologi
PTISDA L0
Jumlah rekomendasi produk
perekayasaan teknologi eksplorasi SD
alam dengan metode teknologi survei
terestrial maju (georadar dan neonet)
2
prototyp
e
2
prototyp
e
2 pilot
project
2 pilot
project
2
rekomen
dasi
PTISDA
45. 45
PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/ SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI
Unit
Org
K/L-N-
B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian dan
Penerapan
Teknologi
Sumberdaya
Mineral
Terlaksananya inovasi dan
Layanan teknologi Teknologi
Peningkatan Nilai Tambah Mineral
dan Batubara
9.250 13.00
0
20.00
0
23.00
0
10.000
L0
Jumlah rekomendasi
teknologi instrumentasi
eksplorasi
1 Alih 1
Prototy
pe
1
Prototip
e
1 Pilot
Project
1
Rekom
endasi
PTSD
M
Jumlah rekomendasi
teknologi akuisisi dan
pemodelan data serta
perencanaan penambangan
mineral
1
Referen
si teknis
1
Referen
si
teknis
1 Pilot
project
1 Pilot
Project
1
Rekom
endasi
Jumlah rekomendasi model
rantai pasok dan neraca
sumber daya mineral
1
Referen
si
1
Referen
si
teknis
1
Prototy
pe
1
Prototy
pe
1
Rekom
endasi
PTSD
M
Jumlah rekomendasi
teknologi ekstraksi mineral
untuk bahan baku industri
1
Prototy
pe
1
Prototy
pe
1 Pilot
project
1 Pilot
project
1
Rekom
endasi
Jumlah rekomendasi
teknologi pertambangan
ramah lingkungan
1
Protoyp
e
1 Pilot
Project
1 Alih
teknolo
gi/difusi
1 Alih
teknolo
gi/difusi
1
Rekom
endasi
PTSD
M
Jumlah rekomendasi
teknologi pengelolaan
dampak pertambangan
1
Referen
si teknis
1 Pilot
project
1 Pilot
project
1 Pilot
project
1
Rekom
endasi
46. 46
PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN
(OUTPUT)/INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI Unit
Org
K/L-N-
B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
Survei
Kelautan
Terlaksananya Inovasi dan Layanan teknologi
Teknologi Eksplorasi SD Alam 33.627 36.394 287.16
7
361.94
5
215.230
Jumlah rekomendasi pembangunan
sarana/prasarana pengembangan ilmu
pengetahuan dan perekayasaan teknologi
kelautan (PUSPIPTEKLA/IMSTEP)
2
Rekomen
dasi:
Master
Plan dan
DED
1
Rekomen
dasi
AMDAL
1
Rekomen
dasi
1
Rekomen
dasi
1
Rekomen
dasi
B.TEKS
URLA
Pembang
unan
Tahap I
Pembang
unan
Tahap II
Pembang
unan
Tahap III
Terlaksananya Inovasi dan Layanan Teknologi
Unggulan untuk Benua Maritim Indonesia
L0
Jumlah pilot project Integrasi Teknologi
Tomografi untuk Pemantauan dan prediksi
dinamika laut dan pesisir
1
prototipe
1
pengujian
Integrasi
1 pilot
plant
Integrasi
1 pilot
project
Integrasi
1
rekomend
asi
Integrasi
B.TEKS
URLA
Jumlah rekomendasi teknologi survei dan
sistem observasi kelautan yang
dimanfaatkan untuk mendukung operational
oceanography dengan mengintegrasikan
teknologi pemantauan laut (iklim maritim
dan ITF) dan inderaja laut
Selaat
Sunda
dan Laut
Selatan
Jawa
1
Prototype
Tsunami
buoy G-3,
1
Subsurfac
e Mooring
ITF
1
Prototype
Coastal-
climate
buoy G-1,
dan 1
Prototype
OFS
1 Pilot
Project
Tsunami
buoy G-3,
dan 1
Prototype
OFS
1 Pilot
Project
Coastal-
climate
buoy G-1
dan 1
rekomend
asi OFS
2
Rekomen
dasi:
pemantau
an laut
terpadu
dan OFS
B.TEKS
URLA
Jumlah rekomendasi dan data set Seismik
2D untuk Pengkajian Cadangan Migas pada
Cekungan laut di Indonesia
2 Survei
2D
Cekungan
laut di
Indonesia
1 Survei
2D
Cekungan
laut di
Indonesia
1 Survei
2D
Cekungan
laut di
Indonesia
1 Survei
2D
Cekungan
laut di
Indonesia
1
Rekomen
dasi
Cekungan
laut di
Indonesia
B.TEKS
URLA
Jumlah rekomendasi jumlah kapal riset yang
sudah refit dan memenuhi standar
keselamatan pelayaran dan industri
kelautan dan migas
1 KR, 5
Mitra
2 KR dan
5 Mitra
3 KR, 5
Mitra
4 KR, 5
Mitra
4 KR, 5
Mitra
B.
TEKSUR
LA
Terlaksananya Inovasi dan Layanan Jasa
Teknologi
Target penerimaan dan penggunaan PNBP B.TEKS
URLA
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Perkantoran
terlaksanaanya operasional perkantoran 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
terlaksanaanya pembayaran belanja
pegawai
12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
B.TEKS
URLA
47. 47
PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN
(OUTPUT)/INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI
Unit Org
K/L-N-
B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian dan
Penerapan
Teknologi
Lingkungan
Terlaksananya Inovasi dan Layanan
Teknologi Hijau mendukung
pembangunan rendah karbon
3.000 5.000 7.500 7.750 8.100
Jumlah teknologi efisiensi
bahan baku, energi dan air yang
diterapkan di industri
3
Konsulta
si
3 Pilot
plant
2
Konsulta
si
2 Pilot
plant
1 Pilot
project
PTL
Jumlah teknologi pengolahan
limbah untuk pemenuhan BML
yang diterapkan mendukung
green industry
2
Konsulta
si
2 Pilot
plant
2
Konsulta
si
2 Pilot
plant
1 Pilot
Project
PTL
Jumlah teknologi yang
diterapkan pada kota kecil, kota
sedang dan kota besar menuju
Green City
1 Pilot
plant
1 Pilot
plant
1 Pilot
plant
1 Pilot
plant
1 Pilot
plant
PTL
Terlaksananya Inovasi dan Layanan
Teknologi Pengukuran dan Estimasi
Emisi Karbon Indonesia
Jumlah metode pengukuran
emisi karbon di kehutanan,
pertanian, tambang dan limbah
4
Konsulta
si, 3
Prototip,
2 Disain
3
konsulta
si, 6 Pilot
plant, 1
Prototip
4 Pilot
project, 2
Pilot
plant
5
Laporan
kinerja
pilot
project
5
Rekome
ndasi
PTL
Jumlah metode pengukuran
emisi karbon di industri, energi
dan transportasi (Pengukuran
Karbon Non-resources Based
emission)
3
Referens
i teknis
3
Prototip
3 Pilot
plant
3 Pilot
project
3
Rekome
ndasi
PTL
Jumlah sistem informasi dan
basis data emisi dan reduksi
GRK nasional
1
Konsulta
si
2
Prototipe
2 Pilot
plant
2 Pilot
plant
2
Rekome
ndasi
PTL
48. 48
PROGR
AM/
KEGIAT
AN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN
(OUTPUT)/INDIKATOR
LOKAS
I
TARGET ALOKASI
Unit
Org
K/L-
N-B-
NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajia
n dan
Penerapa
n
Teknologi
Reduksi
Risiko
Bencana
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Teknologi Pengelolaan SD Air Terpadu
5.000 5.750 6.000 6.000 6.000
L0
Jumlah rekomendasi teknologi landscape
engineering untuk diterapkan pada
wilayah resapan air dan utk
meningkatkan potensi SD Lahan dan Air
DAS
Ciliwung,
DAS
CIsadane
1
Referens
i Teknis:
3 Pilot
Plan
3 Pilot
Plan
3 Pilot
Project
1
Rekome
ndasi)
PTLWB
Jumlah rekomendasi model penataan
kawasan dan pengembangan wilayah
untuk meningkatkan potensi
sumberdaya Lahan dan Air
DAS
Ciliwung,
DAS
CIsadane
1
Referens
i Teknis
1
Referens
i Teknis
1
Referens
i Teknis:
1
Referens
i Teknis
1
Rekome
ndasi
PTLWB
Terlaksananya inovasi dan Layanan
Teknologi Instrumentasi Kebencanaan
Mandiri
a) Jumlah kajian TNA IPTEK-
Instrumentasi Kebencanaan Mandiri
yang tersusun (Bencana Alam, Bencana
Gagal Teknologi), b) Jumlah intermediasi
IPTEK-Instrumentasi Kebencanaan
Mandiri untuk percepatan difusi, c)
Jumlah pilot plan uji beta yang
menghasilkan prototipe instrumen
kebencanaan mandiri (deteksi dan
peringatan dini (FEWS, LEWS, BHWS,
CBT, DONET, TOWS, THWS); surveillance
(2), DSS (1) dan pusat kendali (1); Rapid
assessment dan tanggap darurat), d)
Jumlah kerjasama internasional untuk
percepatan difusi IPTEK-Instrumentasi
kebencanaan mandiri
a) 2
Bencana
Alam, 1
Bencana
Gagal
Teknolog
i, b) 3
interme
diasi, c)
7
peringat
an dini, 4
surveilan
ce, d) 2
kerjasam
a
a) 2
Bencana
Alam, 1
Bencana
Gagal
Teknolo
gi, b) 3
interme
diasi, c)
7
peringat
an dini,
4
surveilan
ce, 4
rapid
assesme
nt, d) 2
kerjasam
a
b) 3
interme
diasi, c)
7
peringat
an dini,
4
surveilan
ce, 4
rapid
assesme
nt, d) 2
kerjasam
a
b) 3
interme
diasi, c)
4
surveilan
ce, d) 2
kerjasam
a
b) 3
interme
diasi, d)
2
kerjasam
a
PTLWB
49. 49
PROG
RAM/
KEGIA
TAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN
(OUTPUT)/INDIKATOR
LOKA
SI
TARGET ALOKASI
Unit
Org
K/L-
N-B-
NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkaji
an dan
Penerap
an
Teknolo
gi
Modifik
asi
Cuaca
Terlaksananya inovasi Layanan Teknologi dan
peningkatan Kapasitas Armada Nasional
Penjinak Bencana Hidro-meteorologi
52.95
8
50.32
6
41.70
0
37.08
1
37.719
a) Jumlah Kajian TNA Mitigasi Bencana
Hidrometerologi (TMC berbasis bahan semai
dan Water Bombing, TMC Berbasis Flare dan
Roket, Teknologi monitoring dan Surveillance
Cuaca Ekstrim), b) Jumlah intermediasi
percepatan pemanfaatan dan peningkatan
kapasitas penguasaan teknologi mitigasi
bencana hidrometeorologi, c) Jumlah pilot
plan uji beta yang menghasilkan prototipe
(TMC berbasis bahan semai dan Water
Bombing, TMC Berbasis Flare dan Roket,
Teknologi monitoring dan Surveillance Cuaca
Ekstrim), d) Teknologi monitoring dan
Surveillance Cuaca Ekstrim, e) Jumlah
kerjasama internasional
1 ref
teknis,
dan
interme
diasi,
1 ref
teknis d
an 3
interme
diasi,
3
interme
diasi
TMC
3
interme
diasi
TMC
UPTHB
a) Jumlah Armada Nasional TMC dan Water
Bombing, b) Jumlah Armada Nasional Flares
dan Roket, c) Jumlah Armada Monitoring dan
surveilance
6
Armada
Nasional
6
Armada
Nasional
UPTHB
a) Jumlah provinsi paling rawan bencana banjir
dan kekeringan yang memanfaatkan armada
nasional PBH, b) Jumlah provinsi paling rawan
bencana karlahut dan bencana kabut asap
yang memanfaatkan armada nasional PBH, c)
Jumlah provinsi paling rawan bencana Cuaca
ekstrim yang memanfaatkan armada nasional
PBH
16 prov
rawan
bencana
16 prov
rawan
bencana
16 prov
rawan
bencana
16 prov
rawan
bencana
16 prov
rawan
bencana
UPTHB
Terlaksananya Layanan Jasa Teknologi
Target penerimaan dan penggunaan PNBP xx
kontrak/
yy
kontrak/
zz
kontrak/
aa
kontrak/
bb
kontrak/
UPTHB
50. 50
PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
SASARAN KEGIATAN
(OUTPUT)/INDIKATOR
LOKASI
TARGET ALOKASI
Unit
Org
K/L-N-
B-NS-
BS
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terlaksananya inovasi Layanan
Teknologi Pengelolaan SD Air
Terpadu
4.606 6.688 10.522 12.359 7.447
Pengkajian dan
Penerapan
Teknologi
Rekayasa
Remediasi
Lingkungan
Jumlah rekomendasi teknologi
pengelolaan potensi dan
kualitas sumberdaya air DAS
Ciliwung Cisadane
DAS
Ciliwung
Cisadan
e
2
Referens
i Teknis:
2
Referens
i Teknis
1 Pilot
project
1 Pilot
project
2
Rekome
ndasi
BTL
Jumlah rekomendasi
pengelolaan potensi dan
kualitas sumberdaya air
berkelanjutan terkait dengan
Program PTPIN
Teluk
Jakarta
2
Referens
i Teknis
1
Referens
i Teknis
potensi
1
Referens
i Teknis
1 Pilot
project
2
Rekome
ndasi
BTL
(ptlWB)
Jumlah rekomendasi
pemodelan hidrologi untuk
mendukung teknologi
pengelolaan SDA
2 Ref
Teknis:
2 Ref
teknis
2 Ref
Teknis
2 Ref
Teknis:
1
Rekome
ndasi
BTL
(UPTHB
)
Jumlah DAS untuk pilot project
teknologi pemantauan dan
pengukuran kualitas
sumberdaya air (sungai dan
danau)
DAS
Ciliwung
–
Cisadan
e
1
Refernsi
Teknis:
1
Prototyp
e
1 Pilot
Plant
1 Pilot
Project
2
Rekome
ndasi
BTL
Terlaksananya Layanan Jasa
Teknologi
Target penerimaan dan
penggunaan PNBP
xx
kontrak/l
ayanan
jasa/uji
dll
yy
kontrak/l
ayanan
jasa/uji
dll
zz
kontrak/l
ayanan
jasa/uji
dll
aa
kontrak/l
ayanan
jasa/uji
dll
bb
kontrak/l
ayanan
jasa/uji
dll
BTL
Terlaksananya Layanan Perkantoran
terlaksanaanya operasional
perkantoran
12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan BTL
terlaksanaanya pembayaran
belanja pegawai
12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
BTL
52. 52
52
Outline
• Sistematika Baru Renstra (reff: Panduan Renstra dari workshop di
Bappenas)
• Penjelasan Visi Misi (reff: Paparan Ka BPPT HUT 36)
• Formulasi Tujuan dan Sasaran Strategis (Reff: elaborasi roren)
• Indikator dan Insiatif Strategis Lo (reff: roadshow roren ke kedeputian)
• Arahan Ka BPPT dan tindaklanjut (reff: paparan ka bppt HUT 36)
• Matrik kinerja Program dan Kegiatan di TAB dan TPSA
• Matrik pendanaan Program dan Kegiatan di TAB dan TPSA
• Masukan ke Pokja Organisasi dan Komersialisasi
53. 1. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan solusi
teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi untuk
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
2. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan solusi
teknologi di bidang teknologi informasi, komunikasi, energi dan material
untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
3. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan solusi
teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa untuk
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
4. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan solusi
teknologi di bidang teknologi pengembangan sumberdaya alam untuk
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
5. Melaksanakan pengkajian, clearing house, intermediasi, audit dan solusi
teknologi di bidang pengkajian kebijakan teknologi untuk menghasilkan
inovasi dan layanan teknologi melalui kemitraan.
M I S I
53
53
54. 1. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang Teknologi Agroindustri dan
Bioteknologi untuk mewujudkan kemandirian, peningkatan daya saing
produk industri dan peningkatan pelayanan publik
2. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang Teknologi Informasi, Energi dan
Material untuk mewujudkan kemandirian, peningkatan daya saing produk
industri dan peningkatan pelayanan publik
3. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang Teknologi Industri Rancang
Bangun dan Rekayasa untuk mewujudkan kemandirian, peningkatan daya
saing produk industri dan peningkatan pelayanan publik
4. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang Teknologi Pengembangan
Sumberdaya Alam untuk mewujudkan kemandirian, peningkatan daya saing
produk industri dan peningkatan pelayanan publik
5. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang Kebijakan Teknologi untuk
mewujudkan peningkatan daya saing produk industri dan peningkatan
pelayanan publik
6. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, efektif, akuntabel
dan bebas KKN
TUJUAN
55. 1. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TAB untuk mewujudkan daya saing
produk industri.
2. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TAB untuk mewujudkan
kemandirian.
3. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TAB untuk mewujudkan
peningkatan pelayanan publik
4. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TIEM untuk mewujudkan daya saing
produk industri
5. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TIEM untuk mewujudkan
kemandirian
6. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TIEM untuk mewujudkan pelayanan
publik
7. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TIRBR untuk mewujudkan daya
saing produk industri
8. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TIRBR untuk mewujudkan
kemandirian
9. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TIRBR untuk mewujudkan
pelayanan publik
SASARAN STRATEGIS
56. 10. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TPSA untuk mewujudkan daya
saing produk industri
11. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TPSA untuk mewujudkan
kemandirian
12. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang TPSA untuk mewujudkan
pelayanan publik
13. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang Kebijakan Teknologi untuk
mewujudkan daya saing produk industri
14. Menjadi Pusat Unggulan Teknologi di bidang Kebijakan Teknologi untuk
mewujudkan pelayanan publik
15. Tercapainya Layanan Prima untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan
yang baik
16. Terpenuhinya Sarpras dan SDM sesuai kebutuhan untuk perekayasaan
teknologi secara kualitas dan kuantitas
17. Tercapainya kapasitas dan akuntabilitas kinerja untuk mewujudkan
tatakelola pemerintahan yang baik
SASARAN STRATEGIS
57. 1. Peran BPPT dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi untuk
peningkatan daya saing industri dan kemandirian bangsa.
2. Produk dan jasa teknologi BPPT harus bisa menjadi sumberdaya penting bagi
industri (untuk melakukan inovasi, penambahan nilai, kualitas produk dan
efisiensi produksi) dan lembaga pemerintah pusat dan daerah (untuk
meningkatkan pelayanan publik).
3. Perlu terus didorong peningkatan kemitraan BPPT dengan lembaga
pemerintah pusat dan daerah, industri, lembaga litbangyasa, dan perguruan
tinggi untuk menghasilkan kinerja dan manfaat yang lebih optimal.
4. Peningkatan kompetensi SDM dan sarana/fasilitas untuk melakukan inovasi
perekayasaan teknologi harus terus dilakukan
5. Pelaksanaan reformasi birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan dalam
rangka peningkatan kinerja (better performance) lembaga dan pegawai
6. Program BPPT mengacu pada Prioritas Nasional (Jakstranas Iptek & ARN),
Direktif Presiden dan Prioritas Lembaga.
Arah Kebijakan
58. 1) Identifikasi kebutuhan nasional, stakeholders dan pelanggan (customer) secara
tepat sejalan dengan kebijakan nasional (1)
2) Merumuskan program yang inovatif dan operasional dengan sasaran terukur
(1)
3) Meningkatkan diseminasi produk dan jasa teknologi hasil BPPT (2)
4) Meningkatkan efektivitas kerjasama tahapan kegiatan (RDEO) dengan lembaga
pemerintah, industri, lembaga litbangyasa, dan perguruan tinggi secara
terstandar dan akuntabel. (3)
5) Menumbuhkan jaringan kerja sama baru dengan sumber-sumber iptek lain,
baik di dalam negeri maupun luar negeri (3)
6) Memanfaatkan sumberdaya dan asset secara maksimal (4)
7) Meningkatkan fasilitas dan sarana untuk melakukan inovasi dan kerekayasaan
teknologi secara terencana dan tepat. (4)
8) Meningkatan kompetensi SDM sesuai program-program BPPT (4)
9) Mendorong program-program BPPT menjadi program prioritas nasional. (6)
STRATEGI
59. A. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
(Jakstranas Iptek, ARN 2010-2014)
1. KETAHANAN PANGAN
2. ENERGI
3. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
4. TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI
5. TEKNOLOGI PERTAHANAN DAN KEAMANAN
6. TEKNOLOGI KESEHATAN DAN OBAT
7. TEKNOLOGI MATERIAL MAJU
B. DIREKTIF PRESIDEN (2010) : “FEW” (FOOD, ENERGY, WATER)
C. PROGRAM PRIORITAS LEMBAGA (Renstra BPPT 2010-2014)
1. TEKNOLOGI MANUFAKTUR
2. TEKNOLOGI LINGKUNGAN
3. TEKNOLOGI PENGURANGAN BENCANA
4. TEKNOLOGI SUMBERDAYA ALAM DAN KELAUTAN
61. 61
61
Sistematika
Renstra BPPT 2015-2019
Bab I Pendahuluan
1.1 Kondisi Umum
1.2 Potensi dan Permasalahan
Bab II Visi, Misi dan Tujuan
2.1 Visi BPPT
2.2 Misi BPPT
2.3 Tujuan
2.4 Sasaran Strategis BPPT
Bab III Arah Kebijakan dan Strategi
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Bab IV Penutup
Lampiran 1 Matrik Kinerja
Lampiran 2 Matrik Pendanaan
62. Outline Paparan
62
1) Penjelasan Bab 2 Renstra BPPT 2015-2019 tentang
Informasi Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
2) Penjelasan Bab 3 Renstra BPPT 2015-2019 tentang Arah
Kebijakan dan Strategi BPPT
a. Penjelasan Kebijakan, Strategi, Kriteria dan
Cascading
b. Rekapitulasi dan Review outcome dan output
c. Catatan Review dan Saran serta Tindaklanjut
63. 1. Penjelasan Bab 2
Informasi Tujuan, Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja
63
64. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
T-1 Terwujudnya Penguatan Reformasi Kebijakan Inovasi dan Percontohan Nasional Implementasi
Penguatan Sistem Inovasi di Daerah Otonom
SS Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Inisiatif Strategis
1 Meningkatnya Rujukan
Nasional Untuk
Perbaikan Kebijakan
Inovasi di Tingkat
Nasional
Jumlah Layanan Rekomendasi Kebijakan
Inovasi, Referensi Teknis, Kajian Strategis
Sistem Inovasi dan Audit Teknologi yang
dimanfaatkan untuk Mendukung Penguatan
Sistem Inovasi Nasional
Membuat Rujukan nasional untuk reformasi
kebijakan IPTEKIN di tingkat nasional, misal
terkait peran BPPT untuk mendukung
institusi/ lembaga pengambil kebijakan
dalam rangka penyiapan kebijakan inovasi
untuk meningkatkan kinerja daya saing
ekonomi
2 Meningkatnya ekosistem
inovasi daerah, klaster
industri unggulan,
jaringan inovasi,
teknoprener, dan
pemanfaatan hasil
IPTEKIN di daerah
otonom
Jumlah layanan percontohan daerah kreatif-
inovatif, klaster industri unggulan, jaringan
inovasi, pusat inovasi dan bisnis inovatif
serta intermediasi teknologi dan
pelaksanaan audit teknologi
Melakukan pilot project percontohan Sistem
Inovasi di Daerah Otonom dalam rangka
akselerasi pembangunan daerah otonom
64
65. T-2
Terwujudnya perekayasaan teknologi pengembangan sumberdaya alam untuk pembangunan
nasional
SS Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Inisiatif Strategis
3
Meningkatnya pemanfaatan layanan
teknologi pengembangan
sumberdaya alam untuk peningkatan
daya saing industri
Jumlah layanan teknologi
pengembangan sumberdaya alam
untuk peningkatan daya saing
industri
-
Melakukan upaya untuk meningkatkan
nilai tambah terhadap layanan TPSA
yang dimanfaatkan (dengan evaluasi/
analisis risiko)
4
Meningkatnya pemanfaatan layanan
teknologi pengembangan
sumberdaya alam untuk peningkatan
kemandirian bangsa
Jumlah layanan teknologi
pengembangan sumberdaya alam
untuk peningkatan kemandirian
bangsa
1 TMC
Melakukan upaya untuk meningkatkan
ketahanan/keamanan dan TKDN terhadap
layanan TPSA yang dimanfaatkan
(dengan evaluasi/ analisis risiko)
5
Meningkatnya pemanfaatan layanan
teknologi pengembangan
sumberdaya alam untuk peningkatan
Pelayanan Publik
Meningkatnya pemanfaatan
layanan teknologi pengembangan
sumberdaya alam untuk
peningkatan Pelayanan Publik
-
Melakukan upaya untuk state of the art
yang terstandar terhadap layanan TPSA
yang dimanfaatkan (dengan evaluasi/
analisis risiko)
65
2.3. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
66. T-3
Terwujudnya perekayasaan teknologi agroindustri dan bioteknologi untuk
pembangunan nasional
SS Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Inisiatif Strategis
6 Meningkatnya pemanfaatan layanan
teknologi agroindustri dan
bioteknologi untuk peningkatan daya
saing industri
Jumlah layanan teknologi
agroindustri dan bioteknologi
untuk peningkatan daya saing
industri
Melakukan penguatan layanan TAB
untuk meningkatkan nilai tambah
produk dan atau sistem produksi pada
industri pangan dan kesehatan
7 Meningkatnya pemanfaatan layanan
teknologi agroindustri dan
bioteknologi untuk peningkatan
kemandirian bangsa
Jumlah layanan teknologi
agroindustri dan bioteknologi
untuk peningkatan
kemandirian bangsa
Melakukan penguatan layanan TAB
untuk meningkatkan
ketahanan/keamanan dan TKDN
produk pangan dan kesehatan
8 Meningkatnya pemanfaatan layanan
teknologi agroindustri dan boteknologi
untuk peningkatan pelayanan publik
Jumlah layanan teknologi
agroindustri dan bioteknologi
untuk peningkatan pelayanan
publik
- Melakukan penguatan kajian untuk
pencapaian state of the art teknologi
terstandar guna peningkatan
pelayanan TAB
66
2.3. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
67. T-4
Terwujudnya perekaysaan teknologi informasi, energi dan material untuk pembangunan
nasional
SS Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Inisiatif Strategi
9 Meningkatnya pemanfaatan
layanan teknologi informasi,
energi dan material untuk
peningkatan daya saing industri
Jumlah layanan teknologi
informasi, energi dan material
untuk peningkatan daya
saing industri
- Melakukan upaya untuk meningkatkan
nilai tambah terhadap layanan TIEM
yang dimanfaatkan (dengan evaluasi/
analisis risiko)
10 Meningkatnya pemanfaatan
layanan teknologi informasi,
energi dan material dalam
peningkatan kemandirian
bangsa
Jumlah layanan teknologi
informasi, energi dan material
untuk peningkatan
kemandirian bangsa
Melakukan upaya untuk meningkatkan
ketahanan/keamanan dan TKDN
terhadap layanan TIEM yang
dimanfaatkan (dengan evaluasi/ analisis
risiko)
11 Meningkatnya pemanfaatan
layanan teknologi Informasi
Energi dan Material untuk
peningkatan pelayanan publik
Jumlah layanan teknologi
informasi, energi dan material
untuk peningkatan pelayanan
publik
Melakukan upaya untuk state of the art
yang terstandar terhadap layanan TIEM
yang dimanfaatkan (dengan evaluasi/
analisis risiko)
67
2.3. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
68. T-5
Terwujudnya perekayasaan teknologi industri rancang bangun dan rekayasa untuk
pembangunan nasional
SS Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Inisiatif Strategis
12 Meningkatnya pemanfaatan
layanan teknologi industri
rancang bangun dan rekayasa
untuk peningkatan daya saing
industri
Jumlah layanan teknologi
industri rancang bangun dan
rekayasa untuk
meningkatkan daya saing
industri
- Melakukan upaya untuk meningkatkan
nilai tambah terhadap layanan TIRBR
yang dimanfaatkan (dengan evaluasi/
analisis risiko)
13 Meningkatnya pemanfaatan
layanan tekno-logi industri
rancang bangun dan reka-yasa
dalam peningkatan kemandirian
bangsa
Jumlah layanan teknologi
industri rancang bangun dan
rekayasa untuk peningkatan
kemandirian bangsa
1 teknologi
PUNA Wulung
Melakukan upaya untuk meningkatkan
ketahanan/keamanan dan TKDN
terhadap layanan TIRBR yang
dimanfaatkan
(dengan evaluasi/ analisis risiko)
14 Meningkatnya pemanfaatan
layanan tekno-logi industri
rancang bangun dan rekayasa
untuk peningkatan pelayanan
Publik
Jumlah layanan teknologi
industri rancang bangun dan
rekayasa untuk pelayanan
publik
- Melakukan upaya untuk state of the art
yang terstandar terhadap layanan TIRBR
yang dimanfaatkan (dengan evaluasi/
analisis risiko)
68
2.3. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
69. T-6 Terwujudnya tata kelola kepemerIntahan yang baik
SS Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Inisiatif Strategis
15 Tercapainya Layanan Prima
untuk mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik
Meningkatnya kepuasan
pengguna internal dan
eksternal untuk layanan
teknologi BPPT
Nilai IPP 8 (Score: 1-8) Melaksanakan upaya-upaya dalam
rangka untuk meningkatkan kepuasan
pengguna internal dan eksternal untuk
layanan teknologi BPPT
16 Terpenuhinya Sarpras dan
SDM sesuai kebutuhan
untuk perekayasaan
teknologi secara kualitas dan
kuantitas
Meningkatnya kepuasan
dari pengguna sarana
prasarana dan tersedianya
SDM yang kompeten
Score Nilai Indeks
Kepuasan Pengguna &
Indeks kesenjangan
kompetensi yang
rendah
Mengembangkan dan pengadaan
serta mengelola Sumberdaya untuk
mendukung kegiatan kerekayasaan
secara efektif dan efisien.
17 Tercapainya pengawasan
dan akuntabilitas kinerja
untuk mewujudkan tatakelola
pemerintahan yang baik
Meningkatnya akuntabilitas
kinerja program dan
anggaran, serta
pelaksanaan reformasi
birokrasi BPPT
Nilai Akip ‘B’ dan WTP Melaksanakan upaya-upaya dalam
rangka untuk meningkatkan
akuntabilitas kinerja dan keuangan
melalui pengelolaan program yang
efektif dan efisien.
69
2.3. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
71. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
• Dengan berdasar pada peta strategi 2015-2019, dan
mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka program-program
BPPT harus berorientasi pada kepentingan dan kebutuhan
pemangku kepentingan (stakeholder) dan pengguna (customer)
akan layanan teknologi yang tepat.
• Pelaksanaan program harus mengacu pada proses bisnis
internal yang didukung dengan fasilitas yang lengkap,
sumberdaya manusia yang kompeten dan pelayanan prima
melalui penyelenggaranan tata kelola pemerintahan yang baik.
• Dalam manajemen strategis maka diperlukan arah kebijakan
dan strategi untuk mewujudkan Visi melalui 3 Misi BPPT sbb:
“6 arah kebijakan dan 6 strategi BPPT”
71
72. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-1 (pemangku kepentingan/stakeholder)
1. Peningkatan peran BPPT berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi untuk
peningkatan daya saing industri dan kemandirian bangsa.
Strategi
1) Meningkatkan kemampuan BPPT sehingga BPPT mampu mengembangkan dan memanfaatkan
aset (tangible/intangible assets) secara optimal;
2) Meningkatkan pelaksanaan tupoksi sehingga BPPT mampu menghasilkan produk dan yang
relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder) dan pelanggan (customer);
(relevan dengan kebutuhan stakeholder: selaras dengan Kebijakan Nasional – RPJPN & RPJM
dan sektor2 lain – industri, hankam, dll)
3) Meningkatkan diseminasi (komersial/non komersial) produk dan jasa teknologi hasil BPPT
sehingga mampu mendukung peningkatan sensitivitas BPPT dalam merespon kebutuhan
teknologi dari pemangku kepentingan (stakeholder) dan pelanggan (customer); serta
4) Meningkatkan kontribusi BPPT untuk perkuatan SINas sehingga produk dan jasa teknologi BPPT
mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan kemanfaatan atau keuntungan pemangku
kepentingan (stakeholder) dan pelanggan (customer) secara optimal;
72
73. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-2 (pengguna / customer)
2. Peningkatan produk dan jasa teknologi BPPT menjadi sumberdaya bagi:
a. industri untuk melakukan inovasi, pendalaman proses pertambahan nilai dan
pembaharuan proses produksi,
b. lembaga pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pelayanan publik
mereka.
Strategi
a. 1) Meningkatkan kemampuan memahami permasalahan di sektor produksi yang dapat
ditargetkan untuk memasarkan kemampuan teknologi yang dimiliki BPPT;
2) Memprioritaskan mobilisasi sumber daya dan pembentukan sinergi antar kompetensi yang
dimiliki BPPT untuk membentuk klaster-klaster daya dukung teknologi yang memiliki nilai
ekonomi yang potensial, meningkatkan kepuasan customer, dan membentuk image
3) Mendorong perluasan program/pelayanan teknologi bagi customer BPPT melalui
pembentukan kemampuan baru (horizontal diversification);
4) Mendorong pengembangan program/pelayanan baru bagi customer lembaga dengan
bertumpu pada kemampuan yang telah dimiliki (concentric diversification);
5) Meningkatkan kemampuan membangun pelayanan teknologi yang profesional dan memenuhi
persyaratan bisnis;
73
74. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-2 (pengguna / customer)
Strategi (lanjutan)
6) pembentukan kepercayaan pelaku ekonomi bahwa BPPT dapat diandalkan sebagai pihak
yang dapat mencarikan solusi bagi berbagai permasalahan produksi.
7) Mendorong produk dan jasa kerekayasaan BPPT dapat dipergunakan untuk peningkatan
Sistem produksi yang berbasis Iptek untuk peningkatan nilai tambah bagi Industri berteknologi
menengah dan tinggi.
b. 1) mendorong produk dan jasa kerekayasaan teknologi BPPT dipergunakan sebagai bahan
masukan untuk membuat kebijakan dan regulasi;
2) Mendorong produk dan jasa kerekaysaaan teknologi BPPT dipergunakan untuk peningkatan
pelayanan publik
74
75. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke 3 (kemitraan)
3. Peningkatan kemitraan BPPT dengan lembaga pemerintah pusat dan daerah,
industri, lembaga litbangyasa, dan perguruan tinggi agar menghasilkan kinerja
dan manfaat yang lebih optimal.
Strategi
1) Meningkatkan efektivitas kerjasama antara tahapan kegiatan (RDEO) dengan
lembaga pemerintah, industri, lembaga litbangyasa, dan perguruan tinggi secara
terstandar dan akuntabel.
2) Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas berbagai bentuk kemitraan dengan
lembaga pemerintah, industri, lembaga litbangyasa, dan perguruan tinggi yang
komplementer untuk melengkapi kemampuan BPPT dalam meningkatkan peran dan
pelayan teknologi.
3) Menumbuhkan jaringan kerja sama dengan sumber-sumber iptek lain, baik di dalam
negeri maupun luar negeri (internasional)
Catatan: Resources sharing dan kontrak riset,merupakan bentuk kemitraan
75
76. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-4 (Fasilitas Infrastruktur)
4. Dukungan sumberdaya fasilitas infrastruktur untuk peningkatan kemampuan
perekayasaan teknologi melalui pengadaan peralatan laboratorium berskala
industri yang mendukung program, atau melalui kemitraan dengan lembaga lain
yang mempunyai alat pengujian/ peralatan berskala industri.
Strategi
1) Meningkatkan fasilitas dan kapabilitas infrastruktur BPPT untuk mendukungan tahapan kegiatan
teknologi (R,D,E, O) BPPT dalam peningkatan peran dan pelayanan teknologi BPPT yang
kompetitif;
2) Meningkatkan fasilitas dan kapabilitas infrastruktur BPPT untuk memperkuat performansi
program inovasi teknologi Indonesia;
3) Meningkatkan fasilitas dan kapabilitas infrastruktur BPPT untuk merangsang inovasi teknologi
Indonesia dapat menjawab tantangan stakeholder;
4) Meningkatkan fasilitas dan kapabilitas infrastruktur BPPT unuk membantu IKM berbasis
teknologi agar mampu berkompetisi secara global;
5) Meningkatkan kemampuan Fasilitas untuk pelayanan uji yang terakreditasi , LS Pro ,
pengembangan teknologi Melalui revitalisasi peralatan di laboratorium, balai dan unit
pelayanan teknis
6) Meningkatkan utilitas infrastruktur untuk memfasilitasi RDEO pihak-pihak lain (aliansi)
76
77. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-5 (sumberdaya manusia)
5. Pelaksanaan reformasi birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan dalam
rangka peningkatan kinerja (better performance) lembaga dan pegawai
Strategi
1) Merencanakan, mengelola dan meningkatkan kualitas SDM BPPT secara transparan dan
akuntabel sesuai dengan Rencana Strategis (Tupoksi, Visi, Misi dan Program Strategis) BPPT;
2) Mengidentifikasi, mengembangkan dan menggunakan kompetensi pegawai serta
menyelaraskan tujuan individu dan BPPT;
3) Melibatkan pegawai dengan dialog terbuka dan dengan pemberdayaan.
4) Peningkatan kemampuan SDM, dengan penembangan kompetensi sesuai program-program
BPPT melalui pendidikan lanjutan, magang, twinning, dan pelatihan-pelatihan yang
bersertifikat
Sumber: Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi - Menpan
77
78. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-6 (program)
6. Program-program BPPT diarahkan melalui 13 bidang teknologi yang
mendukung industri dan instansi pemerintah, serta diarahkan ke PN/PB dalam
rangka pencapaian prioritas pembangunan nasional
Strategi
1) Mendorong program-program BPPT untuk memenuhi kesesuaian kebijakan, kelayakan kegiatan
dan kelayakan pembiayaan dan sesuai peraturan yang berlaku
a. Kesesuaian Kelayakan Kebijakan:
1) Meningkatkan program-program BPPT untuk mampu menghasilkan produk dan jasa
teknologi yang sesuai dengan tupoksi dan relevan dengan kebutuhan pemangku
kepentingan (stakeholder) dan customer;
• Relevan dengan kebutuhan stakeholder: selaras dengan Kebijakan Nasional –
RPJPN & RPJM dan sektor2 lain – industri, hankam, dll)
2) Meningkatkan program-program BPPT untuk mempercepat pencapaian visi, misi dan
tujuan strategis BPPT;
3) Memprioritaskan program-program BPPT menjadi program prioritas nasional.
78
79. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-6 (program)
Strategi (lanjutan)
b. Memenuhi Kelayakan kegiatan dalam pencapaian kinerja untuk Lembaga
1) Berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah dan penganggaran
terpadu (reff: UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara)
2) Memuat kebijakan program, kegiatan, indikator kinerja, dan target sasaran
3) Keterkaitan antara komponen ke output, output ke kegiatan, kegiatan ke program
4) Menyusun Technology Road Map(TRM) untuk setiap program/kegiatan.
c. Memenuhi Kelayakan pembiayaan
1) Kelayakan anggaran untuk menghasilkan output dan menjalankan suatu kegiatan
d. Memenuhi pelaksanaan kegiatan melalui Sistem Tata Kerja Kerekayasaan:
1) Pelaksanaan kegiatan yang mendukung prioritas nasional dengan OFP tipe A
79
80. 3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Arah Kebijakan ke-6 (program)
Strategi (lanjutan)
2) Mendorong program-program BPPT untuk berkontribusi pada program prioritas
pembangunan Nasional
a. Kriteria PN/PB yaitu kegiatan-kegiatan dengan output spesifik dalam rangka
pencapaian sasaran nasional, Kegiatan prioritas nasional harus memenuhi kriteria sbb:
1. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran
pembangunan nasional;
2. Merupakan kegiatan yang mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan;
3. Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakannya;
4. Memiliki ukuran kinerja yang spesifik, tegas dan terukur sehingga dapat secara
langsung dipantau manfaatnya terhadap masyarakat; dan
5. Realistis untuk dilaksanakan dan dapat diselesaikan sesuai dengan target jangka
waktu yang telah ditetapkan
b. Kriteria tugas Ad hoc/ khusus
• Kegiatan-kegiatan dengan output/outcome spesifik dalam menjalankan tugas khusus
dari pemerintah
.
80
82. Level Keterangan
L0 Berupa impact (Hasil kegiatan dimanfaatkan mitra sehinga
pemangku kepentingan mendapatkan dampak hasil kerekayasaan
dari BPPT)
L1 Berupa outcome (Hasil kegiatan dimanfaatkan mitra sesuai dengan
Sasaran Strategis masing-masing kedeputian)
L2 Berupa Output (Hasil kegiatan sesuai dengan kebutuhan mitra dan
mitra sudah ditetapkan dengan jelas)
L3 Berupa Sub Output (Kegiatan dilaksanakan/diselesaikan sesuai
rencana teknis sesuai dengan sistem tata kerja kerekayasaan)
82
Penejelasan Level L3-L0
83. 83
Misi dan Kriteria
Level
Kriteria
Daya Saing Kemandiran Bangsa Pelayanan Publik
L0 Daya Saing Industri • TKDN *
• Ketahanan dan Keamanan *
• State of the Art
terstandar
Output (barang) dimanfaatkan:
1.Sudah produksi masal
2.Munculnya rantai nilai
3.Peningkatan nilai tambah
Output (jasa) dimanfaatkan:
1.Rekomendasi teknologi
sebagai referensi
perundangan (UU, PP dll)
2.Rekomendasi teknologi
meningkatkan daya saing
industri
TKDN:
Output (barang) dimanfaatkan:
• Komponen TKDN barang
(material, peralatan, tenaga kerja)
naik
• Teknologi menaikan TKDN
(barang) di industri nasional
Output (jasa) dimanfaatkan:
• Rekomendasi teknologi menaikan
TKDN (barang/jasa) di industri
nasional
Ketahanan dan keamanan
Output (barang/jasa) dimanfaatkan:
• Mandiri, terpenuhi
• Berkelanjutan
• Mengkuti standar
yang berlaku (SNI/SI)
• Memberi pelayanan
sertifikasi produk
84. 84
Misi dan Kriteria (lanjutan)
Level
Kriteria
Daya Saing Kemandiran Bangsa Pelayanan Publik
L1 Daya Saing Produk/ Jasa/
Perusahaan
• TKDN
• Ketahanan dan Keamanan
• State of the Art
Output (barang)
dimanfaatkan:
1. keunikan,
2. berharga lebih murah
Output (jasa) dimanfaatkan:
1. Rekomendasi teknologi
sebagai referensi
peraturan (Permen, dl)
2. Rekomendasi teknologi
menurunkan harga,
efisien dll
TKDN:
Output (barang) dimanfaatkan:
• Pada salah satu komponen TKDN barang (material,
peralatan, tenaga kerja) naik
• Teknologi menaikan komponen TKDN (barang) di
perusahaan
Output (jasa) dimanfaatkan:
• Rekomendasi teknologi menaikan komponen TKDN
(barang/jasa) di perusahaan
Ketahanan dan Keamanan
Output (barang/jasa) dimanfaatkan:
• Mandiri, terpenuhi
• Menggunakan teknologi
terkini dalam bidangnya
• Menggunakan teknologi
yang tidak dilakukan oleh
industri
L2 Kemitraan Kemitraan Kemitraan
Output (barang/jasa)
dimanfaatkan mitra
Output (barang/jasa) dimanfaatkan mitra Output (barang/jasa)
dimanfaatkan mitra
L3 Sesuai yang direncanakan Sesuai yang direncanakan Sesuai yang direncanakan
• Didaftarkan HKI
• Metodologi yang Standar
• Jurnal Internasional/
Nasional
• Didaftarkan HKI
• Metodologi yang Standar
• Jurnal Internasional/ Nasional
• Didaftarkan HKI
• Metodologi yang Standar
• Jurnal Internasional/
Nasional
85. CASCADING VISI INDIKATOR BID.TEKN.
85
Pelayanan
Publik
Kemandirian
Bangsa
Daya Saing
Pusat Unggulan
Teknologi yang
Mengutamakan
Kemitraan dan
Pemanfaatan
Hasil Rekayasa
Teknologi
Secara
Maksimum
T1 (PKT)
T2 (TPSA)
T3 (TAB)
T4 (TIEM)
T5 (TIRBR)
T6 (SETAMA)
SS1-SS2
SS3-SS5
SS6-SS8
SS9-SS11
SS12-
SS14
SS15-
SS17
IKU1-2
IKU3-5
IKU6-8
IKU9-11
IKU12-14
IKU15-17
Sistem Inovasi
Energi Bhn Bakar
TIK
Material
Transportasi
Hankam
Bs. Manufaktur
SDA+Kelautan
Kebencanaan
Lingkungan
Pangan
Kesehatan
Energi Listrik
Duk Manajemen
MISI
VISI TUJUAN SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
BIDANG
TEKNOLOGI (*)
86. RANGKAIAN USAHA UNTUK MENCAPAI PROPOSISI NILAI
Intermediasi Solusi
T C H Pengkaji Audit
Tech. State
of the Art
Kemandirian
Bangsa
Daya Saing
Kesejahteraan
Rakyat
Indonesia
VALUE
PROPOSITION
86
Survey
Pengujian
Jasa Operasi
Rekomendasi
Jasa Operasi
Pilot Plant,
Pilot Project,
PPBT
Audit Tekn.
Reff. Teknis
Konsultansi
Alih Tekn.
Advokasi
Rekomendasi
PPBT
Pilot Project
Prototype
Pilot Plant
Layanan Teknologi
88. Komposisi Output dan Sub Output
No Kedeputian Output Sub Output
1 PKT 2 10
2 TPSA 8 24
3 TAB 10 15
4 TIEM 14 36
5 TIRBR 12 31
6 SETAMA 3 9
JUMLAH 48 124
88
Hal 88
89. Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
No BID. TEKN SS*
Kv*
Jml Output (Sub Output)
%
TAB 10 (15)
1 Pangan 5
(10)
1.1. Tekn. diversifikasi pangan (1.sagu); KB 63
1.2. Tekn. produksi pangan sumber protein (1.udang galah+nila
unggul, 2.sapi);
KB 66
1.3Tekn keamanan pangan (1.bhn tambahan+agen hayati, 2.pangan
fungsional);
PP 62
1.4 Tekn industri agro (1.hilir sawit, 2.kakao, 3.produktifitas karet,
4.enzim)
DS 62
1.5 Tekn produksi pati sebagai bahan baku aneka industri PP
2 Kesehatan 5
(5)
2.1. Tekn. Pengembangan obat herbal DS 83
2.2. Tek. Produksi bahan baku obat (BBO ) KB 78
2.3 Tek. Produksi sediaan Biofarmasetika PP 69
2.4 Teknologi sediaan diagnostika dan alat kesehatan KB 59
2.5 Pengembangan kawasan inovasi Sumberdaya Hayati (NARC) DS 82
89
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
Hal 89
90. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
TIEM 14 (36)
3 Energi Kelistrikan 4
(14)
3.1 Tekn. PLT EBT (1.pltp, 2.hybrid sistem, 3.plt biomasa,
4.plt fuel cell, 5.baron tekn park)
KB 64
3.2 Tekn. Smart Grid (1.efisiensi, 2 kualitas daya) KB 55
3.3 Tekn. Batere Mobil Listrik (1.hybrid charging stattion,
2.aplikasi lainnya, 3.baterae LifePo4 Konversi Energi
KB 44
3.4 Tekn. Konservasi dan standarisasi (1.kogenerasi,
2.SEMS, 3.Efisiensi energi, 4.pltu batubara redah)
DS 65
4 Energi Bahan
Bakar
4
(9)
4.1 Tekn Prod BB Nabati (1.biodisel, 2.bioetanol,3.green disel,
4.bbn murni)
KB 71
4.2 Tekn pemanf batubara kualitas rendah (1.pengolahan btbr
rendahtinggi, 2.konv btbr rendahbhn bkr sintetis tinggi)
KB 71
4.3 Tekn prod bahan bakar gas (1.gas
alam+DME+LPG+Syngas, 2. tekn prod gas
KB 66
4.4 perencanaan energi PP 60
90
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
91. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
TIEM
5 TIK 3
(6)
5.1 Tekn. e-Services (1.e-identf+e-pemilu, 2.RB+e-
gov+jarsinas, 3.ubiquitus e-gov+jarsinas)
PP 79
5.2 Tekn multimedia digital network; DS 74
5.3 Tekn. Keamanan+keselamatan informasi dan ketahanan
(1.transp+alkes, 2.ketahanan ruang cyber)
KB 78
6 Material 4
(7)
6.1 Tekn Energetic material+lithium (1.energetic, 2. lithium) KB 74
6.2 Tekn Material logam pada produk smelter (1.smeleter, 2.
logam paduan)
DS 77
6.3 Tekn Material industri non logam (1.silikon, 2.karet u/
industri, 3.alkes, 4.polimer)
DS 72
91
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
92. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
TIRBR 12 (31)
7 Transport-asi 4
(15)
7.1 Tekn. Trans utk Konektifitas (1.jawa, 2.sumatera, 3.KSISS,
4.JSS);
DS 74
7.2 Tekn. Trans u/ perkotaan (tekn ITS, trans massal, model
trans kota terpilih)
DS 59
7.3 Tekn. Trans u/ Logistik (1.batubara, 2.pendulum nustra,
3.logistik nas);
DS
7.4 Tekn. Trans u/ Keselamatan Trans dan Industri Trans.
Otomotif (1.prasarana KA, 2. Sarana KA, 3.reallibiliti sarpras
KA, 4.revitalisasi ind KA, 5.keselamtan jalan raya).
PP 68
8 Hankam 4
(5)
8.1 Tekn. Satpurnas (1.puna, (wulung, alap2, sriti, MALE)
2.Satpurnas)
KB 80
8.2 Tekn. Kapal Perang Nasional KB 82
8.3 Tekn. Alutsista Munisi KB 75
8.4 Tekn. Almatsus KB 72
92
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
93. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
TIRBR 12 (31)
9 Bs Manufaktur 4
(11)
9.1 Tekn Industri Barang Modal; KB 79
9.2 Tekn. Industri Bahan Baku besi baja KB 73
9.3 Tekn. Industri Petrokimia (1.srf, 2.peralatan industri,
3.lisensi pupuk, 4.katalis)
KB 80
9.4 Tekn. Alat angkut dan perkapalan (1.perkapalan, 2. klaster
indsutr kapal, 3.bus troley, 4.kend angk murah, 5.kpl nasional)
KB 68
93
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
94. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
TPSA 8 (24)
10 SDA dan
Kelautan
4
(12)
10.1 Eksplorasi SDA (1. Inderaja Maju, 2.Survei Terestrial Maju;
3.pemanfaatan puspiptekla);
PP 76
10. 2Nilai tambah mineral dan batubara (1.tekno ekonomi,
2.ekplorasi, 3.dampak);
DS 79
10.3 Pengelolaan SDA air terpadu (1.kualitas air, 2.DAS, 3.bentang
alam, 4 Teknologi Pengembangan Sistem dan Instrumentasi Air)
PP 72
10.4 Teknologi Survei, Observasi, dan Eksplorasi Kelautan (1.Tekn.
Unggulan Observasi Benua Maritim Indonesia (BMI), 2.Survei dan
eksplorasi dasar dan bawah dasar laut
PP 81
11 Kebencanaan 2
(6)
11.1 Instrumentasi PRB (1.pst unggulan, 2.industri instrumentasi,
3.pilot project nstr prb);
KB 79
11.2 PRB hidrometorologi (1.pst unggulan, 2.kapasitas armada,
3.pilot project hidrometeorologi)
KB 68
94
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
95. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv
Jml Output (Sub Output) %
12 Lingkungan 2
(6)
12.1 Teknologi Hijau (1.konsv sdal, 2.green idnstry, 3.green
city);
KB
67
12.2 Emisi Karbon (1.estimasi co2, 2.metode hitung emisi,
3.neraca carbon)
KB
67
PKT 2
(10)
13 Kebijakan/
Sistem Invoasi
2
(10)
13. 1 meningkatnya penerapan perbaikan kebijakan inovasi
(1.PSID, 2.PSITI 3.PJI, 4.PT, 5.audit)
KI 48
13.2 meningkatnya penguatan sistem inovasi di daerah
otonom ((1.PSID, 2.PSITI 3.PJI, 4.PT, 5.audit)
PSI
48
14 Dukungan Manajemen 3 (9) 14.1 DM Pelayana Prima (umum, data+informasi+standar,
yantek)
PR
14.2 SARPRAS dan SDM (fasilitas, sdm, diklat) SP
14.3 DM akuntabilitas (program, keuangan, pengawasan) AK
Jumlah 48
(124)
95
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
Rekapitulasi Data terhadap Sasaran Strategis dan
Hasil Konvensi Program
97. Review Tim Roren
Grafik
• Komposisi Output, Sub Output, dan Sasaran Strategis
Tabel
• TABEL 1 Rekapitulasi Target Kinerja
• TABEL 2a Capaian Output Terhadap Sasaran Strategis L3
• TABEL 2b Capaian Output Terhadap Sasaran Strategis L2
• TABEL 2c Capaian Output Terhadap Sasaran Strategis L1
• TABEL 2d Capaian Output Terhadap Sasaran Strategis L0
• TABEL 3 Rekapitulasi Capaian Output terhadap Sasaran Strategis L1
• TABEL 4 Rekapitulasi Capaian Output selama 5 tahun
5
98. Rekapitulasi Target Kinerja
N
o
BID.
TEKN
SS*
Kv* Tingkat Capaian
KET
Jml Output (Sub Output) % L3 L2 L1 L0
TAB 10
(15)
1 Pangan 5
(10)
Tekn. diversifikasi pangan (1.sagu); KB 63 √ √ Kebutuhan terpenuhi
sendiri
Tekn. produksi pangan sumber protein
(1.udang galah+nila unggul, 2.sapi);
KB 66 √ √ √ Ikan Nila mencapai tingkat
L1 (tersertifikasi)
Tekn keamanan pangan (1.bhn
tambahan+agen hayati, 2.pangan
fungsional);
PP 62 √ √ √ Pangan fungsional
Tekn industri agro (1.hilir sawit, 2.kakao,
3.produktifitas karet, 4.enzim)
DS 62 √ √ √ enzim, kakao, hilir sawit
Tekn produksi pati sebagai bahan baku
aneka industri
PP √ √ √ Derivat pati sebagai bahan
baku industri
2 Kesehatan 5
(5)
Tekn. Pengembangan obat herbal DS 83 √ √ √ Formula OHT
Tek. Produksi bahan baku obat (BBO ) KB 78 √ √ √ BBO aktif (API)
Tek. Produksi sediaan Biofarmasetika PP 69 √ √
Teknologi sediaan diagnostika dan alat
kesehatan
KB 59 √ √ √ Diagnostik kit
Pengembangan kawasan inovasi
Sumberdaya Hayati (NARC)
DS 82 √ -
Tabel 1
98
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Hal 98
99. No
BID.
TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv Tingkat Capaian
KET
Jml Output (Sub Output) % L3 L2 L1 L0
TIEM 14
(36)
3 Energi
Kelistrikan
4
(14)
Tekn. PLT EBT (1.pltp, 2.hybrid
sistem, 3.plt biomasa, 4.plt fuel cell,
5.baron tekn park)
KB 64 √ √ √ PLTP 3 MW optimis pada 2015
tersambung dengan PLN
Tekn. Smart Grid (1.efisiensi, 2
kualitas daya)
KB 55 √ √ √ SMART GRID SUMBA optimis
pada 2015 tersambung dgn PLN
Tekn. Batere Mobil Listrik (1.hybrid
charging stattion, 2.aplikasi lainnya,
3.baterae LifePo4 Konversi Energi
KB 44 √
Tekn. Konservasi dan standarisasi
(1.kogenerasi, 2.SEMS, 3.Efisiensi
energi, 4.pltu batubara redah)
DS 65 √ √ √ kogenerasi
4 Energi
Bahan
Bakar
4
(9)
Tekn Prod BB Nabati (1.biodisel,
2.bioetanol,3.green disel, 4.bbn
murni)
KB 71 √ √ √ Capaian L1, biodiesel terpenuhi
infrastrukturnya oleh mitra
Tekn pemanf batubara kualitas
rendah (1.pengolahan btbr
rendahtinggi, 2.konv btbr
rendahbhn bkr sintetis tinggi)
KB 71 √ √ √ L1 dapat dicapai pada tahun
2015-2019 karena digunakan
oleh PLN dan swasta
Tekn prod bahan bakar gas (1.gas
alam+DME+LPG+Syngas, 2. tekn
prod gas
KB 66 √ √ kerjasama dgn Pertamina untuk
pengembangan bahan bakar
tersebut
perencanaan energi PP 60 √ √
Tabel 1 Rekapitulasi Capaian Output dan Sub Output
99
100. No
BID.
TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv Tingkat Capaian
KET
Jml Output (Sub Output) % L3 L2 L1 L0
TIEM
5 TIK 3
(6)
Tekn. e-Services (1.e-identf+e-
pemilu, 2.RB+e-gov+jarsinas,
3.ubiquitus e-gov+jarsinas)
PP 79 √ √ √ L1 tercapai utk pengunaan e-id pada e-
pemilu di pilkada/pilkades,
termanfaatkannya layanan cloud gov dan
business intelligence (data warehousing)
Tekn multimedia digital
network;
DS 74 √ √ L1 tercapai jika kerekayasaan multimedia
menjadi produk di perusahaan atau
sebagai referensi regulasi
Tekn.
Keamanan+keselamatan
informasi dan ketahanan
(1.transp+alkes, 2.ketahanan
ruang cyber)
KB 78 √ √ √ L1 tercapai jika teknologi ADSB
termanfaatkan di segenap bandara non-
radar, referensi cyber-defence
dimanfaatkan untuk keamanan cyber
Indonesia, dan tercapainya target TKDN
alat kesehatan
6 Material 4
(7)
Tekn Energetic
material+lithium (1.energetic,
2. lithium)
KB 74 √ √ √ L1 tercapai , PT Dahana menerapkan tekn
linear shaped charge untuk explosive
cutting operations;
Tekn Material logam pada
produk smelter (1.smeleter, 2.
logam paduan)
DS 77 √
Tekn Material industri non
logam (1.silikon, 2.karet u/
industri, 3.alkes, 4.polimer)
DS 72 √ √ L1 tercapai jika: 1. ada industri dlm negeri
yg memanfaatkan tekn retreat ban
pesawat; 2. jika prove of concept tekn
silikon polikristal dpt mendorong pendirian
industri solar cell dlm negeri;
Tabel 1 Rekapitulasi Capaian Output dan Sub Output
100
101. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv Tingkat Capaian
KET
Jml Output (Sub Output) % L3 L2 L1 L0
TIRBR 12
(31)
7 Transport-
asi
4
(15)
Tekn. Trans utk Konektivitas (1.jawa,
2.sumatera, 3.KSISS, 4.JSS);
DS 74 √ √ √ Konentivitas Jawa
Tekn. Trans u/ perkotaan (tekn ITS, trans
massal, model trans kota terpilih)
DS 59 √ √ √ Teknologi ITS utk
dipercepat
Tekn. Trans u/ Logistik (1.batubara,
2.pendulum nustra, 3.logistik nas);
DS √
Tekn. Trans u/ Keselamatan Trans dan
Industri Trans. Otomotif (1.prasarana KA,
2. Sarana KA, 3.reallibiliti sarpras KA,
4.revitalisasi ind KA, 5.keselamtan jalan
raya).
PP 68 √ √ √ Keselamatan transportasi
utk diterapkan di INKA
8 Hankam 4
(5)
Tekn. Satpurnas (1.puna, (wulung, alap2,
sriti, MALE) 2.Satpurnas)
KB 80 √ √ √ √ L0 tercapai jika skuadron
(wulung) terpenuhi sendiri
dan berlanjut terus
Tekn. Kapal Perang Nasional KB 82 √
Tekn. Alutsista Munisi KB 75 √ √
Tekn. Almatsus KB 72 √
Tabel 1
Rekapitulasi Capaian Output dan Sub Output
101
102. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv Tingkat Capaian
KET
Jml Output (Sub Output) % L3 L2 L1 L0
TIRBR 12 (31)
9 Bs
Manufaktur
4
(11)
Tekn Industri Barang Modal; KB 79 √ √
Tekn. Industri Bahan Baku besi baja KB 73 √
Tekn. Industri Petrokimia (1.srf,
2.peralatan industri, 3.lisensi pupuk,
4.katalis)
KB 80 √ √ √ Khususnya pupuk sudah di
manfaatkan mitra, L1
tercapai jika semua rantai
nilai pupuk terpenuhi dan
mandiri
Tekn. Alat angkut dan perkapalan
(1.perkapalan, 2. klaster indsutr kapal,
3.bus troley, 4.kend angk murah, 5.kpl
nasional)
KB 68 √ √ √ L1 akan tercapai jika bus
LCGC/LCEC berlanjut dan
dimanfaatkan oleh mitra
(pemerintah)
Tabel 1
Rekapitulasi Capaian Output dan Sub Output
102
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
103. No
BID.
TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv Tingkat Capaian
KET
Jml Output (Sub Output) % L3 L2 L1 L0
TPSA 8
(24)
10 SDA dan
Kelautan
4
(12)
Eksplorasi SDA (1. Inderaja Maju, 2.Survei
Terestrial Maju; 3.pemanfaatan
puspiptekla);
PP 76 √ √ √ Pengindraan dan geofisika
dapat dimanfaatkan mitra
Nilai tambah mineral dan batubara (1.tekno
ekonomi, 2.ekplorasi, 3.dampak);
DS 79 √ √ √ L1 tercapai jika tekn. tsb
diprduksi oleh perusahaan
Pengelolaan SDA air terpadu (1.kualitas
air, 2.DAS, 3.bentang alam, 4 Teknologi
Pengembangan Sistem dan Instrumentasi
Air)
PP 72 √ √
Teknologi Survei, Observasi, dan
Eksplorasi Kelautan (1.Tekn. Unggulan
Observasi Benua Maritim Indonesia (BMI),
2.Survei dan eksplorasi dasar dan bawah
dasar laut
PP 81 √ √ √ Perlu koord nasional dgn
K/L lainnya.. Observasi Laut
OFS sudah in-line dengan
renstra BMKG Bidang Iklim
Maritim.
11 Kebenca
naan
2
(6)
Instrumentasi PRB (1.pst unggulan,
2.industri instrumentasi, 3.pilot project nstr
prb);
KB 79 √ √ √ L1 tercapai jika produk
barang/jasa sudah banyak
dipasaran
PRB hidrometorologi (1.pst unggulan,
2.kapasitas armada, 3.pilot project
hidrometeorologi)
KB 68 √ √ √ √ Khusunya untuk TMC,
mandiri dan terpenuhi
sendiri
Tabel 1
Rekapitulasi Capaian Output dan Sub Output
103
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
104. No BID. TEKN
Usulan Kegiatan
SS
Kv Tingkat Capaian
KET
Jml Output (Sub Output) % L3 L2 L1 L0
12 Lingkungan 2
(6)
Teknologi Hijau (1.konsv sdal,
2.green idnstry, 3.green city);
KB
67 √ √ L2 tercapai jika barang/jasa
terpenuhi sendiri
Emisi Karbon (1.estimasi co2,
2.metode hitung emisi, 3.neraca
carbon)
KB
67 √ √ √
Kontribusi pd perhitungan
nasional
PKT 2
(10)
13 Kebijakan/
Sistem
Invoasi
2
(10)
meningkatnya penerapan perbaikan
kebijakan inovasi (1.PSID, 2.PSITI
3.PJI, 4.PT, 5.audit)
KI 48 √ √ √
meningkatnya penguatan sistem
inovasi di daerah otonom ((1.PSID,
2.PSITI 3.PJI, 4.PT, 5.audit)
PSI
48 √ √ √
14 Dukungan
Manajemen
3 (9) DM Pelayana Prima (umum,
data+informasi+standar, yantek)
PR √ √ √
SARPRAS dan SDM (fasilitas, sdm,
diklat)
SP √ √ √
DM akuntabilitas (program, keuangan,
pengawasan)
AK √ √ √
Jumlah 48
(124)
Tabel 1 Rekapitulasi Capaian Output dan Sub Output
104
Catt*) SS (sasaran strategis,) DS (daya saing), KB (kemandirian Bangsa) , PP (Pelayanan Publik),
Kv (prosentase komentar baik pada saat konvensi prorgam)
105. Kaitan 17 Sasaran Strategis dengan Kinerja (Level L3)
Tabel 2 a
N0
BIDANG
TEKNOLOGI
SASARAN STRATEGIS OUTPUT
PKT TPSA TAB TIEM TIRBR SETAMA
KI PSI DS KB PP DS KB PP DS KB PP DS KB PP LP SD AK JML
1 PANGAN 4 1,2 3,5 5
2 KES 1,5 2,3 4 5
3 KELISTRIKAN
4
1,2,
3
4
4 BAHAN BAKAR 1,2,
3
4 4
5 TIK 2 3 1 3
6 MATERIAL 2,3 1 3
7 TRANPORTASI 1,2,3 4 4
8 HANKAM 1,2,
3,4
4
9 BASIS MANUF 1,2,
3,4
4
10 SDA DAN
KELAUTAN
2
1,3,
.4
4
11 KEBENCANAAN 1,2 2
12 LINGKUNGAN 1,2 2
13 STM INOVASI 1 2 2
14 GENERIK 1 1 1 3
JUMLAH 1 1 1 4 3 3 4 2 4 8 2 3 8 1 1 1 1 48
105
Hal 105
106. Tabel 2 b
N0
BIDANG
TEKNOLOGI
SASARAN STRATEGIS OUTPUT
PKT TPSA TAB TIEM TIRBR SETAMA
KI
P
SI
DS KB PP DS KB PP DS KB PP DS KB PP LP SD AK JML
1 PANGAN 4 1,2 3,5 5
2 KESEHATAN 1 2,3 4 4
3 KELISTRIKAN 4 1,2 3
4 BAHAN BAKAR 1,2 4 3
5 TIK 2 3 1 3
6 MATERIAL 3 1 2
7 TRANPORTASI 1,2 4 3
8 HANKAM 1,3 2
9 BASIS MANUF 3,4 2
10 SDA DAN
KELAUTAN
2
1,3,
4
4
11 KEBENCANAAN 1,2 2
12 LINGKUNGAN 2 1
13 STM INOVASI 1 2 2
14 GENERIK 1 1 1 3
JUMLAH 1 1 1 3 3 2 4 2 3 6 2 2 4 1 1 1 1 38
106
Kaitan 17 Sasaran Strategis dengan Kinerja (Level L2)
Hal 106
107. 107
Tabel 2 c
N0
BIDANG
TEKNOLOGI
SASARAN STRATEGIS OUTPUT
PKT TPSA TAB TIEM TIRBR SETAMA
KI PSI DS KB PP DS KB PP DS KB PP DS KB PP LP SD AK JML
1 PANGAN Ezim,
kakao
Nila
Fung,
Pati
4
2 KESEHATAN
OHT
BBO,
Kit
3
3 KELISTRIKAN
kogen
PLTP+
SG
3
4 BAHAN BAKAR Biodsl,
btbara
2
5 TIK
ADSB
e-id u/
pemilu,
2
6 MATERIAL Retrea
t ban
energe
tic
2
7 TRANPORTASI Konect
, ITS
savety 3
8 HANKAM puna 1
9 BASIS MANUF Srf,
lcec
2
10 SDA DAN
KELAUTAN
Indraja,
servei
2
11 KEBENCANAAN instt TMC 2
12 LINGKUNGAN Neraca
CO2
1
13 STM INOVASI Refr
KI
PSI 2
14 GENERIK WT
P/B
1
Kaitan 17 Sasaran Strategis dengan Kinerja (Level L1)
Hal 107
108. N0
BIDANG
TEKNOLOGI
SASARAN STRATEGIS L0
PKT TPSA TAB TIEM TIRBR SETAMA
KI PSI DS KB PP DS KB PP DS KB PP DS KB PP LP SD AK JML
1 PANGAN
2 KESEHATAN
3 KELISTRIKAN
4 BAHAN BAKAR
5 TIK
6 MATERIAL
7 TRANPORTASI
8 HANKAM Puna 1
9 BASIS MANUF
10 SDA DAN
KELAUTAN
11 KEBENCANAAN TMC 1
12 LINGKUNGAN
13 STM INOVASI
14 GENERIK
JUMLAH 1 1 2
Tabel 2 d
108
Kaitan 17 Sasaran Strategis dengan Kinerja (Level L0)
109. Rekapitulasi Sasaran Strategis L1 dan L0
109
Misi /
Lvl
Lvl PKT TPSA TAB TIEM TIRBR SETAMA KET
KI /PSI L0 0
L1 • Reform KI
• PSI
2
DS L0 0
L1 • intrumentasi • Enzim, kakao,
OHT
• Retreat ban • Konektivitas,
ITS
7
KB L0 • TMC • PUNA (1/2
squadron)
2
L1 • TMC, neraca
CO2
• Nila, BBO, KIT • PLTP 3 MW, SG
500 kW,
Biodisel,
Batubara,
Energetic,
ADSB
• PUNA , SRF,
LCEC
14
PP L0 0
L1 • Indraja,
survei
• Fungsionall
• Pati
• e-id untuk
e-pemilu
• Keselamatan
trans
6
DM L0 0
L1 • Akuntabilitas 1
Jumlah
L0 1 1 1
L1 2 6 8 8 6 1 31
Tabel 3
Hal 109
110. Cascading Visi IKU
Visi Misi Tujuan
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target * Ket.
VISI
Misi 1
Misi 2
Misi 3
T1 SS1- SS2 IKU1- IKU2 PKT
T2 SS3-SS5 IKU3-IKU5 TPSA
T3 SS6-SS8 IKU6-IKU8 TAB
T4 SS9-SS11 IKU9-IKU11 TIEM
T5 SS12-SS14 IKU12-IKU14 TIRBR
T6 SS15-SS17 IKU15-IKU17 SETAMA
110
Catt *): tingkat capaian kinerja pada level L1
112. • Catatan:
– Hasil pemetaan menunjukan bahwa capaian ke tingkat L0 (lembaga) selama 5 tahun
hanya ada 2 yaitu (PUNA dan TMC)
– Ada 2 output yang yang mencapai pada tingkat L0,
sehinga dari 17 indikator kinerja utama, maka hanya 2 yang dapat
dikontribusikan pada Penetapan Kinerja Lembaga utk tahun 2015-2019 (bid hankam
dan kebencanaan)
– Kurangnya perencanaan kinerja / manajemen strategis yang baik (untuk membuat
perencanaan sampai dengan capaian L0
– Untuk itu perlunya akselerasi pencapaian sampai ke L0 dari kegiatan-kegiatan yang
sudah sampai ke L1. (milestone capaian per tahun agar dipercepat).
– Contoh beberapa kegiatan yang memungkinkan untuk diakselerasi dari L1 ke L0
antara lain:
• Bidang Kesehatan BBO dan OHT
• Pangan : ikan nila salin
• dan 27 output lainnya yang mencapai pada tingkat L1
• baru tercapai 56% dari 48 output
112
Catatan Review dan Saran serta Tindak Lanjut
113. – Output (supaya jadi outcome):
• Dalam persiapan penyusunan progrm kegiatan harus terencana dengan baik.
• Tetapkan penerima manfaat, rencana kemitraannya, rencana capaian indikator
kinerja, yang dituangkan dalam rencana kinerja tahunan
• Kemitraan sudah mulai dari awal dilakukan sebelum dilaksanakannya
program/kegiatan
– Kebijakan
• Prorgam yang tidak mencapai level L0, maka sasaran strategisnya agar direview
untuk tidak digunakan
• Dipilih program/kegiatan yang menghasilkan outcome (l1 dan L0), sehingga akan
fokus dan program/kegiatan tidak banyak.
– Review
• Untuk kegiatan-kegiatan yang sudah menghasilkan outcome (L1) tetapi belum
menjadi L0 (contoh perisalah, SRF dan kegiatan lainnya) agar dipertimbangkan
untuk ditingkatkan menjadi impact (Lo) sehingga bisa dijadilkan Penetapan
Kinerja Lembaga pada periode 2015-2019.
• Setiap kegiatan harus didesain untuk menghasilkan HKI (paten dll) yang
kompetitif dan dapat dimanfaatkan/dipasarkan
113
Hal-hal yang perlu ditindak lanjuti
114. – Berdasarkan beberapa kebijakan nasional terkini (UU Hankam, UU Pangan, UU
Perindustrian, UU Minerba, UU Keinsinyuran, dan peraturan/kebijakan
lainnya), maka diperlukan kontribusi BPPT dalam program pembangunan
nasional tersebut.
Kegiatan-kegiatan yang diharapkan bisa memenuhi hal diatas antara lain:
• Penjaminan risiko pemanfaatan teknologi dan Audit Teknologi (UU Perindustrian)
• PUNA (UU Hankam),
• TMC (Ketahanan Pangan),
• LCEC (direktif Presiden),
• Sumberdaya Mineral (UU Minerba-nilai tambah),
• Konektivitas (MP3EI): Transportasi
• Kegiatan lanjutan renstra 2010-2014 yang sudah menghasilkan outcome untuk bisa menjadi
impak (obat herbal dll)
• kegiatan pendukung: PLBT (infrastruktur), Material
114
Hal-hal yang perlu ditindak lanjuti
Editor's Notes
Inti unsur ini adalah kemampuan untuk (1) mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki serta menganalisis prospek ekonominya, (2) menumbuhkan komplementasi dan interaksi yang kuat antar simpul-simpul kemampuan Iptek yang ada di BPPT untuk membentuk kemampuan inovasi yang dapat dikembangkan menjadi lini usaha, serta (3) menumbuhkan jaringan kerja sama dengan sumber-sumber iptek lain, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Inti unsur ini adalah kemampuan untuk (1) mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki serta menganalisis prospek ekonominya, (2) menumbuhkan komplementasi dan interaksi yang kuat antar simpul-simpul kemampuan Iptek yang ada di BPPT untuk membentuk kemampuan inovasi yang dapat dikembangkan menjadi lini usaha, serta (3) menumbuhkan jaringan kerja sama dengan sumber-sumber iptek lain, baik di dalam negeri maupun luar negeri.