Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena
2. Arti penting analisis laporan keuangan
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan, kompensasi, pengembangan karier
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja
perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan
perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas
hidup, keamanan kerja
3. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
• Pengertian analisis laporan keuangan (financial
statement analysis) menurut Soemarso (2006:430),
adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan
keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna
atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu
fenomena.
4. KETERBATASAN ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
1. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan
memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk
dapat digunakan semua pihak. Sehingga terpaksaselalu
meperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai
perbedaan kepentingan.
2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunan
ttafsiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari
berbagai pilihan yang ada yang sama- sama dibenarkan tetapi
menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset
3. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian
pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos
tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan
pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
Batasan terhadap istilah dan jumlah agar kabur.
5. 4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi
ketidakpastian bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan
yang tidak pasti mengeni penilaian suatu pos maka lazimnya dipilih
alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang
paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi
maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak dicatat.
Sehingga ada holding gain yang tidak diungkapkan.
5. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah
teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami baasa teknis
akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
6. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat
kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya
diabaikan. Namun bisa saja informasi kuatitatif dapat gambaran atau
indiksi informasi kualitatif.
7. Perubahan dalam tenaga beli uang jelas ada akan tetapi hal ini
tidak tergambar dalam laporan keuangan
6. Manfaat Laporan Keuangan
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1, tujuan dan
manfaat laporan keuangan adalah:
1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu
investor, kreditor dan pengguna lainnya yang potensial dalam membuat
keputusan lain yang sejenis secara rasional.
2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu
investor, kreditor, dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan
jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang
yang berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan
pendapatan dari penjualan.
3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya
ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau
pemilik modal.
4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi
perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan
informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan
7. Menurut PSAK (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan adalah
(IAI, 2004) :
1. Investor. Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan
risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan.
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik
pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk membayar dividen.
2. Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah
yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan
pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
8. 5. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi
mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung
pada perusahaan.
6. Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di
bawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya
dan karena ini berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, mereka
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam
berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi
berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik.
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan(trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
9. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2)
adalah sebagai berikut:
a. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi,
b. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan
bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara
umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
masa lalu,
c. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan
manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
10. Pendekatan Dalam Analisis LK
Ada dua pendekatan yang biasa digunakan, yaitu :
1. Pendekatan Base Year to Date yang berarti bahwa pendekatan
ini cocok diterapkan untuk analisis horizontal untuk data tiga
tahun atau lebih.
2. Pendekatan Year to Year yang berarti bahwa pendekatan ini
digunakan untuk menganalisis laporan keuangan hanya dua
periode saja. Apabila yang dianalisis hanya 2 tahun, maka
kedua pendekatan tersebut memberikan hasil yang sama.
12. Karakteristik Kualitatif Laporan
Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai.
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat diperbandingkan
Prinsip dasar pelaporannya yaitu exception (harus digunakan
sebaik-baiknya)
13. Syarat Kualitatif LK
1. Dapat Dipercaya, Suatu informasi akuntansi dapat dipercaya bergantung kepada tiga hal, yaitu sebagai berikut.
Dapat diuji, artinya kebenaran informasi harus dapat diuji oleh penguji independen (bebas) dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama.
Netral, artinya informasi tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu, tetapi harus diarahkan pada ke
butuhan umum pemakai.
Menyampaikan yang seharusnya, artinya informasi akuntansi harus berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang
sebenarnya.
2. Dapat Dipahami, Informasi akuntansi harus dapat dipahami, maksudnya informasi tersebut dinyatakan dalam bentuk dan
dengan menggunakan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai sehingga informasi dapat
dipahami oleh pemakai.
3. Keandalan (Reliability), Laporan keuangan yang andal (reliable), maksudnya laporan
keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan disajikan secara tulus dan jujur (faithful
representation).
4. Perbandingan antara Manfaat dan Biaya, Manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya yang
dikeluarkan untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang
dapat diterima oleh pemakai informasi akuntansi.
5. Relevan, Laporan keuangan harus memiliki relevansi dengan kebutuhan pemakai, artinya dapat membantu pemakai dalam
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pada masa
lalu.
6. Materialitas, Laporan keuangan dikatakan material, jika kelalaian mencantumkan atau
ke salahan mencatat dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
7. Lengkap (Complete), Laporan keuangan bersifat lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Informasi yang disajikan
harus lengkap karena jika sengaja tidak mengungkapkan secara lengkap, informasi yang disajikan menjadi tidak benar atau
menyesatkan, tidak dapat diandalkan, serta tidak sempurna jika ditinjau dari segi relevansi.
14. 8. Nilai Prediksi, Laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar memprediksi masa depan.
9. Dapat Dibandingkan (Comparable), Dapat dibandingkan, maksudnya laporan keuangan dapat
memudahkan pemakai dalam membandingkan laporan keuangan antar periode sehingga dapat
diindentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan nya. Selain itu, pemakai juga harus dapat
membandingkan laporan keuangan antarperusahaan untuk mengevalusi posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan keuangan secara relatif.
10. Tepat Waktu, Tepat waktu, maksudnya informasi akuntansi harus disampaikan sedini mungkin
agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan
perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan.
11. Umpan Balik (Feedback), Umpan balik, maksudnya informasi yang ada dalam laporan keuangan
harus dapat me num buh kan umpan balik. Umpan balik dapat berupa prediksi, pembenaran, atau
penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
12. Penyajian yang Jujur, Penyajian yang jujur, maksudnya informasi akuntansi yang disajikan dalam
laporan keuangan harus menggambarkan secara jujur setiap transaksi atau peristiwa lainnya dan
disajikan secara wajar.
13. Substansial, Substansial, maksudnya informasi yang ada dalam laporan keuangan harus
disajikan sesuai transaksi dan peristiwa lainnya dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan
hanya bentuk hukumnya.
14. Pertimbangan Sehat (Prudence), Pertimbangan sehat, maksudnya informasi akuntansi yang
disajikan dapat berguna dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi karena pertimbangan sehat
mengandung unsur kehati-hatian dalam melakukan perkiraan.
15. Kendala Informasi Relevan dan Andal
Kendala informasi adalah setiap keadaan yang tidak memungkinkan
terwujudnya kondisi yang ideal dalam rangka mewujudkan informasi
keuangan yang relevan dan andal.
Kendala tersebut terjadi akibat adanya keterbatasan (limitations) maupun
karena alasan kepraktisan.
1.
2.
3.
Materialitas
Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi para pengguna
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya
penyusunannya.
Keseimbangan antar Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan antar karakteristik kualitatif diperlukan agar tercapai suatu
keseimbangan yang tepat diantara berbagai tujuan normatif yang
diharapkan dipenuhi oleh laporan keuangan pemerintah.