SlideShare a Scribd company logo
DESENTRALISASI

1.1 Pengertian Desentralisasi
Ada adagium yang mengatakan bahwa Pemerintahan yang baik
adalah yang dekat dengan masyarakat. Hal tersebut sangat bisa
dimengerti karena kedekatan pemerintah dengan masyarakat akan
memungkinkan terjadinya interaksi yang intens. Dari interaksi
tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengetahui kebutuhan
– kebutuhan masyarakat, sehingga fungsi pelayanan kepada
masyarakat akan optimal dilaksanakan oleh pemerintah.
Sebaliknya bagi masyarakat , interaksi tersebut akan memudahkan
untuk menyampaikan keinginan – keinginan mereka kepada yang
diberi kepercayaan untuk mengaturnya.
Sementara Ruiter dalam Hoogerwerf (1978) mengemukakan bahwa :
Desentralisasi adalah sebagai pengakuan atau penyerahan wewenang oleh
badan – badan umum yang lebih tinggi kepada badan – badan yang lebih
rendah untuk secara mandiri dan berdasarkan perimbangan kepentingan
sensiri mangambil keputusan pengaturan dan pemerintahan, serta
wewenang yang terjadi dari hal itu.

Pendapat lain dikemukakan oleh Riggs (Sarundajang, 1999) bahwa
desentrasi memiliki dua makna yaitu :

1.sebagai pelimpahan wewenang (delegation) yang mencakup penyerahan
tanggung jawab kepada bawahan untuk mengambil keputusan berdasarkan
kasus yang dihadapi, tetapi pengawasan tetap berada di tangan pusat
(kadang-kadang disebut dekonsentrasi)

2. Sebagai pengalihan kekuasaan (devolution) yang mempunyai makna
berbeda seluruh tanggung jawab untuknya kegiatan tertentu diserahkan
penuh kepada penerima wewenang.
1.2 Tujuan Desentralisasi
Mengapa hampir semua Pemerintahan suatu Negara menerapkan
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya?

a. Bowman & Hampton, 1983
Tidak ada pemerintah dari suatu Negara yang luas mampu secara
efektif dan efisien membuat dan melaksanakan kebijakan (public
policies) dan program-progrsamnya di segala bidang di wilayahnya
melalui sentralisasi.

b. Rondinelli, 1984
Beban kerja Pemerintahan Pusat yang berlebihan akan berkurang;
kepekaan Pemerintah kepada rakyat akan meningkat; meningkatkan
kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan
c. Maddick, 1963
Suatu cara untuk meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat
pemerintah untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang
kondisi daerah; merencanakan program-program daerah secara lebih
responsif; Bereaksi lebih cepat manakala masalah-masalah muncul
dalam pelaksanaannya

d. BC. Smith, 1985
Salah satu cara untuk memobilisasi dukungan terhadap pembangunan
nasional dengan membuatnya lebih populer di tingkat daerah; Untuk
memperoleh partisifasi yang lebih besar dari golongan masyarakat
yang berbeda-beda yang dapat diciptakan dengan melibatkan
perwakilan dari berbagai kepentingan seperti SARA; Berfungsi
sebagai pengikat dari kecenderungan – kecenderungan sentrifugal
seperti rasa kedaerahan.
e. Goerge E, Berkley, 1978
Dalam beberapa segi, desentralisasi dipandang dapat mendorong
pengambilan keputusan yang lebih cepat dan fleksibel; Akan
memberi lebih banyak waktu dan kesempatan bagi aparat pusat
untuk mengkonsentrasikan perhatiannya pada perumusan kebijakan
dan program-program.

f. Douglas Me Gregor, 1966
Dengan desentralisasi perbaikan bukan saja pada keputusan-
keputusan yang diambil tetapi juga akan memperbaiki kualitas
pengambilan keputusan (Pengambilan keputusan dilakukan pada
tingkat organisasi pemerintah) yang paling rendah.
Kebaikan lainnya juga dikemukakan oleh Kaho (1991), yang
menyebutkannya sebagai keuntungan dari dianutnya sistem
desentralisasi. Keuntungan tersebut diantaranya :
1.Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di Pusat Pemerintahan
2.Dalam mengahadapi masalah yang amat mendesak yang
membutuhkan tindakan yang cepat, daerah tidak perlu menunggu
lagi dari Pemerintahan Pusat
3.Dapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap
  keputusan dapat segera dilaksanakan.
4.Dapat diadakan pembedaan (differensiasi) dan pengkhususan
(spesialisasi) yang bergina bagi kepentingan tertentu. Khususnya
  desentralisasi territorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri
kepada kebutuhan/keperluan dan keadaan khusus daerah.
5.Mengurangi kesenang-wenangan dari Pemerintah Pusat
6.Dari segi psikologis, desentralisasi dapat lebih memberikan
kepuasan bagi daerah-daerah karena sifatnya yang lebih
langsung.
Kaho (1991) juga menyebutkan adanya kelemahan yang
terkandung atau yang akan dimunculkan sebagai dampak dari
desentralisasi ini, di antaranya :

1. Karena besarnya organ-organ pemerintahan, maka struktur
   pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi
2. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam
kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.
3. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong
timbulnya derahisme atau propinisalisme.
4. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena
   memerlukan perundingan yang bertele-tele.
5. Diperlukan biaya yang lebih besar dan sulitnya untuk memperoleh
keseragaman dan kesederhanaan
PEMERINTAH DESA DAN
    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
PEMERINTAH DESA
     Pemerintah desa pada dasarnya sama dengan pemerintah
daerah, yaitu sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan.
Perbedaannya hanya terletak pada cakupan tanggung jawab dalam
menyelenggarakan pemerintahan tersebut. Dalam UU No. 32 Tahun XI
Bagian Kedua Pasal 202 dinyatakan bahwa :
  (1) Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa
  (2) Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa
      lainnya
  (3) Sekretaris desa sebagaimana dimaksud ayat (2) diisi dari
      pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.
Dari pasal tersebut jelas terlihat pada yang dimaksud dengan pemerintah
desa adalah Kepala Desa dan Sekretaris Desa beserta perangkat desa
lainnya.
Pemerintah desa memiliki beberapa tugas pokok (Nurcholis,
2005), yaitu :
1. Melaksanakan urusan rumah tangga desa, urusan pemerintahan umum,
   pembangunan, dan pembinaan masyarakat.
2. Menjalankan tugas pembantuan dari pemerintahan, pemerintah Provinsi,
   dan pemerintah Kabupaten.


Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pemerintah Desa memiliki
fungsi-fungsi, yaitu :
• Penyelenggaraan urusan rumah tangga
• Pelaksanaan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya.
• Pelaksanaan pembinaan perekonomian desa
• Pelaksanaan pembinaan partisifasi dan swadaya gotong royong
   masyarakat
•Pelasanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
6. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat
   desa
7. Penyusunan, pengajuan rancangan peraturan desa
8. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepada pemerintah desa

More Related Content

What's hot

Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
Muh Firyal Akbar
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
Sujatmiko Wibowo
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
Transmission Music Group
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Dadang Solihin
 
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahanGood governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Ananda S
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
RAMASYAFARADI
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Enchink Qw
 
Patologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiPatologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasi
Yudi 4
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publik
radit_bekti
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
Sujatmiko Wibowo
 
PPT Collaborative Governace.pptx
PPT Collaborative Governace.pptxPPT Collaborative Governace.pptx
PPT Collaborative Governace.pptx
RinaldoAlbertusTripr
 
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Dadang Solihin
 
Hubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahHubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintah
Dahlan Tampubolon
 
Debirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan DeregulasiDebirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan Deregulasi
Grahat Nagara
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Farid Ma'ruf
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
Siti Sahati
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
 

What's hot (20)

Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahanGood governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahan
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
 
Patologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiPatologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasi
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publik
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
PPT Collaborative Governace.pptx
PPT Collaborative Governace.pptxPPT Collaborative Governace.pptx
PPT Collaborative Governace.pptx
 
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
 
Hubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahHubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintah
 
Debirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan DeregulasiDebirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan Deregulasi
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 

Similar to Desentralisasi

Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
jenis6575
 
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanMakalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Septian Muna Barakati
 
Administrasi publik one number
Administrasi publik one numberAdministrasi publik one number
Administrasi publik one number
Harles Janang
 
Nama kelompok 4
Nama kelompok 4Nama kelompok 4
Nama kelompok 4
apotek agam farma
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Septian Muna Barakati
 
Adm1
Adm1Adm1
Denis anggun
Denis anggunDenis anggun
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaSyaifOer
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
indraagus
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahYadhi Muqsith
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Amalia Tania
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemdaIka prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika Prawita
 
Presentasi ppkn
Presentasi ppknPresentasi ppkn
Presentasi ppkn
wahid saefudin
 
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
JanuarRobiansyah
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Ibrahim Sukses
 
Tugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraanTugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraan
Safrial Amri
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Aulia Hamunta
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di Indonesia
HIA Class.
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
olerafif
 

Similar to Desentralisasi (20)

Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
 
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanMakalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
 
Administrasi publik one number
Administrasi publik one numberAdministrasi publik one number
Administrasi publik one number
 
Nama kelompok 4
Nama kelompok 4Nama kelompok 4
Nama kelompok 4
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
 
Adm1
Adm1Adm1
Adm1
 
Denis anggun
Denis anggunDenis anggun
Denis anggun
 
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
 
Makalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerahMakalah o tonomi daerah
Makalah o tonomi daerah
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
Ika prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemdaIka prawita tugas 1 pemda
Ika prawita tugas 1 pemda
 
Presentasi ppkn
Presentasi ppknPresentasi ppkn
Presentasi ppkn
 
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Tugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraanTugas 2 kwarganegaraan
Tugas 2 kwarganegaraan
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di Indonesia
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 

Recently uploaded

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 

Recently uploaded (20)

Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 

Desentralisasi

  • 1. DESENTRALISASI 1.1 Pengertian Desentralisasi Ada adagium yang mengatakan bahwa Pemerintahan yang baik adalah yang dekat dengan masyarakat. Hal tersebut sangat bisa dimengerti karena kedekatan pemerintah dengan masyarakat akan memungkinkan terjadinya interaksi yang intens. Dari interaksi tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengetahui kebutuhan – kebutuhan masyarakat, sehingga fungsi pelayanan kepada masyarakat akan optimal dilaksanakan oleh pemerintah. Sebaliknya bagi masyarakat , interaksi tersebut akan memudahkan untuk menyampaikan keinginan – keinginan mereka kepada yang diberi kepercayaan untuk mengaturnya.
  • 2. Sementara Ruiter dalam Hoogerwerf (1978) mengemukakan bahwa : Desentralisasi adalah sebagai pengakuan atau penyerahan wewenang oleh badan – badan umum yang lebih tinggi kepada badan – badan yang lebih rendah untuk secara mandiri dan berdasarkan perimbangan kepentingan sensiri mangambil keputusan pengaturan dan pemerintahan, serta wewenang yang terjadi dari hal itu. Pendapat lain dikemukakan oleh Riggs (Sarundajang, 1999) bahwa desentrasi memiliki dua makna yaitu : 1.sebagai pelimpahan wewenang (delegation) yang mencakup penyerahan tanggung jawab kepada bawahan untuk mengambil keputusan berdasarkan kasus yang dihadapi, tetapi pengawasan tetap berada di tangan pusat (kadang-kadang disebut dekonsentrasi) 2. Sebagai pengalihan kekuasaan (devolution) yang mempunyai makna berbeda seluruh tanggung jawab untuknya kegiatan tertentu diserahkan penuh kepada penerima wewenang.
  • 3. 1.2 Tujuan Desentralisasi Mengapa hampir semua Pemerintahan suatu Negara menerapkan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya? a. Bowman & Hampton, 1983 Tidak ada pemerintah dari suatu Negara yang luas mampu secara efektif dan efisien membuat dan melaksanakan kebijakan (public policies) dan program-progrsamnya di segala bidang di wilayahnya melalui sentralisasi. b. Rondinelli, 1984 Beban kerja Pemerintahan Pusat yang berlebihan akan berkurang; kepekaan Pemerintah kepada rakyat akan meningkat; meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan
  • 4. c. Maddick, 1963 Suatu cara untuk meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat pemerintah untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang kondisi daerah; merencanakan program-program daerah secara lebih responsif; Bereaksi lebih cepat manakala masalah-masalah muncul dalam pelaksanaannya d. BC. Smith, 1985 Salah satu cara untuk memobilisasi dukungan terhadap pembangunan nasional dengan membuatnya lebih populer di tingkat daerah; Untuk memperoleh partisifasi yang lebih besar dari golongan masyarakat yang berbeda-beda yang dapat diciptakan dengan melibatkan perwakilan dari berbagai kepentingan seperti SARA; Berfungsi sebagai pengikat dari kecenderungan – kecenderungan sentrifugal seperti rasa kedaerahan.
  • 5. e. Goerge E, Berkley, 1978 Dalam beberapa segi, desentralisasi dipandang dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih cepat dan fleksibel; Akan memberi lebih banyak waktu dan kesempatan bagi aparat pusat untuk mengkonsentrasikan perhatiannya pada perumusan kebijakan dan program-program. f. Douglas Me Gregor, 1966 Dengan desentralisasi perbaikan bukan saja pada keputusan- keputusan yang diambil tetapi juga akan memperbaiki kualitas pengambilan keputusan (Pengambilan keputusan dilakukan pada tingkat organisasi pemerintah) yang paling rendah.
  • 6. Kebaikan lainnya juga dikemukakan oleh Kaho (1991), yang menyebutkannya sebagai keuntungan dari dianutnya sistem desentralisasi. Keuntungan tersebut diantaranya : 1.Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di Pusat Pemerintahan 2.Dalam mengahadapi masalah yang amat mendesak yang membutuhkan tindakan yang cepat, daerah tidak perlu menunggu lagi dari Pemerintahan Pusat 3.Dapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap keputusan dapat segera dilaksanakan. 4.Dapat diadakan pembedaan (differensiasi) dan pengkhususan (spesialisasi) yang bergina bagi kepentingan tertentu. Khususnya desentralisasi territorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri kepada kebutuhan/keperluan dan keadaan khusus daerah. 5.Mengurangi kesenang-wenangan dari Pemerintah Pusat 6.Dari segi psikologis, desentralisasi dapat lebih memberikan kepuasan bagi daerah-daerah karena sifatnya yang lebih langsung.
  • 7. Kaho (1991) juga menyebutkan adanya kelemahan yang terkandung atau yang akan dimunculkan sebagai dampak dari desentralisasi ini, di antaranya : 1. Karena besarnya organ-organ pemerintahan, maka struktur pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi 2. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu. 3. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong timbulnya derahisme atau propinisalisme. 4. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena memerlukan perundingan yang bertele-tele. 5. Diperlukan biaya yang lebih besar dan sulitnya untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan
  • 8. PEMERINTAH DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEMERINTAH DESA Pemerintah desa pada dasarnya sama dengan pemerintah daerah, yaitu sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan. Perbedaannya hanya terletak pada cakupan tanggung jawab dalam menyelenggarakan pemerintahan tersebut. Dalam UU No. 32 Tahun XI Bagian Kedua Pasal 202 dinyatakan bahwa : (1) Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa (2) Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya (3) Sekretaris desa sebagaimana dimaksud ayat (2) diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan. Dari pasal tersebut jelas terlihat pada yang dimaksud dengan pemerintah desa adalah Kepala Desa dan Sekretaris Desa beserta perangkat desa lainnya.
  • 9. Pemerintah desa memiliki beberapa tugas pokok (Nurcholis, 2005), yaitu : 1. Melaksanakan urusan rumah tangga desa, urusan pemerintahan umum, pembangunan, dan pembinaan masyarakat. 2. Menjalankan tugas pembantuan dari pemerintahan, pemerintah Provinsi, dan pemerintah Kabupaten. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pemerintah Desa memiliki fungsi-fungsi, yaitu : • Penyelenggaraan urusan rumah tangga • Pelaksanaan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya. • Pelaksanaan pembinaan perekonomian desa • Pelaksanaan pembinaan partisifasi dan swadaya gotong royong masyarakat •Pelasanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
  • 10. 6. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat desa 7. Penyusunan, pengajuan rancangan peraturan desa 8. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepada pemerintah desa