Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...Researcher Syndicate68
Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan oleh
pemerintah sejak tahun 2001 membawa perubahan dalam
pelaksanaan pemerintahan di daerah. Salah satu perubahan itu
adalah pemberian wewenang yang lebih luas dalam penyelenggaraan
beberapa bidang pemerintahan. Seiring dengan bertambah luasnya
kewenangan ini, maka aparat birokrasi pemerintahan di daerah
dapat mengelola dan menyelenggaraan pelayanan publik dengan
lebih baik sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Sebagaimana
dikemukakan Hoessein, (2001)
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008taufanfahri
Dokumen tersebut membahas tentang teori desentralisasi dan otonomi daerah, termasuk pengertian, asas, jenis, dan implementasi desentralisasi di Indonesia serta prospek otonomi daerah di masa depan."
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang otonomi daerah di Indonesia, termasuk konsep, tujuan, dan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah berdasarkan Undang-Undang. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa otonomi daerah bertujuan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik dan peran serta masyarakat serta meningkatkan daya saing daerah dengan memperhat
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
Dokumen tersebut membahas konsep dan studi kebijakan publik. Terdiri dari empat bagian, membahas fenomena sosial dan hubungannya dengan kebijakan, konsep kebijakan publik dan jenis studinya, serta perbedaan masalah publik dan privat. Juga menjelaskan proses kebijakan dan peran analis dalam membantu pengambil keputusan.
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...Researcher Syndicate68
Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan oleh
pemerintah sejak tahun 2001 membawa perubahan dalam
pelaksanaan pemerintahan di daerah. Salah satu perubahan itu
adalah pemberian wewenang yang lebih luas dalam penyelenggaraan
beberapa bidang pemerintahan. Seiring dengan bertambah luasnya
kewenangan ini, maka aparat birokrasi pemerintahan di daerah
dapat mengelola dan menyelenggaraan pelayanan publik dengan
lebih baik sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Sebagaimana
dikemukakan Hoessein, (2001)
Teori desentralisasi-dan-otonomi-daerah-edisi-revisi-juli-2008taufanfahri
Dokumen tersebut membahas tentang teori desentralisasi dan otonomi daerah, termasuk pengertian, asas, jenis, dan implementasi desentralisasi di Indonesia serta prospek otonomi daerah di masa depan."
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang otonomi daerah di Indonesia, termasuk konsep, tujuan, dan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah berdasarkan Undang-Undang. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa otonomi daerah bertujuan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik dan peran serta masyarakat serta meningkatkan daya saing daerah dengan memperhat
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
Dokumen tersebut membahas konsep dan studi kebijakan publik. Terdiri dari empat bagian, membahas fenomena sosial dan hubungannya dengan kebijakan, konsep kebijakan publik dan jenis studinya, serta perbedaan masalah publik dan privat. Juga menjelaskan proses kebijakan dan peran analis dalam membantu pengambil keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep birokrasi dan kajian politik. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi birokrasi menurut para ahli seperti Max Weber dan Martin Albrow, klasifikasi birokrasi, serta karakteristik ideal birokrasi menurut konsep Weber.
Keuangan negara mencakup semua hak dan kewajiban negara serta segala sesuatu milik negara yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut menurut undang-undang. Pengelolaan keuangan negara diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan dan didasarkan pada prinsip-prinsip seperti akuntabilitas, profesionalitas, transparansi, serta pengawasan oleh badan pemeriksa yang independen.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya mempelajari analisis kebijakan publik, definisi kebijakan publik, kategori kebijakan publik, dan teori pembuatan keputusan kebijakan publik seperti teori rasional komprehensif dan inkremental.
Dr. Dadang Solihin adalah Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah di Bappenas. Dokumen ini berisi ringkasan tentang latar belakang pribadi dan pekerjaan Dr. Solihin serta penjelasan mengenai konsep kebijakan publik, monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan, serta indikator kinerja.
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahanAnanda S
Dokumen tersebut membahas tentang peran Good Governance dalam mempengaruhi ekologi pemerintahan. Good Governance dijelaskan sebagai salah satu faktor penting dalam membentuk interaksi sistem pemerintahan yang harmonis melalui integrasi peran antara pemerintah, swasta, dan masyarakat madani. Implementasi Good Governance yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila diyakini dapat menciptakan ekologi pemerintahan yang stabil dan mening
Paragraf pertama menjelaskan konsep keuangan daerah sesuai peraturan pemerintah dan mencakup hak dan kewajiban daerah. Paragraf berikutnya menjelaskan pendapatan daerah terdiri dari PAD, dana perimbangan, dan sumber lain seperti hibah. Paragraf terakhir menjelaskan belanja daerah mencakup belanja wajib, pilihan, organisasi, dan kelompok belanja seperti pegawai dan bunga.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pengertian kebijakan publik menurut para ahli. Kebijakan publik didefinisikan sebagai keputusan formal pemerintah yang berisi program-program pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dokumen ini juga membahas klasifikasi kebijakan publik dan proses pembuatan kebijakan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi, mulai dari sejarah desentralisasi di Indonesia hingga berbagai teori yang mendukung dan menolak desentralisasi. Juga dibahas mengenai pengertian, jenis, dan pelaksanaan desentralisasi di Indonesia serta dampak positif dan negatif dari pelaksanaan desentralisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang patologi birokrasi. Patologi birokrasi adalah ketimpangan yang terjadi dalam sistem dan mekanisme birokrasi, seperti sikap menyisih berlebihan, taat pada aturan tanpa fleksibilitas, dan desakan otoritas. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor penyebab patologi birokrasi seperti rekrutmen yang tidak tepat, korupsi, serta lemahnya peng
Dokumen tersebut membahas pergeseran paradigma pelayanan publik dari Old Public Administration, New Public Management, hingga New Public Service. Old Public Administration berfokus pada pelayanan langsung pemerintah melalui organisasi hierarkis, sedangkan New Public Management menggunakan pendekatan bisnis dengan mendefinisikan warga sebagai pelanggan. New Public Service memperlakukan warga sebagai citizen dan berdasarkan pada teori demokrasi dengan menekankan dialog tentang berbagai nilai antara pemer
Kebijakan publik adalah upaya pemerintah dalam mengatasi masalah publik dengan menggunakan sumber daya secara strategis. Bab ini menjelaskan konsep dasar kebijakan publik, aktor yang terlibat, tahapan penyusunan kebijakan publik, dan peran auditor dalam menganalisis kebijakan publik."
Konsep tata kelola kolaboratif melibatkan kerja sama antar berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama. Tata kelola kolaboratif membutuhkan partisipasi aktor negara dan non-negara dalam forum formal untuk membuat keputusan bersama terkait kebijakan publik atau pengelolaan sumber daya publik secara kolektif dan berorientasi konsensus.
PEMBAGIAN FUNGSI PUSAT-DAERAH, SUMBER KEUANGAN, HUBUNGAN KEUANGAN ANTAR PEMERINTAHAN DI INDONESIA, Kebijakan Transfer ke Daerah , Kriteria Desain Transfer Pusat ke Daerah, KEWENANGAN FISKAL, KEBIJAKAN KONVERSI DBH DAN/ATAU DAU KE DALAM SBN, Penundaan penyaluran DAU
Dokumen tersebut membahas tentang debirokratisasi dan deregulasi dalam upaya mencapai good governance. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa birokrasi yang berlebihan dapat menyebabkan inefisiensi dan beban ekonomi tinggi, serta regulasi yang terlalu banyak dapat menghambat aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, debirokratisasi dan deregulasi diusulkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan
Etika administrasi publik membahas prinsip-prinsip etika yang relevan bagi administrator publik dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani masyarakat secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab."
1. Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi dan otonomi daerah dalam konteks NKRI. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan peran pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai undang-undang dan landasan hukum yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep birokrasi dan kajian politik. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi birokrasi menurut para ahli seperti Max Weber dan Martin Albrow, klasifikasi birokrasi, serta karakteristik ideal birokrasi menurut konsep Weber.
Keuangan negara mencakup semua hak dan kewajiban negara serta segala sesuatu milik negara yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut menurut undang-undang. Pengelolaan keuangan negara diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan dan didasarkan pada prinsip-prinsip seperti akuntabilitas, profesionalitas, transparansi, serta pengawasan oleh badan pemeriksa yang independen.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya mempelajari analisis kebijakan publik, definisi kebijakan publik, kategori kebijakan publik, dan teori pembuatan keputusan kebijakan publik seperti teori rasional komprehensif dan inkremental.
Dr. Dadang Solihin adalah Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah di Bappenas. Dokumen ini berisi ringkasan tentang latar belakang pribadi dan pekerjaan Dr. Solihin serta penjelasan mengenai konsep kebijakan publik, monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan, serta indikator kinerja.
Good governance sebagai faktor ekologi pemerintahanAnanda S
Dokumen tersebut membahas tentang peran Good Governance dalam mempengaruhi ekologi pemerintahan. Good Governance dijelaskan sebagai salah satu faktor penting dalam membentuk interaksi sistem pemerintahan yang harmonis melalui integrasi peran antara pemerintah, swasta, dan masyarakat madani. Implementasi Good Governance yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila diyakini dapat menciptakan ekologi pemerintahan yang stabil dan mening
Paragraf pertama menjelaskan konsep keuangan daerah sesuai peraturan pemerintah dan mencakup hak dan kewajiban daerah. Paragraf berikutnya menjelaskan pendapatan daerah terdiri dari PAD, dana perimbangan, dan sumber lain seperti hibah. Paragraf terakhir menjelaskan belanja daerah mencakup belanja wajib, pilihan, organisasi, dan kelompok belanja seperti pegawai dan bunga.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pengertian kebijakan publik menurut para ahli. Kebijakan publik didefinisikan sebagai keputusan formal pemerintah yang berisi program-program pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dokumen ini juga membahas klasifikasi kebijakan publik dan proses pembuatan kebijakan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi, mulai dari sejarah desentralisasi di Indonesia hingga berbagai teori yang mendukung dan menolak desentralisasi. Juga dibahas mengenai pengertian, jenis, dan pelaksanaan desentralisasi di Indonesia serta dampak positif dan negatif dari pelaksanaan desentralisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang patologi birokrasi. Patologi birokrasi adalah ketimpangan yang terjadi dalam sistem dan mekanisme birokrasi, seperti sikap menyisih berlebihan, taat pada aturan tanpa fleksibilitas, dan desakan otoritas. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor penyebab patologi birokrasi seperti rekrutmen yang tidak tepat, korupsi, serta lemahnya peng
Dokumen tersebut membahas pergeseran paradigma pelayanan publik dari Old Public Administration, New Public Management, hingga New Public Service. Old Public Administration berfokus pada pelayanan langsung pemerintah melalui organisasi hierarkis, sedangkan New Public Management menggunakan pendekatan bisnis dengan mendefinisikan warga sebagai pelanggan. New Public Service memperlakukan warga sebagai citizen dan berdasarkan pada teori demokrasi dengan menekankan dialog tentang berbagai nilai antara pemer
Kebijakan publik adalah upaya pemerintah dalam mengatasi masalah publik dengan menggunakan sumber daya secara strategis. Bab ini menjelaskan konsep dasar kebijakan publik, aktor yang terlibat, tahapan penyusunan kebijakan publik, dan peran auditor dalam menganalisis kebijakan publik."
Konsep tata kelola kolaboratif melibatkan kerja sama antar berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama. Tata kelola kolaboratif membutuhkan partisipasi aktor negara dan non-negara dalam forum formal untuk membuat keputusan bersama terkait kebijakan publik atau pengelolaan sumber daya publik secara kolektif dan berorientasi konsensus.
PEMBAGIAN FUNGSI PUSAT-DAERAH, SUMBER KEUANGAN, HUBUNGAN KEUANGAN ANTAR PEMERINTAHAN DI INDONESIA, Kebijakan Transfer ke Daerah , Kriteria Desain Transfer Pusat ke Daerah, KEWENANGAN FISKAL, KEBIJAKAN KONVERSI DBH DAN/ATAU DAU KE DALAM SBN, Penundaan penyaluran DAU
Dokumen tersebut membahas tentang debirokratisasi dan deregulasi dalam upaya mencapai good governance. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa birokrasi yang berlebihan dapat menyebabkan inefisiensi dan beban ekonomi tinggi, serta regulasi yang terlalu banyak dapat menghambat aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, debirokratisasi dan deregulasi diusulkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan
Etika administrasi publik membahas prinsip-prinsip etika yang relevan bagi administrator publik dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani masyarakat secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab."
1. Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi dan otonomi daerah dalam konteks NKRI. Ia menjelaskan definisi, prinsip, dan peran pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai undang-undang dan landasan hukum yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas konsep administrasi publik dan pemerintahan lokal/daerah. Administrasi publik didefinisikan sebagai pelaksanaan urusan pemerintahan, meliputi implementasi kebijakan, koordinasi, dan proses pelaksanaan. Pemerintahan lokal adalah sistem administrasi di tingkat distrik yang diwakili oleh perwakilan rakyat lokal. Pemerintahan lokal bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat setempat dan mendidik
Dokumen tersebut membahas konsep administrasi publik dan pemerintahan lokal/daerah, termasuk definisi, jenis, unsur, tujuan, dan prinsip-prinsip penyelenggaraannya."
Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi di Indonesia pasca reformasi. Secara garis besar, dokumen menjelaskan latar belakang dan tujuan dilaksanakannya desentralisasi di Indonesia, yaitu untuk meningkatkan pelayanan publik dan pengelolaan sumber daya lokal melalui pengalihan wewenang dan keuangan dari pemerintah pusat ke daerah. Dokumen juga membahas definisi desentralisasi dan pentingnya pemerintahan daerah d
Teks tersebut membahas tentang desentralisasi dan otonomi daerah khususnya terkait pendidikan. Secara ringkas, desentralisasi pendidikan memberikan kewenangan lebih besar kepada daerah untuk mengambil keputusan sendiri dalam pengelolaan pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia. Otonomi daerah memberikan hak bagi daerah untuk mengatur diri sendiri tanpa campur tangan pusat dalam berbagai
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahAmalia Tania
Dokumen tersebut membahas tentang harmonisasi pemerintah pusat dan daerah dalam konteks otonomi daerah di Indonesia. Ia menjelaskan tentang desentralisasi dan otonomi daerah, serta peran dan fungsi pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan ekonomi era otonomi daerah di Indonesia, termasuk latar belakang, definisi, landasan hukum, pembagian urusan, dan tantangan pelaksanaan otonomi daerah."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan desentralisasi di Indonesia dan bagaimana hal itu mendorong peningkatan pelayanan publik. 2) Desentralisasi diharapkan dapat memperpendek jalur birokrasi sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik dan cepat. 3) Penerapan otonomi daerah sejak 1999 membawa perubahan-perubahan penting di berbagai daerah se
Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi dan otonomi daerah dalam konteks NKRI. Secara ringkas, desentralisasi adalah proses penyerahan sebagian wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat kepada pemerintah daerah agar menjadi urusan rumah tangga daerah. Otonomi daerah adalah keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sesuai keadaan daerah. Pelaks
Pkn0192 2 pembentukan daerah dan kawasan khusus (1)JanuarRobiansyah
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan daerah dan kawasan khusus sebagai konsekuensi dari kebijakan desentralisasi berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengertian desentralisasi, otonomi daerah di Indonesia, dan pembentukan kawasan khusus secara nasional.
Dokumen tersebut membahas perkembangan konsep dan kebijakan desentralisasi di Indonesia secara singkat, mulai dari masa kolonial hingga saat ini. Terdapat berbagai perubahan paradigma dalam pelaksanaan desentralisasi di Indonesia yang diatur dalam berbagai undang-undang. Namun, pelaksanaan desentralisasi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan seperti pembengkakan birokrasi daerah dan gejala oportunisme elit lokal.
1. Dokumen tersebut membahas tentang otonomi daerah, termasuk definisi, prinsip-prinsip, dasar hukum, tujuan, dan pelaksanaannya di Indonesia serta beberapa permasalahan yang dihadapi.
Dokumen tersebut membahas tentang desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa penerapan desentralisasi dan otonomi daerah diyakini dapat mendekatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dokumen ini juga mendefinisikan pengertian otonomi daerah dan prinsip-prinsipnya serta kendala-kendala pelaksanaannya di Indonesia.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Desentralisasi
1. DESENTRALISASI
1.1 Pengertian Desentralisasi
Ada adagium yang mengatakan bahwa Pemerintahan yang baik
adalah yang dekat dengan masyarakat. Hal tersebut sangat bisa
dimengerti karena kedekatan pemerintah dengan masyarakat akan
memungkinkan terjadinya interaksi yang intens. Dari interaksi
tersebut memungkinkan pemerintah untuk mengetahui kebutuhan
– kebutuhan masyarakat, sehingga fungsi pelayanan kepada
masyarakat akan optimal dilaksanakan oleh pemerintah.
Sebaliknya bagi masyarakat , interaksi tersebut akan memudahkan
untuk menyampaikan keinginan – keinginan mereka kepada yang
diberi kepercayaan untuk mengaturnya.
2. Sementara Ruiter dalam Hoogerwerf (1978) mengemukakan bahwa :
Desentralisasi adalah sebagai pengakuan atau penyerahan wewenang oleh
badan – badan umum yang lebih tinggi kepada badan – badan yang lebih
rendah untuk secara mandiri dan berdasarkan perimbangan kepentingan
sensiri mangambil keputusan pengaturan dan pemerintahan, serta
wewenang yang terjadi dari hal itu.
Pendapat lain dikemukakan oleh Riggs (Sarundajang, 1999) bahwa
desentrasi memiliki dua makna yaitu :
1.sebagai pelimpahan wewenang (delegation) yang mencakup penyerahan
tanggung jawab kepada bawahan untuk mengambil keputusan berdasarkan
kasus yang dihadapi, tetapi pengawasan tetap berada di tangan pusat
(kadang-kadang disebut dekonsentrasi)
2. Sebagai pengalihan kekuasaan (devolution) yang mempunyai makna
berbeda seluruh tanggung jawab untuknya kegiatan tertentu diserahkan
penuh kepada penerima wewenang.
3. 1.2 Tujuan Desentralisasi
Mengapa hampir semua Pemerintahan suatu Negara menerapkan
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahannya?
a. Bowman & Hampton, 1983
Tidak ada pemerintah dari suatu Negara yang luas mampu secara
efektif dan efisien membuat dan melaksanakan kebijakan (public
policies) dan program-progrsamnya di segala bidang di wilayahnya
melalui sentralisasi.
b. Rondinelli, 1984
Beban kerja Pemerintahan Pusat yang berlebihan akan berkurang;
kepekaan Pemerintah kepada rakyat akan meningkat; meningkatkan
kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan
4. c. Maddick, 1963
Suatu cara untuk meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat
pemerintah untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang
kondisi daerah; merencanakan program-program daerah secara lebih
responsif; Bereaksi lebih cepat manakala masalah-masalah muncul
dalam pelaksanaannya
d. BC. Smith, 1985
Salah satu cara untuk memobilisasi dukungan terhadap pembangunan
nasional dengan membuatnya lebih populer di tingkat daerah; Untuk
memperoleh partisifasi yang lebih besar dari golongan masyarakat
yang berbeda-beda yang dapat diciptakan dengan melibatkan
perwakilan dari berbagai kepentingan seperti SARA; Berfungsi
sebagai pengikat dari kecenderungan – kecenderungan sentrifugal
seperti rasa kedaerahan.
5. e. Goerge E, Berkley, 1978
Dalam beberapa segi, desentralisasi dipandang dapat mendorong
pengambilan keputusan yang lebih cepat dan fleksibel; Akan
memberi lebih banyak waktu dan kesempatan bagi aparat pusat
untuk mengkonsentrasikan perhatiannya pada perumusan kebijakan
dan program-program.
f. Douglas Me Gregor, 1966
Dengan desentralisasi perbaikan bukan saja pada keputusan-
keputusan yang diambil tetapi juga akan memperbaiki kualitas
pengambilan keputusan (Pengambilan keputusan dilakukan pada
tingkat organisasi pemerintah) yang paling rendah.
6. Kebaikan lainnya juga dikemukakan oleh Kaho (1991), yang
menyebutkannya sebagai keuntungan dari dianutnya sistem
desentralisasi. Keuntungan tersebut diantaranya :
1.Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di Pusat Pemerintahan
2.Dalam mengahadapi masalah yang amat mendesak yang
membutuhkan tindakan yang cepat, daerah tidak perlu menunggu
lagi dari Pemerintahan Pusat
3.Dapat mengurangi birokrasi dalam arti yang buruk karena setiap
keputusan dapat segera dilaksanakan.
4.Dapat diadakan pembedaan (differensiasi) dan pengkhususan
(spesialisasi) yang bergina bagi kepentingan tertentu. Khususnya
desentralisasi territorial, dapat lebih mudah menyesuaikan diri
kepada kebutuhan/keperluan dan keadaan khusus daerah.
5.Mengurangi kesenang-wenangan dari Pemerintah Pusat
6.Dari segi psikologis, desentralisasi dapat lebih memberikan
kepuasan bagi daerah-daerah karena sifatnya yang lebih
langsung.
7. Kaho (1991) juga menyebutkan adanya kelemahan yang
terkandung atau yang akan dimunculkan sebagai dampak dari
desentralisasi ini, di antaranya :
1. Karena besarnya organ-organ pemerintahan, maka struktur
pemerintahan bertambah kompleks yang mempersulit koordinasi
2. Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam
kepentingan dan daerah dapat lebih mudah terganggu.
3. Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat mendorong
timbulnya derahisme atau propinisalisme.
4. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama, karena
memerlukan perundingan yang bertele-tele.
5. Diperlukan biaya yang lebih besar dan sulitnya untuk memperoleh
keseragaman dan kesederhanaan
8. PEMERINTAH DESA DAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
PEMERINTAH DESA
Pemerintah desa pada dasarnya sama dengan pemerintah
daerah, yaitu sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan.
Perbedaannya hanya terletak pada cakupan tanggung jawab dalam
menyelenggarakan pemerintahan tersebut. Dalam UU No. 32 Tahun XI
Bagian Kedua Pasal 202 dinyatakan bahwa :
(1) Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa
(2) Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa
lainnya
(3) Sekretaris desa sebagaimana dimaksud ayat (2) diisi dari
pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.
Dari pasal tersebut jelas terlihat pada yang dimaksud dengan pemerintah
desa adalah Kepala Desa dan Sekretaris Desa beserta perangkat desa
lainnya.
9. Pemerintah desa memiliki beberapa tugas pokok (Nurcholis,
2005), yaitu :
1. Melaksanakan urusan rumah tangga desa, urusan pemerintahan umum,
pembangunan, dan pembinaan masyarakat.
2. Menjalankan tugas pembantuan dari pemerintahan, pemerintah Provinsi,
dan pemerintah Kabupaten.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pemerintah Desa memiliki
fungsi-fungsi, yaitu :
• Penyelenggaraan urusan rumah tangga
• Pelaksanaan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya.
• Pelaksanaan pembinaan perekonomian desa
• Pelaksanaan pembinaan partisifasi dan swadaya gotong royong
masyarakat
•Pelasanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
10. 6. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat
desa
7. Penyusunan, pengajuan rancangan peraturan desa
8. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepada pemerintah desa