DATA WAREHOUSE DEVELOPMENT 
METHODOLOGY 
Oleh : 
Tahta Alfina Fitriya [ 461204058 ] 
Aina Nur Fadlillah [ 461204071 ]
Semua sistem IT apapun jenisnya perlu dibangun 
dengan menyesuaikan penggunanya. 
Sebuah sistem harus dapat digunakan. Jika tidak, tidak 
ada gunanya membangun itu semua.
Dalam rekayasa perangkat lunak, disiplin yang 
mempelajari proses yang digunakan untuk 
mengembangkan suatu sistem informasi disebut 
system development life cycle(SDLC) yaitu siklus 
hidup pengembangan sistem atau metodologi 
pengembangan sistem. 
Terdapat dua varian utama: waterfall dan 
iterasi. Metode waterfall diketahui juga sebagai 
metode sekuensial atau metode berurutan. 
Sedangkan metode iterasi disebut juga sebagai 
metode spiral atau metode perulangan.
METODE WATERFALL 
Pada metode waterfall, langkah – langkah 
pengembangan dilakukan secara berurutan. Satu 
setelah lainnya. Seperti ketika menuruni anak tangga 
atau seperti air terjun berundak sesuai dengan 
namanya. 
Terdapat beberapa variasi nama langkah, 
namun secara umum langkah – langkah tersebut 
adalah sebagai berikut : studi kelayakan, kebutuhan, 
arsitektur, desain, pengembangan, pengujian, 
penyebaran, dan pengoperasian.
METODE WATERFALL 
Gambar 3-1 menggambarkan langkah-langkah 
tersebut.
METODE WATERFALL
METODE WATERFALL 
 Studi Kelayakan : Mengumpulkan segala info mengenai 
manfaat penerapan warehouse, kebutuhan waktu, materiil, 
kemungkinan mendapat sample data, dan solusi. 
 Kebutuhan : Langkah komunikasi dengan user 
untuk memahami proses bisnis, kemudian penggunaan data 
dan user interface serta keamaan yang dibutuhkan, lalu 
mendokumentasikannya. 
 Arsitektur : Menentukan arsitektur aliran data yang 
digunakan serta arsitektur sistem. Termasuk spesifikasi 
database, jaringan, dan solusi penyimpanan. 
 Desain : Mendesain tiga bagian utama, yaitu 
penyimpanan data, sistem ETL, dan front-end aplikasi. 
 Pengembangan : Membangun tiga bagian utama yang 
telah didesain sebelumnya.
METODE WATERFALL 
 Pengujian : Menguji tiga bagian utama yang 
dibangun, yang merupakan titik – titik terlemah 
 Penyebaran : Mengintegrasi tiga bagian yang dibangun dan 
memuat data – data yang diperlukan untuk pertama kali. 
Proyek ditutup dan sistem diserahkan pada tim operasi. 
 Operasi : Langkah bimbingan dan pemecahan 
masalah penggunaan sistem yang dialami user oleh tim 
operasi. 
 Pengaturan Infrastruktur : Mempersiapkan lingkungan 
produksi 
 Manajemen Proyek : Memantau dan mengevaluasi jalannya 
produksi agar sesuai dengan rencana proyek
METODE ITERASI 
Prinsip dasar dari metodologi iterasi adalah 
untuk melepaskan bagian-bagian yang lebih besar 
dan lebih besar dari proyek lengkap untuk 
menemukan masalah awal dan membuat 
penyesuaian yang diperlukan ketika persyaratan tidak 
dapat didefinisikan secara memadai oleh pengguna.
METODE ITERASI 
Dalam metodologi waterfall, Anda 
meluncurkan sekali, dan sebelum itu Anda memiliki 
periode uji coba ketika Anda mencoba untuk 
memperbaiki kesalahan. Dalam metodologi iterasi, 
Anda merilis versi dari sistem beberapa kali ke dalam 
produksi untuk digunakan oleh pengguna yang dipilih. 
Misalnya, akan memakan waktu delapan bulan untuk 
membangun sistem data warehouse; menggunakan 
metodologi waterfall, itu akan diluncurkan di bulan 8 
Jika Anda menggunakan metodologi Iterirasi, Anda 
akan merilis versi dalam bulan 3, 6, dan 8 (tiga kali) 
ke dalam produksi.
METODE ITERASI 
Gambar 3-4. Iterative cycles
METODE ITERASI 
Keuntungan menggunakan metodologi iterasi 
ini adalah jelas: meminimalkan risiko. Dengan kata 
lain, proyek ini memiliki lebih banyak kesempatan 
untuk menjadi sukses, dan sistem disampaikan akan 
memiliki kualitas yang lebih baik. Kerugian utama 
adalah bahwa infrastruktur perlu disampaikan di 
depan.
METODE ITERASI 
Metodologi waterfall umumnya digunakan dalam 
pengembangan perangkat lunak termasuk dalam data 
pergudangan. Ada tiga aliran utama kerja: ETL, 
menyimpan data, dan aplikasi front-end. Dalam 
metodologi waterfall, Anda meluncurkan sekali, sedangkan 
dalam metodologi Iterasi Anda meluncurkan berkali-kali. 
Dengan waterfall, periode paling berisiko adalah selama 
pengujian. Karena hal ini adalah pertama kalinya seluruh 
arsitektur berjalan sebagai sistem, pertama kalinya 
pengguna melihat data warehouse, dan pertama kalinya 
lingkungan produksi yang digunakan. Hal ini juga berisiko 
karena peluncuran sudah mendekati date line, dan Anda 
tidak bisa mengambil risiko kesalahan dalam lingkungan 
produksi. 
Metodologi Iterasi mengatasi masalah-masalah 
dengan membuat proses produksi dan pengembangan 
berada di awal produksi. Dengan melakukan ini, Anda 
melakukan semua hal penting dalam iterasi pertama 
dengan hal itu anda telah meminimalisir resiko.

Data warehouse development Methodology

  • 1.
    DATA WAREHOUSE DEVELOPMENT METHODOLOGY Oleh : Tahta Alfina Fitriya [ 461204058 ] Aina Nur Fadlillah [ 461204071 ]
  • 2.
    Semua sistem ITapapun jenisnya perlu dibangun dengan menyesuaikan penggunanya. Sebuah sistem harus dapat digunakan. Jika tidak, tidak ada gunanya membangun itu semua.
  • 3.
    Dalam rekayasa perangkatlunak, disiplin yang mempelajari proses yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi disebut system development life cycle(SDLC) yaitu siklus hidup pengembangan sistem atau metodologi pengembangan sistem. Terdapat dua varian utama: waterfall dan iterasi. Metode waterfall diketahui juga sebagai metode sekuensial atau metode berurutan. Sedangkan metode iterasi disebut juga sebagai metode spiral atau metode perulangan.
  • 4.
    METODE WATERFALL Padametode waterfall, langkah – langkah pengembangan dilakukan secara berurutan. Satu setelah lainnya. Seperti ketika menuruni anak tangga atau seperti air terjun berundak sesuai dengan namanya. Terdapat beberapa variasi nama langkah, namun secara umum langkah – langkah tersebut adalah sebagai berikut : studi kelayakan, kebutuhan, arsitektur, desain, pengembangan, pengujian, penyebaran, dan pengoperasian.
  • 5.
    METODE WATERFALL Gambar3-1 menggambarkan langkah-langkah tersebut.
  • 6.
  • 7.
    METODE WATERFALL Studi Kelayakan : Mengumpulkan segala info mengenai manfaat penerapan warehouse, kebutuhan waktu, materiil, kemungkinan mendapat sample data, dan solusi.  Kebutuhan : Langkah komunikasi dengan user untuk memahami proses bisnis, kemudian penggunaan data dan user interface serta keamaan yang dibutuhkan, lalu mendokumentasikannya.  Arsitektur : Menentukan arsitektur aliran data yang digunakan serta arsitektur sistem. Termasuk spesifikasi database, jaringan, dan solusi penyimpanan.  Desain : Mendesain tiga bagian utama, yaitu penyimpanan data, sistem ETL, dan front-end aplikasi.  Pengembangan : Membangun tiga bagian utama yang telah didesain sebelumnya.
  • 8.
    METODE WATERFALL Pengujian : Menguji tiga bagian utama yang dibangun, yang merupakan titik – titik terlemah  Penyebaran : Mengintegrasi tiga bagian yang dibangun dan memuat data – data yang diperlukan untuk pertama kali. Proyek ditutup dan sistem diserahkan pada tim operasi.  Operasi : Langkah bimbingan dan pemecahan masalah penggunaan sistem yang dialami user oleh tim operasi.  Pengaturan Infrastruktur : Mempersiapkan lingkungan produksi  Manajemen Proyek : Memantau dan mengevaluasi jalannya produksi agar sesuai dengan rencana proyek
  • 9.
    METODE ITERASI Prinsipdasar dari metodologi iterasi adalah untuk melepaskan bagian-bagian yang lebih besar dan lebih besar dari proyek lengkap untuk menemukan masalah awal dan membuat penyesuaian yang diperlukan ketika persyaratan tidak dapat didefinisikan secara memadai oleh pengguna.
  • 10.
    METODE ITERASI Dalammetodologi waterfall, Anda meluncurkan sekali, dan sebelum itu Anda memiliki periode uji coba ketika Anda mencoba untuk memperbaiki kesalahan. Dalam metodologi iterasi, Anda merilis versi dari sistem beberapa kali ke dalam produksi untuk digunakan oleh pengguna yang dipilih. Misalnya, akan memakan waktu delapan bulan untuk membangun sistem data warehouse; menggunakan metodologi waterfall, itu akan diluncurkan di bulan 8 Jika Anda menggunakan metodologi Iterirasi, Anda akan merilis versi dalam bulan 3, 6, dan 8 (tiga kali) ke dalam produksi.
  • 11.
    METODE ITERASI Gambar3-4. Iterative cycles
  • 12.
    METODE ITERASI Keuntunganmenggunakan metodologi iterasi ini adalah jelas: meminimalkan risiko. Dengan kata lain, proyek ini memiliki lebih banyak kesempatan untuk menjadi sukses, dan sistem disampaikan akan memiliki kualitas yang lebih baik. Kerugian utama adalah bahwa infrastruktur perlu disampaikan di depan.
  • 13.
    METODE ITERASI Metodologiwaterfall umumnya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak termasuk dalam data pergudangan. Ada tiga aliran utama kerja: ETL, menyimpan data, dan aplikasi front-end. Dalam metodologi waterfall, Anda meluncurkan sekali, sedangkan dalam metodologi Iterasi Anda meluncurkan berkali-kali. Dengan waterfall, periode paling berisiko adalah selama pengujian. Karena hal ini adalah pertama kalinya seluruh arsitektur berjalan sebagai sistem, pertama kalinya pengguna melihat data warehouse, dan pertama kalinya lingkungan produksi yang digunakan. Hal ini juga berisiko karena peluncuran sudah mendekati date line, dan Anda tidak bisa mengambil risiko kesalahan dalam lingkungan produksi. Metodologi Iterasi mengatasi masalah-masalah dengan membuat proses produksi dan pengembangan berada di awal produksi. Dengan melakukan ini, Anda melakukan semua hal penting dalam iterasi pertama dengan hal itu anda telah meminimalisir resiko.