Dokumen tersebut membahas model sistem pengembangan siklus hidup (waterfall model) yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. Waterfall model adalah pendekatan SDLC pertama yang digunakan untuk pengembangan perangkat lunak. Model ini terdiri dari 5 tahapan yaitu analisis persyaratan, desain sistem/perangkat lunak, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem, serta operasi dan pemeliharaan. Model ini cocok digunakan untuk
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-pengembangan sistem informasi-2018DewiSartika91
Teks tersebut membahas model-model pengembangan sistem informasi, yaitu model waterfall dan prototipe. Model waterfall terdiri dari beberapa tahapan seperti analisis kebutuhan, desain, implementasi, integrasi dan pengujian, serta operasi dan pemeliharaan. Model prototipe melibatkan pembuatan prototipe awal untuk dievaluasi sebelum pengembangan sistem selanjutnya. Kedua model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam pengembangan sistem informasi.
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK fajrillah
Pemodelan dalam suatu proses pembangunan perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Dalam proses pembangunan perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa pembuatan model proses pembangunan perangkat lunak. Hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri rekayasa perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari proses pembangunan perangkat lunak, dan pemodelan ini akan mempengaruhi perkerjaan-pekerjaan dalam proses pembangunan perangkat lunak tersebut.
Model Waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial dimana setiap tahap harus selesai sebelum memasuki tahap berikutnya, mulai dari analisis, desain, koding, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini populer karena mudah diterapkan tetapi memiliki kelemahan seperti waktu pengembangan yang lama dan biaya tinggi. Model ini cocok digunakan jika persyaratan jelas dan tidak berubah.
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-pengembangan sistem informasi-2018DewiSartika91
Teks tersebut membahas model-model pengembangan sistem informasi, yaitu model waterfall dan prototipe. Model waterfall terdiri dari beberapa tahapan seperti analisis kebutuhan, desain, implementasi, integrasi dan pengujian, serta operasi dan pemeliharaan. Model prototipe melibatkan pembuatan prototipe awal untuk dievaluasi sebelum pengembangan sistem selanjutnya. Kedua model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam pengembangan sistem informasi.
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK fajrillah
Pemodelan dalam suatu proses pembangunan perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Dalam proses pembangunan perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa pembuatan model proses pembangunan perangkat lunak. Hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri rekayasa perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari proses pembangunan perangkat lunak, dan pemodelan ini akan mempengaruhi perkerjaan-pekerjaan dalam proses pembangunan perangkat lunak tersebut.
Model Waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial dimana setiap tahap harus selesai sebelum memasuki tahap berikutnya, mulai dari analisis, desain, koding, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini populer karena mudah diterapkan tetapi memiliki kelemahan seperti waktu pengembangan yang lama dan biaya tinggi. Model ini cocok digunakan jika persyaratan jelas dan tidak berubah.
Makalah ini membahas tentang mitos-mitos dan metodologi perangkat lunak. Terdapat tiga metode pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan yaitu waterfall, prototyping, dan spiral. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan sistem berdasarkan karakteristik proyek. Makalah ini juga menjelaskan beberapa mitos yang sering dianggap benar dalam pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Model proses perangkat lunak meliputi model air terjun, prototipe, RAD, spiral, dan 4GT. Model air terjun menganut pengembangan sistematis melalui analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe menekankan interaksi antara pengembang dan pengguna melalui prototipe awal. Model RAD fokus pada komponen yang dapat digunakan kembali untuk menghemat waktu pengembangan. Model spiral menggabungkan prototipe dan waterfall dengan mempert
Model CBSE adalah model proses yang menekankan pengembangan perangkat lunak berbasis komponen dengan menggunakan komponen yang sudah ada sebelumnya. Model ini terdiri atas dua tahapan yaitu engineering domain untuk menciptakan model domain dan komponen, serta engineering perangkat lunak untuk menganalisis, merancang, dan membangun perangkat lunak berdasarkan komponen yang telah dibuat.
kualitas source code dan pengujian programRioKomando
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun klasik, prototype, dan rapid application development. Model air terjun klasik menggunakan pendekatan sekuensial dengan 5 tahapan utama sedangkan prototype dan rapid application development lebih menitikberatkan pada pendekatan iteratif dan partisipasi aktif antara pengembang dan klien.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
Perbandingan 3 model sistem informasi meliputi model incremental, waterfall, dan prototyping. Model incremental mengembangkan perangkat lunak secara bertahap bagian demi bagian. Model waterfall memiliki tahapan linier secara berurutan. Model prototyping membangun prototipe awal untuk dievaluasi pelanggan sebelum pengembangan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membandingkan beberapa metodologi pengembangan perangkat lunak seperti Waterfall, Spiral, Incremental, Prototyping, dan Rapid Application Development (RAD). Setiap metodologi memiliki tahapan dan artefak yang berbeda-beda, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dokumen ini juga memberikan referensi untuk mendukung pembahasan mengenai perbandingan metodologi pengembangan perangkat lunak tersebut.
Kualitas Source Code dan Pengujian ProgramNoviaAlisa
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pengembangan perangkat lunak, yaitu waterfall, prototype, RAD, spiral, agile, dan scrum. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu, seperti waterfall yang sistematis tetapi memakan waktu lama, sedangkan scrum dan agile lebih fleksibel namun sulit memprediksi waktu pengembangannya.
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...Achmad Lukman Harun
Dokumen tersebut membahas analisis sistem informasi dan pengembangan sistem informasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa analisis sistem informasi adalah langkah penting untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi pengembangan sistem. Dokumen tersebut juga membahas beberapa pendekatan alternatif pengembangan sistem informasi seperti SDLC, waterfall, prototyping, RAD, spiral, dan object oriented.
Sistem pengelolaan jasa notaris dan PPAT akan dibangun menggunakan model Rapid Application Development (RAD) karena memungkinkan penciptaan sistem fungsional utuh dalam waktu singkat. Model ini menekankan siklus pengembangan cepat dengan menggunakan pendekatan berbasis komponen yang dapat digunakan kembali.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Universitas Mercu Buana
Makalah ini membahas tentang mitos-mitos dan metodologi perangkat lunak. Terdapat tiga metode pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan yaitu waterfall, prototyping, dan spiral. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan sistem berdasarkan karakteristik proyek. Makalah ini juga menjelaskan beberapa mitos yang sering dianggap benar dalam pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Model proses perangkat lunak meliputi model air terjun, prototipe, RAD, spiral, dan 4GT. Model air terjun menganut pengembangan sistematis melalui analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe menekankan interaksi antara pengembang dan pengguna melalui prototipe awal. Model RAD fokus pada komponen yang dapat digunakan kembali untuk menghemat waktu pengembangan. Model spiral menggabungkan prototipe dan waterfall dengan mempert
Model CBSE adalah model proses yang menekankan pengembangan perangkat lunak berbasis komponen dengan menggunakan komponen yang sudah ada sebelumnya. Model ini terdiri atas dua tahapan yaitu engineering domain untuk menciptakan model domain dan komponen, serta engineering perangkat lunak untuk menganalisis, merancang, dan membangun perangkat lunak berdasarkan komponen yang telah dibuat.
kualitas source code dan pengujian programRioKomando
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun klasik, prototype, dan rapid application development. Model air terjun klasik menggunakan pendekatan sekuensial dengan 5 tahapan utama sedangkan prototype dan rapid application development lebih menitikberatkan pada pendekatan iteratif dan partisipasi aktif antara pengembang dan klien.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
Perbandingan 3 model sistem informasi meliputi model incremental, waterfall, dan prototyping. Model incremental mengembangkan perangkat lunak secara bertahap bagian demi bagian. Model waterfall memiliki tahapan linier secara berurutan. Model prototyping membangun prototipe awal untuk dievaluasi pelanggan sebelum pengembangan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membandingkan beberapa metodologi pengembangan perangkat lunak seperti Waterfall, Spiral, Incremental, Prototyping, dan Rapid Application Development (RAD). Setiap metodologi memiliki tahapan dan artefak yang berbeda-beda, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dokumen ini juga memberikan referensi untuk mendukung pembahasan mengenai perbandingan metodologi pengembangan perangkat lunak tersebut.
Kualitas Source Code dan Pengujian ProgramNoviaAlisa
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pengembangan perangkat lunak, yaitu waterfall, prototype, RAD, spiral, agile, dan scrum. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu, seperti waterfall yang sistematis tetapi memakan waktu lama, sedangkan scrum dan agile lebih fleksibel namun sulit memprediksi waktu pengembangannya.
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...Achmad Lukman Harun
Dokumen tersebut membahas analisis sistem informasi dan pengembangan sistem informasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa analisis sistem informasi adalah langkah penting untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi pengembangan sistem. Dokumen tersebut juga membahas beberapa pendekatan alternatif pengembangan sistem informasi seperti SDLC, waterfall, prototyping, RAD, spiral, dan object oriented.
Sistem pengelolaan jasa notaris dan PPAT akan dibangun menggunakan model Rapid Application Development (RAD) karena memungkinkan penciptaan sistem fungsional utuh dalam waktu singkat. Model ini menekankan siklus pengembangan cepat dengan menggunakan pendekatan berbasis komponen yang dapat digunakan kembali.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Universitas Mercu Buana
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. SYSTEM DEVELOPMENT
LIFE CYCLE
(WATERFALL MODEL)
KELOMPOK 1 :
M. ERSAM BABUL FIRDAUS
(20157201026)
MOCH. ABDILLAH
(20157201032)
MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT
LUNAK
DOSEN PENGAMPU :
RIZDANIA, S.T., M.KOM
2. PENDAHULUAN
• Systems Development Life Cycle, Atau SDLC (Daur Hidup Pengembangan Sistem) Adalah Proses
Yang Digunakan Oleh Analis Sistem Untuk Menggembangkan Sistem Informasi, Mulai Dari
Perencanaan, Penentuan Kebutuhan, Perancangan, Validasi, Sampai Pelatihan Dan Penyerahan
Kepada Konsumen. SDLC Merupakan Alur Kerja Baku Yang Biasa Dipakai Oleh Perusahaan-
perusahaan Vendor Software Dalam Mengembangkan Software Aplikasi Produksinya.
• Pengembangan Sistem Life Cycle (Sdlc) Adalah Proses Yang Digunakan Oleh Analis Sistem Untuk
Mengembangkan Sistem Informasi, Termasuk Persyaratan, Validasi, Pelatihan, Dan Pengguna
(Stakeholder) Kepemilikan.
3. • Dalam SDLC Terdapat Banyak Model, Salah Satu Nya Adalah Waterfall Model. Waterfall Adalah
Pendekatan SDLC Paling Awal Yang Digunakan Untuk Pengembangan Perangkat Lunak. Dalam
Model Waterfall, Setiap Tahap Harus Berurutan, Dan Tidak Dapat Meloncat Ketahap Berikutnya,
Harus Menyelesaikan Tahap Pertama Baru Lanjut Ke Tahap Ke Dua Dan Seterusnya.
• Metode Waterfall Merupakan Metode Pengembangan Perangkat Lunak Tertua Sebab Sifatnya
Yang Natural. Urutan Dalam Metode Waterfall Bersifat Serial Yang Dimulai Dari Proses
Perencanaan, Analisa, Desain, Dan Implementasi Pada Sistem. Metode Ini Dilakukan Dengan
Pendekatan Yang Sistematis, Mulai Dari Tahap Kebutuhan Sistem Lalu Menuju Ke Tahap
Analisis, Desain, Coding, Testing/Verification, Dan Maintenance. Langkah Demi Langkah Yang
Dilalui Harus Diselesaikan Satu Per Satu (Tidak Dapat Meloncat Ke Tahap Berikutnya) Dan
Berjalan Secara Berurutan, Oleh Karena Itu Di Sebut Waterfall (Air Terjun).
5. 1. REQUIREMENT ANALYSIS
Sebelum Melakukan Pengembangan Perangkat Lunak, Seorang Pengembang Harus
Mengetahui Dan Memahami Bagaimana Informasi Kebutuhan Penggguna Terhadap Sebuah
Perangkat Lunak. Metode Pengumpulan Informasi Ini Dapat Diperoleh Dengan Berbagai Macam
Cara Diantaranya, Diskusi, Observasi, Survei, Wawancara, Dan Sebagainya. Informasi Yang
Diperoleh Kemudian Diolah Dan Dianalisa Sehingga Didapatkan Data Atau Informasi Yang
Lengkap Mengenai Spesifikasi Kebutuhan Pengguna Akan Perangkat Lunak Yang Akan
Dikembangkan.
6. 2. SYSTEM AND SOFTWARE DESIGN
Informasi Mengenai Spesifikasi Kebutuhan Dari Tahap Requirement Analysis Selanjutnya
Di Analisa Pada Tahap Ini Untuk Kemudian Diimplementasikan Pada Desain Pengembangan.
Perancangan Desain Dilakukan Dengan Tujuan Membantu Memberikan Gambaran Lengkap
Mengenai Apa Yang Harus Dikerjakan. Tahap Ini Juga Akan Membantu Pengembang Untuk
Menyiapkan Kebutuhan Hardware Dalam Pembuatan Arsitektur Sistem Perangkat Lunak Yang
Akan Dibuat Secara Keseluruhan.
7. 3. IMPLEMENTATION AND UNIT TESTING
Tahap Implementation And Unit Testing Merupakan Tahap Pemrograman. Pembuatan
Perangkat Lunak Dibagi Menjadi Modul-modul Kecil Yang Nantinya Akan Digabungkan Dalam
Tahap Berikutnya. Disamping Itu, Pada Fase Ini Juga Dilakukan Pengujian Dan Pemeriksaan
Terhadap Fungsionalitas Modul Yang Sudah Dibuat, Apakah Sudah Memenuhi Kriteria Yang
Diinginkan Atau Belum.
8. 4. INTEGRATION AND SYSTEM TESTING
Setelah Seluruh Unit Atau Modul Yang Dikembangkan Dan Diuji Di Tahap Implementasi
Selanjutnya Diintegrasikan Dalam Sistem Secara Keseluruhan. Setelah Proses Integrasi Selesai,
Selanjutnya Dilakukan Pemeriksaan Dan Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Untuk
Mengidentifikasi Kemungkinan Adanya Kegagalan Dan Kesalahan Sistem.
9. 5. OPERATION AND MAINTENANCE
Pada Tahap Terakhir Dalam Metode Waterfall, Perangkat Lunak Yang Sudah Jadi
Dioperasikan Pengguna Dan Dilakukan Pemeliharaan. Pemeliharaan Memungkinkan Pengembang
Untuk Melakukan Perbaikan Atas Kesalahan Yang Tidak Terdeteksi Pada Tahap-tahap Sebelumnya.
Pemeliharaan Meliputi Perbaikan Kesalaha, Perabikan Implementasi Unit Sistem, Dan Peningkatan
Dan Penyesuaian Sistem Sesuai Dengan Kebutuhan.
10. KELEBIHAN WATERFALL MODEL
Kelebihan Metode Waterfall :
• Workflow Yang Jelas
Dengan Menggunakan Model SDLC
Jenis Ini, Mempunyai Rangkaian Alur Kerja
Sistem Yang Jelas Dan Terukur. Masing – Masing
Tim, Memiliki Tugas Dan Tanggung Jawab Sesuai
Dengan Bidang Keahliannya. Serta Dapat
Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Dengan Alokasi
Waktu Yang Telah Ditentukan Sebelumnya.
• Hasil Dokumentasi Yang Baik
Waterfall Merupakan Pendekatan Yang
Sangat Metodis, Dimana Setiap Informasi Akan
Tercatat Dengan Baik Dan Terdistribusi Kepada
setiap Anggota Tim Secara Cepat Dan Akurat.
Dengan Adanya Dokumen, Maka
Pekerjaan Dari Setiap Tim Akan Menjadi Lebih
Mudah, Serta Mengikuti Setiap Arahan Dari
Dokumen Tersebut.
• Dapat Menghemat Biaya
Kelebihan Yang Selanjutnya Tentu Saja
Dari Segi Resource Dan Biaya Yang Dikeluarkan
Oleh Suatu Perusahaan Dengan Menggunakan
Model Ini. Jadi, Dalam Hal Ini Klien Tidak Dapat
Mencampuri Urusan Dari Tim Pengembang
Aplikasi. Sehingga Pengeluaran Biaya Menjadi
Lebih Sedikit.
11. KEKURANGAN WATERFALL MODEL
Kekuranan Metode Waterfall :
• Membutuhkan Tim Yang Solid
Untuk Menggunakan Model SDLC Ini, Tentu Saja
Membutuhkan Dukungan Dari Setiap Stakeholders Yang Ada.
Setiap Tim Harus Mempunyai Kerja Sama Dan Koordinasi
Yang Baik. Dikarenakan, Apabila Salah Satu Tim Tidak Dapat
Menjalankan Tugas Dengan Semestinya, Maka Akan Sangat
Berpengaruh Terhadap Alur Kerja Tim Yang Lain.
• Masih Kurangnya Fleksibilitas
Semua Tim Dituntut Untuk Bekerja Sesuai
Dengan Arahan Dan Petunjuk Yang Telah Ditetapkan Di Awal.
Sehingga, Klien Tidak Dapat Mengeluarkan Pendapat Dan
Feedback Kepada Tim Pengembang. Klien Hanya Dapat
Memberikan Masukan Pada Tahap Awal Perancangan Sistem
Perangkat Lunak Saja.
• Tidak Dapat Melihat Gambaran Sistem Dengan Jelas
Dengan Model Waterfall, Customer Tidak Dapat
Melihat Gambaran Sistem Secara Jelas. Berbeda Dengan
Model Agile Yang Dapat Terlihat Dengan Baik Meskipun
Masih Dalam Proses Pengembangan.
12. PENERAPAN WATERFALL MODEL
• Saat Yang Paling Tepat Menggunakan Waterfall Model Ini Adalah Ketika Proyek Yang
Dikerjakan Tak Terlalu Besar Dan Tidak Dibutuhkan Perubahan Terus- Menerus.
• Mengapa Begitu? Karena Salah Satu Kekurangan Model Ini Adalah Ketika Ada Kesalahan, Hal
Tersebut Hanya Bisa Diperbaiki Dalam Taham Itu Saja. Kalau Sudah Tahap Lain Baru
Mengetahui Adanya Kesalahan Maka Akan Merepotkan. Meskipun Begitu, Hal Ini Memang
Dapat Membuat Kita Terbiasa Untuk Teliti Dari Awal Agar Terhindar Dari Kesalahan- Kesalahan
Seperti Ini.
13. CONTOH KASUS
Jurnal : IMPLEMENTASI MODEL WATERFALL PADA SISTEM
INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PT.PAMINDO TIGA
T)
Jurnal : MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA
Volume Dan Halaman : Vol 2, No 2, April 2018, Halaman 1-9
Tahun : 2018
Jurnal Berjudul IMPLEMENTASI MODEL WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN
BARANG BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PT.PAMINDO TIGA T) Merupakan Implementasi Dari Model Waterfall.
Berdasarkan Hasil Analisa Pada Penelitian Ini Penulis Menggunakan Metode SDLC Dengan Model Waterfall Sedangkan
Tool Yang Digunakan Berupa ERD (Entity Relationship Diagram) Dan UML (United Modelling Languange) Dan Dengan
Adanya Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Ini Dapat Lebih Mudah Dalam Mendapatkan Informasi Terbaru,
Serta Mempermudah Dalam Pengolahan Data Barang Masuk Dan Barang Keluar. Penggunaan Model Waterfall Ini Sangat
Cocok Digunakan Untuk Pembuatan Aplikasi Berskala Besar Yang Melibatkan Banyak Sumber Daya Manusia Dan
Prosedur Kerja Yang Kompleks Seperti Pada Penelitian Ini.