6. jelaskan beberapa kritikan yang dikemukakan terhadap etika bisnis. Apa yang bisa dijawab?
1. Etika bisnis mendiskriminasi
Peter Drucker, ahli ternama dalam bidang teori manajemen. Ia mengkritik bahwa etika bisnis
menjalankan semacam diskriminasi. Ada yang suatu etika yang berlaku bagi semua orang, penguasa
atau rakyat, kaya atau miskin, yang kuat dan lemah. Mereka berpendapat bahwa perbuatan yang
bersifat tidak imoral atau ilegal jika dilakukan oleh ordinary folk (orang biasa), menjadi immoral atau
illegal kalau dilakukan oleh orang bisnis. Dan Drucker menyimpulkan bahwa etika bisnis itu
menunjukkan adanya sisa-sisa dari sikap bermusuhan yng lama terhadap bisnis dan kegiatan ekonomis.
Kritiknya berasal dari salah paham besar terhadap maksud etika bisnis. Justru karena orang
bisnis merupakan ordinary folk, mereka membutuhkan etika. Etika bisnis adalah penerapan prinsip-
prinsip moral yang umum pada suatu bidang yang khusus. Etika bisnis menjadi suatu ilmu dengan
identitas tersendiri, bukan karena adanya norma-norma yang tidak berlaku untuk bidang lain, melainkan
karena aplikasi norma-norma moral yang umum atas suatu wilayah kegiatan menusiawi yang minta
perhatian khusus, sebab keadaannya dan masalahnya memiliki corak tersendiri.
2. Etika bisnis itu kontradiktif
Kritik lain berasal dari kalangan popular yang cukup luas, orang – orang ini menilai etka bisnis
sebagai suatu usaha yang naïf. Dunia bisnis itu ibarat rimba raya dimana tidak ada tempat untuk etika.
Bisnis merupaka suatu unsur mutlak dalam masyarakat modern. Tetapi dengan fenomena social
yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima
dalam pergaulan social, termasuk juga aturan-aturan moral.
3. Etika bisnis tidak praktis
Menurut Andrew Stark, seorang dosen manajemen di Universitas Toronto, Kanada. Etika bisnis
adalah “too general, too theoretical, too impractical”. Ia menilai, kesenjangan besar menganga antara
etika bisnis akademis dan para professional di bidang manajemen. Ia mendengar pertanyaan sejauh
mana kapitalisme bisa dibenarkan atau apakah dari segi etika harus diberi preferensi kepada sosialisme
dan memberi komentar.
Sebagai ilmu, etika bisnis selalu bergerak pada taraf refleksi dan akibatnya pada taraf teoritis
juga. Kedaan itu seperti putar balik antara implementasi dan teoritisnya. Adalah naïf sekali jika kita
mengerti etika bisnis sebagai buku resep yang menyajikan petunjuk yang siap pakai untuk setiap
keputusan yang diambil.
4. Etikawan tidak bisa mengambil alih tanggung jawab
Setiap manusia merupakan pelaku moral yang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
Kritikan ini juga berdasarkan salah paham. Etika bisnis sama sekali tidak bermaksud mengambil alih
tanggung jawab etis dari para pelaku bisnis. Etika bisnis atau cabang etika terapan lainnya tidak memiliki
keahlian dalam bidang tersebut. Namun etika bisnis bias memberi sumbangsih meningkatkan kesadaran
moral dan membuka mata untuk segi-segi etis bagi pebisnis. Berikutnya, etika bisnis melandasi
argument-argumen agar tahan uji. Sedangkan etikawan hanya menguasai literature di bidangnya dan
memecahkan kasus dengan jalan keluar yang pernah diupayakan saat mengatasi kasus-kasus sejenis.

ETIKA BISNIS

  • 1.
    6. jelaskan beberapakritikan yang dikemukakan terhadap etika bisnis. Apa yang bisa dijawab? 1. Etika bisnis mendiskriminasi Peter Drucker, ahli ternama dalam bidang teori manajemen. Ia mengkritik bahwa etika bisnis menjalankan semacam diskriminasi. Ada yang suatu etika yang berlaku bagi semua orang, penguasa atau rakyat, kaya atau miskin, yang kuat dan lemah. Mereka berpendapat bahwa perbuatan yang bersifat tidak imoral atau ilegal jika dilakukan oleh ordinary folk (orang biasa), menjadi immoral atau illegal kalau dilakukan oleh orang bisnis. Dan Drucker menyimpulkan bahwa etika bisnis itu menunjukkan adanya sisa-sisa dari sikap bermusuhan yng lama terhadap bisnis dan kegiatan ekonomis. Kritiknya berasal dari salah paham besar terhadap maksud etika bisnis. Justru karena orang bisnis merupakan ordinary folk, mereka membutuhkan etika. Etika bisnis adalah penerapan prinsip- prinsip moral yang umum pada suatu bidang yang khusus. Etika bisnis menjadi suatu ilmu dengan identitas tersendiri, bukan karena adanya norma-norma yang tidak berlaku untuk bidang lain, melainkan karena aplikasi norma-norma moral yang umum atas suatu wilayah kegiatan menusiawi yang minta perhatian khusus, sebab keadaannya dan masalahnya memiliki corak tersendiri. 2. Etika bisnis itu kontradiktif Kritik lain berasal dari kalangan popular yang cukup luas, orang – orang ini menilai etka bisnis sebagai suatu usaha yang naïf. Dunia bisnis itu ibarat rimba raya dimana tidak ada tempat untuk etika. Bisnis merupaka suatu unsur mutlak dalam masyarakat modern. Tetapi dengan fenomena social yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan social, termasuk juga aturan-aturan moral. 3. Etika bisnis tidak praktis Menurut Andrew Stark, seorang dosen manajemen di Universitas Toronto, Kanada. Etika bisnis adalah “too general, too theoretical, too impractical”. Ia menilai, kesenjangan besar menganga antara etika bisnis akademis dan para professional di bidang manajemen. Ia mendengar pertanyaan sejauh mana kapitalisme bisa dibenarkan atau apakah dari segi etika harus diberi preferensi kepada sosialisme dan memberi komentar. Sebagai ilmu, etika bisnis selalu bergerak pada taraf refleksi dan akibatnya pada taraf teoritis juga. Kedaan itu seperti putar balik antara implementasi dan teoritisnya. Adalah naïf sekali jika kita mengerti etika bisnis sebagai buku resep yang menyajikan petunjuk yang siap pakai untuk setiap keputusan yang diambil. 4. Etikawan tidak bisa mengambil alih tanggung jawab Setiap manusia merupakan pelaku moral yang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Kritikan ini juga berdasarkan salah paham. Etika bisnis sama sekali tidak bermaksud mengambil alih tanggung jawab etis dari para pelaku bisnis. Etika bisnis atau cabang etika terapan lainnya tidak memiliki
  • 2.
    keahlian dalam bidangtersebut. Namun etika bisnis bias memberi sumbangsih meningkatkan kesadaran moral dan membuka mata untuk segi-segi etis bagi pebisnis. Berikutnya, etika bisnis melandasi argument-argumen agar tahan uji. Sedangkan etikawan hanya menguasai literature di bidangnya dan memecahkan kasus dengan jalan keluar yang pernah diupayakan saat mengatasi kasus-kasus sejenis.