2. Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
2
Tahun 2022 - 2024
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
TARGET
2022 2023 2024
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
2
Persentase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di Fasyankes
Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan
pelayanan rehabiltasi medis
10500 11000 11500
30%
90%
30%
90%
60%
60%
3.
4.
5. Indikator 3
5
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
TARGET
2022 2023 2024
Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan
pelayanan rehabiltasi medis
Definisi Operasional
Jumlah penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/atau pembantaran dan/atau kasus
putusan pengadilan dan/atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/atau rawat inap di
Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
10500 11000 11500
Cara Penghitungan
Jumlah kumulatif penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/ atau
pembantaran, dan/ atau kasus putusan pengadilan dan/ atau mendapatkan layanan rehabilitasi
medis rawat jalan dan/ atau rawat inap di IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor).
Data didapatkan dari pelaporan IPWL dan aplikasi Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan
Rehabilitasi Medis (SELARAS) dan/atau Dinas Kesehatan Provinsi
6. 6
No. Provinsi
Jumlah
Kab/Kota
Prevalensi
Pengguna NAPZA
Satu Tahun
Terakhir
Baseline
Target (Kumulatif)
2020 2021 2022 2023 2024
1 Gorontalo 6 1,19 0 6 12 18 23 29
2 Sulbar 6 1,70 1 7 13 19 24 30
3 NTT 22 0,99 2 23 45 66 88 109
4 Sultra 17 1,58 2 19 35 52 68 85
5 Sulut 15 1,71 3 18 32 47 61 76
6 Papua Barat 13 1,64 3 16 28 41 54 66
7 Papua 29 1,70 5 33 61 90 118 146
8 Maluku 11 1,59 6 17 27 38 49 60
9 Maluku Utara 10 1,52 12 22 31 41 51 61
10 Kaltara 5 1,07 14 19 24 29 33 38
11 Sulteng 13 1,70 14 27 39 52 65 77
Berdasarkan Prevalensi Pengguna Napza Satu Tahun Terakhir, sumber Survei BNN 2017
Indikator keswa adalah melakukan deteksi dini pada usia 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa. Sasarannya adalah kelompok berisiko seperti anak usia sekolah, remaja, ibu hamil, ibu nifas, kelompok pekerja migran, kelompok marginal (narapidana, penyalahguna NAPZA), dan lansia yang akan dilakukan skrining kesehatan jiwa dengan menggunakan instrument SDQ (15-18) dan SRQ (≥18 tahun) dengan target tahun ini 30%
Indikator kedua adalah penyandang gangguan jiwa dengan menghitung cakupan penderita ODGJ berat dan GME yang mendapatkan layanan di fasyankes dengan target tahun ini 30%
Indikator ketiga adalah Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan pelayanan rehabiltasi medis dengan target tahun ini 11000 orang