Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang coach agar dapat memberikan coaching yang efektif untuk meningkatkan kinerja, meliputi sikap positif, berfokus pada tujuan, dukungan, serta perhatian."
Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang coach agar dapat memberikan coaching yang efektif untuk meningkatkan kinerja, meliputi sikap positif, berfokus pada tujuan, dukungan, serta perhatian."
Performance Coaching is a process where one person facilitates the development and action planning of another, in order that the individual can bring about changes in their lives. Performance Coaching is not advice giving and does not involve the coach sharing their experience or opinions.
Modul ini membahas tentang coaching untuk mengembangkan orang lain dengan tujuan memberikan pemahaman dasar tentang pengertian, tujuan, dan teknik coaching serta membuat rencana pengembangan selama 3 bulan untuk peserta pelatihan menjadi wirausaha pemula menggunakan model GROW dan monitoring & evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan pemudahcara dalam sesi kaunseling kelompok untuk membantu ahli-ahli kelompok. Pemudahcara dapat menggunakan kemahiran seperti menyoal, mencungkil, menyediakan suasana kelompok, dan kemahiran melayan untuk memudahkan perbincangan di kalangan ahli kelompok. Kedudukan tubuh, ekspresi wajah, pandangan mata, dan mengikuti percakapan klien penting bagi
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran asas kaunseling, termasuk definisi kaunseling, tahap-tahap dalam proses kaunseling seperti pembentukan hubungan, penetapan tujuan, penerokaan masalah, dan penamatan sesi. Proses kaunseling bertujuan untuk membantu klien mengenali diri dan masalahnya serta mengambil tindakan untuk penyelesaian masalah.
Proses kaunseling melibatkan interaksi antara kaunselor dan klien untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya. Ia terdiri daripada 6 peringkat utama: membina hubungan, pengukuran dan diagnosis, membina matlamat, intervensi dan penyelesaian masalah, penamatan dan susulan, serta penyelidikan dan penilaian. Kemahiran mendengar merupakan aspek penting dalam membina hubungan dan memahami klien melal
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara coaching dan counseling. Coaching berfokus pada mengajarkan ketrampilan baru untuk mencapai tujuan, sedangkan counseling bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku dengan membantu seseorang menemukan solusi masalahnya sendiri. Keduanya memiliki peran dan situasi yang berbeda dalam membantu seseorang meningkatkan kinerja atau menyelesaikan masalahnya.
Dokumen tersebut membahas proses bimbingan dan kaunseling yang terdiri dari tiga fasa yaitu fasa sebelum, selama, dan sesudah proses kaunseling. Fasa selama proses kaunseling meliputi beberapa peringkat seperti penyediaan, penjelasan masalah, pembentukan hubungan, penerokaan solusi, penguatan klien, dan perancangan tindakan. Proses ini bertujuan untuk membantu klien menyelesaikan masalahny
Dokumen tersebut membahas tentang teknik wawancara kerja, mulai dari tujuan wawancara, definisi wawancara, jenis dan teknik wawancara, persiapan bagi pewawancara dan pelamar, serta hal-hal yang perlu dihindari oleh pelamar dalam wawancara kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan komunikasi yang efektif untuk kehidupan dan pekerjaan yang berkualitas. Keterampilan ini meliputi kemampuan bertanya dan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik yang membangun, serta memberikan instruksi secara jelas dan empatik. Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan hubungan antarorang, mengurangi stres, dan mencapai hasil yang lebih baik.
Modul ini membahas tentang coaching untuk mengembangkan orang lain dengan tujuan memberikan pemahaman dasar tentang pengertian, tujuan, dan teknik coaching serta membuat rencana pengembangan selama 3 bulan untuk peserta pelatihan menjadi wirausaha pemula menggunakan model GROW dan monitoring & evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan pemudahcara dalam sesi kaunseling kelompok untuk membantu ahli-ahli kelompok. Pemudahcara dapat menggunakan kemahiran seperti menyoal, mencungkil, menyediakan suasana kelompok, dan kemahiran melayan untuk memudahkan perbincangan di kalangan ahli kelompok. Kedudukan tubuh, ekspresi wajah, pandangan mata, dan mengikuti percakapan klien penting bagi
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran asas kaunseling, termasuk definisi kaunseling, tahap-tahap dalam proses kaunseling seperti pembentukan hubungan, penetapan tujuan, penerokaan masalah, dan penamatan sesi. Proses kaunseling bertujuan untuk membantu klien mengenali diri dan masalahnya serta mengambil tindakan untuk penyelesaian masalah.
Proses kaunseling melibatkan interaksi antara kaunselor dan klien untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya. Ia terdiri daripada 6 peringkat utama: membina hubungan, pengukuran dan diagnosis, membina matlamat, intervensi dan penyelesaian masalah, penamatan dan susulan, serta penyelidikan dan penilaian. Kemahiran mendengar merupakan aspek penting dalam membina hubungan dan memahami klien melal
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara coaching dan counseling. Coaching berfokus pada mengajarkan ketrampilan baru untuk mencapai tujuan, sedangkan counseling bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku dengan membantu seseorang menemukan solusi masalahnya sendiri. Keduanya memiliki peran dan situasi yang berbeda dalam membantu seseorang meningkatkan kinerja atau menyelesaikan masalahnya.
Dokumen tersebut membahas proses bimbingan dan kaunseling yang terdiri dari tiga fasa yaitu fasa sebelum, selama, dan sesudah proses kaunseling. Fasa selama proses kaunseling meliputi beberapa peringkat seperti penyediaan, penjelasan masalah, pembentukan hubungan, penerokaan solusi, penguatan klien, dan perancangan tindakan. Proses ini bertujuan untuk membantu klien menyelesaikan masalahny
Dokumen tersebut membahas tentang teknik wawancara kerja, mulai dari tujuan wawancara, definisi wawancara, jenis dan teknik wawancara, persiapan bagi pewawancara dan pelamar, serta hal-hal yang perlu dihindari oleh pelamar dalam wawancara kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan komunikasi yang efektif untuk kehidupan dan pekerjaan yang berkualitas. Keterampilan ini meliputi kemampuan bertanya dan mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik yang membangun, serta memberikan instruksi secara jelas dan empatik. Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan hubungan antarorang, mengurangi stres, dan mencapai hasil yang lebih baik.
Similar to dasar-dasar untuk melakukan kegiatan COACHING (20)
MEMIMPIN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI.pptxHakamNiazi
untuk dapat mengerti :
proses – proses perubahan, penis perubahan orgisatoris yang berbeda, mempengaruhi budaya organisatoris, mengembangkan sebuah visi, menerapkan perubahan dan meningkatkan inovasi dan pembelajaran
bab 8 TEORI KONTINGENSI DASAR UNTUK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF.pptxHakamNiazi
Teori kontingensi adalah sebuah pendekatan dalam manajemen organisasi yang menyatakan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk mengatur sebuah perusahaan, memimpin sebuah tim, atau membuat keputusan.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. Ciri Coaching
• Relasi relatif formal. Ada kesepakatan. Sering
melibatkan pihak ketiga
• 4 - 12 pertemuan, 2 - 12 bulan
• Fokus pada kinerja
• Coach itu seorang generalis
• Modal dasar: softskill
• Fokus : Sering ganda, individu dan organisasi
6. Peran Coach
• Pengatur waktu
• Memastikan coachee menentukan tujuan,
strategi dan tindakan yang jelas
• Menjaga kepercayaan klien
• Menjaga coachee selalu fokus pada tujuannya
7. Peran Coachee
• Memilih bidang coaching
• Menciptakan tujuan yang spesifik, strategi dan
tindakan yang akan dilaksanakan
• Menentukan batasan waktu
10. LEVEL 1
• Pendengar lebih banyak sibuk sendiri memikirkan apa
yang akan diucapkannya sendiri dari pada
mendengarkan ucapan lawan bicara. Ini tingkat paling
rendah bahkan pembicara bisa mengatakan bahwa
pendengarnya tidak mendengarkan ucapannya
• Pembicara: “Saya pikir kita harus mengadakan rapat
staf untuk membicarakan hal tersebut”
• Pendengar: “ Ya, tetapi penyelesaiannya adalah dengan
menyewa beberapa konsultan”
11. LEVEL 2
• Memberikan jawaban dengan fokus pendengar
bukan fokus pada pembicara. Tingkat ini yang
umumnya terjadi pada percakapan sehari-hari.
• Pembicara: “Saya tak tahu apa yang akan saya
lakukan untuk mendapatkan promosi”
• Pendengar: “Saya telah menyampaikan surat
pengajuan untuk mendapatkan promosi”
12. LEVEL 3
• Memberikan nasihat, tetapi lebih fokus pada
pendengar daripada pada pembicara. Tingkatan
ini bisa menjadi Tingkat I bila ternyata pembicara
lebih ingin mendapatkan simpati daripada
penjelasan atau nasihat-nasihat.
• Pembicara: “Saya tidak tahu apa yang akan saya
lakukan untuk mendapatkan promosi”
• Pendengar: “Jika saya menjadi anda, maka saya
akan............”
13. LEVEL 4
• Mendengarkan dan mengajak pembicara untuk
terus berbicara dan memberikan penjelasan.
Setiap orang sering tidak tahu apa lagi yang harus
dikatakannya, tetapi sebuah perkataan atau
pertanyaan dari si pendengar akan membantunya
untuk terus bercerita.
• Pembicara: “Saya tidak tahu apa yang akan saya
lakukan untuk mendapatkan promosi”
• Pendengar: “kenapa anda tidak yakin?”
14. LEVEL 5
• Mendengarkan makna di balik kata-kata yang
disampaikan, mendengarkan dalam keheningan,
dan mendengarkan dengan menggunakan intuisi.
• Pembicara: “Saya tidak tahu apa yang akan saya
lakukan untuk mendapatkan promosi”
• Pendengar: “Apa yang membuat anda tidak
yakin?”
• Pembicara: “ Saya telah merencanakan untuk
bertemu dengan atasan saya tetapi saya tidak
pernah melihat ada waktu yang cocok untuk
menyampaikannya.”
15. Level 5
• Pendengar: “Kenapa bisa terjadi seperti itu”
• Pembicara: “Oh, saya tidak tahu. Saya yang sibuk atau
mungkin dia yang sibuk. Saya tidak tahu lagi bagaimana
harus melakukannya”
• Pendengar: “Adakah hal lain yang menghalangi Anda
melakukannya?”
• Pembicara: “Sebenarnya, saya menunda melakukannya
karena saya takut menanyakannya”
• Pendengar: “ Apa yang Anda takutkan?”
• Pembicara: “Saya takut dia tidak menyetujui
permohonan saya tersebut”
20. • Mengulang kembali dengan kata yang
berbeda
• Meringkas
• Merefleksikan kembali
21. Mengulang kembali dengan kata yang
berbeda
• Teknik ini dapat meyakinkan coach dan coachee
mengerti apa yang telah dikatakan sebelumnya. Hal ini
merupakan alat yang berguna bagi coach untuk
membantu coachee mendapatkan pemikiran baru
• Coachee: “Saya tidak ingin menghadiri rapat
pemasaran karena setiap orang hany berbicara satu
kali”
• Coach: “Mereka tidak membiarkan anda
menyampaikan apa yang ingin anda sampaikan?”
• Coachee: “Tidak, tapi lebih karena saya mempunyai
kesulitan untuk menyampaikan apa yang ingin saya
sampaikan”
22. Meringkas
• Terkadang coachee tidak berhenti menceritakan
peristiwa atau masalah dan terus menceritakannya
secara rinci. Mempersingkat apa yang coachee
ceritakan adalah cara yang sopan dalam
menghentikannya bercerita
• Coachee: “Saya mengalami hari yang sangat
menjengkelkan. Baterai telepon saya hampir habis
energinya dan kereta datang terlambat, yang
seharusnya saya bisa mengisi baterai telepon saya di
kereta tersebut, sehingga saya harus kehilangan
koneksi. Dan ketika sudah sampai di kereta, ternyata
saya lupa membawa alat charger sehingga....”
• Coach: “Kedengarannya hari anda dimulai dengan hal
yang melelahkan. Bagaimana perasaan anda
sekarang?”
23. Merefleksikan kembali
• Merefleksikan kembali kata-kata yang disampaikan
oleh coachee merupakan alat yang paling bermanfaat
untuk dapat menegaskan kepada coachee bahwa
mereka didengarkan dengan baik oleh coach dan apa
yang mereka katakan ada sesuatu yang berharga untuk
didengarkan.
• Coachee: “Saya ingin memulai usaha sendiri,
menemukan rekan yang baik dan yang bersedia diajak
bekerja sama, lalu saya akan mencari klien”
• Coach: “Anda ingin memulai usaha sendiri,
menemukan rekan yang baik dan mencari klien?
• Coachee: “Tepat sekali!”
32. Definition: Topic
• Klarifikasi topik Coaching
• Membentuk sebuah gambar keberhasilan
• Menetapkan tujuan Coaching
• Ekspresikan impian
33. Discovery
• Coach meminta klien untuk menceritakan
pengalaman positifnya.
• Klien merenungkan aspek-aspek positif dari
pengalaman tersebut.
• Klien dan coach bersama-sama mencari
persamaan di antara beberapa pengalaman
positif yang ada
• Klien menerapkan hasil pembelajarannya ke
dalam topik coaching
34. DREAM
• Klien mengakui aspirasi-aspirasi dan
kelebihan-kelebihannya
• Klien dan coach mengantisipasi impian klien
• Klien menyatakan impiannya
35. DESIGN
• Klien fokus pada prioritas
• Klien merefleksikan cara-cara seolah-olah ia
menjalani impian tersebut
• Klien mengambil tindakan untuk memasukkan
elemen-elemen impiannya dalam kehidupan
sehari-harinya
36. DESTINY
• Klien dan coach mengenali dan merayakan
impian klien di masa kini.
• Klien dan coach memusatkan perhatian pada
cara-cara untuk bertindak, memperluas
kapabilitas, dan meningkatkan ketekunan
untuk mewujudkan impian tersebut.
• Coach mempersiapkan klien untuk dapat
melanjutkan