Dampak Negatif dari Pornografi 2 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan narkoba. Selain merusak moral, bahaya pornografi juga dapat merusak otak. Oleh karena itu, pendidikan pada anak dalam mengenal bahaya pornografi perlu ditingkatkan agar anak terhindar dari hal-hal negatif. Tidak hanya pendidian moral, akan tetapi pendidikan agama juga perlu diperkuat agar anak dapat terhindar dari perbuatan buruk.
Bahaya Penyebaran Pornografi melalui media elektronik yang salah satu media internet. Internet selain memiliki manfaat yang baik, namun juga bisa menjadi buruk apabila informasi yang di akses adalah hal yang negatif seperti sara, ataupun pornografi. Sedangkan pengguna internet sendiri juga adalah remaja umur 13 - sampai dengan 20 tahun yang masih labil akan hal-hal seperti pornografi.
Dalam presentasi ini akan menyajikan tentang pengetahuan tentang pornografi dan apa sajakah cara untuk meminimalisir konten internet yang berbau pornografi mulai dari pengetahuan dari mengawasi anak dengan menambahkan blocker pada content-content yang mengandung pornografi ataupun sebagainya.
KPPPA bekerjasama dengan ECPAT Indonesia sejak tahun 2018, telah berhasil menyusun Pedoman Desa/Kelurahan Bebas dari Pornografi. Pedoman tersebut disusun berdasarkan hasil assesmen ditingkat kelurahan/desa, yang melibatkan stakeholder desa/kelurahan, organisasi masyarakat dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Hingga ditahun 2019 KPPPA dengan ECPAT Indonesia telah membentuk dan mendampingi 9 Desa/Kelurahan yang telah mendeklarasikan menjadi Desa bebas dari pornografi anak. Dimana Desa-Desa tersebut bersama masyarakat bahu membahu membangun sistem pencegahan dan penanganan serta perlindungan anak dari pornografi.
Berdasarkan pada keberhasilan tersebut KPPPA dengan ECPAT Indonesia kembali akan melanjutkan program kerjasama di tahun 2021 dalam upaya Pencegahan dan Penanganan Pornografi anak di Indonesia, dengan membangun sistem perlindungan anak dari bahaya pornografi berbasis Desa/Kelurahan.
Bahaya Penyebaran Pornografi melalui media elektronik yang salah satu media internet. Internet selain memiliki manfaat yang baik, namun juga bisa menjadi buruk apabila informasi yang di akses adalah hal yang negatif seperti sara, ataupun pornografi. Sedangkan pengguna internet sendiri juga adalah remaja umur 13 - sampai dengan 20 tahun yang masih labil akan hal-hal seperti pornografi.
Dalam presentasi ini akan menyajikan tentang pengetahuan tentang pornografi dan apa sajakah cara untuk meminimalisir konten internet yang berbau pornografi mulai dari pengetahuan dari mengawasi anak dengan menambahkan blocker pada content-content yang mengandung pornografi ataupun sebagainya.
KPPPA bekerjasama dengan ECPAT Indonesia sejak tahun 2018, telah berhasil menyusun Pedoman Desa/Kelurahan Bebas dari Pornografi. Pedoman tersebut disusun berdasarkan hasil assesmen ditingkat kelurahan/desa, yang melibatkan stakeholder desa/kelurahan, organisasi masyarakat dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Hingga ditahun 2019 KPPPA dengan ECPAT Indonesia telah membentuk dan mendampingi 9 Desa/Kelurahan yang telah mendeklarasikan menjadi Desa bebas dari pornografi anak. Dimana Desa-Desa tersebut bersama masyarakat bahu membahu membangun sistem pencegahan dan penanganan serta perlindungan anak dari pornografi.
Berdasarkan pada keberhasilan tersebut KPPPA dengan ECPAT Indonesia kembali akan melanjutkan program kerjasama di tahun 2021 dalam upaya Pencegahan dan Penanganan Pornografi anak di Indonesia, dengan membangun sistem perlindungan anak dari bahaya pornografi berbasis Desa/Kelurahan.
Kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak merupakan sebuah bentuk perilaku tidak hanya dimaknai sebagai hubungan seksual biasa tetapi juga merupakan serangan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak yang menimbulkan perlukaan pada organ seksual, menimbulkan dampak psikologis pada korban dan bahkan menimbulkan luka atau lecet pada organ tubuh lainnya hingga menimbulkan kematian. Agresiftas seksual anak memiliki pola tidak sama dengan orang dewasa, sebagian besar kekerasan seksual yang dilakukan anak, dilakukan secara berkelompok. Eskalasi seksual tidak hanya terjadi di perkotaan tetapi juga di perdesaan bahkan di pedalaman sekalipun. Faktor yang paling dominan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya kekerasan seksual adalah paparan pornografi yang dialami oleh anak. Faktor-faktor lain tidak bisa diangap remeh yaitu pengaruh teman sebaya, minimnya pendidikan dalam memanfaatkan bahaya internet pada anak, terbatasnya pengetahuan orang tua dan guru dalam melindungi anakanak dari bahaya internet.
Dokumen ini dibuat untuk paparan di acara genposting (Generasi Positif Thinking) yang diselenggarakan pada 21 - 23 November 2018 di Medan bersama Dirjen IKP Kementerian Kominfo RI.
Dokumen ini dapat digunakan oleh rekan Relawan TIK se Indonesia untuk paparan saat menjadi pendamping masyarakat terutama siswa SMP/SMA dan sederajat agar memiliki kesadaran pemanfaatan medsos secara positif melalui pembuatan konten bermanfaat.
Semoga bermanfaat dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat di sekitar Relawan TIK dimanapun berada.
Tidak dipungkiti bahwa internet banyak menyumbang banyak manfaat, namun konten yang ada bukan hanya hal yang baik saja, pasti hal-hal yang buruk juga banyak. Sebanyak 80 persen pengguna internet ini adalah remaja umur 15-19 tahun. Kebanyakan diumur yang sangat muda, mereka cenderung menggunakan internet untuk hal-hal yang bersifat menghibur.
Dengan begitu sangat memungkinkan jika para generasi muda ini mengakses konten yang bersifat sara atau pornografi. Penyebarannya bisa lewat media social bahkan situs-situs tertentu. Pada tahun 2007, Komisi Nasional Anak melakukan penelitian bahwa 97 persen remaja pernah menontotn tayangan pornografi (viva.co.id/2016). Hal ini dinilai sangatlah mengkhawatirkan karena jika anak-anak terus-menerus mengkonsumsi pornografi, memungkinkan mereka mengalami gangguan perilaku termasuk seksual.
Kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak merupakan sebuah bentuk perilaku tidak hanya dimaknai sebagai hubungan seksual biasa tetapi juga merupakan serangan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak yang menimbulkan perlukaan pada organ seksual, menimbulkan dampak psikologis pada korban dan bahkan menimbulkan luka atau lecet pada organ tubuh lainnya hingga menimbulkan kematian. Agresiftas seksual anak memiliki pola tidak sama dengan orang dewasa, sebagian besar kekerasan seksual yang dilakukan anak, dilakukan secara berkelompok. Eskalasi seksual tidak hanya terjadi di perkotaan tetapi juga di perdesaan bahkan di pedalaman sekalipun. Faktor yang paling dominan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya kekerasan seksual adalah paparan pornografi yang dialami oleh anak. Faktor-faktor lain tidak bisa diangap remeh yaitu pengaruh teman sebaya, minimnya pendidikan dalam memanfaatkan bahaya internet pada anak, terbatasnya pengetahuan orang tua dan guru dalam melindungi anakanak dari bahaya internet.
Dokumen ini dibuat untuk paparan di acara genposting (Generasi Positif Thinking) yang diselenggarakan pada 21 - 23 November 2018 di Medan bersama Dirjen IKP Kementerian Kominfo RI.
Dokumen ini dapat digunakan oleh rekan Relawan TIK se Indonesia untuk paparan saat menjadi pendamping masyarakat terutama siswa SMP/SMA dan sederajat agar memiliki kesadaran pemanfaatan medsos secara positif melalui pembuatan konten bermanfaat.
Semoga bermanfaat dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat di sekitar Relawan TIK dimanapun berada.
Tidak dipungkiti bahwa internet banyak menyumbang banyak manfaat, namun konten yang ada bukan hanya hal yang baik saja, pasti hal-hal yang buruk juga banyak. Sebanyak 80 persen pengguna internet ini adalah remaja umur 15-19 tahun. Kebanyakan diumur yang sangat muda, mereka cenderung menggunakan internet untuk hal-hal yang bersifat menghibur.
Dengan begitu sangat memungkinkan jika para generasi muda ini mengakses konten yang bersifat sara atau pornografi. Penyebarannya bisa lewat media social bahkan situs-situs tertentu. Pada tahun 2007, Komisi Nasional Anak melakukan penelitian bahwa 97 persen remaja pernah menontotn tayangan pornografi (viva.co.id/2016). Hal ini dinilai sangatlah mengkhawatirkan karena jika anak-anak terus-menerus mengkonsumsi pornografi, memungkinkan mereka mengalami gangguan perilaku termasuk seksual.
Rubahlah cara anda membuat slide presentasi yang membosankan, membuat mengantuk dan yang itu iu saja. karena seseorang telah membocorkan rahasianya pada saya, dan mungkin saya akan bocorkan rahasia ini pada kamu juga.... mau tau??
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. Dampak Negatif
⢠Kerusakan Otak
⢠Merusak Keseimbangan hormone
⢠Perpustakaan Porno di otak
⢠Bahaya bagi yang belum menikah
⢠Bagi yang sudah menikah, hubungan dengan pasangan bisa
rusak
⢠Dampak terhadap keturunan, vibrasi pornografi
3. Kerusakan Otak
⢠Ahli Bedah Otakdari AS, Dr. Donald Hilton Jr, mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya
merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak
otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat
mata ke otaknya. Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat! Bila kecanduan narkoba mampu
merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan)
mampu merusak lima bagian otak. Kerusakan dahsyat! Dr. Mark Kastelmen penulis buku âThe
Drugs of The Milleniumâ memberi nama pornografi sebagai visual crack cocain atau narkoba
lewat mata. Bagian otak yang paling dirusak adalah pre frontal cortex (PFC) yang membuat
seseorang sulit membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil
keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls.
4. Merusak Keseimbangan hormon
⢠Pelaku yang pernah mengakses pornografi dan mengulanginya lagi terancam keseimbangan
hormonnya akan terganggu. Karena ada hormon-hormon dalam tubuh yang secara fisiolgis
dibuat bekerja terus menerus oleh pronografi. Hormon yang terganggu adalah dopamin,
neuropiniphrin, serotonin, oksitosin. Hormon memaksa seseorang untuk mengakses pornografi,
meskipun ia mengetahui bahwa perbuatannya itu tidak benar. Ia pun melakukannya pada saat
kesendirian karena ia sadar perilaku itu salah. Namun ia tetap melakukannya dan tidak dapat
melawannya. Gangguan hormonal ini menyebabkan seseorang tidak dapat berfikir jernih, malas
berfikir, dan tidak dapat berfikir kreatif. Para pecandu pornografi jadi seperti terikat lahir batin
dengan pornografi. Jika tidak melihat pornografi beberapa hari, ia akan merasa kangen. Hormon
di dalam tubuhnya membuat seseorang jadi terikat pada pornografi.
5. Perpustakaan Porno di otak
⢠Orang yang sering mengakses pornografi akan memiliki perpustakaan pornografi di otaknya.
Kemudian ada semacam dorongan untuk terus menambah koleksinya. Di awal seseorang
melihat pornografi ia akan puas dengan gambar yang ringan saja. Lama kelamaan ia akan
terdorong untuk melihat yang lebih parah. Mencari kepuasan yang lebih besar. Untuk
mendapatkan sensasi berikutnya, tak cuma melihat namun juga terdorong untuk
melakukannya. Lama kelamaan ia bisa mengalami penyimpangan seksual. Seratus persen
orang yang melakukan kekerasan seksual diawali dari mengakses pornografi. Karena teko
hanya mengeluarkan apa isi yang didalamnya. Semakin sering ia terpapar pornografi maka
semakin sulit ia melepaskan pikiran tersebut. Parahnya bukan hanya ia yang jadi korbannya
tapi orang lain menjadi korban kejahatan seksualnya.
6. Bahaya bagi yang belum menikah
⢠Bagi orang yang belum menikah ketika terpapar pornografi ia akan tergoda
melakukan aktifitas seksual yang mereka lihat. Hal tersebut dapat dilakukan
kepada orang dekatnya, menjajal dunia prostitusi atau bahkan melakukan
kekerasan seksual kepada orang di sekitarnya yang lebih lemah. Ia merusak
dirinya dan merusak orang lain.
7. Bagi yang sudah menikah, hubungan dengan
pasangan bisa rusak
⢠Semakin sering seseorang melihat pornografi, semakin rendah kepuasan yang
mereka dapatkan terhadap tindakan seksual yang ringan. Apalagi jika
tindakan ini berat sebelah, hanya dilakukan oleh salah satu pasangan saja.
Tentunya terjadi ketimpangan ketika melakukan hubungan seksual karena
perbedaan âilmuâ. Bisa jadi salah satunya akan merasa tidak puas dan
terdorong untuk melakukan dengan bukan pasangannya untuk mencari
kepuasan yang lebih besar. Ujung-ujungnya perselingkuhan dan perceraian.
Bahtera rumah tangga porak poranda!
8. Dampak terhadap keturunan, vibrasi
pornografi
⢠Jika orang tua melakukan akses pornografi untuk alasan apapun itu dan mengulanginya lagi,
lagi dan lagi, akan terjadi dampak pada anak. Apa yang dirasa, dipikir oleh orang tua dapat
dirasakan vibrasinya oleh anak. Semacam ada efek resonansi. Misalnya orang tua yang sedang
memiliki emosi negatif berlebihan, vibrasinya bisa berdampak pada anak jatuh sakit. Konten
pornografi yang menjalar pikiran dan perasaan orang tua akan tertangkap vibrasinya oleh
anak. Secara psikologis vibrasi negatif ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Ketika anak tak sengaja terpapar pornografi efek vibrasi ini bekerja. Anak terancam
mengalami adiksi pornografi sejak dini. Tanpa sadar hal itu terjadi karena ulah orang tuanya
sendiri.
9. Hukum Menonton Pornografi menurut Syariâat
Islam
⢠Apakah lihat Film Porn Termasuk Dosa Besar ?
⢠Nabi SAW melarang seseorang melihat aurat orang
lain ?
⢠Menonton Film Porno Termasuk Perzinahan ?
10. Apakah lihat Film Porn Termasuk Dosa Besar?
⢠Sesungguhnya Allah SWT telah memerintahkan orang-orang beriman untuk
menjaga pandangan dari melihat aurat atau kehormatan orang lain.
Sebagaimana firman Allah SWT : âKatakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuta. Katakanlah kepada wanita
yang beriman :âHendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) Nampak dari padanya.â(QS.An Nuur : 30-31)
11. Nabi SAW melarang seseorang melihat aurat
orang lain ?
⢠Nabi SAW juga telah melarang seseorang melihat aurat orang lain walaupun
seorang laki-laki terhadap laki-laki yang lain atau seorang wanita terhadap
wanita yang lain baik dengan syahwat maupun tanpa syahwat.
⢠Sebagimana sabdanya, âJanganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki
(lain) dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita (lain). Janganlah
seorang laki-laki berada dalam selimut dengan laki-laki lain dan janganlah
seorang wanita berada dalam selimut dengan wanita lain.â (HR.Al Baihaqi).
12. Menonton Film Porno Termasuk Perzinahan ?
⢠Di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah berkata dari
Nabi SAW, âSesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap anak-anak
Adam bagian dari zina yang bisa jadi ia mengalaminya dan hal itu tidaklah
mustahil. Zina mata adalah penglihatan, zina lisn adalah perkataan dimana
diri ini menginginkan dan menyukai serta kemaluan membenarkan itu semua
atau mendustainya.â