CT Scan menggunakan sinar-X untuk menghasilkan citra potongan tubuh secara iris demi iris tanpa tumpang tindih dengan mendeteksi perbedaan radiasi setelah melewati jaringan, yang kemudian diolah komputer menjadi citra 2D atau 3D untuk diagnosa medis.
Efek Radiasi dan Proteksi Radiasi pada Pasien Pediatrik [2018]sunarya afaf
Pada radiologi anak, kendala yang sering dihadapi
adalah anak tidak dapat bekerja sama pada
pemeriksaan radiologi (saat mengatur posisi pada
pemeriksaan), dan akibat adanya pergerakan sehingga
citra yang dihasilkan tidak dapat memberikan
informasi diagnostik yang baik, sehingga secara
terpaksa terjadi pengulangan pemeriksaan radiologi.
Kedua kendala di atas dapat diminimalisir, jika
personil baik dokter radiologi maupun radiografer
mengerti psikologi anak dalam berkomunikasi dan
desain ruangan radiologi disesuaikan dengan
kebutuhan psikologi anak. Kemampuan maupun
keterampilan dalam komunikasi sangat diperlukan
untuk memberikan informasi yang lengkap apa yang
akan dilakukan baik kepada anak sebagai pasien (jika
sudah dapat berkomunikasi) maupun kepada
pendamping atau orangtua.
Keluhan yang dilaporkan orangtua atau
pendamping terkait komunikasi yang buruk dan
perilaku yang tidak profesional mencapai angka 30%
Kemampuan radiografer dalam pemilihan
perlengkapan fiksasi dan proteksi juga sangatlah
diperlukan. Radiografer harus dapat menilai apakah
dibutuhkan pendamping atau cukup menggunakan alat
fiksasi untuk menghindari pergerakan. Selain itu
kompetensi radiografer dalam teknik radiografi juga
menentukan untuk optimisasi proteksi dan keselamatan
radiasi. Radiografer dapat memposisikan pasien atau
pendamping sedemikian rupa agar menerima dosis
paparan serendah mungkin.
Efek Radiasi dan Proteksi Radiasi pada Pasien Pediatrik [2018]sunarya afaf
Pada radiologi anak, kendala yang sering dihadapi
adalah anak tidak dapat bekerja sama pada
pemeriksaan radiologi (saat mengatur posisi pada
pemeriksaan), dan akibat adanya pergerakan sehingga
citra yang dihasilkan tidak dapat memberikan
informasi diagnostik yang baik, sehingga secara
terpaksa terjadi pengulangan pemeriksaan radiologi.
Kedua kendala di atas dapat diminimalisir, jika
personil baik dokter radiologi maupun radiografer
mengerti psikologi anak dalam berkomunikasi dan
desain ruangan radiologi disesuaikan dengan
kebutuhan psikologi anak. Kemampuan maupun
keterampilan dalam komunikasi sangat diperlukan
untuk memberikan informasi yang lengkap apa yang
akan dilakukan baik kepada anak sebagai pasien (jika
sudah dapat berkomunikasi) maupun kepada
pendamping atau orangtua.
Keluhan yang dilaporkan orangtua atau
pendamping terkait komunikasi yang buruk dan
perilaku yang tidak profesional mencapai angka 30%
Kemampuan radiografer dalam pemilihan
perlengkapan fiksasi dan proteksi juga sangatlah
diperlukan. Radiografer harus dapat menilai apakah
dibutuhkan pendamping atau cukup menggunakan alat
fiksasi untuk menghindari pergerakan. Selain itu
kompetensi radiografer dalam teknik radiografi juga
menentukan untuk optimisasi proteksi dan keselamatan
radiasi. Radiografer dapat memposisikan pasien atau
pendamping sedemikian rupa agar menerima dosis
paparan serendah mungkin.
1. Aplikasi Gelombang EM pada
Computed Tomography Scanning
(CT Scan)
Kelompok 8
THERESIA MARYADI
INDRAWANTO P
NURHADI R. ABADI
ST. RAMLAH R. DHARA
NURUL ATHIRA
2. Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik merupakan perubahan
medan magnet yang dapat menimbulkan medan
listrik dan sebaliknya ,perubahan medan listrik
dapat pula menimbulkan medan magnet.
Daftar radiasi elektromagnetik dengan urutan dari
frekuensi rendah (panjang gelombang tinggi) ke
frekuensi tinggi (panjang gelombang pendek)
yaitu, Gelombang radio, Gelombang TV,
Gelombang radar, Sinar infra merah, Cahaya
tampak, Sinar ultra violet, Sinar-X, dan Sinar
gamma.
3. CT – Scan
• CT merupakan teknologi pencitran dengan prinsip
pengolahan data dengan komputer
• CT Scan adalah salah satu peralatan radiodiagnostik
dengan menggunakan pembangkit sinar-x yang bila
dioperasikan oleh operator akan mengeluarkan sinar-
x dalam jumlah dan waktu tertentu. Sinar x tersebut
akan melewati jaringan tubuh yang diperiksa dan
ditangkap oleh detektor.
4. Sinar-X
• Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan
berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada
tanggal 8 November 1895.
• Pada saat Roentgen menyalakan sumber listrik
tabung untuk penelitian sinar katoda, beliau
mendapatkan sejenis cahaya muncul pada layar yang
terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan
berada di dekatnya. Jika sumber listrik di padamkan,
maka cahaya pendar pun hilang. Karena sebelumnya
tidak pernah di kenal, maka sinar ini di beri nama
sinar-X.
5. Aplikasi Ct-scan
• Aplikasi klinis CT adalah untuk diagnosa cancer,
trauma, kasus cerebrovascular disease (CVD) dan
screening tulang keropos (osteoporosis).
• CT menampilkan citra potongan tubuh iris demi
iris (slice by slice) sehingga citra potongan tubuh
ditampilkan tanpa tumpang tindih (superposisi).
6. X-ray Sistem
Components dari X-ray system
pesawat CT Scan terdiri atas :
- X-ray generator
- X-ray tube
- X-ray filter
- Collimation
7. X-Ray Generator
• Generator x-ray untuk CT menggunakan generator 3
phase untuk effisiensi produksi sinar-X
• Frekuensi generator x-ray 60 Hz.
• High voltage generator biasanya ditempatkan pada
sudut ruang CT dan tersambung dengan kabel
tegangan tinggi.
• Low ripple voltage menyebabkan efficiency
produksi sinar-X.
CT Scan sekarang menggunakan high-frequency.
8. Tabung X-Ray
• X-RAY diproduksi oleh konversi energy ketika
elektron berkecepatan cepat tertumbuk bidang
target pada sebuah tabung sinar-x.
• Tabung sinar-x terbuat dari Pyrex glass yang
kedap udara (vacum)
• Tabung sinar-x didesain memiliki dua elektrode.
• Cathode didesain untuk dapat menghasilkan
elektron , disebut elektrode negatif atau filament
9. Tabung X-Ray
• Elektron dapat diakselerasi
oleh perbedaan potensial
yang sangat tinggi melalui
anoda
• Anoda merupakan elektroda
positif atau target elektron
• Elektron diproduksi oleh
pemanasan filament dan
diakselerasi dengan
tegangan tinggi sehingga
dapat menumbuk target,
dari proses inilah dihasilkan
sinar-x
10. Filtration
• Radiasi yang keluar dari
x-ray berifat heterogen
• X-ray terdiri dari x-ray
dengan panjang
gelombang yang tinggi
dan x-ray dengan panjang
gelombang yang rendah
• X-ray tube memerlukan
suatu filtrasi
11. Filtration
Dalam CT , filtrasi diperlukan dengan alasan
1. Filtrasi menyerap radiasi x-ray dengan
panjang gelombang yang tinggi. Jenis radiasi
ini tidak mempunyai kontribusi citra CT
tetapi hanya kontribusi terimaan dosis radiasi
ke pasien .
2. Filtrasi menghasilkan distribusi berkas x-ray
lebih seragam
12. Collimation
Collimation pada CT-Scan berfungsi
untuk proteksi dan membatasi
penyinaran sesuai dengan anatomis
yang kita inginkan. Ini berpengaruh
pada dosis radiasi ke pasien dan
berpengaruh terhadap image quality.
13. Prinsip Dasar CT Scan
1. Sinar X dipancarkan
secara crossectional
pada tubuh pasien.
Prosedur ini dapat
menghilangkan
masalah superposisi
struktur diatas dan
dibawah potongan
yang spesifik atau
irisan jaringan.
14. Prinsip Dasar CT Scan
• X-ray keluar dari
tabung sinar-x
melalui celah
kolimator menembus
objek dengan
potongan aksial,
inilah yang disebut
• "slice"
15. Prinsip Dasar CT Scan
2. Pancaran Sinar X sangat dibatasi
,hanya berkas sinar yang kecil yang
menembus jaringan secara
crossecsional untuk menghasilkan
gambar. Prosedur ini diharapkan
dapat meminimalkan radiasi hambur
yang dihasilkan dan oleh karena itu
dapat memperbaiki kontras gambar.
16. Prinsip Dasar CT Scan
3. Ketika sinar X melewati tubuh pasien. Sinar X
menembus detektor khusus yang letaknya
kebalikan dengan tabung sinar X. Detektor ini
bersifat kuantitatif dan dapat mengukur
perbedaan yang sangat kecil pada kontras
jaringan. Sebagai tambahan data dari detector
diolah oleh komputer digital dengan
menggunakan algoritma untuk
merekonstruksi gambaran crossecsional.
17. Akuisisi Data pada CT-Scan
Akuisisi Data, adalah
sistem pengumpulan
data hasil perhitungan
transmisi sinar-X setelah
melalui tubuh pasien.
Tahapan pertama
akuisisi adalah x-ray dan
detektor bergerak
mengelilingi pasien satu
putaran 3600 sambil
dieksposi yang disebut
scanning
18. Metode Akuisisi Data
1. Slice by slice data acquisition
Menggunakan prinsip, tabung sinar-X dan detektor
bergerak mengelilingi pasien, mengumpulkan data
dan berhenti, kemudian pasien bergerak untuk
menuju posisi kedua dan scanning sampai semua
irisan terscan
2. Metode spiral atau helical
Teknik spiral / helical CT, tabung sinar X berputar
mengelilingi pasien dan membentuk alur spiral
untuk men scan seluruh volume jaringan selama
satu tarikan nafas