Makalah ini membahas tentang manajemen peserta didik di lembaga pendidikan Islam yang mencakup 4 hal yaitu: 1) pengertian manajemen peserta didik, 2) ruang lingkup manajemen peserta didik yang meliputi perencanaan, penerimaan, pengelompokan, pembinaan disiplin, kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi siswa, 3) tujuan dan fungsi manajemen peserta didik, dan 4) prinsip-prinsip manajemen peserta didik.
Makalah ini membahas tentang manajemen sumber daya (biaya dan sarana prasarana) pada lembaga pendidikan Islam. Terdapat beberapa pokok bahasan utama yaitu pengertian manajemen biaya dan sarana prasarana, prinsip-prinsip pengelolaannya, proses manajemen biaya dan sarana prasarana, serta tujuan dari manajemen tersebut."
Manajemen pendidikan Islam bertujuan mempersiapkan generasi muda secara efektif dan efisien sesuai tujuan hidup. Manajemen peserta didik Islam mengatur kegiatan peserta didik untuk mendukung proses belajar mengajar. Ruang lingkupnya meliputi penerimaan, pengelompokan, pembinaan, ekstrakurikuler, evaluasi, dan lulusan siswa.
Tesis ini membahas manajemen pendidikan berbasis Islam dengan mengkaji ayat-ayat Al-Quran dan hadis. Tujuannya adalah mendeskripsikan konsep perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan pendidikan menurut ajaran Islam. Metode penelitiannya adalah studi pustaka kualitatif dengan sumber data primer Al-Quran, hadis, dan tafsir. Hasilnya diharapkan dapat menghasilkan konsep manajemen pendidikan berdas
Makalah ini membahas tentang manajemen sumber daya (biaya dan sarana prasarana) pada lembaga pendidikan Islam. Terdapat beberapa pokok bahasan utama yaitu pengertian manajemen biaya dan sarana prasarana, prinsip-prinsip pengelolaannya, proses manajemen biaya dan sarana prasarana, serta tujuan dari manajemen tersebut."
Manajemen pendidikan Islam bertujuan mempersiapkan generasi muda secara efektif dan efisien sesuai tujuan hidup. Manajemen peserta didik Islam mengatur kegiatan peserta didik untuk mendukung proses belajar mengajar. Ruang lingkupnya meliputi penerimaan, pengelompokan, pembinaan, ekstrakurikuler, evaluasi, dan lulusan siswa.
Tesis ini membahas manajemen pendidikan berbasis Islam dengan mengkaji ayat-ayat Al-Quran dan hadis. Tujuannya adalah mendeskripsikan konsep perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan pendidikan menurut ajaran Islam. Metode penelitiannya adalah studi pustaka kualitatif dengan sumber data primer Al-Quran, hadis, dan tafsir. Hasilnya diharapkan dapat menghasilkan konsep manajemen pendidikan berdas
Makalah ini membahas tentang pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan Islam. Ada beberapa pendekatan yang dibahas yaitu pendekatan kontekstual, sains, filosofis, dan religius. Tantangan yang dihadapi antara lain krisis moral-akhlak akibat pengaruh globalisasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, pendidikan Islam perlu berperan dinamis dengan memanfaatkan nilai-nilai keagamaan sebagai kekuatan pembebas dari berbagai
Makalah ini membahas konsep dan teknik manajemen peserta didik. Manajemen peserta didik adalah pengelolaan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari penerimaan, pembinaan, hingga kelulusan siswa. Tujuannya adalah membantu pertumbuhan peserta didik secara fisik, intelektual, sosial, dan emosional melalui proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas paradigma manajemen pendidikan Islam. Secara garis besar, dibahas mengenai prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam seperti ikhlas, jujur, adil, dan tanggung jawab. Juga dibahas mengenai fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Selain itu, dibahas pula mengenai model-model pembelajaran efektif dan unggulan yang diter
Makalah ini membahas pengertian dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan Islam. Pengertian manajemen pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Fungsi-fungsi manajemen pendidikan Islam meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Makalah ini membahas tentang manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan Islam yang mencakup pengertian, konsep, dasar, dan materi pokok kurikulum pendidikan Islam."
Sistem manajemen pesantren adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan di pesantren secara teratur dan tertib. Pesantren telah lama berdiri di Indonesia dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, beberapa pesantren masih menghadapi tantangan dalam penerapan manajemen yang efektif.
Makalah ini membahas tentang pengelolaan peserta didik di lembaga pendidikan, mulai dari perencanaan penerimaan peserta didik, penempatan, dan peranan guru dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik."
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berperan penting dalam pendidikan umat Islam di Indonesia. Dokumen ini membahas sejarah, perkembangan, sistem pengelolaan, dan tantangan yang dihadapi pesantren di era modern. Pesantren berkembang pesat sejak abad ke-19 sebagai bentuk resistensi terhadap pendidikan kolonial Belanda, dan kini berupaya beradaptasi dengan globalisasi dengan mengembangkan kurikulum modern tanpa meninggalkan nil
Makalah ini membahas tentang pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan Islam. Ada beberapa pendekatan yang dibahas seperti pendekatan kontekstual, sains, filosofis, dan religius. Tantangan yang dihadapi antara lain krisis moral-akhlak akibat pengaruh globalisasi. Untuk menghadapinya perlu strategi seperti meningkatkan kualitas pendidikan agama.
SMA Pasundan 8 Bandung mengelola keuangan pendidikan berdasarkan konsep dasar keuangan yang meliputi sumber-sumber penerimaan seperti iuran siswa dan sumbangan masyarakat, jenis-jenis pengeluaran seperti gaji guru dan kebutuhan operasional sekolah, penganggaran berupa anggaran tahunan, serta pengawasan keuangan untuk menjaga akuntabilitas pengeluaran dana pendidikan.
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...UIN STS Jambi
Makalah ini membahas manajemen strategik dalam pengembangan mutu pendidikan Islam di MAN 1 Batanghari, Jambi. Terdapat 3 bab utama yaitu tentang manajemen strategik, pengembangan mutu pendidikan Islam, dan metode penelitian yang digunakan.
Manajemen kesiswaan adalah pengaturan seluruh aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari masuk hingga lulus sekolah. Tujuannya adalah mengatur kegiatan pembelajaran agar berjalan lancar dan mencapai tujuan pendidikan. Fungsinya antara lain mengembangkan potensi individu dan sosial siswa serta menunjang proses pembelajaran.
Makalah ini membahas tentang pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan Islam. Ada beberapa pendekatan yang dibahas yaitu pendekatan kontekstual, sains, filosofis, dan religius. Tantangan yang dihadapi antara lain krisis moral-akhlak akibat pengaruh globalisasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, pendidikan Islam perlu berperan dinamis dengan memanfaatkan nilai-nilai keagamaan sebagai kekuatan pembebas dari berbagai
Makalah ini membahas konsep dan teknik manajemen peserta didik. Manajemen peserta didik adalah pengelolaan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari penerimaan, pembinaan, hingga kelulusan siswa. Tujuannya adalah membantu pertumbuhan peserta didik secara fisik, intelektual, sosial, dan emosional melalui proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas paradigma manajemen pendidikan Islam. Secara garis besar, dibahas mengenai prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam seperti ikhlas, jujur, adil, dan tanggung jawab. Juga dibahas mengenai fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Selain itu, dibahas pula mengenai model-model pembelajaran efektif dan unggulan yang diter
Makalah ini membahas pengertian dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan Islam. Pengertian manajemen pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Fungsi-fungsi manajemen pendidikan Islam meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Makalah ini membahas tentang manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan Islam yang mencakup pengertian, konsep, dasar, dan materi pokok kurikulum pendidikan Islam."
Sistem manajemen pesantren adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan di pesantren secara teratur dan tertib. Pesantren telah lama berdiri di Indonesia dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, beberapa pesantren masih menghadapi tantangan dalam penerapan manajemen yang efektif.
Makalah ini membahas tentang pengelolaan peserta didik di lembaga pendidikan, mulai dari perencanaan penerimaan peserta didik, penempatan, dan peranan guru dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik."
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berperan penting dalam pendidikan umat Islam di Indonesia. Dokumen ini membahas sejarah, perkembangan, sistem pengelolaan, dan tantangan yang dihadapi pesantren di era modern. Pesantren berkembang pesat sejak abad ke-19 sebagai bentuk resistensi terhadap pendidikan kolonial Belanda, dan kini berupaya beradaptasi dengan globalisasi dengan mengembangkan kurikulum modern tanpa meninggalkan nil
Makalah ini membahas tentang pendekatan dan tantangan dalam manajemen pendidikan Islam. Ada beberapa pendekatan yang dibahas seperti pendekatan kontekstual, sains, filosofis, dan religius. Tantangan yang dihadapi antara lain krisis moral-akhlak akibat pengaruh globalisasi. Untuk menghadapinya perlu strategi seperti meningkatkan kualitas pendidikan agama.
SMA Pasundan 8 Bandung mengelola keuangan pendidikan berdasarkan konsep dasar keuangan yang meliputi sumber-sumber penerimaan seperti iuran siswa dan sumbangan masyarakat, jenis-jenis pengeluaran seperti gaji guru dan kebutuhan operasional sekolah, penganggaran berupa anggaran tahunan, serta pengawasan keuangan untuk menjaga akuntabilitas pengeluaran dana pendidikan.
Sm,ali pirdaus,hafzi ali,armida,analisis manajemen strategik dalam pengembang...UIN STS Jambi
Makalah ini membahas manajemen strategik dalam pengembangan mutu pendidikan Islam di MAN 1 Batanghari, Jambi. Terdapat 3 bab utama yaitu tentang manajemen strategik, pengembangan mutu pendidikan Islam, dan metode penelitian yang digunakan.
Manajemen kesiswaan adalah pengaturan seluruh aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari masuk hingga lulus sekolah. Tujuannya adalah mengatur kegiatan pembelajaran agar berjalan lancar dan mencapai tujuan pendidikan. Fungsinya antara lain mengembangkan potensi individu dan sosial siswa serta menunjang proses pembelajaran.
Makalah ini membahas tentang manajemen kesiswaan di sekolah, meliputi pengertian, ruang lingkup, tujuan, fungsi, prinsip, dan tugas manajemen kesiswaan. Peran guru dalam manajemen kesiswaan juga dijelaskan.
Makalah ini membahas tentang administrasi kesiswaan di sekolah, mulai dari pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan manfaatnya. Administrasi kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan siswa agar proses pembelajaran berjalan lancar dan tujuan pendidikan tercapai. Ruang lingkupnya meliputi perencanaan, penerimaan, evaluasi, layanan siswa, dan organisasi siswa.
Makalah ini membahas tentang administrasi kesiswaan dengan merangkum pengertian, tujuan, dan ruang lingkupnya dalam 3 kalimat. Administrasi kesiswaan adalah pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan siswa mulai masuk hingga lulus sekolah. Tujuannya adalah mengatur kegiatan pembelajaran agar berjalan lancar dan mencapai tujuan pendidikan. Ruang lingkupnya meliputi perencanaan, penerimaan siswa
Makalah ini membahas tentang manajemen peserta didik, mulai dari pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan layanan yang diberikan kepada peserta didik. Manajemen peserta didik bertujuan untuk mengatur kegiatan peserta didik agar mendukung proses pembelajaran secara efektif dan efisien."
Pendekatan dan tantangan dalam pendidikan islamNikmatul W
Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Islam meliputi pendekatan permintaan masyarakat dan pendekatan ketenagakerjaan. Pendekatan lainnya adalah manajemen sebagai kerjasama orang-orang, proses, sistem, pengelolaan sumber daya, kepemimpinan, pengambilan keputusan, komunikasi, dan ketatausahaan.
Manajemen pendidikan dimasa depan merupakan manajemen pendidikan yang dirancang untuk menghadapi tantangan masa depan seperti era globalisasi, informasi, dan perubahan cepat. Manajemen ini perlu disusun untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memperhatikan unsur-unsur seperti peserta didik, kurikulum, pendidik, sarana prasarana, dan pelaksanaannya dimulai saat ini.
Materi Hari ke-1 Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfHasanBasri321358
Dokumen tersebut membahas tentang visi pendidikan Indonesia yaitu menciptakan pelajar pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global guna mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Dokumen ini juga membahas mengenai komponen-komponen kurikulum operasional sekolah seperti karak
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemimpin dalam pendidikan dan ruang lingkup administrasi pendidikan yang meliputi administrasi kurikulum, personalia, siswa, sarana prasarana, keuangan, dan unit penunjang. Administrasi bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Makalah ini membahas mengenai metode pendidikan Islam dan evaluasi pendidikan Islam. Secara ringkas, evaluasi pendidikan Islam adalah proses penilaian terhadap peserta didik dari seluruh aspek mental, psikologis, dan spiritual berdasarkan al-Quran dan al-Hadist untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan Islam."
Makalah ini membahas tentang pemahaman peran guru dan anak didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa setiap anak didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga guru perlu memahami hal tersebut untuk mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif."
Pada makalah ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen peserta didik, seperti pengertian dari manjemen peserta didik, ruang lingkup manajemen peserta didik, tujuan dan fungsi manajemen pesrta didik, serta prinsip-prinsip dari manajemen peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pendidikan Islam, termasuk definisi, pengertian, dan fungsi-fungsinya. Manajemen pendidikan Islam didefinisikan sebagai proses menggunakan sumber daya untuk membimbing sesuai ajaran agama dengan tujuan mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Fungsi-fungsinya meliputi perencanaan, pengorganisasian, tindakan, dan pengontrolan.
Makalah ini membahas tentang kepemimpinan pendidikan Islam. Pertama, mendefinisikan kepemimpinan pendidikan Islam sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan staf sekolah guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Kedua, membahas tugas kepala sekolah dalam kepemimpinan pendidikan Islam seperti mengelola sekolah, menangani konflik, dan merealisasikan ide-
Pengawasan dan supervisi pendidikan merupakan proses pemantauan dan bimbingan terhadap pelaksanaan pendidikan untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Hal ini mencakup pengertian, tujuan, bentuk, prinsip, dan jenis-jenis pengawasan serta supervisi pendidikan.
Pengawasan dan supervisi dalam lembaga pendidikan Islam melibatkan proses pembinaan dan bimbingan oleh atasan kepada staf sekolah untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran. Terdapat dua jenis pengawasan yaitu fungsional yang mengawasi tugas dan fungsi, serta melekat yang dilakukan langsung oleh atasan. Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Cover
1. MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu :
DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
Lia Listiawan (2015470546)
PAI – SMT IV
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMPUS UNIT CAMPURDARAT
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM)
TULUNGAGUNG
MARET 2017
2. KATA PENGANTAR
حيم الر حمن الر هللا بسم
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang hanya dengan karunia-Nyalah
segala amal shaleh dapat terlaksana. Semoga shalawat dan salam, rahmat dan berkah-Nya
tercurah kepada manusia teladan, Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatya serta para
tabi’in. Dengan pertolongan Alloh SWT penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Peserta Didik di Lembaga Pendidikan Islam” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Selain itu, makalah ini dapat terselesaikan berkat batuan dan dukungan dari bebagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Nurul Amin, M.Ag selaku ketua (STAI) Muhammadiyah Tulungagung.
2. Bapak DR. Afiful Ikhwan, M.Pd.I selaku dosen pengampu yang memberikan bimbingan,
wawasan, dan pembekalan sehingga dapat terselesaikan makalah ini.
3. Ibu dan Bapak tercinta saya yang selalu membantu dengan do’a dan harta beliau untuk
penulisan makalah ini.
4. Teman-teman yang tidak pernah menyerah dalam memotivasi saya agar dapat
terselesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan. Untuk
itu penulis mohon maaf dan sekaligus mengharap kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat
penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
لمين العا رب هلل والحمد
Tulungagung, 07 Maret 2017
Penulis
3. DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Masalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik........................................ 3
B. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik................................ 5
C. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik............................ 9
D. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik.................................. 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan.
Karena itu jika tidak ada peserta didik, tentunya tidak akan ada kegiatan pendidikan.
Lebih-lebih di era persaingan antar lembaga pendidikan yang begitu ketat seperti
sekarang, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk mendapat peserta didik.
Tak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Hal ini
menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan, peserta didik merupakan unsur
utama yang harus dimanajemen dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan
pembeli/konsumen dalam dunia usaha.
Manajemen kurikulum, sarana dan prasarana, peserta didik, personalia, dan
pembiayaan adalah komponen-komponen pendukung untuk keberhasilan
penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah). Komponen-komponen tersebut
merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah),
artinya bahwa satu komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Satu
komponen memberikan dukungan bagi komponen lainnya sehingga memberikan
kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah)
tersebut.
Keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan
tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan lembaga pendidikan (sekolah). Artinya
bahwa dibutuhkan Manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga pendidikan
(sekolah) itu sendiri. Sehingga peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta
didik (sesuai filosofi tujuan pendidikan, memanusiakan manusia).
5. B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen peserta didik ?
2. Apa saja ruang lingkup dari manajemen peserta didik ?
3. Apa tujuan dan fungsi dari manajemen peserta didik ?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari manajemen peserta didik ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen peserta didik.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari manajemen peserta didik.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari manajemen peserta didik.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari manajemen peserta didik.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik
1. Pengertian Manajemen
Manajemen diartikan bermacam-macam sesuai dengan sudut pandang para
ahlinya. Secara etimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari kata
management (bahasa Inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage
atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam
pengertian manajemen, terkandung dua kegiatan, yakni kegiatan pikiran (mind) dan
kegiatan tindak laku (action).1Manajemen menurut istilah adalah proses
mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien dan
efektif dengan dan melalui orang lain.2
Dalam Encylopedia of the Social Science dikatakan bahwa manajemen
adalah proses pelaksanaan program untuk mencapai tujuan tertentu yang
diselenggarakan dan diawasi.3
Sedangkan G.R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan proses
khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.4
1
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 4
2 Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 2
3 Ibid, hlm. 2-3
4
Lilis Maryati, Manajemen Peserta Didik, dalam http://lilisaryanti.blogspot.co.id/2015/01/v-
behaviorurldefaultvmlo.html. Diunggah pada 2015
7. 2. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik, menurut ketentuan umum Undang-Undang RI tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik juga mempunyai sebutan-sebutan lain seperti murid, subjek didik, anak
didik, pembelajar, dan sebagainya.5
Peserta didik adalah semua orang yang melibatkan diri dalam kegiatan
pendidikan atau dilibatkan secara langsung, yaitu semua masyarakat yang mengikuti
pembelajaran di lembaga pendidikan formal dan informal. Dengan demikian, anak-
anak dalam keluarga tidak termasuk peserta didik karena dalam pendidikan keluarga
tidak ada proses pembelajaran yang mengikuti jalur, jejang, dan jenis pendidikan
tertentu seperti yang dikemukakan di atas. Pendidikan dalam keluarga yang dilakukan
oleh kedua orang tua maupun anggota keuarga lainnya hanya merupakan pelaksanaan
tanggung jawab dan kewajiban pendidikan dalam keluarga.
Menurut Suharsimi Arikunto, bahwa peserta didik adalah siapa saja yang
terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Jadi, bisa diartikan bahwa
peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis
lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik
pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran yang
diselenggarakan.6
Dari beberapa definisi tentang manajemen peserta didik diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa manajemen peserta didik adalah pengelolaan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pesert didik, baik itu proses pembelajaran didalam kelas maupun proses
pengembangan potensi peserta didik diluar kelas. Selain itu juga mengatur kegiatan
peserta didik, mulai dari peserta didik terdaftar dalam suatu lembaga sekolah sampai ia
lulus dari lembaga sekolah tersebut.
5
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 5
6 Lilis Maryati, Manajemen Peserta Didik,dalam http://lilisaryanti.blogspot.co.id/2015/01/v-
behaviorurldefaultvmlo.html. Diunggah pada 2015
8. B. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
Secara umum bidang peserta didik/kesiswaan sedikitnya memiliki tiga tugas
utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan murid baru, kegiatan kemajuan belajar,
serta bimbingan dan pembinaan disiplin. Berdasarkan tiga tugas utama tersebut ruang
lingkup manajemen peserta didik berkaitan erat dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan Peserta Didik
Dalam perencanaan peserta didik ini mencakup sensus sekolah dan
penentuan jumlah siswa yang diterima. Sensus sekolah pencatatan anak usia sekolah
yang diperkirakan akan masuk sekolah Islam atau calon siswa.
2. Penerimaan Siswa Baru
Adapun langkah-langkah penerimaan siswa baru adalah sebagai berikut:
a. Membentuk panitia penerimaan murid.
b. Menentukan syarat pendaftaran calon.
c. Menyediakan formulir pendaftaran.
d. Pengumuman pendaftaran calon.
e. Menyediakan buku pendaftaran.
f. Waktu pendaftaran.
g. Penentuan calon yang diterima.
3. Pengelompokkan Peserta Didik
Pengelompokan siswa dimaksudkan agar dalam pelaksanaan proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah Islam dapat berjalan lancar, tertib, dan dapat mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa jenis pengelompokkan siswa
diantaranya:
a. Pengelompokkan dalam kelas-kelas.
b. Pengelompokkan berdasarkan bidang studi.
c. Pengelompokkan berdasarkan spesialisasi.
9. d. Pengelompokkan berdasarkan kemampuan.
e. Pengelompokkan berdasarkan minat.
4. Pembinaan Disiplin Siswa
Disiplin adalah suatu kegiatan dimana sikap, penampilan, dan tingkah laku
peserta didik sesuai dengan tatanan nilai, norma, dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku di sekolah dan kelas dimana mereka berada. Dalam peningkatan kedisiplinan
biasanya terdapat tata tertib suatu sekolah yang harus dipatuhi oleh seorang siswa
misalnya: hadir 10 menit sebelum pelajaran dimulai, mengikuti seluruh kegiatan
pembelajaran dengan baik, dan mengerjakan semua tugas yang diberikan.
5. Kegiatan Ektrakurikuler
Yang dimaksud dengan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang
dilaksanakan di sekolah Islam namun dilaksanakan diluar jam sekolah secara resmi.
Artinya diluar jadwal pelajaran yang tercantum. Tujuan dari adanya kegiatan ini
adalah memperkaya dan memperluas wawasan siswa dan juga membantu
menanamkan nilai-nilai ketrampilan pada diri siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengelolaan kegiatan ekstra kurikuler adalah:
a. Peningkatan aspek pengetahuan sikap dan keterampilan.
b. Dorongan untuk menyalurkan bakat dan minat siswa.
c. Penetapan waktu dan obyek kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
d. Jenis-jenis kegiatan ekstra yang disediakan seperti pramuka, PMR, kesenian,
olahraga, dan sebagainya.
Sedangkan kegiatan Ko Kurikuler dilaksanakan dalam berbagai bentuk,
misalnya mempelajari buku-buku pelajaran tertentu, mengerjakan PR, atau
mengadakan kegiatan lain diluar sekolah. Pada intinya kedua kegiatan ini bertujuan
untuk mengembangkan pribadi siswa.
10. 6. Organisasi Siswa Intra Sekolah
OSIS adalah satu-satunya organisasi yang bersifat intra sekolah yang harus
ada di sekolah Islam Tsanawiyah maupun Aliyah. OSIS berfungsi sebagai wadah
untuk:
a. Pembentukan watak dan kepribadian dalam integrasi sekolah.
b. Pembinaan aktifitas intra sekolah yang berorientasi pada kegiatan yang bersifat
edukatif.
c. Pemberian kesempatan seluas-luasnya bagi pengembangan potensi siswa.
Kegiatan ini dibina oleh kepala sekolah dan dibantu oleh guru yang mempunyai
kompetensi dalam keorganisasian. Adapun ujuan OSIS adalah untuk:
a. Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memiliki jiwa pancasila,
berkepribadian luhur, moral, dan mental yang tinggi, berkecakapan serta
berpengetahuan yang siap untuk diamalkan.
b. Mempersiapakan siswa agar menjadi warga negara yang mengabdi pada Tuhan
YME, tanah air, dan bangsanya.
c. Menggalang kesatuan dan persatuan yang kokoh di sekolah dalam satu wadah
OSIS.
d. Menghindarkan siswa dari pengaruh-pengaruh yang tidak sehat.
7. Evaluasi Kegiatan Siswa
Dalam evaluasi kegiatan siswa terdapat berbagai langkah yang perlu
diperhatikan:
a. Penentuan standar, yang dimaksud standar adalah patokan mengenai suatu
keberhasilan atau kegagalan dalam suatu kegiatan.
b. Mengadakan pengukuran. Pengukuran dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang
telah dilaksanakan.
c. Membandingkan hasil pengukuran dengan standar yang telah ditentukan.
d. Mengadakan perbaikan. Maka dari itu perlu untuk mengetahui standar agar dapat
digunakan sebagai umpan balik sebagai perbaikan dalam pelaksanaan suatu
kegiatan, supaya pelaksanaan kegiatan memenuhi target yang telah ditetapkan.
11. 8. Perpindahan Siswa
Perpindahan siswa dapat diatur dalam peraturan sekolah yang didasarkan
pada kebijakan yang ada pada sekolah.
9. Kenaikan kelas, kelulusan, dan alumni7
Kenaikan kelas dapat diatur dalam peraturan sekolah yang didasarkan pada
kebijakan yang ada pada sekolah.
Kelulusan adalah pernyataan dari sekolah Islam sebagai suatu lembaga
tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh siswa.
Kelulusan ini ditandai dengan adanya Ijazah atau STTB. Prosesnya biasanya ditandai
dengan pelepasan siswa dalam suatu upacara. Sedangkan hubungan dengan alumni,
para sekolah Islam tetap menjaga hubungan dengan para alumninya.
C. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
1. Tujuan Manajemen Peserta Didik
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari manajemen peserta didik ialah mengatur segala
kegiatan-kegiatan peserta didik agar semua kegiatan-kegiatan tersebut dapat
menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga proses belajar mengajar
di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur, serta dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik peserta didik.
b) Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat, dan
minat peserta didik.
7
Muhammad Fathurrahman, Memahami Manajemen Kesiswaan dalam Lembaga Pendidikan Islam,
dalam http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/07/memahami-manajemen-kesiswaan-dalam-lembaga-
pendidikan-islam. Diunggah pada 07 Oktober 2012.
12. c) Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik
d) Dengan terpenuhinya tujuan 1, 2, 3 diatas, diharapkan peserta didik dapat
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut, dapat belajar
dengan baik, dan tercapai cita-cita mereka.
2. Fungsi Manajemen Peserta Didik
a. Fungsi Umum
Fungsi Manejemen Peseta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin baik dari segi
individualitasnya, sosialnya, aspirasinya, kebutuhan, dan potensi lainnya dari
peserta didik.
b. Fungsi Khusus
Secara khusus fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
1) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik
adalah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitas tanpa
banyak terhambat. Meliputi kemampuan kecerdasan, kemampuan bakat, dan
kemampuan lainnya.
2) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik adalah
agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, orang tua,
keluarganya, dan lingkungan social sekolahnya, serta lingkungan sosial
masyarakat.
3) Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik
adalah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan, dan minatnya. Karena hobi
juga merupakan penunjang terhadap pengembangan diri peserta didik secara
keseluruhan.
4) Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan kesejahteraan peserta
didik adalah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan sangat
penting karena dengan demikian ia juga akan turut memikirkan kesejahteraan
sebayanya.
13. D. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik
Manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik berfungsi mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar proses pembelajaran di sekolah berjalan
dengan tertib, teratur, dan lancar. Untuk mewujudkan tujuan tersebut terdapat sejumlah
prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah.
2. Manajemen peserta didik harus mengemban misi pendidikan dan dalam rangka
mendidik para peserta didik. Kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan
untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan
memiliki banyak perbedaan.
3. Kegiatan manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap bimbingan peserta didik.
4. Kegiatan manajemen peserta didik harus mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak
hanya ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.8
8 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 12-14
14. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen peserta didik adalah pengelolaan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pesert didik, baik itu proses pembelajaran didalam kelas maupun proses pengembangan
potensi peserta didik diluar kelas. Selain itu juga mengatur kegiatan peserta didik, mulai
dari peserta didik terdaftar dalam suatu lembaga sekolah sampai ia lulus dari lembaga
sekolah tersebut.
2. Ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi:
a. Perencanaan peserta didik.
b. Penerimaan siswa baru.
c. Pengelompokkan peserta didik.
d. Pembinaan disiplin siswa.
e. Kegiatan ekstrakurikuler.
f. Organisasi siswa intra sekolah.
g. Evaluasi kegiatan siswa.
h. Perpindahan siswa.
i. Kenaikan kelas/kelulusan dan alumni.
3. Tujuan dan fungsi manajemen peserta didik meliputi:
a. Tujuan Manajemen Peserta Didik
1).Tujuan Umum
Tujuan umum dari manajemen peserta didik ialah mengatur segala
kegiatan-kegiatan peserta didik agar semua kegiatan-kegiatan tersebut dapat
menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga proses belajar mengajar
di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur serta dapat memberikan
15. kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan.
2).Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik peserta didik.
b) Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat, dan
minat peserta didik.
c) Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik
d) Dengan terpenuhinya tujuan 1, 2, 3 diatas, diharapkan peserta didik dapat
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut, dapat belajar
dengan baik, dan tercapai cita-cita mereka.
b. Fungsi Manajemen Peserta Didik
1).Fungsi Umum
Fungsi Manejemen Peseta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin baik dari segi
individualitasnya, sosialnya, aspirasinya, kebutuhan, dan potensi lainnya dari
peserta didik.
2).Fungsi Khusus
Secara khusus fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
5) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik
adalah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitas tanpa
banyak terhambat. Meliputi kemampuan kecerdasan, kemampuan bakat, dan
kemampuan lainnya.
6) Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik adalah
agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, orang tua,
keluarganya, dan lingkungan sosial sekolahnya, serta lingkungan sosial
masyarakat.
7) Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik
adalah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan, dan minatnya. Karena hobi
16. juga merupakan penunjang terhadap pengembangan diri peserta didik secara
keseluruhan.
8) Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan kesejahteraan peserta
didik adalah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan sangat
penting karena dengan demikian ia juga akan turut memikirkan kesejahteraan
sebayanya.
4. Prinsip-prinsip manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
5. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah.
6. Manajemen peserta didik harus mengemban misi pendidikan dan dalam rangka
mendidik para peserta didik. Kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan
untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan
memiliki banyak perbedaan.
7. Kegiatan manajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap bimbingan peserta didik.
8. Kegiatan manajemen peserta didik harus mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak
hanya ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
17. DAFTAR PUSTAKA
Imron, Ali, 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Penerbit.
Bumi Aksara.
Saefullah, 2012. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Penerbit. Pustaka Setia.
Fathurrahman, Muhammad, Memahami Manajemen Kesiswaan dalam Lembaga
Pendidikan Islam, dalam
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/07/memahami-manajemen-
kesiswaan-dalam-lembaga-pendidikan-islam Diunggah pada 07 Oktober 2012.
Maryati, Lilis, Manajemen Peserta Didik, dalam
http://lilisaryanti.blogspot.co.id/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
Diunggah pada 2015.