SlideShare a Scribd company logo
1. Contoh Kasus Health Equity di Indonesia
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
di Puskesmas Pembantu Daerah Terpencil Nagari Padang Tarok
Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung
Permasalahan yang dialami puskesmas pembantu Padang Tarok Besar
dalam melayani kesehatan masyarakat adalah kurangnya tenaga. Hal ini akan
sangat terasa pada saat petugas harus terjun ke lapangan, namun di waktu
bersamaan harus memberikan pelayanan di puskesmas pembantu yang bersifat
darurat atau tidak bisa ditunda, misalnya ada pasien yang sudah waktunya
melahirkan. Di samping itu, kurangnya jumlah transportasi juga menjadi
permasalahan tersendiri. Peralatan yang dimiliki puskesmas pembantu sangat
minim sekali. Hal ini sangat berpengaruh pada pemberian pelayanan yang
diberikan, antara lain pemeriksaan Tuberkulose (TB) yang tidak bisa dilakukan
sampai tuntas karena pemeriksaan sputum harus ke puskesmas Aia Amo, dan
seringnya dilakukan rujukan diakibatkan puskesmas pembantu tidak memiliki
peralatan yang lengkap. Khusus untuk rujukan persalinan, biasanya pasien
dirujuk ke puskesmas aia amo atau ke klinik Asyifa yang teletak di kabupaten
sijunjung, dengan biaya 4 kali lipat dibandingkan dengan biaya persalinan di
puskesmas pembantu. Ketersediaan obat di puskesmas pembantu nagari padang
tarok juga sangat minim sekali. Permintaan obat ke Puskesmas aia amo tidak
semua bisa terpenuhi, melainkan tergantung stok yang ada. sehingga puskesmas
sering kehabisan stok obat, terutama obat jenis injeksi. Apalagi ada kebiasaan
masyarakat yang selalu minta disuntik jika berobat ke puskesmas pembantu.
Kegiatan posyandu di wilayah puskesmas pembantu nagari padang tarok masih
belum optimal. Masyarakat terdorong pergi ke posyandu karena adanya
pemberian makanan tambahan, berupa MP ASI dan susu Entrasol, namun tidak
mencukupi untuk semuanya Pustu di desa Nagari padang tarok mempunyai
sarana yang sangat terbatas. Fasilitas tidur ginekolog, lampu sorot, alat
penolong asphyxia tidak ada. Jenis penanganan yang paling sering dilakukan
oleh bidan desa adalah gastritis, demam dan ISPA
Selama ini pelayanan pengobatan disesuaikan dengan keadaan
masyarakat karena sebagian besar pekerjaan masyarakat adalah menoreh getah
karet. Persalinan normal biasanya ditangani oleh bidan desa. Kebiasaan
masyarakat di desa Nagari Padang Tarok, agak sulit dikumpulkan untuk
diberikan penyuluhan, karena mereka lebih memilih bekerja untuk mendapatkan
penghasilan menoreh getah yang dihitung berdasarkan perolehan getah karet.
Tradisi masyarakat nagari padang tarok dalam pengobatan biasanya pergi
ke dukun dulu, baru ke bidan, tetapi juga melihat keadaan pasiennya. Dukun
kampung lebih dominan karena biaya dan transportasi lebih terjangkau. Dukun
kampung di nagari padang tarok ada 1 yaitu untuk melayani persalinan
Kurangnya peralatan kesehatan dan sarana penunjang kesehatan
(laboratorium) di puskesmas pembantu nagari padang tarok sering
mengecewakan masyarakat yang akhirnya harus menempuh perjalanan yang
jauh dan sulit. Oleh karena itu perlu kelengkapan alat kesehatan dan bahan
habis pakai yang menunjang pelayanan kesehatan khususnya untuk kasus
penyakit yang banyak terjadi di puskesmas pembantu. Hasil observasi
menunjukkan bahwa peralatan untuk bidan di polindes tidak tercukupi
sepenuhnya, padahal bidan di desa mendapat beban kegiatan pengobatan dan
program-program yang lain selain KIA. Kekurangan peralatan ini dipenuhi
dengan dibeli sendiri oleh bidan desa menunjukkan kurangnya pemenuhan
kebutuhan peralatan kesehatan di polindes. Banyaknya kasus kegawatdaruratan
membutuhkan peralatan dan ketrampilan khusus, tetapi dalam kenyataannya
masih kurang. Mengingat puskesmas pembantu dan jaringannya (pustu,
polindes) adalah sasaran pertama untuk menangani kasus darurat maka
penyediaan peralatan gawat darurat perlu tersedia di semua jaringan puskesmas
pembatu dan perlu pemberian ketrampilan kepada tenaga kesehatan yang
bertanggungjawab di fasilitas kesehatan tersebut.
Epidemiologi penyakit sangat penting dalam menetapkan prioritas dan
populasi yang menjadi sasaran. Dengan mempelajari penyebaran penyakit yang
ada di wilayah puskesmas dapat dipakai untuk menentukan titik fokus
pelayanan yang terkait dengan jenis dan jumlah obat serta jenis peralatan
kesehatan (Baker TD, William A.Reinke, 1994). Keterjangkauan Pelayanan
Kesehatan Puskesmas pembantu dan Jaringannya Bila dilihat dari determinan
penyediaan, persoalan penting di daerah terpencil perbatasan khususnya di
wilayah puskesmas pembantu nagari padang tarok adalah masalah transportasi,
di samping masalah sumber daya puskesmas. Oleh karena itu pemenuhan
kebutuhan alat transportasi direncanakan dengan baik. Estimasi mengenai
kebutuhan alat transportasi tergantung kepada beberapa faktor antara lain
kondisi wilayah, jumlah dan penyebaran sasaran pelayanan serta jumlah dan
jenis kegiatan yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas pihak
Kemeterian Kesehatan perlu memberikan perhatian khusus kepada daerah-
daerah terpencil perbatasan seperti di desa nagari Padang Tarok di wilayah
puskesmas Aia Amo dengan memperhatikan kondisi wilayah, jumlah,
penyebaran sasaran pelayanan serta jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan.
Bila dilihat dari determinan permintaan yaitu dari
faktor pengguna, sulitnya pembangunan infrastruktur menjadi kendala di desa
ini. Transportasi yang sulit telah menyulitkan akses menuju tempat pelayanan
tenaga kesehatan, ditambah kurangnya ekonomi masyarakat. Akhirnya satu-
satunya jalan untuk memperoleh pelayanan pengobatan yang termudah adalah
pergi ke dukun. Diperlukan perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan
bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah tersebut.
Sumber:
ERWINDA (2014). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KETERJANGKAUAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
PEMBANTU DAERAH TERPENCIL NAGARI PADANG TAROK
KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG. Jakarta ,
Perdesaan Sehat.
2. Penyebab Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Pembantu Nagari
Tarok
Berdasarkan kasus yang ada, dapat diketahui beberapa penyebab yang
menghambat dan akhirnya dapat menimbulkan masalah ketidaksetaraan
dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Nagari Tarok. Dalam
hal ini penyebabnya terdiri dari tiga faktor, yaitu faktor geografis atau
lingkungan, faktor pelayanan, faktor pengguna.
2.1Faktor geografis/lingkungan :
a. Kondisi geografis yang berbukit dan merupakan daerah perbatasan.
Hal ini sangat berpengaruh pada pemberian pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat. Selain masalah sumber daya puskesmas,
transportasi juga termasuk masalah yang penting, di karenakan
minimnya jumlah transportasi itu sendiri dan akses ke puskesmas
yang cukup sulit dijangkau. Sehingga mengharuskan menempuh
perjalanan yang jauh. Kebanyakan masyarakat lebih memilih pergi
ke dukun dulu, baru ke bidan, tetapi juga melihat keadaan pasiennya.
Selain itu dukun kampung lebih dominan karena biaya dan
transportasi lebih terjangkau. Hanya saja dukun di nagari padang
tarok hanya bisa melayani persalinan.
b. Jarak desa ke puskesmas, membutuhkan waktu 1 jam menggunakan
motor.
Dengan kondisi geografis yang berbukit dan tidak mudah untuk di
akses, maka masyarakat lebih memilih ke dukun yang transpostasinya
lebih terjangkau. Selain itu minimnya kendaraan umum yang
mengakibatkan masyarakat cukup sulit untuk pergi ke puskesmas
terutama bagi masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi.
c. Jarak ke tempat rujukan terdekat, membutuhkan waktu 1 jam
menggunakan mobil
d. Kondisi jalan menuju pelayanan kesehatan kurang mendukung.
2.2 Faktor pelayanan
a. Kurangnya tenaga kesehatan di puskesmas
a. Kurangnya tenaga kesehatan di puskesmas. Petugas Kesehatan
yang bekerja di puskesmas pembantu tersebut sangat terbatas. Hal ini
menjadi terasa apabila petugas harus melakukan kunjungan lapangan
misalnya mengikuti kegiatan posyandu ataupun sanitasi namun disaat
yang bersamaan juga dibutuhkan petugas di dalam puskesmas.
b. Kurangnya jumlah transportasi di puskesmas untuk akses ke desa
Kurangnya jumlah transportasi di puskesmas untuk akses ke desa
Karakteristik geografis letak puskesmas yang cukup terpencil
mengakibatkan minimnya kendaraan umum yang melewati
puskesmas tersebut, sehingga akses ke puskesmas cukup sulit bagi
masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi.
c. Peralatan di pustu yang minim
Peralatan dan sarana penunjang kesehatan di puskesmas sangat
minim. Hal ini mempengaruhi proses pengobatan yang ada di
puskesmas yang pada akhirnya sering tidak tuntas dan berujung pada
rujukan. Seringkali massyarakat lebih memilih berobat atau
melakukan persalianan di dukun ketika malas untuk pergi ke
puskesmas atau rumah sakit rujukan yang lebih jauh.
d. Persediaan obat yang minim, terutama obat injeksi dikarenakan warga
lebih sering meminta disuntik
Persediaan obat yang minim, terutama obat injeksi dikarenakan
masyarakat lebih sering meminta disuntik.
2.3Faktor pengguna
a. Sosial ekonomi yang rendah
b. Mayoritas pekerjaan menoreh getah karet sehingga sulit untuk
dilakukan penyuluhan
c. Budaya masyarakat yang lebih memilih berobat ke dukun dahulu baru
ke bidan, terutama dalam hal persalinan
3. Solusi yang Dapat Ditawarkan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka solusi yang dapat diambil:
a) Perlu dilakukan peninjauan kembali tentang masa kerja, beban kerja
dan reward bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan agar tenaga kesehatan di daerah terpencil lebih semangat
lagi dalam menjalankan kewajibannya dalam melayani masyarakat.
b) Perlu tambahan alat kesehatan untuk tindakan darurat serta alat
kesehatan untuk bidan desa, alat komunikasi berupa telepon atau
radio komunikasi, alat transportasi dengan mempertimbangkan
jumlah, jenis serta biaya operasional.
c) Perlu penambahan jumlah pustu untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat terutama untuk daerah-daerah yang
tidak memiliki poliklinik.
d) Mengingat tingkat pendidikan masyarakat umumnya masih rendah,
serta kendala terbatasnya sarana informasi, maka frekuensi promosi
kesehatan harus lebih sering dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten di bidangnya.
e) Anggaran yang diberikan kepada puskesmas di daerah terpencil
perbatasan harus mempunyai standar yang berbeda di bandingkan
dengan daerah yang lain. Dalam arti memberikan anggaran yang
lebih.
Contoh kasus health equity di indonesia

More Related Content

What's hot

Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
Yurie Arsyad Temenggung
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.pptPenjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
PuskesmasGedangsari1
 
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan KesehatanOrganisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Fiki Rizki
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
Zakiah dr
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Hrdnt
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziriri_hermana
 
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiandhika1412
 
Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis
Lestari Moerdijat
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Afina Permatasari
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
Yulli Utami
 
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen KesehatanFungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Candra Wiguna
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
Zakiah dr
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
uning wikandari
 
Indikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukmIndikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukm
Dede Kurniawati
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Theodorus Indarto
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
TV Desa
 
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNSPenyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
Mimi S Munadi
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,
Amnita Ginting
 

What's hot (20)

Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.pptPenjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
 
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan KesehatanOrganisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan Kesehatan
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi
 
Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis
 
Masalah Kesehatan Di Indonesia
Masalah Kesehatan Di IndonesiaMasalah Kesehatan Di Indonesia
Masalah Kesehatan Di Indonesia
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen KesehatanFungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
 
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIAPUSKESMAS SANTUN LANSIA
PUSKESMAS SANTUN LANSIA
 
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKESKUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN PROMKES
 
Indikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukmIndikator kinerja ukm
Indikator kinerja ukm
 
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakatKuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
 
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNSPenyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,
 

Similar to Contoh kasus health equity di indonesia

Pelayanan jamkesmas
Pelayanan jamkesmasPelayanan jamkesmas
Pelayanan jamkesmasJoni Iswanto
 
11122959.ppt
11122959.ppt11122959.ppt
11122959.ppt
RafikaDewi10
 
Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas  Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas
Re Mo
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sumadin1112
 
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptxMPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
screendigital
 
alur rujukan.pptx
alur rujukan.pptxalur rujukan.pptx
alur rujukan.pptx
rahma31
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
EniJanah
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
EniJanah
 
Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)
ELLY SALIM
 
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptx
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptxADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptx
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptx
nyenyedok
 
SISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptxSISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptx
kamalia23
 
Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2
Aprilia Lia
 
Jurnal klinik sanitasi
Jurnal klinik sanitasiJurnal klinik sanitasi
Jurnal klinik sanitasi
nrukmana rukmana
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
MANAJEMEN_PUSKESMAS.ppt
MANAJEMEN_PUSKESMAS.pptMANAJEMEN_PUSKESMAS.ppt
MANAJEMEN_PUSKESMAS.ppt
muallimin1
 

Similar to Contoh kasus health equity di indonesia (20)

Pelayanan jamkesmas
Pelayanan jamkesmasPelayanan jamkesmas
Pelayanan jamkesmas
 
11122959.ppt
11122959.ppt11122959.ppt
11122959.ppt
 
Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas  Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas
 
Essay
Essay Essay
Essay
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmasSistem informasi keperawatan di puskesmas
Sistem informasi keperawatan di puskesmas
 
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptxMPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
 
Manajemen unit gawat darurat
Manajemen unit gawat daruratManajemen unit gawat darurat
Manajemen unit gawat darurat
 
alur rujukan.pptx
alur rujukan.pptxalur rujukan.pptx
alur rujukan.pptx
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
 
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
04_Penguatan_Promotif_dan_Preventif_di_Puskesmas-Kadinkes-Prov-Jateng.pdf
 
Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)Sistem rujukan (1)
Sistem rujukan (1)
 
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptx
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptxADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptx
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.pptx
 
Klinik sanitasi 1
Klinik sanitasi 1Klinik sanitasi 1
Klinik sanitasi 1
 
SISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptxSISTEM_RUJUKAN.pptx
SISTEM_RUJUKAN.pptx
 
Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2
 
Jurnal klinik sanitasi
Jurnal klinik sanitasiJurnal klinik sanitasi
Jurnal klinik sanitasi
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
 
MANAJEMEN_PUSKESMAS.ppt
MANAJEMEN_PUSKESMAS.pptMANAJEMEN_PUSKESMAS.ppt
MANAJEMEN_PUSKESMAS.ppt
 

Recently uploaded

MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
Sanzayadwiabimanyu
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
MASNIKA1
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 

Recently uploaded (11)

MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 

Contoh kasus health equity di indonesia

  • 1. 1. Contoh Kasus Health Equity di Indonesia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pembantu Daerah Terpencil Nagari Padang Tarok Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Permasalahan yang dialami puskesmas pembantu Padang Tarok Besar dalam melayani kesehatan masyarakat adalah kurangnya tenaga. Hal ini akan sangat terasa pada saat petugas harus terjun ke lapangan, namun di waktu bersamaan harus memberikan pelayanan di puskesmas pembantu yang bersifat darurat atau tidak bisa ditunda, misalnya ada pasien yang sudah waktunya melahirkan. Di samping itu, kurangnya jumlah transportasi juga menjadi permasalahan tersendiri. Peralatan yang dimiliki puskesmas pembantu sangat minim sekali. Hal ini sangat berpengaruh pada pemberian pelayanan yang diberikan, antara lain pemeriksaan Tuberkulose (TB) yang tidak bisa dilakukan sampai tuntas karena pemeriksaan sputum harus ke puskesmas Aia Amo, dan seringnya dilakukan rujukan diakibatkan puskesmas pembantu tidak memiliki peralatan yang lengkap. Khusus untuk rujukan persalinan, biasanya pasien dirujuk ke puskesmas aia amo atau ke klinik Asyifa yang teletak di kabupaten sijunjung, dengan biaya 4 kali lipat dibandingkan dengan biaya persalinan di puskesmas pembantu. Ketersediaan obat di puskesmas pembantu nagari padang tarok juga sangat minim sekali. Permintaan obat ke Puskesmas aia amo tidak semua bisa terpenuhi, melainkan tergantung stok yang ada. sehingga puskesmas sering kehabisan stok obat, terutama obat jenis injeksi. Apalagi ada kebiasaan masyarakat yang selalu minta disuntik jika berobat ke puskesmas pembantu. Kegiatan posyandu di wilayah puskesmas pembantu nagari padang tarok masih belum optimal. Masyarakat terdorong pergi ke posyandu karena adanya pemberian makanan tambahan, berupa MP ASI dan susu Entrasol, namun tidak mencukupi untuk semuanya Pustu di desa Nagari padang tarok mempunyai sarana yang sangat terbatas. Fasilitas tidur ginekolog, lampu sorot, alat
  • 2. penolong asphyxia tidak ada. Jenis penanganan yang paling sering dilakukan oleh bidan desa adalah gastritis, demam dan ISPA Selama ini pelayanan pengobatan disesuaikan dengan keadaan masyarakat karena sebagian besar pekerjaan masyarakat adalah menoreh getah karet. Persalinan normal biasanya ditangani oleh bidan desa. Kebiasaan masyarakat di desa Nagari Padang Tarok, agak sulit dikumpulkan untuk diberikan penyuluhan, karena mereka lebih memilih bekerja untuk mendapatkan penghasilan menoreh getah yang dihitung berdasarkan perolehan getah karet. Tradisi masyarakat nagari padang tarok dalam pengobatan biasanya pergi ke dukun dulu, baru ke bidan, tetapi juga melihat keadaan pasiennya. Dukun kampung lebih dominan karena biaya dan transportasi lebih terjangkau. Dukun kampung di nagari padang tarok ada 1 yaitu untuk melayani persalinan Kurangnya peralatan kesehatan dan sarana penunjang kesehatan (laboratorium) di puskesmas pembantu nagari padang tarok sering mengecewakan masyarakat yang akhirnya harus menempuh perjalanan yang jauh dan sulit. Oleh karena itu perlu kelengkapan alat kesehatan dan bahan habis pakai yang menunjang pelayanan kesehatan khususnya untuk kasus penyakit yang banyak terjadi di puskesmas pembantu. Hasil observasi menunjukkan bahwa peralatan untuk bidan di polindes tidak tercukupi sepenuhnya, padahal bidan di desa mendapat beban kegiatan pengobatan dan program-program yang lain selain KIA. Kekurangan peralatan ini dipenuhi dengan dibeli sendiri oleh bidan desa menunjukkan kurangnya pemenuhan kebutuhan peralatan kesehatan di polindes. Banyaknya kasus kegawatdaruratan membutuhkan peralatan dan ketrampilan khusus, tetapi dalam kenyataannya masih kurang. Mengingat puskesmas pembantu dan jaringannya (pustu, polindes) adalah sasaran pertama untuk menangani kasus darurat maka penyediaan peralatan gawat darurat perlu tersedia di semua jaringan puskesmas
  • 3. pembatu dan perlu pemberian ketrampilan kepada tenaga kesehatan yang bertanggungjawab di fasilitas kesehatan tersebut. Epidemiologi penyakit sangat penting dalam menetapkan prioritas dan populasi yang menjadi sasaran. Dengan mempelajari penyebaran penyakit yang ada di wilayah puskesmas dapat dipakai untuk menentukan titik fokus pelayanan yang terkait dengan jenis dan jumlah obat serta jenis peralatan kesehatan (Baker TD, William A.Reinke, 1994). Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Puskesmas pembantu dan Jaringannya Bila dilihat dari determinan penyediaan, persoalan penting di daerah terpencil perbatasan khususnya di wilayah puskesmas pembantu nagari padang tarok adalah masalah transportasi, di samping masalah sumber daya puskesmas. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan alat transportasi direncanakan dengan baik. Estimasi mengenai kebutuhan alat transportasi tergantung kepada beberapa faktor antara lain kondisi wilayah, jumlah dan penyebaran sasaran pelayanan serta jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas pihak Kemeterian Kesehatan perlu memberikan perhatian khusus kepada daerah- daerah terpencil perbatasan seperti di desa nagari Padang Tarok di wilayah puskesmas Aia Amo dengan memperhatikan kondisi wilayah, jumlah, penyebaran sasaran pelayanan serta jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan. Bila dilihat dari determinan permintaan yaitu dari faktor pengguna, sulitnya pembangunan infrastruktur menjadi kendala di desa ini. Transportasi yang sulit telah menyulitkan akses menuju tempat pelayanan tenaga kesehatan, ditambah kurangnya ekonomi masyarakat. Akhirnya satu- satunya jalan untuk memperoleh pelayanan pengobatan yang termudah adalah pergi ke dukun. Diperlukan perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah tersebut. Sumber:
  • 4. ERWINDA (2014). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETERJANGKAUAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU DAERAH TERPENCIL NAGARI PADANG TAROK KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG. Jakarta , Perdesaan Sehat. 2. Penyebab Permasalahan yang terjadi di Puskesmas Pembantu Nagari Tarok Berdasarkan kasus yang ada, dapat diketahui beberapa penyebab yang menghambat dan akhirnya dapat menimbulkan masalah ketidaksetaraan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu Nagari Tarok. Dalam hal ini penyebabnya terdiri dari tiga faktor, yaitu faktor geografis atau lingkungan, faktor pelayanan, faktor pengguna. 2.1Faktor geografis/lingkungan : a. Kondisi geografis yang berbukit dan merupakan daerah perbatasan. Hal ini sangat berpengaruh pada pemberian pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Selain masalah sumber daya puskesmas, transportasi juga termasuk masalah yang penting, di karenakan minimnya jumlah transportasi itu sendiri dan akses ke puskesmas yang cukup sulit dijangkau. Sehingga mengharuskan menempuh perjalanan yang jauh. Kebanyakan masyarakat lebih memilih pergi ke dukun dulu, baru ke bidan, tetapi juga melihat keadaan pasiennya. Selain itu dukun kampung lebih dominan karena biaya dan transportasi lebih terjangkau. Hanya saja dukun di nagari padang tarok hanya bisa melayani persalinan. b. Jarak desa ke puskesmas, membutuhkan waktu 1 jam menggunakan motor. Dengan kondisi geografis yang berbukit dan tidak mudah untuk di akses, maka masyarakat lebih memilih ke dukun yang transpostasinya lebih terjangkau. Selain itu minimnya kendaraan umum yang
  • 5. mengakibatkan masyarakat cukup sulit untuk pergi ke puskesmas terutama bagi masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. c. Jarak ke tempat rujukan terdekat, membutuhkan waktu 1 jam menggunakan mobil d. Kondisi jalan menuju pelayanan kesehatan kurang mendukung. 2.2 Faktor pelayanan a. Kurangnya tenaga kesehatan di puskesmas a. Kurangnya tenaga kesehatan di puskesmas. Petugas Kesehatan yang bekerja di puskesmas pembantu tersebut sangat terbatas. Hal ini menjadi terasa apabila petugas harus melakukan kunjungan lapangan misalnya mengikuti kegiatan posyandu ataupun sanitasi namun disaat yang bersamaan juga dibutuhkan petugas di dalam puskesmas. b. Kurangnya jumlah transportasi di puskesmas untuk akses ke desa Kurangnya jumlah transportasi di puskesmas untuk akses ke desa Karakteristik geografis letak puskesmas yang cukup terpencil mengakibatkan minimnya kendaraan umum yang melewati puskesmas tersebut, sehingga akses ke puskesmas cukup sulit bagi masyarakat yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. c. Peralatan di pustu yang minim Peralatan dan sarana penunjang kesehatan di puskesmas sangat minim. Hal ini mempengaruhi proses pengobatan yang ada di puskesmas yang pada akhirnya sering tidak tuntas dan berujung pada rujukan. Seringkali massyarakat lebih memilih berobat atau melakukan persalianan di dukun ketika malas untuk pergi ke puskesmas atau rumah sakit rujukan yang lebih jauh. d. Persediaan obat yang minim, terutama obat injeksi dikarenakan warga lebih sering meminta disuntik
  • 6. Persediaan obat yang minim, terutama obat injeksi dikarenakan masyarakat lebih sering meminta disuntik. 2.3Faktor pengguna a. Sosial ekonomi yang rendah b. Mayoritas pekerjaan menoreh getah karet sehingga sulit untuk dilakukan penyuluhan c. Budaya masyarakat yang lebih memilih berobat ke dukun dahulu baru ke bidan, terutama dalam hal persalinan 3. Solusi yang Dapat Ditawarkan Berdasarkan penjelasan di atas, maka solusi yang dapat diambil: a) Perlu dilakukan peninjauan kembali tentang masa kerja, beban kerja dan reward bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan agar tenaga kesehatan di daerah terpencil lebih semangat lagi dalam menjalankan kewajibannya dalam melayani masyarakat. b) Perlu tambahan alat kesehatan untuk tindakan darurat serta alat kesehatan untuk bidan desa, alat komunikasi berupa telepon atau radio komunikasi, alat transportasi dengan mempertimbangkan jumlah, jenis serta biaya operasional. c) Perlu penambahan jumlah pustu untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama untuk daerah-daerah yang tidak memiliki poliklinik. d) Mengingat tingkat pendidikan masyarakat umumnya masih rendah, serta kendala terbatasnya sarana informasi, maka frekuensi promosi kesehatan harus lebih sering dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di bidangnya. e) Anggaran yang diberikan kepada puskesmas di daerah terpencil perbatasan harus mempunyai standar yang berbeda di bandingkan dengan daerah yang lain. Dalam arti memberikan anggaran yang lebih.