1. Kompetensi merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk berhasil dalam pekerjaan. 2. Dokumen menjelaskan berbagai teori dan konsep kompetensi seperti taxonomy Bloom, kompetensi inti dan khusus, serta metode penilaian kompetensi. 3. Model kompetensi digunakan untuk mengukur kinerja karyawan secara obyektif dan memfasilitasi pengembangan kar
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Training program motivation and leadership for briSetiono Winardi
Membangun kepemimpinan yang efektif melalui karakter dan motivasi yang sesuai dengan visi, nilai, dan misi organisasi.
Membangun kepemimpinan yang mampu memimpin melalui kekuatan kepribadian, pengetahuan, keterampilan, cara-cara unik yang menjadi ciri keunggulan individu
Membangun kepemimpinan yang cerdas secara emosional dalam semua aspek dan perilaku kepemimpinan
Membangun kepemimpinan yang cerdas mengelola sumber daya manusia untuk keberhasilan organisasi dan stakeholder
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Training program motivation and leadership for briSetiono Winardi
Membangun kepemimpinan yang efektif melalui karakter dan motivasi yang sesuai dengan visi, nilai, dan misi organisasi.
Membangun kepemimpinan yang mampu memimpin melalui kekuatan kepribadian, pengetahuan, keterampilan, cara-cara unik yang menjadi ciri keunggulan individu
Membangun kepemimpinan yang cerdas secara emosional dalam semua aspek dan perilaku kepemimpinan
Membangun kepemimpinan yang cerdas mengelola sumber daya manusia untuk keberhasilan organisasi dan stakeholder
KARAKTER DAN SOFT SKILL SEBAGAI PENENTU KESUKSESAN.pptxDodoAnwar2
Karakter: Merujuk pada sifat-sifat moral, etika, dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang, seperti integritas, kejujuran, tanggung jawab, dan empati.
Soft Skill: Keterampilan non-teknis yang berkaitan dengan interaksi sosial, komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, dan pemecahan masalah.
7. Knowledge – Informasi dalam diri seseorang
yang memiliki area konten yang spesifik.
Contoh : Sejarah RI, Budaya Organisasi, Keamanan
Pangan, Undang-Undang Tenaga Kerja
Skills – adalah kecakapan untuk perform baik
dalam hal tugas fisik maupun mental.
Contoh : Menanggulangi keluhan pelanggan, Mengajar,
Membuat presentasi, Membuat tabel Excel, Ketrampilan
menghitung uang.
8. Motives
Sesuatu di dalam diri seseorang yang
secara konsisten pikirkan atau keinginan
yang menyebabkan tindakan. Motives
“drive, direct, and select” perilaku,
mengarah pada tindakan atau sasaran.
Contoh : orang yang memiliki tuntutan ekonomi dan
tanggung jawab keluarga, motivasi kerjanya lebih tinggi,
drive kerjanya baik dan cenderung konsisten.
9. Traits – Karakteristik fisik dan respon yang
konsisten terhadap situasi atau informasi.
Contoh : Ketelitian merupakan fisical trait dari kasir,
keramahan dalam pelayanan merupakan kompetensi
fisical trait yang dimiliki oleh frontliners.
Self Concept – Sikap-sikap, nilai-nilai, atau
citra diri pada diri seseorang.
Contoh : Kepercayaan diri, adaptable, Optimist
10.
11. 1. Penilaian lebih profesional,
standard dan obyektif, dapat
diukur secara kuantitatif.
2. Dapat meminimalisir
kesenjangan antara
kapabilitas aktual dengan
yang diharapkan
3. Perkembangan karyawan
dapat dimonitor
4. Mendukung strategi
perusahaan
14. Kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh seluruh job
roles yang ada di organisasi dari staff sampai direktur
• Business Driver
• Core Values
15. Kompetensi yang dibutuhkan oleh masing-masing job
role atau pekerjaan dalam organisasi
• Soft Competency (Managerial Competency)
• Hard Competency (Technical Competency)
18. Metode + - Keterangan
Behavior
Event
Interview
Detail, mendapatkan
banyak informasi,
lebih terstruktur,
fokus pada
kompetensi yang
dicari
Satu posisi
membutuhkan
waktu yang
lama.
Tepat untuk
jabatan strategis
Kuisioner/
Survey
Lebih cepat, praktis
tanpa tatap muka
Tidak detail,
terbatas pada
pertanyaan
kuisioner
Tepat untuk
jabatan massal,
staff yang
banyak
FGD/Panel Dalam menggali satu
kompetensi, dapat
membedakan satu
kompetensi dgn
lainnya.
Mengumpulkan
resource dgn
waktu yang
sama, tidak
banyak
kompetensi yang
dibahas
Tepat untuk
jabatan
spesialist
23. No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
1 Pengetahuan Kemampuan atau
menjelaskan kembali
Mendefinisikan, menyusun
daftar, menamai, menanyakan,
mengidentifikasi, mengetahui,
menyebutkan, membuat
kerangka, menggambarkan
2 Pemahaman Kemampuan memahami
instruksi masalah,
mengintrepretasikan dan
menyatakan kembali
dengan kata-kata sendiri.
Contoh menuliskan
kembali, merangkum
kembali
Menerangkan, menjelaskan,
menguraikan, membedakan,
menginterpretasikan,
merumuskan, memperkirakan,
meramalkan, menterjemahkan,
mengubah memberi contoh,
menganalogikan, merangkum
3 Penerapan Kemampuan
menggunakan konsep
dalam praktek atau
situasi baru. Contoh
menggunakan pedoman,
aturan dalam menghitung
insentif karyawan
Menerapkan, mengubah,
menghitung, melengkapi,
menemukan,
mendemostrasikan,
menyiapkan, menghasilkan,
mengoperasikan, menyediakan,
menghasilkan
24. No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
4 Analisa Kemampuan memisahkan
konsep ke dalam beberapa
komponen untuk memperoleh
pemahaman yang lebih luas
atas dampak komponen
tersebut. Contoh : Menganalisa
penyebab meningkatknya harga
pokok penjualan dlm laporan
dan memisahkan komponen-
komponennya.
Menganalisa, mendiskriminasikan,
membuat skema/diagram,
membedakan, membandingkan,
menghubungkan, menunjukkan
hubungan antara variabel,
memecah menjadi beberapa
bagian
5 Sintesa Kemampuan merangkai atau
menyusun kembali komponen-
komponen dalam rangka
menciptakan hal baru. Contoh:
Membuat kurikulum dari
mengintegrasikan berbagai
pendapat dan materi dari
berbagai sumber
Mengkategorikan
mengkombinasikan, mengatur
memodifikasi, mendisain,
mengintegrasikan, mengorganisir,
mengkompilasi, mengarang,
menciptakan, menulis kembali,
merancang, menyimpulkan,
mempolakan
6 Evaluasi Kemampuan mengevaluasi dan
menilai berdasarkan norma dan
acuan
Mengkaji ulang, membuktikan,
menyesuaikan, mengkoreksi,
menemukan, mempertahankan
25. No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
1 Penerimaan Kemampuan untuk
menunjukkan atensi dan
penghargaan terhadap
orang lain.
Contoh:mendengar
pendapat orang lain.
Menanyakan, mengikuti,
memberi,
menahan/mengendalikan diri,
mengidentifikasi,
memperhatikan, menjawab
2 Responsif Kemampuan
berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran dan
selalu termotivasi untuk
segera bereaksi dan
mengambil tindakan.
Contoh:berpartisipasi
dalam diskusi kelas
Menjawab, membantu,
mentaati, memenuhi,
menyetujui, mendiskusikan,
melakukan, memilih,
menyajikan, mempraktekkan
3 Nilai yang
dianut (Nilai
diri)
Kemampuan
menunjukkan nilai yang
dianut untuk
membedakan mana yang
baik dan kurang baik dan
diekspresikan dalam
perilaku
Menunjukkan,
mendemonstrasikan, memilih,
membedakan, mengikuti,
meminta, memenuhi,
menjelaskan, membentuk,
berinisiatif, melaksanakan,
memprakrasai, menjustifikasi
26. No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
4 Organisasi Kemampuan membentuk
sistem nilai dan budaya
organisasi dengan
mengharmonisasikan
perbedaan nilai. Contoh :
Menyepakati dan
mentaati etika profesi
Mematuhi, merancang,
mengkombinasikan,
merumuskan, mengorganisir,
memperbaiki, menyepakati,
menyusun, menyempurnakan,
menyatukan pendapat,
melengkapi, membandingkan
5 Karakterisasi Kemampuan
mengendalikan perilaku
berdasarkan nilai yang
dianut dan memperbaiki
hub.intrapersonal,
interpersonal dan sosial.
Contoh: rasa percaya diri,
kooperatif dalam
aktivitas kelompok
Memperlihatkan, membedakan,
memisahkan, menunjukkan,
mengusulkan, merevisi,
menyatakan, bertindak,
membuktikan,
mempertimbangkan, merevisi
27. No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
1 Persepsi Kemampuan
menggunakan saraf
sensori dalam
mengintreptertasikan
dalam memperkirakan
sesuatu. Contoh:
menurunkan suhu chiller
Mendeteksi, mempersiapkan
diri, memilih, menghubungkan,
mengisolasi
2 Kesiapan Kemampuan untuk
mempersiapkan diri baik
mental, fisik, dan emosi
dalam menghadapi
sesuatu. Contoh:
melakukan pekerjaan
sesuai urutan
Memulai, memprakrasai,
membantu, memperlihatkan,
mempersiapkan diri
3 Reaksi yang
diarahkan
Kemampuan untuk
memulai ketrampilan
yang kompleks dengan
bantuan/bimbingan
dengan meniru.
Contoh:mengikuti arahan
dari instruktur
Meniru, mencoba, memasang,
bereaksi, menanggapi,
mengerjakan
28. No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
4 Reaksi natural Kemampuan dengan
tingkat ketrampilan yang
lebih sulit.
Contoh:menggunakan
gergaji mesin
Mengoperasikan, membangun,
memasang, membongkar,
merakit, mempertajam,
memperlancar
5 Reaksi yang
kompleks
Kemampuan yang
menunjukkan kecepatan,
ketepatan, efisiensi dan
efektivitasnya
Mengendalikan, mempercepat,
mengukur, mengoperasikan,
melaksanakan sesuai standar,
mengukur, membangun
6 Adaptasi Kemampuan
mengembangkan keahlian
dan pola sesuai
kebutuhan
Mengubah, mengadaptasikan,
memvariasikan, merevisi,
mengatur kembali
7 Kreatifitas Kemampuan untuk
menciptakan hal baru dan
juga kemampuan
mengatasi masalah
dengan mengeksplorasi
Merancang, mendisain,
membuat, memprakarsai,
mengkombinasikan
29.
30. A competency model is a valid, observable and
measurements list of the knowledge, skills, and
attributes demonstrated through behaviour that
results in outstanding performance in particular work
context.
32. Melakukan identifikasi dan memahami isu-isu,
permasalahan, dan peluang;membandingkan data serta
informasi yang relevan dari berbagai sumber untuk
mendapatkan gambaran kesimpulan;menggunakan
pendekatan yang efektif untuk mendapatkan alternatif
tindakan atau mengembangkan alternatif solusi yang
memadai
33. • Mengidentifikasi isu-isu, permasalahan dan kesempatan –
Mengenali isu-isu, permasalahan, atau peluang-peluang yang
mungkin ada dan menentukan kemungkinan tindakan yang
dibutuhkan.
• Mengumpulkan informasi – Mengidentifikasi kebutuhan dan
mengumpulkan informasi untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik atas isu, permasalahan, dan peluang yang ada.
• Menginterpretasikan informasi – Mengintegrasikan informasi
dari berbagai sumber yang berbeda;mengenali tren, kesamaan,
dan/atau hubungan sebab akibat dari setiap informasi yang
ditemukan.
• Mengembangkan alternatif-alternatif – menciptakan pilihan-
pilihan yang relevan sesuai dengan permasalahan atau peluang
serta berupaya mendapatkan keluaran hasil akhir yang
diinginkan.
34. Memberikan kontribusi sebagai seorang anggota tim,
terlibat secara aktif dalam proses mencapai
kesuksesan tim secara efektif, dan membangun serta
memimpin tim mencapai obyektif
35. LEVEL OF
PROFICIENCY
BEHAVIORAL INDICATORS
Level 1:
Perilaku Kooperatif
Mampu bertindak sebagai team
player, mengambil tindakan
dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan saran anggota
kelompok, ikut membentuk dan
menerima konsensus.
Melaksanakan tugas-tugas kelompok sesuai dengan bagiannya.
Berbagi informasi yang relevan dan berguna, mau mendengarkan dan
merespon dengan empati.
Menunjukkan rasa hormat terhadap pendapat orang lain dan kesediaan
belajar dari anggota kelompok.
Mendukung keputusan / kesepakatan keompok, dan meletakkan tujuan
kelompok di atas tujuan pribadi.
Level 2:
Perilaku Partisipatif
Berpartisipasi secara aktif dan
berbagi seluruh informasi yang
relevan untuk mendukung
terbentuknya keputusan kelompok.
Memperlihatkan sikap menghargai perbedaan (suku, agama, ras, adat
istiadat).
Menunjukkan minat yang besar terhadap kepentingan kelompok di atas
kepentingan pribadi.
Aktif memberikan bantuan dan ide-ide dalam proses pemecahan
masalah dalam kelompok.
Berbagi seluruh informasi yang relevan dan berguna bagi pencapaian
sasaran kelompok.
Level 3:
Membangun Kelompok
Mengembangkan kerja sama dan
mendorong kolaborasi kerja untuk
mendapatkan solusi yang
menguntungkan semua pihak demi
tercapainya tujuan kelompok
Membantu anggota untuk belajar dan mengembangkan kemampuan
mereka untuk memberikan hasil yang terbaik.
Melakukan pendekatan individu yang efektif terhadap anggota
kelompok yang menunjukkan tindakan yang tidak kooperatif dalam
proses kelompok.
Melibatkan orang lain baik dalam pemecahan masalah dan penuntasan
tugas.
Mengintegrasikan pandangan-pandangan yang berbeda menjadi
pandangan/persepsi bersama.
36. LEVEL OF
PROFICIENCY
BEHAVIORAL INDICATORS
Level 4:
Membangun Kelompok
Prima
Mengidentifikasi perbedaan dan
nilai positif dari sistem yang
dimiliki oleh setiap tim,
menciptakan dan mengembangkan
iklim kerja yang nyaman.
Beradaptasi dengan efektif terhadap karakteristik tim yang unik.
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tim, dan membuat sistem
untuk mensinergikan kekuatan dan meminimasi dampak dari
kelemahan.
Membetuk aturan main yang memungkinkan tim menunjukkan kinerja
yang optimal.
Secara proaktif melibatkan orang, tim, departemen, fungsi dan level
lain untuk menyelesaikan masalah dan mencapai hasil yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan.
Memberikan apresiasi kepada anggota tim dan lintas fungsi sehingga
membangun kerjasama yang solid
Level 5:
Membangun Sinergi
Organisasi
Menggunakan pendekatan/ gaya
yang sesuai untuk membangun
hubungan kerja yang baik dan
saling percaya. Mengembangkan
dan menjaga hubungan jejaring
kerja yang luas, menggabungkan
faktor internal dan eksternal
perusahaan.
Mengembangkan hubungan interpersonal yang kuat secara strategis
dengan stakeholder penting dari dalam dan luar perusahaan.
Mengantisipasi situasi konflik dalam kelompok besar maupun antar tim
lintas fungsi, dan menyediakan solusi untuk mengatasinya.
Mengelola kelompok yang terdiri dari berbagai departemen/perusahaan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Membangun relasi dengan mitra/ stakeholder berlandaskan
kepercayaan dan saling menghormati.
42. • Peran Senior Managerial
Dalam pembentukan kompetensi dibutuhkan support dari level
direktur hingga senior manager, dalam bentuk waktu, masukan
dan pemikiran bersama sehingga profiling yang diharapkan
dapat sesuai dan menunjang keberhasilan kinerja. Departemen
HR mengedukasi pentingnya melakukan proses kompetensi
model sehingga ada rasa kepemilikan kompetensi di masing-
masing fungsi
• Strategi Perusahaan
Selaras dengan budaya perusahaan, visi misi dan tujuan
organisasi kunci sukses dari membuat kompetensi model. Pada
akhirnya strategi perusahaan yang menjalankan adalah jabatan
dan orang-orang yang membutuhkan kompetensi untuk
mengeksekusi strategi perusahaan.
43. Nama : Luthfi Rochmatika
Jabatan : HR Manager & Trainer
Contact : 081319554465
Email : luthfi.rochmatika@gmail.com
Universitas Jurusan Tahun
Insitut Pertanian Bogor Agribisnis 2002 - 2006
Universitas Indonesia Ekonomi Syariah 2009 - 2011
Perjalanan karir Luthfi diawali dari dunia perbankan selama 5 tahun. Mulai tidak
menemukan passionnya, Luthfi mendapatkan tawaran program development dari
Mahadasha (Trakindo Grup) untuk menjadi level managerial. Sistem rekrutmen
menggunakan assessment center dan pelatihan bekerja sama dengan PPM
management dengan kurikulum yang komprehensif membuat Luthfi semakin paham
dunia HR. Lulus dari program tersebut, Luthfi mendapat tantangan untuk mengajar
soft skill d ibidang Customer Service di bawah perusahaan Mahadya (Carl’s Jr,
WingStop, Caribou Coffe brand) . Hingga saat ini, program-program soft skill
merupakan andalan Luthfi di dalam mengajar. Karirnya tidak berhenti disitu,
Mahadya memberikan kesempatan Luthfi untuk mengambil program HR sertifikasi
yang diadakan oleh GML. Kesehariannya, Luthfi menjadi HR Business Partner di
Mahadya mendukung keberhasilan operasional Bisnis.