SlideShare a Scribd company logo
PROSES CNC 
A. SEJARAH 
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 
yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama 
Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat 
benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi 
dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal 
sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori 
investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang 
pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit 
pengendali dapat lebih ringkas. 
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang 
pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil 
penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan 
sehari-hari masyarakat banyak. 
B. JENIS MESIN CNC 
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC 
dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) 
macam,yaitu: Mesin bubut CNC dan Mesin frais CNC 
C. CARA MENGOPARASIKAN MESIN CNC 
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah 
numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-tiap mesin. 
Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang 
membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara 
mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu : 
1. Sistem Absolut 
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah 
menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. 
Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan 
dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada 
pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan. 
2. Sistem Incremental 
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah 
sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais 
diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja
berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan 
alat potong pada tahap berikutnya. 
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam 
dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari 
mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat 
kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC. 
D. PC UNTUK MESIN CNC 
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting 
peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang 
memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang 
digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya. 
Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, 
baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan 
sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, 
maupun yang sejenis. 
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan 
kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula 
perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi 
beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan 
tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII 
– Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejeni 
E. KODE STANDAR MESIN CNC 
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang 
membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan 
PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada 
mesin CNC yaitu : 
Mesin Bubut 
Fungsi G 
G00 Gerakan cepat 
G01Interpolasi linear 
G02/G03 Interpolari melingkar 
G04 Waktu tinggal diam. 
G21 Blok kosong 
G24 Penetapan radius pada pemrograman 
harga absolut 
G25/M17 Teknik sub program 
G27 Perintah melompat 
G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap 
sama 
G64 Motor asutan tak berarus 
G65 Pelayanan kaset 
G66 Pelayanan antar aparat RS 232 
G73 Siklus pemboran dengan pemutusan 
tatal 
G78 Siklus penguliran 
G81 Siklus pemboran 
G82 Siklus pemboran dengan tinggal 
diam. 
G83 Siklus pemboran dengan penarikan 
G84 Siklus pembubutan memanjang 
G85 Siklus pereameran 
G86 Siklus pengaluran 
G88 Siklus pembubutan melintang 
G89 Siklus pereameran dengan tinggal 
diam.
G90 Pemrograman harga absolut 
G91 Pemrcgraman harga inkremental 
G92 Pencatat penetapan 
G94 Penetapan kecepatan asutan 
G95 Penetapan ukuran asutan 
G110 Alur permukaan 
G111 Alur luar 
G112 Alur dalam 
G113 Ulir luar 
G114 Ulir dalam 
G115 Permukaan kasar 
G116 Putaran kasar 
Fungsi M 
M00 Berhenti terprogram 
M03 Sumbu utama searah jarum jam 
M05 Sumbu utama berhenti 
M06 Penghitungan panjang pahat, 
penggantian pahat 
M08 Titik tolak pengatur 
M09 Titik tolak pengatur 
Ml7 Perintah melompat kembali 
M22 Titik tolak pengatur 
M23 Titik tolak pengatur 
M26 Titik tolak pengatur 
M30 Program berakhir 
M99 Parameter lingkaran 
M98 Kompensasi kelonggaran / kocak 
Otomatis 
Mesin Frais 
Tanda Alarm 
A00 Salah kode G/M 
A01 Salah radius/M99 
A02 Salah nilaiZ 
A03 Salah nilai F 
A04 Salah nilai Z 
A05 Tidak ada kode M30 
A06 Tidak ada kode M03 
A07 Tidak ada arti 
A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset 
A09 Program tidak ditemukan 
A10 Pita kaset dalam pengamanan 
A11 Salah pemuatan 
A12 Salah pengecekan 
A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori 
program penuh 
A14 Salah posisi kepala frais / 
penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M 
atau ┤ / M 
A15 Salah nilai Y. 
A16 Tidak ada nilai radius pisau frais 
A17 Salah sub program 
A18 Jalannya kompensasi radius pisau 
frais lebih kecil dari nol 
F. MESIN CNC GENERASI BARU 
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus 
sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. 
Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan 
program CAD (Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang 
computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik 
dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan 
dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer 
Aided 
Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin 
CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya. 
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari 
benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi 
secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui 
layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa 
harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, 
maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi
dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui 
media rekam. 
G. MASA DEPAN MESIN CNC 
Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa datang dimungkinkan input 
mesin CNC dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan, kemudian 
diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil dari pembacaan scan 
akan diolah oleh software pada PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM. 
Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC yang siap 
dieksekusi untuk membuat benda kerja. 
H. Cara serta Contoh Pemograman Mesin CNC 
Pemrograman Mesin CNC 
Diagram Cartesian 
Titik A [ 5, 8 ] 
Titik B [ -6, 4 ] 
Titik C [ -9,-2 ] 
Titik D [ 3, -7 ] 
A. Sistem Pemrograman. 
Sistem pemrograman mesin CNC mengacu pada prinsip diagram Cartesian. Sistem 
Pemrograman Mesin CNC ada 2 macam : 
-Pemrograman sistem Absolut 
-Pemrograman sistem Inkremental 
1. Pemrograman Absolut.
Didalam program mesin CNC sistem pemrograman ini lebih banyak digunakan dibanding 
sistem pemrograman dengan inkremental. Dalam sistem pemrograman Absolut hanya 
mengacu pada satu titik referensi saja [ titik nolnya tidak berpindah-pindah ] 
Lihat gambar diatas. Apabila sebuah endmill 
S X-8. Y-4. Z15. 
S --> A X-5. Y-4. Z0. 
A --> B X 5. Y-4. Z0. 
B --> C X 5. Y 4. Z0. 
C --> D X -5. Y 4. Z0. 
D --> A X -5. Y-4. Z0. 
1. Pemrograman Inkremental. 
Pemrograman sistem inkremental titik referensinya [ titik nolnya ] selalu berpindah-pindah, 
dimana gerakan itu berhenti, disitulah titik referensi untuk menghitung jarak untuk 
pergerakan berikutnya [ Endpoint akan menjadi start point untuk start berikutnya ] 
Lihat gambar diatas. Apabila sebuah endmill 
S X0. Y0. Z0. 
S --> A X3. Y0. Z-15. 
A --> B X10. Y0. Z0. 
B --> C X 0. Y 8. Z0.
C --> D X-10. Y0. Z0. 
D --> A X 0. Y-8. Z0. 
B. Fungsi G dan M 
Fungsi G : 
G00 : Gerakan cepat tanpa pemakanan / rapid [ gerakan mesin ] 
G00 X ….Y ….Z …. 
Gerakan ini tidak boleh dipergunakan untuk melakukan cutting / pemakanan terhadap benda 
kerja, sebab bisa menyebabkan pisau atau alat potong patah. Didalam pemrograman gerakan 
G00 ini harus diperhatikan dengan cermat agar gerakannya tidak menimbulkan tabrakan 
antara alat potong dan benda kerja atau alat bantu lainnya. 
G01 : Gerakan pemakanan lurus 
G01 X…. Y…. Z…. F …
Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan lurus. Kecepatan gerakan ini ditentukan oleh 
feedingnya. 
O0008 
N0010 G21 ; 
N0020 G0 G17 G40 G49 G80 G90 ; 
N0030 T1 M6 ; 
N0040 G0 G90 G54 X-15. Y25. S5000 M3 ; [ Titik S ] 
N0050 G43 H1 Z30. ; 
N0060 Z2. ; 
N0070 G1 Z-5. F200. ; 
N0080 X0. F1200. ; [ S --> A ] 
N0090 X35. ; [ A --> B ] 
N0100 X50. Y10. ; [ B --> C ] 
N0110 X80. Y40. ; [ C --> D ] 
N0120 X100. ; [ D --> E ] 
N0130 G0 Z30. ; 
N0140 M5 ; 
N0150 G91 G28 Z0. ; 
N0160 G28 X0. Y0. ; 
N0170 M30 ; 
G02 : Gerakan melingkar searah jarum jam 
G02 X .... Y .... Z .... R .... F ... ; atau 
G02 X .... Y .... Z .... I .... J .... K .... F ... ; 
Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan melingkar yang searah jarum jam. Kecepatan 
gerakan inipun ditentukan oleh feedingnya. 
G03 : Gerakan melingkar berlawanan arah jarum jam
G03 X .... Y .... Z .... R .... F ... ; atau 
G03 X .... Y .... Z .... I .... J .... K .... F ... ; 
Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan melingkar yang berlawanan arah jarum jam. 
Seperti halnya G02, kecepatan gerakan inipun ditentukan oleh feedingnya. 
Sedangkan masing-masing fungsi addres yang mengikuti gerakan G02/G03 ini adalah: 
X,Y,Z : Koordinat yang dituju 
R : Radius [ Jarak antara start point ke center poit ] 
I : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu X secara 
Inkremental 
J : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu Y secara 
Inkremental 
K : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu Z secara 
Inkremental 
F : Feeding [ kecepatan pemakanan / asutan / penyayatan ] 
Cara menentukan nilai I dan J : 
- Jika center point berada disebelah kanan start point, maka : I + 
- Jika center point berada disebelah kiri start point, maka : I - 
- Jika center point berada disebelah atas start point, maka : J+ 
- Jika center point berada disebelah bawah start point, maka : J-A 
G03 X -3. Y 6. R 5.924
B G03 X 2. Y 8. R 4.744 
C G03 X -9. Y -7. R 3.809 
D G02 X 2. Y -3. R 4.677 
Atau 
A G03 X -3. Y 6. I -1.892 J 5.613 
B G03 X 2. Y 8. I -4.663 J 0.871 
C G03 X -9. Y -7. I -3.456 J -1.601 
D G02 X 2. Y -3. I -2.432 J 3.994 
O0000 
N100 G21 
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 
N104 T1 M6 
N106 G0 G90 G54 X-20. Y20.S5000 M3 [ Titik S ] 
N108 G43 H1 Z20. 
N110 Z2. 
N112 G1 Z-3. F200. 
N114 X0. F1200. [ S --> A ] 
N116 X30. [ A--> B ] 
N118 G3 Y50. R15. [ B --> C ] 
N120 G2 Y80. R15. [ C -> D ] 
N122 G1 X60. [ D --> E ] 
N124 G0 Z20. 
N126 M5 
N128 G91 G28 Z0. 
N130 G28 X0. Y0. 
N132 M30 
G04 : Waktu diam sesaat [ dwell ] 
G04 P…. ; 
G04 X…. ; 
Perintah ini dipergunakan agar tool tidak bergerak dalam waktu yang telah ditentukan. Pada 
proses drilling/ngebor perintah ini bisa ditambahkan agar kedalaman bor bisa tercapai sesuai 
ukuran dan dasar lubangnya halus. Begitu juga pada waktu proses grooving/bikin alur pada 
mesin bubut. 
G17 : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu XY
G18 : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu XZ 
G19 : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu YZ
G28 : Perintah kembali ke referensi point / kembali ke titik nol mesin 
G28 Z0. ; 
G28 X0. Y0. ; 
G40 : Perintah pembatalan kompensasi radius 
Apabila dalam membuat sebuah program tanpa mengaktifkan kompensasi radius, maka 
program bekerja tanpa kompensasi radius dan berarti G40 aktif. 
G41 : Perintah pengaktifan kompensasi radius kiri 
Dalam sebuah program, bila G41 diaktifkan maka posisi mata potong pisau akan berjalan 
disebelah kiri garis benda kerja. 
G42 : Perintah pengaktifan kompensasi radius kanan. 
Bila G42 diaktifkan dalam sebuah program, maka posisi mata potong pisau akan berjalan di 
sebelah kanan garis benda kerja. 
Dalam kompensasi radius perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut : 
- Harga tool offset normal = ½ X Ø tool [ radius ] 
- Jarak dari titik tengah tool ke garis benda sesuai dengan harga tool offset yang dipanggil. 
- Pemanggilan tool offset pada program biasanya dengan kode D... atau H... tergantung 
spesifikasi kontrol mesinnya. 
- Tool offset bisa digunakan untuk mengatur toleransi ukuran. 
- Harga tool offset = radius tool berarti penyayatan tepat pada garis benda. 
- Harga tool offset > radius tool berarti penyayatan diluar garis benda. 
- Harga tool offset < radius tool berarti penyayatan melewati garis benda. 
- Pada waktu mengaktifkan kompensasi radius tidak boleh pada waktu gerakan melingkar [ 
G02 / G03 ]. Begitu pula pada waktu pembatalan kompensasi radius.
Program dengan kompensasi radius kiri [ G41 ] 
O0001 
N100 G21 
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 
N104 T1 M6 
N106 G0 G90 G54 X8. Y10. S4000 M3 
N108 G43 H1 Z30. 
N110 Z2. 
N112 G1 Z-5. F200. 
N114 G41 D11 X-10. F1200. 
N116 X-70. 
N118 Y70. 
N120 X-10. 
N122 Y10. 
N124 G40 Y-8. 
N126 G0 Z30. 
N128 M5 
N130 G91 G28 Z0. 
N132 G28 X0. Y0. 
N134 M30
Program dengan radius kompensasi kanan [ G42 ] 
O0002 
N100 G21 
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 
N104 T1 M6 
N106 G0 G90 G54 X-10. Y-8. S4000 M3 
N108 G43 H1 Z30. 
N110 Z2. 
N112 G1 Z-5. F200. 
N114 G42 D11 Y10. F1200. 
N116 Y70. 
N118 X-70. 
N120 Y10. 
N122 X-10. 
N124 G40 X8. 
N126 G0 Z30. 
N128 M5 
N130 G91 G28 Z0. 
N132 G28 X0. Y0. 
N134 M30
Program tanpa kompensasi radius [ G40 ] 
O0003 
N100 G21 
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 
N104 T1 M6 
N106 G0 G90 G54 X14. Y4. S4000 M3 
N108 G43 H1 Z30. 
N110 Z2. 
N112 G1 Z-5. F200. 
N114 X-4. F1200. 
N116 X-76. 
N118 Y76. 
N120 X-4. 
N122 Y4. 
N124 Y-14. 
N126 G0 Z30. 
N128 M5 
N130 G91 G28 Z0. 
N132 G28 X0. Y0. 
N134 M30 
G43 : Kompensasi panjang alat potong / pisau 
G43 H.... ; 
Perintah ini berfungsi untuk memanggil data panjangnya alat potong. Setiap tool mempunyai 
panjang yang berbeda – beda, sehingga jarak antara masing – masing tool terhadap 
permukaan benda kerja pun berbeda – beda. Data panjang masing – masing tool tersebut 
disimpan dalam memori mesin dengan nomer tertentu. Dalam pemanggilan data tool 
menggunakan addres H dan diikuti nomer dalam penyimpanan. 
G49 : Pembatalan Kompensasi panjang alat potong / tool.
G54 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 1 
G55 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 2 
G56 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 3 
G57 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 4 
G58 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 5 
G59 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 6 
G73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal 
G73 X .... Y .... Z .... P .... Q .... R .... F .... K .... 
X,Y : Posisi koordinat center lubang
Z : Kedalaman lubang yang dituju 
P : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang 
Q : Kedalaman tiap pemakanan 
R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ] 
F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] 
K : Jumlah pengulangan 
G81 : Siklus pengeboran secara langsung 
G81 X .... Y .... Z .... P .... R .... F .... K .... 
G82 : Siklus pengeboran secara langsung 
G82 X .... Y .... Z .... P .... R .... F .... K .... 
X,Y : Posisi koordinat center lubang 
Z : Kedalaman lubang yang dituju 
P : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang 
R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ] 
F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] 
K : Jumlah pengulangan
G83 : Siklus pengeboran dengan penarikan kebidang awal [ penarikan sampai ke titik R ] 
G83 X .... Y .... Z .... P .... Q .... R .... F .... K .... 
X,Y : Posisi koordinat center lubang 
Z : Kedalaman lubang yang dituju 
P : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang 
Q : Kedalaman tiap pemakanan 
R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ] 
F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] 
K : Jumlah pengulangan
G84 : Siklus pengetapan 
G84 X .... Y .... Z .... R .... Q .... F .... K .... 
X,Y : Posisi koordinat center lubang 
Z : Kedalaman pengetapan 
Q : Kedalaman tiap pemakanan 
R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengetap ] 
F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] 
K : Jumlah pengulangan 
Untuk perintah pengetapan, nilai F disini harus dihitung dengan tepat. Apabila penghitungan 
nilai F tidak tepat akan berakibat Tap menjadi patah, sedang untuk mencari harga F yaitu 
dengan rumus : 
F = n . z 
n = Putaran spindel 
z = Kisar ulir / gang / pitch 
Dalam membuat ulir kanan, pada waktu mulai mengetap putaran berputar M03 sedang waktu 
jalan keluarnya berputar M04. Sedang untuk ulir kiri pada waktu mengetap putaran berputar 
M04, untuk jalan keluarnya berputar M03.

More Related Content

What's hot

kawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNCkawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNCAsrap Sanusi
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2Agus Witono
 
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNCRancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Bernardus Sentot
 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
Hettyk Sari
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
BrianAwiruddin
 
Materi pertemuan 1 perkenalan cnc
Materi pertemuan 1   perkenalan cncMateri pertemuan 1   perkenalan cnc
Materi pertemuan 1 perkenalan cnc
Ali Njen
 
Cnc 1
Cnc 1Cnc 1
Cnc 1
HIMTI
 
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Bernardus Sentot
 
Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075
Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075
Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075
BrianAwiruddin
 
Modul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t eaModul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t ea
didik iswanto
 
Modul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulatorModul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulator
Wanto D'jogja default
 
Modul Belajar CNC Untuk Pemula
Modul Belajar CNC Untuk PemulaModul Belajar CNC Untuk Pemula
Modul Belajar CNC Untuk Pemula
Sarwanto.S.Pd.T
 
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3ABab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Amrih Prayogo
 
Machining by Lucky
Machining by LuckyMachining by Lucky
Machining by Lucky
Lucky Rustia
 

What's hot (16)

kawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNCkawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNC
 
Dasar dasar pemrograman-cnc
Dasar dasar pemrograman-cncDasar dasar pemrograman-cnc
Dasar dasar pemrograman-cnc
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
 
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNCRancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
 
Materi pertemuan 1 perkenalan cnc
Materi pertemuan 1   perkenalan cncMateri pertemuan 1   perkenalan cnc
Materi pertemuan 1 perkenalan cnc
 
Cnc 1
Cnc 1Cnc 1
Cnc 1
 
Cnc 1
Cnc 1Cnc 1
Cnc 1
 
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
Dasar pemrograman untuk mesin bubut cnc dengan gsk 928TE_Rev1
 
Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075
Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075
Laporan praktikum cnc 2020 mhd. brian awiruddin 21050118130075
 
Modul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t eaModul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t ea
 
Modul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulatorModul CNC dengan simulator
Modul CNC dengan simulator
 
Modul Belajar CNC Untuk Pemula
Modul Belajar CNC Untuk PemulaModul Belajar CNC Untuk Pemula
Modul Belajar CNC Untuk Pemula
 
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3ABab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
 
Machining by Lucky
Machining by LuckyMachining by Lucky
Machining by Lucky
 

Similar to Cnc

935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
SumiahSumiah1
 
Tugas1 cnc kelas a_presentasi_power point
Tugas1 cnc kelas a_presentasi_power pointTugas1 cnc kelas a_presentasi_power point
Tugas1 cnc kelas a_presentasi_power pointIlham Reyzer Firmansyah
 
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
Putra Cahyadi
 
Tutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i m
Tutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i mTutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i m
Tutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i m
Isnan Nabawi
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
Edi Sutanto
 
Numerical control
Numerical control Numerical control
Numerical control
An Na
 
Subtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNCSubtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNC
Hamid Abdillah
 
Tutorial master-cam
Tutorial master-camTutorial master-cam
Tutorial master-cam
irwaniin
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc
Mahros Darsin
 
Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awal
Ken Nurul S
 
CNC LARIK 2.pptx
CNC LARIK 2.pptxCNC LARIK 2.pptx
CNC LARIK 2.pptx
Nur Farizan Ayoob
 
Pripun(print pcb unggul)
Pripun(print pcb unggul)Pripun(print pcb unggul)
Pripun(print pcb unggul)
rizki arvita
 
Panduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermillPanduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermill
Zul Abidin
 
PPT MESIN.pptx
PPT MESIN.pptxPPT MESIN.pptx
PPT MESIN.pptx
MiptahMaulana2
 
Pemrograman cnc
Pemrograman cncPemrograman cnc
Pemrograman cnc
Erizal Cotenk
 
PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...
PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...
PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...
RestuJulianto1
 
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MISDEC
 

Similar to Cnc (20)

935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
 
Tugas1 cnc kelas a_presentasi_power point
Tugas1 cnc kelas a_presentasi_power pointTugas1 cnc kelas a_presentasi_power point
Tugas1 cnc kelas a_presentasi_power point
 
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
 
Rpp cnc ktsp
Rpp cnc ktspRpp cnc ktsp
Rpp cnc ktsp
 
Tutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i m
Tutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i mTutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i m
Tutorial melakukan facing pada cnc fanuc 0i m
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
Numerical control
Numerical control Numerical control
Numerical control
 
Subtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNCSubtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNC
 
83 143-1-sm
83 143-1-sm83 143-1-sm
83 143-1-sm
 
Tutorial master-cam
Tutorial master-camTutorial master-cam
Tutorial master-cam
 
1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc1. pengantar kuliah cnc
1. pengantar kuliah cnc
 
Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awal
 
CNC LARIK 2.pptx
CNC LARIK 2.pptxCNC LARIK 2.pptx
CNC LARIK 2.pptx
 
Pripun(print pcb unggul)
Pripun(print pcb unggul)Pripun(print pcb unggul)
Pripun(print pcb unggul)
 
Panduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermillPanduan mengoperasikan delcam powermill
Panduan mengoperasikan delcam powermill
 
HMI
HMIHMI
HMI
 
PPT MESIN.pptx
PPT MESIN.pptxPPT MESIN.pptx
PPT MESIN.pptx
 
Pemrograman cnc
Pemrograman cncPemrograman cnc
Pemrograman cnc
 
PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...
PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...
PPT RESTU JULIANTO Mengoptimalkan proses manufaktur dalam mesin cnc (milling)...
 
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
MC-091-4:2011 Nota CoCU 1
 

Recently uploaded

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 

Recently uploaded (11)

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 

Cnc

  • 1. PROSES CNC A. SEJARAH Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas. Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak. B. JENIS MESIN CNC Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam,yaitu: Mesin bubut CNC dan Mesin frais CNC C. CARA MENGOPARASIKAN MESIN CNC Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu : 1. Sistem Absolut Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan. 2. Sistem Incremental Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja
  • 2. berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya. Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC. D. PC UNTUK MESIN CNC PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya. Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis. Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII – Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejeni E. KODE STANDAR MESIN CNC Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu : Mesin Bubut Fungsi G G00 Gerakan cepat G01Interpolasi linear G02/G03 Interpolari melingkar G04 Waktu tinggal diam. G21 Blok kosong G24 Penetapan radius pada pemrograman harga absolut G25/M17 Teknik sub program G27 Perintah melompat G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama G64 Motor asutan tak berarus G65 Pelayanan kaset G66 Pelayanan antar aparat RS 232 G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal G78 Siklus penguliran G81 Siklus pemboran G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam. G83 Siklus pemboran dengan penarikan G84 Siklus pembubutan memanjang G85 Siklus pereameran G86 Siklus pengaluran G88 Siklus pembubutan melintang G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam.
  • 3. G90 Pemrograman harga absolut G91 Pemrcgraman harga inkremental G92 Pencatat penetapan G94 Penetapan kecepatan asutan G95 Penetapan ukuran asutan G110 Alur permukaan G111 Alur luar G112 Alur dalam G113 Ulir luar G114 Ulir dalam G115 Permukaan kasar G116 Putaran kasar Fungsi M M00 Berhenti terprogram M03 Sumbu utama searah jarum jam M05 Sumbu utama berhenti M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat M08 Titik tolak pengatur M09 Titik tolak pengatur Ml7 Perintah melompat kembali M22 Titik tolak pengatur M23 Titik tolak pengatur M26 Titik tolak pengatur M30 Program berakhir M99 Parameter lingkaran M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis Mesin Frais Tanda Alarm A00 Salah kode G/M A01 Salah radius/M99 A02 Salah nilaiZ A03 Salah nilai F A04 Salah nilai Z A05 Tidak ada kode M30 A06 Tidak ada kode M03 A07 Tidak ada arti A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset A09 Program tidak ditemukan A10 Pita kaset dalam pengamanan A11 Salah pemuatan A12 Salah pengecekan A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh A14 Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M atau ┤ / M A15 Salah nilai Y. A16 Tidak ada nilai radius pisau frais A17 Salah sub program A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol F. MESIN CNC GENERASI BARU Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya. Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi
  • 4. dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam. G. MASA DEPAN MESIN CNC Dengan perkembangan teknologi informasi, maka di masa datang dimungkinkan input mesin CNC dapat berasal dari gambar kerja manual yang dibaca melalui scan, kemudian diinterpretasikan oleh PC yang terkoneksi dengan mesin CNC. Hasil dari pembacaan scan akan diolah oleh software pada PC menjadi program simulasi berupa CAD/CAM. Selanjutnya hasil simulasi akan dieksekusi menjadi program mesin CNC yang siap dieksekusi untuk membuat benda kerja. H. Cara serta Contoh Pemograman Mesin CNC Pemrograman Mesin CNC Diagram Cartesian Titik A [ 5, 8 ] Titik B [ -6, 4 ] Titik C [ -9,-2 ] Titik D [ 3, -7 ] A. Sistem Pemrograman. Sistem pemrograman mesin CNC mengacu pada prinsip diagram Cartesian. Sistem Pemrograman Mesin CNC ada 2 macam : -Pemrograman sistem Absolut -Pemrograman sistem Inkremental 1. Pemrograman Absolut.
  • 5. Didalam program mesin CNC sistem pemrograman ini lebih banyak digunakan dibanding sistem pemrograman dengan inkremental. Dalam sistem pemrograman Absolut hanya mengacu pada satu titik referensi saja [ titik nolnya tidak berpindah-pindah ] Lihat gambar diatas. Apabila sebuah endmill S X-8. Y-4. Z15. S --> A X-5. Y-4. Z0. A --> B X 5. Y-4. Z0. B --> C X 5. Y 4. Z0. C --> D X -5. Y 4. Z0. D --> A X -5. Y-4. Z0. 1. Pemrograman Inkremental. Pemrograman sistem inkremental titik referensinya [ titik nolnya ] selalu berpindah-pindah, dimana gerakan itu berhenti, disitulah titik referensi untuk menghitung jarak untuk pergerakan berikutnya [ Endpoint akan menjadi start point untuk start berikutnya ] Lihat gambar diatas. Apabila sebuah endmill S X0. Y0. Z0. S --> A X3. Y0. Z-15. A --> B X10. Y0. Z0. B --> C X 0. Y 8. Z0.
  • 6. C --> D X-10. Y0. Z0. D --> A X 0. Y-8. Z0. B. Fungsi G dan M Fungsi G : G00 : Gerakan cepat tanpa pemakanan / rapid [ gerakan mesin ] G00 X ….Y ….Z …. Gerakan ini tidak boleh dipergunakan untuk melakukan cutting / pemakanan terhadap benda kerja, sebab bisa menyebabkan pisau atau alat potong patah. Didalam pemrograman gerakan G00 ini harus diperhatikan dengan cermat agar gerakannya tidak menimbulkan tabrakan antara alat potong dan benda kerja atau alat bantu lainnya. G01 : Gerakan pemakanan lurus G01 X…. Y…. Z…. F …
  • 7. Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan lurus. Kecepatan gerakan ini ditentukan oleh feedingnya. O0008 N0010 G21 ; N0020 G0 G17 G40 G49 G80 G90 ; N0030 T1 M6 ; N0040 G0 G90 G54 X-15. Y25. S5000 M3 ; [ Titik S ] N0050 G43 H1 Z30. ; N0060 Z2. ; N0070 G1 Z-5. F200. ; N0080 X0. F1200. ; [ S --> A ] N0090 X35. ; [ A --> B ] N0100 X50. Y10. ; [ B --> C ] N0110 X80. Y40. ; [ C --> D ] N0120 X100. ; [ D --> E ] N0130 G0 Z30. ; N0140 M5 ; N0150 G91 G28 Z0. ; N0160 G28 X0. Y0. ; N0170 M30 ; G02 : Gerakan melingkar searah jarum jam G02 X .... Y .... Z .... R .... F ... ; atau G02 X .... Y .... Z .... I .... J .... K .... F ... ; Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan melingkar yang searah jarum jam. Kecepatan gerakan inipun ditentukan oleh feedingnya. G03 : Gerakan melingkar berlawanan arah jarum jam
  • 8. G03 X .... Y .... Z .... R .... F ... ; atau G03 X .... Y .... Z .... I .... J .... K .... F ... ; Gerakan ini dipergunakan untuk pemakanan melingkar yang berlawanan arah jarum jam. Seperti halnya G02, kecepatan gerakan inipun ditentukan oleh feedingnya. Sedangkan masing-masing fungsi addres yang mengikuti gerakan G02/G03 ini adalah: X,Y,Z : Koordinat yang dituju R : Radius [ Jarak antara start point ke center poit ] I : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu X secara Inkremental J : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu Y secara Inkremental K : Jarak antara start point menuju center point searah sumbu Z secara Inkremental F : Feeding [ kecepatan pemakanan / asutan / penyayatan ] Cara menentukan nilai I dan J : - Jika center point berada disebelah kanan start point, maka : I + - Jika center point berada disebelah kiri start point, maka : I - - Jika center point berada disebelah atas start point, maka : J+ - Jika center point berada disebelah bawah start point, maka : J-A G03 X -3. Y 6. R 5.924
  • 9. B G03 X 2. Y 8. R 4.744 C G03 X -9. Y -7. R 3.809 D G02 X 2. Y -3. R 4.677 Atau A G03 X -3. Y 6. I -1.892 J 5.613 B G03 X 2. Y 8. I -4.663 J 0.871 C G03 X -9. Y -7. I -3.456 J -1.601 D G02 X 2. Y -3. I -2.432 J 3.994 O0000 N100 G21 N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 N104 T1 M6 N106 G0 G90 G54 X-20. Y20.S5000 M3 [ Titik S ] N108 G43 H1 Z20. N110 Z2. N112 G1 Z-3. F200. N114 X0. F1200. [ S --> A ] N116 X30. [ A--> B ] N118 G3 Y50. R15. [ B --> C ] N120 G2 Y80. R15. [ C -> D ] N122 G1 X60. [ D --> E ] N124 G0 Z20. N126 M5 N128 G91 G28 Z0. N130 G28 X0. Y0. N132 M30 G04 : Waktu diam sesaat [ dwell ] G04 P…. ; G04 X…. ; Perintah ini dipergunakan agar tool tidak bergerak dalam waktu yang telah ditentukan. Pada proses drilling/ngebor perintah ini bisa ditambahkan agar kedalaman bor bisa tercapai sesuai ukuran dan dasar lubangnya halus. Begitu juga pada waktu proses grooving/bikin alur pada mesin bubut. G17 : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu XY
  • 10. G18 : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu XZ G19 : Bidang/daerah pergerakan melingkar untuk sumbu YZ
  • 11. G28 : Perintah kembali ke referensi point / kembali ke titik nol mesin G28 Z0. ; G28 X0. Y0. ; G40 : Perintah pembatalan kompensasi radius Apabila dalam membuat sebuah program tanpa mengaktifkan kompensasi radius, maka program bekerja tanpa kompensasi radius dan berarti G40 aktif. G41 : Perintah pengaktifan kompensasi radius kiri Dalam sebuah program, bila G41 diaktifkan maka posisi mata potong pisau akan berjalan disebelah kiri garis benda kerja. G42 : Perintah pengaktifan kompensasi radius kanan. Bila G42 diaktifkan dalam sebuah program, maka posisi mata potong pisau akan berjalan di sebelah kanan garis benda kerja. Dalam kompensasi radius perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut : - Harga tool offset normal = ½ X Ø tool [ radius ] - Jarak dari titik tengah tool ke garis benda sesuai dengan harga tool offset yang dipanggil. - Pemanggilan tool offset pada program biasanya dengan kode D... atau H... tergantung spesifikasi kontrol mesinnya. - Tool offset bisa digunakan untuk mengatur toleransi ukuran. - Harga tool offset = radius tool berarti penyayatan tepat pada garis benda. - Harga tool offset > radius tool berarti penyayatan diluar garis benda. - Harga tool offset < radius tool berarti penyayatan melewati garis benda. - Pada waktu mengaktifkan kompensasi radius tidak boleh pada waktu gerakan melingkar [ G02 / G03 ]. Begitu pula pada waktu pembatalan kompensasi radius.
  • 12. Program dengan kompensasi radius kiri [ G41 ] O0001 N100 G21 N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 N104 T1 M6 N106 G0 G90 G54 X8. Y10. S4000 M3 N108 G43 H1 Z30. N110 Z2. N112 G1 Z-5. F200. N114 G41 D11 X-10. F1200. N116 X-70. N118 Y70. N120 X-10. N122 Y10. N124 G40 Y-8. N126 G0 Z30. N128 M5 N130 G91 G28 Z0. N132 G28 X0. Y0. N134 M30
  • 13. Program dengan radius kompensasi kanan [ G42 ] O0002 N100 G21 N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 N104 T1 M6 N106 G0 G90 G54 X-10. Y-8. S4000 M3 N108 G43 H1 Z30. N110 Z2. N112 G1 Z-5. F200. N114 G42 D11 Y10. F1200. N116 Y70. N118 X-70. N120 Y10. N122 X-10. N124 G40 X8. N126 G0 Z30. N128 M5 N130 G91 G28 Z0. N132 G28 X0. Y0. N134 M30
  • 14. Program tanpa kompensasi radius [ G40 ] O0003 N100 G21 N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90 N104 T1 M6 N106 G0 G90 G54 X14. Y4. S4000 M3 N108 G43 H1 Z30. N110 Z2. N112 G1 Z-5. F200. N114 X-4. F1200. N116 X-76. N118 Y76. N120 X-4. N122 Y4. N124 Y-14. N126 G0 Z30. N128 M5 N130 G91 G28 Z0. N132 G28 X0. Y0. N134 M30 G43 : Kompensasi panjang alat potong / pisau G43 H.... ; Perintah ini berfungsi untuk memanggil data panjangnya alat potong. Setiap tool mempunyai panjang yang berbeda – beda, sehingga jarak antara masing – masing tool terhadap permukaan benda kerja pun berbeda – beda. Data panjang masing – masing tool tersebut disimpan dalam memori mesin dengan nomer tertentu. Dalam pemanggilan data tool menggunakan addres H dan diikuti nomer dalam penyimpanan. G49 : Pembatalan Kompensasi panjang alat potong / tool.
  • 15. G54 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 1 G55 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 2 G56 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 3 G57 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 4 G58 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 5 G59 : Pencatat koordinat titik nol benda kerja posisi 6 G73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal G73 X .... Y .... Z .... P .... Q .... R .... F .... K .... X,Y : Posisi koordinat center lubang
  • 16. Z : Kedalaman lubang yang dituju P : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang Q : Kedalaman tiap pemakanan R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ] F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] K : Jumlah pengulangan G81 : Siklus pengeboran secara langsung G81 X .... Y .... Z .... P .... R .... F .... K .... G82 : Siklus pengeboran secara langsung G82 X .... Y .... Z .... P .... R .... F .... K .... X,Y : Posisi koordinat center lubang Z : Kedalaman lubang yang dituju P : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ] F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] K : Jumlah pengulangan
  • 17. G83 : Siklus pengeboran dengan penarikan kebidang awal [ penarikan sampai ke titik R ] G83 X .... Y .... Z .... P .... Q .... R .... F .... K .... X,Y : Posisi koordinat center lubang Z : Kedalaman lubang yang dituju P : Waktu berhenti sejenak pada dasar lubang Q : Kedalaman tiap pemakanan R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengebor ] F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] K : Jumlah pengulangan
  • 18. G84 : Siklus pengetapan G84 X .... Y .... Z .... R .... Q .... F .... K .... X,Y : Posisi koordinat center lubang Z : Kedalaman pengetapan Q : Kedalaman tiap pemakanan R : Posisi pada titik R [ posisi sebelum mulai mengetap ] F : Feeding [ Kecepatan pemakanan ] K : Jumlah pengulangan Untuk perintah pengetapan, nilai F disini harus dihitung dengan tepat. Apabila penghitungan nilai F tidak tepat akan berakibat Tap menjadi patah, sedang untuk mencari harga F yaitu dengan rumus : F = n . z n = Putaran spindel z = Kisar ulir / gang / pitch Dalam membuat ulir kanan, pada waktu mulai mengetap putaran berputar M03 sedang waktu jalan keluarnya berputar M04. Sedang untuk ulir kiri pada waktu mengetap putaran berputar M04, untuk jalan keluarnya berputar M03.