SlideShare a Scribd company logo
Clickbait Journalism
Disusun oleh :
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
Kontak@BungIwan.com
0818 799 543
Jurnalistik online mengubah orientasi bisnis media
yang berpengaruh terhadap cara penulisan berita.
Dulu, bagian pemasaran (business department)
sebuah media fokus ke oplah, yakni jumlah
eksemplar penerbitan, agar terjual habis dan
kolomnya laku dipasangi iklan.
Kini, oplah tidak lagi populer, apalagi banyak
media cetak yang gulung tikar. Sekarang adalah
era trafik (traffic), jumlah kunjungan atau
pengunjung (visitor), banyaknya halaman yang
dibuka (pageviews).
Dalam bisnis media online, trafik memang menjadi
andalan penghasilan, terutama dari Google
Adsense (Iklan Google). Media-media online pun
kini berlomba-lomba menarik pengunjung, bukan
berlomba meningkatkan "oplah".
Clickbait menjadi salah satu jurus sekaligus media
online untuk menaikkan jumlah pengunjung.
Bahkan, clickbait cenderung menjadi "trending" di
kalangan media online.
Jadilah ia "Clickbait Journalism".
Pengertian Clickbait
Clickbait secara harfiah artinya "umpan klik”,
yakni pancingan agar pembaca (user internet)
mengklik judul berita atau membukanya.
Kebanyakan setelah link (tautan) berita diklik
(dibuka), ternyata isi beritanya tidak seperti yang
diduga atau diharapkan.
Maka istilah clickbait pun kini berkonotasi negatif,
yakni “jebakan klik" karena menjebak pembaca.
Judul berita bersifat clickbait adalah judul-judul
yang “menyimpan rahasia” sehingga bisa membuat
penasaran pembaca.
The Oxford English Dictionary mendefinisikan
clickbait sebagai "konten di internet (media online)
yang bertujuan utama menarik perhatian dan
mendorong pengunjung untuk mengklik sebuah
link halaman situs tertentu".
• Josh Bentin dari Harvard's Neiman Journalism
Lab mengartikan clickbait sebagai "sesuatu yang
saya tidak sukai di internet" (things I don't like on
the Internet).
• Menurut Urban Dictionary, clickbait adalah link
(tautan) yang menarik perhatian mata
(eyecatching link) di sebuah website yang
mendorong orang untuk mengklik dan
membacanya.
Jebakan klik ini lazim dilakukan adsense (iklan
online) didasarkan pada jumlah klik dan
pageviews. Judul berita berupa jebakan klik lebih
merupakan iklan ketimbang berita.
"Click Bait: An eyecatching link on a website which
encourages people to read on. It is often paid for
by the advertiser (“Paid” click bait) or generates
income based on the number of clicks. This is not
news, really. It's click bait, the stuf pageviews are
made of.”
Dengan demikian, ketika media online atau
wartawan menulis judul berita yang bikin
penasaran, baik berupa “menyembunyikan isi
berita" maupun "menggunakan kalimat tanya",
maka sadar atau tidak, mereka sudah terjebak pada
modus, strategi, trik, atau model periklanan online.
Bukan Jurnalisme yang Baik
• Penulis Yahoo.com, David Pogue, menyebut
clickbait sebagai “judul penggoda” (teaser
headlines) untuk menaikkan pengunjung
website.
• "Clickbait , of course, is a scheme to drive up a
website's traffic. It's a modern spin on tabloid
journalism," Dalam tulisannya yang berjudul
"What's Behind Clickbait".
• Umumnya, jebakan klik cenderung
merupakan penipuan terhadap pembaca
atau tidak sesuai dengan harapan dan
imajinasi mereka.
• Pogue menyatakan, clickbait bukan
jurnalistik yang baik. Menurutnya, headline
atau judul berita yang baik itu transparan
dan efisien, bukan “menyembunyikan"
substansi berita demi mengejar trafik.
• "Sangat sering kita (pembaca) hanya buang
waktu meng klik tautan judul demikian...
Headline berupa clickbait adalah promosi yang
tak tahu malu (shameless hype)," tulisnya. "Even
at their best, clickbait headlines are shameless
hype.“
• "Most clickbait is disappointing because it's a
promise of value that isn't met—the pay off isn't
nearly as good as what the reader imagines,"
tulis Vox Acting Managing Editor, Nilay Patel
(Poynter.org).
• Jebakan klik mudah dilakukan karena judul di
media online bisa menggunakan anchor teks
dan link yang berbeda. Secara "konvensional"
pun bisa, di media cetak misalnya, yaitu
ketika judul berita tidak mencerminkan isinya.
• Jika judul tak sesuai isi, jelas itu penipuan dan
pelanggaran kode etik. Pembaca kecewa.
Lebih jauh, kredibilitas media yang memuat
berita itu bisa terjun bebas”!
• Pasalnya, itu ciri khas yellow journalism dan
"guttuer journalism" alias "koran kuning” yang
sering mengelabui pembaca dengan judul-judul
sensasional dan bombastis.
• Mengacu pada catatan Wikipedia, judul berita
clickbait adalah jurnalisme "amatir" dan "rendah".
Wikipedia bahkan cenderung mengidentikkannya
dengan "koran kuning" (yellow journalism).
Apakah wartawan/media-media online tega
merendahkan diri mereka sendiri dengan
membuat judul-judul berupa clickbait?
Clickbait berupa jebakan klik juga disebut
“bentuk terendah jurnalisme media sosial":
"Clickbait is the lowest form of social media
journalism, full of sensationalized headlines ,
grumpy cats, and awful personal
confessions."
(A History of Clickbait, i09.com).
Rachel Parker dari Resonace Content,
menyatakan "Just Say No to Click Bait"
menggambarkan clickbait sebagai umpan pancing
dan ikan. Wartawan digambarkan memancing
(baca: menipu) ikan dan sang ikan tidak lain
adalah kita, pembaca.
Parker menyebut clickbait sebagai “trik murahan
untuk klik” dan itulah sebabnya pembaca harus
mengatakan No to Clikckbait (Cheap Tricks for
Clicks: Why You Should "Just Say No" to Click
Bait).
Ciri-ciri & Contoh
Clickbait Journalism
• Ciri khas judul berita atau tulisan clickbait
yaitu umumnya menggunakan kata "inilah”
atau “ini dia" dan menyembunyikan fakta
atau isi berita di bagian judul.
• Pada praktiknya, judul clickbait ini
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Judul sensasional, layaknya "koran-koran
kuning” (yellow papers) atau model jurnalisme
got (gutter journalism).
2. Judul berupa kalimat tanya, misalnya: "Apa
Kata Dewi Sandra Soal Fenomena Jilboobs? Ini
Jawabannya”.
3. Menggunakan kata penunjuk “ini", "inilah”, atau
“ini dia".
4. Menggunakan kata seru (interjeksi): Wow!,
Keren!, Duh!, Astaga!
Yang paling sering kita temui adalah judul-judul
clickbait dengan menggunakan kata penunjuk dan
kata seru (interjeksi).
Kata Ganti Penunjuk adalah kata ganti yang
dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau benda
yang letaknya dekat ataupun jauh, seperti "di sini”,
“di sana", "ini”, “itu”, dsb.
Berikut ini beberapa contoh judul berita clickbait di
media online yang menggunakan kata penunjuk:
• Ditetapkan Jadi Tersangka Pembangunan
Stadion, YAS Berkomentar Begini (Tribun Jabar)
• Jadi Tersangka Korupsi Stadion Gede Bage, Ini
Komentar Sekretaris Dinas (Kompas)
• Ridwan Kamil Copot Pejabat Ini karena
Tersangkut Korupsi (Harian Aceh)
• Ini Setumpuk Izin yang Dilanggar PT
Summarecon (Inilah Koran)
• Dituding Buruk Layani Pasien BPJS, Ini
Jawaban RS Imanuel Lampung (Kompas).
• Angkutan Kota Mogok, Ini Reaksi Jokowi
Jokowi Minta Kapal Asing Pencuri
Ditenggelamkan, Ini Respons TNI AL
• Ditentang FPI dan KMP Jelang Pelantikan, Ini
Reaksi Ahok
• Majelis Pengajian Ini Dukung Ahok Gubernur
• Bandung Disebut 'The City of Pigs', Ini Reaksi
Ridwan Kamil
• Disebut Walikota Caper, Ini Reaksi Ridwan
Kamil
• Harga BBM Naik, Ini Komentar SBY
Berikut ini beberapa contoh judul berita
media online yang menggunakan interjeksi:
• Asyik, Murid Sekolah di New York Dapat Libur
(Tribunnews)
• Wow Keren, Walikota New York Umumkan... (Perwata
Ekbis)
• Mantab, Wali Kota New York Liburkan... (Harian Terbit)
• Waduh! Pulang Umroh Ayah Laporkan Anak... (JPNN)
• Unik, Ada Kampung Islam di Pulau Natal (Berita Jatim)
• Wow... PLN Raup Pendapatan... (JPNN)
Polusi di Media Sosial
• Nilay Patel dari Verge dalam Poynter.org
menjelaskan, kebanyakan clickbait
mengecewakan karena menjanjikan nilai
yang tidak sesuai dengan gambaran
pembaca.
• Dengan kata lain menurutnya, clickbait itu
judul berita “PHP", Pemberi Harapan
Palsu!
• Khalid El-Arini menjelaskan: pembaca tidak ingin
dikelabui oleh judul; sebaliknya, mereka ingin
mendapatkan informasi dari judul-judul itu
(readers don't want to be tricked by headlines;
instead, they want to be informed by them.
(BuzzFeed.com)
• Isi berita dengan judul berupa clikbait umumnya
berita yang tidak begitu penting, bahkan sudah
basi, tidak aktual lagi, kurang menarik. Dengan
cara dijadikan judul yang menjebak itulah isi
berita terkesan menarik dan update!
• Situs metia.com dalam posting “Journalism,
copywriting and the psychology of the clickbait
headline" menyebutkan, kejadian abad lalu
sekalipun bisa menjadi berita (info baru) jika
diubah menjadi clickbait (famous events of the
20th century would work if the headlines were
turned into clickbait).
• Bisa dikatakan, judul berita yang menjebak
(clickbait) lebih merupakan sampah polusi di
media sosial atau internet. Selain memanipulasi
bahkan menipu pembaca, clickbait juga tidak
akan membuat orang membagi (share) link itu.
• "You can trick someone to click, but you can't
trick someone to share!" kata Buzzfeed.com.
Anda bisa mengelabui seseorang untuk klik, tapi
Anda tidak bisa menipu seseorang untuk
membagikan berita Anda.
• Ditegaskan pula, clickbait adalah bentuk polusi di
mana pun ia berada, apakah di homepage
Twitter ataupun feed Facebook
• "Masalah clickbait adalah pembaca selalu
dimanipulasi," kata Jake Beckman kepada Emily
Shire dari The Daily Beast (Poynter.org).
• Judul berita clickbait, dengan demikian, adalah
bentuk penganiayaan sekaligus pemaksaan
kepada kita agar mengklik berita tersebut. Situs
Vice.com dalam sebuah artikelnya bahkan
menyebut jurnalisme gaya clickbait sebagai
“jurnalistik sampah" (Garbage Click-Bait
Journalism').
Gerakan Anti-Clickbait
• Belum banyak pengamat media atau pembaca
yang mengkritisi soal clickbait ini. Dewan Pers
atau lembaga edukasi media pun tampak “tidak
peduli” soal berkembangnya "kebiasaan buruk”
membuat judul berita clickbait di kalangan media
online ini.
• Di Amerika Serikat sudah muncul gerakan anti-
clickbait via Twitter dengan akun @Saved
YouAClick. Gerakan ini berusaha menghentikan
pertumbuhan clickbait.
• "Judul berita clickbait tidak selalu, tapi pembaca
selalu dimanipulasi,“ menurut Jake Beckman,
admin @Saved YouAClick, yang memilih tagline
"saving you from clickbait" (menyelamatkan
Anda dari clickbait).
• “Judul clickbait didasarkan pada premis bahwa
pembaca diperlakukan sebagai orang bodoh,"
kata Beckman. “Celakanya, tren penipuan dan
manipulasi terhadap pembaca ini menjadi
standar berita online,” katanya dalam thedaily
beast.com.
Judul Kalimat Tanya
• Salah satu "turunan” clickbait adalah judul berita
berupa kalimat tanya. Secara jurnalistik hal itu
sebenarnya sangat keliru karena hakikat berita
adalah informasi, bercerita, pemberitahuan,
bukan bertanya kepada pembaca!
• Wartawan yang membuat judul berupa kalimat
tanya itu adalah wartawan amatir yang masih
belajar, bukan wartawan profesional. Ia mengira
itu akan bikin pembaca penasaran, padahal
berita bukan teka-teki, bukan pula soal ujian atau
pertanyaan quiz. Berita adalah informasi. To Tell,
BUKAN to Ask!
• Di situs Wiki Answer ada pertanyaan, bolehkah
judul berita menggunakan kalimat tanya? (Can a
newspaper headine be a question?).
Jawabannya: The headline of a newspaper is the
first few words that tell someone what the article
is about. Judul berita suratkabar adalah sejumlah
kata yang menceritakan isi tulisan, bukan
bertanya kepada pembaca!
• Soal judul berita berupa kalimat tanya memang
sudah lama menjadi “perdebatan”.
Dari debat yang berkembang dapat disimpulkan,
judul berita berupa kalimat tanya:
1. Tidak Efektif-karena tidak membuat pembaca
segera tahu inti berita.
2. Bisa masuk kategori “jurnalisme tidak
bertanggung jawab” (irresponsible journalism).
3. Sang wartawan bisa dianggap "ikut arus"
menjadi "wartawan gosip", setidaknya
terpengaruh oleh "acara infotainment".
TERIMAKASIH
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
BungIwan.com
0818 799 543

More Related Content

What's hot

Sejarah Perkembangan Jurnalistik
Sejarah Perkembangan JurnalistikSejarah Perkembangan Jurnalistik
Sejarah Perkembangan JurnalistikAlfiyah Rizzy Afdiquni
 
Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)
Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)
Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)Harwindra Yoga
 
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis BeritaDasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis BeritaBahana Mahasiswa
 
Analisis Framing
Analisis FramingAnalisis Framing
Analisis FramingRaidah Yusuf
 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1Diana Amelia Bagti
 
Pengantar Periklanan
Pengantar PeriklananPengantar Periklanan
Pengantar PeriklananJudhie Setiawan
 
Teori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas PasundanTeori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas PasundanNidaKhairunnisa4
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Bijak bersosmed
Bijak bersosmedBijak bersosmed
Bijak bersosmedzakyzafatah
 
Pertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produkPertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produkAdePutraTunggali
 
Media sosial
Media sosialMedia sosial
Media sosialDian Sari
 
Manajemen Media Sosial
Manajemen Media SosialManajemen Media Sosial
Manajemen Media SosialAdePutraTunggali
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relationsJaya Purnama
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografiiwan setiawan
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikYohanes Widodo S.Sos, M.Sc
 

What's hot (20)

Sejarah Perkembangan Jurnalistik
Sejarah Perkembangan JurnalistikSejarah Perkembangan Jurnalistik
Sejarah Perkembangan Jurnalistik
 
Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)
Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)
Pengelolaan Konten di Media Sosial (1st session)
 
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis BeritaDasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
Dasar Jurnalistik, Peliputan, dan Menulis Berita
 
Analisis Framing
Analisis FramingAnalisis Framing
Analisis Framing
 
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
JURNALISTIK ONLINE - Materi 1
 
Pengantar Periklanan
Pengantar PeriklananPengantar Periklanan
Pengantar Periklanan
 
Teori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas PasundanTeori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas Pasundan
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Pengantar jurnalistik
Pengantar jurnalistikPengantar jurnalistik
Pengantar jurnalistik
 
Bijak bersosmed
Bijak bersosmedBijak bersosmed
Bijak bersosmed
 
Jenis jenis feature
Jenis jenis featureJenis jenis feature
Jenis jenis feature
 
Pertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produkPertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produk
 
Media sosial
Media sosialMedia sosial
Media sosial
 
Manajemen Media Sosial
Manajemen Media SosialManajemen Media Sosial
Manajemen Media Sosial
 
Teknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan FeatureTeknik penulisan Berita dan Feature
Teknik penulisan Berita dan Feature
 
House journal
House journalHouse journal
House journal
 
Teknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan featureTeknik penulisan berita dan feature
Teknik penulisan berita dan feature
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
 

More from iwan setiawan

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Repositioniwan setiawan
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP Riwan setiawan
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merekiwan setiawan
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digitaliwan setiawan
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatifiwan setiawan
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digitaliwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)iwan setiawan
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitaliwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2iwan setiawan
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosialiwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1iwan setiawan
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digitaliwan setiawan
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digitaliwan setiawan
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020iwan setiawan
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digitaliwan setiawan
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massaiwan setiawan
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massaiwan setiawan
 
Search Engine Optimization
Search Engine OptimizationSearch Engine Optimization
Search Engine Optimizationiwan setiawan
 

More from iwan setiawan (20)

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massa
 
Search Engine Optimization
Search Engine OptimizationSearch Engine Optimization
Search Engine Optimization
 

Recently uploaded

Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxkinayaptr30
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfPangarso Yuliatmoko
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 

Recently uploaded (20)

Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

Clickbait Journalism

  • 1. Clickbait Journalism Disusun oleh : Iwan Setiawan SE, M.I.Kom Kontak@BungIwan.com 0818 799 543
  • 2. Jurnalistik online mengubah orientasi bisnis media yang berpengaruh terhadap cara penulisan berita. Dulu, bagian pemasaran (business department) sebuah media fokus ke oplah, yakni jumlah eksemplar penerbitan, agar terjual habis dan kolomnya laku dipasangi iklan. Kini, oplah tidak lagi populer, apalagi banyak media cetak yang gulung tikar. Sekarang adalah era trafik (traffic), jumlah kunjungan atau pengunjung (visitor), banyaknya halaman yang dibuka (pageviews).
  • 3. Dalam bisnis media online, trafik memang menjadi andalan penghasilan, terutama dari Google Adsense (Iklan Google). Media-media online pun kini berlomba-lomba menarik pengunjung, bukan berlomba meningkatkan "oplah". Clickbait menjadi salah satu jurus sekaligus media online untuk menaikkan jumlah pengunjung. Bahkan, clickbait cenderung menjadi "trending" di kalangan media online. Jadilah ia "Clickbait Journalism".
  • 4. Pengertian Clickbait Clickbait secara harfiah artinya "umpan klik”, yakni pancingan agar pembaca (user internet) mengklik judul berita atau membukanya. Kebanyakan setelah link (tautan) berita diklik (dibuka), ternyata isi beritanya tidak seperti yang diduga atau diharapkan. Maka istilah clickbait pun kini berkonotasi negatif, yakni “jebakan klik" karena menjebak pembaca.
  • 5. Judul berita bersifat clickbait adalah judul-judul yang “menyimpan rahasia” sehingga bisa membuat penasaran pembaca. The Oxford English Dictionary mendefinisikan clickbait sebagai "konten di internet (media online) yang bertujuan utama menarik perhatian dan mendorong pengunjung untuk mengklik sebuah link halaman situs tertentu".
  • 6. • Josh Bentin dari Harvard's Neiman Journalism Lab mengartikan clickbait sebagai "sesuatu yang saya tidak sukai di internet" (things I don't like on the Internet). • Menurut Urban Dictionary, clickbait adalah link (tautan) yang menarik perhatian mata (eyecatching link) di sebuah website yang mendorong orang untuk mengklik dan membacanya.
  • 7. Jebakan klik ini lazim dilakukan adsense (iklan online) didasarkan pada jumlah klik dan pageviews. Judul berita berupa jebakan klik lebih merupakan iklan ketimbang berita. "Click Bait: An eyecatching link on a website which encourages people to read on. It is often paid for by the advertiser (“Paid” click bait) or generates income based on the number of clicks. This is not news, really. It's click bait, the stuf pageviews are made of.”
  • 8. Dengan demikian, ketika media online atau wartawan menulis judul berita yang bikin penasaran, baik berupa “menyembunyikan isi berita" maupun "menggunakan kalimat tanya", maka sadar atau tidak, mereka sudah terjebak pada modus, strategi, trik, atau model periklanan online.
  • 9. Bukan Jurnalisme yang Baik • Penulis Yahoo.com, David Pogue, menyebut clickbait sebagai “judul penggoda” (teaser headlines) untuk menaikkan pengunjung website. • "Clickbait , of course, is a scheme to drive up a website's traffic. It's a modern spin on tabloid journalism," Dalam tulisannya yang berjudul "What's Behind Clickbait".
  • 10. • Umumnya, jebakan klik cenderung merupakan penipuan terhadap pembaca atau tidak sesuai dengan harapan dan imajinasi mereka. • Pogue menyatakan, clickbait bukan jurnalistik yang baik. Menurutnya, headline atau judul berita yang baik itu transparan dan efisien, bukan “menyembunyikan" substansi berita demi mengejar trafik.
  • 11. • "Sangat sering kita (pembaca) hanya buang waktu meng klik tautan judul demikian... Headline berupa clickbait adalah promosi yang tak tahu malu (shameless hype)," tulisnya. "Even at their best, clickbait headlines are shameless hype.“ • "Most clickbait is disappointing because it's a promise of value that isn't met—the pay off isn't nearly as good as what the reader imagines," tulis Vox Acting Managing Editor, Nilay Patel (Poynter.org).
  • 12. • Jebakan klik mudah dilakukan karena judul di media online bisa menggunakan anchor teks dan link yang berbeda. Secara "konvensional" pun bisa, di media cetak misalnya, yaitu ketika judul berita tidak mencerminkan isinya. • Jika judul tak sesuai isi, jelas itu penipuan dan pelanggaran kode etik. Pembaca kecewa. Lebih jauh, kredibilitas media yang memuat berita itu bisa terjun bebas”!
  • 13. • Pasalnya, itu ciri khas yellow journalism dan "guttuer journalism" alias "koran kuning” yang sering mengelabui pembaca dengan judul-judul sensasional dan bombastis. • Mengacu pada catatan Wikipedia, judul berita clickbait adalah jurnalisme "amatir" dan "rendah". Wikipedia bahkan cenderung mengidentikkannya dengan "koran kuning" (yellow journalism). Apakah wartawan/media-media online tega merendahkan diri mereka sendiri dengan membuat judul-judul berupa clickbait?
  • 14. Clickbait berupa jebakan klik juga disebut “bentuk terendah jurnalisme media sosial": "Clickbait is the lowest form of social media journalism, full of sensationalized headlines , grumpy cats, and awful personal confessions." (A History of Clickbait, i09.com).
  • 15. Rachel Parker dari Resonace Content, menyatakan "Just Say No to Click Bait" menggambarkan clickbait sebagai umpan pancing dan ikan. Wartawan digambarkan memancing (baca: menipu) ikan dan sang ikan tidak lain adalah kita, pembaca. Parker menyebut clickbait sebagai “trik murahan untuk klik” dan itulah sebabnya pembaca harus mengatakan No to Clikckbait (Cheap Tricks for Clicks: Why You Should "Just Say No" to Click Bait).
  • 16. Ciri-ciri & Contoh Clickbait Journalism • Ciri khas judul berita atau tulisan clickbait yaitu umumnya menggunakan kata "inilah” atau “ini dia" dan menyembunyikan fakta atau isi berita di bagian judul. • Pada praktiknya, judul clickbait ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • 17. 1. Judul sensasional, layaknya "koran-koran kuning” (yellow papers) atau model jurnalisme got (gutter journalism). 2. Judul berupa kalimat tanya, misalnya: "Apa Kata Dewi Sandra Soal Fenomena Jilboobs? Ini Jawabannya”. 3. Menggunakan kata penunjuk “ini", "inilah”, atau “ini dia". 4. Menggunakan kata seru (interjeksi): Wow!, Keren!, Duh!, Astaga!
  • 18. Yang paling sering kita temui adalah judul-judul clickbait dengan menggunakan kata penunjuk dan kata seru (interjeksi). Kata Ganti Penunjuk adalah kata ganti yang dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau benda yang letaknya dekat ataupun jauh, seperti "di sini”, “di sana", "ini”, “itu”, dsb. Berikut ini beberapa contoh judul berita clickbait di media online yang menggunakan kata penunjuk:
  • 19. • Ditetapkan Jadi Tersangka Pembangunan Stadion, YAS Berkomentar Begini (Tribun Jabar) • Jadi Tersangka Korupsi Stadion Gede Bage, Ini Komentar Sekretaris Dinas (Kompas) • Ridwan Kamil Copot Pejabat Ini karena Tersangkut Korupsi (Harian Aceh) • Ini Setumpuk Izin yang Dilanggar PT Summarecon (Inilah Koran) • Dituding Buruk Layani Pasien BPJS, Ini Jawaban RS Imanuel Lampung (Kompas).
  • 20. • Angkutan Kota Mogok, Ini Reaksi Jokowi Jokowi Minta Kapal Asing Pencuri Ditenggelamkan, Ini Respons TNI AL • Ditentang FPI dan KMP Jelang Pelantikan, Ini Reaksi Ahok • Majelis Pengajian Ini Dukung Ahok Gubernur • Bandung Disebut 'The City of Pigs', Ini Reaksi Ridwan Kamil • Disebut Walikota Caper, Ini Reaksi Ridwan Kamil • Harga BBM Naik, Ini Komentar SBY
  • 21. Berikut ini beberapa contoh judul berita media online yang menggunakan interjeksi: • Asyik, Murid Sekolah di New York Dapat Libur (Tribunnews) • Wow Keren, Walikota New York Umumkan... (Perwata Ekbis) • Mantab, Wali Kota New York Liburkan... (Harian Terbit) • Waduh! Pulang Umroh Ayah Laporkan Anak... (JPNN) • Unik, Ada Kampung Islam di Pulau Natal (Berita Jatim) • Wow... PLN Raup Pendapatan... (JPNN)
  • 22. Polusi di Media Sosial • Nilay Patel dari Verge dalam Poynter.org menjelaskan, kebanyakan clickbait mengecewakan karena menjanjikan nilai yang tidak sesuai dengan gambaran pembaca. • Dengan kata lain menurutnya, clickbait itu judul berita “PHP", Pemberi Harapan Palsu!
  • 23. • Khalid El-Arini menjelaskan: pembaca tidak ingin dikelabui oleh judul; sebaliknya, mereka ingin mendapatkan informasi dari judul-judul itu (readers don't want to be tricked by headlines; instead, they want to be informed by them. (BuzzFeed.com) • Isi berita dengan judul berupa clikbait umumnya berita yang tidak begitu penting, bahkan sudah basi, tidak aktual lagi, kurang menarik. Dengan cara dijadikan judul yang menjebak itulah isi berita terkesan menarik dan update!
  • 24. • Situs metia.com dalam posting “Journalism, copywriting and the psychology of the clickbait headline" menyebutkan, kejadian abad lalu sekalipun bisa menjadi berita (info baru) jika diubah menjadi clickbait (famous events of the 20th century would work if the headlines were turned into clickbait). • Bisa dikatakan, judul berita yang menjebak (clickbait) lebih merupakan sampah polusi di media sosial atau internet. Selain memanipulasi bahkan menipu pembaca, clickbait juga tidak akan membuat orang membagi (share) link itu.
  • 25. • "You can trick someone to click, but you can't trick someone to share!" kata Buzzfeed.com. Anda bisa mengelabui seseorang untuk klik, tapi Anda tidak bisa menipu seseorang untuk membagikan berita Anda. • Ditegaskan pula, clickbait adalah bentuk polusi di mana pun ia berada, apakah di homepage Twitter ataupun feed Facebook
  • 26. • "Masalah clickbait adalah pembaca selalu dimanipulasi," kata Jake Beckman kepada Emily Shire dari The Daily Beast (Poynter.org). • Judul berita clickbait, dengan demikian, adalah bentuk penganiayaan sekaligus pemaksaan kepada kita agar mengklik berita tersebut. Situs Vice.com dalam sebuah artikelnya bahkan menyebut jurnalisme gaya clickbait sebagai “jurnalistik sampah" (Garbage Click-Bait Journalism').
  • 27. Gerakan Anti-Clickbait • Belum banyak pengamat media atau pembaca yang mengkritisi soal clickbait ini. Dewan Pers atau lembaga edukasi media pun tampak “tidak peduli” soal berkembangnya "kebiasaan buruk” membuat judul berita clickbait di kalangan media online ini. • Di Amerika Serikat sudah muncul gerakan anti- clickbait via Twitter dengan akun @Saved YouAClick. Gerakan ini berusaha menghentikan pertumbuhan clickbait.
  • 28. • "Judul berita clickbait tidak selalu, tapi pembaca selalu dimanipulasi,“ menurut Jake Beckman, admin @Saved YouAClick, yang memilih tagline "saving you from clickbait" (menyelamatkan Anda dari clickbait). • “Judul clickbait didasarkan pada premis bahwa pembaca diperlakukan sebagai orang bodoh," kata Beckman. “Celakanya, tren penipuan dan manipulasi terhadap pembaca ini menjadi standar berita online,” katanya dalam thedaily beast.com.
  • 29. Judul Kalimat Tanya • Salah satu "turunan” clickbait adalah judul berita berupa kalimat tanya. Secara jurnalistik hal itu sebenarnya sangat keliru karena hakikat berita adalah informasi, bercerita, pemberitahuan, bukan bertanya kepada pembaca! • Wartawan yang membuat judul berupa kalimat tanya itu adalah wartawan amatir yang masih belajar, bukan wartawan profesional. Ia mengira itu akan bikin pembaca penasaran, padahal berita bukan teka-teki, bukan pula soal ujian atau pertanyaan quiz. Berita adalah informasi. To Tell, BUKAN to Ask!
  • 30. • Di situs Wiki Answer ada pertanyaan, bolehkah judul berita menggunakan kalimat tanya? (Can a newspaper headine be a question?). Jawabannya: The headline of a newspaper is the first few words that tell someone what the article is about. Judul berita suratkabar adalah sejumlah kata yang menceritakan isi tulisan, bukan bertanya kepada pembaca! • Soal judul berita berupa kalimat tanya memang sudah lama menjadi “perdebatan”.
  • 31. Dari debat yang berkembang dapat disimpulkan, judul berita berupa kalimat tanya: 1. Tidak Efektif-karena tidak membuat pembaca segera tahu inti berita. 2. Bisa masuk kategori “jurnalisme tidak bertanggung jawab” (irresponsible journalism). 3. Sang wartawan bisa dianggap "ikut arus" menjadi "wartawan gosip", setidaknya terpengaruh oleh "acara infotainment".
  • 32. TERIMAKASIH Iwan Setiawan SE, M.I.Kom BungIwan.com 0818 799 543