Cerita yang pertama kali saya tulis. . . berceritakan tentang kisah cinta antara Rey, Ifand dan Arvina . . tentu saja cerita ini mungkin bisa langsung ditebak oleh para pembaca mengenai cinta segitiga. tapi semuanya tentu saja tidak bisa kita terka begitu saja. konflik yang terjadi, emosi diri sangat bervariasi. untuk itu bacalah terlebih dahulu sebelum memberikan kesimpulan. selamat membaca
1. KEAJAIBAN KATA MAAF
Penyesalan itu dialami oleh 2 orang siswa angkuh setelah mereka tidak dinyatakan Lulus
dalam UAN .Mereka adalah Rio dan Rian, dan satu temannya ini lulus dalam UAN karena
berhasil meminta maaf pada sang kakek dia adalah Risal mereka tergabung dalam sebuah grup
yang di juluki “3R Angkuh”.Mereka memang terbilang siswa yang berprestasi dalam
lingkungannya namun sifatnya begitu angkuh dan suka meremehkan temannya. Risal ahli dalam
olahraga namun tidak terlalu pandai dalam mata pelajaran lain, Rio ahli dalam mengerjakan soal
Matematika sedangkan Rian ahli dalam Fisika. Risal,Rio dan Riyan berteman sejak mereka
masih SMP sampai sekarang,entah itu kebetulan atau tidak mereka bertiga selalu menempati
kelas yang sama.
Di suatu pagi,Risal,Rio dan Riyan berangkat ke sekolah bersama-bersama kebetulan
mereka mengendarai sebuah mobil. Di tengah perjalan mereka menyerempet seorang kakek tua
yang memakai tongkat di pinggir jalan. Mobil mereka pun terhenti dan membuka kaca mobilnya,
Risal mengomel “ Hei pak tua..kalo jalan itu hati-hati”
Rio menambahkan “ Iya kek,kita ini lagi buru-buru”. Mereka langsung saja pergi tanpa meminta
maaf kepada kakek tua tersebut. Dalam waktu yang bersamaan seorang siswa yang bernama
Sinta melintasi jalanan yang sama menuju ke sekolah.
Sinta melihat kakek yang jatuh tadi sambil berusaha membantunya “kakek tidak apa-apa ?” .
Kakek Tua berkata “Iya nak kakek baik-baik saja” .
Sinta bertanya lagi “Syukurlah,kakek mau ke mana ? mungkin saya bisa antarkan”
Kakek tua pun menjawab “Kakek mau ke rumah cucu kakek cu’,tidak usah lebih baik kamu
bergegas ke sekolah nanti kamu terlambat”.
Sinta “baiklah kek,hati-hati di jalan yahh dan maafkan ulah teman qu td” sambil menunduk .
Kakek “iyaaa cu’,terimakasih bantuannya semoga Tuhan melancarkan semua rencana mu
cu’..teman kamu itu sangatlah angkuh,dia akan susah mendapatkan apa yang dia inginkan
nanti”.Sinta yang td berbalik arah dari kakek kembali ke arah kakek dan tiba-tiba kakek itu
menghilang. Sinta pun terkejut dan langsung saja menaiki motornya dan menuju ke sekolah.
Sesampainya di sekolah,Sinta mendekati Risal,Rio,dan Riyan
“Kenapa kalian tidak meminta maaf pada kakek yang tadi kalian serempet ?” .Riyan menjawab
“Untuk apa ? bukan kami yang salah,dan kakek itu tidak luka sedikit pun kan ?”
Sinta menjelaskan “meskipun kakek itu tidak terluka setidaknya kalian meminta maaf karena
kakek itu lebih tua dari kita dan bisa saja kejadian tadi yang menghambat kelulusan kalian”
2. Rio menambahkan “mana mungkin kami tidak lulus ? jelas-jelas kami mampu mengerjakan soal-
soal yang di berikan dan kami yakin lulus !”
Sinta “terserah kalian,saya hanya memperingatkan kalian” meninggalkan 3R
Bel tanda masuk pun berbunyi. Jam pertama adalah pelajaran Matematika . Seperti hari-
hari sebelumnya Rio tidak pernah ketinggalan dalam mengerjakan soal yang diberikan. Di
tengah kesibukan Rio mengerjakan soal datanglah temannya duduk di sampinya untuk
menayakan hal yangkurang dimengertinya dalam soal tersebut.
Andi bertanya “Rio,.rumus mana yang kau gunakan ? kenapa hasilnya bisa seperti itu ?”
Rio pun menjawab dengan mencelah “pertanyaan mu itu semuanya sudah dijelaskan
sebelumnya,tolong tinggalkan saya karena kamu mengganggu konsentrasi saya”
Dengan ekspresi kebingungan “tlong jelaskan saya sekali lagi karena waktu itu saya sakit”
Rio mencelah lagi “ya sudahh..itu masalah kamu,” meninggalkan temannya.Andi berbisik
kepada teman sebangkunya
“Angkuh sekali anak itu,tidak mau membagi kepintarannya,kepintarannya itu tidak akan berguna
jika dia tidak menularkannya pada orang lain”.
“Betul,dia memang seperti itu,tidak pernah berubah,baru tau rasa dia kalau tidak lulus UAN !
teman sebangkunya menambahkan.
Tiba-tiba salah satu anggota dari 3R mendengar pembicaraan mereka,dia adalah Rian
“Apa yang kalian bicarakan ? sangat mustahil jika anggota dari 3R tidak lulus dalam UAN !
Imposibble !” membentak mereka.
“Heyy..hey..kalian ini,kalian itu sudah kelas 3 SMA harusnya kalian sudah bisa bersifat sedikit
dewasa ! apa yang kalian perdebatkan ?” Sinta berusaha mengetahui masalah mereka.
Rian menjelaskan “ahh..kamu lagi,dia baru saja menghina salah satu anggota dari 3R”
“Benarkah itu Andi ? Andi menjawab “Tidak sama sekali,saya hanya berkomentar mengenai
keangkuhan mereka dan lagi pula yang saya katakan itu adalah fakta ! saya hanya meminta Rio
untuk menjelaskan soal matematika yang tadi dia kerjakan di atas,namun dia menolak dan
mencemoh ku”
“Andi mengerti sajalah mereka memang seperti itu,dan untuk kamu Rian beritahu teman mu itu
agar jangan sering mencemoh orang lain karena kepintarannya dan itu juga berlaku buat
kamu,jika kalian terus menerus seperti itu Tuhan tidak akan segan-segan mencabut kepintaran
kalian”
3. Rian tertawa”oo..yah ? omong kosong apa yang kamu bicarakan,semuanya akan baik-baik saja
dan 3R akan terus Berjaya !”
Menghela nafas panjang “lihat saja nanti Tuhan maha adil”
Andi menambahkan “terserah kau sajalah,percaya atau tidak,Sinta mungkin kau lebih bisa
membantu ku memahami soal ini”
Rian meninggalkan mereka tanpa memperdulikan perkataanya..
Mendekati Andi “coba qu lihat ? hmm..saya juga tidak terlalu paham.kau bisa melihat
penyelesaiannya di buku ku,nanti akan ku pinjamkan ke rumah mu”
“Ouh..iyahh.Terimakasihh Sinta”
“Sama-sama” kembali ke tempatnya.
Bel yang kesekian kalinya berbunyi,dan kali ini bel menandakan waktu pulang.Semua
siswa pun keluar dari kelasnya masing-masing begitu juga dengan 3R dan Sinta. 3R dan Sinta
mempunyai jalan rumah yang searah . 3R mengendarai mobil dan Sinta mengendarai motor. Di
perjalanan menujju parkiran Risal betanya
“Sore nanti saya akan latihan basket di sekolah,bagaimana dengan kalian ?”
Rio menjawab “seperti biasanya,les..lesss..dan less sebenarnya saya benci ini tapi orang tua ku
yang memaksa,jika tidak ! semua fasilitas ku akan ditarik”
Risal menjawab “pantas saja nilai matematika mu meningkat,hari ini saya tidak akan melakukan
apa-apa,tapi besok saya harus private fisika lagi,melelahakn !”
Ternyata percakapan mereka didengarkan oleh Sinta yang berjalan dibelakang mereka,dalam hati
Sinta berkata “hmm..pantas saja ! ternyata mereka les tambahan dan dipaksa private” sambil
mengangguk-ngangguk .Kejadian yang sama terjadi lagi, 3R menyerempet seorang kakek dan
tergeletak dan mereka pun tidak peduli ,untung saja ada Sinta yang menolongya yang kebetulan
lewat dan melihat kejadian itu
“Astagaaa…kakek !” Bergegas menolong kakek
“Kakek,tidak apa-apaa kan ?” nampak wajah kakek yang pucat “tidak,apa-apa cu..”. Shinta pun
membantunya berdiri dan membawanya dibawah pohon yang rindang untuk menenangkan diri.
“Kakek,minum ini dulu” memberikannya sebotol air dari tasnya
“Makasihh cuu”
“Kakek lagi ? maafkan teman saya yang tadi,ini untuk yang kedua kalinya,mereka memang
seperti itu kek” Sinta meminta maaf.
4. “Anak muda itu terlalu sombong cuu…jika dia seperti itu terus,itu akan menjadi boomerang
dalam kehidupannya,kepintaran dan kekayaan telah membutakan mereka sehingga mereka
sombong seperti itu,bahkan tidak tahu sopan santun..uhhukk..uhukkk..beritahu kepada teman mu
itu,berhati-hatilah menjalani hidup karena didunia ini tidak ada yang tidak mungkin terjadi,bisa
saja tahun ini dia tidak akan berhasil dalam UAN meskipun dia begitu pintar cuu..berilah mereka
nasihat”kakek menjelaskan dan sesekali batuk.Mengelus pundak kakek
“Entahlah kakek,dia sudah berkali-kali ku perimgatkan tapi tetap saja seperti itu,hmm..kakek
mau ke mana ? mungkin kali ini saya bisa mengantar kakek”.
”Kakek hendak pulang ke rumah cuu…saya dari melihat makam istri kakek di ujung jalan itu”.
“Kalo begitu kakek akan saya antarkan ke rumah kakek,bagaimana ?” memakai helm dan
mengambil kunci motornya dalam tas. Tiba-tiba kakek pun tidak berada ditempatnya,entah
kenapa kakek itu selalu saja menghilang ketika Sinta mengajaknya pergi bersama. Shinta kaget
“Astagfirullahh,.cepat sekali langkah kakek itu,semoga saja dia sampai di rumahnya dengan
selamat” meninggalkan tempat itu dan bergegas pulang.Di tengah perjalanan,Sinta memikirkan
kejadian yang dilakukan oleh 3R
“Akhhh..mereka itu sudah membuat orang hampir celaka,untung saja kakek tadi tidak apa-
apa,keterlaluan sekali ,ini sudah yang kedua kalinya pada orang yang sama pula,kasihan sekali
kakek itu”.Tanpa di sengaja Sinta melihat mobil yang mirip dengan yang dikendarai 3R ,Sinta
mendekat dan ternyata mobil tersebut memang mobil mereka.Terlihat Risal,Rio,dan Riyan
didalam sebuah tokoh
“Itu mereka…dasar !”Shinta pun dengan hati yang tidak tenang masuk menemui mereka
“Heyy..kalian ! apa kalian tidak tau sopan santun ? sudah berapa orang yang kalian serempet
sepanjang jalan ini ? hahh ? apa karena kalian kaya dan pintar sehingga kalian bisa berlaku
sewenag-wenang ? begitu ?”.
Riyan berdiri dari kursinya “Hey..cewek aneh,apa yang kau bicarakan ? kalau kami pintar,kaya
terus ? ada masalah ?”.
“Tadi itu,kalian hampir saja mencelakakan seorang kakek yang berjalan di pinggir jalan,kenapa
kalian tidak menghentikan mobil,dan membantuk kakek tersebut ? kalian benar-benar tidak
punya hati yaaa” Sinta dengan suara yang hampir menangis.
Rio pun berdiri “apa dia kakek mu ? bukan kan ?jadi kamu tidak usah khawatis seperti itu,lagian
kakek itukan tidak apa-apa”
Risal ikut berdiri dari tempat duduknya “hey..hey..sudahlah,apa yang kamu inginkan?”. “Saya
mau kalian meminta maaf pada kakek itu”Shinta menjawab.
“Ahhh..Risal jangan pedulikan dia,ayo kita tinggalkan tempat ini” mereka pun meninggalakn
Sinta dan tidak memperdulikan perkataannya.
5. “Ya..sudah,saya sudah menyampaikan amanat kakek untuk memperingatkan mereka dan
memintanya untuk meminta maaf,sekarang terserah mereka sajalah !” keluar dari tokoh.
Tidak terasa UAN pun didepan mata,semua siswa kelas XII sibuk mempermantap
pelajaran yang akan masuk dalam UAN tanpa terkecuali Sinta,Rio,Risal,dan Riyan. Hari ini
adalah pelajaran Agama Islam
“Assalamualaikum anak-anak”sahut bu Guru.
“Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh” anak-anak menjawab .
“Seperti yang kita tahu materi untuk mata pelajaran Agama Islam sudah selesai,maka dari itu
untuk mengisi kekosongan jam,ibu akan bercerita saja seputar UAN yang InsyaAllah akan
dilaksanakan besok.”
“Iya buuu” beberapa murid menjawab.
“Besok adalah hari dimana kalian membuktikan seberapa berhasilkah kalian menempuh
pendidikan di SMA kurang lebih 3 tahun,tentu saja ada beberapa hal yang perlu kalian
perhatikan dalam menghadapi UAN bsok,apa kalian berminat untuk mengetahuinya ?”.
3R,Sinta dan murid-murid lain menjawab”mau buu” dengan penuh penasarann.
Tertawa kecil “Baiklah,ibu akan memberitahukan kalian,yang pertama adalah penguasaan
materi,jangan terlalu mempercayai kunci yang beredar karena kunci tersebut belum tentu benar.”
Pembicaraan bu guru terpotong
“Bagaimana kalau kami mendapatkan kunci,apa yang harus kami lakukan ?kita kan belum tahu
kunci tersebut benar atau tidak.”
Bu guru menjawab “Kalian boleh saja melihat kunci tersebut,tapi kerjakan dulu soalnya, dengan
kata lain kunci jawaban tersebut hanya sebagai patokan jawaban kalian benar atau tidak. Yang
kedua yaitu jangan lupa kewajiban kalian sebagai umat Islam yaitu shalat 5 waktu,Allah akan
memudahkan setiap pekerjaan kalian apabila terus mengingatnya.
”Sinta mengangkat tangan “yang ketiga apa bu ? Cuma 2 ?.”
Dengan wajah yang ramah “Sabar Sinnn..kan ibu belum melanjutkan yang ketiga,selanjutnya
yaitu kesucian hati dan jiwa.”
“Maksudnya buuu ?” serentak murid-murid bertanyaa.
“Maksudnya,kalian harus saling memaafkan agar tidak menyimpan dendam dalam hati agar
mereka yang pernah bermasalah pada kalian dapat mendoakan kemudahan kalian dalam
mengerjakan soal UAN,kalian mengerti ?”
6. “Kalau begitu kita harus bermaaf-maafan,maafkan saya yahh !” salah satu murid menjabatangani
teman sebangkunya dan satu persatu pun murid kelihatan saling berjabattangan dan mengucap
maaf sehingga pada saat itu kelas menjadi ramai .
Sinta menjulurkan tangannya pada Rio “Maafkan saya” kemudian ke Risal dan Riyan “Maafkan
saya”
“Iyah” kata mereka .Sinta kembali mengingatkan Rio,Risal dan Riyan
“Apa kalian tidak mau meminta maaf pada kakek tua itu ? dia pernah mengatakan kalian tidak
akan berhasil dalan UAN,apa kalian tidak takut itu terjadi ?
” Risal menjawab dengan ragu “Benarkah ?”
Riyan menambahkan “itu sama saja kalau dia menyumpahi kami tidak berhasil dalam UAN”
“Ahh..yang benar saja dia berkata seperti itu,saya tidak terima dia berkata seperti itu” Rio
jengkel dengan perkataan kakek.
“Dia berkata seperti itu karena ulah kalian sendiri,andaikan waktu itu kalian meminta maaf
segera” bertolak meninggalkan 3R dengan wajah yang ngeyel.
“Kalau itu benar terjadi ,bagaimana ? apa tidak seharusnya kita mencari kakek itu dan meminta
maaf padanya” Risal membujuk temannya.
“Risal,dia itu sudah menyumpahi kita,harusnya dia yang meminta maaf”
“ Yahh..betul Rio,kita tidak salah apa-apa,dia yang tidak berhati-hati sebagai pejalan kaki”
Riyan menambahkan. “Kalau begitu,biar saya saja yang mencari kakek itu,apa kalian benar-
benar tidak ingin ?” Risal menawarkan kepada temannya.
“TIDAK,buang-buang waktu kamu sajalahhh lebih baik saya tinggal dirumah sambil membahas
soal-soal untuk besok” Rio menimpaliii .
“Setuju !” mendukung Rio.
“Yasudahh..terserah kalian” keluar dari kelas dan mencari Sinta. Risal pun tergerak untuk
meminta maaf pada kakek tersebut,dari kejauhan
“Sinta ! saya butuh pertolongan mu”.Dalam hati Sinta berkata sambil berjalan mendekati Risal
“Sejak kapan,anggota dari 3R meminta bantuan pada saya.”
Mendekati Risal “Apa yang bisa ku bantu?”.
Risal dengan wajah yang tampak kasihan “bantu saya untuk menemui kakek yang kemarin
diserempet itu,saya ingin meminta maaf padanya.”
7. “Kenapa kamu tiba-tiba ingin meminta maaf ? bagaimana dengan kedua teman mu ?” dengan
heran .
“Saya mengaku salah dan saya sadar setelah mendengar penjelas dari ibu tadi,saya ingin
meminta maaf pada kakek itu,mereka tetap tidak mau meminta maaf karena mereka menganggap
mereka tidak salah” Risal menjelaskan dengan penuh penyesalan.
“Dasar mereka,hmm…yasudah,akan ku bantu tapi saya juga tidak tau persis dimana rumah
kakek itu”.
“Bagaimana kalau kita mencarinya nanti sepulang sekolah,kamu tidak keberatan kan ?” dengan
penuh semangat.
“Yahh..kamu kelihatan serius,baiklah tidak apa-apa,akan ku bantu”.
Bel pulang pun berbunyii. Sinta memutuskan untuk membantu Risal untuk mencari
kakek tersebut,mereka pun otomatis harus pulang bersama-sama dan Risal untuk pertama kalinya
tidak pulang bersama Rio dan Riyan.
“Hey..Sinta,tunggu saya” mengikuti Sinta dari belakang.
“Risal kamu tidak pulang dengan kami?” menepuk bahu Risal.
“Maaf Rio,pulanglah duluan,saya akan mencari kakek itu”
“Ahhh..kamu betul-betul membuang-buang waktu,ya sudahh saya duluan dengan Rian”
memasuki mobil mereka.
“Iyahh..hati-hati kawan” melambaikan tangannya.
“Huhh,..cepat sekali langkah kakinya,sampai-sampai dia meninggalkan ku,heyy Sintaa..tgguuu
!” berlari menuju Sinta.
“Hari ini mungkin hari kesialan ku,motor ku mogok dan terpaksa saya harus jalan kaki ditambah
lagi saya harus membantu mu”
“Ayolahh..Sinta bantu saya,” membujuk Sinta .
“Iyah..iyahh..makanya percepat langkah mu”
“Okeh”.
Matahari terik mewarnai mereka mencari sang kakek “biasanya dia berjalan di jalan ini” Sinta
mengeluarkan saputangan hijaunya dan menyeka keringatnya.
“Baiklah,kita akan menunggunya lwat disini sampai dia datang”
8. Jam sudah menunjukkan jam 6 sore . “Risal,lebih baik kita pulang saja,sepertinya dia tidak akan
lewat dijalan ini” mengeluh kepada Risal.
“Tapi,saya ingin meminta maaf padanya,agar dia juga dapat mendoakan ku berhasil dalam UAN
besok,bagaimana ini ?” Risal kelihatan sedih dan menunduk.
“Sabar Risal,serahkan saja semuanya pada Allah,kita pulang saja besok kita lanjut lagi”
menyemangati Risal.Tanpa berkata-kata Risal pun meninggalkan tempatnya tadi dan memberi
syarat untuk pulang dan melanjutkannya besok. Beberapa menit setelah mereka pergi,muncullah
seorang kakek yang kelihatannya bersembunyi daritadi dibalik pohon dan ternyata kakek
tersebut secara tidak langsung mendengarkan pernyataan maaf dari Risal tadi
“Akhirnya pemuda itu sadar juga” tersenyum sambil jalan meninggalkan tempat itu.
Pagi itu adalah,hari pertama UAN,semua siswa nampak tegang dan duduk di ruangannya
masing-masing 3R dan Sinta kebetulan dalam satu ruangan.Salah satu anggota dari 3R yaitu
Risal kelihatannya sangat gelisah
“Risal,tidak usah kamu pikirkan perkataan kakek itu,semuanya pasti akan baik-baik saja” Rian
membisik pada Risal,tapi tetap saja Risal kelihatan gelisah. Pengawas pun datang,dan
membagikan soalnya . Semua siswa tenang mengerjakannya tanpa ada hambatan. Akhirnya ujian
pada hari itu selesai. Risal masih mau tetap berusaha menemui sang kakek dan meminta maaf
“Rio,,maafkan saya,saya tidak bisa pulang bersama kalian”
“Ouuhh..iyahh..kami duluan yahh”
“Iahh,hati-hati”.
Kali ini Risal menunggu lagi kakek itu ditempat yang sama tapi untuk kali ini Risal tidak
ditemani oleh Sinta,entah kenapa Risal berpikiran agar tidak mengganggu kegiatan belajar Sinta
untuk menghadapi ujuian besok. Risal pun menunggu dan menunggu tapi batang hidung dari
sang kakek pun tak kunjung kelihatan, dan akhirnya dia pun pulang dengan wajah yang
lesuh.Sampai ujian berakhir Risal terus melakukan hal itu dan hasilnya tetap sama.Dia pun
menemui Sinta “sudah 4 hari ini saya menunggu kakek itu ditempat yang sama,tapi tak pernah
sedikit pun saya melihatnya melimtas dijalan itu”
“Mungkin saja dia sudah tidak tinggal disekitar situ atau mungkin tidak mau lewat situ lagi
karena keseringan mendapat musibah” mengolok Risal.
“Terus ? apa yang harus ku lakukan ? ujian sudah berakhir dan kita tinggal menuggu
hasilnya,sedangkan saya belum meminta maaf pada kakek tersebut”
“Pasrahkan saja pada Allah,Allah maha mengetahui” menenangkan Risal
9. “Besok saya akan keluar kota untuk bimbel masuk perguruan tinggi,itu artinya saya sudah tidak
punya waktu lagi untuk mengucapkan maaf pada kakek itu”
“Pergilah,tidak usah kamu fikirkan hal itu,saya janji nanti bila saya bertemu dengan kakek itu
saya akan menyampaikannya”
“Hmm..terimaksih Sinta,kalau begitu saya pulang duluan,saya tunggu infonya”
“Okelahh” Dengan wajah yang sembringaa..
“Hahhh..tidak sia-sia saya menasehati mereka,setidaknya Risal tergerak untuk meminta maaf”
Sinta mengatakannya dalam hati.
Beberapa hari setelah ujian selesai .Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu tiba juga yaitu
hari penentuan . Para siswa pun dikumpulkan dilapangan untuk mendengarkan hasil ujian
mereka. Semua siwa berharap agar mereka termasuk dalam daftar siswa yang lulus tanpa
terkecuali Risal,Rio,Rian,dan Sinta.
“Banyak orang yang mengatakan,dari sekolah kita ada 2 orang yang tidak lulus..ahh saya
semakin gugup,semoga saja itu bukan saya”
Terdengar perckapan dari salah satu murid yang berkmpul dilapangan dan tanpa disengaja Risal
mendengarkannya,Risal pun tambah takut dan gugup
“Semoga saja saya Lulus ya Allah”. “Risal,maaf,saya tidak pernah bertemu kakek itu selama ini”
“Sudahlah,.sekarang saya akan pasrahkan semuanya” tertunduk lesuh
“Semangat kawan ! kita bertiga pasti akan mendapatkan amplop yang berisi pernyataan LULUS
yeeehhhh ! Semangat,tak usah kamu pikirkan perkataan kakek itu !” Rio berusaha menyamangati
temannya
“Betul,mana Risal yang dulu ? semangat kawan ” Rian menambhakan
“Maksih teman,tapi saya masih terbayang kesalahn yang kita perbuat”
“Ingatlah,bukan kita yang salah tapi dia” . Rio dan Rian tetap saja tidak mau mengakui
kesalahannya .
Setelah pak kepala sekolah menyampaikan pesan singkatnya lewat sebuah pidato,selanjutnya
amplop yang berisi keputusan Lulus atau Tidak Lulus dibagikan kepada setiap siswa .
“Bagaimana kalau Risal yang membuka amplopnya duluan ?”Rio menantang Risal
“Ayo,Ris buka !”
“Baiklahhh..Bismillahh” menghela nafas panjang dan membukanya ..
10. ”Alhamdulillahhh LULUS !” Dengan wajah yang sembringaa Risal berlari-larii dan mencari
Sinta
“Sin…Terimaksihhh atas bantuannya”.
Rio dan Rian pun membuka amplop mereka secara bersamaan “sudah pastii kita lulus..tadaaa !”
“Hah ? TIDAK LULUS ? kenapa bisa seprti ini ?”
“Perkataan kakek itu tidak mungkin betul kan ?” Histerisss dan tidak menerima kenyataann.
“Sinnn..bantu saya menemui kakek itu,saya mau meminta maaf,saya menyesalll”
“Iyaa..saya menyesalll,..Risal bantu saya menemui kakek itu juga”
“Maaf kawan,kakek itu sudah tidak berada disini”
“Iyaaa..kami tidak bisa membantu apa-apa lagi,ini semua kan sudah ku berithaukan pada kalian
terlebih dahulu tapi hanya Risal yang mencoba dan berniat untuk meminta maaf dan mecari
kakek itu”Shinta menjelaskan
“Maafkan saya kekk..saya menyesalll”
Rio dan Riyan pun menyesal tidak mengikuti langkah Risal dan akhirnya mereka harus
mengulang setahun lagi
Dan ternyata dua orang yang dibicarakan tidak lulus tadi itu adalah Rio dan Riyan,yang
merupakan siswa berprestasi di sekolahnya. Setelah kejadian itu Rio dan Rian benar-benar
menyesal,sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini dan akhirnya mereka
percaya keajaiban sebuah kata maaf . Mereka pun setiap harinya menunggu kakek itu di ditempat
yang sama untuk meminta maaf,namun kakek tersebut tak kunjung datang . Rasa sesal yang
sangat mendalam di rasakan oleh kedua pemuda itu “Seandainya kita mengikuti perkataan Risal
dan Sinta.”
11. UNSUR-UNSUR CERPEN
Tema : Penyesalan
Judul : Keajaiban Kata Maaf
Penokohan :
- Sinta : Seorang siswi SMA yang ramah dan baik namun tidak terlalu pandai dalam
pelajaran,suka menolong dan membantu temannya
- Risal : Siswa yang sombong dan angkuh namun tidak terlalu pandai dalam mata
pelajaran lainnya kecuali Olahraga,namun akhirnya dia mempunyai jiwa yang
besar untuk memminta maaf
- Rio : Siswa yang sombong dan angkuh tidak mau mebagi ilmunya kepada temannya
dan termasuk siswa yang berprestasi dalam pelajaran Matematika.Tidak
mengakui kesalahannya.
- Rian : Siswa yang sombong dan angkuh pula,tidak tahu meminta maaf dan termasuk
siswa yang berprestasi dalam Mata Pelajaran Fisika
- Andi : Siswa yang kurang mengerti dalam mata pelajaran dan suka mengolok
temannya
Sudut pandang : Orang ketiga
Jenis Alur : Surut balik,dan Progresif
Rangkaian Alur :
1) Tahap eksposisi:
Penyesalan itu dialami oleh 2 orang siswa angkuh setelah mereka tidak dinyatakan Lulus
dalam UAN .Mereka adalah Rio dan Rian, dan satu temannya ini lulus dalam UAN
karena berhasil meminta maaf pada sang kakek dia adalah Risal mereka tergabung dalam
sebuah grup yang di juluki “3R Angkuh”.Mereka memang terbilang siswa yang
berprestasi dalam lingkungannya namun sifatnya begitu angkuh dan suka meremehkan
temannya. Risal ahli dalam olahraga namun tidak terlalu pandai dalam mata pelajaran
lain, Rio ahli dalam mengerjakan soal Matematika sedangkan Rian ahli dalam Fisika.
Risal,Rio dan Riyan berteman sejak mereka masih SMP sampai sekarang,entah itu
kebetulan atau tidak mereka bertiga selalu menempati kelas yang sama.
2) Tahap konflik awal :
Di suatu pagi,Risal,Rio dan Riyan berangkat ke sekolah bersama-bersama kebetulan
mereka mengendarai sebuah mobil. Di tengah perjalan mereka menyerempet seorang
kakek tua yang memakai tongkat di pinggir jalan. Mobil mereka pun terhenti dan
membuka kaca mobilnya,
12. Risal mengomel “ Hei pak tua..kalo jalan itu hati-hati”
Rio menambahkan “ Iya kek,kita ini lagi buru-buru”. Mereka langsung saja pergi tanpa
meminta maaf kepada kakek tua tersebut. Dalam waktu yang bersamaan seorang siswa
yang bernama Sinta melintasi jalanan yang sama menuju ke sekolah.
Sinta melihat kakek yang jatuh tadi sambil berusaha membantunya “kakek tidak apa-apa
?” . Kakek Tua berkata “Iya nak kakek baik-baik saja” .
Sinta bertanya lagi “Syukurlah,kakek mau ke mana ? mungkin saya bisa antarkan”
Kakek tua pun menjawab “Kakek mau ke rumah cucu kakek cu’,tidak usah lebih baik
kamu bergegas ke sekolah nanti kamu terlambat”.
Sinta “baiklah kek,hati-hati di jalan yahh dan maafkan ulah teman qu td” sambil
menunduk . Kakek “iyaaa cu’,terimakasih bantuannya semoga Tuhan melancarkan semua
rencana mu cu’..teman kamu itu sangatlah angkuh,dia akan susah mendapatkan apa yang
dia inginkan nanti”.Sinta yang td berbalik arah dari kakek kembali ke arah kakek dan
tiba-tiba kakek itu menghilang. Sinta pun terkejut dan langsung saja menaiki motornya
dan menuju ke sekolah.
3) Tahap komplikasi :
“Kenapa kalian tidak meminta maaf pada kakek yang tadi kalian serempet ?” .Riyan
menjawab “Untuk apa ? bukan kami yang salah,dan kakek itu tidak luka sedikit pun kan
?”
Sinta menjelaskan “meskipun kakek itu tidak terluka setidaknya kalian meminta maaf
karena kakek itu lebih tua dari kita dan bisa saja kejadian tadi yang menghambat
kelulusan kalian”
Rio menambahkan “mana mungkin kami tidak lulus ? jelas-jelas kami mampu
mengerjakan soal-soal yang di berikan dan kami yakin lulus !”
Sinta “terserah kalian,saya hanya memperingatkan kalian” meninggalkan 3R.
4) Tahap klimaks :
“Anak muda itu terlalu sombong cuu…jika dia seperti itu terus,itu akan menjadi
boomerang dalam kehidupannya,kepintaran dan kekayaan telah membutakan mereka
sehingga mereka sombong seperti itu,bahkan tidak tahu sopan
santun..uhhukk..uhukkk..beritahu kepada teman mu itu,berhati-hatilah menjalani hidup
karena didunia ini tidak ada yang tidak mungkin terjadi,bisa saja tahun ini dia tidak akan
berhasil dalam UAN meskipun dia begitu pintar cuu..berilah mereka nasihat”kakek
menjelaskan dan sesekali batuk.Mengelus pundak kakek
“Entahlah kakek,dia sudah berkali-kali ku perimgatkan tapi tetap saja seperti
itu,hmm..kakek mau ke mana ? mungkin kali ini saya bisa mengantar kakek”.
“Itu mereka…dasar !”Shinta pun dengan hati yang tidak tenang masuk menemui mereka
“Heyy..kalian ! apa kalian tidak tau sopan santun ? sudah berapa orang yang kalian
13. serempet sepanjang jalan ini ? hahh ? apa karena kalian kaya dan pintar sehingga kalian
bisa berlaku sewenag-wenang ? begitu ?”.
Riyan berdiri dari kursinya “Hey..cewek aneh,apa yang kau bicarakan ? kalau kami
pintar,kaya terus ? ada masalah ?”.
“Tadi itu,kalian hampir saja mencelakakan seorang kakek yang berjalan di pinggir
jalan,kenapa kalian tidak menghentikan mobil,dan membantuk kakek tersebut ? kalian
benar-benar tidak punya hati yaaa” Sinta dengan suara yang hampir menangis.
Rio pun berdiri “apa dia kakek mu ? bukan kan ?jadi kamu tidak usah khawatir seperti
itu,lagian kakek itukan tidak apa-apa”
Risal ikut berdiri dari tempat duduknya “hey..hey..sudahlah,apa yang kamu inginkan?”.
“Saya mau kalian meminta maaf pada kakek itu”Shinta menjawab.
5) Tahap penurunan laku :
“Sinta ! saya butuh pertolongan mu”.Dalam hati Sinta berkata sambil berjalan mendekati
Risal “Sejak kapan,anggota dari 3R meminta bantuan pada saya.”
Mendekati Risal “Apa yang bisa ku bantu?”.
Risal dengan wajah yang tampak kasihan “bantu saya untuk menemui kakek yang
kemarin diserempet itu,saya ingin meminta maaf padanya.”
“Kenapa kamu tiba-tiba ingin meminta maaf ? bagaimana dengan kedua teman mu ?”
dengan heran .
“Saya mengaku salah dan saya sadar setelah mendengar penjelas dari ibu tadi,saya ingin
meminta maaf pada kakek itu,mereka tetap tidak mau meminta maaf karena mereka
menganggap mereka tidak salah” Risal menjelaskan dengan penuh penyesalan.
“Dasar mereka,hmm…yasudah,akan ku bantu tapi saya juga tidak tau persis dimana
rumah kakek itu”.
“Bagaimana kalau kita mencarinya nanti sepulang sekolah,kamu tidak keberatan kan ?”
dengan penuh semangat.
“Yahh..kamu kelihatan serius,baiklah tidak apa-apa,akan ku bantu”.
6) Tahap penyelesaian :
Setelah pak kepala sekolah menyampaikan pesan singkatnya lewat sebuah
pidato,selanjutnya amplop yang berisi keputusan Lulus atau Tidak Lulus dibagikan
kepada setiap siswa . “Bagaimana kalau Risal yang membuka amplopnya duluan ?”Rio
menantang Risal
“Ayo,Ris buka !”
“Baiklahhh..Bismillahh” menghela nafas panjang dan membukanya ..
”Alhamdulillahhh LULUS !” Dengan wajah yang sembringaa Risal berlari-larii dan
mencari Sinta
“Sin…Terimaksihhh atas bantuannya”.
14. Rio dan Rian pun membuka amplop mereka secara bersamaan “sudah pastii kita
lulus..tadaaa !” “Hah ? TIDAK LULUS ? kenapa bisa seprti ini ?”
“Perkataan kakek itu tidak mungkin betul kan ?” Histerisss dan tidak menerima
kenyataann.
“Sinnn..bantu saya menemui kakek itu,saya mau meminta maaf,saya menyesalll”
“Iyaa..saya menyesalll,..Risal bantu saya menemui kakek itu juga”
“Maaf kawan,kakek itu sudah tidak berada disini”
Dan ternyata dua orang yang dibicarakan tidak lulus tadi itu adalah Rio dan Riyan,yang
merupakan siswa berprestasi di sekolahnya. Setelah kejadian itu Rio dan Rian benar-benar
menyesal,sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini dan akhirnya mereka
percaya keajaiban sebuah kata maaf . Mereka pun setiap harinya menunggu kakek itu di ditempat
yang sama untuk meminta maaf,namun kakek tersebut tak kunjung datang . Rasa sesal yang
sangat mendalam di rasakan oleh kedua pemuda itu “Seandainya kita mengikuti perkataan Risal
dan Sinta.”
Latar :
Waktu : Pagi hari ,siang hari sepulang sekolah dan dibawah pohon rindang
Tempat : Sekolah dan dijalan menuju pemakaman
Suasana : Menyedihkan,tegang,mengharukan dan penyesalan
Amanat :
- Jika kita mempunyai kelebihan janganlah sombong(angkuh) dan tidak segan-segan
membagikannya kepada orang lain.
- Hormatilah orang yang lebih tua dari mu dan belajar megakui kesalahan
- Tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia
- Belum tentu kelebihan itu membawa kebaikan bagi kita jika tidak disertai dengan niat
yang baik.