Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan bawah yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejalanya meliputi demam, batuk, sesak nafas, dan pengeluaran sputum. Pneumonia diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan berat berdasarkan gejala klinis, dan penanganannya meliputi perawatan di rumah sakit untuk kasus-kasus yang lebih berat.
Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Terdapat beberapa jenis pneumonia seperti komuniti, nosokomial, dan atipikal yang disebabkan oleh bakteri seperti Mycoplasma dan Legionella. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan bervariasi tergantung penyebabnya namun umumnya menggunakan antibiotik.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan difteri. Difteri adalah infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang saluran pernafasan bagian atas. Gejala umum difteri antara lain demam, lesu, pucat, nyeri menelan, sesak napas dan serak. Komplikasi yang dapat timbul meliputi obstruksi saluran napas, miokarditis, paralisis dan nefritis. Penangan
Bronkitis akut adalah peradangan pada selaput lendir saluran pernafasan yang menyebabkan saluran napas menyempit. Penyebabnya biasanya virus seperti influenza atau bakteri seperti Mycoplasma. Gejalanya berupa batuk, demam ringan, dan sesak napas. Pengobatannya bersifat meredakan gejala seperti memberi antibiotik jika ada infeksi bakteri.
Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang terlokalisir pada bronkiolus dan alveolus, sering menimpa anak-anak. Penyebabnya bakteri, virus, jamur atau benda asing. Gejalanya sulit bernapas, demam, batuk berdahak, dan bunyi pernapasan tidak normal di paru. Pengobatannya meliputi oksigen, cairan, dan obat batuk untuk mengatasi infeksi dan gejala. Faringitis adalah radang tenggorokan akib
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan bawah yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejalanya meliputi demam, batuk, sesak nafas, dan pengeluaran sputum. Pneumonia diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan berat berdasarkan gejala klinis, dan penanganannya meliputi perawatan di rumah sakit untuk kasus-kasus yang lebih berat.
Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Terdapat beberapa jenis pneumonia seperti komuniti, nosokomial, dan atipikal yang disebabkan oleh bakteri seperti Mycoplasma dan Legionella. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan bervariasi tergantung penyebabnya namun umumnya menggunakan antibiotik.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan difteri. Difteri adalah infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang saluran pernafasan bagian atas. Gejala umum difteri antara lain demam, lesu, pucat, nyeri menelan, sesak napas dan serak. Komplikasi yang dapat timbul meliputi obstruksi saluran napas, miokarditis, paralisis dan nefritis. Penangan
Bronkitis akut adalah peradangan pada selaput lendir saluran pernafasan yang menyebabkan saluran napas menyempit. Penyebabnya biasanya virus seperti influenza atau bakteri seperti Mycoplasma. Gejalanya berupa batuk, demam ringan, dan sesak napas. Pengobatannya bersifat meredakan gejala seperti memberi antibiotik jika ada infeksi bakteri.
Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang terlokalisir pada bronkiolus dan alveolus, sering menimpa anak-anak. Penyebabnya bakteri, virus, jamur atau benda asing. Gejalanya sulit bernapas, demam, batuk berdahak, dan bunyi pernapasan tidak normal di paru. Pengobatannya meliputi oksigen, cairan, dan obat batuk untuk mengatasi infeksi dan gejala. Faringitis adalah radang tenggorokan akib
Bronkitis akut adalah radang pada cabang-cabang tenggorokan dan bronkus yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti virus influenza atau bakteri seperti Streptococcus dan Pneumococcus. Gejalanya berupa batuk, dada sakit, dan sesak nafas. Penanganannya meliputi istirahat, minum banyak cairan, inhalasi, dan antibiotik jika disebabkan infeksi bakteri. Komplikasinya dapat berupa bronkitis kronis, pneumonia, atau hipert
Bronkitis akut adalah peradangan ringan pada selaput lendir bronkus yang berlangsung singkat antara beberapa hari hingga beberapa minggu. Penyebabnya seringkali virus seperti influenza atau bakteri seperti Mycoplasma. Tanda-tandanya meliputi batuk, demam ringan, dan sesak napas. Pengobatannya bersifat meredakan gejala seperti menggunakan antitussif, ekspektoran, dan antibiotika.
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanSion Lidya
Beberapa penyakit saluran pernapasan dan gejalanya diantaranya tonsilitis (amandel membengkak), laringitis (serak), sinusitis (rongga hidung bengkak), dan influenza (demam, pilek, batuk). Penyebabnya antara lain infeksi bakteri dan virus, asap rokok, debu, serta alergi. Pencegahan meliputi menjaga kekebalan tubuh dan menghindari zat penyebab.
Makalah ini membahas tentang pneumonia yang merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Tanda dan gejalanya meliputi batuk berdahak, nyeri dada, demam, dan sesak napas. Pemeriksaan laboratorium dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada antibiotik, oksigenasi, dan terapi suportif seperti istirahat dan cairan. Penatalaksanaan keperawatan mencakup pemberian
Bronkitis kronis didefinisikan sebagai batuk kronis selama minimal 3 bulan dan selama 2 tahun berturut-turut, yang disebabkan oleh faktor utama merokok rokok. Paparan kronis menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas akibat peningkatan lendir dan penurunan fungsi silia. Gejala umumnya adalah batuk kronis dan dispnea pada aktivitas fisik, dengan penurunan laju aliran udara dan peningkatan volume residu p
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, kelompok berisiko, pencegahan, dan pengobatan pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur, menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, sementara pengobatannya umumnya menggun
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang ditandai dengan batuk produktif sebagai gejala utama. Penyebabnya meliputi virus, bakteri, asap rokok, dan polusi udara. Pada bronkitis terjadi hipertropi kelenjar mukosa dan peningkatan sel goblet yang menumpuk mukus di saluran napas. Komplikasinya dapat berupa pneumonia, pleuritis, atau gangguan pernapasan berat. Penatalaksanaannya meliputi antibiotik, bronkodilator
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit dan kelainan yang dapat terjadi pada faring, seperti nasofaringitis akut, hipertrofi adenoid, tumor nasofaring, faringitis akut, tonsilitis akut dan kronis, serta abses peritonsil. Termasuk gejala, etiologi, diagnosis, dan pengobatannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan dan penyakit sistem pernapasan manusia seperti sinusitis, renitis, bronkitis, tonsilitis, faringitis, laringitis, pleuritis, pneumonia, tuberculosis, asma, emfisema, kanker paru-paru, dan polip, serta pengobatannya. Juga dibahas teknologi terkait seperti oksigen, regulator oksigen, dan bronkoskop.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis dari penyakit pneumonia."
Tiga penyakit paru yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah penyakit paru obstruktif kronik, bronkiektasis, dan tumor paru. Penyakit paru obstruktif kronik disebabkan oleh bronkitis kronik dan emfisema yang menyebabkan hambatan aliran udara. Bronkiektasis ditandai dengan dilatasi bronkus kronik yang disebabkan perubahan dinding bronkus. Tumor paru sebagian besar adalah kanker paru yang
ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bawah. Gejala umum ISPA antara lain demam, batuk, dan sesak napas. Pneumonia merupakan komplikasi ISPA yang menyerang parenkim paru dan ditandai dengan gejala demam beserta satu atau lebih gejala pernapasan. Pencegahan ISPA dan pneumonia dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, gizi
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Ada beberapa jenis pneumonia seperti community acquired pneumonia, hospital acquired pneumonia, dan pneumonia pada gangguan imun. Pneumonia dapat menyebabkan berbagai gejala klinis seperti demam, batuk, dan sesak nafas. Pemeriksaan seperti rontgen dada dan CT scan digunakan untuk diagnosis dan pemantauan. Pengobatan pneumonia meliputi antibiotik, terapi suportif, dan menangani
Bronkitis akut adalah radang pada cabang-cabang tenggorokan dan bronkus yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti virus influenza atau bakteri seperti Streptococcus dan Pneumococcus. Gejalanya berupa batuk, dada sakit, dan sesak nafas. Penanganannya meliputi istirahat, minum banyak cairan, inhalasi, dan antibiotik jika disebabkan infeksi bakteri. Komplikasinya dapat berupa bronkitis kronis, pneumonia, atau hipert
Bronkitis akut adalah peradangan ringan pada selaput lendir bronkus yang berlangsung singkat antara beberapa hari hingga beberapa minggu. Penyebabnya seringkali virus seperti influenza atau bakteri seperti Mycoplasma. Tanda-tandanya meliputi batuk, demam ringan, dan sesak napas. Pengobatannya bersifat meredakan gejala seperti menggunakan antitussif, ekspektoran, dan antibiotika.
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanSion Lidya
Beberapa penyakit saluran pernapasan dan gejalanya diantaranya tonsilitis (amandel membengkak), laringitis (serak), sinusitis (rongga hidung bengkak), dan influenza (demam, pilek, batuk). Penyebabnya antara lain infeksi bakteri dan virus, asap rokok, debu, serta alergi. Pencegahan meliputi menjaga kekebalan tubuh dan menghindari zat penyebab.
Makalah ini membahas tentang pneumonia yang merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Tanda dan gejalanya meliputi batuk berdahak, nyeri dada, demam, dan sesak napas. Pemeriksaan laboratorium dan rontgen dada dapat membantu diagnosis. Pengobatan berfokus pada antibiotik, oksigenasi, dan terapi suportif seperti istirahat dan cairan. Penatalaksanaan keperawatan mencakup pemberian
Bronkitis kronis didefinisikan sebagai batuk kronis selama minimal 3 bulan dan selama 2 tahun berturut-turut, yang disebabkan oleh faktor utama merokok rokok. Paparan kronis menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas akibat peningkatan lendir dan penurunan fungsi silia. Gejala umumnya adalah batuk kronis dan dispnea pada aktivitas fisik, dengan penurunan laju aliran udara dan peningkatan volume residu p
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, kelompok berisiko, pencegahan, dan pengobatan pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur, menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, sementara pengobatannya umumnya menggun
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang ditandai dengan batuk produktif sebagai gejala utama. Penyebabnya meliputi virus, bakteri, asap rokok, dan polusi udara. Pada bronkitis terjadi hipertropi kelenjar mukosa dan peningkatan sel goblet yang menumpuk mukus di saluran napas. Komplikasinya dapat berupa pneumonia, pleuritis, atau gangguan pernapasan berat. Penatalaksanaannya meliputi antibiotik, bronkodilator
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit dan kelainan yang dapat terjadi pada faring, seperti nasofaringitis akut, hipertrofi adenoid, tumor nasofaring, faringitis akut, tonsilitis akut dan kronis, serta abses peritonsil. Termasuk gejala, etiologi, diagnosis, dan pengobatannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan dan penyakit sistem pernapasan manusia seperti sinusitis, renitis, bronkitis, tonsilitis, faringitis, laringitis, pleuritis, pneumonia, tuberculosis, asma, emfisema, kanker paru-paru, dan polip, serta pengobatannya. Juga dibahas teknologi terkait seperti oksigen, regulator oksigen, dan bronkoskop.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis dari penyakit pneumonia."
Tiga penyakit paru yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah penyakit paru obstruktif kronik, bronkiektasis, dan tumor paru. Penyakit paru obstruktif kronik disebabkan oleh bronkitis kronik dan emfisema yang menyebabkan hambatan aliran udara. Bronkiektasis ditandai dengan dilatasi bronkus kronik yang disebabkan perubahan dinding bronkus. Tumor paru sebagian besar adalah kanker paru yang
ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bawah. Gejala umum ISPA antara lain demam, batuk, dan sesak napas. Pneumonia merupakan komplikasi ISPA yang menyerang parenkim paru dan ditandai dengan gejala demam beserta satu atau lebih gejala pernapasan. Pencegahan ISPA dan pneumonia dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, gizi
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme. Ada beberapa jenis pneumonia seperti community acquired pneumonia, hospital acquired pneumonia, dan pneumonia pada gangguan imun. Pneumonia dapat menyebabkan berbagai gejala klinis seperti demam, batuk, dan sesak nafas. Pemeriksaan seperti rontgen dada dan CT scan digunakan untuk diagnosis dan pemantauan. Pengobatan pneumonia meliputi antibiotik, terapi suportif, dan menangani
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Bronkitis, yaitu peradangan pada pipa pernafasan yang menghubungkan paru-paru dengan jantung. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, atau iritasi dari asap rokok, polusi udara, atau debu. Gejalanya berupa batuk produktif, sesak napas, dan demam. Penyakit ini biasanya ringan namun dapat parah jika diderita oleh perokok, lansia,
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pneumonia, meliputi definisi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, pencegahan, dan manajemen keperawatan untuk pasien dengan pneumonia.
1. PPOM merupakan kelompok penyakit paru kronis yang ditandai oleh peningkatan resistensi aliran udara dan terdiri dari bronkitis kronis, emfisema, dan asma
2. Bronkitis kronis disebabkan oleh iritasi berkelanjutan yang menyebabkan peradangan dan hipersekresi lendir, sementara emfisema ditandai oleh kerusakan dinding alveoli
3. Asma ditandai oleh kontraksi otot polos bronkus yang men
1. PPOM merupakan kelompok penyakit paru kronis yang ditandai dengan peningkatan resistensi aliran udara dan terdiri dari bronkitis kronis, emfisema, dan asma
2. Bronkitis kronis disebabkan oleh iritasi asap yang menyebabkan inflamasi dan hipersekresi lendir, sedangkan emfisema ditandai dengan kerusakan dinding alveoli
3. Asma ditandai dengan kontraksi otot polos bronkus yang menyebabkan k
1. PPOM merupakan kelompok penyakit paru kronis yang ditandai dengan peningkatan resistensi aliran udara dan terdiri dari bronkitis kronis, emfisema, dan asma
2. Bronkitis kronis disebabkan oleh iritasi asap yang menyebabkan inflamasi dan hipersekresi lendir, sedangkan emfisema ditandai dengan kerusakan dinding alveoli
3. Asma ditandai dengan kontraksi otot polos bronkus yang menyebabkan k
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar penyakit pneumonia, meliputi definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, pencegahan, penatalaksanaan, pemeriksaan penunjang, pathway penyakit serta konsep asuhan keperawatan untuk pasien pneumonia.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia pada Bab I yang meliputi konsep dasar medis dan keperawatan. Pneumonia dijelaskan sebagai inflamasi paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dengan gejala klinis seperti demam, batuk, dan sesak napas. Dokumen ini juga membahas etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, penatalaksanaan, dan komplikasi dari pneumonia.
Dokumen tersebut membahas manfaat buah ciplukan yang banyak digunakan sebagai obat herbal, diantaranya untuk mengobati penyakit jantung, asma, kurap, menurunkan demam dan tekanan darah tinggi, membersihkan kencing kotor, mengobati kanker payudara, menghilangkan kuning pada bayi, menyadarkan orang pingsan, mengobati stroke, menambah kecerdasan, mengobati kencing manis dan diabetes, menghil
Dokumen ini membahas tentang trend dan isu HIV berdasarkan usia. Terdapat tiga bab utama yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab pendahuluan menjelaskan latar belakang dan tujuan penulisan dokumen. Bab isi membahas tentang prevalensi HIV pada berbagai kelompok usia dan isu-isu yang terkait. Bab penutup berisi kesimpulan dan ucapan terima kasih.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Lordosis adalah gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang membengkok ke belakang sehingga menyebabkan pasien terlihat bongkok. Ini disebabkan oleh kegagalan segmentasi bagian belakang tulang vertebra. Gejala lordosis bervariasi untuk setiap orang namun biasanya berupa penonjolan bokong. Pemeriksaan sinar X dan MRI digunakan untuk menilai kebengkokan dan sudutnya.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani Kuno hingga saat ini. Pancasila diusulkan sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia agar lebih kontekstual, namun belum sepenuhnya dilaksanakan. Diperlukan situasi yang kondusif agar ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang etika Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila dijelaskan sebagai pedoman etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai ideal yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sebagai pedoman bagi tindakan dan munculnya nilai lain. Pancasila di
Teks tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang kemudian dijadikan dasar filsafat negara. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki ciri sebagai ideologi yang terbuka, komprehensif, dan berakar pada budaya bangsa. Teks juga membandingkan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar lain seperti liberalisme, komunisme, dan s
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan nilai-nilai Pancasila sejak zaman pra-kemerdekaan hingga era reformasi. Beberapa nilai yang telah berkembang sejak dahulu antara lain nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut kemudian dijadikan dasar negara Indonesia melalui proses yang dimulai sejak BPUPKI hingga disahkannya Pancasila pada
1. BRONKOPNEUMONIA
Definisi:
Pneumonia adalah peradangan yang
mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius, alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan
paru dan menimbulkan gangguan
pertukaran gas setempat
2. Klasifikasi Pneumonia
• Klasifikasi menurut Zul Dahlan (2001) :
1. Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis,
dibagi atas :
a) Pneumonia tipikal, bercirikan tanda-tanda
pneumonia lobaris dengan opasitas lobus atau
lobularis.
b) Pneumonia atipikal, ditandai gangguan respirasi
yang meningkat lambat dengan gambaran infiltrat
paru bilateral yang difus.
3. 2. Berdasarkan faktor lingkungan
•
•
•
•
•
•
Pneumonia komunitas
Pneumonia nosokomial
Pneumonia rekurens
Pneumonia aspirasi
Pneumonia pada gangguan imun
Pneumonia hipostatik
.
4. 3. Berdasarkan sindrom klinis
.
• Pneumonia bakterial berupa : pneumonia bakterial
tipe tipikal yang terutama mengenai parenkim paru
dalam bentuk bronkopneumonia dan pneumonia
lobar serta pneumonia bakterial tipe campuran
atipikal yaitu perjalanan penyakit ringan dan jarang
disertai konsolidasi paru.
• Pneumonia non bakterial, dikenal pneumonia atipikal
yang disebabkan Mycoplasma, Chlamydia
pneumoniae atau Legionella
6. Manifestasi Klinis
a. Kesulitan dan sakit pada pernafasan
b. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
c. Gerakan dada tidak simetris
d. Menggigil dan demam 38,8 sampai 41,1 delirium
C
C,
e. Diafoesis
f. Anoreksia
g. malaise
h. Batuk kental,produktif
i. Gelisah
j. Sianosis
k. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati