SlideShare a Scribd company logo
Biota Asosiasi Lamun Pulau
Pramuka
Agung Rahmanda
Azkiya Banata
Dara Mutiara Fiesca
Ismail Syakurrachman
Medina Deanti Sari
Pangestuti Utami
Sinta Ramadhania Putri Maresi
Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstrak
Pulau Pramuka memiliki ekosistem padang lamun dengan
ekosistem cukup tinggi produktifitas organiknya dengan
keanekaragaman biota asosiasi di dalamnya sehingga perlu
diadakan pengamatan lebih lanjut. Tujuan dari pengamatan ini
yaitu mengetahui jenis biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun
di Pulau Pramuka, mengetahui kelimpahan biota asosiasi yang
hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka, dan mengetahui
hubungan faktor fisik dengan kelimpahan biota asosiasi yang
hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka. Biota yang paling banyak
ditemui yaitu Meiacanthus ditrema dan Molluska dan biota yang
paling banyak ditemui yaitu pada interval 40 meter dari garis
pantai. Perbedaan substrat di Pulau Karya dan Pulau Pramuka
menyebabkan perbedaan jumlah kelimpahan biota yang hidup di
sekitar lamun.
Kata kunci : Pulau Pramuka, Ekosistem Padang Lamun, Biota
Asosiasi, Meiacanthus ditrema, Molluska, dan Substrat.
Latar Belakang
Padang lamun merupakan
ekosistem di daerah
pesisir yang memiliki
kaitan dengan ekosistem
mangrove serta terumbu
karang.
Fungsi ekologis lamun
sebagai habitat biota
asosiasinya, penangkap
substrat dan penstabil
sedimen, dan sebagai
produsen primer paling
produktif.
Perlu dilakukan penelitian
untuk mengenal
ekosistem lamun dan
karakteristiknya.
Tujuan
1. Mengetahui jenis biota asosiasi yang hidup di
sekitar lamun di Pulau Pramuka.
2. Mengetahui kelimpahan biota asosiasi yang
hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka.
3. Mengetahui hubungan faktor fisik dengan
kelimpahan biota asosiasi yang hidup di sekitar
lamun di Pulau Pramuka.
4. Mengetahui perbandingan kelimpahan biota
asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau
Karya dan Pulau Pramuka.
Metode Penelitian
Waktu danTempat
Pengambilan data:
Rabu, 8 Mei 2013 di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu
Provinsi DKI Jakarta
Analisis data: Pusat LabTerpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pulau Pramuka
(www.tnlkepulauan
seribu.net)
Metode Penelitian
Alat dan Bahan
Tali rafia 100m, alat tulis, kuadrat 1x1 m, alat pengukuran faktor
fisik, kamera, meteran, dan plastik sampel.
Alkohol 70% dan lamun sebagai objek penelitian.
Cara Kerja
1. Pemasangan transek 100 m
2. Pengukuran faktor fisik
3. Pengambilan data
a. Jumlah dan jenis lamun
b. Presentasi cover lamun
c. Jumlah dan jenis biota asosiasi
d. Kedalaman
3. Pengambilan sampel
- Setiap 10 m
- Dengan kuadrat 50 x 50 cm
- Pengulangan 3 kali
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Analisis Data
- Kerapatan jenis
- Kerapatan relatif jenis
- Frekuensi jenis
- Frekuensi relatif jenis
- Keanekaragaman
Hasil
Keanekaragaman Biota Asosisasi Pulau Pramuka dan Pulau Karya
Hasil
Asosiasi Kelimpahan Biota dengan Jenis Lamun di Pulau Pramuka
Pembahasan
1. Asosiasi Kelimpahan Biota dengan Jenis Lamun di Pulau
Pramuka
- Termasuk padang lamun vegetasi campuran.
- Menurut Tomascik (1997), umumnya terdiri dari spesies-
spesies Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii,
Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata,
Syringodium isoetifolium, Halodule uninervis dan
Halophila ovalis.
- Hanya spesies Syringodium isoetifolium yang tidak
ditemukan  kemampuan hidup terbatas: hanya
ditemukan pada daerah subtidal dangkal, dan jarang
ditemukan di daerah intertidal karena memiliki
kemampuan toleransi yang kecil terhadap paparan
matahari.
Pembahasan
Enhalus acoroides  Dischitodus fasciatus, Crustacea
dan hewan-hewan Molluska  produksi lamun dapat
masuk ke rantai makanan melalui dekomposer.
Molluska: Bivalvia  biomassa dan aliran energi serta
bioindikator perairan (Klumpp et al., 1992).
Ikan: Meicanthus
ditrema dan
Neopomacentrus
numurus
Lamun sebagai
penyedia naungan
dan makanan serta
daerah asuhan
(Azkab, 1991).
Pembahasan
Cymodoceae serrulata, paling didominasi oleh
Perifiton. Bagaimana Perifiton dapat bertahan di
padang lamun?
- Tipe daun lamun yang besar, maka akan memiliki
substrat yang kuat dan stabil.
- Umur lamun yang lebih tua, karena proses penempelan
koloni memakan waktu yang lama.
- Substrat bukan benda hidup sehingga tidak akan terjadi
perubahan akibat pertumbuhan dan kematian yang
akan mempengaruhi komunitas Perifiton.
Pembahasan
Fungsi ekologis lamun?
- Gerakan daun lamun dapat merangkap larva
invertebrata dan makanan tersuspensi pada kolom air.
- Batang lamun dapat menghalangi pemangsaan
fauna bentos sehingga kerapatan dan
keanekaragaman fauna bentos tinggi (Romimohtarto
dan Juwana, 1999).
Pembahasan
Mengapa ekosistem padang lamun memiliki diversitas
fauna yang tinggi?
Sumber pakan bagi invertebrata, tempat tinggal bagi
biota perairan dan melindungi mereka dari serangan
predator.
Lamun juga menyokong rantai makanan dan penting
dalam proses siklus nutrien serta sebagai pelindung
pantai dari ancaman erosi ataupun abrasi.
Hasil
Biota berdasarkan Interval di Pulau Pramuka
Pembahasan
2. Biota berdasarkan Interval di Pulau Pramuka
- Tertinggi  Interval 40 m
- Terendah  Interval 10 m
- Kedalaman rata-rata  55,22 cm  litoral (masih dapat
ditembus cahaya matahari)  Masih terdapat
fotosintesis bagi produsen biota laut (lamun dan
fitoplankton).
Hasil
Perbandingan Biota Asosiasi di Pulau Karya dan Pulau Pramuka
Pembahasan
3. Perbandingan Biota Asosiasi di Pulau Karya dan Pulau
Pramuka
- Pulau Pramuka lebih tinggi dari Pulau Karya
- Pulau pramuka memiliki kelimpahan tertinggi pada
lamun jenis Enhalus acoroides dengan kelimpahan
senilai 50, sedangkan pada pulau karya kelimpahan
tertinggi ditemukan pada lamun jenis Cymodocea
rotundata sebesar 30.
- Pulau Pramuka : Demospongia
Pulau Karya: Meiacanthus ditrema
Pembahasan
Perbedaan
keankeara
-gaman
biota
Penyusun
padang
lamun
Pembahasan
Perbedaan
keankeara-
gaman
biota
Penyusun
padang
lamun
Substrat
Pembahasan
Kandungan
mineral
tanah
DO
• Pasir: lebih
banyak
karena ada
rongga udara
Nutrient
• Pasir:Tidak
terlalu
banyak
Substrat
P. Pramuka:
Pasir
berlumpur
P. Karya:
Pasir
Pembahasan
Perbedaan
keankeara-
gaman
biota
Penyusun
padang
lamun
Cover
padang
lamun
Substrat
Pembahasan
Cover
padang
lamun
Semakin luas
tutupan maka
semakin banyak
keanekaragaman
biota
Lamun
memperlambat
gerakan air,
perairan menjadi
tenang, sehingga
biota tidak
terseret.
Kesimpulan
• Jenis lamun yang paling banyak di dominansi oleh biota
laut yaitu Enhalus acoroides, dengan jenis biota yaitu
Dischitodus fasciatus, Crustacea dan hewan-hewan
Molluska.
• Biota yang paling banyak ditemukan pada pengamatan di
Pulau Pramuka adalah Meiacanthus ditrema dan Molluska.
• Interval 40 meter dengan kedalaman air sedalam 63,11 cm
dimungkinkan tempat yang paling memadai bagi para
biota laut untuk hidup, yaitu dalam faktor makanan.
• Perbedaan substrat di Pulau Karya dan Pulau Pramuka
menyebabkan perbedaan jumlah kelimpahan biota yang
hidup di sekitar lamun.
Referensi
• Azkab, M. H. 1991. Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana,
24(1): 1-16.
• Klumpp DW, Howard RK, Pollard DW. 1989. Trophodynamics
and nutritional ecology of seagrass communities. In: Larkum
AWD, McComb AJ, Shepherd SA (eds) Biology of seagrasses. A
treatise on the biology of seagrasses with special reference to
the Australian region. Elsevier, Amsterdam, p 394-457.
• Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut. Ilmu
PengetahuanTentang Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta.
• Tomascik, T., A. J. Mah, A. Nontji and M. K. Moosa. 1997. The
Ecology of the Indonesian Seas.The Ecology of Indonesian Series.
VolVIII. Periplus Edition (Hk) Ltd., Singapore. 1388 p.
Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"

More Related Content

What's hot

ppt mpi.pptx
ppt mpi.pptxppt mpi.pptx
ppt mpi.pptx
GezaTriAnggono1
 
Oogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikanOogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikan
HASANUDDIN UNIVERSITY
 
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPBProgram Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK IPB
 
Avertebrata ppt
Avertebrata pptAvertebrata ppt
Avertebrata ppt
Amalia Humaira
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Suko Widodo
 
Laporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologiLaporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologi
Abd Taj Khalwatiyah
 
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk SemarangWorkshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Mustain Adinugroho
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
naufalulhaq2
 
Fungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanFungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairan
Rachmat Hidayat
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
firmanahyuda
 
Echosounder
EchosounderEchosounder
Echosounder
Gunawan Manalu
 
Sistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkapSistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkap
Shanti Paramita J
 
Reptil Laut
Reptil LautReptil Laut
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
Akram Abu Bakar
 
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).pptMATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
muhammadsahir5
 
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem Terumbu KarangEkosistem Terumbu Karang
Ekosistem Terumbu Karang
ThamrinThamrin3
 
iktiologi
iktiologiiktiologi
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
PT. SASA
 
Makalah sisik ikan
Makalah sisik ikanMakalah sisik ikan
Makalah sisik ikan
Septian Muna Barakati
 

What's hot (20)

ppt mpi.pptx
ppt mpi.pptxppt mpi.pptx
ppt mpi.pptx
 
Oogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikanOogenesis pada ikan
Oogenesis pada ikan
 
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPBProgram Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB
 
Avertebrata ppt
Avertebrata pptAvertebrata ppt
Avertebrata ppt
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
 
Laporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologiLaporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologi
 
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk SemarangWorkshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Fungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanFungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairan
 
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyudaPpt pertumbuhan ikan firman ahyuda
Ppt pertumbuhan ikan firman ahyuda
 
Echosounder
EchosounderEchosounder
Echosounder
 
Sistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkapSistem perikanan tangkap
Sistem perikanan tangkap
 
Reptil Laut
Reptil LautReptil Laut
Reptil Laut
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
 
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).pptMATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
MATERI 3 TINGKAT KEMATANGAN GONAD ( TKG ).ppt
 
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem Terumbu KarangEkosistem Terumbu Karang
Ekosistem Terumbu Karang
 
iktiologi
iktiologiiktiologi
iktiologi
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
 
Makalah sisik ikan
Makalah sisik ikanMakalah sisik ikan
Makalah sisik ikan
 

Viewers also liked

EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
Febrina Tentaka
 
Laporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamun
Laporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamunLaporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamun
Laporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamun
muhammad halim
 
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
Repository Ipb
 
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangisi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangmulawarman university
 
Pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan
Pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhanPengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan
Pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan
Steven Steven
 

Viewers also liked (6)

EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Laporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamun
Laporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamunLaporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamun
Laporan hasil magang muhammad halim 120254241031 tekn ik transplantasi lamun
 
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
STUDI KONDISI DAN POTENSI EKOSISTEM PADANG LAMUN SEBAGAI DAERAH ASUHAN BIOTA ...
 
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangisi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
 
*Sampling technics pend biologi 13 unp
*Sampling technics pend biologi 13 unp*Sampling technics pend biologi 13 unp
*Sampling technics pend biologi 13 unp
 
Pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan
Pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhanPengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan
Pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan
 

Similar to Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"

Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014
Merlia Donna
 
Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014
Merlia Donna
 
Filsafat harlianti
Filsafat harliantiFilsafat harlianti
Filsafat harlianti
Operator Warnet Vast Raha
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
har tati
 
494 981-1-sm
494 981-1-sm494 981-1-sm
494 981-1-sm
rasyid syidiq
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
Alfian Muhammad
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Syifa Sahaliya
 
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaEkosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Mardiah Ahmad
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
linkherz
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
aswar hamzah
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
SMPN 4 Kerinci
 
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeKajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeYuga Rahmat S
 
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Mujiyanto -
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah MangroveElvionita
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Dian631634
 

Similar to Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka" (20)

Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014
 
Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014Ekoper Ketapang 2014
Ekoper Ketapang 2014
 
Filsafat harlianti
Filsafat harliantiFilsafat harlianti
Filsafat harlianti
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
 
494 981-1-sm
494 981-1-sm494 981-1-sm
494 981-1-sm
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
 
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaEkosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Lamun
Lamun Lamun
Lamun
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
 
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeKajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
 
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah Mangrove
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 

Recently uploaded

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 

Recently uploaded (20)

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 

Laporan Praktikum Lapangan "Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka"

  • 1. Biota Asosiasi Lamun Pulau Pramuka Agung Rahmanda Azkiya Banata Dara Mutiara Fiesca Ismail Syakurrachman Medina Deanti Sari Pangestuti Utami Sinta Ramadhania Putri Maresi Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • 2. Abstrak Pulau Pramuka memiliki ekosistem padang lamun dengan ekosistem cukup tinggi produktifitas organiknya dengan keanekaragaman biota asosiasi di dalamnya sehingga perlu diadakan pengamatan lebih lanjut. Tujuan dari pengamatan ini yaitu mengetahui jenis biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka, mengetahui kelimpahan biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka, dan mengetahui hubungan faktor fisik dengan kelimpahan biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka. Biota yang paling banyak ditemui yaitu Meiacanthus ditrema dan Molluska dan biota yang paling banyak ditemui yaitu pada interval 40 meter dari garis pantai. Perbedaan substrat di Pulau Karya dan Pulau Pramuka menyebabkan perbedaan jumlah kelimpahan biota yang hidup di sekitar lamun. Kata kunci : Pulau Pramuka, Ekosistem Padang Lamun, Biota Asosiasi, Meiacanthus ditrema, Molluska, dan Substrat.
  • 3. Latar Belakang Padang lamun merupakan ekosistem di daerah pesisir yang memiliki kaitan dengan ekosistem mangrove serta terumbu karang. Fungsi ekologis lamun sebagai habitat biota asosiasinya, penangkap substrat dan penstabil sedimen, dan sebagai produsen primer paling produktif. Perlu dilakukan penelitian untuk mengenal ekosistem lamun dan karakteristiknya.
  • 4. Tujuan 1. Mengetahui jenis biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka. 2. Mengetahui kelimpahan biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka. 3. Mengetahui hubungan faktor fisik dengan kelimpahan biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau Pramuka. 4. Mengetahui perbandingan kelimpahan biota asosiasi yang hidup di sekitar lamun di Pulau Karya dan Pulau Pramuka.
  • 5. Metode Penelitian Waktu danTempat Pengambilan data: Rabu, 8 Mei 2013 di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta Analisis data: Pusat LabTerpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pulau Pramuka (www.tnlkepulauan seribu.net)
  • 6. Metode Penelitian Alat dan Bahan Tali rafia 100m, alat tulis, kuadrat 1x1 m, alat pengukuran faktor fisik, kamera, meteran, dan plastik sampel. Alkohol 70% dan lamun sebagai objek penelitian. Cara Kerja 1. Pemasangan transek 100 m 2. Pengukuran faktor fisik 3. Pengambilan data a. Jumlah dan jenis lamun b. Presentasi cover lamun c. Jumlah dan jenis biota asosiasi d. Kedalaman 3. Pengambilan sampel - Setiap 10 m - Dengan kuadrat 50 x 50 cm - Pengulangan 3 kali
  • 8. Metode Penelitian Analisis Data - Kerapatan jenis - Kerapatan relatif jenis - Frekuensi jenis - Frekuensi relatif jenis - Keanekaragaman
  • 9. Hasil Keanekaragaman Biota Asosisasi Pulau Pramuka dan Pulau Karya
  • 10. Hasil Asosiasi Kelimpahan Biota dengan Jenis Lamun di Pulau Pramuka
  • 11. Pembahasan 1. Asosiasi Kelimpahan Biota dengan Jenis Lamun di Pulau Pramuka - Termasuk padang lamun vegetasi campuran. - Menurut Tomascik (1997), umumnya terdiri dari spesies- spesies Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Syringodium isoetifolium, Halodule uninervis dan Halophila ovalis. - Hanya spesies Syringodium isoetifolium yang tidak ditemukan  kemampuan hidup terbatas: hanya ditemukan pada daerah subtidal dangkal, dan jarang ditemukan di daerah intertidal karena memiliki kemampuan toleransi yang kecil terhadap paparan matahari.
  • 12. Pembahasan Enhalus acoroides  Dischitodus fasciatus, Crustacea dan hewan-hewan Molluska  produksi lamun dapat masuk ke rantai makanan melalui dekomposer. Molluska: Bivalvia  biomassa dan aliran energi serta bioindikator perairan (Klumpp et al., 1992). Ikan: Meicanthus ditrema dan Neopomacentrus numurus Lamun sebagai penyedia naungan dan makanan serta daerah asuhan (Azkab, 1991).
  • 13. Pembahasan Cymodoceae serrulata, paling didominasi oleh Perifiton. Bagaimana Perifiton dapat bertahan di padang lamun? - Tipe daun lamun yang besar, maka akan memiliki substrat yang kuat dan stabil. - Umur lamun yang lebih tua, karena proses penempelan koloni memakan waktu yang lama. - Substrat bukan benda hidup sehingga tidak akan terjadi perubahan akibat pertumbuhan dan kematian yang akan mempengaruhi komunitas Perifiton.
  • 14. Pembahasan Fungsi ekologis lamun? - Gerakan daun lamun dapat merangkap larva invertebrata dan makanan tersuspensi pada kolom air. - Batang lamun dapat menghalangi pemangsaan fauna bentos sehingga kerapatan dan keanekaragaman fauna bentos tinggi (Romimohtarto dan Juwana, 1999).
  • 15. Pembahasan Mengapa ekosistem padang lamun memiliki diversitas fauna yang tinggi? Sumber pakan bagi invertebrata, tempat tinggal bagi biota perairan dan melindungi mereka dari serangan predator. Lamun juga menyokong rantai makanan dan penting dalam proses siklus nutrien serta sebagai pelindung pantai dari ancaman erosi ataupun abrasi.
  • 17. Pembahasan 2. Biota berdasarkan Interval di Pulau Pramuka - Tertinggi  Interval 40 m - Terendah  Interval 10 m - Kedalaman rata-rata  55,22 cm  litoral (masih dapat ditembus cahaya matahari)  Masih terdapat fotosintesis bagi produsen biota laut (lamun dan fitoplankton).
  • 18. Hasil Perbandingan Biota Asosiasi di Pulau Karya dan Pulau Pramuka
  • 19. Pembahasan 3. Perbandingan Biota Asosiasi di Pulau Karya dan Pulau Pramuka - Pulau Pramuka lebih tinggi dari Pulau Karya - Pulau pramuka memiliki kelimpahan tertinggi pada lamun jenis Enhalus acoroides dengan kelimpahan senilai 50, sedangkan pada pulau karya kelimpahan tertinggi ditemukan pada lamun jenis Cymodocea rotundata sebesar 30. - Pulau Pramuka : Demospongia Pulau Karya: Meiacanthus ditrema
  • 22. Pembahasan Kandungan mineral tanah DO • Pasir: lebih banyak karena ada rongga udara Nutrient • Pasir:Tidak terlalu banyak Substrat P. Pramuka: Pasir berlumpur P. Karya: Pasir
  • 24. Pembahasan Cover padang lamun Semakin luas tutupan maka semakin banyak keanekaragaman biota Lamun memperlambat gerakan air, perairan menjadi tenang, sehingga biota tidak terseret.
  • 25. Kesimpulan • Jenis lamun yang paling banyak di dominansi oleh biota laut yaitu Enhalus acoroides, dengan jenis biota yaitu Dischitodus fasciatus, Crustacea dan hewan-hewan Molluska. • Biota yang paling banyak ditemukan pada pengamatan di Pulau Pramuka adalah Meiacanthus ditrema dan Molluska. • Interval 40 meter dengan kedalaman air sedalam 63,11 cm dimungkinkan tempat yang paling memadai bagi para biota laut untuk hidup, yaitu dalam faktor makanan. • Perbedaan substrat di Pulau Karya dan Pulau Pramuka menyebabkan perbedaan jumlah kelimpahan biota yang hidup di sekitar lamun.
  • 26. Referensi • Azkab, M. H. 1991. Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana, 24(1): 1-16. • Klumpp DW, Howard RK, Pollard DW. 1989. Trophodynamics and nutritional ecology of seagrass communities. In: Larkum AWD, McComb AJ, Shepherd SA (eds) Biology of seagrasses. A treatise on the biology of seagrasses with special reference to the Australian region. Elsevier, Amsterdam, p 394-457. • Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut. Ilmu PengetahuanTentang Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta. • Tomascik, T., A. J. Mah, A. Nontji and M. K. Moosa. 1997. The Ecology of the Indonesian Seas.The Ecology of Indonesian Series. VolVIII. Periplus Edition (Hk) Ltd., Singapore. 1388 p.