Sistem struktur beton pracetak Mextrone VI menggunakan sistem open frame dengan penyambungan komponen balok dan kolom pada titik silang. Sistem ini dapat digunakan untuk bangunan rendah hingga tinggi. Komponen beton dibuat melalui proses cetak dan dirawat selama 3 hari sebelum diangkut dan dipasang. Proses pemasangan dimulai dari kolom, diikuti balok dan pelat lantai, dengan pengikat menggunakan bahan grout
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
5. DETAIL SYSTEM
Struktur beton pracetak sistem PSA VI - SYSTEM adalah
sistem struktur rangka terbuka (open frame) yang
memiliki keunikan pada lokasi penyambungan komponen
balok dan kolom pada titik silang balok kolom. Sistem ini
dapat digunakan untuk bangunan bertingkat rendah
hingga bangunan tinggi.
11. SPESIFIKASI TEKNIS
MATERIAL STRUKTUR
SK-SNI-T-15-1991-03
A. Beton
Kuat Tekan 28 hari : K-350, fc’ = 29,05MPa
Modulus Elastisitas :
Ec = Wc1.5 x 0.043f’c MPa dimana Wc=2400 kg/m3
Ec = 25332,084 MPa
• Material Beton :
Pasir Beton
Split 2/3
Semen PC Type 1
13. C. Material Sambungan (Grouting Material)
Jenis Bahan Grouting : Conbextra STD
Mutu Bahan Grouting pada joint balok dan kolom : K – 500 (f’c =
41.5 MPa)
Grouting joint balok dan kolom : Conbextra STD dengan Screening
#1/2 campuran 1 : 3
Grouting untuk lubang kolom : Conbextra STD murni
14. D.Moulding /Cetakan
KAYU DAN KAYU LAPIS
Kayu Untuk Bekisting : Kayu kelas Kuat II
Kayu Lapis untuk Bekisting : Jenis Phenol Film Tebal -18 mm
BAJA
Penggunaan baja ada pada bekisting / moulding
Pelat baja bekisting (moulding) : Tebal 3 mm
Hollow 50 x 50 x 3
IWF 250 x 125 x 9 x 6 (29.6 kg/m’)
UNP 100 x 50 x 5 (9.37 kg/m’)
UNP 50 x 38 x 5 (5 kg/m’)
Siku 50 x 50 x 6
Accessories lain
15. Casting Area
Tanah Dasar dipadatkan (pada tanah keras)
Urug Pasir tebal 10 cm.
Plat lantai dari Beton K 225 tebal 10 cm.
Luas sesuai kebutuhan (banyaknya Komponen)
Persyaratan:
Rata, Padat & stabil
16. Stocking Area
Rata, Pada Tanah Dasar yang dipadatkan (pada
tanah keras)
Relatif Luas, mempermudah mobilisasi.
Disusun sesuai rencana pemasangan (erection),
komponen yang dipasang lebih dahulu
ditempatkan pada bagian terluar.
Catatan:
Penyimpanan Komponen Optimal dapat
ditumpuk ke atas.
20. Untuk mencegah kesalahan dalam proses pemasangan,
maka pada setiap komponen pracetak harus ditulis
informasi yang menyatakan nomor komponen dan
tanggal pengecoran.
Penomoran Komponen Pracetak
21. Curing Beton
Proses pemeliharaan (curing) komponen pracetak
PSA-VI (MEXTRON SYSTEM) dilaksanakan
dengan bantuan penutup cetakan (moulding
cover) yang terbuat dari bahan plastik / karung
goni dan penyiraman air secara merata selama 3
x 24 jam, sehingga dapat menghasilkan
komponen pracetak yang berkualitas.