SlideShare a Scribd company logo
FISIKA LISTRIK
BESARAN, PENGUKURAN, DIMENSI DAN DASAR-DASAR VEKTOR
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Listrik
Yang dibimbing oleh Bapak Ahmad Fahmi
Oleh :
Nama : Remboko Ainun Nazar
NIM : 140534601841
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2014
A. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan. Besaran dibedakan menjadi 3,
yaitu:
1. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran yang lain. Menurut Sistem
International(SI) 1960,“Bureau of Weight and Measures”(Paris), besaran pokok ada 7, terlihat
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Besaran pokok: simbol & satuan
Gambar 1.1 Dua besaran tambahan
Selain besaran pokok ada juga besaran yang melengkapi besaran pokok yaitu sudut bidang/datar
dalam Radian(Rad) dan sudut ruang dalam Steradian(Sr). Sudut terbesar pada sudut bidang
adalah 2π rad (=360º) dan sudut terbesar pada sudut ruang isotrop (keseluruh arah permukaan
bola) adalah 4π Sr .
Besaran pokok dipilih karena memiliki 2 sifat : (1) Bebas terhadap besaran yang lain dan (2)
Bersifat lebih makroskopis sehingga mudah diukur. Contoh sifat (1) adalah massa bebas dari
besaran banyaknya (kuantitas) zat yang bersatuan mol, demikian juga sebaliknya. Atas dasar itu,
definisi massa adalah banyaknya zat yang dikandung benda adalah tidak benar. Contoh sifat (2)
adalah besaran arus listrik dipilih sebagai besaran pokok. Padahal arus listrik merupakan jumlah
muatan listrik yang melewati penampang penghantar persatuan waktu. Mengapa tidak memilih
muatan listrik yang lebih mendasar? Karena mengukur arus listrik lebih mudah, disamping itu
coulombmeter-pun belum memasyarakat dan hasilnya masih kurang teliti.
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contoh besaran turunan
terlihat pada Tabel 1.2. Energi potensial (Ep) adalah energi yang dimiliki benda bermassa (m)
yang memiliki jarak kedudukan (h) terhadap acuan muka bumi karena pengaruh gravitasi (g).
Besaran Simbol Satuan
Panjang l meter (m)
Massa m kilogram (kg)
Waktu t Detik (s)
Arus Listrik I ampere (A)
Temperatur T kelvin (K)
Intensitas Cahaya Lc Candela (Cd)
Banyak Zat N Mol
Rumusannya, Ep = mgh. Disini, m dan h adalah besaran pokok, sedangkan Ep dan g adalah
besaran turunan.
Tabel 1.2. Besaran Turunan, simbol dan satuan
Besaran Simbol Satuan
Energi E Joule (J)
Gaya F Newton (N)
Daya P Watt (W)
Tekanan P Pascal (Pa)
Frekwensi f Hertz (Hz)
Beda Potensial V Volt (V)
Muatan listrik Q Coulomb (C)
Fluks magnit Ø Weber (Wb)
Berikut ini contoh lain penelusuran besaran turunan dari besaran pokok :
Daya (P) = usaha (W) x waktu (t)
Usaha (W) = gaya (F) x perpindahan (x)
Gaya (F) = massa (m) x percepatan (a)
Percepatan (a) = kecepatan (v) / waktu (t)
Kecepatan (v)= perpindahan(x) / waktu (t)
3. Besaran Pelengkap
Besaran pelengkap adalah besaran yang diperlukan untuk membentuk besaran turunan.
B. Satuan
Satuanadalah ukuran dari suatu besaran. Ada dua macam bentuk satuan yaitu : Metrik dan non–
Metrik masing-masing terdiri atas sistem statik dan dinamik.
 Sistem statik terdiri atas sistem gravitasi dan sistem teknis (praktis) seperti meter–kilogram–
sekon dan ft–lbwt-sec/ft–lbf–sec.
 Sistem dinamik terdiri atas sistem cgs(cm–gram–sekon) dan mks(meter–kilogram–sekon).
 Satuan Internasional adalah Sistem MKS yang telah disempurnakan.
 Meter: satu meter adalah panjang lintasan cahaya di ruang vakum selama detik
1
792.299.458
 Kilogram: satu kilogram adalah massa kilogram berbentuk silinder yang dibuat dari bahan
platina iridium (Se’vres Perancis).
 Second: satu detik adalah interval waktu dari 9.192.631.770 kali getar radiasi dari atom
𝐶𝑠133
 Ampere: satu ampere adalah arus tetap yang terjadi bila dua konduktor lurus sejajar dengan
panjang tak berhingga berjarak satu meter diletakkan dalam ruang vakum akan menghasilkan
gaya antara dua konduktor sebesar 2𝑥 10−7
N .
 Kelvin: satu kelvin adalah bagian dari temperatur termodinamis dari titik triple air.
1
273
 Candela: satu candela adalah kuat penerangan tegak lurus permukaan yang luasnya
1
600000
𝑚2
dari sebuah benda hitam pada titik beku platina (2046.65 K) dan tekanan 1 atm.
 Mol: Satu mol zat terdiri atas 6,025 𝑥 1023
buah partikel. (6,025 𝑥 1023
disebut dengan
bilangan avogadro ).
Tabel 1.3 beberapa bendadan massanya
Benda Massa (kg)
Alam semesta 1𝑥1052
Matahari 2𝑥1030
Bumi 6𝑥1024
Bulan 7𝑥10 22
Bakteri 1𝑥10 –15
Atom Hidrogen 1.67𝑥10–27
Elektron 9.11𝑥10 –31
B.1. Notasi Ilmiah & Awalan dari Satuan
Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Notasi Ilmiah
atau Cara Baku (seperti terlihat pada Tabel 1.3) dengan format sebagai berikut : p . 10 n
dimana : 1, p, 10 ( angka-angka penting ), 10 n
disebut orde, n bilangan bulat positif atau negatif
contoh : 0,00000435 → 4,35 . 10−6
, 345000000 → 3,45 . 108
Ukuran beberapa parameter di alam dalam notasi ilmiah terlihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 beberapa parameter di alam dalam notasi ilmiah
Orde Parameter alam (meter) Orde Parameter alam (sekon)
10−15 Diameter proton 107 Satu tahun
10−8 Panjang ribosom 10−2
- 109 Skala hidup manusia ( dari zigot)
100 Tinggi manusia 1017 Umur bumi
1016 1 tahun cahaya 1018 Umur jagat raya
C. Pengukuran
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran satu yang sejenis
secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standar.
Pengukuran dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Pengukuran besaran listrik
Contoh: arus(ampere), tegangan(volt), daya listrik(watt), dll.
2. Pengukuran besaran non-listrik
Contoh: suhu, kuat cahaya, kecepatan, waktu, tekanan, dll.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran listrik:
1. Cara pengukuran harus benar
2. Alat ukur harus dalal keadaaan baik dan sudah dikalibrasi sebelum digunakan
3. Operator (orang) harus teliti
D. Dimensi
Dimensi adalah penulisan suatu formula fisika dengan menggunakan besaran-besaran pokok,
seperti Massa [M], Panjang [L], Waktu [T], Temperatur [], Arus listrik [I], Intensitas Cahaya
[J], dan Jumlah Zat [N].
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran pokok. Dimensi suatu
besaran dinyatakan dengan lambang huruf dan diberi tanda kurung persegi (lihat table 1.6).
Dengan mengetahui dimensi dan satuandari besaran-besaran pokok, maka dengan menggunakan
analisis dimensional dapat ditentukan dimensi dan satuan dari besaran turunan.
Kegunaan Dimensi : (1). Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak; (2) Menentukan
persamaan yang pasti salah atau mungkin benar; dan (3) Menurunkan persamaan suatu besaran
fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Contoh :
Tentukan dimensi dan satuan dari besaran-momentum menurut Sistem Internasional.
Jawab :
Momentum (p) = m x v
= [ m ] [ v ] = M . L T−1
Satuan p = kg m s−1
Tabel 1.6 Contoh Besaran Pokok dan Dimensi
Tabel 1.7a ContohBesaran Turunan dan Dimensi
Tabel 1.7b ContohBesaran Turunan dan Dimensi
Tabel 1.7c ContohBesaran Turunan dan Dimensi
E. Vektor dan Skalar
Di samping besaran-besaran yang telah kita pelajari yaitu massa, waktu, suhu, panjang, intensitas
cahaya, kuat arus, dan jumlah zat, masih ada satu hal lagi dalam ilmu fisika yang perlu kita
ketahui yaitu : sifat yang menyangkut arah. Oleh karena itu besaran-besaran tersebut masih dapat
dibagi dalam dua golongan yaitu : besaran Skalar dan besaran Vektor.
Besaran Skalar : adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja.
Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.
Besaran Vektor : adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau nilainya, juga
ditentukan oleh arahnya.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.
E.1. Notasi Vektor
Secara grafis vektor dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang anak panah
menunjukkan nilai atau besar vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor.
Vektor F di tulis :𝐹⃗atau 𝐹
Besar vektor F ditulis /𝐹 / atau F
Contoh : F = / 𝐹 / = 10 satuan.
1. A = B, jika kedua vektor tersebut
mempunyai panjang dan arah yang
sama.
2. - 𝐴adalah vektor yang panjangnya sama
denganpanjang𝐴tetapi arahnya
berlawanan dengan arah𝐴.
3. kAadalah vektor yang panjangnya k kali
panjang A,dengan arah yang sama
dengan 𝐴jika k positif. Danberlawanan
dengan 𝐴jika k negatif.
E.2. Sifat-sifat vektor.
1. A + B = B + ASifat komutatif.
2. A +( B + C ) = ( A + B ) + C Sifat assosiatif.
3. a ( A + B ) = aA + aB
4. / A /+ / B / ≥ / A + B /
Tabel 1.8 Awalan dari satuan
Orde Awalan Lambang Orde Awalan Lambang
1018 Exa E 10−3 milli m
1015 Peta P 10−6 mikro µ
1012 Tera T 10−9 nano n
109 Giga G 10−12 piko p
106 Mega M 10−15 femto f
103 Kilo K 10−18 atto a
Sementara untuk efisiensi penulisan nilai besaran fisika, kelipatan puluhan dapat diganti dengn
awalan pada satuan. Contoh: 1000 gram → 1 Kg, K = kilo = 1000 = 103
, 4000000000 Byte → 4
GB, G = giga = 1000000000 = 109
. Awalan yang lain dapat dilihat pada Tabel 1.5
E.3. Operasi terhadap vektor
E.3.1 Resultan Dua Vektor
Untuk menentukan vektor resultan ( vektor pengganti ) 2 buah vektor dapat dilakukan dengan
cara :
[i] Jajaran genjang vektor.
Α = sudut antara A dan B
/ R / =√/A/ 2 + /B/ 2+ 2/A//B/ cos α
arahnya :
/ R /
sin α
=
/A/
sin α2
=
/B/
sin α1
[ii] Cara segitiga vektor.
a. Penjumlahan dua vector
b. Pengurangan dua vector
Untuk Selisih dilakukan penjumlahan dengan lawannya (invers jumlah).
A - B = A + ( - B )
[iii] Keadaan istimewa
 Dua vektor yang membentuk sudut 0°
∑ Vy
∑ Vx
/ R / = /A + B /
Arahnya R sama dengan arah kedua vektor
 Dua vektor yang membentuk sudut 180°
/ R/ = / A / - / B / jika / A / > / B /
Arahnya R sama dengan arah vektor A
/ R/ =/ B / - / A / jika / A / < / B /
Arahnya R sama dengan arah vektor B
 Dua vektor yang saling tegak lurus.
/ R / = √/ A /2 + / B /2
Arah R : tg α =
/ B /
/ A /
[iv] Penguraian sebuah vektor.
/ 𝑉x / = / 𝑉/ cos α
/ 𝑉y / = / 𝑉/ sin α
/ 𝑉/ = √/ 𝑉x /2+ / 𝑉y /2
E.3.2 Perkal ian Vektor.
a. Perkalian vektor dengan skalar.
Suatu vektor jika dikalikan dengan suatu besaran skalar maka hasilnya adalah suatu vektor.
Contoh : Mengalikan vektor A dengan suatu skalar k hasilnya adalah suatu vector pula yang
besarnya :
kA dan arahnya searah dengan A jika k > 0 berlawanan dengan A jika k < 0
b. Perkalian vektor dengan vektor.
Dalam perkalian vektor dengan vektor, kita mengenal dua bentuk perkalian , yaitu :
1. Perkalian titik (DOT PRODUCT)
2. Perkalian silang (CROSS PRODUCT)
Dalam Perkalian Titik antara vektor A dengan vektor B akan diperoleh besaran skalar.
Contoh :A• B= C
C besaran skalar yang besarnya C = / A/ • / B/ cos θ
denganθadalah sudut antara Adengan B
Dalam fisika misalnya, gaya ( F ), perpindahan (x) dan kerja (W) maka :
W = F• x= / F/ • /x/ cos θ
Dalam Perkalian Silang antara vektor A dengan vektor B akan diperoleh besaran vektor.
Contoh: A x B = C
Cbesaran scalar yang besarnya C = / A / x / B / sin θ
denganθadalah sudut antara Adengan B
Arah dari vektor Cselalu tegak lurus bidang yang dibentuk oleh vektor Adan B, menurut
aturan sekrup kanan.
Dari vektor Adiputar ke vektor B.
Catatan : A x B≠ B x A
[Ax B] = - [B x A]
Contoh besaran fisika yang merupakan hasil perkalian vektor adalah : luas, momen gaya dan
gaya Lorentz.
E.3.3 Operasi Vektor Pada Vektor Satuan.
Vektor-vektor𝑖̂, 𝑗̂dan𝑘̂disebut vektor satuan karena besar ketiga vektor ini sama dengan 1.
/𝑖̂ / = /𝑗̂ / = / 𝑘̂ / = 1
a. Penjumlahan.
4𝑖̂ + 3𝑗̂+ 5𝑘̂ + 3𝑖̂ - 5𝑗̂- 4𝑘̂ = ( 4 + 3 ) 𝑖̂+ ( 3 - 5 )𝑗̂+ ( 5 - 4 )𝑘̂
= 7𝑖̂ - 2𝑗̂+ 𝑘̂
b. Perkalian.
DOT PRODUCT
Sejenis
𝑖̂• 𝑖̂= 𝑖̂ • 𝑖̂cos 0o
= ( 1 ) • ( 1 ) ( 1 )
= 1
Tak Sejenis
𝑖̂• j = 𝑖̂• 𝑗̂cos 90o
= ( 1 ) • ( 1 ) ( 0 )
= 0
CROSS PRODUCT
Sejenis
𝑖̂x 𝑖̂= 𝑖̂ • 𝑖̂sin 0o
= ( 1 ) • ( 1 ) ( 0 )
= 0
Tak Sejenis
Untuk mendapatkan hasil perkaliannya
dapat digunakan diagram berikut ini.
𝑖̂ x𝑗̂ = 𝑘̂
𝑗̂ x 𝑖̂ = -𝑘̂
Perjanjiaan tanda :
- Untuk putaran berlawanan arah jarum jam,
tanda POSITIF.
- Searah jarum jam NEGATIF.
E.4. Memadu/menjumlahkan beberapa vektor yang sebidang antara lain.
Ada beberapa cara untuk memadu beberapa vektor sebidang antara lain:
a. Cara Grafis.
1. Cara jajaran genjang.
V 𝐴𝐵adalah resultan dari A dan B
V 𝑅adalah resultan dari A , B dan C
2. Cara polygon
V 𝑅adalah resultan dari A , B dan C
b. Cara analitis.
Masing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah sumbu x dan
sumbu y dari sistem koordinat Cartesius.
Vektor α V x = V cos α V y = V sin α
𝑉1 𝛼1 𝑉1 x = V cos 𝛼1 𝑉1 y = V sin 𝛼1
𝑉2 𝛼2 𝑉2 x = V cos 𝛼2 𝑉2 y = V sin 𝛼2
𝑉3 𝛼3 𝑉3 x = V cos 𝛼3 𝑉3 y = V sin 𝛼3
∑ 𝑉𝑥 = …………. ∑ 𝑉𝑦 = ………….
Resultan / V 𝑅 / = √(∑ 𝑉𝑥)
2
+ (∑ 𝑉𝑦) 2
Arah resultan : tg θ =
∑ 𝑉𝑦
∑ 𝑉𝑥
E.5. Uraian Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z )
Telah kita lihat bagaimana suatu vektor diuraikan atas komponen-komponen pada sumbu x dan
sumbu y. Untuk vektor yang terletak dalam ruang (3 dimensi), maka vektor dapat diuraikan atas
komponen-komponen pada sumbu x, y dan z.
, , = masing-masing sudut antara vektor A
dengan sumbu-sumbu x, y dan z
A= Ax + Ay + Az
atau
A= / Ax / 𝑖̂+ / Ay / 𝑗̂ + / Az / 𝑘̂
/ Ax/ = Acos 
/ Ay/ = Acos 
/Az/ = Acos 
Besaran vektor A
A = √/ Ax/2+ / Ay/2+/ Az/2
dan𝑖̂,𝑗̂, 𝑘̂masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z

Referensi
http://alifis.files.wordpress.com/2011/09/fisika-dasar_besaran-dan-pengukuran.pdf

More Related Content

What's hot

2 pengenalan matlab
2 pengenalan matlab2 pengenalan matlab
2 pengenalan matlab
Simon Patabang
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
sumiati25
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Annisa Icha
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusAde Hidayat
 
Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
NovaPriyanaLestari
 
rumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisikarumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisika
Johan Setiawan
 
Irisan bidang
Irisan  bidangIrisan  bidang
Irisan bidang
Tanjungpura Universuty
 
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_iskawia
 
I Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffI Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffFauzi Nugroho
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
Ryani Andryani
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
yurika mariani
 
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
ajeng karina
 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
Yasmin Muntaza
 
Penjumlahan deret v1
Penjumlahan deret v1Penjumlahan deret v1
Penjumlahan deret v1Khuria Amila
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Yunan Malifah
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
Riyan Supriadi Supriadi
 
Trigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XITrigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XI
insan budiman
 
Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)
kahfi1439
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
Tri Wahyuni
 
Turunan kedua suatu fungsi
Turunan kedua suatu fungsiTurunan kedua suatu fungsi
Turunan kedua suatu fungsi
Oka Ambalie
 

What's hot (20)

2 pengenalan matlab
2 pengenalan matlab2 pengenalan matlab
2 pengenalan matlab
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurus
 
Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
 
rumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisikarumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisika
 
Irisan bidang
Irisan  bidangIrisan  bidang
Irisan bidang
 
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
Contoh hypothetical learning_trajectory_hlt_
 
I Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffI Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik Kirchoff
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
 
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
 
Penjumlahan deret v1
Penjumlahan deret v1Penjumlahan deret v1
Penjumlahan deret v1
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Trigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XITrigonometri kelas XI
Trigonometri kelas XI
 
Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)Modul 5 (usaha dan energi)
Modul 5 (usaha dan energi)
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
Turunan kedua suatu fungsi
Turunan kedua suatu fungsiTurunan kedua suatu fungsi
Turunan kedua suatu fungsi
 

Viewers also liked

1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newtonWicah
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
Farhan Bahri
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
muhamadhibban
 
Analisis dimensional osn 2011
Analisis  dimensional osn 2011Analisis  dimensional osn 2011
Analisis dimensional osn 2011
SMP Negeri 100 Jakarta
 
Dimensi dan-satuan
Dimensi dan-satuanDimensi dan-satuan
Dimensi dan-satuan
Fatimah Shohina 'Imah'
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian data
Kacung Abdullah
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorBoy Baihaqy
 
2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi
Danang Pc
 
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Yanto Abdulah
 
Diapos analisis dimensional
Diapos analisis dimensionalDiapos analisis dimensional
Diapos analisis dimensional
Abel Tavara Cieza
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
tanalialayubi
 
Makalah fisika terapan
Makalah fisika terapanMakalah fisika terapan
Makalah fisika terapanArief Nuryadi
 
Materi 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektorMateri 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektor
Danang Darmawan
 
Bab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilanganBab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilangan
rangga rahadian
 
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lpGerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lpMila Sariyanti
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuan
Ahwal Dejiro
 
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIASISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
Achmad Boys Awaluddin Rifai
 

Viewers also liked (20)

1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
 
1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor1. besaran, satuan dan vektor
1. besaran, satuan dan vektor
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
Analisis dimensional osn 2011
Analisis  dimensional osn 2011Analisis  dimensional osn 2011
Analisis dimensional osn 2011
 
Dimensi dan-satuan
Dimensi dan-satuanDimensi dan-satuan
Dimensi dan-satuan
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian data
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
 
2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi
 
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
 
Diapos analisis dimensional
Diapos analisis dimensionalDiapos analisis dimensional
Diapos analisis dimensional
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
 
Besaran dan satuan (modul)
Besaran dan satuan (modul)Besaran dan satuan (modul)
Besaran dan satuan (modul)
 
Makalah fisika terapan
Makalah fisika terapanMakalah fisika terapan
Makalah fisika terapan
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
Materi 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektorMateri 2. skalar vektor
Materi 2. skalar vektor
 
Bab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilanganBab 2 sistem-bilangan
Bab 2 sistem-bilangan
 
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lpGerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuan
 
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIASISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
 

Similar to Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor

Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Rianrinaldi130700
 
Ringkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasarRingkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasar
Muhammad Irwan
 
Ringkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasarRingkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasar
Muhammad Irwan
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
Mario Yuven
 
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadfisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
rahmat57fll
 
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase FMateri vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
RenitaPutriLestari
 
fisika mekanik Kel. 1.pptx
fisika mekanik Kel. 1.pptxfisika mekanik Kel. 1.pptx
fisika mekanik Kel. 1.pptx
WulanPurnamasari45
 
Besaran Satuan & Pengukuran
Besaran Satuan & PengukuranBesaran Satuan & Pengukuran
Besaran Satuan & Pengukuran
Ananda Adkhilny Siddika
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
MOSES HADUN
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
RahmatNuzulHidayat
 
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
TaqwimArdhiNurmansya
 
DOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptxDOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptx
MuhammadArifFadhilla
 
Besaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.pptBesaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.ppt
IrwanUINMataram
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
triwiyoko2
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
MariaJemina
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
radar radius
 

Similar to Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor (20)

Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
Ringkasanmaterifisikadasar 181021062137
 
Ringkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasarRingkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasar
 
Ringkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasarRingkasan materi fisika_dasar
Ringkasan materi fisika_dasar
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadfisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
 
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase FMateri vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
fisika mekanik Kel. 1.pptx
fisika mekanik Kel. 1.pptxfisika mekanik Kel. 1.pptx
fisika mekanik Kel. 1.pptx
 
Besaran Satuan & Pengukuran
Besaran Satuan & PengukuranBesaran Satuan & Pengukuran
Besaran Satuan & Pengukuran
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
 
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
 
DOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptxDOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptx
 
Besaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.pptBesaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.ppt
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 

Recently uploaded

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Besaran, pengukuran, dimensi dan dasar dasar vektor

  • 1. FISIKA LISTRIK BESARAN, PENGUKURAN, DIMENSI DAN DASAR-DASAR VEKTOR Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Listrik Yang dibimbing oleh Bapak Ahmad Fahmi Oleh : Nama : Remboko Ainun Nazar NIM : 140534601841 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSSAN TEKNIK ELEKTRO S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2014
  • 2. A. Besaran Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan. Besaran dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Besaran Pokok Besaran Pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran yang lain. Menurut Sistem International(SI) 1960,“Bureau of Weight and Measures”(Paris), besaran pokok ada 7, terlihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Besaran pokok: simbol & satuan Gambar 1.1 Dua besaran tambahan Selain besaran pokok ada juga besaran yang melengkapi besaran pokok yaitu sudut bidang/datar dalam Radian(Rad) dan sudut ruang dalam Steradian(Sr). Sudut terbesar pada sudut bidang adalah 2π rad (=360º) dan sudut terbesar pada sudut ruang isotrop (keseluruh arah permukaan bola) adalah 4π Sr . Besaran pokok dipilih karena memiliki 2 sifat : (1) Bebas terhadap besaran yang lain dan (2) Bersifat lebih makroskopis sehingga mudah diukur. Contoh sifat (1) adalah massa bebas dari besaran banyaknya (kuantitas) zat yang bersatuan mol, demikian juga sebaliknya. Atas dasar itu, definisi massa adalah banyaknya zat yang dikandung benda adalah tidak benar. Contoh sifat (2) adalah besaran arus listrik dipilih sebagai besaran pokok. Padahal arus listrik merupakan jumlah muatan listrik yang melewati penampang penghantar persatuan waktu. Mengapa tidak memilih muatan listrik yang lebih mendasar? Karena mengukur arus listrik lebih mudah, disamping itu coulombmeter-pun belum memasyarakat dan hasilnya masih kurang teliti. 2. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contoh besaran turunan terlihat pada Tabel 1.2. Energi potensial (Ep) adalah energi yang dimiliki benda bermassa (m) yang memiliki jarak kedudukan (h) terhadap acuan muka bumi karena pengaruh gravitasi (g). Besaran Simbol Satuan Panjang l meter (m) Massa m kilogram (kg) Waktu t Detik (s) Arus Listrik I ampere (A) Temperatur T kelvin (K) Intensitas Cahaya Lc Candela (Cd) Banyak Zat N Mol
  • 3. Rumusannya, Ep = mgh. Disini, m dan h adalah besaran pokok, sedangkan Ep dan g adalah besaran turunan. Tabel 1.2. Besaran Turunan, simbol dan satuan Besaran Simbol Satuan Energi E Joule (J) Gaya F Newton (N) Daya P Watt (W) Tekanan P Pascal (Pa) Frekwensi f Hertz (Hz) Beda Potensial V Volt (V) Muatan listrik Q Coulomb (C) Fluks magnit Ø Weber (Wb) Berikut ini contoh lain penelusuran besaran turunan dari besaran pokok : Daya (P) = usaha (W) x waktu (t) Usaha (W) = gaya (F) x perpindahan (x) Gaya (F) = massa (m) x percepatan (a) Percepatan (a) = kecepatan (v) / waktu (t) Kecepatan (v)= perpindahan(x) / waktu (t) 3. Besaran Pelengkap Besaran pelengkap adalah besaran yang diperlukan untuk membentuk besaran turunan. B. Satuan Satuanadalah ukuran dari suatu besaran. Ada dua macam bentuk satuan yaitu : Metrik dan non– Metrik masing-masing terdiri atas sistem statik dan dinamik.  Sistem statik terdiri atas sistem gravitasi dan sistem teknis (praktis) seperti meter–kilogram– sekon dan ft–lbwt-sec/ft–lbf–sec.  Sistem dinamik terdiri atas sistem cgs(cm–gram–sekon) dan mks(meter–kilogram–sekon).  Satuan Internasional adalah Sistem MKS yang telah disempurnakan.  Meter: satu meter adalah panjang lintasan cahaya di ruang vakum selama detik 1 792.299.458  Kilogram: satu kilogram adalah massa kilogram berbentuk silinder yang dibuat dari bahan platina iridium (Se’vres Perancis).
  • 4.  Second: satu detik adalah interval waktu dari 9.192.631.770 kali getar radiasi dari atom 𝐶𝑠133  Ampere: satu ampere adalah arus tetap yang terjadi bila dua konduktor lurus sejajar dengan panjang tak berhingga berjarak satu meter diletakkan dalam ruang vakum akan menghasilkan gaya antara dua konduktor sebesar 2𝑥 10−7 N .  Kelvin: satu kelvin adalah bagian dari temperatur termodinamis dari titik triple air. 1 273  Candela: satu candela adalah kuat penerangan tegak lurus permukaan yang luasnya 1 600000 𝑚2 dari sebuah benda hitam pada titik beku platina (2046.65 K) dan tekanan 1 atm.  Mol: Satu mol zat terdiri atas 6,025 𝑥 1023 buah partikel. (6,025 𝑥 1023 disebut dengan bilangan avogadro ). Tabel 1.3 beberapa bendadan massanya Benda Massa (kg) Alam semesta 1𝑥1052 Matahari 2𝑥1030 Bumi 6𝑥1024 Bulan 7𝑥10 22 Bakteri 1𝑥10 –15 Atom Hidrogen 1.67𝑥10–27 Elektron 9.11𝑥10 –31 B.1. Notasi Ilmiah & Awalan dari Satuan Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Notasi Ilmiah atau Cara Baku (seperti terlihat pada Tabel 1.3) dengan format sebagai berikut : p . 10 n dimana : 1, p, 10 ( angka-angka penting ), 10 n disebut orde, n bilangan bulat positif atau negatif contoh : 0,00000435 → 4,35 . 10−6 , 345000000 → 3,45 . 108 Ukuran beberapa parameter di alam dalam notasi ilmiah terlihat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 beberapa parameter di alam dalam notasi ilmiah Orde Parameter alam (meter) Orde Parameter alam (sekon) 10−15 Diameter proton 107 Satu tahun 10−8 Panjang ribosom 10−2 - 109 Skala hidup manusia ( dari zigot) 100 Tinggi manusia 1017 Umur bumi 1016 1 tahun cahaya 1018 Umur jagat raya
  • 5. C. Pengukuran Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran satu yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standar. Pengukuran dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Pengukuran besaran listrik Contoh: arus(ampere), tegangan(volt), daya listrik(watt), dll. 2. Pengukuran besaran non-listrik Contoh: suhu, kuat cahaya, kecepatan, waktu, tekanan, dll. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran listrik: 1. Cara pengukuran harus benar 2. Alat ukur harus dalal keadaaan baik dan sudah dikalibrasi sebelum digunakan 3. Operator (orang) harus teliti D. Dimensi Dimensi adalah penulisan suatu formula fisika dengan menggunakan besaran-besaran pokok, seperti Massa [M], Panjang [L], Waktu [T], Temperatur [], Arus listrik [I], Intensitas Cahaya [J], dan Jumlah Zat [N]. Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran pokok. Dimensi suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf dan diberi tanda kurung persegi (lihat table 1.6). Dengan mengetahui dimensi dan satuandari besaran-besaran pokok, maka dengan menggunakan analisis dimensional dapat ditentukan dimensi dan satuan dari besaran turunan. Kegunaan Dimensi : (1). Membuktikan dua besaran fisis setara atau tidak; (2) Menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar; dan (3) Menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui. Contoh : Tentukan dimensi dan satuan dari besaran-momentum menurut Sistem Internasional. Jawab : Momentum (p) = m x v = [ m ] [ v ] = M . L T−1 Satuan p = kg m s−1 Tabel 1.6 Contoh Besaran Pokok dan Dimensi
  • 6. Tabel 1.7a ContohBesaran Turunan dan Dimensi Tabel 1.7b ContohBesaran Turunan dan Dimensi
  • 7. Tabel 1.7c ContohBesaran Turunan dan Dimensi
  • 8. E. Vektor dan Skalar Di samping besaran-besaran yang telah kita pelajari yaitu massa, waktu, suhu, panjang, intensitas cahaya, kuat arus, dan jumlah zat, masih ada satu hal lagi dalam ilmu fisika yang perlu kita ketahui yaitu : sifat yang menyangkut arah. Oleh karena itu besaran-besaran tersebut masih dapat dibagi dalam dua golongan yaitu : besaran Skalar dan besaran Vektor. Besaran Skalar : adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja. Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya. Besaran Vektor : adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau nilainya, juga ditentukan oleh arahnya. Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya. E.1. Notasi Vektor Secara grafis vektor dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai atau besar vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor. Vektor F di tulis :𝐹⃗atau 𝐹 Besar vektor F ditulis /𝐹 / atau F Contoh : F = / 𝐹 / = 10 satuan. 1. A = B, jika kedua vektor tersebut mempunyai panjang dan arah yang sama. 2. - 𝐴adalah vektor yang panjangnya sama denganpanjang𝐴tetapi arahnya berlawanan dengan arah𝐴. 3. kAadalah vektor yang panjangnya k kali panjang A,dengan arah yang sama dengan 𝐴jika k positif. Danberlawanan dengan 𝐴jika k negatif. E.2. Sifat-sifat vektor. 1. A + B = B + ASifat komutatif. 2. A +( B + C ) = ( A + B ) + C Sifat assosiatif.
  • 9. 3. a ( A + B ) = aA + aB 4. / A /+ / B / ≥ / A + B / Tabel 1.8 Awalan dari satuan Orde Awalan Lambang Orde Awalan Lambang 1018 Exa E 10−3 milli m 1015 Peta P 10−6 mikro µ 1012 Tera T 10−9 nano n 109 Giga G 10−12 piko p 106 Mega M 10−15 femto f 103 Kilo K 10−18 atto a Sementara untuk efisiensi penulisan nilai besaran fisika, kelipatan puluhan dapat diganti dengn awalan pada satuan. Contoh: 1000 gram → 1 Kg, K = kilo = 1000 = 103 , 4000000000 Byte → 4 GB, G = giga = 1000000000 = 109 . Awalan yang lain dapat dilihat pada Tabel 1.5 E.3. Operasi terhadap vektor E.3.1 Resultan Dua Vektor Untuk menentukan vektor resultan ( vektor pengganti ) 2 buah vektor dapat dilakukan dengan cara : [i] Jajaran genjang vektor. Α = sudut antara A dan B / R / =√/A/ 2 + /B/ 2+ 2/A//B/ cos α arahnya : / R / sin α = /A/ sin α2 = /B/ sin α1 [ii] Cara segitiga vektor.
  • 10. a. Penjumlahan dua vector b. Pengurangan dua vector Untuk Selisih dilakukan penjumlahan dengan lawannya (invers jumlah). A - B = A + ( - B ) [iii] Keadaan istimewa  Dua vektor yang membentuk sudut 0° ∑ Vy ∑ Vx / R / = /A + B / Arahnya R sama dengan arah kedua vektor  Dua vektor yang membentuk sudut 180° / R/ = / A / - / B / jika / A / > / B / Arahnya R sama dengan arah vektor A / R/ =/ B / - / A / jika / A / < / B / Arahnya R sama dengan arah vektor B  Dua vektor yang saling tegak lurus. / R / = √/ A /2 + / B /2 Arah R : tg α = / B / / A /
  • 11. [iv] Penguraian sebuah vektor. / 𝑉x / = / 𝑉/ cos α / 𝑉y / = / 𝑉/ sin α / 𝑉/ = √/ 𝑉x /2+ / 𝑉y /2 E.3.2 Perkal ian Vektor. a. Perkalian vektor dengan skalar. Suatu vektor jika dikalikan dengan suatu besaran skalar maka hasilnya adalah suatu vektor. Contoh : Mengalikan vektor A dengan suatu skalar k hasilnya adalah suatu vector pula yang besarnya : kA dan arahnya searah dengan A jika k > 0 berlawanan dengan A jika k < 0 b. Perkalian vektor dengan vektor. Dalam perkalian vektor dengan vektor, kita mengenal dua bentuk perkalian , yaitu : 1. Perkalian titik (DOT PRODUCT) 2. Perkalian silang (CROSS PRODUCT) Dalam Perkalian Titik antara vektor A dengan vektor B akan diperoleh besaran skalar. Contoh :A• B= C C besaran skalar yang besarnya C = / A/ • / B/ cos θ denganθadalah sudut antara Adengan B Dalam fisika misalnya, gaya ( F ), perpindahan (x) dan kerja (W) maka : W = F• x= / F/ • /x/ cos θ Dalam Perkalian Silang antara vektor A dengan vektor B akan diperoleh besaran vektor. Contoh: A x B = C Cbesaran scalar yang besarnya C = / A / x / B / sin θ denganθadalah sudut antara Adengan B Arah dari vektor Cselalu tegak lurus bidang yang dibentuk oleh vektor Adan B, menurut aturan sekrup kanan. Dari vektor Adiputar ke vektor B. Catatan : A x B≠ B x A [Ax B] = - [B x A]
  • 12. Contoh besaran fisika yang merupakan hasil perkalian vektor adalah : luas, momen gaya dan gaya Lorentz. E.3.3 Operasi Vektor Pada Vektor Satuan. Vektor-vektor𝑖̂, 𝑗̂dan𝑘̂disebut vektor satuan karena besar ketiga vektor ini sama dengan 1. /𝑖̂ / = /𝑗̂ / = / 𝑘̂ / = 1 a. Penjumlahan. 4𝑖̂ + 3𝑗̂+ 5𝑘̂ + 3𝑖̂ - 5𝑗̂- 4𝑘̂ = ( 4 + 3 ) 𝑖̂+ ( 3 - 5 )𝑗̂+ ( 5 - 4 )𝑘̂ = 7𝑖̂ - 2𝑗̂+ 𝑘̂ b. Perkalian. DOT PRODUCT Sejenis 𝑖̂• 𝑖̂= 𝑖̂ • 𝑖̂cos 0o = ( 1 ) • ( 1 ) ( 1 ) = 1 Tak Sejenis 𝑖̂• j = 𝑖̂• 𝑗̂cos 90o = ( 1 ) • ( 1 ) ( 0 ) = 0 CROSS PRODUCT Sejenis 𝑖̂x 𝑖̂= 𝑖̂ • 𝑖̂sin 0o = ( 1 ) • ( 1 ) ( 0 ) = 0 Tak Sejenis Untuk mendapatkan hasil perkaliannya dapat digunakan diagram berikut ini. 𝑖̂ x𝑗̂ = 𝑘̂ 𝑗̂ x 𝑖̂ = -𝑘̂ Perjanjiaan tanda : - Untuk putaran berlawanan arah jarum jam, tanda POSITIF. - Searah jarum jam NEGATIF. E.4. Memadu/menjumlahkan beberapa vektor yang sebidang antara lain. Ada beberapa cara untuk memadu beberapa vektor sebidang antara lain: a. Cara Grafis. 1. Cara jajaran genjang.
  • 13. V 𝐴𝐵adalah resultan dari A dan B V 𝑅adalah resultan dari A , B dan C 2. Cara polygon V 𝑅adalah resultan dari A , B dan C b. Cara analitis. Masing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah sumbu x dan sumbu y dari sistem koordinat Cartesius. Vektor α V x = V cos α V y = V sin α 𝑉1 𝛼1 𝑉1 x = V cos 𝛼1 𝑉1 y = V sin 𝛼1 𝑉2 𝛼2 𝑉2 x = V cos 𝛼2 𝑉2 y = V sin 𝛼2 𝑉3 𝛼3 𝑉3 x = V cos 𝛼3 𝑉3 y = V sin 𝛼3 ∑ 𝑉𝑥 = …………. ∑ 𝑉𝑦 = …………. Resultan / V 𝑅 / = √(∑ 𝑉𝑥) 2 + (∑ 𝑉𝑦) 2 Arah resultan : tg θ = ∑ 𝑉𝑦 ∑ 𝑉𝑥 E.5. Uraian Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z ) Telah kita lihat bagaimana suatu vektor diuraikan atas komponen-komponen pada sumbu x dan sumbu y. Untuk vektor yang terletak dalam ruang (3 dimensi), maka vektor dapat diuraikan atas komponen-komponen pada sumbu x, y dan z.
  • 14. , , = masing-masing sudut antara vektor A dengan sumbu-sumbu x, y dan z A= Ax + Ay + Az atau A= / Ax / 𝑖̂+ / Ay / 𝑗̂ + / Az / 𝑘̂ / Ax/ = Acos  / Ay/ = Acos  /Az/ = Acos  Besaran vektor A A = √/ Ax/2+ / Ay/2+/ Az/2 dan𝑖̂,𝑗̂, 𝑘̂masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z  Referensi http://alifis.files.wordpress.com/2011/09/fisika-dasar_besaran-dan-pengukuran.pdf