Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan satuan dalam fisika. Terdapat penjelasan mengenai besaran pokok, besaran turunan, satuan, dan cara menuliskan bilangan dalam bentuk baku.
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
BESARAN DAN SATUAN
Pengertian Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu
dapat diukur atau dihitung
dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2
Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
Saat membahas bab Besaran dan Satuan maka kita tidak akan lepas dari satu kegiatan yaitu pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Pengertian Satuan
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya. Untuk melihat berbagai rumus dalam bab besaran dan satuan silakan klik http://alljabbar.files.wordpress.com/…/01-besaran-dan-satua…
Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nil
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
2. Untukmengerti besaran dan satuan, maka
lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut :
Menuliskan nama alat ukur dan kegunaannya
yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari
3. Beberapa alat ukur yang dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari antara lain :
1. Neraca Pegas untuk mengukur massa
2. Meteran untuk mengukur panjang (jarak)
3. Stop Watch untuk mengukur waktu
4. Ampermeter untuk mengukur kuat arus listrik
5. Termometer untuk mengukur suhu
6. Jangka serong untuk mengukur jarak (ketebalan)
7. Mikrometer sekrup untuk mengukur jarak (diameter)
8. Neraca Ohaus untuk mengukur massa.
4. Fisika :
Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam, gejala-gejala,
kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda dialam .
Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari sifat-sifat
dan interaksi antar materi dan radiasi.
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pengamatan
eksperimental dan pengukuran kuantitatif (Metode Ilmiah).
5. Fisika
Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
Posisi dan Momentum Ketidak pastian Posisi
partikel dapat ditetapkan dan Momentum
secara tepat partikel
ruang dan waktu ruang dan waktu
merupakan dua hal yang merupakan satu
terpisah kesatuan
Hukum Newton Dualisme
Gelombang-Partikel
Teori Relativitas Einsten
6. A. MATERI POKOK
Besaran dan Satuan
* Arti Besaran dan Satuan
* Sistem satuan dan Dimensi
* Notasi Ilmiah
* Angka Penting
* Oprsai pada Vektor.
7. Apa besaran fisika?
Adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat
diukur
Contohnya: panjang, massa, lama waktu
pertandingan bola, suhu udara, kekerasan
benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi
yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang
mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN,
daya listrik lampu ruangan, massa jenis air, dan
lain-lain.
8. Besaran dan Satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang
mempunyai nilai, segala sesuatu yang dapat
dinyatakan dengan angka.
Dalam fisika besaran dibedakan menjadi dua
yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
9. Besaran Pokok dan
Turunan
Besaran Pokok : besaran yang digunakan sebagai
dasar mendefinisikan besaran lain atau besaran yang
satuannya telah ditentukan terlebih dahulu, Besaran
Pokok pada dasarnya dapat ditentukan secara bebas,
namun kebebasannya yang ada akan menyebabkan
besaran fisika tidak unik dan akan menimbulkan
kerumitan dalam hal satuan dan dimensinya. Ada 7
besaran pokok.
10. Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan
1. Besaran Pokok .
- Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri atau besaran dasar
Ada tujuh besaran pokok :
1. Panjang
2. Massa
3. Waktu
4. Kuat Arus listrik
5. Suhu
6. Intensitas Cahaya
7. Jumlah Zat
Carilah satuan dan Dimensi dari tujuh besaran pokok di atas !
11. Besaran Pokok Penggunaan
Panjang Mengukur panjang benda
Massa Mengukur massa atau jumlah materi
yang dikandung benda
Waktu Mengukur selang waktu antara dua
peristiwa
Kuat arus listrik Mengukur aliran muatan listrik
Suhu Mengukur derajat panas benda
Intensitas cahaya Mengukur seberapa terang cahaya
Jumlah zat Mengukur jumlah partikel yang
dikandung benda
12. Satuan dan Dimensi dari 7 besaran pokok
seperti pada tabel di bawah ini
No Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1. Panjang meter m L
2. Massa kilogram kg M
3. Waktu sekon s T
4. Kuat Arus listrik Amper A I
5. Suhu Kelvin K Θ
6. Intensitas Cahaya Candela Cd J
7. Jumlah Zat mol mol N
13. 7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N
Besaran Pokok Tak Berdimensi
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Sudut Datar Radian rad -
2 Sudut Ruang Steradian sr -
1.6
14. 2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan atau dijabarkan
Dari besaran pokok.
Beberapa contoh besaran turunan, antara lain :
•Kecepatan, Percepatan, gaya, tekanan, volume, luas, usaha dan
daya.
Sebagai contoh kecepatan adalah besaran turunan.
Jarak
Kecepatan = , Jarak dan waktu adalah besaran pokok
Waktu
Buktikan bahwa Percepatan, gaya, tekanan, volume, luas, usaha dan
daya merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok !
15. Beberapa Besaran Turunan dan
satuannya
No Besaran Satuan Singkatan
Turunan
1 Kecepatan meter/sekond m/s
2 Percepatan meter/sekond persegi m/s2
3 Gaya Newton N
4 Tekanan Newton/meter persegi N/m2
5 Volume meter kubik m3
6 Luas meter persegi m2
7 Usaha Newton.meter N.m
8 daya Joule/sekond J/s
16. Dimensi besaran turunan
Dimensi besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran-
besaran pokok.
Contoh. 1. Dimensi kecepatan adalah hasil bagi antara dimensi
panjang dan dimensi waktu.
[ kecepatan ] = [ panjang ] / [ waktu]
= L/ T
= L T –1
17. 2. Dimensi percepatan = Dimensi kecepatan
Dimensi waktu
= L T –1 / T
= L T –2
Dengan memperhatikan 2 contoh di atas, lakukanlah analisis dimensi
Untuk luas, volume, gaya, tekanan, massa jenis, usaha dan daya.
18. Dimensi besaran-besaran di atas
sebagai berikut :
Besaran Turunan Dimensi
Luas L2
Volume L3
Gaya MLT-2
Tekanan ML-1T-2
Massa jenis ML-3
Usaha ML2T-2
Daya ML2T-3
19. Pengukuran
Bagaimana wasit mengetahui bahwa Li Ping
telah mengangkat barbell 230 kg?
Bagaimana juri mengetahui bahwa Pastrana
telah melompat dengan mobil sepanjang 274
kaki?
Pastilah, semuanya diketahui setelah dilakukan
pengukuran
20. Nilai besaran-besaran fisika hanya
dapat diketahui setelah dilakukan
pengukuran
Pengukuran adalah membandingkan
nilai yang tertera pada alat ukur
dengan besaran fisik benda
21. Skala Nonius berimpitan dengan
Contoh Pengukuran skala utama Pada skala ke - 15
20
15
0 1 10
0
Pengukuran
Gambar. E. 3. Pengukuran Mikrometer Sekrup.
22. Pengukuran dengan jangka serong diatas menunjukkan bahwa skala utama
Menunjukkan 1,5 mm dan skala nonius yang berimpitan dengan skala utama
Adalah skala ke – 15. Artinya 15 x 0,01 mm = 0,15 mm. Jadi hasil penguku
annya adalah : 1,5 mm + 0,15 mm = 1,65 mm.
Pengukuran massa dapat alat seperti : Timbangan, Neraca Pegas,
Neraca Ohaus atau Diameter. Dengan menggunakan salah satu alat diatas,
Ukurlah massa benda 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg dan 5 kg; dan menggunakan
g = 10 m/S2. Hitunglah gaya berat masing-masing benda ( masukkan data
dalam tabel ). Seperti dibawah ini. Gaya berat = massa kali percepatan
grafitasi.
23. Satuan
Guru meminta tiga siswa mengukur panjang
meja.
– Siswa pertama melaporkan 1,5.
– Siswa kedua melaporkan 150.
– Siswa ketiga melaporkan 1 500.
– Siapakah yang benar?
Belum tahu, karena dalam laporan tiga siswa
ada informasi yang hilang, yaitu satuan yang
digunakan
24. Hasil pengukuran persis sama kalau
– siswa pertama melaporkan 1,5 m,
– siswa kedua melaporkan 150 cm,
– siswa ketiga melaporkan 1500 mm
m, cm, dan mm adalah satuan
Hasil pengukuran yang disertai satuan akan
ditafsirkan sama oleh siapa pun dan di mana
pun
Jika anda melakukan pengukuran besaran
fisika, anda wajib menyertakan satuan yang
tepat
25. Pengukuran dengan satuan tidak
baku
Satuan tidak baku seperti jengkal, hasta, depa,
bisa berbeda antara satu orang dengan orang
lainnya.
Satuan tersebut tidak dapat digunakan dalam
komunikasi ilmiah
Jengkal adalah contoh
Satuan pengukuran
yang tidak baku
26. Pengukuran dengan Satuan
Baku
Satuan baku adalah satuan yang diterima secara
umum dan terdefinisi dengan pasti nilainya
Contoh untuk satuan panjang; meter,
sentimeter, millimeter, kilometer, dan
mikrometer.
27. Beberapa Satuan Baku
Satuan baku banyak sekali.
– Contoh satuan baku panjang: kaki, inci, mil, dan
meter
– Contoh satuan baku massa: gram, slug, ons, pound,
dan ton
– Contoh satuan baku waktu: detik, menit, jam, hari,
tahun, dan abad
Untukkemudahan, perlu penetapan satuan baku
yang berlaku secara internasional
28. Penetapan Nilai Satuan SI
1 meter = jarak tempuh cahaya dalam ruang
hampa selama 1/299 792 458 sekon
1 meter t=0s
t = 1/299 792 458 s
29. 1 kg = massa silinder logam yang terbuat dari
campuran logam platina dan iridium. Massa
standar ini disimpan dalam kondisi yang
dikontrol secara ketat di International Bureau
of Weights and Measures di kota Sevres,
Prancis
Duplikat massa standar yang disimpan di
National Institute of Standard and Technology (NIST),
Amerika Serikat
30. 1 s = waktu yang diperlukan oleh gelombang
yang dipancarkan atom Cesium-133 untuk
bergetar sebanyak 9 192 631 770 kali
31. Jam atom
Mencatat waktu berdasarkan getaran cahaya
yang dipancarkan atom Cesium-133
Kesalahan hanya 1 detik dalam 3 000 tahun
Jam atom yang disimpan di National Institute of
Standard and Technology (NIST), Amerika Serikat
32. Bentuk Baku Bilangan
Menulis secara sederhana (pendek) bilangan
yang sangat besar dan sangat kecil
Menggunakan pangkat sepuluh (bentuk
desimal)
33. Untuk bilangan yang lebih dari 10
– Nyatakan sebagai perkalian bilangan yang nilainya
antara 1 sampai 10 dengan sejumlah bilangan 10.
Contoh: 267 775 = 2,67775 × 10 × 10 × 10 × 10 × 10
– Hitung jumlah angka sepuluh yang muncul. Jika
terdapat n buah angka sepuluh yang muncul maka ganti
semua angka sepuluh tersebut dengan 10n. Contoh:
2,67775 × 10 × 10 × 10 × 10 × 10 mengandung 5 buah
agka 10. Jadi 2,67775 × 10 × 10 × 10 × 10 × 10 =
2,67775 × 105.
– Bulatkan angka di belakang koma dalam jumlah
desimal yang diinginkan dengan aturan: (a) jika
bilangan tersebut kurang dari 5 maka dibuang, (b) jika
bilangan tersebut adalah bilangan 5 ke atas maka angka
di depannya dinaikkan satu
34. Untuk bilangan yang kurang dari 1
– Nyatakan sebagai pebagian bilangan yang nilainya
antara 1 sampai 10 dengan sejumlah bilangan 10.
Contoh: 0,000026787 = 2,6787/(10 × 10 × 10 × 10 ×
10)
– Hitung jumlah angka sepuluh yang muncul di bawah
tanda pembagian. Jika terdapat n buah angka sepuluh
yang muncul maka ganti semua angka sepuluh tersebut
dengan 10-n. Contoh: 2,6787/(10 × 10 × 10 × 10 × 10) =
2,6787 × 10-5.
– Bulatkan angka di belakang koma dalam jumlah
desimal yang diinginkan dengan aturan: (a) jika
bilangan tersebut kurang dari 5 maka dibuang, (b) jika
bilangan tersebut adalah bilangan 5 ke atas maka angka
di depannya dinaikkan satu
35. Awalan Satuan
Satuan SI juga memperkenalkan kita pada
penggunaan awalan dalam penulisan besaran
fisis.
Penggunaaan awalan tersebut merupakan
alternatif penggunaan bilangan pangkat sepuluh
36. Awalan Singkatan Nilai
Atto a 10-18
Femto f 10-15
Piko p 10-12
Nano n 10-9
Mikro µ 10-6
mili m 10-3
centi c 10-2
Tanpa awalan - 1
Kilo k 103
Mega M 106
Giga G 109
Tera T 1012
Exa E 1015
37. PENJUMLAHAN DUA BUAH VEKTOR
a
a+b=c
b
Gambar di atas menunjukkan bahwa a+b = c sedangkan
Besar vektor a dan b adalah
R = a2 + b2 + 2 a b cos θ
38. Jika vektor a dan b saling tagak lurus maka
resultan vektornya adalah :
R = a2 + b2
Contoh :
Dua buah vektor yang saling tegak lurus
Masing-masing besarnya 3 cm dan 4 cm
Hitunglah resultan kedua vektor tsb !