Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang glikosida, yaitu senyawa organik yang terdiri dari gula dan aglikon. Glikosida umumnya larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak dalam eter. Dokumen ini menjelaskan struktur, jenis, isolasi, dan fungsi dari glikosida.
Laporan ini membahas hasil praktikum tentang uji karbohidrat pada berbagai bahan yang meliputi uji Molish, Benedict, Seliwanoff, Iodine, dan karbohidrat pada buah. Tujuan praktikum adalah mengidentifikasi jenis karbohidrat yang ada pada berbagai bahan melalui serangkaian uji.
Laporan ini mengidentifikasi apakah Air Kristal itu melalui percobaan dengan menimbang dan memanaskan Kristal CuSO4.xH2O, kemudian ditetesi air. Hasilnya menunjukkan bahwa Air Kristal adalah air yang teradsorpsi di dalam zat padat setelah dipanaskan, seperti pada CuSO4 yang berubah warna menjadi biru setelah ditetesi air.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Laporan mingguan praktikum biokimia I mencakup isolasi amilum dari umbi singkong dan identifikasi karbohidrat melalui beberapa uji kualitatif. Mahasiswa memperoleh hasil isolasi amilum seberat 16,73 gram dan uji kualitatif menunjukkan perbedaan warna untuk glukosa dan fruktosa pada uji Molisch, Benedict, iodin dan Saliwanoff.
1. Dokumen ini berisi laporan praktikum hidrolisis sukrosa menggunakan uji Molisch oleh siswa SMA Negeri 1 Jember tahun 2013/2014.
2. Sukrosa dihidrolisis menggunakan HCl pekat pada suhu panas selama 30 menit untuk menghasilkan glukosa dan fruktosa.
3. Hasil hidrolisis diuji menggunakan beberapa reaksi karbohidrat yang menunjukkan keberadaan glukosa dan fruktosa.
[1] Praktikum karbohidrat bertujuan untuk melakukan uji kualitatif terhadap karbohidrat, meliputi uji Molisch, uji Fehling, hidrolisis disakarida dan polisakarida, serta uji terhadap pati dalam bahan pangan. [2] Metode yang digunakan meliputi pereaksi Molisch, Fehling, asam sulfat, iodium, dan pemanasan untuk menguji sifat karbohidrat. [3] Hasil uji memberikan informasi tentang jenis karbo
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Uji ini menguji karbohidrat dalam beberapa bahan menggunakan uji Fehling dan Iodium. Hasilnya mengelompokkan larutan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Uji Fehling menguji glukosa dan menghasilkan warna merah bata, sedangkan uji Iodium menguji karbohidrat dan menghasilkan warna hitam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian karbohidrat, termasuk definisi, rumus umum, sifat kimia seperti sifat mereduksi dan pembentukan furfural, serta jenis-jenis karbohidrat seperti monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan tinjauan teori mengenai karbohidrat, termasuk jenis-jenisnya, sifat gelatinisasi pati, dan pengaruh asam alkali terhadap gula sederhana dan glukosa. Dokumen ini juga menjelaskan metodologi praktikum untuk menguji pengaruh tersebut menggunakan berbagai bahan dan alat."
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
1. Karbohidrat, protein, dan lipid dibahas dalam dokumen tersebut. Karbohidrat dijelaskan sebagai polihidroksi aldehida atau keton yang terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2. Beberapa tes untuk mengidentifikasi karbohidrat dilakukan, yaitu Tes Benedict, Tes Molisch, Tes Seliwanoff, dan Tes Barfoed. Tes Benedict dan Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
El documento repite la información de contacto del Instituto de la Construcción y Gerencia (ICG), incluyendo su sitio web, dirección de correo electrónico y número de fax.
Dokumen tersebut membahas tentang glikosida, yaitu senyawa organik yang terdiri dari gula dan aglikon. Glikosida umumnya larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak dalam eter. Dokumen ini menjelaskan struktur, jenis, isolasi, dan fungsi dari glikosida.
Laporan ini membahas hasil praktikum tentang uji karbohidrat pada berbagai bahan yang meliputi uji Molish, Benedict, Seliwanoff, Iodine, dan karbohidrat pada buah. Tujuan praktikum adalah mengidentifikasi jenis karbohidrat yang ada pada berbagai bahan melalui serangkaian uji.
Laporan ini mengidentifikasi apakah Air Kristal itu melalui percobaan dengan menimbang dan memanaskan Kristal CuSO4.xH2O, kemudian ditetesi air. Hasilnya menunjukkan bahwa Air Kristal adalah air yang teradsorpsi di dalam zat padat setelah dipanaskan, seperti pada CuSO4 yang berubah warna menjadi biru setelah ditetesi air.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Laporan mingguan praktikum biokimia I mencakup isolasi amilum dari umbi singkong dan identifikasi karbohidrat melalui beberapa uji kualitatif. Mahasiswa memperoleh hasil isolasi amilum seberat 16,73 gram dan uji kualitatif menunjukkan perbedaan warna untuk glukosa dan fruktosa pada uji Molisch, Benedict, iodin dan Saliwanoff.
1. Dokumen ini berisi laporan praktikum hidrolisis sukrosa menggunakan uji Molisch oleh siswa SMA Negeri 1 Jember tahun 2013/2014.
2. Sukrosa dihidrolisis menggunakan HCl pekat pada suhu panas selama 30 menit untuk menghasilkan glukosa dan fruktosa.
3. Hasil hidrolisis diuji menggunakan beberapa reaksi karbohidrat yang menunjukkan keberadaan glukosa dan fruktosa.
[1] Praktikum karbohidrat bertujuan untuk melakukan uji kualitatif terhadap karbohidrat, meliputi uji Molisch, uji Fehling, hidrolisis disakarida dan polisakarida, serta uji terhadap pati dalam bahan pangan. [2] Metode yang digunakan meliputi pereaksi Molisch, Fehling, asam sulfat, iodium, dan pemanasan untuk menguji sifat karbohidrat. [3] Hasil uji memberikan informasi tentang jenis karbo
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Uji ini menguji karbohidrat dalam beberapa bahan menggunakan uji Fehling dan Iodium. Hasilnya mengelompokkan larutan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Uji Fehling menguji glukosa dan menghasilkan warna merah bata, sedangkan uji Iodium menguji karbohidrat dan menghasilkan warna hitam.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian karbohidrat, termasuk definisi, rumus umum, sifat kimia seperti sifat mereduksi dan pembentukan furfural, serta jenis-jenis karbohidrat seperti monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan tinjauan teori mengenai karbohidrat, termasuk jenis-jenisnya, sifat gelatinisasi pati, dan pengaruh asam alkali terhadap gula sederhana dan glukosa. Dokumen ini juga menjelaskan metodologi praktikum untuk menguji pengaruh tersebut menggunakan berbagai bahan dan alat."
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
1. Karbohidrat, protein, dan lipid dibahas dalam dokumen tersebut. Karbohidrat dijelaskan sebagai polihidroksi aldehida atau keton yang terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
2. Beberapa tes untuk mengidentifikasi karbohidrat dilakukan, yaitu Tes Benedict, Tes Molisch, Tes Seliwanoff, dan Tes Barfoed. Tes Benedict dan Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dan
El documento repite la información de contacto del Instituto de la Construcción y Gerencia (ICG), incluyendo su sitio web, dirección de correo electrónico y número de fax.
Attribution theory deals with how people make causal explanations for events. It examines what information people use to form causal judgments. Attribution theory seeks to explain cognitive processes like perception, memory, reasoning, and judgment. Specifically, it concerns how people attribute causes to their own and others' behaviors. Attribution theory originated with Fritz Heider, who identified internal characteristics and external factors as the two categories for explaining events. Later, Julian Rotter examined perceptions of control over events, and Bernard Weiner described how attributions influence motivation and learning behaviors. Understanding attribution theory can help improve learning by changing attributions that hinder motivation.
El documento contiene preguntas sobre fechas históricas importantes de México como la Batalla de Puebla el 5 de mayo de 1862, el inicio de la Revolución Mexicana el 20 de noviembre de 1810 y la consumación de la independencia el 27 de septiembre de 1821. También incluye preguntas sobre la fecha del descubrimiento de América el 12 de octubre de 1492 y los cinco continentes - África, Asia, Oceanía, Europa y América. Por último, menciona que los Niños Héroes fueron
Rasulullah S.A.W lahir di Mekkah dan dibesarkan oleh kakek dan neneknya setelah ibunya meninggal dunia saat melahirkan, kemudian ia dikenal sebagai orang yang jujur dan dipercaya oleh masyarakat Mekkah.
How to Cook Bacon in a Conventional Oven is a course designed for IX536 at Kaplan University. It targets the novice adult learner cook providing step-by-step instructions for this cooking procedure including equipment and ingredients information for cooking crispy bacon.
The document discusses designing effective tutorials for games. It recommends picking multiple tutorial goals that teach mechanics while exciting and respecting the player. The author provides ingredients for tutorials, including telling the player what to do, giving them space to learn without interference, making goals into puzzles, and using scaffolding hints. Playtesting is emphasized to achieve tutorials that excite, teach, respect and comfort players.
Attribution theory deals with how people make causal explanations for events. It examines what information people use to form causal judgments. Attribution theory seeks to explain cognitive processes like perception, memory, reasoning, and judgment. Specifically, it concerns how people attribute causes to their own and others' behaviors. Attribution theory originated with Fritz Heider, who identified internal characteristics and external factors as the two categories for explaining events. Later, Julian Rotter examined perceptions of control over events, and Bernard Weiner described how attributions influence motivation and learning behaviors. Understanding attribution theory can help improve learning by changing attributions that hinder motivation.
Laporan praktikum biokimia pangan mengenai uji Barfoed untuk mendeteksi gula monosakarida pereduksi pada beberapa sampel bahan pangan. Uji ini menggunakan larutan Barfoed yang bereaksi dengan gula pereduksi dan menghasilkan endapan berwarna merah bata. Hasilnya menunjukkan morita selai kacang, roma malkist, dan dedak mengandung gula monosakarida pereduksi.
Laporan praktikum ini melakukan tes kualifikasi karbohidrat menggunakan berbagai metode seperti uji Molisch, uji Benedict, dan uji Barfoed. Uji-uji tersebut dilakukan untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam sampel secara kualitatif dengan melihat perubahan warna hasil reaksi.
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton yang dapat dihidrolisis menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Berbagai uji seperti Molisch, Benedict, Barfoed, Selliwanof, dan fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat melalui sifat kimiawi dan reaktifitasnya.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_Benedict
Larutan Benedict
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Uji Benedict dengan Berbagai Konsentrasi Gula
Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Rossiter Benedict.[1] Larutan
Benedict digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel.[2] Prinsip
pengujiannya sama dengan uji menggunakan larutan Fehling.[3] Gula pereduksi yang dapat diuji
berupa monosakarida, disakarida kecuali sukrosa.[2] Larutan Benedict akan menguji keberadaan
gugus aldehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa.[2] Larutan Benedict mengandung sodium
sitrat, natrium karbonat anhidrat, dan tembaga sulfit.7H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan
dalam air.[2] Terdapat perbedaan dengan larutan Fehling yang berkerja pada basa kuat karena
mengandung kalium hidroksida, sedangkan dalam larutan Benedict hanya terdpat natrium
karbonat sehingga tidak terlalu basa.[3] Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah
terbentukan endapan berwarna merah bata yang tidak larut.[2] Endapan merah bata diakibatkan
reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I).[3] Uji gula reduksi
menggunakan larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar
0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk sampel urin dan darah.[3]
Referensi
1. ^ (Inggris) Benedict SR. 1909. A reagent for the detection of reducing sugars. J Biol Chem 5(6):
485–487.
2. ^ a b c d e (Inggris) Chawla R. 2003. Practical Clinical Biochemistry: Methods and Interpretations.
New Delhi: Jaypee Brother Medical Pub.
3. ^ a b c d (Inggris) Nigam A, Ayyagari A. 2007. Lab Manual in Biochemistry, Immunology, and
Biotechnology. New Delhi: West Patel Nagar.
Wahyu Riyadi
2. Tuesday, October 20, 2009
Uji Benedict, Uji Gula Pereduksi (Kualitatif)
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula
pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan
maltosa.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika, Stanley Rossiter Benedict (17
Maret 1884-21 Desember 1936). Benedict lahir di Cincinnati dan studi di University of
Cincinnati. Setahun kemudian dia pergi ke Yale University untuk mendalami Physiology dan
metabolisme di Department of Physiological Chemistry.
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus
aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun
karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa
dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.
Satu liter pereaksi Benedict dapat dibuat dengan menimbang sebanyak 100 gram sodium carbonate
anhydrous, 173 gram sodium citrate, dan 17.3 gram copper (II) sulphate pentahydrate, kemudian
dilarutkan dengan akuadest sebanyak 1 liter.
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample makanan
dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam waterbath selamaa
4-10 menit. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau,
kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi).
Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa mengandung dua monosakrida
(fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak
mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi.
Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang mengandung
glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui mengandung gula
pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat
dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.
BENEDICT ( Renne)
http://rennedisini.wordpress.com/2013/01/21/uji-kandungan-glukosa-menggunakan-benedict/
3. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula
pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan
maltosa.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika, Stanley Rossiter Benedict (17
Maret 1884-21 Desember 1936). Benedict lahir di Cincinnati dan studi di University of
Cincinnati. Setahun kemudian dia pergi ke Yale University untuk mendalami Physiolo gy dan
metabolisme di Department of Physiological Chemistry.
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample
makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam
waterbath selamaa 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa
adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa
tinggi).