Dokumen tersebut membahas tentang Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah. BMT bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya khususnya golongan berpenghasilan rendah dengan menghimpun dan menyalurkan dana secara berbagi hasil. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah, struktur organisasi, produk pembiayaan, dan operasional BMT.
Paparan ini merupakan ringkasan sebagian e-book Tata Cara Pendirian BMT yang dibuat oleh Tim Prof DR Ir M Amin Aziz, PKES Publishing, tahun 2008. Slidesnya menggunakan beberapa foto dan clipart yang diambil dari internet, mungkin ada yang tidak milik publik tapi saya pakai tanpa izin atau tidak saya kutip sumbernya satu per satu. Jika ada, mohon maaf dan mohon dapat beritahu kami untuk diluruskan.
Bagi yg memerlukan, silakan gunakan paparan ini, Insya Allah demi kemaslahatan ummat akan menjadi amal bagi kita bersama.
Paparan ini merupakan ringkasan sebagian e-book Tata Cara Pendirian BMT yang dibuat oleh Tim Prof DR Ir M Amin Aziz, PKES Publishing, tahun 2008. Slidesnya menggunakan beberapa foto dan clipart yang diambil dari internet, mungkin ada yang tidak milik publik tapi saya pakai tanpa izin atau tidak saya kutip sumbernya satu per satu. Jika ada, mohon maaf dan mohon dapat beritahu kami untuk diluruskan.
Bagi yg memerlukan, silakan gunakan paparan ini, Insya Allah demi kemaslahatan ummat akan menjadi amal bagi kita bersama.
menjelaskan tentang: Koperasi syariah, Tujuan koperasi syariah, usaha-usaha koperasi syariah, pengertian BMT, badan hukum BMT, penghimpunan dana BMT, Penggunaan dana BMT, prinsip-prinsip BMT dan sebagainya.
Program MAPAN (Mandiri Terdepan) dilakukan melalui dukungan modal kerja dan pembinaan spiritual bagi pelaku ekonomi lemah (kaum dhu'afa), merupakan program yang digulirkan dalam upaya membantu mengangkat ekonomi lemah, Hingga menjadi alternatif dan solusi mengatasi masalah para pedagang kecil khususnya di pasar-pasar tradisional.
2. ANGGOTA KELOMPOK
Ira Ayu K.W. 128554002
Siti Risfatul M. 128554004
Nur Istiqomah 128554029
Agista Nugraheny 128554038
3. PENGERTIAN BMT
Damai dan
kesejahteraan
sistem ekonomi yang
salam yaitu
keselamatan
(berintikan keadilan)
Mengangkat derajat dan
martabat serta membela
kepentingan kaum fakir miskin,
Lembaga keuangan mikro yang
dioperasikan dengan prinsip bagi hasil
(syari’ah)
11. Sejarah BMT di Indonesia
1984
mahasiswa ITB di
Masjid Salman yang
mencoba
menggulirkan
lembaga pembiayaan
berdasarkan syari’ah
bagi usaha kecil
PINBUK
Berdayakan oleh
ICMI sebagai sebuah
gerakan yang secara
operasional
ditindaklanjuti oleh
Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil
BMT Center
Anggotanya ada
sekitar 138 unit
dengan 348 kantor
cabang (niriah.com).
Itu baru yang
menginduk atau
menjadi anggota
BMT Center, padahal
yang tidak menjadi
anggota, sangat jauh
lebih banyak.
12. Bagan Alir Pendirian BMT
Ide Awal Pelatihan
Magang Tim Kecil
Cari Modal
Dukungan
Pendampingan
Sarana Pengurus
Prasarana
Urus BH
Siap Operasi
13. Struktur BMT
Dewan Syariah
Pembina
Manajemen
Musyawarah Anggota
Pemegang Simpanan Pokok
Manager
Maal Tanwil
Kasir Pembukuan
Pemasaran
Anggota
14. BMT harus mempunyai ciri:
1. Pengurus, pengelola dan para
anggota harus benar-benar memiliki
sikap amanah dan saling percaya
dan mempercayai. Di samping
kegiatan usaha bisnis juga
melakukan kegiatan syiar
keagamaan dalam rangka
pembinaan kualitas keberagamaan
anggota.
2. Semua transaksi yang dilakukan
harus berprinsip syariah dan jauh
dari unsur riba.
15. 3. Pengurus dan anggota perlu melakukan kegiatan
pembelajaran, agar dapat tetap eksis di dalam
kompetisi dengan usaha keuangan mikro yang
lain dan menghadapi persaingan global.
4. BMT harus mudah didirikan, tidak berbelit-belit,
luwes tetapi tetap menjaga profesionalitas dan
kemandirian
16.
17. PERSAMAAN
1. Tujuan yang terkandung adalah sama-sama berusaha
untuk mensejahterakan anggota pada khususnya &
masyarakat pada umumnya terutama bagi golongan
masyarakat kecil dalam rangka mengentaskan
kemiskinan bagi perbaikan ekonomi rakyat.
2. Sistem kerja BMT dan koperasi sama, masing-masing
menggunakan instrumen berupa
tabungan/iuran anggota ketika awal masuk sebagai
anggota yg dinamakan sebagai tabungan/iuran pokok,
tabungan/iuran wajib setiap bulan dan iuran sukarela
by Imr@n
19. PERBEDAAN
1. Akad yang dilakukan BMT
memiliki konsekuensi dunia akhirat.
2. Dalam struktur organisasi BMT
ada Dewan Pengawas Syari’ah
3. Produk dan usaha yang
dijalankan tidak lepas dari saringan
syari’ah
4. Tidak dikenal istilah bunga, yang
ada infaq dan bagi hasil.
20. • Aspek Pembiayaan
Koperasi konvensional memberikan bunga pada
setiap nasabah sebagai keuntungan koperasi.
Sedangkan pada koperasi syariah, bagi hasil
adalah cara yang diambil untuk melayani para
nasabahnya
• Aspek Pengawasan
Aspek pengawasan yang diterapkan pada
koperasi konvensional adalah pengawasan
kinerja, ini berarti koperasi hanya diawasi
kinerja para pengurus dalam mengelola
koperasi. Berbeda dengan koperasi syariah,
selain diawasi pada pengawasan kinerjanya,
tetapi juga pengawasan syariah
21. • Aspek Penyaluran produk
Koperasi konvensional tidak tahu menahu
apakah uang ( barang ) yang digunakan para
nasabah untuk melakukan usaha mengalami
rugi atau tidak, berbeda di koperasi syariah,
koperasi ini tidak mengkreditkan barang-barangnya,
melainkan menjualnya secara
tunai maka transaksi jual beli atau yang
dikenal dengan murabahah terjadi pada
koperasi syariah, uang / baramg yang
dipinjamkan kepada para nasabahpun tidak
dikenakan bunga, melainkan bagi hasil,
22. • Aspek Fungsi sebagai lembaga zakat
Koperasi konvesional tidak menjadikan
usahanya sebagai penerima dan
penyalur zakat, sedangkan koperasi
syariah, zakat dianjurkan bagi para
nasabahnya, karena koperasi ini juga
berfungsi sebagai institusi Ziswaf .
23. Operasional BMT
BMT mengunakan sistem bagi hasil
dengan pembiayan pola keuntungan
maupun kerugian
antara BMT dengan anggota
penyimpan
berdasarkan perhitungan yang
disepakati bersama.
24. BMT biasanya berada di lingkungan
masjid, pondok, pasar, dll.
Dan yang membiayai adalah para
dermawan (aghniya),
pemuka agama, pengurus majlis
taklim, dll.
Peran dari sekelompok tersebut
adalah
memberikan bantuan atau
sumbangan berupa
pemikiran pembiayaan modal,
gedung, dll.
25. STUDY PINBUK 1998
Kekuatan BMT : Kelemahan BMT :
•Mandiri dan
• Skala usaha kecil
mengakar di tengah
• Permodalan
masyarakat
terbatas
•Bentuk organisasi
• SDM lemah
nya sederhana
•Sistem dan
• Sistem dan
prosedur yang
pembiayaan
belum baku
prosedur mudah
•Memiliki jangkauan
• Bantuan dalam
inkubasi bisnis
pelayanan kepada
pengusaha mikro
26. Pola Tabugan dan Pembiayaan
Tabungan persiapan qurban
Tabungan pendidikan
Tabungan persiapan nikah
Tabungan haji/umroh
Simpanan
berjangka/deposito
Simpanan sukarela
Simpanan aqiqoh
dll
Pola pembiayaan
terdiri dari bagi
hasil dan jual
beli dengan
mark up
(tambahan atas
modal) serta
pembiayaan non
profit.
27. Terdapat dua jenis pembiayaan, yakni
bagi hasil dan tambahan atas modal.
Bagi Hasil :
-Musyarakah
-Mudharabah
-Murabahah
-Muzaraah
-Musaaqot
Tambahan atas
modal:
-Bai Bitsaman Ajil
(BBA)
-Bai As Salam
-Al Istishna
-Ijarah
-Bai Ut Takjiri
-Musyaraqah
mutanaqisah
28. Pembiayaan Non Profit
• Sistem ini disebut juga pembiayaan
kebajikan.
• Sistem ini lebih bersifat sosial dan tidak
profit oriented.
• Pembiayaan ini sering dikenal dengan Qard
• Bertujuan untuk kegiatan produktif yang
secara aplikatif peminjam dana hanya perlu
mengembalikan modal yang dipinjam dari
BMT apabila sudah jatuh tempo, yang tentu
dengan beberapa criteria UMK yang harus
dipenuhi.