Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaaliesensei
Freight Forwarding adalah perusahaan yang memiliki usaha dalam bidang pengangkutan barang secara keseluruhan, freight forwarding juga dapat berfungsi sebagai EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), Pelayaran, Jasa kepabeanan ,bahkan dapat juga berfungsi sebagai pengiriman door to door.
The right freight forwarding agent is an important member of your international team. Here is a list of roles that reliable freight forwarders undertake to ensure your international success.
Materi ini merupakan materi yang diberikan oleh Ir. Elisa Kusrini MT, CPIM
adapun maksud saya menyimpan materi ini pada slide untuk memudahkan saya dalam mengakses materi ini dimanapun saya berada
ISTILAH ISTILAH IMPORT BARANG JIKA MENGGUNAKAN JASA FORWARDERxingliecargo
Istilah istilah import export jika menggunakan jasa forwarder door to door service. Artikel ini berguna untuk orang awam dalam import barang. www.xingliecargo.com
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaaliesensei
Freight Forwarding adalah perusahaan yang memiliki usaha dalam bidang pengangkutan barang secara keseluruhan, freight forwarding juga dapat berfungsi sebagai EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), Pelayaran, Jasa kepabeanan ,bahkan dapat juga berfungsi sebagai pengiriman door to door.
The right freight forwarding agent is an important member of your international team. Here is a list of roles that reliable freight forwarders undertake to ensure your international success.
Materi ini merupakan materi yang diberikan oleh Ir. Elisa Kusrini MT, CPIM
adapun maksud saya menyimpan materi ini pada slide untuk memudahkan saya dalam mengakses materi ini dimanapun saya berada
ISTILAH ISTILAH IMPORT BARANG JIKA MENGGUNAKAN JASA FORWARDERxingliecargo
Istilah istilah import export jika menggunakan jasa forwarder door to door service. Artikel ini berguna untuk orang awam dalam import barang. www.xingliecargo.com
Istilah Dalam Export Import– Yakin kamu adalah seorang expert dalam dunia trading dan ekspor- impor? Seberapa jauhkah pengetahuan sobat mister exportir tentang perdagangan internasional dan istilah-istilah yang terdapat didalamnya? Baiklah, sekarang saatnya tim Mister Exportir berbagi pengetahuan seputar dunia kargo atau perdagangan ekspor-impor.
www.cargomurah.id
www.dimensilogistic.co.id
Pengertian Kargo, Jenis dan Syaratnya (Pembahasan Lengkap) – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Cargo. Yang meliputi pengertian, jenis-jenis dan syarat penerimaan cargo dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami.
www.cargomurah.id
www.dimensilogistic.co.id
Similar to TUGAS PPT SHIPPING M. LAZUARDI.pptx (20)
2. A. Moda Trasportasi Dalam Ekspor Impor
Dalam mengirimkan atau mengapalkan barang ekspor impor kitabisa
menggunakan beberapa alternatif moda transportasi yang bisa dipakai.
Untuk pemilihan moda transportasi tersebut biasanya disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik barang ekspor impor yang akan kita kapalkan.
Berikut beberapa jenis moda trasnportasi yang bisa digunakan untuk
pengiriman barang ekspor impor :
1. Darat (truck & kereta api / railway)
2. Udara (pesawat udara / air cargo)
3. Laut (kapal laut / sea cargo)
4. Pipeline (pipa)
5. Cable Line
3. B. Carrier
1. Carrier dalam ekspor impor
yang dimaksud carrier di dalam ekspor impor adalah sarana pengangkut
utama yang melayani angkutan door to door ataupun port to port.
jenisnya antara lain :
a. Shiping Lines
jasa angkutan cargo yang menggunakan kapal laut, melayani port to
port service. Biasanya untuk barang dengan kualitas banyak.
b. Air Lines
jasa angkutan cargo yang menggunakan pesawat udara, biasanya
angkutan udara digunakan untuk barang yang perlu segera tiba di tempat
tujuan dan quantitynya relative kecil dibandingkan dengan angkutan laut
4. c. Freight Forwader
jasa pengurusan transportasi yang bertugas mengurus semua kegiatan
yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang
melalui trasportasi darat, laut dan udara dengan pengiriman barang-
barang tersebut sampai dengan diterimanya oleh yang berhak menerima
(door to door service)
d. Courier Service
jasa angkutan barang yang melayani barang dengan quantity yang relative
sedikit/kecil. Contoh : pengiriman dokumen (door to door service)
5. 2. Pemilihan carrier
bagi eksportir atau importir perlu mempertimbangkan beberapa hal dalam
memilih carrier, antara lain :
a. jadwal yang tetap
b. kecepatan pengangkutan
c. biaya traasportasi
d. kepercayaan terhadap pelayanan
e. status perusahaan pelayanan
f. penunjukan oleh pembeli
g. Dll
6. C. Air Freight
Pengangkutan cargo dengan Air Freifht adalah cara pengangkutan muatan
atau cargo ekspor atau impor dengan menggunakan moda pesawat udara,
baik pesawat yang khusus untuk mengangkut cargo maupun pesawat
penumpang.
7. • .Shipper (pengirim barangatau biasanya eksportir) berkoordinasi dengan freight
forwarder untuk menentukan schedule pengiriman barang, kemudian freight
forwarder mengecek ketersediaan space dan schedule penerbangan ke airlines.
Setelah di dapat schedule penerbangan yang cocok maka eksportir mengirim
dokumenshipping instruction (SI) ke freight forwarder dan kemudian freight
forwarder melakukan booking space pesawat ke airlinesb.
• Freight forwarder melakukan pick up barang yang akan dikirimkan ke tempat
eksportir menggunakan moda small truckkemudian membawa barang tersebut
kegudang di bandara(airport).
• Setelah barang sampai di gudang airport, petugas gudang atau perwakilan
airlines melakukan pencatatan, penimbangan, pengukuran, repacking, dan
pemberian label pada barang ataucargo yang akan dikirimkan
8. • Eksportir atau freight forwarder (atau PPJK) atas kuasa dari eksportir melakukan
prosescustomsclearance baik melalui media elektronik (online) maupun secara manual (pada
saat e-book ini ditulis belum semua kota di Indonesia bisa melakukan customs clearance
secara online)
• Petugas gudang atau ground handling bandara memuat cargo ke dalam pesawat
• Setelah semua cargo selesai dimuat (on board) maka pesawat akanberangkat (take off) menuju
ke port of destination.
• Setelah cargo berangkat, maka pihak airlines akan menerbitkan shipping document untuk
angkutan udara yaituAir Way Bill(AWB). Dokumen AWB tersebut biasanya akan diserahkan ke
Eksportir atau diwakilkan melalui freight forwarder untuk kemudian dikirimkan ke importir atau
agent freight forwarder di negara tujuan. Dokumen AWB ini sangat penting karena akan
digunakan oleh importir untuk proses customs clearance di negaranya dan pengambilan barang
di airport.
• Setelah pesawat tiba dan barang telah sampai di port of destination maka barang akan di
unloading dari pesawat oleh petugas ground handling atau petugas gudang bandara. Setelah
itu importir atau dikuasakan oleh freight forwarder melakukan proses customs clearance dan
merelease cargo dari airport, dan kemudian barang dibawa menggunakan truck dan dibawa ke
tempat importir.
9. Jenis -Jenis Kargo Yang Bisa Diangkut Menggunakan Pesawat Udara
1. General cargo
2. Special cargo
Contoh barang –barang yang termasuk special cargo adalah sbb :
Live animal(Binatang Hidup)
Human remain (jenazah)
Barang yang mudah rusak(perishable goods)
Barang berharga(valuable goods)
Strongly smelling goods(Barang yg berbau menyengat)
Wet cargo(Barang -barang cair)
Live plants(Tanaman hidup)
Dangerous goods(Barang –barang berbahaya)
10. Kontainer Air Cargo
ika menggunakan container pada saat pengangkutannya berikut contoh atau
jenis -jenis container yang bisa digunakan :
11. D. Sea Freight
Sea cargo atau sering disebut juga dengan sea freight merupakan cara
pengangkutan muatan atau cargo ekspor -impor dengan menggunakan moda
angkutan kapal laut. Pada praktek di lapangan pengangkutan via kapal laut bisa
menggunakan peti kemas (container) atau tanpa peti kemas.
• Schedulingand Booking Space
Sama seperti shipment air freight, pada shipment sea freight kita juga harus
melakukan scheduling sebelum melakukan shipment. Makna dari scheduling
sendiri adalah penyesuaian antara kesiapan barang yangakan dikapalkan dengan
jadwal keberangkatan kapal. Untuk melakukan hal tersebut kita bisa meminta
informasi jadwal dan rute kapal melalui freight forwarder atau shipping lines
(carrier)baik secara manual (via telephone atau email) maupun langsung secara
online di website resmi milik carrier.
12. • Operasional ShippingMenggunakan Container (Containerize)
1.Metode FCL dan LCLDalam pengapalanbarangmenggunakancontainer kita
mengenal dua pola dalam operasionalnya yaitu:
a. Full Container Load (FCL)
b. Less Than Container Load (LCL)
13. a.Shipper (biasanya eksportir) berkoordinasi dengan carrier (freight forwarder atau shipping
lines) untuk menentukan schedule kapal, booking space, dan tanggal stuffing (pemuatan
barang ke dalam container)
b.Setelah eksportir melakukan booking atau mengirimkan shipping instruction maka
shipping lines akan mengeluarkan dokumen Delivery Order (DO) yang berfungsi untuk
mengambil container kosong ke depo container yang ditentukan oleh shipping lines.
14. c.Eksportir atau freight forwarder yang telah diberi kuasa oleh eksportir mengambil container kosong
menggunakan truck trailer ke depo tempat penyimpanan container kosong (empty container yard).
d.Container kosong tersebut kemudian dibawa ke tempat eksportir (biasanya di gudang atau pabrik)
untuk dilakukan proses stuffing. Setelah stuffing selesai kemudian eksportir menyegel container tersebut
menggunakan seal yang telah diberikan oleh shipping lines sebelumnya.
e.Biasanya bersamaan dengan proses stuffing, eksportir atau freight forwarder yang diberi kuasa
melakukan proses customs clearance ke customs (bea cukai) dengan cara membuat dokumen
pelaporan (pemberitahuan) ekspor (di Indonesia disebut dengan PEB atau Pemberitahuan Ekspor
Barang).
f.Setelah stuffing selesai dan pihak customs sudah memberikan ijin untuk pengapalan barang tersebut
maka kemudian container tersebut dibawa oleh eksportir atau freight forwarder menuju ke sea port atau
tempat kapal bersandar yang telah di booking sebelumnya.
g.Pihak operator pelabuhan menurunkancontainer dari truck untuk kemudian disimpan sementara di
container yard area yang biasanya berada di samping kapal, sambil menunggu giliran untuk di muat ke
atas kapal.
h.Setelah container di muat ke atas kapal dan kemudian kapal berangkat menuju pelabuhantujuan
(destination port), maka pihak carrier selanjutnya akan mengeluarkan dokumen pengapalan yang
disebut dengan Bill of Lading (BL).
15. i.Dokumen BL tersebut kemudian biasanya diserahkan oleh carrier kepada shipper atau eksportir,
dan kemudian dikirimkan keimportir melalui jasa courier.
j.Setelah kapal sampai di port negara tujuan maka kantor perwakilan (agent) freight forwarder atau
shipping lines akan memberitahukan kedatangan kapal atau container tersebut kepada importir
(consignee).
k.Setelah itu consignee atau freight forwarder yang diberi kuasa melakukan proses customs
clearance ke otoritas customs setempat dan menyerahkan dokumen Bill of Lading ke kantor
perwakilan shipping lines. BL disini berfungsi sebagai tanda kepemilikan barang yang dikapalkan
tersebut. Kemudian perwakilan shipping lines akan menukar BL tersebut dengan dokumen Delivery
Order (DO) yang berfungsi untuk mengambil barang di port.
l.Setelah mendapatkan ijin dari otoritas customs setempat untuk mengeluarkan barang dari port dan
ijin dari shipping lines (dengan dokumen DO) maka consignee akan mengeluarkan atau menarik
container yang berisi barang import tersebut menggunakan truck trailer dan kemudian dibawa ke
tempat importir (biasanya ke gudang atau pabrik)
16. a.Shipper (biasanya eksportir) berkoordinasi dengan freight forwarder untuk menentukan schedule kapal,
booking space, tanggal pick up barang, dan tanggal stuffing (pemuatan barang ke dalam container di
tempat yang disediakan freight forwarder)
b.Setelah eksportir melakukan booking atau mengirimkan shipping instruction maka freight forwarder
akan melakukan pick up barang ke tempat yang ditentukan oleh eksportir menggunakan mobil mini truck
atau mobil box (biasanya di gudang atau pabrik). Kemudian barang tersebut akan dibawa oleh freight
forwarder ke tempta yang digunakan untuk melakukan konsolidasi barang atau penggabungan barang ke
dalam container dengan barang milik orang atau perusahaan lain. Tempat tersebut biasanya di
warehouse (gudang) yang berada di port area dan gudang tersebut biasanya dinamakan dengan CFS
(Cargo Freight Station).
17. c.Freight forwarder yang bertugas melakukan konsolodasi barang tersebut mulai melakukan pemuatan
(stuffing) barang –barang tersebut ke dalam container.Kemudian container yang telah terisi tersebut
akan disegel menggunakan seal dari perusahaan shipping lines (pemilik container).
d.Setelah selesai melakukan pemuatan (atau bisa juga bersamaan dengan saat pemuatan) freight
forwarder akan melakukan proses customs clearance ke customs (bea cukai) dengan cara membuat
dokumen pelaporan (pemberitahuan) ekspor (di Indonesia disebut dengan PEB atau Pemberitahuan
Ekspor Barang).
e.Setelah stuffing selesai dan pihak customs sudah memberikan ijin untuk pengapalan barang tersebut
maka freight forwarder akan membawa container dari CFS menuju ke container yard area yang
biasanya berlokasi di samping kapal menggunakan truck trailler.
f.Pihak operator pelabuhan menurunkan container dari truck trailer untuk kemudian disimpan sementara
di container yard, sambil menunggu giliran untuk di muat ke atas kapal.
g.Setelah container di muat ke atas kapal dan kemudian kapal berangkat menuju pelabuhan tujuan
(destination port), maka pihak shipping linesselanjutnya akan mengeluarkan dokumen pengapalanyang
disebut dengan Bill of Lading (BL).
h.Dokumen BL tersebut kemudian biasanya diserahkan oleh shipping lineskepada freight forwarder dan
selanjutnya akan diserahkan kepadaeksportir. Setelah itukemudian BL dikirimkan ke importir melalui
jasa courier.
18. i.Setelah kapal sampai di port negara tujuan maka kantor perwakilan (agent) freight forwarder akan
memberitahukankedatangan kapal atau barang -barangtersebut kepada masing -masing importir
(consignee).
j.Jika shipment kita menggunakan pola LCL setelah container tiba di port tujuan maka akan langsung
dibawa oleh perwakilan (agent) dari freight forwarder ke warehouse atau CFS yang biasanya masih
berada di dalam port area.
k.Setelah container tiba di CFS maka petugas gudang disana (dengan pengawasan dari petugas freight
forwarder) langsung melakukan pembongkaran barang dari dalam container tersebut untuk dimasukkan
ke dalam warehouse. Proses pembongkaran ini biasanya disebut dengan stripping.
l.Biasanya barang disimpan di dalam CFS untuk sementara waktu sambal menunggu proses customs
clearance yang dilakukan oleh freight forwarder atau consignee.
m.Setelah mendapatkan ijin dari otoritas customs setempat untuk mengeluarkan barang dari warehouse
atau CFS maka consignee atau freight forwarder akan mengeluarkan barang LCL tersebut
menggunakan small truck atau mobil box dan membawanya ke tempat consignee atau importir
(biasanya ke gudang atau pabrikimportir)
19. Jenis -Jenis Container
a.General Container (Dry Container)
Container ini digunakan jika barang yang kita kapalkan tidak memerlukan handling atau perlakuan
khusus, biasanya untuk barang -barang “general goods” seperti pakaian, spare parts mesin, dll.
b.Special Purpose Container
Yang dimaksud special purpose container disini adalah container –container yang di desain khusus dan
digunakan untuk barang –barang yang memerlukan perlakuan atau handling secara khusus dan
biasanya barang –barang tersebut tidak bisa dimuat menggunakan dry container, misalnya memerlukan
pengaturan suhu khusus, dll.
Berikut beberapa jenis container yang termasuk special purpose tersebut :
• Open Top ContainerContainer open top biasanya digunakan untuk barang –barang yang pada saat
stuffing tidak bisa dimuat lewat pintu utama container. Contoh : pohon hidup
• Collapsible Flat rack ContainerFlat rack container seperti pada gambar biasanya digunakan untuk
mengangkut barang –barang yang over dimension (over length atau over height) agar lebih mudah
pada saat bongkar muat. Contoh : Mesin-mesin produksi, alat berat,dll.
• Tank ContainerContainer jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut komoditi berbahan dasar
gas atau cairan. Contoh : Bahan –bahan kimia cair.
• Reefer Container Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkutbarang -barang atau
komoditi yang memerlukan pengaturan suhu secara khusus pada saat pengapalannya. Contoh :
Daging, ikan, etc. Karena container ini menggunakan refrigerator maka sepanjang perjalanan
memerlukan sumber listrik, untuk itu biasanya dilengkapi dengan genset khusus sebagai sumber
listrik
20. • Bulk Container Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang –barang curah
(tanpa pengemas). Contoh : Tepung, batubara, etc.
• Hanging ContainerContainer jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang -barang yang
memerlukan penggantung pada saat pengapalannya. Contoh : Pakaian yang digantung, etc
• Open Side ContainerContainer jenis ini biasanya digunakan bagi kitayang memerlukan kecepatan
dan kepraktisan pada saat bongkar muat karena pada saat bongkar muat tidak hanya
menggunakan satu pintu tapi bisa menggunakan pintu pada sisi kanan dan kiri container.
21. Berikut rangkuman pengelompokan jenis –jenis container berdasarkan barang atau komoditi yang
dimuatnya :
Container Seal& Container Number
pada setiap shipment lazimnya container disertai segel atau seal yang diletakkan pada pengunci
pintu container dan berfungsi sebagai pengamanfisik pintu container dan pengaman identitas
shipment karena pada setiap seal akan tertera nomorseal dan nomortersebut juga tercantum dalam
dokumen pengapalan (Bill of Lading).
22. Ukuran dan Spesifikasi Container
container juga memiliki berbagai ukuran. Penentuan size container yang akan dipakai biasanya
tergantung quantity barang yang akan kita kapalkan. Berikut spek teknis daricontainer –container
yangbiasa digunakan dalam pengapalan barang ekspor impor.
23. Shipment Tanpa Menggunakan Container (Non Container)
selain menggunakan container, pada saat pengapalan
barang ekspor impor bisa juga tanpa menggunakan
container. Untuk pola pengapalan tersebut biasanya
disebut dengan pola non container shipment, jadi barang
–barang yang akan dikapalkan langsung diletakkan di
dalam ruangan kapal (palka) yang tersedia.
Contoh: Alat -alat berat atau konstruksi bangunan, pupuk,
batubara, etc.