Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Program pengabdian masyarakat berbasis produk ini bertujuan untuk meningkatkan mutu produk garam petani di Desa Layeun, Aceh Besar melalui perbaikan proses produksi dan pemasaran; (2) Metode yang digunakan adalah diskusi untuk mengidentifikasi produk, peralatan produksi, kapasitas mesin, perencanaan, dan pendampingan operasional; (3) Hasilnya adalah
1. i
PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING PRODUK
GARAM RAKYAT DESA LAYEUN KABUPATEN ACEH BESAR
Tim Pengusul
Dr. Binawati Ginting. S.Si., M.Si / NIP. 1972091999032002
Elly Sufriadi, S.Si., MSi./ NIP. 197103302000121001
Dr. Hesti Meilina, ST., M.Si., / NIP. 197605052003122001
Dibiayai Oleh:
Universitas Syiah Kuala
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan
Pelaksanaan Penelitian Lektor Tahun Anggaran 2021
Nomor: 4/UN11.2.1 /PN.01.01 /PNBP/2021
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
OKTOBER 2021
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERBASIS PRODUK
2. ii
HALAMAN PENGESAHAN USULAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERBASIS PRODUK
Judul Pengabdian : Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing
Produk Garam Rakyat Desa Layeun Kabupaten
Aceh Besar
Ketua Pengabdi
a. Nama Lengkap : Dr. Binawati Ginting, S.Si, M.Si
b. NIP : 1972091999032002
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Progam Studi : MIPA Kimia
e. Nomor HP : 081360738524
f. Alamat Surel (e-mail) : binawati@unsyiah.ac.id
Anggota (1)
a. Nama Lengkap : Elly Sufriadi, S.Si., M.Si
b. NIP : 197103302000121001
c. Program Studi : Kimia FMIPA
Anggota (2)
b. Nama Lengkap : Dr. Hesti Meilina, ST., M.Si.
b. NIP : 197605052003122001
c. Program Studi : Teknik Kimia
Biaya Pengabdian : Rp 45.000.000
Banda Aceh, 29 Oktober 2021
Mengetahui, Ketua Pengabdi,
Prof. Dr. Teuku Mohamad Iqbalsyah, S.Si, M.Sc Dr. Binawati Ginting, S.Si, M.Si
NIP. 197110101997031003 NIP 1972091999032002
Menyetujui:
Ketua LPPM Uinversitas Syiah Kuala,
Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech
NIP. 197010081994031002
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ …………… ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... …………… iii
RINGKASAN......................................................................................... …………… iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... …………… 1
1.1 Analisis Situasi................................................................... …………… 1
1.2 Permasalahan Mitra............................................................ …………… 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... …………… 5
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT……………………………………………….
BAB IV METODOLOGI PELAKSANAAN ........................................ …………… 8
a. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pengembangan... …………… 8
b. Metode dan tahapan dalam penerapan teknologi kepada Mitra …………… 8
c. Diskripsi produk teknologi yang akan diimpleentasikan UKM …………… 9
d. Prosedur Kerja untuk Mendukung Realisasi Metode yang Ditawarkan ……. 10
e. Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Program ………………………………. 10
f. Evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program setelah
selesai kegiatan implementasi teknologi ke UKM/UKMK …………………. 11
BAB V HASIL DAN LUARAN............................................................ …………… 12
5.1 Produksi Garam yang Memenuhi Standar SNI……………………………… 12
5.1.1 Penghalusan Garam …………………………………………………… 13
5.1.2 Pembersihan Garam dan Peningkatan Kadar NaCl …………………… 13
5.1.3 Pengeringan …………………………………………………………… 14
5.2 Yodisasi dan Pengemasan……………………………………………………. 15
BAB VI RENCANA DAN TAHAPAN BERIKUTNYA .................... …………… 16
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. …………… 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................... …………… 17
4. iv
RINGKASAN
Kelompok petani garam SIRA DUEK dan Petani Garam Mandiri berada di Desa Layeun
Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar. Proses produksi yang telah berlangsung berpuluh
tahun dilakukan secara tradisional, menggunakan tungku masak dan menghabiskan banyak kayu
bakar. Baru pada tahun 2018 sekelompok petani garam di Gampong (Desa) diperoleh sebuah
kesepakatan bahwa untuk meningkatkan pendapatan kelompok tani, maka diperlukan beberapa
intervensi, yang dua diataranya adalah hal yang utama akan dilakukan yaitu: (1) Perbaikan aspek
teknologi pemasaran dan distribusi; dan (2) Peningkatan kapasitas teknologi (proses produksi).
Kedua intervensi ini bermuara kepada peningkatan nilai tambah produk, melalui peningkatan
kualitas produk garam dan inovasi pemasaran berbasis 5P (Product, Price, Promotion, Place,
and People). Kedua aspek yang akan diperbaiki (point of intervention) sebagaimana disebut pada
pada poin (a) adalah (1) Perbaikan aspek teknologi pemasaran dan distribusi; dan (2)
Peningkatan kapasitas teknologi (proses produksi). Perbaikan aspek teknologi pemasaran sangat
berhubungan dengan produk yang dihasilkan. Menentukan produk dalam bisnis UKM adalah
langkah yang paling utama sebelum bisnis berjalan. Metode yang akan dijalankan untuk
mencapai target yang telah disepakai adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil diskusi yang
dilakukan antara Tim Pengusul, Mitra (SIRA DUEK) dan Pihak CSR PT. SBA berhasil
diidentifikasi beberapa hal yaitu: (1) Diskusi identifikasi produk apa yang akan dihasilkan; (2)
Diskusi Identifikasi Peralatan Produksi; (3) Identifikasi Kapasitas dan Model Peralatan; (4)
Perencangan dan Pembuatan; dan (5) Pendampingan Operasional dan Ilmplementasi.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada program pengabdian masyarakat berbasi produk
(PKMBP) ini, dapat disimpulkan bahwa: (1)Petani garam SIRA DUEK berhasil melakukan
perbaikan mutu produk yang meliputi: tingkat keputihan (warna); kadar pengotor; kadar NaCl
dan kadar air; (2) Walaupun belum diperoleh hasil pengujian laboratorium untuk memastikan
nilai-nilai parameter di atas, namun bila dilihat dari perbandingan produk garam krosok
sebelumnya sangat terlihat perbedaan yang sangat signifikan dengan produk hasil perbaikan
mutu; dan (3) Upaya berikutnya tetap akan dilakukan dengan sebaiknya sampai produk dapat
diproduksi dalam skala besar dan bernilai komersil.