SlideShare a Scribd company logo
SISTEM REPRODUKSI
UNTUK SMA KELAS XI
SEMESTER 2
OLEH:
MASMIYATI, S.Pd.
Kompetensi Dasar
1. Kompetensi Dasar (KD)
3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam system reproduksi manusia
4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan
kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem
reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.12.1 Menganalsis struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria
3.12.2 Menganalsis struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada wanita
3.12.3 Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada pria
3.12.4 Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada wanita
3.12.5 Menganalisis kelainan/ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi
4.12.1 Menyajikan hasil analisis tentang penyakit dan kelainan pada struktur dan
fungsi sistem reproduksi
4.12.2 Menyajikan hasil analisis tentang upaya pencegahan penyakit dan kelainan
pada struktur dan fungsi sistem reproduksi
3. Tujuan Pembelajaran
Melaluui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintiofik menggunakan metode
diskusi, presentasi, tanya jawab, penugasan dan model pembelajaran discovery
learning, peserta didik dapat:
1) Menunjukkan bagian-bagian pada alat reproduksi pria
2) Mengaitkan antara fungsi dan bagian-bagian pada organ reproduksi pria
3) Menunjukkan bagian-bagian pada alat reproduksi wanita
4) Mengaitkan antara fungsi dan bagian-bagian pada alat reproduksi wanita
5) Membedakakan tahap-tahap dalam proses spermatogenesis
6) Mengaitkan antara hormon dengan peranannya dalam proses spermatogenesis
7) Membedakakan tahap-tahap dalam proses oogenesis
8) Mengaitkan antara hormon dengan peranannya dalam proses oogenesis
9) Menganalsis peristiwa yang terjadi dalam siklus menstruasi
10) Menyajikan hasil analisis tentang penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi
sistem reproduksi
11) Menyajikan hasil analisis tentang upaya pencegahan penyakit dan kelainan pada
struktur dan fungsi sistem reproduksi
Pendahuluan
Berkembang biak merupakan salah satu ciri makhluk hidup sebagai usaha untuk melestarikan
jenisnya. Kita sebagai manusia juga melakukan aktivitas tersebut. Di dunia ini terdapat dua jenis
kelamin manusia, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada usia belasan tahun, seseorang dikatakan
memasuki dewasa. Pada usia tesebut, manusia mampu menghasilkan gamet atau sel kelamin.
Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah di usia dewasa, setelah terjadinya perkawinan
biasanya akan menghasilkan anak. Dengan demikian, ada usaha memperbanyak diri atau keturunan
dari mereka. Peristiwa tersebut merupakan bentuk reproduksi pada manusia. Dari suatu pernikahan,
setiap pasangan tentu ingin mendapatkan keturunan (anak). Dengan memiliki keturunan, maka orang
tua, yaitu ayah dan ibu dapat mewujudkan harapan-harapannya. Selain itu, tujuan yang lebih penting
adalah dapat melestarikan jenisnya. Bagaimana urut-urutan yang terjadi dalam proses reproduksi?
Untuk mengetahuinya, pelajarilah materi berikut ini dengan baik!
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem
reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Manusia berkembang biak dengan cara kawin atau seksual. Dalam proses itu diperlukan alat-
alat reproduksi, baik alat reproduksi wanita maupun laki-laki. Bagaimana cara kerja masingmasing
bagian-bagian organ reproduksi itu? Pelajarilah materi berikut dengan baik!
1. Alat Reproduksi pada Laki-laki
Untuk mengetahui dan memahami tentang struktur alat reproduksi pada laki-laki, perhatikan berikut!
Dari Gambar 1 terlihat bahwa alat reproduksi
laki-laki dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sebagai berikut.
a. Alat Reproduksi bagian Luar
Alat-alat ini terletak di luar tubuh,
terdiri atas bagian-bagian berikut.
1) Penis
Terdiri atas tiga bagian yaitu akar,
badan, dan glans penis. Penis berfungsi
sebagai organ kopulasi, serta pengeluaran
urine dan semen. Kulit penis tipis dan tidak
berambut, kecuali bagian akar organ.
a) Pada glans penis banyak mengandung ujung-ujung saraf sensori. Glans penis tertutup oleh
lipatan kulit longgar prepusium (kulup), kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi (khitan)
b) Badan penis teridiri atas tiga massa jaringan erektiul silindris yang berongga-rongga dan
banyak mengandung pembuluh darah, yaitu dua korpus kavernosum dan satu korpus
spongiosum yang membungkus uretra.
c) Titik kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan ejakulasi (penyemprotan semen). Cairan
semen berwarna abu-abu kekuningan dengan pH 6,8 - 8,8. Volume cairan semen yang
dikeluarkan saat ejeakujasi sekitar 1 - 10 mL (rata-rata 3 mL), yang mangdung 90% air dan 50
- 120 juta sperma/mL. volume sperma sekitar 5% dari vlume total cairan semen. Setealah
ejakulasi, sperma mampu bertahan hidup sekitar 24 - 72 jam dalam saluran reproduksi wanita.
A. ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA
Sumber:
www.google.comGambar 1. Alat Reproduksi pada
Laki-Lali
2) Skrotum
Skrotum (kantong pelir), berupa kantong longgar dari kulit, fasia (selaput pembungkus
otot), dan otot polos yang membungkus testis diluar tubuh. Skrotum berjumlah sepasang,
dipisahkan oleh septum internal setiap skrotum berisi satu testis. Fasia skrotum mengandung otot
Dartos yang mampu berkontraksi membentuk kerutan sebagai respon terhadap udara dingin dan
rangsangan seksual. Skrotum juga mengandung otot kremeter yang berfungsi mengatur suhu
lingkungan testis beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh.
b. Alat Reproduksi bagian Dalam
Alat reproduksi dalam terletak di
dalam tubuh, yang terdiri atas bagian-bagian
berikut:
1) Testis
Disebut juga dengan buah zakar.
Merupakan sepasang organ lunak yang
berbentuk oval dengan ukuran panjang 4 - 5
cm dan diameter 2,5 cm. Setiap testis dilapisi
oleh tunika albugenea, yaitu kapsul jaringan
ikat yang merentang kearah dalam
membentuk sekitar 250 lobulus.
Di dalam lobulus terdapat pintalan tubulus seminiferus terdapat lapisan epitalium germinal yang
mengandung sel-sel batang (spermatogonium) sel-sel sertoli, dan sel sel interterstisial (Leydig).
Sel-sel sertoli berfungsi memberikan nutrisi bagi spermatozoid yang sedang berkembang dan
menghancurkan sel germinativum yang cacat (gagal). Sementara itu, sel-sel Leyding berfungsi
menyekresikan hormone androgen (teststeron dan dihidrotestosteron).
2) Saluran Reprduksi
a. Epididmis, merupakan saluran berliku-liku yang sangat panjang (4-6 m), terletak
disepanjang sisi belakang testis, berfungsi menyimpan sperma (sekitar 6 minggu) hingga
menjadi dewasa, mortal dan fertil.
b. Vas deferens, berupa saluran lurus kelanjutan dari epididimis yang meninggalkan skrotum
hingga mencapai rogga perut melalui kanalis ingunialis, menuju ke kantong semen (vasikula
seminalis).
c. Ejakulasi (duktus ejakulatorius), berupa saluran pendek (sekitar 2 cm) yang menerima
sperma dari vas deferens dan menyalurkannya sekresi vesikula seminalis.
d. Uretra, merupakan saluran kelamin dari kantong semen dan saluran pembuangan urine dan
kandung kemih sampai ke ujung penis.
Sumber: www.google.com
Gambar 2. Organ Reproduksi Internal
3) Kelenjar aksesori :
a. Vesikula seminalis, berupa kantong
berkelok-kelok yang bermuara ke
dalam duktus ejakulatorius, berukuran
panjang sekitar 5 cm, serta
menghasilkan cairan kental bersifat
basa yang kaya akan fruktosa untuk
menutrisi dan melindungi sperma.
b. Kelenjar prostat, terletak di bawah
kandung kemih, menyelubungi uretra
bagian atas, serta menghasilkan cairan
basa menyerupai susu yang akan
meningkatkan motilitas sperma pada
pH optimum 6,0 - 6,5
c. Kelenjar Cowper (bulbouretral), berupa kelenjar kecil dengan ukuran dan bentuk
menyerupai kacang polong yang bermuara ke dalam uretra di penis, serta menghasilkan
cairan bersifat basa yang mengandung mucus (lendir) untuk pelumasan.
2. Alat Reproduksi pada Wanita
Anda telah mempelajari tentang
alat-alat reproduksi pada laki-laki.
Bagaimana dengan alat-alat reproduksi
pada wanita?
Untuk lebih mengetahui dan
memahami tentang struktur alat
reproduksi pada wanita, cobalah
perhatikan Gambar 4 di samping!
Gambar itu memperlihatkan organ-
organ reproduksi wanita. Organ
reproduksi wanita diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Alat Reproduksi bagian Luar
1) Mons pubis, bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak berkulit. Fungsi mons
pubis untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu sebagai estetika.
2) Labia major (bibir besar), dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis merentang ke bawah
dan bertemu di perineum dekat anus. Fungsinya melindungi orga-organ internal vagina.
3) Labia minor (bibir kecil), dua lipatan kulit di antara kedua labia major dan tidak ditutupi rambut.
Berfungsi sebgai pelindung bagi saluran kemih.
Sumber: www.google.com
Gambar 3. Kelenjar Asesor
Sumber: www.google.com
Gambar 4. Alat Reproduksi pada Wanita
4) Klitoris, homolog dengan penis laki-laki, tetapi berukuran lebih kecil dan tidak memiliki lubang
uretra.
5) Vestibula, area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan saluran
kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin menghasilkan lender saat eksitasi seksual
6) Mulut vagina, dikelilingi oleh membran yang disebut hymen (selaput dara).
b. Alat Reproduksi bagian Dalam, meliputi:
1) Ovarium (indung telur)
Berjumlah sepasang, terletak dirongga pelvis (panggul), serta berbentuk seperti buah kenari
dengan ukuran panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1 cm. Ovarium berfungsi sebagai tempat
oogenesis, serta menghasilkan hormone estrogen.
2) Tuba fallopi ( oviduk)
Berjumlah sepasang berukuran panjang 10 cm dengan diameter 0,7 cm. tuba fallopi memiliki
bagian infidubulum (ujung terbuka berbentuk corong dengan fembria untuk menyapu oosit
yang terovulasi, ampula (segmen tengah), dan ismus ( segmen dekat uterus). Diding tuba fallopi
memiliki epitel bersilia untuk menggerakkan oosit menuju uterus (memerlukan waktu 4 - 5
hari).
3) Uterus
Organ tunggal berongga, berbentuk sperti buah pir terbalik, serta berukuran panjang 7 cm dan
lebar 5 cm dengan diameter 2,3 cm. uterus terletak diantara rectum dan kandung kemih.
Dinding uterus tersusun dari perimetrium ( terluar) berhubungan dengan rongga perut,
miometrium (lapisan tengah) berfungsi mendrong bayi keluar pada proses persalinan dan
endometrium (terdalam) sebagai tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Fungsi
uterus sebagai tempat untuk berkembangan embrio menjadi janin.
4) Vagina
Tabung fibromuskular yang panjangnya sekitar 8-10 cm. dinding vagina berlipat-lipat, elastic,
dan dilapisi oleh epitel pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk estrogen.
Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi serta jalan aliran menstruasi dan jalan lahir bayi.
Sumber:: www.google.com
Gambar 5. Alat Reproduksi bagian Dalam Wanita
1. Gametogenisis pada Laki-Laki
Seorang laki-laki normal yang sudah memasuki usia dewasa akan menghasilkan sel kelamin
laki-laki atau sering disebut sperma. Adapun sperma ini terbentuk di dalam testis. Proses
pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Sel induk sperma mempunyai kromoson sebanyak 23
pasang. Sel-sel ini disebut spermatogonia. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sperma diproduksi
oleh tubulus seminiferus. Hal yang mengagumkan dari kerja tubulus seminiferus ini adalah mampu
memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa. Jumlah yang normal spermatozoa
berkisar antara 35 - 200 juta, tetapi mungkin pada seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta,
maka orang tersebut dapat dikatakan kurang subur.
Biasanya faktor usia sangat berpengaruh terhadap produksi sperma. Seorang laki-laki yang
berusia lebih dari 55 tahun produksi spermanya berangsur-angsur menurun. Pada usia di atas 90
tahun, seseorang akan kehilangan tingkat kesuburan. Selain usia, faktor lain yang mengurangi
kesuburan adalah frekuensi melakukan hubungan kelamin. Seseorang yang sering melakukan
hubungan kelamin akan berkurang kesuburannya. Hal ini disebabkan karena sperma belum sempat
dewasa sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Berkebalikan dengan hal itu, apabila sperma tidak
pernah dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua akan mati lalu diserap oleh tubuh.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari. Tahapan spermatogenesis sebagai
berikut:
1) Mitosis. Spermatogonium (2n) dekat membran basalis tubulus seminiferus membelah secara
mitosis menjadi spermatosit primer (2n).
B. GAMETOGENESIS (PEMBENTUKAN SEL KELAMIN
Sumber: www.google.com
Gambar 6. Spermatogenesis
2) Meiosis. Spermatosit primer (2n) pada meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder (n). Dua
spermatosit sekunder n() pada meiosis II menjadi empat spermatid n().
3) Spermiogenesis. Spermatid (n) mengalami pematangan menjadi spermatozoid (sperma) (n)
yang memiliki kepala, leher, dan ekor.
4) Spermiasi. Pelepasan sperma ke lumen tubulus seminiferus, tubulus rekti, rete testis, dan duktus
eferen.
b. Struktur Sperma
Jika Anda perhatikan,
struktur spermatozoa tersebut
terlihat mempunyai bentuk mirip
seperti kecebong (anak katak yang
baru menetas), terdapat bagian
kepala dan ekor. Berdasarkan
Gambar 7 di samping, dapat
terlihat bahwa sel-sel sperma
memiliki struktur sebagai berikut.
1) Kepala
Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian yang
disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak runcing dan
menghasilkan enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di
bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau
Y, kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan kromosom Y untuk
membentuk bayi berkelamin lakilaki. Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan
menentukan jenis kelamin pada seorang bayi.
2) Bagian tengah
Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi untuk pembentukan energi.
Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam
pembentukan energi ini adalah fruktosa.
3) Ekor
Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau banyak bergerak.Fungsinya adalah untuk
alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini maju didorong
oleh bagian ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan.
Pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone) dan
LH (Lutenizing Hormone). Pembentukan FSH dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin
yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipothalamus dari otak.
Proses spermatogenesis juga dibantu oleh hormon testosteron. Sperma yang sudah
terbentuk di dalam testis seperti pada proses di atas, kemudian akan disalurkan ke bagian
epididimis dan kemudian ke vas deferens, dan bercampur dengan sekret dari kelenjar prostat
Sumber: www.google.com
Gambar 7. StrukturSel Sperma Manusia
dan cowperi. Dari tempat itu kemudian dikeluarkan melalui uretra yang terdapat di dalam penis.
Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa uretra juga merupakan saluran kencing sehingga
mungkin akan timbul pertanyaan, dapatkah sperma ini keluar bersamaan air kencing? Jika hal
ini terjadi maka spermatozoa akan mati karena air kencing bersifat asam, sehingga hal ini tidak
pernah terjadi. Ada pengaturan oleh saraf-saraf uretra untuk pembagian kedua tugas ini.
Ketika seorang laki-laki dan seorang wanita melakukan hubungan seksual maka saraf
akan mengontrol katup uretra agar tidak terbuka. Bahkan, sebelum terjadi ejakulasi, cairan basa
dari kelenjar cowperi akan menetralkan sisa-sisa air kencing yang terdapat di dalam saluran
tersebut.
2. Gametogenesis pada Wanita
Gametogenesis pada wanita disebut oogenesis. Oogenesis terjadi di ovarium. Oogenesis
dimulai saat kehidupan janin sebelum lahir, setelah lahir, masa peberitas, hingga masa produktif
sebelum menopause.
a. Oogenesis
Pada proses oogenesis ini, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer
masih memiliki kromosom yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I,
kemudian oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan
badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang
dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah satu. Agar bisa mengetahui dengan jelas proses tersebut,
perhatikan Gambar 8 berikut!
1) Oogenesis pralahir
Oogonium (2n) membelah secara mitosis menghasilkan 6 – 7 juta oosit primer (2n).
Oosit tersebut akan tetap berada pada fase profase meiosis I hingga sebelum masa pubertas
(meiotic arrest). Oosit primer diselubungi selapis foliker primordial.
Sumber: www.google.com
Gambar 8. Oogenesis
2) Oogenesis pasca lahir
Mulai dari lahir sampai pubertas jumlah foliker primordial semakin menurun dan hanya
350 – 400 yang akan hidup dan diovulasikan satu-persatu setiap bulan.
3) Oogenesis pascapubertas
Hormon GnRH dan gonadotropin menyebabkan foliker primordial berkembang menjadi
foliker primer kemudian folikel sekunder yang siap diovulasi. Sebelum ovulasi, oosit primer
(2n) mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan oosit sekunder (n) dan badan polar I (n).
Oosit sekunder mengalami metafase meiosis II dan berhenti, kemudian akan dilepaskan
dari ovarium (ovulasi). Jika oosit sekunder dibuahi oleh sperma, meiosis akan berlanjut hingga
terbentuk ootid (n) dan badan polar II (n). Ootid akan berkembang menjadi ovum yang matang.
Jika badan polar belum degenerasi maka akan mengalami meiosis II menjadi dau badan polar
Ii (n). Jika oosit sekunder tidak dibuahi maka akan mengalami disintegrasi (pecah).
b. Menstruasi
Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai
pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus
menstruasi dikelompokkan menjadi 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi,
dan fase pasca ovulasi.
a. Fase menstruasi
1. Terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan
produksi hormon estrogen dan progesteron.
Sumber: www.google.com
Gambar 9. Siklus Menstruasi
2. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus
yang menebal atau endometrium sehingga endometrium robek dan meluruh.
3. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah menyebabkan terjadinya
pendarahan pada fase menstruasi yang berlangsung selama lima hari dengan volume darah
yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50 mL
b. Fase pra-ovulasi
1. Fase sebelum ovulasi yaitu hari ke-1 sampai hari ke-13 disebut juga fase pra ovulasi, dimana
korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron.
2. Fase ini merupakan akhir dari siklus menstruasi yang menyebabkan hipotalamus
mengeluarkan hormon gonadotropin untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
(Folicel Stimulating Hormone)
3. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi
satu oosit primer.
4. Folikel berfungsi menyediakan makanan untuk oosit, sehingga folikel primer berkembang
menjadi folikel sekunder seiring dengan perkembangan oosit primer menjadi oosit
sekunder.Selanjutnya folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier dan matang
menjadi folikel de graaf pada saat oosit sekunder terbentuk.
5. Selama perkembangan folikel hingga hari ke-14, folikel juga melepaskan hormon estrogen
yang menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam
uterus atau endometrium.
6. Peningkatan estrogen juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat
basa yang berguna menetralkan sifat asam pada serviks agar mendukung lingkugan hidup
sperma.
c. Fase ovulasi
1. Saat mendekati fase ovulasi, atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon.
Peningkatan kadar hormon estrogen selama fase pra ovulasi menyebabkan penghambatan
pelepasan FSH lebih lanjut oleh hipofisis, dan melepaskan LH.
2. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de graaf dan pada saat inilah disebut
ovulasi yang mumnya terjadi pada hari ke-14.
d. Fase pasca ovulasi
1. Fase setelah ovulasi atau fase pasca ovulasi dimulai pada hari ke-15 sampai hari ke-28,
folicel de graaf yang ditinggali oosit sekunder akan berkerut dan berubah menjadi korpus
luteum.
2. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak yang dihasilkan oleh
folikel de graaf) dan progesteron.
3. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau
endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pelmbuluh darah pada endometrium yang
berguna untuk menyiapkan penanaman zigot pada uterus bila terjadi pembuahan.
4. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan kelenjar susu pada panyudara.
5. Bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus
albikan.
6. Korpus albikan memproduksi hormon estrogen dan progestreron dalam jumlah rendah
sehingga konsentasri kedua hormon ini menurun. Kondisi ini menyebabkan hipofisis aktif
untuk melepaskan FSH dan LH, sehingga berlanjut ke fase menstruasi.
Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut.
1. Hipogonadisme
Hiogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormone,
seperti hormone androgen dan testoterone. Gangguan ini menyebabkan infertilitas impotensi dan
tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormone.
2. Urethritis
Urtritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis adan sering buang air kecil.
Organisme yang paling sering menyebabkan urtritis adalah chlamydia tracomathis, ureplasma
urealyticum atau virus herpes.
3. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada
uretra.gejalanya berupa pembengkakan yang dapat mengahambat uretra sehingga timbul rasa
nyeri ketika buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri seperti Escherichia coli maupun
bukan bakteri.
4. Epididymitis
Epididymitis adalah penyakit kelamin yang berupa infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E.coli dan Clamydia.
5. Kanker Prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hypertropic prostat. Bahkan penyait ini menimbulkan banyak
kematin pada pria usia lanjut. Sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama
hubungan seks tanpa kondom, melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau dari ibu yang
terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan. Menggunakan kondom dalam semua
hubungan seksual
6. Kanker testis
Kanker tstis merupakan penyakit kelamin yang berupa pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis
(buah zakar) yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyabakan benjolan di dalam
skrotum (kantung zakar).
7. Impotensi
Impotensi merupakan kelainan alat reproduksi yang berupa ketidakmampuan ereksi maupun
mempertahankan ereksi penis pada hubungan kelamin yang normal
C. KELAINAN / PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI
8. Imfertilitas (kemandulan)
Kamandulan merupakan kelainan pada organ reproduksi yan berupa ketidakmampuan untuk
menghasilkan ketururnan. Imfertilitas dapat disebabkan oleh pihak pria maupun wanita. Pada pria
imfertilistas didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum, hal ini dapat
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Gangguan spermatogenesis, misalnya testis terkena sinar radioaktif, terkena racun, infeksi,
maupun gangguan hormone.
b. Tersumbatnya saluran sperma jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit.
9. Mikro Penis
Mikro penis merupakan kelainan pada alat reproduksi pria diamana ukuran penis tidak seperti
ukuran normal atau ukuran penis terlalu kecil. Hal ini dapat disebabkan karena faktor hormonal
sejak seorang anak masih dikandung, salah satunya adalah kekurangan hormon androgen pada
kehamilan dini
10. Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini merupakan salah satu masalah yang kerap menimpa pria. Dimana pria tidak mampu
mengendalikan ejakulasi sehingga mengalami ejakulasi sedini mungkin sbelum waktunya tiba.
11. Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis yaitu, amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun atau
lebih dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amnore sekunder merupakan tidak terjadinya
menstruasi sampai 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
12. Kanker Vagina
Kanker vagina secara umum tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya, akan tetapi pada
banyak kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus.
13. pengobatannya antara lain dengan kometerapi dan bedah laser.
Kanker Serviks kanker servik adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan
epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengagnkat uterus, oviduk, ovarium, spertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfe pinggul.
14. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit pada kekbalan tubuh yang ditularkan melaui hubungan seksual
(kontak seksual). HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Cara
yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah melalui luka terbuka di kulit,
melalui dinding tipis pada mulut dan mata, melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin,
melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal
tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil.
15. Kanker Ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. penanganan
dpat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
16. Kanker Rahim
Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker
yang sering terjadi di endometrium, tempat diamana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia
60-70 tahun.
17. Kanker Payudara
Kanker payudara yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita
yang telah monopause. Pengobatannya dengan cara operasi, sinar radioaktif dan obat-obatan.
18. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringa endometrium terdapat diluar uterus, yaitu dapat
tumbuh disekiter ovarium, oviduk atau jauh diluar uterus, misalnya diparu-paru. Gejala
endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada menstruasi. Jika tdak
ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dpat
dilakukan dengan memberikan obat-obatan secara intensif, laproskopi, atau bedah laser.
19. Keputihan
Keputihan yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena
infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat karena ketidakseimbangan
hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca mnstruasi, kehamilan, pemakaian alat
kontrasepsi hormonal, penggunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang terlalu lembab,
dan lainnya. juga bisa merupakan akibat dari gula darah yang terlalu tinnggi. Penanganan untuk
keputihan cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembaban organ intim wanita. Penggunaan
sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembab bisa
dilakukan. Namun jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat sangat, dapat
diberikan obat anti jamur misalnya triazol atau imidazol.
20. Sifilis atau Raja Singa
Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum.
Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui
hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang
lain selama hubungan seks tanpa kondom, melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau dari
ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan.
1. Kesehatan Organ Reprodukai Pria
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi pria, di
antaranya:
a. Berhenti Merokok dan Tidak Mengonsumsi Minuman Beralkohol
Pria yang gemar merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, berisiko
mengalami penurunan produksi dan kualitas sperma. Akibatnya, tingkat kesuburan juga akan
menurun, sehingga Anda sulit mendapatkan keturunan.
b. Menjaga Berat Badan
Kesuburan pria juga dapat berkurang jika mengalami masalah berat badan, baik itu obesitas
maupun sebaliknya, memiliki berat badan terlalu rendah. Ini dikarenakan status gizi yang kurang
baik dapat memengaruhi kualitas sperma, sehingga mengurangi tingkat kesuburan pria. Untuk
mengetahui apakah berat badan Anda normal, Anda bisa menghitungnya dengan kalkulator
indeks massa tubuh.
c. Menjaga Suhu Testis
Jumlah sperma dapat ditentukan oleh suhu testis. Untuk memperbesar peluang mendapat
keturunan, testis harus berada dalam suhu sekitar 34,5 derajat Celcius atau lebih rendah
dibandingkan bagian tubuh lain, yaitu sekitar 37 derajat Celcius. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menurunkan suhu testis.
1) Tidak menggunakan air hangat untuk mandi
D. UPAYA MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI
2) HIndari duduk diam selama berjam-jam
3) Bila Anda bekerja di area yang bersuhu panas, ambil waktu beberapa saat untuk berada di
tempat sejuk.
4) Memakai pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
Jika testis berada pada suhu yang optimal, yakni pada suhu yang sejuk, produksi sperma juga akan
berlangsung dengan baik.
d. Menghindari Paparan Racun
Menjauhkan diri dari paparan racun berbahaya, seperti pestisida, logam berat termasuk timbal dan
merkuri, serta zat radioaktif. Paparan zat-zat tersebut berisiko mengurangi tingkat kesuburan.
e. Mengonsumsi Makan yang Sehat
Sperma yang berkualitas bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan olahraga
secara teratur. Namun hindari melakukan olahraga berlebihan karena bisa memicu tubuh
mengeluarkan hormon steroid terlalu banyak, sehingga memengaruhi kesuburan. Selain itu,
pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dengan mengonsumsi setidaknya lima porsi sayur
dan buah setiap hari, karbohidrat, protein, serta daging rendah lemak.
2. Kesehatan Organ Reprodukai Wanita
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita,
diantaranya:
a. Membersihkan organ reproduksi dengan benar
Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan ke belakang (dari
arah vagina menuju anus), terutama setelah buang air kecil dan besar. Jika dibersihkan dengan
tidak tepat, kuman dari anus bisa terbawa menuju vagina. Hal ini bisa menimbulkan infeksi pada
vagina.
b. Mengonsumsi makanan sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang agar tubuh mendapatkan energi dan
nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan organ reproduksi.
Beberapa asupan nutrisi yang penting bagi kesehatan reproduksi wanita adalah protein, lemak
sehat, antioksidan, serat, serta vitamin dan mineral, seperti selenium, folat, zat besi, dan zinc.
Nutrisi-nutrisi tersebut bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, telur,
daging, dan ikan.
c. Menghindari stres
Stres berlebihan dapat berdampak pada depresi, gangguan cemas, hingga gangguan kesuburan.
Oleh karena itu, penting untuk mengurangi stres agar tidak berdampak lebih lanjut pada kesehatan
reproduksi.
d. Menjaga berat badan
Menjaga berat badan tetap ideal atau sesuai dengan indeks massa tubuh (IMT), karena berat badan
berlebih (obesitas) atau justru terlalu rendah dapat mengganggu ovulasi dan produksi hormon
yang mengatur kesuburan seorang wanita.
e. Lakukan kebiasaan sehat lainnya
Mempraktekkan kebiasaan sehari-hari seperti di bawah ini juga berpengaruh besar terhadap
kesehatan reproduksi wanita:
• Berhenti merokok. Merokok dapat mengurangi jumlah dan kualitas sel telur, serta
mengganggu kesehatan rahim.
• Hindari minuman beralkohol. Mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko
gangguan ovulasi.
• Istirahat yang cukup. Orang dewasa, baik pria maupun wanita, membutuhkan waktu tidur
selama 7-9 jam setiap malamnya.
• Hindari penggunaan obat-obatan dan suplemen, termasuk obat herbal, di luar anjuran dokter.
RANGKUMAN
 Organ reproduksi pria dibagi dua, yaitu organ reproduksi bagian luar yang terdiri atas penis
dan skrotum, sedangkan organ reproduksi bagian dalam terdiri atas testis, saluran
pengeluaran dan kelenjar aksesoris.
 Organ reproduksi wanita dibagi menjadi reproduksi bagian luar yang terdiri atas labia
mayora dan labia minora, sedangkan organ reproduksi bagian dalam terdiri atas ovarium,
tuba Fallopi, uterus, dan vagina.
 Organ reproduksi pada pria menghasilkan sperma yang diproduksi oleh testis dan organ
reproduksi. Pada wanita menghasilkan ovum yang diproduksi oleh ovarium.
 Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel kelamin). Gametogenesis dibagi
menjadi dua, terdiri atas spermatogenesis, yaitu proses pembentukan gamet jantan (sperma)
dan oogenesis, yaitu pembentukan gamet betina (ovum).
 Menstruasi merupakan fase pada saat terjadi peluruhan dinding uterus yang menebal
(endometrium). Menstruasi terjadi apabila tidak ada implantasi embrio pada endometrium.
Fase menstruasi dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
 Gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh faktor
tumor, infeksi virus, bakteri serta kelainan fisiologis pada organ reproduksi. Gangguan pada
sistem reproduksi tersebut contohnya endometriosis, impotensi, prostatitis, infertilitas dan
kanker serviks.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah. et al. 2004. BIOLOGI SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.
Firmansyah, Rikky. et al. 2009. MUDAH DAN AKTIF BELAJAR BIOLOGI SMA / MA untuk Kelas
XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lestari, Endang Sri. et al. 2009. BIOLOGI Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA / MA untuk
Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyowati, Endah. et al. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SMA / MA Kelas XI, Jakarta: Intan
Pariwara.

More Related Content

What's hot

Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
salim_perdana
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
resky r.p
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Operator Warnet Vast Raha
 
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiTeori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Muhammad Amal
 
Laporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologiLaporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologi
Linda Adelia
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
yuliartiramli
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
Michu OH
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
denson siburian
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
Zona Bebas
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Sa Ya
 
Contoh Soal Sistem Saraf
Contoh Soal Sistem SarafContoh Soal Sistem Saraf
Contoh Soal Sistem Saraf
Riski Putri Puspitahati
 
Pembuatan yogurt
Pembuatan yogurtPembuatan yogurt
Pembuatan yogurt
Meri Septiani
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
Waidatin Azizah
 
TRANSFER ELEKTRON
TRANSFER ELEKTRONTRANSFER ELEKTRON
TRANSFER ELEKTRON
Lingga Lugina S
 
LKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docxLKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docx
TalitaAlifa1
 
Materi Menstruasi dan Fertilisasi.pptx
Materi Menstruasi dan Fertilisasi.pptxMateri Menstruasi dan Fertilisasi.pptx
Materi Menstruasi dan Fertilisasi.pptx
AhmadMiftahulKhair
 
Masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remajaMasa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
diah_nahdhiah_35
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
Community Design
 

What's hot (20)

Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiTeori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
 
Laporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologiLaporan praktek bioteknologi
Laporan praktek bioteknologi
 
Makalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan globalMakalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan global
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Contoh Soal Sistem Saraf
Contoh Soal Sistem SarafContoh Soal Sistem Saraf
Contoh Soal Sistem Saraf
 
Pembuatan yogurt
Pembuatan yogurtPembuatan yogurt
Pembuatan yogurt
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
TRANSFER ELEKTRON
TRANSFER ELEKTRONTRANSFER ELEKTRON
TRANSFER ELEKTRON
 
LKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docxLKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docx
 
Materi Menstruasi dan Fertilisasi.pptx
Materi Menstruasi dan Fertilisasi.pptxMateri Menstruasi dan Fertilisasi.pptx
Materi Menstruasi dan Fertilisasi.pptx
 
Masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remajaMasa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 

Similar to Bahan ajar 'sistem reproduksi'

TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docxTUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
LaAyun1
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Nining Mtsnkra
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
LuhSukariasih
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
Tya Saputri
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
Hana Yoshimasa
 
9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia
dewi mulyani
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
Nining Nuraida
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
Egi Praginanta
 
5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx
5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx
5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx
kiaparis2
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iNining Mtsnkra
 
REPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptxREPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptx
FlavianaClaudiaAnday
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
Harlan Hariz
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaharlan88
 
Biologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi ManusiaBiologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi Manusia
Putu Satwika
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
DekaMuliya1
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
zia mujahidah
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
zia mujahidah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
Nur Azizah
 

Similar to Bahan ajar 'sistem reproduksi' (20)

TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docxTUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia9.rpp sistem reproduksi manusia
9.rpp sistem reproduksi manusia
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx
5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx
5.A. PPT _KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA 01.pptx
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
REPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptxREPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptx
 
Tugas semester 3 ipa
Tugas semester 3 ipaTugas semester 3 ipa
Tugas semester 3 ipa
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Biologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi ManusiaBiologi: Sistem Reproduksi Manusia
Biologi: Sistem Reproduksi Manusia
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Bahan ajar 'sistem reproduksi'

  • 1. SISTEM REPRODUKSI UNTUK SMA KELAS XI SEMESTER 2 OLEH: MASMIYATI, S.Pd.
  • 2. Kompetensi Dasar 1. Kompetensi Dasar (KD) 3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia 4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.12.1 Menganalsis struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria 3.12.2 Menganalsis struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada wanita 3.12.3 Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada pria 3.12.4 Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada wanita 3.12.5 Menganalisis kelainan/ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi 4.12.1 Menyajikan hasil analisis tentang penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi sistem reproduksi 4.12.2 Menyajikan hasil analisis tentang upaya pencegahan penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi sistem reproduksi 3. Tujuan Pembelajaran Melaluui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintiofik menggunakan metode diskusi, presentasi, tanya jawab, penugasan dan model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat: 1) Menunjukkan bagian-bagian pada alat reproduksi pria 2) Mengaitkan antara fungsi dan bagian-bagian pada organ reproduksi pria 3) Menunjukkan bagian-bagian pada alat reproduksi wanita 4) Mengaitkan antara fungsi dan bagian-bagian pada alat reproduksi wanita 5) Membedakakan tahap-tahap dalam proses spermatogenesis 6) Mengaitkan antara hormon dengan peranannya dalam proses spermatogenesis 7) Membedakakan tahap-tahap dalam proses oogenesis 8) Mengaitkan antara hormon dengan peranannya dalam proses oogenesis 9) Menganalsis peristiwa yang terjadi dalam siklus menstruasi 10) Menyajikan hasil analisis tentang penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi sistem reproduksi 11) Menyajikan hasil analisis tentang upaya pencegahan penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi sistem reproduksi Pendahuluan Berkembang biak merupakan salah satu ciri makhluk hidup sebagai usaha untuk melestarikan jenisnya. Kita sebagai manusia juga melakukan aktivitas tersebut. Di dunia ini terdapat dua jenis kelamin manusia, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada usia belasan tahun, seseorang dikatakan memasuki dewasa. Pada usia tesebut, manusia mampu menghasilkan gamet atau sel kelamin. Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah di usia dewasa, setelah terjadinya perkawinan biasanya akan menghasilkan anak. Dengan demikian, ada usaha memperbanyak diri atau keturunan dari mereka. Peristiwa tersebut merupakan bentuk reproduksi pada manusia. Dari suatu pernikahan, setiap pasangan tentu ingin mendapatkan keturunan (anak). Dengan memiliki keturunan, maka orang tua, yaitu ayah dan ibu dapat mewujudkan harapan-harapannya. Selain itu, tujuan yang lebih penting adalah dapat melestarikan jenisnya. Bagaimana urut-urutan yang terjadi dalam proses reproduksi? Untuk mengetahuinya, pelajarilah materi berikut ini dengan baik!
  • 3.
  • 4. Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Manusia berkembang biak dengan cara kawin atau seksual. Dalam proses itu diperlukan alat- alat reproduksi, baik alat reproduksi wanita maupun laki-laki. Bagaimana cara kerja masingmasing bagian-bagian organ reproduksi itu? Pelajarilah materi berikut dengan baik! 1. Alat Reproduksi pada Laki-laki Untuk mengetahui dan memahami tentang struktur alat reproduksi pada laki-laki, perhatikan berikut! Dari Gambar 1 terlihat bahwa alat reproduksi laki-laki dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut. a. Alat Reproduksi bagian Luar Alat-alat ini terletak di luar tubuh, terdiri atas bagian-bagian berikut. 1) Penis Terdiri atas tiga bagian yaitu akar, badan, dan glans penis. Penis berfungsi sebagai organ kopulasi, serta pengeluaran urine dan semen. Kulit penis tipis dan tidak berambut, kecuali bagian akar organ. a) Pada glans penis banyak mengandung ujung-ujung saraf sensori. Glans penis tertutup oleh lipatan kulit longgar prepusium (kulup), kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi (khitan) b) Badan penis teridiri atas tiga massa jaringan erektiul silindris yang berongga-rongga dan banyak mengandung pembuluh darah, yaitu dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum yang membungkus uretra. c) Titik kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan ejakulasi (penyemprotan semen). Cairan semen berwarna abu-abu kekuningan dengan pH 6,8 - 8,8. Volume cairan semen yang dikeluarkan saat ejeakujasi sekitar 1 - 10 mL (rata-rata 3 mL), yang mangdung 90% air dan 50 - 120 juta sperma/mL. volume sperma sekitar 5% dari vlume total cairan semen. Setealah ejakulasi, sperma mampu bertahan hidup sekitar 24 - 72 jam dalam saluran reproduksi wanita. A. ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA Sumber: www.google.comGambar 1. Alat Reproduksi pada Laki-Lali
  • 5. 2) Skrotum Skrotum (kantong pelir), berupa kantong longgar dari kulit, fasia (selaput pembungkus otot), dan otot polos yang membungkus testis diluar tubuh. Skrotum berjumlah sepasang, dipisahkan oleh septum internal setiap skrotum berisi satu testis. Fasia skrotum mengandung otot Dartos yang mampu berkontraksi membentuk kerutan sebagai respon terhadap udara dingin dan rangsangan seksual. Skrotum juga mengandung otot kremeter yang berfungsi mengatur suhu lingkungan testis beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh. b. Alat Reproduksi bagian Dalam Alat reproduksi dalam terletak di dalam tubuh, yang terdiri atas bagian-bagian berikut: 1) Testis Disebut juga dengan buah zakar. Merupakan sepasang organ lunak yang berbentuk oval dengan ukuran panjang 4 - 5 cm dan diameter 2,5 cm. Setiap testis dilapisi oleh tunika albugenea, yaitu kapsul jaringan ikat yang merentang kearah dalam membentuk sekitar 250 lobulus. Di dalam lobulus terdapat pintalan tubulus seminiferus terdapat lapisan epitalium germinal yang mengandung sel-sel batang (spermatogonium) sel-sel sertoli, dan sel sel interterstisial (Leydig). Sel-sel sertoli berfungsi memberikan nutrisi bagi spermatozoid yang sedang berkembang dan menghancurkan sel germinativum yang cacat (gagal). Sementara itu, sel-sel Leyding berfungsi menyekresikan hormone androgen (teststeron dan dihidrotestosteron). 2) Saluran Reprduksi a. Epididmis, merupakan saluran berliku-liku yang sangat panjang (4-6 m), terletak disepanjang sisi belakang testis, berfungsi menyimpan sperma (sekitar 6 minggu) hingga menjadi dewasa, mortal dan fertil. b. Vas deferens, berupa saluran lurus kelanjutan dari epididimis yang meninggalkan skrotum hingga mencapai rogga perut melalui kanalis ingunialis, menuju ke kantong semen (vasikula seminalis). c. Ejakulasi (duktus ejakulatorius), berupa saluran pendek (sekitar 2 cm) yang menerima sperma dari vas deferens dan menyalurkannya sekresi vesikula seminalis. d. Uretra, merupakan saluran kelamin dari kantong semen dan saluran pembuangan urine dan kandung kemih sampai ke ujung penis. Sumber: www.google.com Gambar 2. Organ Reproduksi Internal
  • 6. 3) Kelenjar aksesori : a. Vesikula seminalis, berupa kantong berkelok-kelok yang bermuara ke dalam duktus ejakulatorius, berukuran panjang sekitar 5 cm, serta menghasilkan cairan kental bersifat basa yang kaya akan fruktosa untuk menutrisi dan melindungi sperma. b. Kelenjar prostat, terletak di bawah kandung kemih, menyelubungi uretra bagian atas, serta menghasilkan cairan basa menyerupai susu yang akan meningkatkan motilitas sperma pada pH optimum 6,0 - 6,5 c. Kelenjar Cowper (bulbouretral), berupa kelenjar kecil dengan ukuran dan bentuk menyerupai kacang polong yang bermuara ke dalam uretra di penis, serta menghasilkan cairan bersifat basa yang mengandung mucus (lendir) untuk pelumasan. 2. Alat Reproduksi pada Wanita Anda telah mempelajari tentang alat-alat reproduksi pada laki-laki. Bagaimana dengan alat-alat reproduksi pada wanita? Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang struktur alat reproduksi pada wanita, cobalah perhatikan Gambar 4 di samping! Gambar itu memperlihatkan organ- organ reproduksi wanita. Organ reproduksi wanita diantaranya adalah sebagai berikut. a. Alat Reproduksi bagian Luar 1) Mons pubis, bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak berkulit. Fungsi mons pubis untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu sebagai estetika. 2) Labia major (bibir besar), dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis merentang ke bawah dan bertemu di perineum dekat anus. Fungsinya melindungi orga-organ internal vagina. 3) Labia minor (bibir kecil), dua lipatan kulit di antara kedua labia major dan tidak ditutupi rambut. Berfungsi sebgai pelindung bagi saluran kemih. Sumber: www.google.com Gambar 3. Kelenjar Asesor Sumber: www.google.com Gambar 4. Alat Reproduksi pada Wanita
  • 7. 4) Klitoris, homolog dengan penis laki-laki, tetapi berukuran lebih kecil dan tidak memiliki lubang uretra. 5) Vestibula, area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin menghasilkan lender saat eksitasi seksual 6) Mulut vagina, dikelilingi oleh membran yang disebut hymen (selaput dara). b. Alat Reproduksi bagian Dalam, meliputi: 1) Ovarium (indung telur) Berjumlah sepasang, terletak dirongga pelvis (panggul), serta berbentuk seperti buah kenari dengan ukuran panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1 cm. Ovarium berfungsi sebagai tempat oogenesis, serta menghasilkan hormone estrogen. 2) Tuba fallopi ( oviduk) Berjumlah sepasang berukuran panjang 10 cm dengan diameter 0,7 cm. tuba fallopi memiliki bagian infidubulum (ujung terbuka berbentuk corong dengan fembria untuk menyapu oosit yang terovulasi, ampula (segmen tengah), dan ismus ( segmen dekat uterus). Diding tuba fallopi memiliki epitel bersilia untuk menggerakkan oosit menuju uterus (memerlukan waktu 4 - 5 hari). 3) Uterus Organ tunggal berongga, berbentuk sperti buah pir terbalik, serta berukuran panjang 7 cm dan lebar 5 cm dengan diameter 2,3 cm. uterus terletak diantara rectum dan kandung kemih. Dinding uterus tersusun dari perimetrium ( terluar) berhubungan dengan rongga perut, miometrium (lapisan tengah) berfungsi mendrong bayi keluar pada proses persalinan dan endometrium (terdalam) sebagai tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Fungsi uterus sebagai tempat untuk berkembangan embrio menjadi janin. 4) Vagina Tabung fibromuskular yang panjangnya sekitar 8-10 cm. dinding vagina berlipat-lipat, elastic, dan dilapisi oleh epitel pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk estrogen. Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi serta jalan aliran menstruasi dan jalan lahir bayi. Sumber:: www.google.com Gambar 5. Alat Reproduksi bagian Dalam Wanita
  • 8. 1. Gametogenisis pada Laki-Laki Seorang laki-laki normal yang sudah memasuki usia dewasa akan menghasilkan sel kelamin laki-laki atau sering disebut sperma. Adapun sperma ini terbentuk di dalam testis. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Sel induk sperma mempunyai kromoson sebanyak 23 pasang. Sel-sel ini disebut spermatogonia. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sperma diproduksi oleh tubulus seminiferus. Hal yang mengagumkan dari kerja tubulus seminiferus ini adalah mampu memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa. Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 - 200 juta, tetapi mungkin pada seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut dapat dikatakan kurang subur. Biasanya faktor usia sangat berpengaruh terhadap produksi sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksi spermanya berangsur-angsur menurun. Pada usia di atas 90 tahun, seseorang akan kehilangan tingkat kesuburan. Selain usia, faktor lain yang mengurangi kesuburan adalah frekuensi melakukan hubungan kelamin. Seseorang yang sering melakukan hubungan kelamin akan berkurang kesuburannya. Hal ini disebabkan karena sperma belum sempat dewasa sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Berkebalikan dengan hal itu, apabila sperma tidak pernah dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua akan mati lalu diserap oleh tubuh. a. Spermatogenesis Spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari. Tahapan spermatogenesis sebagai berikut: 1) Mitosis. Spermatogonium (2n) dekat membran basalis tubulus seminiferus membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer (2n). B. GAMETOGENESIS (PEMBENTUKAN SEL KELAMIN Sumber: www.google.com Gambar 6. Spermatogenesis
  • 9. 2) Meiosis. Spermatosit primer (2n) pada meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder (n). Dua spermatosit sekunder n() pada meiosis II menjadi empat spermatid n(). 3) Spermiogenesis. Spermatid (n) mengalami pematangan menjadi spermatozoid (sperma) (n) yang memiliki kepala, leher, dan ekor. 4) Spermiasi. Pelepasan sperma ke lumen tubulus seminiferus, tubulus rekti, rete testis, dan duktus eferen. b. Struktur Sperma Jika Anda perhatikan, struktur spermatozoa tersebut terlihat mempunyai bentuk mirip seperti kecebong (anak katak yang baru menetas), terdapat bagian kepala dan ekor. Berdasarkan Gambar 7 di samping, dapat terlihat bahwa sel-sel sperma memiliki struktur sebagai berikut. 1) Kepala Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian yang disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y, kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin lakilaki. Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan menentukan jenis kelamin pada seorang bayi. 2) Bagian tengah Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi untuk pembentukan energi. Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam pembentukan energi ini adalah fruktosa. 3) Ekor Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau banyak bergerak.Fungsinya adalah untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini maju didorong oleh bagian ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan. Pembentukan sperma dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone) dan LH (Lutenizing Hormone). Pembentukan FSH dan LH dikendalikan oleh hormon gonadotropin yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipothalamus dari otak. Proses spermatogenesis juga dibantu oleh hormon testosteron. Sperma yang sudah terbentuk di dalam testis seperti pada proses di atas, kemudian akan disalurkan ke bagian epididimis dan kemudian ke vas deferens, dan bercampur dengan sekret dari kelenjar prostat Sumber: www.google.com Gambar 7. StrukturSel Sperma Manusia
  • 10. dan cowperi. Dari tempat itu kemudian dikeluarkan melalui uretra yang terdapat di dalam penis. Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa uretra juga merupakan saluran kencing sehingga mungkin akan timbul pertanyaan, dapatkah sperma ini keluar bersamaan air kencing? Jika hal ini terjadi maka spermatozoa akan mati karena air kencing bersifat asam, sehingga hal ini tidak pernah terjadi. Ada pengaturan oleh saraf-saraf uretra untuk pembagian kedua tugas ini. Ketika seorang laki-laki dan seorang wanita melakukan hubungan seksual maka saraf akan mengontrol katup uretra agar tidak terbuka. Bahkan, sebelum terjadi ejakulasi, cairan basa dari kelenjar cowperi akan menetralkan sisa-sisa air kencing yang terdapat di dalam saluran tersebut. 2. Gametogenesis pada Wanita Gametogenesis pada wanita disebut oogenesis. Oogenesis terjadi di ovarium. Oogenesis dimulai saat kehidupan janin sebelum lahir, setelah lahir, masa peberitas, hingga masa produktif sebelum menopause. a. Oogenesis Pada proses oogenesis ini, oogonia akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki kromosom yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan kutub I, kemudian oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara mitosis membentuk ootid dan badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang dihasilkan dari proses ini hanya berjumlah satu. Agar bisa mengetahui dengan jelas proses tersebut, perhatikan Gambar 8 berikut! 1) Oogenesis pralahir Oogonium (2n) membelah secara mitosis menghasilkan 6 – 7 juta oosit primer (2n). Oosit tersebut akan tetap berada pada fase profase meiosis I hingga sebelum masa pubertas (meiotic arrest). Oosit primer diselubungi selapis foliker primordial. Sumber: www.google.com Gambar 8. Oogenesis
  • 11. 2) Oogenesis pasca lahir Mulai dari lahir sampai pubertas jumlah foliker primordial semakin menurun dan hanya 350 – 400 yang akan hidup dan diovulasikan satu-persatu setiap bulan. 3) Oogenesis pascapubertas Hormon GnRH dan gonadotropin menyebabkan foliker primordial berkembang menjadi foliker primer kemudian folikel sekunder yang siap diovulasi. Sebelum ovulasi, oosit primer (2n) mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan oosit sekunder (n) dan badan polar I (n). Oosit sekunder mengalami metafase meiosis II dan berhenti, kemudian akan dilepaskan dari ovarium (ovulasi). Jika oosit sekunder dibuahi oleh sperma, meiosis akan berlanjut hingga terbentuk ootid (n) dan badan polar II (n). Ootid akan berkembang menjadi ovum yang matang. Jika badan polar belum degenerasi maka akan mengalami meiosis II menjadi dau badan polar Ii (n). Jika oosit sekunder tidak dibuahi maka akan mengalami disintegrasi (pecah). b. Menstruasi Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, dan fase pasca ovulasi. a. Fase menstruasi 1. Terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Sumber: www.google.com Gambar 9. Siklus Menstruasi
  • 12. 2. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal atau endometrium sehingga endometrium robek dan meluruh. 3. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi yang berlangsung selama lima hari dengan volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50 mL b. Fase pra-ovulasi 1. Fase sebelum ovulasi yaitu hari ke-1 sampai hari ke-13 disebut juga fase pra ovulasi, dimana korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. 2. Fase ini merupakan akhir dari siklus menstruasi yang menyebabkan hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH (Folicel Stimulating Hormone) 3. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. 4. Folikel berfungsi menyediakan makanan untuk oosit, sehingga folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder seiring dengan perkembangan oosit primer menjadi oosit sekunder.Selanjutnya folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier dan matang menjadi folikel de graaf pada saat oosit sekunder terbentuk. 5. Selama perkembangan folikel hingga hari ke-14, folikel juga melepaskan hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus atau endometrium. 6. Peningkatan estrogen juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa yang berguna menetralkan sifat asam pada serviks agar mendukung lingkugan hidup sperma. c. Fase ovulasi 1. Saat mendekati fase ovulasi, atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar hormon estrogen selama fase pra ovulasi menyebabkan penghambatan pelepasan FSH lebih lanjut oleh hipofisis, dan melepaskan LH. 2. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de graaf dan pada saat inilah disebut ovulasi yang mumnya terjadi pada hari ke-14. d. Fase pasca ovulasi 1. Fase setelah ovulasi atau fase pasca ovulasi dimulai pada hari ke-15 sampai hari ke-28, folicel de graaf yang ditinggali oosit sekunder akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. 2. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak yang dihasilkan oleh folikel de graaf) dan progesteron. 3. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pelmbuluh darah pada endometrium yang berguna untuk menyiapkan penanaman zigot pada uterus bila terjadi pembuahan. 4. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan kelenjar susu pada panyudara.
  • 13. 5. Bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan. 6. Korpus albikan memproduksi hormon estrogen dan progestreron dalam jumlah rendah sehingga konsentasri kedua hormon ini menurun. Kondisi ini menyebabkan hipofisis aktif untuk melepaskan FSH dan LH, sehingga berlanjut ke fase menstruasi. Beberapa jenis kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut. 1. Hipogonadisme Hiogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormone, seperti hormone androgen dan testoterone. Gangguan ini menyebabkan infertilitas impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormone. 2. Urethritis Urtritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis adan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan urtritis adalah chlamydia tracomathis, ureplasma urealyticum atau virus herpes. 3. Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra.gejalanya berupa pembengkakan yang dapat mengahambat uretra sehingga timbul rasa nyeri ketika buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. 4. Epididymitis Epididymitis adalah penyakit kelamin yang berupa infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E.coli dan Clamydia. 5. Kanker Prostat Gejala kanker prostat mirip dengan hypertropic prostat. Bahkan penyait ini menimbulkan banyak kematin pada pria usia lanjut. Sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks tanpa kondom, melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan. Menggunakan kondom dalam semua hubungan seksual 6. Kanker testis Kanker tstis merupakan penyakit kelamin yang berupa pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar) yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyabakan benjolan di dalam skrotum (kantung zakar). 7. Impotensi Impotensi merupakan kelainan alat reproduksi yang berupa ketidakmampuan ereksi maupun mempertahankan ereksi penis pada hubungan kelamin yang normal C. KELAINAN / PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI
  • 14. 8. Imfertilitas (kemandulan) Kamandulan merupakan kelainan pada organ reproduksi yan berupa ketidakmampuan untuk menghasilkan ketururnan. Imfertilitas dapat disebabkan oleh pihak pria maupun wanita. Pada pria imfertilistas didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum, hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut. a. Gangguan spermatogenesis, misalnya testis terkena sinar radioaktif, terkena racun, infeksi, maupun gangguan hormone. b. Tersumbatnya saluran sperma jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit. 9. Mikro Penis Mikro penis merupakan kelainan pada alat reproduksi pria diamana ukuran penis tidak seperti ukuran normal atau ukuran penis terlalu kecil. Hal ini dapat disebabkan karena faktor hormonal sejak seorang anak masih dikandung, salah satunya adalah kekurangan hormon androgen pada kehamilan dini 10. Ejakulasi Dini Ejakulasi dini merupakan salah satu masalah yang kerap menimpa pria. Dimana pria tidak mampu mengendalikan ejakulasi sehingga mengalami ejakulasi sedini mungkin sbelum waktunya tiba. 11. Gangguan menstruasi Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis yaitu, amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun atau lebih dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amnore sekunder merupakan tidak terjadinya menstruasi sampai 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi. 12. Kanker Vagina Kanker vagina secara umum tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya, akan tetapi pada banyak kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. 13. pengobatannya antara lain dengan kometerapi dan bedah laser. Kanker Serviks kanker servik adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengagnkat uterus, oviduk, ovarium, spertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe pinggul. 14. HIV/AIDS HIV/AIDS merupakan penyakit pada kekbalan tubuh yang ditularkan melaui hubungan seksual (kontak seksual). HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah melalui luka terbuka di kulit, melalui dinding tipis pada mulut dan mata, melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin, melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi. Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. 15. Kanker Ovarium Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. penanganan dpat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi. 16. Kanker Rahim Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat diamana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun. 17. Kanker Payudara Kanker payudara yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita yang telah monopause. Pengobatannya dengan cara operasi, sinar radioaktif dan obat-obatan.
  • 15. 18. Endometriosis Endometriosis adalah keadaan dimana jaringa endometrium terdapat diluar uterus, yaitu dapat tumbuh disekiter ovarium, oviduk atau jauh diluar uterus, misalnya diparu-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada menstruasi. Jika tdak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dpat dilakukan dengan memberikan obat-obatan secara intensif, laproskopi, atau bedah laser. 19. Keputihan Keputihan yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat karena ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca mnstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, penggunaan obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang terlalu lembab, dan lainnya. juga bisa merupakan akibat dari gula darah yang terlalu tinnggi. Penanganan untuk keputihan cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembaban organ intim wanita. Penggunaan sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembab bisa dilakukan. Namun jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat sangat, dapat diberikan obat anti jamur misalnya triazol atau imidazol. 20. Sifilis atau Raja Singa Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks tanpa kondom, melalui transfusi darah yang terkontaminasi atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan. 1. Kesehatan Organ Reprodukai Pria Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi pria, di antaranya: a. Berhenti Merokok dan Tidak Mengonsumsi Minuman Beralkohol Pria yang gemar merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, berisiko mengalami penurunan produksi dan kualitas sperma. Akibatnya, tingkat kesuburan juga akan menurun, sehingga Anda sulit mendapatkan keturunan. b. Menjaga Berat Badan Kesuburan pria juga dapat berkurang jika mengalami masalah berat badan, baik itu obesitas maupun sebaliknya, memiliki berat badan terlalu rendah. Ini dikarenakan status gizi yang kurang baik dapat memengaruhi kualitas sperma, sehingga mengurangi tingkat kesuburan pria. Untuk mengetahui apakah berat badan Anda normal, Anda bisa menghitungnya dengan kalkulator indeks massa tubuh. c. Menjaga Suhu Testis Jumlah sperma dapat ditentukan oleh suhu testis. Untuk memperbesar peluang mendapat keturunan, testis harus berada dalam suhu sekitar 34,5 derajat Celcius atau lebih rendah dibandingkan bagian tubuh lain, yaitu sekitar 37 derajat Celcius. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu testis. 1) Tidak menggunakan air hangat untuk mandi D. UPAYA MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI
  • 16. 2) HIndari duduk diam selama berjam-jam 3) Bila Anda bekerja di area yang bersuhu panas, ambil waktu beberapa saat untuk berada di tempat sejuk. 4) Memakai pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat. Jika testis berada pada suhu yang optimal, yakni pada suhu yang sejuk, produksi sperma juga akan berlangsung dengan baik. d. Menghindari Paparan Racun Menjauhkan diri dari paparan racun berbahaya, seperti pestisida, logam berat termasuk timbal dan merkuri, serta zat radioaktif. Paparan zat-zat tersebut berisiko mengurangi tingkat kesuburan. e. Mengonsumsi Makan yang Sehat Sperma yang berkualitas bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan olahraga secara teratur. Namun hindari melakukan olahraga berlebihan karena bisa memicu tubuh mengeluarkan hormon steroid terlalu banyak, sehingga memengaruhi kesuburan. Selain itu, pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dengan mengonsumsi setidaknya lima porsi sayur dan buah setiap hari, karbohidrat, protein, serta daging rendah lemak. 2. Kesehatan Organ Reprodukai Wanita Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita, diantaranya: a. Membersihkan organ reproduksi dengan benar Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus), terutama setelah buang air kecil dan besar. Jika dibersihkan dengan tidak tepat, kuman dari anus bisa terbawa menuju vagina. Hal ini bisa menimbulkan infeksi pada vagina. b. Mengonsumsi makanan sehat Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang agar tubuh mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan organ reproduksi. Beberapa asupan nutrisi yang penting bagi kesehatan reproduksi wanita adalah protein, lemak sehat, antioksidan, serat, serta vitamin dan mineral, seperti selenium, folat, zat besi, dan zinc. Nutrisi-nutrisi tersebut bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, daging, dan ikan. c. Menghindari stres Stres berlebihan dapat berdampak pada depresi, gangguan cemas, hingga gangguan kesuburan. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi stres agar tidak berdampak lebih lanjut pada kesehatan reproduksi. d. Menjaga berat badan Menjaga berat badan tetap ideal atau sesuai dengan indeks massa tubuh (IMT), karena berat badan berlebih (obesitas) atau justru terlalu rendah dapat mengganggu ovulasi dan produksi hormon yang mengatur kesuburan seorang wanita. e. Lakukan kebiasaan sehat lainnya Mempraktekkan kebiasaan sehari-hari seperti di bawah ini juga berpengaruh besar terhadap kesehatan reproduksi wanita: • Berhenti merokok. Merokok dapat mengurangi jumlah dan kualitas sel telur, serta mengganggu kesehatan rahim.
  • 17. • Hindari minuman beralkohol. Mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko gangguan ovulasi. • Istirahat yang cukup. Orang dewasa, baik pria maupun wanita, membutuhkan waktu tidur selama 7-9 jam setiap malamnya. • Hindari penggunaan obat-obatan dan suplemen, termasuk obat herbal, di luar anjuran dokter. RANGKUMAN  Organ reproduksi pria dibagi dua, yaitu organ reproduksi bagian luar yang terdiri atas penis dan skrotum, sedangkan organ reproduksi bagian dalam terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar aksesoris.  Organ reproduksi wanita dibagi menjadi reproduksi bagian luar yang terdiri atas labia mayora dan labia minora, sedangkan organ reproduksi bagian dalam terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus, dan vagina.  Organ reproduksi pada pria menghasilkan sperma yang diproduksi oleh testis dan organ reproduksi. Pada wanita menghasilkan ovum yang diproduksi oleh ovarium.  Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel kelamin). Gametogenesis dibagi menjadi dua, terdiri atas spermatogenesis, yaitu proses pembentukan gamet jantan (sperma) dan oogenesis, yaitu pembentukan gamet betina (ovum).  Menstruasi merupakan fase pada saat terjadi peluruhan dinding uterus yang menebal (endometrium). Menstruasi terjadi apabila tidak ada implantasi embrio pada endometrium. Fase menstruasi dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.  Gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh faktor tumor, infeksi virus, bakteri serta kelainan fisiologis pada organ reproduksi. Gangguan pada sistem reproduksi tersebut contohnya endometriosis, impotensi, prostatitis, infertilitas dan kanker serviks. DAFTAR PUSTAKA Aryulina, Diah. et al. 2004. BIOLOGI SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis. Firmansyah, Rikky. et al. 2009. MUDAH DAN AKTIF BELAJAR BIOLOGI SMA / MA untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Lestari, Endang Sri. et al. 2009. BIOLOGI Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA / MA untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sulistyowati, Endah. et al. 2016. Buku Siswa Biologi untuk SMA / MA Kelas XI, Jakarta: Intan Pariwara.