SlideShare a Scribd company logo
Anggota Kelompok 2 :
1. Atika Dwi Saputri (5)
2. Fadhli Shohibul Wafa (14)
3. Hilda Novia Mandasari (18)
4. Lola Audia Putri (21)
5. Mochamad Rolan (23)
6. Septian Nur Hidayat (30)
Kelas : XII IPA 6
Tanggal : Senin, 31 Januari 2022
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
GOLONGAN DARAH
Bacalah dengan seksama informasi berikut!
GOLONGAN DARAH
Golongan darah dikelompokan berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada
permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan sistem ABO dan sistem Rhesus
(faktor Rh) yang ditemukan oleh Ilmuwan asal Austria, Karl Landsteiner. Kedua sistem ini dapat
sangat membantu jika Anda ingin melakukan transfusi darah.
Antigen yang menjadi pembeda golongan darah terletak pada permukaan membran sel darah
merah (Gambar 1). Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah tersebut. Jika sel dengan antigen yang berlawanan masuk ke
dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan memulai perlawanan terhadap sel yang dianggap
asing tersebut dengan memproduksi antibodi atau aglutinin.
Gambar 1. Struktur Antigen yang membedakan golongan darah A, B, AB, dan O pada sistem
ABO. (Sumber: http://www.thepipettepen.com/transforming-blood-transfusions/)
Karl Landsteiner berhasil menemukan 3 dari 4 golongan darah (yang kemudian disebut sistem
ABO) dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana itu
dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasil percobaan itu
menghasilkan dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A
dan B), dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O).
Kesimpulannya, ada dua macam antigen A dan B di dalam sel darah merah yang disebut golongan A
dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Kemudian, Alfred Von
Decastello dan Adriano Sturli, kolega Landsteiner menemukan golongan darah AB. Pada golongan
darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan
pada serum tidak ditemukan antibodi.
Sistem golongan darah Rhesus ditemukan pada tahun 1939-1940 oleh K. Landsteiner dan A.S.
Wiener. Saat itu mereka melihat bahwa injeksi yang dilakukan dari monyet rhesus (Rhesus
macaccus) ke kelinci menyebabkan reaksi dengan sebagian besar sel darah merah manusia. Tidak
jauh dari sistem A B O, golongan darah Rhesus ini juga menggolongkan darah seseorang
berdasarkan adanya antigen tertentu dalam darah. Antigen yang digunakan untuk menggolongkan
darah berdasarkan Rhesus disebut sebagai antigen D. Sederhananya, jika seseorang memiliki
antigen D dalam darahnya, ia termasuk Rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, jika seseorang tidak
memiliki antigen D, ia termasuk Rhesus negatif (Rh-).
Saat ini secara mudah golongan darah dapat diketahui melalui pengujian golongan darah
menggunakan serum anti-A, Anti-B, dan Anti-D (Rh+). Hasil pengujian didasarkan pada reaksi
antigen/agglutinogen dan antibodi yang sesuai. Jika keduanya bertemu maka akan terjadi reaksi
penggumpalan/aglutinasi sehingga menunjukkan perubahan terdapatnya gumpalan-gumpalan kecil
darah, sehingga terlihat berbintik-bintik secara visual seperti ditunjukkan pada gambar 2.
1
Terjadi Aglutinasi
2a 3a 4a
Tidak Terjadi Aglutinasi
2b 3b 4b
Gambar 2. Hasil reaksi antara sampel darah yang ditetesi dengan serum anti-A, anti-B, dan Anti-D
(Rh) (1 = darah tanpa penambahan serum; 2a = sampel darah yang menggumpal saat ditetesi serum
anti-A; 2b = sampel darah yang tidak menggumpal saat ditetesi serum anti-A; dst.)
AKTIVITAS-1: PREDIKSI HASIL UJI GOLONGAN DARAH
Berdasarkan informasi di atas, apabila dilakukan pengujian golongan darah dengan serum Anti-A,
Anti-B, dan Anti-D. Prediksilah reaksi yang terjadi setelah sampel darah ditetesi dengan ketiga serum
dengan menggambarkan ada tidaknya reaksi penggumpalan (aglutinasi) atau tidak pada tabel
berikut!
Tipe Golongan Darah
Sistem ABO
Tipe Golongan Darah
Sistem ABO
Setelah Penambahan serum
Anti-A Anti-B
A
B
AB
O
Tipe Golongan Darah
Sistem Rhesus
Setelah Penambahan serum Anti D (Rh)
Rhesus Positif Rhesus Negatif
AKTIVITAS-2
UJI GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS
Petunjuk:
Pelajarilah simulasi golongan darah yang terdapat pada tautan berikut:
https://www.newpathonline.com/api_player/enus_54_6222/t4HLFZ/index.html
atau anda dapat mengaksesnya dengan mudah menggunakan gawai dengan cara memindai kode
barkode yang ada di sebelah kanan. Jelajahilah seluruh fitur yang tersedia pada simulasi tersebut.
Alat dan Bahan:
1. sampel darah siswa
2. serum anti-A
3. serum anti-B
4. serum anti-D / Anti Rh
5. kertas golongan darah
6. blood lanset
7. kapas
8. alkohol 70%
9. tusuk gigi
AMBIL DARAH
DARAH DITARUH DI KARTU UJI GOLONGAN DARAH
KARTU UJI A KARTU UJI B KARTU UJI Rh
BERI SERUM ANTI A BERI SERUM ANTI B BERI SERUM ANTI Rh
DIADUK DENGAN
TUSUK GIGI
DIADUK DENGAN
TUSUK GIGI
DIADUK DENGAN
TUSUK GIGI
HASIL
MENGGUMPAL / TIDAK MENGGUMPAL
Prosedur Pengujian Golongan Darah:
Berdasarkan informasi yang diberikan susunlah prosedur untuk pengujian golongan darahmu dan
teman-teman satu kelasmu menggunakan alat dan bahan yang tersedia. rancanglah prosedur uji
golongan darah yang akan kamu lakukan dalam bentuk diagram alir pada kolom berikut, kemudian
lakukanlah pengujian menggunakan alat dan bahan yang disediakan!
SUNTIK
KERINGKAN KERINGKAN
KERINGKAN
Hasil Pengujian Golongan Darah:
DONOR
PENERIMA
A
+
A
-
B
+
B
-
AB+ AB- O
+
O
-
A+
A-
B+
B-
AB
+
AB-
O+
O-
Donor Anti A Reshus Anti B Reshus Anti Rh Reshus
A+
Menggumpal + Tidak
Menggumpal
- Menggumpal +
A-
Menggumpal
+ Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
-
B+ Tidak
Menggumpal
- Menggumpal + Menggumpal +
B- Tidak
Menggumpal
- Menggumpal + Tidak
Menggumpal
-
AB+ Menggumpal
+ Menggumpal
+ +
AB-
Menggumpal + Menggumpal + Tidak
Menggumpal
-
O+ Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
- Menggumpal
+
O- Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
-
Pertanyaan:
1. Apa yang menyebabkan terjadi reaksi penggumpalan/aglutinasi sampel darah saat ditetesi
dengan serum Anti-A, Anti-B, atau anti-D?
Reaksi penggumpalan darah dapat terjadi karena di dalam serum terdapat protein penggumpal
darah yang jika masuk ke tubuh akan bereaksi. Serum identik dengan aglutinin. Sehingga
pengujian golongan darah harus menggunakan serum yang berbeda/sebaliknya. Contohnya
untuk golongan darah B harus menggunakan serum anti-A agar tidak terjadi penggumpalan.
Apabila darah tersebut ditetesi serum anti-A dan dia menggumpal, maka darah tersebut adalah
golongan darah B, begiti juga sebaliknya. Sedangkan untuk rhesus, apabila darah ditetesi
serum anti-Rh dan menggumpal, maka darah tersebut memiliki rhesus positif (+), begitupun
sebaliknya.
2. Apakah semua sampel yang diberi reagen mengalami reaksi penggumpalan? Mengapa hal ini
dapat terjadi?
Tidak semua sampel yang diberi reagen (pereaksi) mengalami penggumpalan. Penggumpalan
terjadi pada antigen yang bereaksi dengan antibodi sejenis. Contohnya saat golongan darah A
diberi reagen anti-A, maka terjadi penggumpalan.
Sedangkan penggumapalan tidak terjadi jika antigen dan antibodi berbeda atau berlawanan
jenis diberikan reagen. Contohnya saat golongan darah A diberi reagen anti-B, maka tidak
terjadi penggumpalan.
3. Berdasarkan hasil pengujian golongan darah apakah sudah sesuai dengan prediksi kalian
sebelumnya? Jelaskan!
Hasil pengujian golongan darah yang dilakukan sudah sesuai dengan prediksi kami. Karena,
golongan darah dan rhesus pendonor dapat diketahui melalui serum anti-A, anti-B, serta serum
antiRh. Sedangkan untuk mengetahui golongan darah resipien yang cocok dapat dilihat melalui
tabel golongan darah.
4. Setelah melakukan pengujian golongan darah, dapatkah seseorang mendonorkan darahnya pada
orang lain? Apa sajakah yang harus diperhatikan agar seseorang dapat mendonorkan darahnya
pada orang lain dengan aman?
Iya bisa. seseorang dapat mendonorkan darahnya pada orang lain. Hal-hal yang harus
diperhatikan agar seseorang dapat mendonorkan darahnya pada orang lain dengan aman antara
lain adalah dengan mengetahui golongan darah pendonor serta resipien beserta rhesusnya. Hal
itu wajib dilakukan agar tidak terjadi aglutinasi pada darah.
Reaksi antara antigen dan antibodi dapat menyebabkan penggumpalan sehingga pada proses
transfusi darah, jenis golongan darah pendonor dan penerima harus cocok. Sehingga tidak
menyebabkan penggumpalan yang dapat menyebabkan kematian.
Selain itu pendonor harus dalam kondisi sehat, pada rentang usia 17-60 tahun, berat badan
minimal 45 kg, denyut nadi 50-100 kali /menit, tekanan darah 100-160 (sistolik) dan 70-100
(diastolik) serta kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl (Wanita) dan 12.5 gr/dl (pria).
5. Dengan memperhatikan penggolongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus, buatlah diagram
sederhana atau dalam bentuk tabel, agar mempermudah seseorang dengan golongan darah
tertentu dapat mengetahui kemungkinannya untuk dapat menjadi pendonor atau resipien
(penerima) darah dari atau ke orang lain!
DONOR
PENERIMA
A
+
A
-
B
+
B
-
AB+ AB- O
+
O
-
A+
A-
B+
B-
AB
+
AB-
O+
O-
Donor Anti A Reshus Anti B Reshus Anti Rh Reshus
A+
Menggumpal
+ Tidak
Menggumpal
- Menggumpal
+
A-
Menggumpal + Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
-
B+ Tidak
Menggumpal
- Menggumpal
+ Menggumpal
+
B- Tidak
Menggumpal
- Menggumpal
+ Tidak
Menggumpal
-
AB+ Menggumpal
+ Menggumpal
+ +
AB-
Menggumpal
+ Menggumpal
+ Tidak
Menggumpal
-
O+ Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
- Menggumpal +
O- Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
- Tidak
Menggumpal
-
LKPD Golongan Darah.docx

More Related Content

What's hot

Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPLili Andajani
 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppt
home
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
sinupid
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisContoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Selly Noviyanty Yunus
 
LKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara Sederhana
LKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara SederhanaLKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara Sederhana
LKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara Sederhana
Rully Novida
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
Arika Sari
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Tifa Rachmi
 
Lkpd virus
Lkpd virusLkpd virus
Lkpd virus
ahmad mujidin
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
Diniarti Prayuni
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
Katarina Yuliana
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
Retno Suhabibi
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Nor Hidayati
 
CONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABAN
CONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABANCONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABAN
CONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABAN
almansyahnis .
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Betacarotene
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
nurahlina08
 
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
almansyahnis .
 

What's hot (20)

Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
 
37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan
37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan
37. lampiran 42 43 lkpd uji makanan
 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppt
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisContoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
 
LKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara Sederhana
LKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara SederhanaLKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara Sederhana
LKPD Uji Kandungan Nutrisi Pada Bahan Makanan Secara Sederhana
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
Lkpd virus
Lkpd virusLkpd virus
Lkpd virus
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
CONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABAN
CONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABANCONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABAN
CONTOH SOAL PENCERNAAN DAN JAWABAN
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
 

Similar to LKPD Golongan Darah.docx

KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
DoubleShit
 
Laporan imunologi objek i & ii penggolongan darah
Laporan imunologi objek i & ii penggolongan darahLaporan imunologi objek i & ii penggolongan darah
Laporan imunologi objek i & ii penggolongan daraheN Alimin
 
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
Sofyan Dwi Nugroho
 
Anatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahAnatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darah
Xdinê Mj
 
Sistem darah a
Sistem darah aSistem darah a
Sistem darah a
ardyan teja
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
Arief hidayad
 
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusiSistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
fikri asyura
 
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran DarahLaporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Alfian Isnan
 
laporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahlaporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahNurramadhani A.Sida
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedrovedro agasi
 
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan RhesusTransfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Dewi Fitriani
 
Gol dar anisa edited
Gol dar anisa editedGol dar anisa edited
Gol dar anisa edited
Anisa Mu'asomah
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahZanne Arienta
 
Review goldar
Review goldarReview goldar
Review goldar
materipptgc
 
GOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAHGOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAH
PUTRA ADI IRAWAN
 
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi DarahSistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Audree Geraldine Jonathan
 

Similar to LKPD Golongan Darah.docx (20)

KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
 
Laporan imunologi objek i & ii penggolongan darah
Laporan imunologi objek i & ii penggolongan darahLaporan imunologi objek i & ii penggolongan darah
Laporan imunologi objek i & ii penggolongan darah
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
 
Anatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahAnatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darah
 
Sistem darah a
Sistem darah aSistem darah a
Sistem darah a
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
 
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusiSistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
 
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran DarahLaporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
 
Rhesus
RhesusRhesus
Rhesus
 
laporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahlaporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darah
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedro
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darah
 
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan RhesusTransfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
 
Gol dar anisa edited
Gol dar anisa editedGol dar anisa edited
Gol dar anisa edited
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 
Review goldar
Review goldarReview goldar
Review goldar
 
GOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAHGOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAH
 
Uji golongan darah
Uji golongan darahUji golongan darah
Uji golongan darah
 
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi DarahSistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
 

LKPD Golongan Darah.docx

  • 1. Anggota Kelompok 2 : 1. Atika Dwi Saputri (5) 2. Fadhli Shohibul Wafa (14) 3. Hilda Novia Mandasari (18) 4. Lola Audia Putri (21) 5. Mochamad Rolan (23) 6. Septian Nur Hidayat (30) Kelas : XII IPA 6 Tanggal : Senin, 31 Januari 2022 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) GOLONGAN DARAH Bacalah dengan seksama informasi berikut! GOLONGAN DARAH Golongan darah dikelompokan berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan sistem ABO dan sistem Rhesus (faktor Rh) yang ditemukan oleh Ilmuwan asal Austria, Karl Landsteiner. Kedua sistem ini dapat sangat membantu jika Anda ingin melakukan transfusi darah. Antigen yang menjadi pembeda golongan darah terletak pada permukaan membran sel darah merah (Gambar 1). Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Jika sel dengan antigen yang berlawanan masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan memulai perlawanan terhadap sel yang dianggap asing tersebut dengan memproduksi antibodi atau aglutinin. Gambar 1. Struktur Antigen yang membedakan golongan darah A, B, AB, dan O pada sistem ABO. (Sumber: http://www.thepipettepen.com/transforming-blood-transfusions/) Karl Landsteiner berhasil menemukan 3 dari 4 golongan darah (yang kemudian disebut sistem ABO) dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana itu dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasil percobaan itu menghasilkan dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B), dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya, ada dua macam antigen A dan B di dalam sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O. Kemudian, Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli, kolega Landsteiner menemukan golongan darah AB. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
  • 2. Sistem golongan darah Rhesus ditemukan pada tahun 1939-1940 oleh K. Landsteiner dan A.S. Wiener. Saat itu mereka melihat bahwa injeksi yang dilakukan dari monyet rhesus (Rhesus macaccus) ke kelinci menyebabkan reaksi dengan sebagian besar sel darah merah manusia. Tidak jauh dari sistem A B O, golongan darah Rhesus ini juga menggolongkan darah seseorang berdasarkan adanya antigen tertentu dalam darah. Antigen yang digunakan untuk menggolongkan darah berdasarkan Rhesus disebut sebagai antigen D. Sederhananya, jika seseorang memiliki antigen D dalam darahnya, ia termasuk Rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki antigen D, ia termasuk Rhesus negatif (Rh-). Saat ini secara mudah golongan darah dapat diketahui melalui pengujian golongan darah menggunakan serum anti-A, Anti-B, dan Anti-D (Rh+). Hasil pengujian didasarkan pada reaksi antigen/agglutinogen dan antibodi yang sesuai. Jika keduanya bertemu maka akan terjadi reaksi penggumpalan/aglutinasi sehingga menunjukkan perubahan terdapatnya gumpalan-gumpalan kecil darah, sehingga terlihat berbintik-bintik secara visual seperti ditunjukkan pada gambar 2. 1 Terjadi Aglutinasi 2a 3a 4a Tidak Terjadi Aglutinasi 2b 3b 4b Gambar 2. Hasil reaksi antara sampel darah yang ditetesi dengan serum anti-A, anti-B, dan Anti-D (Rh) (1 = darah tanpa penambahan serum; 2a = sampel darah yang menggumpal saat ditetesi serum anti-A; 2b = sampel darah yang tidak menggumpal saat ditetesi serum anti-A; dst.)
  • 3. AKTIVITAS-1: PREDIKSI HASIL UJI GOLONGAN DARAH Berdasarkan informasi di atas, apabila dilakukan pengujian golongan darah dengan serum Anti-A, Anti-B, dan Anti-D. Prediksilah reaksi yang terjadi setelah sampel darah ditetesi dengan ketiga serum dengan menggambarkan ada tidaknya reaksi penggumpalan (aglutinasi) atau tidak pada tabel berikut! Tipe Golongan Darah Sistem ABO Tipe Golongan Darah Sistem ABO Setelah Penambahan serum Anti-A Anti-B A B AB O Tipe Golongan Darah Sistem Rhesus Setelah Penambahan serum Anti D (Rh) Rhesus Positif Rhesus Negatif
  • 4. AKTIVITAS-2 UJI GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS Petunjuk: Pelajarilah simulasi golongan darah yang terdapat pada tautan berikut: https://www.newpathonline.com/api_player/enus_54_6222/t4HLFZ/index.html atau anda dapat mengaksesnya dengan mudah menggunakan gawai dengan cara memindai kode barkode yang ada di sebelah kanan. Jelajahilah seluruh fitur yang tersedia pada simulasi tersebut. Alat dan Bahan: 1. sampel darah siswa 2. serum anti-A 3. serum anti-B 4. serum anti-D / Anti Rh 5. kertas golongan darah 6. blood lanset 7. kapas 8. alkohol 70% 9. tusuk gigi
  • 5. AMBIL DARAH DARAH DITARUH DI KARTU UJI GOLONGAN DARAH KARTU UJI A KARTU UJI B KARTU UJI Rh BERI SERUM ANTI A BERI SERUM ANTI B BERI SERUM ANTI Rh DIADUK DENGAN TUSUK GIGI DIADUK DENGAN TUSUK GIGI DIADUK DENGAN TUSUK GIGI HASIL MENGGUMPAL / TIDAK MENGGUMPAL Prosedur Pengujian Golongan Darah: Berdasarkan informasi yang diberikan susunlah prosedur untuk pengujian golongan darahmu dan teman-teman satu kelasmu menggunakan alat dan bahan yang tersedia. rancanglah prosedur uji golongan darah yang akan kamu lakukan dalam bentuk diagram alir pada kolom berikut, kemudian lakukanlah pengujian menggunakan alat dan bahan yang disediakan! SUNTIK KERINGKAN KERINGKAN KERINGKAN
  • 6. Hasil Pengujian Golongan Darah: DONOR PENERIMA A + A - B + B - AB+ AB- O + O - A+ A- B+ B- AB + AB- O+ O- Donor Anti A Reshus Anti B Reshus Anti Rh Reshus A+ Menggumpal + Tidak Menggumpal - Menggumpal + A- Menggumpal + Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal - B+ Tidak Menggumpal - Menggumpal + Menggumpal + B- Tidak Menggumpal - Menggumpal + Tidak Menggumpal - AB+ Menggumpal + Menggumpal + + AB- Menggumpal + Menggumpal + Tidak Menggumpal - O+ Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal - Menggumpal + O- Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal -
  • 7. Pertanyaan: 1. Apa yang menyebabkan terjadi reaksi penggumpalan/aglutinasi sampel darah saat ditetesi dengan serum Anti-A, Anti-B, atau anti-D? Reaksi penggumpalan darah dapat terjadi karena di dalam serum terdapat protein penggumpal darah yang jika masuk ke tubuh akan bereaksi. Serum identik dengan aglutinin. Sehingga pengujian golongan darah harus menggunakan serum yang berbeda/sebaliknya. Contohnya untuk golongan darah B harus menggunakan serum anti-A agar tidak terjadi penggumpalan. Apabila darah tersebut ditetesi serum anti-A dan dia menggumpal, maka darah tersebut adalah golongan darah B, begiti juga sebaliknya. Sedangkan untuk rhesus, apabila darah ditetesi serum anti-Rh dan menggumpal, maka darah tersebut memiliki rhesus positif (+), begitupun sebaliknya. 2. Apakah semua sampel yang diberi reagen mengalami reaksi penggumpalan? Mengapa hal ini dapat terjadi? Tidak semua sampel yang diberi reagen (pereaksi) mengalami penggumpalan. Penggumpalan terjadi pada antigen yang bereaksi dengan antibodi sejenis. Contohnya saat golongan darah A diberi reagen anti-A, maka terjadi penggumpalan. Sedangkan penggumapalan tidak terjadi jika antigen dan antibodi berbeda atau berlawanan jenis diberikan reagen. Contohnya saat golongan darah A diberi reagen anti-B, maka tidak terjadi penggumpalan. 3. Berdasarkan hasil pengujian golongan darah apakah sudah sesuai dengan prediksi kalian sebelumnya? Jelaskan! Hasil pengujian golongan darah yang dilakukan sudah sesuai dengan prediksi kami. Karena, golongan darah dan rhesus pendonor dapat diketahui melalui serum anti-A, anti-B, serta serum antiRh. Sedangkan untuk mengetahui golongan darah resipien yang cocok dapat dilihat melalui tabel golongan darah. 4. Setelah melakukan pengujian golongan darah, dapatkah seseorang mendonorkan darahnya pada orang lain? Apa sajakah yang harus diperhatikan agar seseorang dapat mendonorkan darahnya pada orang lain dengan aman? Iya bisa. seseorang dapat mendonorkan darahnya pada orang lain. Hal-hal yang harus diperhatikan agar seseorang dapat mendonorkan darahnya pada orang lain dengan aman antara lain adalah dengan mengetahui golongan darah pendonor serta resipien beserta rhesusnya. Hal itu wajib dilakukan agar tidak terjadi aglutinasi pada darah. Reaksi antara antigen dan antibodi dapat menyebabkan penggumpalan sehingga pada proses transfusi darah, jenis golongan darah pendonor dan penerima harus cocok. Sehingga tidak menyebabkan penggumpalan yang dapat menyebabkan kematian. Selain itu pendonor harus dalam kondisi sehat, pada rentang usia 17-60 tahun, berat badan minimal 45 kg, denyut nadi 50-100 kali /menit, tekanan darah 100-160 (sistolik) dan 70-100 (diastolik) serta kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl (Wanita) dan 12.5 gr/dl (pria). 5. Dengan memperhatikan penggolongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus, buatlah diagram sederhana atau dalam bentuk tabel, agar mempermudah seseorang dengan golongan darah tertentu dapat mengetahui kemungkinannya untuk dapat menjadi pendonor atau resipien (penerima) darah dari atau ke orang lain!
  • 8. DONOR PENERIMA A + A - B + B - AB+ AB- O + O - A+ A- B+ B- AB + AB- O+ O- Donor Anti A Reshus Anti B Reshus Anti Rh Reshus A+ Menggumpal + Tidak Menggumpal - Menggumpal + A- Menggumpal + Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal - B+ Tidak Menggumpal - Menggumpal + Menggumpal + B- Tidak Menggumpal - Menggumpal + Tidak Menggumpal - AB+ Menggumpal + Menggumpal + + AB- Menggumpal + Menggumpal + Tidak Menggumpal - O+ Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal - Menggumpal + O- Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal - Tidak Menggumpal -