SlideShare a Scribd company logo
Konservasi mempunyai konotasi yang bermacam-macam yaitu:
B.Bagi para teknisi dapat diartikan sebagai usaha mengurangi
penggunaan sumberdaya alam secara fisik misalnya mengurangi
erosi tanah, mengurangi penebangan hutan, menunda penggalian
minyak bumi dan sebagainya.
C.Sedangkan sebagian orang merasakan sebagai persoalan moral
yang menuntutnya untuk melindungi suatu jenis sumberdaya
tertentu.
Konservasi    seringkali   diartikan   sebagai   tindakan
perlindungan, pengawetan pemeliharaan dan pengumpulan
barang-barang yang ada. Ide untuk pengawetan sumberdaya
lahan bagi pemakaian di masa yang akan datang, merupakan
ide yang paling banyak
Keputusan      konservasi      merupakan        kegiatan
mempertimbangkan penggunaan sumberdaya alam
antara penggunaan saat ini dan penggunaan pada masa
yang akan datang. Dalam proses pembuatan keputusan,
pengambil     keputusan     harus   mempertimbangkan
manfaat yang diharapkan dari sumber daya yang
dimilikinya, kemudian dibandingkan dengan biaya-biaya
yang   akan    dikeluarkan    selama   jangka     waktu
perencanaan tertentu.
Setelah semuanya dinyatakan dalam nilai sekarang (present
value), maka apabila konservasi mendatangkan manfaat
dalam nilai sekarang (present value of benefits) lebih besar
daripada nilai sekarang dari biaya-biaya yang dikeluarkan,
maka konservasi tersebut layak dijalankan. Perhitungan
dengan nilai sekarang itu dimaksudkan untuk memperoleh
suatu ukuran yang sama antara manfaat dan biaya,
disamping pada umumnya orang menghargai uang lebih
tinggi pada saat sekarang daripada pada masa yang akan
datang. Untuk mendapatkan nilai sekarang itu dipakai
tingkat diskonto yang tergantung pada besarnya tingkat
bunga.
Penggunaan       tingkat   bunga   mempunyai   pengaruh   penting    dalam
pengambilan keputusan untuk konservasi. Pada Umumnya pengambil
keputusan menggunakan nilai sekarang untuk manfaat yang akan
diterimanya, dan menggunakan perhitungan bunga majemuk untuk
pengeluaran-pengeluaran       yang   dilaksanakannya.   Menghitung    nilai
sekarang (Mendiskonto) artinya mengubah nilai penerimaan yang akan
datang ke nilai pada saat ini, sedangkan menghitung bunga majemuk
(compounding) artinya mengubah nilai pengeluaran sekarang ke nilai di
masa yang akan datang. Yang menjadi persoalan sekarang adalah tingkat
bunga yang mana yang akan kita pakai untuk membuat perhitungan nilai
sekarang itu, sebab kenyataanya tingkat bunga itu banyak macamnya dan
tidak seragam.
Tingkat bunga yang dipakai oleh pengambil
keputusan untuk konservasi sumberdaya
alam ditentukan oleh dua faktor yaitu:

2.Derajat preferensi waktu si pengambil
keputusan.

3.Penyesuaian-penyesuaian     yang       dibuat
untuk masalah-masalah ketidakpastian
PENGGUNAAN SUMBERDAYA YANG
BIJAKSANA SEPANJANG WAKTU
Konservasi dimaksudkan sebagai penggunaan sumberdaya yang
bijaksana sepanjang waktu, hal ini berbeda-beda bagi masing-masing
tipe sumberdaya.

a.     Untuk sumberdaya tak pulih (exhaustible resources), konservasi
dimaksudkan agar dapat mengembangkan penggunaan sumberdaya itu
untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu yang lebih lama,
misalnya   untuk mengurangi tingkat konsumsi, atau menggunakan
tekhnologi baru yang menghemat penggunaan sumberdaya alam seperti
berahlinya penggunaan dari minyak ke energi surya.
b. Bagi   sumberdaya   alam    yang   dapat   diperbaharui

   (renewable resources), konservasi dimaksudkan untuk

   mengurangi pemborosan baik yang bersifat ekonomi

   maupun    sosial,   dan    sekaligus   memaksimumkan

   penggunaan secara ekonomis.

c. Untuk sumberdaya biologis, penggunaan yang bijaksana

   dimaksudkan sebagai penggunaan yang menghasilkan

   penerimaan bersih yang maksimum, dan sekaligus dapat

   memperbaiki kapasitas produksinya.
Apabila berusaha menentukan tingkat optimum penggunaan
sumberdaya alam, maka masalah-masalah penting akan
timbul untuk masing-masing jenis sumberdaya               itu.
Perbedaan pendapat sering terjadi karena terbatasnya waktu
perencanaan seorang pelaksana dalam menentukan pilihan
tentang tingkat bunga , dan permasalahan tentang biaya dan
penerimaan yang diharapkan . Perencanaan harus melakukan
pilihan    antara   pengambilan   sumberdaya    pada    waktu
sekarang     atau   sumberdaya    disimpan     dahulu   untuk
penggunaan di masa yang akan datang.
Faktor-faktor yang bisa timbul diantaranya:

b.Tingginya penerimaan sosial dan ekonomi yang diharapkan

c.Derajat preferensi waktu (time preference rate),

d.Kemauan menanggung resiko,

e.Tingginya biaya pengusahaan sumberdaya alam,

f.Ketidakpastian penawaran, permintaan dan harga di masa yang akan datang,

g.sering mendorong adanya pengembangan dan perbaikan sumberdaya alam
sedini mungkin.

h.Faktor-faktor lain seperti tidak sempurnanya pasar, lembaga pemilikan yang
tidak jelas, terbatasnya keuangan, tingginya biaya pengolahan, kurangya
permintaan akan produk tersebut, serta harapan akan tingginya harga di masa
yang akan datang, dapat menyebabkan para pemilik sumberdaya alam
menangguhkan usaha pembangunan yang dimungkinkan.
   Sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui (Exhaustible)
    biasanya dapat dihemat dengan mudah,

   Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)
    biasanya mudah diboroskan dan hilang dengan mudah, karenanya
    seringkali pemilik sumberdaya yang dapat diperbaharui itu
    mengambil kebijaksanaan untuk menggunakannya saja. Sebagian
    orang bertindak sebagai spekulator dengan harapan mendapatkan
    penerimaan yang lebih tinggi dengan menunda penggunaan
    dikemudian hari. Sebaliknya sebagian orang lainnya justru ingin
    segera menggunakannya sekarang karena takut kalau dikemudian
    hari nilai sumberdaya alam tersebut justru akan menurun.
Penggunaan sumberdaya alam yang bijaksana adalah
 penggunaan yang menghasilkan penerimaan dan
        kepuasan ekonomi yang maksimal.

    Hal ini akan dijelaskan sehubungan dengan

      masing-masing jenis sumberdaya alam.
Konservasi dan penggunaan sumberdaya biologis secara bijaksana
ditujukan   untuk   pelaksanaan   pengaturan   yang   memaksimumkan
penerimaan bersih pengelola, yaitu bahwa dalam waktu yang bersamaan
dapat memelihara dan memperbaiki kapasitas sumberdaya tersebut
untuk masa mendatang. Tanaman pangan tumbuh dan berkembang
selama beberapa bulan , sedang peternakan, tanaman keras dan hutan
memerlukan waktu beberapa tahun. Masalah ekonomi           yang perlu
diperhatikan di sini adalah waktu yang optimum bagi pelaksana usahanya.
Oleh karenanya perlu diperhatikan tingkat diskonto yang akan dipakai
untuk menghitung nilai sekarang dari investasi dalam bidang sumberdaya
alam. Tingkat diskonto yang rendah akan menghasilkan nilai sekarang
yang tinggi.
Ada tiga pertanyaan yang perlu dipertimbangkan
            dalam mengadakan konservasi
                sumberdaya alam yaitu:




a) Apakah konservasi itu akan menguntungkan.
b) Apakah masyarakat menghendaki adanya
   konservasi itu.
c) Bagaimana menanggulangi kalau ada
   hambatan untuk konservasi
A. Apakah Konservasi itu akan
             menguntungkan
Pertanyaan penting bagi pengusaha. Sebagai warga negara
 yang baik ia harus menyetujui prinsip-prinsip konservasi
dan menyokong tujuan konservasi pada umumnya.
Pengusaha selalu memperhitungkan untung dan rugi.
Bersedia menanam          modal        apabila yakin akan
menguntungkan dari        hasil    investasinya. Pengalaman
menunjukkan bahwa investasi itu akan benar-benar
menguntungkan        bila       unsur     waktu benar-benar
diperhitungkan. Namun sering terjadi         pula konservasi
sumberdaya alam tidak menguntungkan si pengelola, dan
bahkan tidak diinginkan oleh masyarakat.
Menguntungkan atau tidaknya konservasi sumberdaya
   alam tergantung pada beberapa faktor berikut :



Jangka waktu yang direncanakan seorang pengelola.
Aspek-aspek investasi dari konservasi
Kemampuan pelaksana dalam memilih alternatif cara
 konservasi.
Adanya dampak konservasi sumberdaya tertentu
 terhadap konservasi sumberdaya lain.
1. Jangka waktu yang
     direncanakan oleh seorang
     pengelola
 Bila seorang pengelola memutuskan untuk mengadakan
konservasi, maka keputusammya itu tidak mengikat
sepanjang waktu. Ia dapat menyesuaikan rencananya dengan
adanya perubahan-perubahan keadaan.
Contohnya, seorang yang menguntungkan berhubung ia
mempunyai rencana untuk menjualnya setelah 15 tahun.
Oleh karena itu ia cendenrung untuk segera menguras
sumberdaya alam yang ada di dalamnya. Sebaliknya bila ia
ingin menggunakannya dalam jangka panjang, maka ia akan
lebih berhati-hati dalam mengelola sumberdaya itu. Semakin
 pendek periode yang direncanakan oleh seorang pengelola,
akan semakin cepat pengurasan sumberdaya alam itu.
2. Aspek-aspek investasi dari konservasi

Seorang pengusaha tidak akan tertarik               untuk
menginvestasikan modalnya guna konservasi sumberdaya
alam bila penggunaannya di waktu yang akan datang
belum pasti. Ia pasti mengharapkan agar investasinya
terbayar dalam jangka waktu yang direncanakannya.
Misalkan sekarang ia menunda pengeboran minyaknya,
hal ini tentunya dikarenakan ia mengharapkan      adanya
harga dan penerimaan yang menguntungkan dari usaha
konservasiitu di masa datang. Di samping karena harga,
penerimaan yang lebih tinggi juga dimungkinkan oleh
kualitas yang lebih tinggi sebagai akibat adanya
penundaan      pengeboran        itu.    Kalau   menurut
pertimbangannya konservasi tidak menguntungkan, maka ia
akan mengadakan        investasi    jangka pendek sebagai
alternatif
3. Kemampuan pelaksana dalam memilih
   alternatif cara konservasi

Dengan berbagai alternatif cara konservasi, pengelola
akan dapat menentukan rencana-rencana yang
dikuasainya dan memberikan prospek yang lebih baik.
Pemilihan cara ini tentu saja akan mempengaruhi
tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi
dalam sumberdaya itu.
4. Dampak konservasi sumberdaya
  tertentu terhadap sumberdaya lain.

  Pengelola kadang-kadang menemukan adanya
 hubungan subtitusi antar sumberdaya alam dalam
 suatu kegiatan produksi. Program konservasi yang
 dipilih tentu saja akan memberikan keuntungan yang
 tertinggi. Namun ia harus mempertimbangkan juga
 bagaimana pengaruhnya teradap sumberdaya lain,
 sehingga dapat dipertimbangkan menguntungkan
 atau tidaknya konservasi sumberdaya tersebut.
B. Hasrat masyarakat untuk
                   konservasi
 Terdapat perbedaan antara hasrat masyarakat dan
hasrat perorangan dalam konservasi. Pada umumnya
pengelola pribadi mengingikan derajat preferens waktu
(time preference rate) yang tinggi dan pendek dalam
jangka waktunya. Sebaliknya masyarakat menghendaki
adanya    derajat   preferensi   waktu   yang   panjang
waktunya dan tingkat diskonto yang lebih rendah. Hal
ini karena masyarakat menginginkan kesejahteraan
bagi generasi yang akan datang, dan tingkat bunga
yang rendah.
C. Penanggulangan hambatan
konservasi

  1. Hambatan Fisik
  2. Hambatan Ekonomi
  3. Hambatan Kelembagaan
  4. Hambatan Teknologi
MASALAH KHUSUS ALOKASI
     SUMBERDAYA ALAM
        ANTAR WAKTU


1. PERIODE WAKTU PERENCANAAN YANG
   SANGAT PANJANG
2. RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN
3. TIDAK DIKEMBALIKAN KE BENTUK SEMULA
   (IRREVERSIBILITY)
PENGARUH BERBAGAI VARIABEL EKONOMI
                 TERHADAP
        KONSERVSI SUMBERDAYA ALAM
1. TINGKAT BUNGA
    Di antara berbagai kegiatan ekonomi yang
 mempengaruhi      konservasi, tingkat   bunga
 merupakan     salah satu faktor yang paling
 konsisten. Tingkat bunga digunakan dalam
 perencanaan pengambilan sumberdaya alam untuk
 membuat penerimaan bersih di masa datang
 dapat dibandingkan satu sama lain selama suatu
  interval waktu perencanaan tertentu.
2. MASALAH KETIDAKPASTIAN

a. Menerima ketidakpastian seluruhnya        sehingga
   memperkecil kemungkinan menerima pendapatan bersih
   serta dalam jumlah yang lebih kecil.
b. Menerima ketidakpastian dengan         melakukan
   “hedging”artinya produsen sumberdaya alam menggeser
   beban ketidakpastian kepada spesialis yaitu spekulan
   yang sudah profesional.
c. Ketidakpastian diterima dengan meningkatkan
   fleksibilitas dalam perencanaan.
3. PERPAJAKAN
4. PENGARUH KEBIJAKAN HARGA
5. HAK PENGUASAAN (PROPERTY RGHT)
6. PERSEWAAN
7. BENTUK PASAR

Bentuk pasar bukan merupakan institusi atau
kelembagaan yang timbul        karena adanya
lembaga       pemilikan, sesungguhnya bentuk
pasar baik untuk produk maupun faktor produksi
merupakan lembaga penting yang menetukan
penggunaan sumberdaya alam.
Ketidakstabilan ekonomi selalu dihadapi oleh
perusahaan    atau     industri   karena     memang
merupakan     bagian      dari    porses     produksi.
Ketidakstabilan itu dapat timbul dalam hal panenan
karena   keadaan     cuaca    yang   tidak   menetu.
Ketidakstabilan    akan      meningkatkan     peluang
ketidakpastian dalam proses produksi sehingga
akan mempengaruhi keputusan konservasi.
Ada empat macam akibat yang ditimbulkan oleh
adanya ketidakstabilan ekonomi:

1. Ketidakstabilan perekonomian meningkatkan peluang
   ketidakpastian untuk sebagian besar data yang dipakai dalam
   perencanaan produksi. Semakin tidak stabil perekonomian
   akan semakin tinggi peluang ketidakpastian serta semakin tinggi
   pula tingkat deplisi sumberdaya alam.
2. Ketidakstabilan perekonomian akan berakibat mempertinggi
   suku bunga untuk uang yang dipinjamkan, sehingga hal ini
   akan cenderung mendorong adanya deplisi.
3. Penurunan tingkat pendapatan yang terjadi selama masa
   deplisi dalam suatu gelombang konjugtur cenderung
   mempertinggi tingkat preferensi waktu para pemakai
   sumberdaya alam,       sehingga mendorong deplisi.
4. Deplisi sumberdaya alam dapat terjadi bila suatu depresi
   perekonomian mengakibatkan berkurangnya suatu produksi.

More Related Content

What's hot

Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdFrans Dione
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamFirman Ferdian
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Heri Setiawan
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Model Ekonomi Sumber Daya Tidak Terbarukan
Model Ekonomi Sumber Daya Tidak TerbarukanModel Ekonomi Sumber Daya Tidak Terbarukan
Model Ekonomi Sumber Daya Tidak TerbarukanEmma Fadhilah
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alamYuningsih Yuningsih
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanAnisa Salma
 
statistik dasar1
statistik dasar1statistik dasar1
statistik dasar1Amri Sandy
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyektitiwerdhy
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEDIS BLOG
 
KAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM
KAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAMKAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM
KAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAMAndini Sulvyah R
 
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANPERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANselviani444
 
Ppt konsep dasar ilmu ekonomi
Ppt konsep dasar ilmu ekonomiPpt konsep dasar ilmu ekonomi
Ppt konsep dasar ilmu ekonomiDwi Santoso
 

What's hot (20)

Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
Kumpulan soal-latihan-andat-statdas-biostat-2011
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Model Ekonomi Sumber Daya Tidak Terbarukan
Model Ekonomi Sumber Daya Tidak TerbarukanModel Ekonomi Sumber Daya Tidak Terbarukan
Model Ekonomi Sumber Daya Tidak Terbarukan
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alam
 
KONSUMSI
KONSUMSIKONSUMSI
KONSUMSI
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
 
statistik dasar1
statistik dasar1statistik dasar1
statistik dasar1
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyek
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
 
KAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM
KAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAMKAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM
KAITAN ANTARA KEMISKINAN INDUSTRIALISASI DAN PENGAMBILAN SUMBER DAYA ALAM
 
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANPERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
 
Ppt konsep dasar ilmu ekonomi
Ppt konsep dasar ilmu ekonomiPpt konsep dasar ilmu ekonomi
Ppt konsep dasar ilmu ekonomi
 

Similar to Bahan ajar esda-2

Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIPeluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIMusnanda Satar
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupYeSi YeStri CatMafis
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alammafle kh
 
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamGeografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamFarah Della
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)Imm Ida
 
Kegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang BerkelanjutanKegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang BerkelanjutanNaufal Muntaaza
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
 
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptxPenerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptxsri1726492
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alamtopanogan
 
b0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdf
b0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdfb0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdf
b0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdfElen227336
 
Tugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptx
Tugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptxTugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptx
Tugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptxMuhammadSatarKusumaS
 
Skala prioritas x mia2 stc1
Skala prioritas x mia2 stc1Skala prioritas x mia2 stc1
Skala prioritas x mia2 stc1Antonius Suranto
 
Pengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.ppt
Pengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.pptPengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.ppt
Pengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.pptJamesBond308022
 
PRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptxPRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptxERAPEWEOFFICIAL
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxMuhammadMunarMukhsin1
 

Similar to Bahan ajar esda-2 (20)

Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTIPeluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
Peluang implementasi Development by Design (DbD) di Sektor HTI
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamGeografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Ekotek bu silvi.
Ekotek bu silvi.Ekotek bu silvi.
Ekotek bu silvi.
 
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
99. peran perkantoran dalam penerapan green office (maria)
 
Kegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang BerkelanjutanKegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
Kegiatan Pariwisata Yang Berkelanjutan
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptxPenerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
Penerapan ekoefisiensi terhadap pembangunan berkelanjutan.pptx
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alam
 
strategi pengelolaan
strategi pengelolaanstrategi pengelolaan
strategi pengelolaan
 
b0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdf
b0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdfb0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdf
b0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdf
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1
 
Tugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptx
Tugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptxTugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptx
Tugas Presentasi Pengetahuan Kebencanaan.pptx
 
Skala prioritas x mia2 stc1
Skala prioritas x mia2 stc1Skala prioritas x mia2 stc1
Skala prioritas x mia2 stc1
 
Pengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.ppt
Pengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.pptPengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.ppt
Pengelolaan Lingkungan Adaptif lingkungan.ppt
 
PRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptxPRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptx
 
Ekdes 8 a
Ekdes 8 aEkdes 8 a
Ekdes 8 a
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 

Bahan ajar esda-2

  • 1. Konservasi mempunyai konotasi yang bermacam-macam yaitu: B.Bagi para teknisi dapat diartikan sebagai usaha mengurangi penggunaan sumberdaya alam secara fisik misalnya mengurangi erosi tanah, mengurangi penebangan hutan, menunda penggalian minyak bumi dan sebagainya. C.Sedangkan sebagian orang merasakan sebagai persoalan moral yang menuntutnya untuk melindungi suatu jenis sumberdaya tertentu.
  • 2. Konservasi seringkali diartikan sebagai tindakan perlindungan, pengawetan pemeliharaan dan pengumpulan barang-barang yang ada. Ide untuk pengawetan sumberdaya lahan bagi pemakaian di masa yang akan datang, merupakan ide yang paling banyak
  • 3. Keputusan konservasi merupakan kegiatan mempertimbangkan penggunaan sumberdaya alam antara penggunaan saat ini dan penggunaan pada masa yang akan datang. Dalam proses pembuatan keputusan, pengambil keputusan harus mempertimbangkan manfaat yang diharapkan dari sumber daya yang dimilikinya, kemudian dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama jangka waktu perencanaan tertentu.
  • 4. Setelah semuanya dinyatakan dalam nilai sekarang (present value), maka apabila konservasi mendatangkan manfaat dalam nilai sekarang (present value of benefits) lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya-biaya yang dikeluarkan, maka konservasi tersebut layak dijalankan. Perhitungan dengan nilai sekarang itu dimaksudkan untuk memperoleh suatu ukuran yang sama antara manfaat dan biaya, disamping pada umumnya orang menghargai uang lebih tinggi pada saat sekarang daripada pada masa yang akan datang. Untuk mendapatkan nilai sekarang itu dipakai tingkat diskonto yang tergantung pada besarnya tingkat bunga.
  • 5. Penggunaan tingkat bunga mempunyai pengaruh penting dalam pengambilan keputusan untuk konservasi. Pada Umumnya pengambil keputusan menggunakan nilai sekarang untuk manfaat yang akan diterimanya, dan menggunakan perhitungan bunga majemuk untuk pengeluaran-pengeluaran yang dilaksanakannya. Menghitung nilai sekarang (Mendiskonto) artinya mengubah nilai penerimaan yang akan datang ke nilai pada saat ini, sedangkan menghitung bunga majemuk (compounding) artinya mengubah nilai pengeluaran sekarang ke nilai di masa yang akan datang. Yang menjadi persoalan sekarang adalah tingkat bunga yang mana yang akan kita pakai untuk membuat perhitungan nilai sekarang itu, sebab kenyataanya tingkat bunga itu banyak macamnya dan tidak seragam.
  • 6. Tingkat bunga yang dipakai oleh pengambil keputusan untuk konservasi sumberdaya alam ditentukan oleh dua faktor yaitu: 2.Derajat preferensi waktu si pengambil keputusan. 3.Penyesuaian-penyesuaian yang dibuat untuk masalah-masalah ketidakpastian
  • 7. PENGGUNAAN SUMBERDAYA YANG BIJAKSANA SEPANJANG WAKTU Konservasi dimaksudkan sebagai penggunaan sumberdaya yang bijaksana sepanjang waktu, hal ini berbeda-beda bagi masing-masing tipe sumberdaya. a. Untuk sumberdaya tak pulih (exhaustible resources), konservasi dimaksudkan agar dapat mengembangkan penggunaan sumberdaya itu untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu yang lebih lama, misalnya untuk mengurangi tingkat konsumsi, atau menggunakan tekhnologi baru yang menghemat penggunaan sumberdaya alam seperti berahlinya penggunaan dari minyak ke energi surya.
  • 8. b. Bagi sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources), konservasi dimaksudkan untuk mengurangi pemborosan baik yang bersifat ekonomi maupun sosial, dan sekaligus memaksimumkan penggunaan secara ekonomis. c. Untuk sumberdaya biologis, penggunaan yang bijaksana dimaksudkan sebagai penggunaan yang menghasilkan penerimaan bersih yang maksimum, dan sekaligus dapat memperbaiki kapasitas produksinya.
  • 9. Apabila berusaha menentukan tingkat optimum penggunaan sumberdaya alam, maka masalah-masalah penting akan timbul untuk masing-masing jenis sumberdaya itu. Perbedaan pendapat sering terjadi karena terbatasnya waktu perencanaan seorang pelaksana dalam menentukan pilihan tentang tingkat bunga , dan permasalahan tentang biaya dan penerimaan yang diharapkan . Perencanaan harus melakukan pilihan antara pengambilan sumberdaya pada waktu sekarang atau sumberdaya disimpan dahulu untuk penggunaan di masa yang akan datang.
  • 10. Faktor-faktor yang bisa timbul diantaranya: b.Tingginya penerimaan sosial dan ekonomi yang diharapkan c.Derajat preferensi waktu (time preference rate), d.Kemauan menanggung resiko, e.Tingginya biaya pengusahaan sumberdaya alam, f.Ketidakpastian penawaran, permintaan dan harga di masa yang akan datang, g.sering mendorong adanya pengembangan dan perbaikan sumberdaya alam sedini mungkin. h.Faktor-faktor lain seperti tidak sempurnanya pasar, lembaga pemilikan yang tidak jelas, terbatasnya keuangan, tingginya biaya pengolahan, kurangya permintaan akan produk tersebut, serta harapan akan tingginya harga di masa yang akan datang, dapat menyebabkan para pemilik sumberdaya alam menangguhkan usaha pembangunan yang dimungkinkan.
  • 11. Sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui (Exhaustible) biasanya dapat dihemat dengan mudah,  Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) biasanya mudah diboroskan dan hilang dengan mudah, karenanya seringkali pemilik sumberdaya yang dapat diperbaharui itu mengambil kebijaksanaan untuk menggunakannya saja. Sebagian orang bertindak sebagai spekulator dengan harapan mendapatkan penerimaan yang lebih tinggi dengan menunda penggunaan dikemudian hari. Sebaliknya sebagian orang lainnya justru ingin segera menggunakannya sekarang karena takut kalau dikemudian hari nilai sumberdaya alam tersebut justru akan menurun.
  • 12. Penggunaan sumberdaya alam yang bijaksana adalah penggunaan yang menghasilkan penerimaan dan kepuasan ekonomi yang maksimal. Hal ini akan dijelaskan sehubungan dengan masing-masing jenis sumberdaya alam.
  • 13. Konservasi dan penggunaan sumberdaya biologis secara bijaksana ditujukan untuk pelaksanaan pengaturan yang memaksimumkan penerimaan bersih pengelola, yaitu bahwa dalam waktu yang bersamaan dapat memelihara dan memperbaiki kapasitas sumberdaya tersebut untuk masa mendatang. Tanaman pangan tumbuh dan berkembang selama beberapa bulan , sedang peternakan, tanaman keras dan hutan memerlukan waktu beberapa tahun. Masalah ekonomi yang perlu diperhatikan di sini adalah waktu yang optimum bagi pelaksana usahanya. Oleh karenanya perlu diperhatikan tingkat diskonto yang akan dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari investasi dalam bidang sumberdaya alam. Tingkat diskonto yang rendah akan menghasilkan nilai sekarang yang tinggi.
  • 14. Ada tiga pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam mengadakan konservasi sumberdaya alam yaitu: a) Apakah konservasi itu akan menguntungkan. b) Apakah masyarakat menghendaki adanya konservasi itu. c) Bagaimana menanggulangi kalau ada hambatan untuk konservasi
  • 15. A. Apakah Konservasi itu akan menguntungkan Pertanyaan penting bagi pengusaha. Sebagai warga negara yang baik ia harus menyetujui prinsip-prinsip konservasi dan menyokong tujuan konservasi pada umumnya. Pengusaha selalu memperhitungkan untung dan rugi. Bersedia menanam modal apabila yakin akan menguntungkan dari hasil investasinya. Pengalaman menunjukkan bahwa investasi itu akan benar-benar menguntungkan bila unsur waktu benar-benar diperhitungkan. Namun sering terjadi pula konservasi sumberdaya alam tidak menguntungkan si pengelola, dan bahkan tidak diinginkan oleh masyarakat.
  • 16. Menguntungkan atau tidaknya konservasi sumberdaya alam tergantung pada beberapa faktor berikut : Jangka waktu yang direncanakan seorang pengelola. Aspek-aspek investasi dari konservasi Kemampuan pelaksana dalam memilih alternatif cara konservasi. Adanya dampak konservasi sumberdaya tertentu terhadap konservasi sumberdaya lain.
  • 17. 1. Jangka waktu yang direncanakan oleh seorang pengelola Bila seorang pengelola memutuskan untuk mengadakan konservasi, maka keputusammya itu tidak mengikat sepanjang waktu. Ia dapat menyesuaikan rencananya dengan adanya perubahan-perubahan keadaan. Contohnya, seorang yang menguntungkan berhubung ia mempunyai rencana untuk menjualnya setelah 15 tahun. Oleh karena itu ia cendenrung untuk segera menguras sumberdaya alam yang ada di dalamnya. Sebaliknya bila ia ingin menggunakannya dalam jangka panjang, maka ia akan lebih berhati-hati dalam mengelola sumberdaya itu. Semakin pendek periode yang direncanakan oleh seorang pengelola, akan semakin cepat pengurasan sumberdaya alam itu.
  • 18. 2. Aspek-aspek investasi dari konservasi Seorang pengusaha tidak akan tertarik untuk menginvestasikan modalnya guna konservasi sumberdaya alam bila penggunaannya di waktu yang akan datang belum pasti. Ia pasti mengharapkan agar investasinya terbayar dalam jangka waktu yang direncanakannya. Misalkan sekarang ia menunda pengeboran minyaknya, hal ini tentunya dikarenakan ia mengharapkan adanya harga dan penerimaan yang menguntungkan dari usaha konservasiitu di masa datang. Di samping karena harga, penerimaan yang lebih tinggi juga dimungkinkan oleh kualitas yang lebih tinggi sebagai akibat adanya penundaan pengeboran itu. Kalau menurut pertimbangannya konservasi tidak menguntungkan, maka ia akan mengadakan investasi jangka pendek sebagai alternatif
  • 19. 3. Kemampuan pelaksana dalam memilih alternatif cara konservasi Dengan berbagai alternatif cara konservasi, pengelola akan dapat menentukan rencana-rencana yang dikuasainya dan memberikan prospek yang lebih baik. Pemilihan cara ini tentu saja akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi dalam sumberdaya itu.
  • 20. 4. Dampak konservasi sumberdaya tertentu terhadap sumberdaya lain. Pengelola kadang-kadang menemukan adanya hubungan subtitusi antar sumberdaya alam dalam suatu kegiatan produksi. Program konservasi yang dipilih tentu saja akan memberikan keuntungan yang tertinggi. Namun ia harus mempertimbangkan juga bagaimana pengaruhnya teradap sumberdaya lain, sehingga dapat dipertimbangkan menguntungkan atau tidaknya konservasi sumberdaya tersebut.
  • 21. B. Hasrat masyarakat untuk konservasi Terdapat perbedaan antara hasrat masyarakat dan hasrat perorangan dalam konservasi. Pada umumnya pengelola pribadi mengingikan derajat preferens waktu (time preference rate) yang tinggi dan pendek dalam jangka waktunya. Sebaliknya masyarakat menghendaki adanya derajat preferensi waktu yang panjang waktunya dan tingkat diskonto yang lebih rendah. Hal ini karena masyarakat menginginkan kesejahteraan bagi generasi yang akan datang, dan tingkat bunga yang rendah.
  • 22. C. Penanggulangan hambatan konservasi 1. Hambatan Fisik 2. Hambatan Ekonomi 3. Hambatan Kelembagaan 4. Hambatan Teknologi
  • 23. MASALAH KHUSUS ALOKASI SUMBERDAYA ALAM ANTAR WAKTU 1. PERIODE WAKTU PERENCANAAN YANG SANGAT PANJANG 2. RESIKO DAN KETIDAKPASTIAN 3. TIDAK DIKEMBALIKAN KE BENTUK SEMULA (IRREVERSIBILITY)
  • 24. PENGARUH BERBAGAI VARIABEL EKONOMI TERHADAP KONSERVSI SUMBERDAYA ALAM 1. TINGKAT BUNGA Di antara berbagai kegiatan ekonomi yang mempengaruhi konservasi, tingkat bunga merupakan salah satu faktor yang paling konsisten. Tingkat bunga digunakan dalam perencanaan pengambilan sumberdaya alam untuk membuat penerimaan bersih di masa datang dapat dibandingkan satu sama lain selama suatu interval waktu perencanaan tertentu.
  • 25. 2. MASALAH KETIDAKPASTIAN a. Menerima ketidakpastian seluruhnya sehingga memperkecil kemungkinan menerima pendapatan bersih serta dalam jumlah yang lebih kecil. b. Menerima ketidakpastian dengan melakukan “hedging”artinya produsen sumberdaya alam menggeser beban ketidakpastian kepada spesialis yaitu spekulan yang sudah profesional. c. Ketidakpastian diterima dengan meningkatkan fleksibilitas dalam perencanaan.
  • 26. 3. PERPAJAKAN 4. PENGARUH KEBIJAKAN HARGA 5. HAK PENGUASAAN (PROPERTY RGHT) 6. PERSEWAAN 7. BENTUK PASAR Bentuk pasar bukan merupakan institusi atau kelembagaan yang timbul karena adanya lembaga pemilikan, sesungguhnya bentuk pasar baik untuk produk maupun faktor produksi merupakan lembaga penting yang menetukan penggunaan sumberdaya alam.
  • 27. Ketidakstabilan ekonomi selalu dihadapi oleh perusahaan atau industri karena memang merupakan bagian dari porses produksi. Ketidakstabilan itu dapat timbul dalam hal panenan karena keadaan cuaca yang tidak menetu. Ketidakstabilan akan meningkatkan peluang ketidakpastian dalam proses produksi sehingga akan mempengaruhi keputusan konservasi.
  • 28. Ada empat macam akibat yang ditimbulkan oleh adanya ketidakstabilan ekonomi: 1. Ketidakstabilan perekonomian meningkatkan peluang ketidakpastian untuk sebagian besar data yang dipakai dalam perencanaan produksi. Semakin tidak stabil perekonomian akan semakin tinggi peluang ketidakpastian serta semakin tinggi pula tingkat deplisi sumberdaya alam. 2. Ketidakstabilan perekonomian akan berakibat mempertinggi suku bunga untuk uang yang dipinjamkan, sehingga hal ini akan cenderung mendorong adanya deplisi. 3. Penurunan tingkat pendapatan yang terjadi selama masa deplisi dalam suatu gelombang konjugtur cenderung mempertinggi tingkat preferensi waktu para pemakai sumberdaya alam, sehingga mendorong deplisi. 4. Deplisi sumberdaya alam dapat terjadi bila suatu depresi perekonomian mengakibatkan berkurangnya suatu produksi.