SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Rencana Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Proyek
PLTP Unit 1 x 30 MW Karaha
Bodas
Ika Nurmayanti 1112030012
Nazila Nur Rahmah 1112030016
Diagram Pelingkupan
Identifikasi
Dampak
Evaluasi
Dampak
Pemusatan
Dampak atau
Isu Pokok.
Identifikasi Dampak yang Ditimbulkan
Tahap Konstruksi
A. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan Bahan.
1. Kemacetan Lalu Lintas.
2. Kerusakan Prasarana Jalan.
3. Kualitas Udara.
4. Peningkatan Kebisingan.
5. Luas Habitat Tumbuhan.
6. Stabilitas Lereng Terganggu.
7. Meningkatnya Erosi Tanah
8. Debit Air Larian.
Lanjutan..
B. Pemboran
1. Ketersediaan Air Cimunding Jalu untuk Kegiatan
Masyarakat.
2. Sungai disekitar lokasi kegiatan pemboran.
C. Uji Produksi Sumur
1. Sungai disekitar lokasi kegiatan uji produksi sumur.
2. Meningkatnya konsentrasi gas H2S.
3. Peningkatan Kebisingan.
Lanjutan..
D. Pekerjaan Sipil – Mekanik Listrik.
1. Sungai – sungai disekitar lokasi proyek.
E. Pengerahan Tenaga Kerja
1. Perebutan peluang akibat terbukanya peluang kerja
dan usaha.
2. Gangguan kamtibmas.
3. Sungai disekitar basecamp yaitu sungai Cimunding
Jalu.
Lanjutan..
Tahap Operasi
A. Operasi PLTP
1. Meningkatnya konsentrasi gas H2S.
B. Pengerahan Tenaga Kerja
1. Penyerapan tenaga kerja lokal dan pengembangan usaha
baru.
2. Sungai disekitar base camp yaitu sungai Cimunding jalu.
3. Terbentuknya akses jalan masuk ke wilayah kehutanan.
Evaluasi Dampak yang ditimbulkan.
Dari hasil Identifikasi dampak di dapat :
1. Kemacetan lalu lintas.
2. Kerusakan prasarana jalan.
3. Peningkatan kebisingan.
4. Kualitas udara
5. Ketersediaan air Cimunding Jalu untuk kegiatan
masyarakat menurun.
6. Meningkatnya konsentrasi gas H2S.
7. Perebutan peluang kerja dan usaha.
Pemusatan Dampak atau Isu Pokok
Dari hasil evaluasi dampak didapat isu pokok atau
dampak penting dari kegiatan proyek PLTP Karaha
Bodas adalah :
1. Kemacetan lalu lintas.
2. Ketersediaan air untuk kegiatan masyarakat
menurun.
3. Meningkatnya konsentrasi gas H2S.
4. Peningkatan kebisingan.
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Terhadap Isu Pokok / Dampak Penting.
No Komponen Lingkungan
yang Terkena Dampak
Sumber Dampak Tolak Ukur
Dampak
Tujuan RKL Upaya Pengelolaan
Lingkungan
Lokasi
Pengelolaan
Periode
Pengelolaan
1 Kemacetan lalu lintas Kendaraan
pengangkut
berbagai material
proyek yang
keluar masuk
tapak proyek.
a. Jumlah dan
intensitas
kemacetan
yang terjadi.
b. Frekuensi
dan
banyaknya
kecelakaan
lalu lintas.
Mengurangi
atau menekan
sekecil
mungkin
kemacetan,
antrian
kendaraan dan
kecelakaan lalu
lintas
terutama pada
akses jalan
menuju tapak
proyek.
a. Mengatur lalu
lintas perjalanan
kendaraan
proyek tidak
pada jam sibuk.
b. Peningkatan
disiplin
pengemudi
proyek dan
pemasangan
rambu – rambu
lalu lintas.
c. Memasang tanda
peringatan
sebelum jalan
masuk ke proyek
memperhatikan
batas tonase
yang diijinkan.
d. Dll.
a. Jalan raya
Bandung –
Tasikmalaya
terutama
saat akan
berbelok
menuju
tapak
proyek
(pertigaan
balai desa
Kadipaten)
b. Papan
peringatan
dipasang
dititik 100
meter dari
mulut jalan
masuk ke
tapak
proyek
selama
kegiatan
mobilisasi dan
demobilisasi
alat dan bahan
berlangsung.
Lanjutan..
No Komponen
Lingkungan yang
Terkena
Dampak
Sumber
Dampak
Tolak Ukur
Dampak
Tujuan RKL Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
Lokasi
Pengelolaan
Periode
Pengelolaan
2 Ketersediaan air
untuk kegiatan
masyarakat
menurun.
Kegiatan
pemboran.
Penurunan
ketersediaan
air sungai
Cimunding
Jalu.
Mencegah
terjadinya
pengurangan
debit sungai
Cimunding Jalu,
dan tidak
terganggunya
pemanfaatan
sungai Cimunding
Jalu untuk
kegiatan
masyarakat.
Pengaturan
pengambilan
air untuk
kegiatan
pemboran akan
dilakukan pada
malam hari
agar tidak
mengganggu
pemakaian air
sungai oleh
masyarakat.
Sungai
Cimunding Jalu
(KA-17).
Selama
kegiatan
pemboran
sumur
produksi.
Lanjutan..
No Komponen
Lingkungan
yang Terkena
Dampak
Sumber
Dampak
Tolak Ukur
Dampak
Tujuan RKL Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
Lokasi
Pengelolaan
Periode
Pengelolaan
3 Meningkatnya
konsentrasi gas
H2S.
Kegiatan
uji
produksi
sumur.
Kualitas udara
Ambien SK
Gubernur Jawa
Barat No.
660.31/SK/694
-BKPMD/82
Lampiran II
(A).
Menanggula
ngi
meningkatn
ya
konsentrasi
pencemar
udara.
Melakukan
kontak
dengan
kaustik
soda pada
saat
bleeding.
Kegiatan uji
sumur.
Selama
kegiatan uji
produksi
sumur
berlangsun
g untuk
setiap
sumurmya.
Lanjutan..
No Komponen
Lingkungan
yang Terkena
Dampak
Sumber Dampak Tolak Ukur
Dampak
Tujuan RKL Upaya
Pengelolaan
Lingkungan
Lokasi
Pengelolaan
Periode
Pengelolaan
4 Peningkatan
Kebisingan.
a. suara dari
kendaraan
yang
digunakan
pada kegiatan
mobilisasi.
b. suara dari alat
yang
digunakan
pada saat
pelepasan uap
ke udara.
Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup No.
48/MENLH/II
/1996, tentang
baku tingkat
kebisingan.
a. Mengendalikan
kebisingan
dari
kendaraan
yang
digunakan
pada kegiatan
pengangkutan.
b. Membatasi
durasi tingkat
kebisingan
yang melebihi
baku mutu
lingkungan.
c. Mengurangi
dan meredam
kebisingan.
a. Pembatasan
kecepatan
kendaraan.
b. Mengoperasika
n kendaraan
yang layak
jalan.
c. Pembatasan
aktifitas
mobilisasi pada
hanya siang
hari saja.
d. Memasang alat
rock muffler
(silincer)
untuk setiap
sumur.
a. jalan Desa
Kadipaten
menuju
tapak
proyek.
b. kampung
ciselang
Desa
kadipaten.
c. lokasi tapak
proyek
sekitar
cluster KRH
4/1.
d. di setiap
sumur
produksi.
a. selama
kegiatan
mobilisasi
alat dan
bahan
berlangsu
ng.
b. selama
kegiatan
uji
produksi
sumur
berlangsu
ng.
Rencana Pementauan Lingkungan Terhadap Isu Pokok atau Dampak Penting :
No Komponen
yang
dipantau
Indikator
Dampak
Sumber
Dampak
Parameter
lingkungan
yang
dipantau
Tujuan
rencana
pemantauan
Metode
pengumpula
n dan
analisis
data
Lokasi
pemantauan
lingkungan
Jangka
waktu dan
frekuensi
pemantaua
n
1 Gangguan
lalulintas
berupa
kemaceta
n lalu
lintas.
Jumlah
antrian
kendaraan
/
kemacetan
lalu lintas.
Kendaraan
pengangkut
berbagai
material
kebutuhan
proyek
yang keluar
masuk
tapak
proyek.
Tingkat
pelayanan
jalan, dan
jumlah
antrian
kendaraan
.
Mengevaluasi
hasil
pengelolaan
lingkungan
untuk
melakukan
upaya
pencegahan
terhadap
kemungkinan
terjadinya
gangguan lalu
lintas.
a. Pengamat
an
gangguan
lalu lintas
(kemacet
an lalu
lintas).
b. Frekuensi
kecelakaa
n lalu
lintas.
a. Jalan
Bandung –
Tasikmalaya.
b. Jalan yang
menghubungk
an tapak
proyek
dengan jalan
bandung -
Tasikmalaya
(antara Balai
desa
Kadipaten
dengan tapak
proyek).
Setiap 3
bulan sekali
selama
konstruksi
berlangsung
.
Lanjutan..
No Komponen
yang
dipantau
Indikator
Dampak
Sumber
Dampak
Parameter
lingkungan yang
dipantau
Tujuan
rencana
pemantauan
Metode
pengumpulan
dan analisis
data
Lokasi
pemantauan
lingkungan
Jangka
waktu dan
frekuensi
pemantauan
2 Konflik
penggunaan
air.
Besar atau
kecilnya
penggunaan
kualitas air
terhadap
kapasitas air.
Kegiatan
pemboran.
Besar atau
kecilnya
penggunaan
kualitas air
terhadap
kapasitas air
yang tersedia.
Memantau
terjadinya
konflik
penggunaan air
yang
berakibat
gangguan
kamtibmas
akibat
menurunnya
debit air
sungai yang
dipergunakan
untuk kegiatan
pemboran.
Ada atau
tidaknya
keluhan
masyarakat
yang berkaitan
dengan dengan
adanya konflik
penggunaan air.
Sub Das
Cimunding
Jalu (KA-17).
Secara
menerus
dengan
pelaporan
setiap 3
bulan 1x
selama
tahap
pemboran
berlangsung.
Lanjutan..
No Komponen
yang
dipantau
Indikator Dampak Sumber
Dampak
Parameter
lingkungan
yang
dipantau
Tujuan rencana
pemantauan
Metode
pengumpulan
dan analisis
data
Lokasi
pemantauan
lingkungan
Jangka waktu
dan frekuensi
pemantauan
3 Kualitas
udara (gas
H2S).
a. Kualitas udara
ambien : SK
Gubernur Jawa
Barat no
660.31/SK.694-
BKPMD/82,
lampiran II (A).
b. Kualitas udara
emisi :
peraturan
menteri negara
lingkungan hidup
no 21 tahun
2008 lampiran
V, dan SK
Gubernur Jawa
Barat no
660.31/SK.694-
BKPMD/82,
lampiran II (B).
Uji
produksi
sumur.
Gas H2S. Memantau
seberapa besar
pencemar yang
diemisikan
untuk
selanjutnya
dapat segera
diatasi apabila
konsentrasi
pencemar
melebihi baku
mutu.
Pengambilan
sampel gas
H2S
dilapangan
kemudian
dilakukan
pemeriksaan
dilaboratoriu
m.
a. Disemua
tapak sumur
selama uji
produksi
sumur
berlangsung.
b. Desa-desa
yang
terdekat
dengan lokasi
kegiatan.
Pengambilan
sampel gas
H2S dan
pemeriksaan
laboratorium
dilakukan satu
kali setiap uji
produksi
sumur
Lanjutan..
No Komponen
yang
dipantau
Indikator
Dampak
Sumber
Dampak
Parameter
lingkungan
yang dipantau
Tujuan rencana
pemantauan
Metode
pengumpulan
dan analisis
data
Lokasi
pemantauan
lingkungan
Jangka waktu
dan frekuensi
pemantauan
4 Peningklata
n intensitas
kebisingan.
a. Keputusan
menteri
lingkungan
hidup no
48/menlh/1
1/1996
tentang
baku
tingkat
kebisinagan.
b. SK
Gubernur
Jawa Barat
no
660.31/SK.
694-
BKPMD/82,
lampiran II
(A).
a. Operasional
kendaraan
bermotor.
b. Kegiatan uji
produksi
sumur.
a. Tingkat
kebisingan.
b. Peningkatan
kebisingan.
a. Untuk melihat
kemungkinan
terjadinya
peningkatan
kebisingan
sehingga dapat
dilakukan upaya
pencegahan
dampak
lanjutan.
b. Memantau
seberapa besar
terjadinya
peningkatan
intensitas
kebisingan pada
saat kegiatan
uji produksi
sumur.
a. Pengukuran
langsung
dilapangan.
b. Mengukur
intensitas
kebisingan
dilapangan
dengan
menggunakan
alat sound
level meter.
a. Ruas jalan
masuk
kampung
Ciselang
desa
Kadipaten
dan
dilokasi
tapak
PLTP.
b. Semua
tapak
sumur.
c. Desa yang
dekat
dengan
lokasi
kegiatan
uji sumur.
a. 3 bulan 1x
selama
kegiatan
mobilisasi
alat dan
bahan
berlangsung
.
b. Satu kali
setiap uji
produksi
sumur.

More Related Content

Similar to Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx

ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
mektanugj
 
Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...
Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...
Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...
tiopan gultom
 
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxKAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
bloeroeghqeedz
 
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
alimKeren_slide
 
Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat
Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat
Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat
Zuliyana Chem Eng
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
RafiPutra35
 
manajemen lingkungan
manajemen lingkunganmanajemen lingkungan
manajemen lingkungan
Utia Nur Dini
 

Similar to Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx (20)

ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
 
Flood Measure Presentation
Flood Measure PresentationFlood Measure Presentation
Flood Measure Presentation
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Pengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
Pengantar Perencanaan Prasarana TransportasiPengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
Pengantar Perencanaan Prasarana Transportasi
 
Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...
Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...
Lampiran surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan h...
 
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docxKAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
KAK Jasa Konsultasi Trase Oprite Jembatan Kabupaten.docx
 
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptxEkspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
Ekspose LapAntara Sampah Banggai Laut.pptx
 
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
 
Griya Taruwara Real Estate Concept
Griya Taruwara Real Estate ConceptGriya Taruwara Real Estate Concept
Griya Taruwara Real Estate Concept
 
Bab iv pgn sicanang
Bab iv pgn sicanangBab iv pgn sicanang
Bab iv pgn sicanang
 
Env training ppt rev01 bahasa
Env training ppt rev01   bahasaEnv training ppt rev01   bahasa
Env training ppt rev01 bahasa
 
Lingkungan saja ind ii pres kd
Lingkungan saja ind ii pres  kdLingkungan saja ind ii pres  kd
Lingkungan saja ind ii pres kd
 
Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat
Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat
Analisis Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat
 
KAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docxKAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docx
 
Contoh rkl
Contoh rklContoh rkl
Contoh rkl
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
 
Kerangka acuan kerja gondang aaf
Kerangka acuan kerja gondang aafKerangka acuan kerja gondang aaf
Kerangka acuan kerja gondang aaf
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
manajemen lingkungan
manajemen lingkunganmanajemen lingkungan
manajemen lingkungan
 

Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit.pptx

  • 1. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Proyek PLTP Unit 1 x 30 MW Karaha Bodas Ika Nurmayanti 1112030012 Nazila Nur Rahmah 1112030016
  • 3. Identifikasi Dampak yang Ditimbulkan Tahap Konstruksi A. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan Bahan. 1. Kemacetan Lalu Lintas. 2. Kerusakan Prasarana Jalan. 3. Kualitas Udara. 4. Peningkatan Kebisingan. 5. Luas Habitat Tumbuhan. 6. Stabilitas Lereng Terganggu. 7. Meningkatnya Erosi Tanah 8. Debit Air Larian.
  • 4. Lanjutan.. B. Pemboran 1. Ketersediaan Air Cimunding Jalu untuk Kegiatan Masyarakat. 2. Sungai disekitar lokasi kegiatan pemboran. C. Uji Produksi Sumur 1. Sungai disekitar lokasi kegiatan uji produksi sumur. 2. Meningkatnya konsentrasi gas H2S. 3. Peningkatan Kebisingan.
  • 5. Lanjutan.. D. Pekerjaan Sipil – Mekanik Listrik. 1. Sungai – sungai disekitar lokasi proyek. E. Pengerahan Tenaga Kerja 1. Perebutan peluang akibat terbukanya peluang kerja dan usaha. 2. Gangguan kamtibmas. 3. Sungai disekitar basecamp yaitu sungai Cimunding Jalu.
  • 6. Lanjutan.. Tahap Operasi A. Operasi PLTP 1. Meningkatnya konsentrasi gas H2S. B. Pengerahan Tenaga Kerja 1. Penyerapan tenaga kerja lokal dan pengembangan usaha baru. 2. Sungai disekitar base camp yaitu sungai Cimunding jalu. 3. Terbentuknya akses jalan masuk ke wilayah kehutanan.
  • 7. Evaluasi Dampak yang ditimbulkan. Dari hasil Identifikasi dampak di dapat : 1. Kemacetan lalu lintas. 2. Kerusakan prasarana jalan. 3. Peningkatan kebisingan. 4. Kualitas udara 5. Ketersediaan air Cimunding Jalu untuk kegiatan masyarakat menurun. 6. Meningkatnya konsentrasi gas H2S. 7. Perebutan peluang kerja dan usaha.
  • 8. Pemusatan Dampak atau Isu Pokok Dari hasil evaluasi dampak didapat isu pokok atau dampak penting dari kegiatan proyek PLTP Karaha Bodas adalah : 1. Kemacetan lalu lintas. 2. Ketersediaan air untuk kegiatan masyarakat menurun. 3. Meningkatnya konsentrasi gas H2S. 4. Peningkatan kebisingan.
  • 9. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Terhadap Isu Pokok / Dampak Penting. No Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Sumber Dampak Tolak Ukur Dampak Tujuan RKL Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan 1 Kemacetan lalu lintas Kendaraan pengangkut berbagai material proyek yang keluar masuk tapak proyek. a. Jumlah dan intensitas kemacetan yang terjadi. b. Frekuensi dan banyaknya kecelakaan lalu lintas. Mengurangi atau menekan sekecil mungkin kemacetan, antrian kendaraan dan kecelakaan lalu lintas terutama pada akses jalan menuju tapak proyek. a. Mengatur lalu lintas perjalanan kendaraan proyek tidak pada jam sibuk. b. Peningkatan disiplin pengemudi proyek dan pemasangan rambu – rambu lalu lintas. c. Memasang tanda peringatan sebelum jalan masuk ke proyek memperhatikan batas tonase yang diijinkan. d. Dll. a. Jalan raya Bandung – Tasikmalaya terutama saat akan berbelok menuju tapak proyek (pertigaan balai desa Kadipaten) b. Papan peringatan dipasang dititik 100 meter dari mulut jalan masuk ke tapak proyek selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi alat dan bahan berlangsung.
  • 10. Lanjutan.. No Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Sumber Dampak Tolak Ukur Dampak Tujuan RKL Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan 2 Ketersediaan air untuk kegiatan masyarakat menurun. Kegiatan pemboran. Penurunan ketersediaan air sungai Cimunding Jalu. Mencegah terjadinya pengurangan debit sungai Cimunding Jalu, dan tidak terganggunya pemanfaatan sungai Cimunding Jalu untuk kegiatan masyarakat. Pengaturan pengambilan air untuk kegiatan pemboran akan dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu pemakaian air sungai oleh masyarakat. Sungai Cimunding Jalu (KA-17). Selama kegiatan pemboran sumur produksi.
  • 11. Lanjutan.. No Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Sumber Dampak Tolak Ukur Dampak Tujuan RKL Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan 3 Meningkatnya konsentrasi gas H2S. Kegiatan uji produksi sumur. Kualitas udara Ambien SK Gubernur Jawa Barat No. 660.31/SK/694 -BKPMD/82 Lampiran II (A). Menanggula ngi meningkatn ya konsentrasi pencemar udara. Melakukan kontak dengan kaustik soda pada saat bleeding. Kegiatan uji sumur. Selama kegiatan uji produksi sumur berlangsun g untuk setiap sumurmya.
  • 12. Lanjutan.. No Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak Sumber Dampak Tolak Ukur Dampak Tujuan RKL Upaya Pengelolaan Lingkungan Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan 4 Peningkatan Kebisingan. a. suara dari kendaraan yang digunakan pada kegiatan mobilisasi. b. suara dari alat yang digunakan pada saat pelepasan uap ke udara. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/II /1996, tentang baku tingkat kebisingan. a. Mengendalikan kebisingan dari kendaraan yang digunakan pada kegiatan pengangkutan. b. Membatasi durasi tingkat kebisingan yang melebihi baku mutu lingkungan. c. Mengurangi dan meredam kebisingan. a. Pembatasan kecepatan kendaraan. b. Mengoperasika n kendaraan yang layak jalan. c. Pembatasan aktifitas mobilisasi pada hanya siang hari saja. d. Memasang alat rock muffler (silincer) untuk setiap sumur. a. jalan Desa Kadipaten menuju tapak proyek. b. kampung ciselang Desa kadipaten. c. lokasi tapak proyek sekitar cluster KRH 4/1. d. di setiap sumur produksi. a. selama kegiatan mobilisasi alat dan bahan berlangsu ng. b. selama kegiatan uji produksi sumur berlangsu ng.
  • 13. Rencana Pementauan Lingkungan Terhadap Isu Pokok atau Dampak Penting : No Komponen yang dipantau Indikator Dampak Sumber Dampak Parameter lingkungan yang dipantau Tujuan rencana pemantauan Metode pengumpula n dan analisis data Lokasi pemantauan lingkungan Jangka waktu dan frekuensi pemantaua n 1 Gangguan lalulintas berupa kemaceta n lalu lintas. Jumlah antrian kendaraan / kemacetan lalu lintas. Kendaraan pengangkut berbagai material kebutuhan proyek yang keluar masuk tapak proyek. Tingkat pelayanan jalan, dan jumlah antrian kendaraan . Mengevaluasi hasil pengelolaan lingkungan untuk melakukan upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan lalu lintas. a. Pengamat an gangguan lalu lintas (kemacet an lalu lintas). b. Frekuensi kecelakaa n lalu lintas. a. Jalan Bandung – Tasikmalaya. b. Jalan yang menghubungk an tapak proyek dengan jalan bandung - Tasikmalaya (antara Balai desa Kadipaten dengan tapak proyek). Setiap 3 bulan sekali selama konstruksi berlangsung .
  • 14. Lanjutan.. No Komponen yang dipantau Indikator Dampak Sumber Dampak Parameter lingkungan yang dipantau Tujuan rencana pemantauan Metode pengumpulan dan analisis data Lokasi pemantauan lingkungan Jangka waktu dan frekuensi pemantauan 2 Konflik penggunaan air. Besar atau kecilnya penggunaan kualitas air terhadap kapasitas air. Kegiatan pemboran. Besar atau kecilnya penggunaan kualitas air terhadap kapasitas air yang tersedia. Memantau terjadinya konflik penggunaan air yang berakibat gangguan kamtibmas akibat menurunnya debit air sungai yang dipergunakan untuk kegiatan pemboran. Ada atau tidaknya keluhan masyarakat yang berkaitan dengan dengan adanya konflik penggunaan air. Sub Das Cimunding Jalu (KA-17). Secara menerus dengan pelaporan setiap 3 bulan 1x selama tahap pemboran berlangsung.
  • 15. Lanjutan.. No Komponen yang dipantau Indikator Dampak Sumber Dampak Parameter lingkungan yang dipantau Tujuan rencana pemantauan Metode pengumpulan dan analisis data Lokasi pemantauan lingkungan Jangka waktu dan frekuensi pemantauan 3 Kualitas udara (gas H2S). a. Kualitas udara ambien : SK Gubernur Jawa Barat no 660.31/SK.694- BKPMD/82, lampiran II (A). b. Kualitas udara emisi : peraturan menteri negara lingkungan hidup no 21 tahun 2008 lampiran V, dan SK Gubernur Jawa Barat no 660.31/SK.694- BKPMD/82, lampiran II (B). Uji produksi sumur. Gas H2S. Memantau seberapa besar pencemar yang diemisikan untuk selanjutnya dapat segera diatasi apabila konsentrasi pencemar melebihi baku mutu. Pengambilan sampel gas H2S dilapangan kemudian dilakukan pemeriksaan dilaboratoriu m. a. Disemua tapak sumur selama uji produksi sumur berlangsung. b. Desa-desa yang terdekat dengan lokasi kegiatan. Pengambilan sampel gas H2S dan pemeriksaan laboratorium dilakukan satu kali setiap uji produksi sumur
  • 16. Lanjutan.. No Komponen yang dipantau Indikator Dampak Sumber Dampak Parameter lingkungan yang dipantau Tujuan rencana pemantauan Metode pengumpulan dan analisis data Lokasi pemantauan lingkungan Jangka waktu dan frekuensi pemantauan 4 Peningklata n intensitas kebisingan. a. Keputusan menteri lingkungan hidup no 48/menlh/1 1/1996 tentang baku tingkat kebisinagan. b. SK Gubernur Jawa Barat no 660.31/SK. 694- BKPMD/82, lampiran II (A). a. Operasional kendaraan bermotor. b. Kegiatan uji produksi sumur. a. Tingkat kebisingan. b. Peningkatan kebisingan. a. Untuk melihat kemungkinan terjadinya peningkatan kebisingan sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dampak lanjutan. b. Memantau seberapa besar terjadinya peningkatan intensitas kebisingan pada saat kegiatan uji produksi sumur. a. Pengukuran langsung dilapangan. b. Mengukur intensitas kebisingan dilapangan dengan menggunakan alat sound level meter. a. Ruas jalan masuk kampung Ciselang desa Kadipaten dan dilokasi tapak PLTP. b. Semua tapak sumur. c. Desa yang dekat dengan lokasi kegiatan uji sumur. a. 3 bulan 1x selama kegiatan mobilisasi alat dan bahan berlangsung . b. Satu kali setiap uji produksi sumur.