Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
Presentasi ini merupakan presentasi power point yang memaparkan mengenai mesin frais, bor dan gurdi. Ketiga mesin tersebut merupakan permesinan yang sering digunakan pada proses produksi.
Mesin bubut adalah mesin yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan komponen utama mesin bubut seperti kepala tetap, kepala lepas, alas, eretan, dan chuck. Juga dijelaskan sumber-sumber terkait seperti SDM, peralatan, material, dan suku cadang seperti pahat, senter, collet, dan penyangga yang diperlukan untuk perawatan mesin bub
Buku ini digunakan sebagai panduan dasar belajar memprogram dan mengoperasikan mesin CNC bagi pemula. Buku ini cocok digunakan untuk siswa, mahasiswa, dosen dan juga masyarakat umum yang akan mendalami tentang CNC.
Bahasan pemrograman dalam buku ini mengacu pada pengoperasian mesin CNC GSK 928 Tc/Te untuk type lathe dan mesin CNC GSK 983 M untuk type Milling.
untuk pembelian buku silahkan hubungi www.zento.id atau 085643165633
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
Presentasi ini merupakan presentasi power point yang memaparkan mengenai mesin frais, bor dan gurdi. Ketiga mesin tersebut merupakan permesinan yang sering digunakan pada proses produksi.
Mesin bubut adalah mesin yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan komponen utama mesin bubut seperti kepala tetap, kepala lepas, alas, eretan, dan chuck. Juga dijelaskan sumber-sumber terkait seperti SDM, peralatan, material, dan suku cadang seperti pahat, senter, collet, dan penyangga yang diperlukan untuk perawatan mesin bub
Buku ini digunakan sebagai panduan dasar belajar memprogram dan mengoperasikan mesin CNC bagi pemula. Buku ini cocok digunakan untuk siswa, mahasiswa, dosen dan juga masyarakat umum yang akan mendalami tentang CNC.
Bahasan pemrograman dalam buku ini mengacu pada pengoperasian mesin CNC GSK 928 Tc/Te untuk type lathe dan mesin CNC GSK 983 M untuk type Milling.
untuk pembelian buku silahkan hubungi www.zento.id atau 085643165633
Dokumen tersebut membahas tentang teori perhitungan teodolit. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan:
1. Pengukuran dengan teodolit dapat mengukur sudut dan koordinat titik-titik, serta menentukan luas suatu daerah.
2. Ada dua cara pengukuran sudut dengan teodolit, yaitu triangulasi dan poligon tertutup atau terbuka.
3. Dibahas pula rumus-rumus yang dipakai d
Dokumen tersebut membahas tentang mesin bubut, termasuk pengertian, komponen utama, prinsip kerja, dan langkah-langkah perawatan mesin bubut. Mesin bubut digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, dan komponen kuncinya meliputi kepala tetap, kepala lepas, alas, eretan, dan chuck. Perawatan mesin bubut penting untuk menjaga kondisinya, dan mencakup kegiatan membersihkan
Makalah ini membahas tentang berbagai jenis mikroskop, termasuk mikroskop cahaya, stereo, elektron, ultraviolet, dan jenis lainnya. Secara khusus, makalah ini menjelaskan prinsip kerja dan sejarah penemuan mikroskop elektron, yang mampu memperbesar objek hingga 2 juta kali dan menggunakan medan listrik serta magnetik untuk mengontrol gambar.
Makalah ini membahas tentang teknik kerja bangku dan peralatan yang digunakan. Terdapat berbagai peralatan tangan yang digunakan dalam kerja bangku seperti kikir, penggores, penitik, mistar, dan lainnya. Makalah ini juga menjelaskan fungsi dan cara penggunaan dari berbagai peralatan tersebut secara singkat.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai peralatan kerja bangku yang digunakan dalam proses produksi secara manual tanpa mesin. Terdapat 21 peralatan yang dijelaskan secara singkat mulai dari gergaji besi, penitik, penggores, hingga arbour press beserta fungsi dan kegunaannya.
Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan kasar menggunakan skala peta atau langkah, atau secara teliti menggunakan alat ukur seperti rantai ukur, pita ukur, odometer, atau alat ukur jarak elektronik. Pengukuran jarak mencakup pengukuran jarak horizontal, vertikal, dan miring, dengan menggunakan alat ukur seperti waterpas atau teodolit. Faktor ketelitian pengukuran melip
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10isan sell
ย
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai peralatan kerja yang digunakan dalam proses produksi secara manual di bangku kerja, termasuk gergaji, pahat, berbagai jenis kikir, bor, snei, tap, dan peralatan lain seperti siku-siku dan ragum. Dokumen tersebut juga membahas fungsi dan cara penggunaan dari masing-masing peralatan.
TUTORIAL MENGGAMBAR 3D DAN SURFACE MILLING DENGAN MASTERCAM X5 SERTA SIMULASI...Aan Aan
ย
Tutoria menjelaskan langkah-langkah pembuatan model botol cembung menggunakan perangkat lunak Mastercam dan simulasi proses penggerindaan menggunakan perangkat lunak SSCNC. Langkah-langkah meliputi pembuatan model 3D botol, pengaturan operasi penggerindaan, penentuan posisi dan offset alat, serta simulasi otomatisasi mesin penggerindaan.
Dokumen ini membahas standar ukuran etiket dan garis tepi menurut ISO untuk berbagai ukuran kertas, termasuk ukuran minimum garis tepi untuk kertas A0 hingga A4 dan posisi etiket yang tepat untuk kertas A4.
Dokumen ini membahas tentang ukuran dan komponen yang harus ada pada etiket/kepala gambar teknik. Etiket gambar berisi informasi penting seperti nama pembuat gambar, judul gambar, nama instansi, nomor gambar, dan data lainnya. Ukuran huruf dan kolom pada etiket disesuaikan dengan ukuran kertas gambar, misalnya untuk kertas A4 menggunakan huruf 2,5 mm dan lebar kolom 180 mm.
Laporan ini membahas tentang praktikum mesin CNC di laboratorium. Laporan menjelaskan tentang sejarah, komponen, dan cara kerja mesin CNC serta beberapa contoh aplikasi praktikum yang telah dilakukan."
Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
Dokumen ini membahas tentang etiket gambar dan fungsinya. Etiket gambar berisi informasi penting tentang gambar seperti judul, ukuran kertas, skala, nama perusahaan, dan drafter. Komponen wajib dalam etiket adalah nama gambar, ukuran kertas, cara proyeksi, skala, nama perusahaan, dan nama drafter. Etiket gambar juga dapat berisi informasi penunjang seperti nomor gambar, material, dan jumlah.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai alat ukur yang digunakan dalam pekerjaan pengukuran tanah, seperti odometer untuk mengukur jarak, pita ukur dan rantai ukur untuk mengukur panjang, kompas dan cermin sudut untuk mengukur sudut, serta alat-alat lain seperti rambu ukur, slang ukur, dan patok untuk menandai titik dan garis di lapangan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan sifat-sifat fluida, termasuk cairan dan gas. Dibahas pula konsep-konsep dasar mekanika fluida seperti viskositas, satuan, dan tabel sifat-sifat air."
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONAmrih Prayogo
ย
Dokumen tersebut membahas prosedur pengukuran kedataran plat dan kebulatan piston menggunakan alat ukur seperti dial indicator, vernier caliper, dial stand, dan V-block. Termasuk pengolahan data hasil pengukuran seperti perhitungan ralat dan pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan dimensi hasil pengukuran.
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGAAmrih Prayogo
ย
Bab 2 dokumen tersebut membahas prosedur pengukuran roda gigi dan plat segitiga pada praktikum metrologi industri. Terdapat penjelasan tentang langkah-langkah pengukuran, alat ukur yang digunakan seperti vernier caliper dan bevel protractor, serta contoh hasil pengukuran dan perhitungan ralat. Gambaran 2D dan 3D dibuat berdasarkan hasil pengukuran untuk mewakili bentuk sebenarnya dari benda ukur.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perhitungan teodolit. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan:
1. Pengukuran dengan teodolit dapat mengukur sudut dan koordinat titik-titik, serta menentukan luas suatu daerah.
2. Ada dua cara pengukuran sudut dengan teodolit, yaitu triangulasi dan poligon tertutup atau terbuka.
3. Dibahas pula rumus-rumus yang dipakai d
Dokumen tersebut membahas tentang mesin bubut, termasuk pengertian, komponen utama, prinsip kerja, dan langkah-langkah perawatan mesin bubut. Mesin bubut digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, dan komponen kuncinya meliputi kepala tetap, kepala lepas, alas, eretan, dan chuck. Perawatan mesin bubut penting untuk menjaga kondisinya, dan mencakup kegiatan membersihkan
Makalah ini membahas tentang berbagai jenis mikroskop, termasuk mikroskop cahaya, stereo, elektron, ultraviolet, dan jenis lainnya. Secara khusus, makalah ini menjelaskan prinsip kerja dan sejarah penemuan mikroskop elektron, yang mampu memperbesar objek hingga 2 juta kali dan menggunakan medan listrik serta magnetik untuk mengontrol gambar.
Makalah ini membahas tentang teknik kerja bangku dan peralatan yang digunakan. Terdapat berbagai peralatan tangan yang digunakan dalam kerja bangku seperti kikir, penggores, penitik, mistar, dan lainnya. Makalah ini juga menjelaskan fungsi dan cara penggunaan dari berbagai peralatan tersebut secara singkat.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai peralatan kerja bangku yang digunakan dalam proses produksi secara manual tanpa mesin. Terdapat 21 peralatan yang dijelaskan secara singkat mulai dari gergaji besi, penitik, penggores, hingga arbour press beserta fungsi dan kegunaannya.
Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan kasar menggunakan skala peta atau langkah, atau secara teliti menggunakan alat ukur seperti rantai ukur, pita ukur, odometer, atau alat ukur jarak elektronik. Pengukuran jarak mencakup pengukuran jarak horizontal, vertikal, dan miring, dengan menggunakan alat ukur seperti waterpas atau teodolit. Faktor ketelitian pengukuran melip
Peralatan kerja bangku untuk smk kelas 10isan sell
ย
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai peralatan kerja yang digunakan dalam proses produksi secara manual di bangku kerja, termasuk gergaji, pahat, berbagai jenis kikir, bor, snei, tap, dan peralatan lain seperti siku-siku dan ragum. Dokumen tersebut juga membahas fungsi dan cara penggunaan dari masing-masing peralatan.
TUTORIAL MENGGAMBAR 3D DAN SURFACE MILLING DENGAN MASTERCAM X5 SERTA SIMULASI...Aan Aan
ย
Tutoria menjelaskan langkah-langkah pembuatan model botol cembung menggunakan perangkat lunak Mastercam dan simulasi proses penggerindaan menggunakan perangkat lunak SSCNC. Langkah-langkah meliputi pembuatan model 3D botol, pengaturan operasi penggerindaan, penentuan posisi dan offset alat, serta simulasi otomatisasi mesin penggerindaan.
Dokumen ini membahas standar ukuran etiket dan garis tepi menurut ISO untuk berbagai ukuran kertas, termasuk ukuran minimum garis tepi untuk kertas A0 hingga A4 dan posisi etiket yang tepat untuk kertas A4.
Dokumen ini membahas tentang ukuran dan komponen yang harus ada pada etiket/kepala gambar teknik. Etiket gambar berisi informasi penting seperti nama pembuat gambar, judul gambar, nama instansi, nomor gambar, dan data lainnya. Ukuran huruf dan kolom pada etiket disesuaikan dengan ukuran kertas gambar, misalnya untuk kertas A4 menggunakan huruf 2,5 mm dan lebar kolom 180 mm.
Laporan ini membahas tentang praktikum mesin CNC di laboratorium. Laporan menjelaskan tentang sejarah, komponen, dan cara kerja mesin CNC serta beberapa contoh aplikasi praktikum yang telah dilakukan."
Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
Dokumen ini membahas tentang etiket gambar dan fungsinya. Etiket gambar berisi informasi penting tentang gambar seperti judul, ukuran kertas, skala, nama perusahaan, dan drafter. Komponen wajib dalam etiket adalah nama gambar, ukuran kertas, cara proyeksi, skala, nama perusahaan, dan nama drafter. Etiket gambar juga dapat berisi informasi penunjang seperti nomor gambar, material, dan jumlah.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai alat ukur yang digunakan dalam pekerjaan pengukuran tanah, seperti odometer untuk mengukur jarak, pita ukur dan rantai ukur untuk mengukur panjang, kompas dan cermin sudut untuk mengukur sudut, serta alat-alat lain seperti rambu ukur, slang ukur, dan patok untuk menandai titik dan garis di lapangan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan sifat-sifat fluida, termasuk cairan dan gas. Dibahas pula konsep-konsep dasar mekanika fluida seperti viskositas, satuan, dan tabel sifat-sifat air."
BAB I PENGUKURAN KEDATARAN PLAT DAN KEBULATAN PISTONAmrih Prayogo
ย
Dokumen tersebut membahas prosedur pengukuran kedataran plat dan kebulatan piston menggunakan alat ukur seperti dial indicator, vernier caliper, dial stand, dan V-block. Termasuk pengolahan data hasil pengukuran seperti perhitungan ralat dan pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan dimensi hasil pengukuran.
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGAAmrih Prayogo
ย
Bab 2 dokumen tersebut membahas prosedur pengukuran roda gigi dan plat segitiga pada praktikum metrologi industri. Terdapat penjelasan tentang langkah-langkah pengukuran, alat ukur yang digunakan seperti vernier caliper dan bevel protractor, serta contoh hasil pengukuran dan perhitungan ralat. Gambaran 2D dan 3D dibuat berdasarkan hasil pengukuran untuk mewakili bentuk sebenarnya dari benda ukur.
1. Mesin bubut bekerja dengan memutar benda kerja dan memindahkan pisau secara memanjang dan melintang untuk membuat sayatan dan membentuk benda kerja.
2. Mesin bubut dapat digunakan untuk membubut luar, dalam, tirus, memotong, membuat ulir, dan membentuk permukaan.
3. Bagian-bagian utama mesin bubut adalah kepala tetap, spindel, eretan, kepala lepas, alas, ulir pemb
Dokumen tersebut membahas tentang metrologi industri khususnya tentang pengukuran kebulatan. Ia menjelaskan definisi pengukuran kebulatan, persyaratan pengukuran kebulatan, dan klasifikasi alat ukur kebulatan berdasarkan putarannya menjadi dua jenis yaitu dengan sensor putar dan dengan meja putar.
Dokumen tersebut merupakan penjelasan tentang mikrometer, alat ukur yang dapat mengukur panjang dengan ketelitian 0,01 mm. Mikrometer digunakan untuk mengukur diameter, kedalaman, dan tebal berbagai benda. Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian, cara penggunaan, dan pembacaan hasil pengukuran mikrometer.
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRAmrih Prayogo
ย
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengukuran diameter mur dan geometri ulir menggunakan alat ukur seperti vernier caliper, mikrometer, dan gauge tiga kawat. Langkah-langkah pengukuran mencakup pengukuran diameter dalam dan luar mur, jarak dan diameter pitch ulir, serta diameter mayor menggunakan berbagai alat ukur. Hasil pengukuran kemudian diolah untuk mendapatkan data ukuran dan perhitungan teoritis geometri ulir
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran besaran fisika khususnya pengukuran panjang menggunakan alat ukur seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Siswa diajarkan cara mengukur panjang dengan ketiga alat tersebut serta membandingkan ketelitian hasil pengukuran masing-masing alat.
Modul ini membahas tentang pengukuran linier menggunakan alat ukur seperti jangka sorong, mikrometer, dan mikrometer tiga kaki. Terdapat penjelasan tentang bagian-bagian, cara kerja, dan kegunaan dari masing-masing alat ukur. Modul ini juga menjelaskan langkah-langkah praktikum pengukuran yang meliputi persiapan, pengukuran dengan berbagai alat ukur, serta analisis hasil pengukuran.
Modul ini memberikan penjelasan tentang teori ketidakpastian dalam pengukuran fisika. Terdapat tiga sumber kesalahan pengukuran yaitu kesalahan bersistem, acak, dan ketelitian alat ukur. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung nilai rata-rata, deviasi standar, kesalahan mutlak, dan ketelitian hasil pengukuran.
1. Dokumen membahas beberapa jenis alat ukur panjang seperti mistar, penggaris, dan jangka sorong.
2. Mistar dan penggaris memiliki skala terkecil 1 mm dan digunakan untuk mengukur panjang dengan cara melihat skala terdekat dan nilai lebihannya.
3. Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius untuk mengukur panjang hingga 0,01 cm dengan membaca nilai skala utama dan nilai skala non
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK UAS - FARIDA NUR DADARIFarida Dadari
ย
Laporan uji akhir semester praktikum pengendalian kualitas statistika menganalisis kualitas proses produksi casting dan tangki penyimpanan bahan bakar pesawat terbang. Analisis menggunakan control chart menunjukkan proses produksi casting tidak terkendali sedangkan jumlah cacat pada tangki bervariasi dari waktu ke waktu.
Similar to BAB IV PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT (20)
Underwater welding merupakan proses pengelasan yang dilakukan di bawah permukaan air, baik di laut maupun sungai. Terdapat dua metode underwater welding yaitu pengelasan basah dan kering. Pengelsaan basah dilakukan secara langsung di bawah air sedangkan pengelasan kering menggunakan ruang kedap udara. Underwater welding digunakan untuk perbaikan instalasi lepas pantai dan kapal.
1. Dokumen menjelaskan metodologi pengujian struktur dan sifat material, termasuk diagram alir, alat uji, dan bahan yang digunakan.
2. Alat pengujian yang dijelaskan adalah timbangan, vernier caliper, mesin uji tarik, rockwell hardness tester, dan mikroskop.
3. Bahan yang dibutuhkan antara lain spesimen, air, reaktan etsa, kain polishing, dan amplas.
Dokumen ini memberikan hasil pengujian beberapa sifat mekanik dan mikrostruktur bahan logam. Pengujian densitas, uji tarik, kekerasan, dan mikrostruktur dilakukan untuk mengidentifikasi bahan tersebut. Dari hasil pengujian, bahan tersebut diidentifikasi sebagai tembaga berdasarkan perbandingan densitas, kekuatan tarik, dan kekerasannya dengan standar tembaga menurut ASM.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai manfaat ekonomi proyek ini dan dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkannya.
Membuat tirus 14,7 derajat pada mesin bubutAmrih Prayogo
ย
Dokumen tersebut menjelaskan cara membuat tirus 14,7 derajat dengan menggeser eretan atas mesin bubut secara manual. Langkah-langkahnya adalah mengendurkan baut eretan atas, memutarnya sesuai sudut yang diinginkan, kemudian membubut sambil menggerakkan eretan secara manual untuk mendapatkan tirus. Tirus dengan metode ini dapat mencapai sudut hampir 90 derajat dan untuk bagian dalam b
Frais adalah proses menyayat material sisa dari benda kerja dengan cara memutar pahat pemotong multi-point yang disebut dengan milling cutter. Mesin yang dipergunakan untuk mengefrais disebut mesin frais. Mesin frais pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu vertikal atau horizontal untuk menunjukkan sumbu putar spindle. Mesin ini juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yang memiliki fungsi berbeda-beda yaitu tipe knee, tipe ram, tipe bed atau manufacturing,dan tipe planer. Kebanyakan mesin frais telah mempunyai motor penggerak listrik, sistem pendingin, variabel kecepatan dan kekuatan spindle, serta meja pemakanan. Tiga faktor utama dalam operasi frais dasar adalah kecepatan, pemakanan dan kedalaman potong. Faktor-faktor lainnya seperti jenis material benda dan jenis material pahat memiliki pengaruh besar (Naidu dkk, 2014).
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang metodologi praktikum penggunaan mesin CNC TU-3A. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut menjelaskan alat dan bahan, cara pengoperasian mesin CNC TU-3A, serta proses kerja yang meliputi pembuatan program, plotting, eksekusi, hingga pembersihan mesin setelah selesai. Diagram alir proses pembuatan produk juga dijelaskan.
Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang dikehendaki, biasanya gerakan angular atau linear. Bearing membantu dua komponen untuk berputar dengan sangat presisi.
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).
Laporan kunjungan industri upt balai yasa yogyakartaAmrih Prayogo
ย
UPT Balai Yasa Yogyakarta melakukan perawatan dan perbaikan lokomotif, generator set, dan kereta rel diesel di seluruh Pulau Jawa. Perawatan dilakukan setiap 325 km dan 650 km untuk lokomotif, serta memiliki sejarah panjang sejak didirikan pada 1914 oleh NIS.
Buku ini membahas tentang pengerasan permukaan benda logam dengan menggunakan pemanas induksi. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kekerasan permukaan benda logam tanpa mengubah sifat inti bahan. Beberapa contoh penerapan metode ini pada berbagai komponen mesin dijelaskan melalui pengujian yang dilakukan, seperti pada silinder pejal, gear, pin kereta api, pisau hammer mill, dan camshaft. Hasil pengujian menunjukkan
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
ย
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP โCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)โ akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel โ BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini๐ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
ย
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.ย Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2.ย Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3.ย Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. BAB IV
PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT
4.1 PROSEDUR PENGUKURAN
Langkah โ langkah yang harus dilakukan untuk mengukur benda kerja
dengan menggunakan vernier caliper adalah sebagai berikut.
4.1.1 Pengukuran Linier Paku
1. Persiapkan paku dan alat ukur yang akan digunakan.
2. Beri nomor pada paku dengan nomor 1-4.
3. Lakukan pengukuran satu persatu dari empat paku yang ada.
4. Gunakan vernier caliper untuk mengukur (A) diameter batang, (B) diameter
kepala, dan (C) panjang paku sebanyak tiga kali.
Gambar 4.1 Geometri paku.( Modul Praktikum Metrologi Industri, 2017)
5. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel 4.2.
6. Rapikan alat dan benda ukur yang digunakan ke tempat semula.
4.1.2 Pengukuran Linier Crankshaft
Alur pengukuran menggunakn vernier caliper sebagai berikut:
1. Persiapkan crankshaft dan alat ukur.
2. Tulis data awal pada lembar kerja meliputi temperatur awal dan kelembapan
ruangan.
3. Gunakan vernier caliper untuk mengukur geometri crankshaft.
4. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali sesuai gambar 4.2 dan tulis hasil
pengukuran panjang yang dilambangkan dengan angka 1 sampai 9 pada tabel
4.3 dan pengukuran diameter yang dilambangkan dengan I-V pada tabel 4.4.
2. Gambar 4.2 Crankshaft sisi kanan (A)(Solidwork 2016)
5. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali sesuai gambar 4.3 dan tulis hasil
pengukuran panjang yang dilambangkan dengan angka 1 sampai 4 pada tabel
4.5 dan pengukuran diameter yang dilambangkan dengan I-V pada tabel 4.6.
Gambar 4.3 Crankshaft sisi kiri (B) (Solidwork 2016)
6. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali sesuai gambar 4.4 ini dan tulis hasil
pengukuran panjang yang dilambangkan dengan A-L pada tabel 4.7.
Gambar 4.4 Connecting rod tampak atas, kanan, dan kiri.(Solidwork 2016)
7. Rapikan alat dan benda ukur yang digunakan ke tempat semula.
3. 4.2 ALAT DAN BENDA UKUR
4.2.1 Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan pada praktikum pengukuran linier paku dan
crankshaft adalah vernier caliper dan micrometer sekrup dengan detail produk
sebagai berikut.
A. Vernier Caliper
Tabel 4.1 Data alat ukur.
Merk Mitutoyo
Kapasitas Ukur 0 โ 150 mm
Kecermatan 0,02 mm
Gambar 4.5 Vernier caliper (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
Keterangan gambar :
1. Inside jaws (rahang dalam) digunakan untuk mengukur diameter dalam benda.
2. Outside jaws (rahang luar) digunakan untuk mengukur diameter luar benda.
3. Clamp screw (pengunci) digunakan untuk mengunci bagian yang bergerak
dari vernier caliper.
4. Main scale (skala utama) digunakan untuk membaca hasil pengukuran suatu
benda.
5. Nonius scale (skala nonius) digunakan untuk membaca hasil pengukuran
suatu benda dengan skala detail yang ditunjukkan dengan nilai desimal di
belakang koma setelah pembacaan hasil pengukuran pada skala utama.
2
5
6
1
3
4
4. 6. Depth bar digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk
rongga.
B. Micrometer Sekrup
Tabel 4.2. Data Alat Ukur
Merk Mitutoyo
Kapasitas Ukur 50 โ 75 mm
Kecermatan 0,01 mm
Gambar 4.6. Mikrometer Sekrup (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
Keterangan gambar :
1. Frame digunakan untuk meminimalkan terjadinya transfer panas dari
tangan manusia terhadap baja saat proses pengukuran.
2. Anvil atau poros tetap memiliki fungsi sebagai penahan saat sebuah benda
akan diukur dan ditempatkan diantara anvil dengan spindle.
3. Spindle atau poros gerak merupakan sebuah silinder yang bisa digerakan
menuju anvil.
4. Pengunci atau lock mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros
gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
5. Sleeve merupakan tempat diletakannya skala utama( satuan milimeter ).
6. Thimble merupakan tempat skala nonius atau skala putar berada.
7. Ratchet Knob dipakai untuk memutar spindle atau poros gerak saat ujung
dari spindle telah dekat dengan benda yang akan di ukur.
6
2
4
1
3
5
7
5. 4.2.2 Benda Kerja
Benda kerja yang digunakan dalam praktikum Metrologi Industri dan Kontrol
Kualitas 2017 pada pos pengukuran linier paku dan crankshaft adalah sebagai
berikut.
1. Paku
Paku yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari empat buah yang
ditunjukkan pada gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Paku (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
2. Crankshaft
Crankshaft yang digunakan dalam praktikum ini ditunjukkan pada gambar
4.8, 4.9, dan 4.10 berikut ini.
Gambar 4.8 Crankshaft (tampak atas) (Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
6. (A) (B)
Gambar 4.9 Crankshaft tampak kanan(A) dan tampak kiri(B)(Laboratorium
Metrologi Industri, 2017)
3. Connecting rod
Connecting rod yang digunakan dalam praktikum kali ini dapat dilihat dari
gambar 4.10 dibawah ini.
Gambar 4.10 Connecting rod(Laboratorium Metrologi Industri, 2017)
4.3 PENGOLAHAN DATA
Dalam Praktikum pengukuran linier paku dan crankshaft pengolahan data
diperoleh dari perhitungan data hasil perhitungan yang disebutkan pada sub bab 4.2.1.
4.3.1 Data Hasil Pengukuran
Data hasil pengukuran dari pengukuran linier paku dan crankshaft dapat
dilihat dari tabel 4.2 โ 4.7 di bawah ini.
7. Tabel 4.3 Data Pengukuran Paku dalam (mm).
Obye
k
Ukur
DK DB C
Pengukuran
1
Pengukuran
2
Pengukuran
3
Rata -
Rata
1 8.48 4.03 110.3 110.3 110.3 110.3
2 9.48 5.13 99.7 99.7 99.7 99.7
3 6.32 3.6 76.42 76.44 76.42 76.43.
4 5.44 2.8 80.14 80.13 80.13 80.14
5
Tabel 4.4 Data pengukuran crankshaft tampak atas sisi kanan (A) dalam (mm).
NO Hasil
Pengukuran 1
Hasil
Pengukuran 2
Hasil
Pengukuran 3
Rata โ Rata
1 27.2 27.4 27.1 27.2333
2 23.3 23.2 21.3 22.2666
3 18.3 18.1 18.1 18.16667
4 22.5 21.3 22.2 21.332
5 1.9 1.9 1.8 1.8667
6 7 7 7.02 7.0033
7 1.3 1.3 1.3 1.3
8 90.4 90.6 90.2 90.43333
9 49.92 49.93 49.92 49.96667
8. Tabel 4.5 Data pengukuran diameter crankshaft tampak atas sisi kanan (A) dalam
(mm).
NO Hasil
Pengukuran 1
Hasil
Pengukuran 2
Hasil
Pengukuran 3
Rata โ Rata
I 29 29.02 29.03 29.01333
II 43.33 41.33 41.30 41.316667
III 68 68.03 68.03 68.0333
IV 35.2 35.2 35.2 35.2
V 11.19 11.2 11.19 11.8333
Tabel 4.6 Data pengukuran crankshaft tampak atas sisi kiri (B) dalam (mm).
NO Hasil
Pengukuran 1
Hasil
Pengukuran 2
Hasil
Pengukuran 3
Rata โ rata
1 11.2 11.21 11.20 11.20333
2 34.23 34.24 34.22 34.23
3 21.10 21.10 21.23 21.103333
4 21.20 21.12 21.13 21.15
9. Tabel 4.7 Data pengukuran diameter crankshaft tampak atas sisi kiri (B) dalam
(mm).
Tabel 4.8 Data pengukuran Connecting Rod (C) dalam (mm).
NO Hasil
Pengukuran 1
Hasil
Pengukuran 2
Hasil
Pengukuran 3
Rata- Rata
A 125.66 126.6 125.66 125.64
B 34.7 34.5 34.4 34.5
C 2.44 2.39 2.4 2.43
D 23 23 23 23
E 18 18.2 18 18.06
F 12.9 12.9 12.7 12.8
G 12 12 12.2 12.06
H 14.3 14.1 14.3 14.23
NO Hasil
Pengukuran 1
Hasil
Pengukuran 2
Hasil
Pengukuran 3
Rata-Rata
I 83 82.01 82 82.03333
II 20.3 20.3 20.4 20.3333
III 68.5 68.5 68.6 68.53333
IV 110.60 110.58 110.60 110.59333
V 105.51 105.52 105.50 105.53
10. I 10.9 10.6 10.7 10.73
J 11.8 11.8 11.6 11.3
K 4.84 4.82 4.84 4.83
L 26 26 26.02 26.04
4.3.2 Perhitungan Ralat
A. Paku
Sampel data dari tabel 4.2 pengukuran Paku 1 diketahui data sebagai berikut
yang disajikan pada tabel 4.7
Tabel 4.9 Sampel data pengukuran paku 1
Paku L ( ๐ฟฬ โ ๐ฟ๐)2
1 110.3 0
110.3 0
110.3 0
๐ฟฬ = 110.3 ฮฃ =0
Berdasarkan tabel 4.9 maka pengukuran galat yang dihasilkan akan menjadi :
ฮฃ๐ฟ = |
๐ฟฬ โ๐ฟ ๐
๐ฟฬ
| ๐ฅ 100%
ฮฃ๐ฟ๐1 = |
110.3 โ 110 .3
110 .3
| ๐ฅ 100% = 0 %
ฮฃ๐ฟ๐2 = |
110.3 โ 110 .3
110 .3
| ๐ฅ 100% = 0%
ฮฃ๐ฟ๐3 = |
110.3 โ 110 .3
110 .3
| ๐ฅ 100% = 0%
๐ฟ๐ฟ = โ
ฮฃ (๐ฟ ๐โ๐ฟฬ )
๐(๐โ1)
= โ
0
3(3โ1)
= 0
11. Berdasarkan nilai ๐ฟ๐ฟ yang dihasilkan, maka hasil perhitungan ralat panjang
paku 1 akan menjadi :
Nilai L sesungguhnya = ๐ฟฬ ยฑ ๐ฟ๐ฟ
= 0 ยฑ 0 mm
Ralat Nisbi = (
๐ฟ๐ฟ
๐ฟฬ
) ๐ฅ 100% = (
0
110.3
) ๐ฅ 100%
= 0%
Keseksamaan = (1 โ
๐ฟ๐ฟ
๐ฟฬ
) ๐ฅ 100% = (1 โ
0
110.3
) ๐ฅ 100%
= 100%
Dengan menggunakan cara perhitungan yang serupa pada setiap hasil
pengukuran dari tiap-tiap paku yang digunakan, maka akan dihasilkan resume hasil
perhitungan ralat seperti yang ditunjukan oleh tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.10 Hasil perhitungan pengukuran linier paku
Pa
ku
ke
-
Galat
(%)
๐ฟ๐ฟ
(mm)
Nilai
Sesungguhnya
(mm)
Ralat Nisbi
(%)
Keseks
amaan
(%)
๐ฟ1 ๐ฟ2 ๐ฟ3
1 0 0 0 0 0 0 100
2 0 0 0 0 0 0 100
3
0.017
123
0.0171
23
0.0171
23
0.0707
106
76.43 ยฑ
0.0707106
0.0009298
765
99.990
7
4 0 1.2478 1.2478
0.0577
35
80.14 ยฑ
0.057735
0.07204
99.927
95
12. B. Crankshaft
Sampel data pengukuran crankshaft diketahui dari tabel 4.10, sampel data
pegukuran crankshaft (L)
Tabel 4.11 Sampel data pengukuran crankshaft
Crankshaft L (Ln-๐ฟฬ )2
1
27.2 0,0011
27.4 0,0278
27.1 0,01778
๐ฟฬ = 27.2333 ฮฃ = 0.0467
๏ท Galat (Eror)
ฮฃ๐ฟ = |
๐ฟฬ โ๐ฟ ๐
๐ฟฬ
| ๐ฅ 100%
ฮฃ๐ฟ๐1 = |
27.2333 โ 27.2
27.333
| ๐ฅ 100% = 0.122%
ฮฃ๐ฟ๐2 = |
27.2333 โ 27.4
27.333
| ๐ฅ 100% = 0.612%
ฮฃ๐ฟ๐3 = |
27.2333โ 31.00
27.2333
| ๐ฅ 100%= 0.490%
๐ฟ๐ฟ = โ
ฮฃ (๐ฟ ๐โ๐ฟ๐๐๐ก๐โ๐๐๐ก๐)
๐(๐โ1)
= โ
0.0467
3(3โ1)
= 0.088
16. 10 4.425 4.425 2.655 0.314 2.775 97.225
11 0.207 0.207 0.207 0.007 0.146 99.854
12 0.154 0.154 0.077 0.024 0.094 99.906
4.3.3 Gambar 2D dan 3D Menggunakan Dimensi Hasil Pengukuran
Untuk mempermudah dalam memahami benda yang diukur dalam praktikum
ini, maka perlu dibuat suatu gambar teknik. Gambar teknik berikut menampilkan lima
buah paku dan ketiga bagian crankshaft yang diukur. Gambar teknik ini dibuat
dengan solidworks. Berikut adalah gambar 2D dan 3D dari paku dan crankshaft.
4.3.3.1 Gambar 2D
A. Paku
Terlampir
B. Crankshaft
Terlampir
4.3.3.2 Gambar 3D
A. Paku
Terlampir
B. Crankshaft
Terlampir
4.4 Aplikasi Pengukuran Linier Paku dan Crankshaft
Dikutip dari jurnal โDesign and experimental verification of novel six-
degree of freedom geometric error measurement system for linear stageโ, dapat
disimpulkan, dalam penelitian ini, sebuah sistem pengukuran sederhana dan
sederhana untuk mengukur kesalahan geometrik secara simultan dalam enam derajat
kebebasan (6-DOF) untuk tahap linier bergerak dari alat mesin dirancang dan
divalidasi. Dibandingkan dengan laser interferometer dan sistem laser Doppler,
17. sistem pengukuran baru ini lebih murah dan mampu beberapa fungsi. Sistem
pengukuran yang diusulkan terdiri dari modul optik, terdiri dari dua reflektor dan dua
pemisah balok kubik; Modul penginderaan, terdiri dari tiga detektor sensitif posisi
dua dimensi (PSD); Dan laser helium-neon (He-Ne). Dengan menggunakan
pelacakan skew-ray dan rangkaian deret Taylor urutan-pertama, kesalahan geometris
6-DOF dari tahap linier bergerak, yang meliputi kesalahan translasi dan rotasi,
dianalisis. Sistem prototipe laboratorium dibangun untuk memverifikasi keefektifan
dan keakuratan sistem pengukuran yang diusulkan. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa ketidakpastian perpindahan dan ketidakpastian sudut dari sistem pengukuran
yang diusulkan masing-masing kurang dari 1,2 ฮผm dan 0,4 ". Dibandingkan dengan
laser laser interferometer Renishaw XL-80, akurasi translasi dan akurasi rotasi dari
sistem pengukuran yang diusulkan masing-masing kurang dari ยฑ 1 ฮผm dan ยฑ 0,2 ",
bila tahap linier melaju 6 mm.(Yu Ta Chen,dkk)
Selama inspeksi platform minyak dan gas Laut Utara, sebuah celah
diidentifikasi pada Poros engkol kompresor. Selanjutnya, komponen tersebut
mengalami penundaan dan pemeriksaan kegagalan Dilakukan untuk mengetahui
mekanisme kegagalan. Crankshaft dianalisis dengan menggunakan Berbagai teknik
pemeriksaan, pengukuran dan fraksografi. Pemeriksaan partikel magnetik (MPI)
menunjukkan bahwa celah tersebut diperpanjang untuk sebagian besar Panjang poros,
berputar sekitar 225 derajat lingkar poros. Pemindaian laser memverifikasi dimensi
dan konsentrisitas poros engkol berada di dalamnya Sesuai dengan spesifikasi
pabriknya. Pada bagian retak dan memaksanya Terbuka, fitur rekahan yang kompleks
terungkap. Mikroskop elektron optik dan pemindaian Digunakan untuk memeriksa
fitur ini dan juga permukaan poros engkol. Investigasi menentukan bahwa
mekanisme kegagalan poros engkol itu Mungkin kelelahan korosi, mulai dari
serangan korosif lokal pada poros engkol permukaan.(William, dkk)