Dokumen tersebut membahas tentang konsep sosiologi tentang perkembangan relasi laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat, termasuk pendekatan sosiologi dalam kajian tentang perempuan serta aksioma-aksioma untuk sosiologi perempuan. Secara historis, perempuan mengalami domestikasi dan pembagian peran gender yang tidak setara di mana perempuan bertanggung jawab atas lingkup domestik. Konsep patriarki membangun keluarga
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif feminisme dalam menganalisis perwakilan gender dalam penelitian antropologi. Menurut feminisme, wanita seringkali digambarkan sebagai objek oleh budaya patriarki dan tidak diwakili sebagai subjek. Hal ini dikarenakan penelitian antropologi umumnya dilakukan dari sudut pandang laki-laki.
Feminisme adalah gerakan yang bertujuan mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, pendidikan, sosial, dan kegiatan terorganisir serta memperjuangkan hak-hak dan kepentingan perempuan. Kritik sastra feminisme berfokus pada menelusuri, mengkaji, dan menilai karya sastra perempuan masa lalu serta memahami nilai estetika yang terk
Dokumen tersebut merangkum sejarah dan teori-teori utama feminisme, yaitu feminisme liberal dan feminisme radikal. Feminisme liberal berfokus pada kesetaraan hak dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan, sedangkan feminisme radikal menganggap sistem patriarki sebagai penyebab utama penindasan perempuan dan berupaya menghancurkannya. Kedua aliran tersebut berkembang sebagai respon terhadap kondisi sosial dan polit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
Dokumen tersebut membahas tentang feminisme dan gerakan kesetaraan gender. Ia menjelaskan definisi feminisme, gelombang feminisme, teori-teori yang mendasari feminisme seperti teori nature dan nurture, serta bentuk-bentuk diskriminasi gender seperti stereotip dan subordinasi. Dokumen ini juga membahas konsep gender dan perbedaannya dengan jenis kelamin.
Teks ini membahas pendekatan sosiologis terhadap studi tentang wanita. Beberapa pendekatan yang dijelaskan adalah pendekatan fungsionalis dari teoretisi seperti Comte, Spencer, dan Durkheim yang memandang peran wanita dalam konteks stabilitas sosial. Pendekatan konflik dari Marx dan Weber menganalisis penindasan wanita. Model alternatif seperti karya sosial Addams dan interaksionisme Mead lebih menekankan pengalaman wanita. Pendek
Dokumen tersebut membahas berbagai teori feminisme dan sejarah perkembangannya. Mulai dari pengertian feminisme, ciri-ciri utamanya, teori-teori feminis yang berkembang seperti sosial feminis, politik feminis, poskolonial feminis, hingga pengaruh teologi feminis terhadap kehidupan perempuan. Juga disebutkan sumber referensi yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang teori feminisme, pengertian feminisme, dan aliran-aliran utama feminisme. Secara ringkas, teori feminisme berkembang sebagai reaksi atas adanya ketimpangan gender dan upaya memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Beberapa aliran feminisme yang diuraikan antara lain feminisme liberal, feminisme radikal, dan feminisme postmodern.
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif feminisme dalam menganalisis perwakilan gender dalam penelitian antropologi. Menurut feminisme, wanita seringkali digambarkan sebagai objek oleh budaya patriarki dan tidak diwakili sebagai subjek. Hal ini dikarenakan penelitian antropologi umumnya dilakukan dari sudut pandang laki-laki.
Feminisme adalah gerakan yang bertujuan mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, pendidikan, sosial, dan kegiatan terorganisir serta memperjuangkan hak-hak dan kepentingan perempuan. Kritik sastra feminisme berfokus pada menelusuri, mengkaji, dan menilai karya sastra perempuan masa lalu serta memahami nilai estetika yang terk
Dokumen tersebut merangkum sejarah dan teori-teori utama feminisme, yaitu feminisme liberal dan feminisme radikal. Feminisme liberal berfokus pada kesetaraan hak dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan, sedangkan feminisme radikal menganggap sistem patriarki sebagai penyebab utama penindasan perempuan dan berupaya menghancurkannya. Kedua aliran tersebut berkembang sebagai respon terhadap kondisi sosial dan polit
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
Dokumen tersebut membahas tentang feminisme dan gerakan kesetaraan gender. Ia menjelaskan definisi feminisme, gelombang feminisme, teori-teori yang mendasari feminisme seperti teori nature dan nurture, serta bentuk-bentuk diskriminasi gender seperti stereotip dan subordinasi. Dokumen ini juga membahas konsep gender dan perbedaannya dengan jenis kelamin.
Teks ini membahas pendekatan sosiologis terhadap studi tentang wanita. Beberapa pendekatan yang dijelaskan adalah pendekatan fungsionalis dari teoretisi seperti Comte, Spencer, dan Durkheim yang memandang peran wanita dalam konteks stabilitas sosial. Pendekatan konflik dari Marx dan Weber menganalisis penindasan wanita. Model alternatif seperti karya sosial Addams dan interaksionisme Mead lebih menekankan pengalaman wanita. Pendek
Dokumen tersebut membahas berbagai teori feminisme dan sejarah perkembangannya. Mulai dari pengertian feminisme, ciri-ciri utamanya, teori-teori feminis yang berkembang seperti sosial feminis, politik feminis, poskolonial feminis, hingga pengaruh teologi feminis terhadap kehidupan perempuan. Juga disebutkan sumber referensi yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang teori feminisme, pengertian feminisme, dan aliran-aliran utama feminisme. Secara ringkas, teori feminisme berkembang sebagai reaksi atas adanya ketimpangan gender dan upaya memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Beberapa aliran feminisme yang diuraikan antara lain feminisme liberal, feminisme radikal, dan feminisme postmodern.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan gender dan seks, konsep gender sebagai konstruksi sosial, berbagai pengertian tentang gender, dan dampak ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip, dan beban kerja perempuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pandangan fungsionalisme dan konflik tentang gender serta pendekatan pembangunan yang mempertimbangkan keadilan gender.
Dokumen menjelaskan tentang ekonomi dualistik di Indonesia yang terbentuk akibat penjajahan Barat yang membawa sistem ekonomi kapitalis sehingga tercipta dua sistem ekonomi yang berbeda yaitu sistem ekonomi kapitalis dan pra-kapitalis yang berdampingan.
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologiBudionoDrs
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan tujuan sosiologi, (2) objek kajian sosiologi, dan (3) sejarah perkembangan sosiologi sejak Auguste Comte hingga para tokoh seperti Karl Marx, Herbert Spencer, dan Max Weber.
Penulis dalam bukunya yang berjudul “Konstruksi Gender Dalam Realitas Sosial” ini, mengantarkan kita semua untuk melakukan rekonstruksi gender dalam masyarakat yang tengah berubah. Yaitu suatu tindakan untuk menyusun ulang tentang kode-kode budaya yang setara untuk dimiliki para laki-laki dan perempuan. Sehingga tercipta suatu struktur sosial budaya yang berkeadilan dalam membangun tatanan sosial yang mapan.
Bab 1 fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di m asyarakatBudionoDrs
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala sosial dalam masyarakat. Sosiologi mempelajari objek-objek seperti hubungan antarmanusia, kelompok sosial, dan masalah-masalah sosial dengan menggunakan metode ilmiah seperti kualitatif dan kuantitatif. Sosiologi berperan dalam meneliti, mengajar, memberikan saran kebijakan, dan me
Paradigma sosiologi meliputi tiga aspek utama: fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku sosial. Fakta sosial berfokus pada pengaruh struktur sosial di luar individu, sementara definisi sosial lebih menekankan interaksi sosial dan makna. Kedua paradigma ini memiliki berbagai teori seperti fungsionalisme, konflik, sistem, dan fenomenologi.
Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme dan gender. Ringkasannya adalah:
Pluralisme mengacu pada kebhinnekaan masyarakat dengan toleransi antar umat beragama. Gender merujuk pada perbedaan peran sosial antara laki-laki dan perempuan yang dapat menimbulkan ketidakadilan, seperti marginalisasi dan stereotip perempuan. Teori yang menjelaskan hierarki gender antara lain teori adaptasi awal, lingkungan, sosiobi
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam pemahaman gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme dan gender, serta beberapa istilah kunci seperti androsentisme, diskriminasi, dan dominasi laki-laki. Dokumen ini menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat biologis sejak lahir.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam studi gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme, gender, istilah-istilah yang terkait dengan studi gender seperti patriarki, diskriminasi, dan stereotip gender. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat manusia.
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara konsep seks dan gender. Seks merujuk pada karakteristik biologis seseorang sebagai laki-laki atau perempuan, sedangkan gender merupakan konstruksi sosial yang membentuk peran dan sifat yang diharapkan dari setiap jenis kelamin.
2. Proses sosialisasi memainkan peran penting dalam membentuk citra gender sebagai "kodrat" sejak lahir. Melalui keluarga, sekol
Teks tersebut membahas tentang perkembangan pemikiran feminisme di Timur Tengah dan Aceh. Di Timur Tengah, tokoh Huda Sha Rawi dan Nabawiyah Musa memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender bagi perempuan. Sementara di Aceh, terdapat banyak perempuan tangguh seperti Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dhien, dan Ratu Safiatuddin yang berperan aktif dalam pertempuran melawan kolonialis. Namun saat ini, k
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan gender dan seks, konsep gender sebagai konstruksi sosial, berbagai pengertian tentang gender, dan dampak ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip, dan beban kerja perempuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pandangan fungsionalisme dan konflik tentang gender serta pendekatan pembangunan yang mempertimbangkan keadilan gender.
Dokumen menjelaskan tentang ekonomi dualistik di Indonesia yang terbentuk akibat penjajahan Barat yang membawa sistem ekonomi kapitalis sehingga tercipta dua sistem ekonomi yang berbeda yaitu sistem ekonomi kapitalis dan pra-kapitalis yang berdampingan.
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologiBudionoDrs
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan tujuan sosiologi, (2) objek kajian sosiologi, dan (3) sejarah perkembangan sosiologi sejak Auguste Comte hingga para tokoh seperti Karl Marx, Herbert Spencer, dan Max Weber.
Penulis dalam bukunya yang berjudul “Konstruksi Gender Dalam Realitas Sosial” ini, mengantarkan kita semua untuk melakukan rekonstruksi gender dalam masyarakat yang tengah berubah. Yaitu suatu tindakan untuk menyusun ulang tentang kode-kode budaya yang setara untuk dimiliki para laki-laki dan perempuan. Sehingga tercipta suatu struktur sosial budaya yang berkeadilan dalam membangun tatanan sosial yang mapan.
Bab 1 fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di m asyarakatBudionoDrs
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala sosial dalam masyarakat. Sosiologi mempelajari objek-objek seperti hubungan antarmanusia, kelompok sosial, dan masalah-masalah sosial dengan menggunakan metode ilmiah seperti kualitatif dan kuantitatif. Sosiologi berperan dalam meneliti, mengajar, memberikan saran kebijakan, dan me
Paradigma sosiologi meliputi tiga aspek utama: fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku sosial. Fakta sosial berfokus pada pengaruh struktur sosial di luar individu, sementara definisi sosial lebih menekankan interaksi sosial dan makna. Kedua paradigma ini memiliki berbagai teori seperti fungsionalisme, konflik, sistem, dan fenomenologi.
Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme dan gender. Ringkasannya adalah:
Pluralisme mengacu pada kebhinnekaan masyarakat dengan toleransi antar umat beragama. Gender merujuk pada perbedaan peran sosial antara laki-laki dan perempuan yang dapat menimbulkan ketidakadilan, seperti marginalisasi dan stereotip perempuan. Teori yang menjelaskan hierarki gender antara lain teori adaptasi awal, lingkungan, sosiobi
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam pemahaman gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme dan gender, serta beberapa istilah kunci seperti androsentisme, diskriminasi, dan dominasi laki-laki. Dokumen ini menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat biologis sejak lahir.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam studi gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme, gender, istilah-istilah yang terkait dengan studi gender seperti patriarki, diskriminasi, dan stereotip gender. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat manusia.
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara konsep seks dan gender. Seks merujuk pada karakteristik biologis seseorang sebagai laki-laki atau perempuan, sedangkan gender merupakan konstruksi sosial yang membentuk peran dan sifat yang diharapkan dari setiap jenis kelamin.
2. Proses sosialisasi memainkan peran penting dalam membentuk citra gender sebagai "kodrat" sejak lahir. Melalui keluarga, sekol
Teks tersebut membahas tentang perkembangan pemikiran feminisme di Timur Tengah dan Aceh. Di Timur Tengah, tokoh Huda Sha Rawi dan Nabawiyah Musa memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender bagi perempuan. Sementara di Aceh, terdapat banyak perempuan tangguh seperti Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dhien, dan Ratu Safiatuddin yang berperan aktif dalam pertempuran melawan kolonialis. Namun saat ini, k
1. Dokumen tersebut membahas tentang gender dalam perspektif Islam. Islam mengajarkan persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan sebagai makhluk ciptaan Allah. Alquran dan hadis memberikan penghormatan yang sama kepada perempuan seperti laki-laki.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gender dan perbedaan antara gender dan seks. Gender didefinisikan sebagai peran dan tanggung jawab sosial antara perempuan dan laki-laki yang bersifat konstruksi sosial, sedangkan seks bersifat biologis. Dokumen ini juga membahas pentingnya kesetaraan gender dan mendefinisikan tiga pendekatan feminisme yaitu liberal, Marxis, dan radikal.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara seks dan gender. Seks merujuk pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan secara permanen, sedangkan gender merupakan konstruksi sosial dan budaya terkait peran dan karakteristik yang melekat pada laki-laki dan perempuan. Dokumen juga membahas ideologi patriarki yang mendominasi perempuan, serta gerakan feminisme yang berjuang untuk mengatasi ketidakadilan gender.
Budaya patriarki, norma gender, dan pembagian peran gender menyebabkan diskriminasi dan ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam akses sumber daya kesehatan dan hak atas kesehatan. Hal ini berdampak pada status kesehatan perempuan yang lebih rendah dibanding laki-laki.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang maskulinitas dan posisi laki-laki dalam masyarakat patriarki, dengan menganalisis berbagai stereotipe maskulinitas seperti kebapakan dan kekerasan, serta menekankan perlunya merekonstruksi konsep maskulinitas menjadi lebih egaliter dan seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Makalah ini membahas tentang dinamika kesetaraan gender dalam kehidupan politik di Indonesia. Pertama, menjelaskan latar belakang masalah kesetaraan gender di Indonesia yang terkait dengan konstruksi sosial peran laki-laki dan perempuan serta ketimpangan yang diakibatkannya. Kedua, membahas rendahnya partisipasi politik perempuan di Indonesia meskipun UUD 1945 telah menjamin kesetaraan gender. Ketiga, menguraikan upaya memperjuangkan kesetara
Dokumen ini membahas berbagai masalah gender di Indonesia, termasuk budaya yang memposisikan perempuan pada peran sosial yang lebih sempit, ketidaksetaraan gender dalam politik dan pendidikan, serta diskriminasi terhadap komunitas LGBT. Dokumen ini juga menyinggung topik kekerasan gender seperti pelecehan seksual dan pandangan stereotip terhadap perempuan di media. Berbagai perspektif feminis seperti paradigma fungsionalisme dan konflik digunakan untuk men
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang arti emansipasi kaum perempuan di era modern serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bias gender dan mewujudkan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan, termasuk melalui pendidikan dan media yang adil serta menegakkan nilai-nilai keadilan seperti justitia commutativa untuk memberikan hak yang sama.
Terdapat perbedaan peran gender dalam pengelolaan sumber daya alam karet antara perempuan dan laki-laki di Desa Hanua dan Desa Ramang akibat stereotip budaya. Perempuan lebih banyak dianggap membantu meningkatkan penghasilan keluarga, sementara tugas utama adalah mengurus rumah tangga. Sedangkan bagi laki-laki dianggap sebagai pekerjaan utama. Akses perempuan terhadap pengambilan keputusan dan pengelolaan
Lampiran dokumen ini berisi tentang tim peneliti dan jadwal pelaksanaan penelitian tentang peran gender petani penyadap karet. Terdapat informasi mengenai ketua peneliti, anggota peneliti, dan tenaga laboran beserta identitas dan tanggung jawab masing-masing. Jadwal pelaksanaan penelitian meliputi persiapan, pemilihan informan, wawancara, tabulasi data, hingga publikasi hasil penelitian. Lampiran juga berisi daftar pertanyaan k
Laporan penelitian ini menganalisis peran petani penyadap karet perempuan dan laki-laki dalam pengelolaan sumber daya alam di dua desa di Kalimantan Tengah dengan menggunakan pendekatan gender. Penelitian ini dilakukan oleh tiga dosen Universitas Palangka Raya dan didanai oleh universitas tersebut.
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan untuk mengumpulkan informasi mengenai peran gender petani penyadap karet di Kalimantan. Terdapat pertanyaan mengenai data pribadi, profil aktivitas, akses dan kontrol sumber daya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Informasi ini akan digunakan untuk melakukan analisis SWOT dan siklus program guna mengidentifikasi upaya perbaikan yang dibutuh
Paragraf pertama menjelaskan tentang peran gender dalam masyarakat dan bagaimana peran tersebut dibentuk oleh norma sosial dan budaya. Paragraf berikutnya menjelaskan tentang pembedaan peran gender dalam aktivitas domestik dan publik serta bagaimana hal itu memicu ketidakadilan gender terhadap perempuan. Paragraf terakhir menyimpulkan bahwa meskipun peran gender dapat berubah, perubahan tersebut sulit dilakukan karena diang
Lampiran dokumen ini berisi tentang tim peneliti dan jadwal pelaksanaan penelitian tentang peran gender petani penyadap karet. Terdapat informasi mengenai nama, jenis kelamin, pendidikan, dan tanggung jawab masing-masing anggota tim serta jadwal lima tahapan penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2012.
Terdapat perbedaan peran gender dalam pengelolaan sumber daya alam karet antara laki-laki dan perempuan di Desa Hanua dan Desa Ramang. Perempuan lebih banyak dianggap membantu meningkatkan penghasilan keluarga, sementara tugas utama adalah mengurus rumah tangga. Sedangkan bagi laki-laki dianggap sebagai pekerjaan utama. Akses perempuan terhadap pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan keluarga memil
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi sebagai proses belajar sepanjang hidup melalui berbagai agen sosialisasi. Sosialisasi membentuk kepribadian seseorang melalui tahapan-tahapan perkembangan menurut teori-teori seperti Erikson dan Henslin. Proses sosialisasi terjadi secara terencana maupun tidak terencana oleh berbagai lembaga seperti keluarga, sekolah, lingkungan, dan media untuk memb
1. Sejarah dan Teori Gender (Evi Nurleni, M.Si)
KONSEP SOSIOLOGI TENTANG PERKEMBANGAN
RELASI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
A. PERKEMBANGAN
RELASI
LAKI-LAKI
PEREMPUAN DALAM KELUARGA
DAN
Sebagaimana disebutkan di atas, konsep pernikahan dan
keluarga merupakan fakta sejarah awal di mana perempuan
mengalami “perumahan” (domestikasi). Pembagiana peran gender
mengalami “patenisasi”; dimana laki-laki bertanggung jawab di
lingkup publik dan perempuan di lingkup domestik. Atau dengan kata
lain, perempuan menjalankan fungsi sebagai pengasuh anak (suami),
pemelihara rumah dan pengolah makanan produksi rumah tangga.
Dalam konsep patriakal, keluarga dibangun dalam kepentingan
kaum laki-laki, dimana seluruh kepentingan keluarga diarahkan pada
laki-laki sebagai kepala dan anak laki-laki sebagai calon kepala
keluarga. Sehingga perempuan menjadi the second sex yang
kepentingannya selalu nomor dua. Bahkan karena konsep “hak milik”
perempuan selanjutnya disebut hak suami dan hak ayahnya. Sehingga,
banyak ketidakadilan yang terjadi atas perempuan karena konsep hak
milik ini.
Misalnya, perempuan dijodohkan atas dasar kepentingan orang
tua terhadap ekonomi keluarga. Atau perempuan “dijual” demi
kepentingan nafkah keluarga. Bahkan perempuan, mengalami KDRT
dan tidak mendapat rehabilitasi hukum, karena dianggap hak suami
atau ayah untuk “mengganjar” perempuan dalam rumahnya. Dalam
relasi yang demikian, muncul masalah sosial yakni tindakan kekerasan
terhadap perempuan.
Jika disimak dalam gambar, seperti berikut ini:
2. Sejarah dan Teori Gender (Evi Nurleni, M.Si)
22
Dalam struktur keluarga yang demikian, laki-laki dan
perempuan dalam relasi yang tarik menarik bahkan “saling
menguasai”. Oleh sebab itu, gender merupakan sebuah konsep untuk
memaparkan realitas relasi laki-laki dan perempuan yang sudah tidak
setara. Bahwa ada pihak tertentu dalam relasi yang demikian sudah
mengalami penindasandan ketidakadilan bahkan kekerasan.
Oleh sebab itu, konsep kesetaraan dan pemberdayaan
merupakan sebuah konsep sosiologis yang juga dapat diterapkan
dalam relasi gender yang timpang ini. Perlu dicatat, bahwa sejauh
tidak memunculkan ketidakadilan, maka relasi gender bukan masalah.
Tetapi dalam kenyataannya, relasi gender yang timpang menyebabkan
banyak ketidakadilan. Dan dalam hal ini, perempuan ternyata
seringkali menjadi “korban” ketidakadilan peran gender dalam
masyarakat tersebut.
Selain itu, dalam keluarga dikenal juga dengan istilah peran
ganda perempuan. Di mana peran domestik perempuan tidak dianggap
sebagai “kerja” karena tidak menghasilkan uang, tetapi diperhitungkan
sebagai kewajiban. Sementara laki-laki tidak memiliki kewajiban yang
sama di ranah domestik. Ketika arus modernisasi membawa
perempuan sebagai pekerja publik, perempuan mengalami beban
3. Sejarah dan Teori Gender (Evi Nurleni, M.Si)
23
ganda, di dalam dan luar rumah, jam kerja menjadi 16 jam, sementara
laki-laki rata-rata hanya 8-12 jam saja.
B. PENDEKATAN
PEREMPUAN
SOSIOLOGI
DALAM
KAJIAN
TTG
Ada 3 (tiga) pendekatan kontemporer untuk melakukan kajian
terhadap relasi gender dalam masyarakat, yakni:
1. Pendekatan Fungsional (Studi tentang budaya laki-laki)
Ciri pendekatan ini ialah menekankan pada stabilitas sosial
atau harmonisasi sosial, yang menyumbangkan pada pemeliharaan
harmoni masyarakat dengan perubahan yang bertahap (evolusi
alamiah). Dalam hal ini, perempuan hanya akan dilihat dalam fungsifungsi dan peran-perannya, “sejauh” menyumbangkan stabilitas sosial
atau dianggap fungsional, sementara tuntutan peran publik perempuan
dianggap sebagai dis-fungsional.
Dalam kritik terhadap konsep di atas, ternyata realitasnya,
masyarakat memandang perempuan sebagai pelayan dalam “budaya
laki-laki”. Dalam kajian Kingsley Davis, bahkan secara ekstrim
mengatakan bahwa secara klasik, perempuan sudah menjadi “pelacur”
dalam rumahnya (pelayan laki-laki) dan dalam kehidupan sehari-hari
mengalami penindasan, kekerasan dan korban kejahatan. Ia berasumsi
bahwa perempuan sebagai pelayanan kebutuhan laki-laki (seksual,
konsumsi dan perumahan).
Dalam hal ini, masyarakat sudah melakukan dis-fungsi
terhadap perempuan sebagai individu dan mahluk sosial, sebagaimana
kaum laki-laki.
4. Sejarah dan Teori Gender (Evi Nurleni, M.Si)
2. Peran-peran
Perempuan)
Jenis
kelamin
(Fokus
24
dalam
Sosiologi
Ciri pendekatan ini ialah menekankan pada deskripsi
pembagian peran gender dalam masyarakat, yakni perbedaanperbedaan jenis kelamin yang menyebabkan pembagian peran dan
fungsi yang berbeda antara perempuan dan laki-laki dalam
masyarakat.
Dalam karya Talcott Parsons, membuktikan bahwa dalam
masyarakat memang terdapat pembedaan peran perempuan dan lakilaki, bahkan terdapat norma juga yang membatasi peran-peran
tersebut. Dalam hal ini, perempuan merupakan kelompok minoritas
yang perannya selalu “setelah laki-laki”.
3. Teori Konflik antar Peran Jenis Kelamin
Ciri pendekatan ini ialah menekankan pada deskripsi konflik
peran antara laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja. Teori ini
berkonsentrasi pada kenyataan posisi perempuan di dalam pasar
tenaga kerja (lingkup publik). Dalam hal ini, perempuan dianggap
sebagai harta laki-laki, yang selanjutnya menimbulkan konflik peran
antara laki-laki dan perempuan.
Konflik peran ini sendiri muncul akibat penolakan perempuan
secara terstruktur atas penindasan budaya-sosial terhadap perempuan
yang tidak memberikan ruang publik bagi perempuan untuk
mengekspresikan dirinya. Menurut Rendall Collins, perempuan
dianggap sebagai “harta seksual” milik keluarga dan suami yang
mendapat legitimasi secara hukum dalam masyarakat dan pasar kerja.
Konflik peran ini nyata terlihat dalam konsep bahwa
perempuan yang berkerja hanya dianggap sebagai pekerja tambahan
untuk membantu nafkah kelurga. Jika penghasilan keluarga cukup
maka perempuan tidak akan “diijinkan” bekerja.
5. Sejarah dan Teori Gender (Evi Nurleni, M.Si)
25
C. PEMBENTUKAN TEORI SEBAGAI SUATU PROSES
FEMINIS
Tiga pendekatan di atas bermuara pada pembentukan konsep.
Konsep merupakan sistem peristilahan yang memberi kemungkinan
untuk dapat memahami topik yang dipelajari. Konsep merupakan
istilah abstrak dan konkrit yang diungkapkan dalam bahasa yang dapat
diterima oleh masyarakat. Dan seringkali bahasa yang disampaikan
merupakan sebuah bentuk kritik terhadap masyarakat dan kondisi
sosial yang tidak adil.
Konsep merupakan sebuah usaha juga untuk menamakan
fenomena yag terjadi dalam masyarakat sekaligus juga
membandingkannya dengan konsep idealnya. Itu sebabnya proses
pembentukan teori dapat dikatakan merupakan sebuah proses feminis.
Sebagaimana pendekatan Max Weber dalam verstehen (pemahaman)
ada usaha untuk memahami kenyataan sosial dan kemudian
membahasakannya, selanjutnya menemukan cara untuk mengurangi
bias atau disfungsi dalam masyarakat.
Dorothy Smith menganjutkan agar dalam kajian tentang
perempuan harus dimulai dengan pengalaman dan perasaan
perempuan sendiri, baru kemudian mengaitkannya dengan
kepentingan institusi, organisasi sosial lainnya. Sehingga akan terlihat,
bagaimana posisi perempuan dalam budaya dan masyarakat?
Sehingga, pendekatan feminisme sangat kental dengan istilah
keberpihakan pada perempuan.
Selanjutnya, pembentukan teori feminisme akan dibicarakan
dalam BAB V.
D. AKSIOMA-AKSIOMA UNTUK SOSIOLOGI PEREMPUAN
Konsep sentral dalam memahami kondisi ketertindasan
perempuan dalam masyarakat ialah dalam konsep nilai guna dan nilai
tukar dalam konsep ekonomi. Ketika masyarakat digerakan oleh
6. Sejarah dan Teori Gender (Evi Nurleni, M.Si)
26
konsep patriaki dan modernisasi maka nilai guna dan nilai tukar
menjadi konsep yang amat dipentingkan.
Dalam hal ini, kerja dinilai dalam nilai tukar secara ekonomis,
sehingga yang tidak menghasilkan secara ekonomi (uang) tidak
dianggap berguna. Akibatnya, pekerjaan perempuan dalam rumah
dianggap bukan kerja karena tidak bernilai secara ekonomis. Sehingga
tidak dihargai sebagai kerja, yang selanjutnya dapat dijadikan alasan
menganggap perempuan remeh dan dilecehkan. Karena dianggap
“menumpang” hidup dari penghasilan laki-laki.
Ketika perempuan menuntut persamaan hak, perempuan juga
menuntut persamaan nilai guna dan nilai tukar. Bahwa sebagai
individu, perempuan mempunyai keahlian dan kemampuan yang sama
dengan kaum laki-laki, sehingga ia juga dapat menghasilkan secara
ekonomi.
Sayangnya, hal ini menyebabkan masalah sosial baru, karena
tidak diimbangi dengan perbaikan di ramah domestik. Artinya,
pekerjaan domestik tidak mendapat perhatian serius lagi, yang
menyebabkan dis-harmonisasi keluarga. Sementara dalam diri
perempuan sendiri terdapat “retak jiwa” akibat beban ganda yang
harus ditanggungnya.
7. Sejarah dan Teori Gender (Evi Nurleni, M.Si)
26
konsep patriaki dan modernisasi maka nilai guna dan nilai tukar
menjadi konsep yang amat dipentingkan.
Dalam hal ini, kerja dinilai dalam nilai tukar secara ekonomis,
sehingga yang tidak menghasilkan secara ekonomi (uang) tidak
dianggap berguna. Akibatnya, pekerjaan perempuan dalam rumah
dianggap bukan kerja karena tidak bernilai secara ekonomis. Sehingga
tidak dihargai sebagai kerja, yang selanjutnya dapat dijadikan alasan
menganggap perempuan remeh dan dilecehkan. Karena dianggap
“menumpang” hidup dari penghasilan laki-laki.
Ketika perempuan menuntut persamaan hak, perempuan juga
menuntut persamaan nilai guna dan nilai tukar. Bahwa sebagai
individu, perempuan mempunyai keahlian dan kemampuan yang sama
dengan kaum laki-laki, sehingga ia juga dapat menghasilkan secara
ekonomi.
Sayangnya, hal ini menyebabkan masalah sosial baru, karena
tidak diimbangi dengan perbaikan di ramah domestik. Artinya,
pekerjaan domestik tidak mendapat perhatian serius lagi, yang
menyebabkan dis-harmonisasi keluarga. Sementara dalam diri
perempuan sendiri terdapat “retak jiwa” akibat beban ganda yang
harus ditanggungnya.