SlideShare a Scribd company logo
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAPSTUDI
TENTANG WANITA
Oleh
Mifthahus sya’adah
BAB 1
PENDEKATANSOSIOLOGISTERHADAPSTUDITENTANG
WANITA
A.KEDUDUKAN WANITA DALAM SEJARH SOSIOLOGI
• Didalam studi sosiologi, studi tentang wanita telah dimasukkan dibawah tema
umum studi-studi mengenai kelarga atau seks dan jenis kelamin, smentara inti
kerya dalam bidang ini berpusat pada laki-laki da kehidupannya (smith, 1974;
Nebraska sociological fminist collective,1983). Dalam sosiologi wanita sebagai
objek studi banyak diabaikan. Hanya dibidang perkawinan dan keluarga ia dilihat
keneradaanya. Kedudukannya dalam sosiologi, dengan kata lain, berifat tradisional
sebagaimana ditugaskan kepadanya oleh masyarakat yang lebih besar, tempat
kaum wanita adalah dirumah” (Ehrlich, 1971:421)
B. TEORETISI POSITIVIS/FUNGSIONALIS
• August comte- Sosiologi Sebagai Ilmu Sosial
• August comte, sering disebut sebgai pendiri sosiologi, adalah orang penting
dalam analisis sejarah sosiologi, karena ia mengambil ide-ide inteektual dari
para penulis seperti Saint Simon dan Montesquieu, serta menggabungkannya ke
dalam suatu karya komprehensif. Ia mengkalim bahwa kita dapat mempelajari
kehidupan manusia dengan menggunakan teknik-teknik syang sama seperti ilu
alam.
• Wanita dikemukakan ada karya-karya awal itu hnaya didalam peranan
keluarga mereka, karena keluarga dipandang sebagai sebuah institusi yang
menunjukkan proses-proses sosial yang lebih besar. Umpamanya, dari analisis –
analisis paling awal tentang masyarakat, keluarga adalah unit masyarakat yang
paling fundamental, sama dengan konsep biologi mengenai sel. Wanita
diperbincangkan hanya dalam hubungan mereka terhadap unit tersebut.
• Menurut Comte, wanita “secara konsttitusional” bersifat interior terhadap
laki-laki, karena kedewasaan merka berakhir pada masa kanak-kanak. Karena iu,
Comte oercaya bahwa wanita menjadi subordint laki-laki manakala mereka
menikah. Perceraian ditiadakan bagi wanita, sebab secra sederhana mereka adalah
budak bagi laki-laki manja. Comte menegaskan bahwa untuk menyusun tatana
masyarakat yang baik dan maju bagi prancia, diperlukan otoritas ptriarkat dan
kediktatirak politik. Positivisme comte adlah sebuah filsafat mengenai stabilitas
yang berlandaskan pada keabadian tentang “kebenaran” unit keluarga.
• Herbert Spencer—Evolusi/Organisme
• Konsep positivis organisme berpusat pada gagasan mengenai evolusi sosial.
Menurut Spenser, individu-individu di dalam masyarakat, institusi-institusi sosial, dan
masyarakat-masyarakat itu sendiri berkembang dari keadaan sederhana menjadi
kompleks, sebagaimana sebuah sel amuba berkembang menjadi sector binatang atau
suatu organism yang lebih kompleks. Beberapa ahli teori menyangkal validitas karya
Spencer, khususnya sosiolog Prancis Emile Durkheim.
• Dua aspek dari positivis organism Spencer menyediakan model awal bagi
analisis sosiologi mengenai wanita. Aspek pertama ialah konsep organism itu sendiri
yang mengimplikasikan suatu equlilibrium atau keseimbangan. Wanita acap kali di
analisis dalam hubungan dengan kedudukan mereka di masyarakat, yaitu fungsi
mereka dalam keluarga. Kedua, kedudukan keluarga dan anggotanya berada dalam
keseimbangan dengan institusi-institusi lain. Aksi sosial atau gerakan-gerakan sosial
yang berupaya mengurangi penindasan-penindasan terhadap perseorangan atau kelas,
seperti gerakan-gerakan kaum feminis, merupakan kekuatan-kekuatan pengacau yang
menciptakan ketidak seimbangan.
•
• ` Aspek kedua dari model keseimbangan organik Spencer yang dapat di
terapkan untuk studi mengenai wanita ialah asumsi tentang perkembangan
linier (linearilty). Jika masyarakat berkembang secara linear (dari keadaan
sederhana menjadi kompleks), maka gangguan terhadap proses evolusi ini,
termasuk aksi sosial, revolusi, atau aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan
mengubah tatanan sosial atau quo, bersifat disfungsional.
• Emile Durkheim---Hukum-hukum untuk
metode sosiologi
• Emile Durkheim sangat di di kenal mengaplikasikan metode ilmiah dalam
disiplin sosiologi. Durkheim mendefinisikan sosiologi sebagai “ilmu mengenai
institusi-institusi, asal kejadianny dan fungsinya”. Karya-karya Durkheim mengenai
solidaritas sosial, kohesi sosial dan anomie dapat di terapkan pada isu kontemporer
mengenai partisipasi wanita di dalam pasar tenaga kerja .
• Durkheim membicarakan wanita dalam dua konteks sempit,
- pertama, dalam konteks positif perkawinan dan keluarga : wanita memenuhi peran-
peran tradisional yang fungsional terhadap keluarga.
- Kedua, dalam koteks negative bunuh diri/perceraian dan seksualitas. Seksualitas
wanita memainkan suatu peranan dalam bunuh diri dan perceraian (lehmann 19990)
• Di dalam keluarga, wanita kehilangan otoritas terhadap laki-laki atau laki-laki
di anggap memegang otoritas karena keluarga membutuhkan seseorang “pemimpin”
(lehmann, 19990;33).
• Menurut setiap tinjauan mengenai para fungsionalis disini Durkheim, Spencer,
dan Comte—sifat-sifat alamiah wanita yang inheren menciptakan suatu pembagian
kerja, hierarki otoritas laki-laki, dan struktur moralitas.
C. TEORETISI KONLIK
• Karl Marx Dasar-dasar Teori konflik dan Penggunaan Dialektika
Sementara Durkheim memusatkan perhatiannya pada kohesi dan
solidaritas social, Karl Marx melihat masyarakat secara konstan berubah
komposisinya; kekuatan-kekuatan anti tesis menyebabkan perubahan social
melalui ketegangan-ketegangan dan perjuanagan antar kelas yang bertentangan.
Kemajuan social, karena itu diisi oleh perjuangan-perjuangan dan upaya kera
yang membuat konflik social menjadi inti dari proses sejarah. Sementara
Durkheim menulis tentang pengaruh kompleksnya pembagian kerja terhadap
solidaritas dari mekanik ke organic, Mark menulis mengenai eksploitasi tenaga
kerja yang menimbulkan alienasi dan pembentukan kelas yang saling
berlawanan.
Perkembangan maexisme secara kuat dipengaruhi oleh munculnya
gerakan-gerakan buruh di Inggris dan Prancis, mengiringi pertumbuhan
industry yang pesat dengan sistem produksi kapitalis. Tulisan-tulisan Marx
memperkenalkan sejumlah konsep kunci untuk disiplin sosiologi, termasuk
alienasi kaum buruh, materialisme dan dialetikia, pembentukan kelas dan
kesadaran kelas. Ia juga mengemukakan isu ideology dalam hubungannya
dengan kondisi-kondisi social, politik dan ekonomi, serta potensinya untuk
perubahan. Seluruh Marx mengikuti dialetika hegeiian dan humanism sebagai
kerangka kerja bagi proses-proses dan tujuan perubahan sosial (Swingewood,
1948)
Tulisan-tulisan Marxian memberi sumbangan pada studi tentang
wanita. Konsep-konsep kunci digunakan dalam analisis mengenai penindasan
terhadap kaum wanita, meliputi alienasi, penindasan ekonomi, nilai tambah,
buruh cadangan, dan dialetika (Benston, 1969;Rowbothan, 1973). Dalam
capital (1949), Marx membicarakan pengaruh umum mesin terhadap
kehidupan keluarga pada industry-industri domenstik. Dalam Communist
Maniesto (1970), Marx dan Engels menulis tentang wanita sebagai alat
produksi.
Frederick Engels dalam The Origin of The Family, Private
Property and The State, secara spesifik menulis tentang penindasan wanita di
dalam keluarga:
Dalam kasus-kasus besar utama kini, paling tidak dalam kelas-kelas
pemilik, suami bertanggung jawab mencari nafkah dan menghidupi
keluarganya; hal ini memberikan kepadanya suatu posisi supremasi, tanpa
membutuhkan titel-titel khusus dan hak istimewa. Di dalam keluarganya, ia
adalah borjuis dan istrinya mewakili proletariat.
• Max Weber – Konflik Status
Tulisan-tulisan Max Weber berpusat pada saling berhubungan di
antara kelas, status dan kekuasaan. Menurut Weber, kelas adalah basis
ekonomi ketidaksamaan; organisasi yang longgar sekitar kelas “kaya”
(the haves) dan kelas ”miskin” (the have-nots).
Untuk analisis mengenai wanita di dalam masyarakat,
merupakan suatu perkembangan penting, karena status atau posisi
seseorang pada suatu tatanan sosial berhubungan dengan kekuasaan.
Status wanita di dalam masyarakat kini dapat dianalisis dalam
hubugannya dengan kerugian mereka, baik dalam kekuasaan ekonomi
dan sosial maupun dalam pembentukan prestise sosial dikaitkan pada
jenis-jenis kelamin dan peran-peran pekerjaan.
D. Model-Model Alternatif dalam Sosiologi Tradisional
• Jane addams-Model Karya Sosial
Perkembangan sosiologi di amerika berbeda dari rekan rekannya di
eropa.sosiologi amerika menekankan cara-cara mengatasi masalah sosial
seperti kejahatan di perkotaan. Contoh terbaik diberikan Jene Addams
dengan permukiman Hull House di daaerah kumuh Chicago West Side
selama akhir 1800an dan awal 1900an.
Addams menerbitkan sebelas buku dan ratusan artikel,termasuk
lima artikel American Journal Of sociology. Yang paling terkemuka adalah
Hull House Maps and papers,hasil karya para penduduk Hull House pada
tahun 1893,yang kemudian mempengaruhi sejumlah seorang laki-laki di
Universitas Chicago,Addams adalah(seperti yang di sebut dengan sebagai
seorang feminis kultural) Menegaskan bahwa nilai nilai kewanitaan lebih
mulia dibandingkan nilai-nilai kelelakian,dan sebuah masyarakat di bangun
berlandaskan nilai nilai kewanitaan akan lebih “produktif damai, dan
adil(deegan 1988).
• George Herbert Mead-Interaksionisme Simbolik
• Interaksionisme simbolik,khususnya karya George Herbert
Mead,berakar pada aliran chicago yang mendominasi sosiologi di
Amerika Serikat selama dekade abad ke 19.
• Interaksionisme Simbolik merupakan suatu perspektif yang berpusat
pada hubungan personal serta hubungan personal dan struktural,yang
sering di sebut sebagai mikro-sosiologi.Segi penting dari
interaksionisme simbolik adalah dalam pengakuan terhadap arti saling
pengaruh antara struktural sosial (makro-sosiologi ) didefenisikan
sebagai proses dan kebiasaan atau bentuk-bentuk interaksi dengan
personalitas (mikro-sosiologi )( Mead,1934 ).
• Para interaksionis simbolik juga mengakui bahwa perbuatan-
perbuatan individu dan interpretasi-interpretasinya berada di dalam
konteks kelompok-kelompok atau institusi dimana individu itu
memiliki berbagai daya di dalamnya untuk menciptakan perubahan.
• E. PENDEKATAN TEORETIS KONTEMPORER TERHADAP
STUDI TENTANG WANITA
• Tiga pendekatan kontemporer dalam sosiologi secara spesifik
mengemukakan wanita di dalam masyarakat : pendekatan
struktural,fungsionalis ,prespektif peran-peran kelamin,dan perspektif
konflik.Masing-masing pendekatan itu di hubungkan pada suatu model
peran jenis kelamin.
• Teori Fungsionalis – Studi Tentang Budaya Laki-Laki
• Teori fungsionalis dalam masyarakat sosiologi secara
inheeren konservatif dan dihubungkan dengan karya-karya Aguste
Comte, Herbert Spencer, dan Emile Durkheim. Teoretisi
fungsionalis kontemporer memusatkan pada isu-isu mengenai
stabilitas sosial dan harmoni, khususnya faktor-faktor yang
menyumbang pada pemeliharaan stabilitas masyarakat atau
perubahan sosial dan stabilitas masyarakat atau perubahan sosial
secara bertahap. Perubahan sosial dilukiskan sebagai suatu evolusi
alamiah yang merupakan respon sosial.
• Kerangka karya ini memusatkan pada pembahasan
mengenai wanita dalam fungsi-fungsi dan peran-perannya
didalam masyarakat. Jika peran-peran wanita menyumbang
pada stabilitas, maka mereka dilihat sebagai fungsional, jika
mereka menyumbang pada perubahan sosial yang cepat, seperti
memasuki pasar tenaga kerja upahan dalam jumlah yang
semakin banyak, mereka dilihat sebagai disfugsional.
• Dalam karya klasiknya mengenai prostitusi (1967), Kingsley
Davis menyediakan suatu pendekatan fungsional untuk analisis
mengenai wanita. Secara klasik ia mengabaikan mengapa
wanita menjadi pelacur serta kehidupan sehari-hari mereka. Ia
berasumsi bahwa keberadaan wanita adalah untuk melayani
kebutuhan seksual laki-laki, dan memfokuskan pada fungsi
prostitusi, buksn pada pengalaman-pengalaman individual para
pelacur,
• Peran-peran Jenis Kelamin – Fokus Dalam Sosiologi Wanita
• Talcot Parsons meratakan jalan bagi diskusi mengenai pembagian kerja
secara seksual dalam bahasa peran-peran. Peran-peran jenis kelamin dalam tradisi
sosiologi berpusat pada dunia laki-laki dan kedudukan wanita di dalam lingkungan
patriarkat ini.
• Arlie Hochschild (1973) mengidentifikasi empat tipe penelitian yang
berpusat pada perbedaan-perbedaan jenis kelamin yang menganalisis perbedaan emotif
dan kognitif antara pria dan wanita. Kedua, Penelitian uang menganalisis ketegangan
peranan. Ketiga, meliputi penelitian-penelitian mengenai jenis kelamin yang
menganalisis wanita sebagai suatu kelompok minoritas, khususnya dalam kaitannya
dengan diskriminasi. Tipe keempat, adalah prespektif “politik kata” yang sama dengan
prespektif dan wanita sehubungan dengan perjuangan-perjuangan dalam kepentingan
tetap, ( vested interest ) dan kekuasaan.
• Tipe ketiga dan keempat “meradikalkan” penelitian mengenai peran-
peran jenis kelamin, dan merupakan suatu akibat dari pengaruh teori feminis pada
pemikiran sosiologis ( Rossi, 1969 ). Alice Rossi menegaskan bahwa para mahasiswi
menjembatani disiplin sosiologi dengan teori feminis, karena “tulisan-tulisan feminis
Kate Millet, Shulamith Firestone, dan Juliet Michell telah membuat pemikiran mereka
masuk ke dalam sosiologi hingga sampai pada generasi mahasiswi” ( 1969;3 ).
teori konflik dan hubungan antara peran-peran jenis
kelamin dan stratifikasi jenis kelamin
• teori stratifikasi jenis kelamin berkonsentrasi pada posisi wanita di dalam
pasar tenaga kerja upahan, untuk membedakannya dengan medel penelitian
mengenai peran-peran jenis kelamin (Chafetz, 1988). Rendall Collins
mengemukakan bahwa ketidakadilan berdasarkan jenis kelamin bervariasi
sesuai dengan tipe-tipe masyarakat, tetapi terdapat tiga fakta social yang
konstan yang menentukan wanita sebagai harta seksusal kepunyaan laki-laki.
Semua manusai memiliki dorongan kuat untuk kepuasan seksual, daya tahan
menghadapi kekerasan, biasanya laki-laki lebih besar dan lebih kuat dari pada
wanita, karena laki-laki menjadi agresor seksual dan wanita umumnya
mengambil sikap defensive.
• Bentuk dasar stratifikasi jenis kelamin, karena ialah institusi wanita
sebagai harta seksual, dan kesamarataan di dalam pasar kerja, dengan tuntutan
relatif permanen dari laki-laki untuk hak-hak seksual eksklusif terhadap wanita
tertentu. Lebih jauh Collins menyatakan bahwa ketidakadilan berdasarkan jenis
kelamin dan kekerasan bervariasi menurut dua struktur social, paksaan oleh
organisasi-organisasi politik terhadap masyarakat ( keluarga, hokum, dan
sebagainya) dan keadaan pasar, serta sumber penghasilan laki-laki dan wanita.
Teori-teori konflik, penggunaan dialektika dan teori feminis
• Teori konflik yang bersumber pada tulisan-tulisan Karl Marx,
mempertahankan bahwa perubahan social terjadi melalui suatu proses
dialektik. Beberapa teori konflik tersebut dalam sosiologi berkembang
menentang kepercayaan-kepercayaan yang berlaku secara tradisional.
Dialektika melukiskan kontradiksi dan konfli-konflik tak terelakan yang
membawa pada perubahan terhadap satu tesis ( ketidakadilam ) akan tumbuh
satu antitesis dan perubahan-perubahan di dalam masyarakat, teori, organisasi-
organisasi, kelompok-kelompok, dan sebagainya.
• Konflik kelompok-kelompok didalam masyarakat atas sumber-sumber
yang langka, atau juga ide-ide, akan menghasilkan perubahan focus teori
konflik ialah ekonomi, terutama persaingan untuk sumber-sumber yang langka
di antara kelompok-kelompok dan hal itu mempengaruhi semua hubungan
social lainnya. Teori-teori konflik kontemporer kerap memperluas focus
tersebut dengan memasukkan komponen-komponen multidimensional untuk
menggambarkan pertentangan dan ketidaksamaan di dalam struktur
masyarakat.
• F. keterbatasan teori-teori tradisional
• terdapat sebuah cacat inheren dalam penggunaan pandangan-
pandangan historis mengenai wanita tersebut. Teori-teori itu
didasarkan pada pengalaman laki-laki, struktur patriarkat, dan suatu
paradigm maskulin. Wanita di sesuaikan menurut suatu medel
teoritis yang di kembangkan tanpa melihat pengalaman-pengalaman
wanita sebagai kerangka karya atau batas keabsahan. Masalah ini
tidaklah sederhana, sebab teori politik liberal denfan epistemology
empirisnya, marxisme, teori kritis, psikoanalisis, hermentika, dan
kerangka-kerangka karya teoritis lain yang telah kami jelajahi, bisa
dan tidak bisa diterapkan pada wanita dan hubungan antara jenis
kelamin.
Sekian Trimakasi

More Related Content

What's hot

24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi
Yolanda Sitepu
 
111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasik111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasikArdaniah II
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Louis Althusser
Louis AlthusserLouis Althusser
Louis Althusser
Septy Tria
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiNaiya Naiya
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Zubidah Naim
 
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan MasyarakatBab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
nursyafiqahy
 
Teori Sosiologi Modern dan Post Modern
Teori Sosiologi Modern dan Post ModernTeori Sosiologi Modern dan Post Modern
Teori Sosiologi Modern dan Post Modern
afifahdhaniyah
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Anissatul Mukhoiriyah
 
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanTeori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
Ani Mahisarani
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikalevinurleni
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Asyikin4996
 
Teori dan kajian sosiologi
Teori dan kajian sosiologiTeori dan kajian sosiologi
Teori dan kajian sosiologi
afifahdhaniyah
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiMuhamad Yogi
 
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologi
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologiBab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologi
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologi
BudionoDrs
 
Tokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologiTokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologi
Akmal Nie
 
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikanBab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
zuraidanasri
 
Teori anomie suziana 2
Teori anomie suziana 2Teori anomie suziana 2
Teori anomie suziana 2Ety Sue
 

What's hot (20)

24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi
 
111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasik111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasik
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Paradigma Sosiologi
 
Louis Althusser
Louis AlthusserLouis Althusser
Louis Althusser
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologi
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]
 
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan MasyarakatBab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
 
Teori Sosiologi Modern dan Post Modern
Teori Sosiologi Modern dan Post ModernTeori Sosiologi Modern dan Post Modern
Teori Sosiologi Modern dan Post Modern
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologiPengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste ComteFungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
Fungsionalisme struktural emile durkheim dan Auguste Comte
 
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi PendidikanTeori-Teori Sosiologi Pendidikan
Teori-Teori Sosiologi Pendidikan
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
 
Teori dan kajian sosiologi
Teori dan kajian sosiologiTeori dan kajian sosiologi
Teori dan kajian sosiologi
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologi
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologiBab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologi
Bab 1.a pengertian dan perkembangan sosiologi
 
Tokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologiTokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologi
 
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikanBab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
Bab1 perspektif teori sosiologi pendidikan
 
Teori anomie suziana 2
Teori anomie suziana 2Teori anomie suziana 2
Teori anomie suziana 2
 

Similar to Sosiologi wanita

13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
Madi258747
 
Makalah teori feminisme
Makalah teori feminismeMakalah teori feminisme
Makalah teori feminismesyawiril
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
MahesaRifqi
 
Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)Jean Dcedric
 
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptxALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptx
DediAriansyah3
 
53356030 konsep-sosiologi
53356030 konsep-sosiologi53356030 konsep-sosiologi
53356030 konsep-sosiologi
fansuritanta
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiNovira Chaniago II
 
4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'evinurleni
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
DPKPLHNiasBarat
 
Feminisme
Feminisme Feminisme
Feminisme
Siti Oyim
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
Yasirecin Yasir
 
Teori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasikTeori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasik
IndraDermawan9
 
2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx
YoCi2
 
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxPertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
BudiartoHeruSayogo1
 
Tutorial marxisme
Tutorial marxismeTutorial marxisme
Tutorial marxisme
Jhon Mejer Purba
 
Astria wulandari
Astria wulandariAstria wulandari
Astria wulandariLa Mone
 
ppt Herbert spencer (sofya lestari).pptx
ppt Herbert spencer (sofya lestari).pptxppt Herbert spencer (sofya lestari).pptx
ppt Herbert spencer (sofya lestari).pptx
YafaFaya
 

Similar to Sosiologi wanita (20)

13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
 
Makalah teori feminisme
Makalah teori feminismeMakalah teori feminisme
Makalah teori feminisme
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
Feminisme
FeminismeFeminisme
Feminisme
 
Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)Sosiologi pendidikan (1)
Sosiologi pendidikan (1)
 
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptxALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER.pptx
 
53356030 konsep-sosiologi
53356030 konsep-sosiologi53356030 konsep-sosiologi
53356030 konsep-sosiologi
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'
 
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.pptGender-dan-Kesetaraan.ppt
Gender-dan-Kesetaraan.ppt
 
Feminisme
Feminisme Feminisme
Feminisme
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Teori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasikTeori sosiologi klasik
Teori sosiologi klasik
 
2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx
 
Prb+sosial
Prb+sosialPrb+sosial
Prb+sosial
 
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptxPertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
Pertemuan 2 teori sosiologi 2.pptx
 
Gender dan Kesetaraan
Gender dan KesetaraanGender dan Kesetaraan
Gender dan Kesetaraan
 
Tutorial marxisme
Tutorial marxismeTutorial marxisme
Tutorial marxisme
 
Astria wulandari
Astria wulandariAstria wulandari
Astria wulandari
 
ppt Herbert spencer (sofya lestari).pptx
ppt Herbert spencer (sofya lestari).pptxppt Herbert spencer (sofya lestari).pptx
ppt Herbert spencer (sofya lestari).pptx
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Sosiologi wanita

  • 1. PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAPSTUDI TENTANG WANITA Oleh Mifthahus sya’adah
  • 2. BAB 1 PENDEKATANSOSIOLOGISTERHADAPSTUDITENTANG WANITA A.KEDUDUKAN WANITA DALAM SEJARH SOSIOLOGI • Didalam studi sosiologi, studi tentang wanita telah dimasukkan dibawah tema umum studi-studi mengenai kelarga atau seks dan jenis kelamin, smentara inti kerya dalam bidang ini berpusat pada laki-laki da kehidupannya (smith, 1974; Nebraska sociological fminist collective,1983). Dalam sosiologi wanita sebagai objek studi banyak diabaikan. Hanya dibidang perkawinan dan keluarga ia dilihat keneradaanya. Kedudukannya dalam sosiologi, dengan kata lain, berifat tradisional sebagaimana ditugaskan kepadanya oleh masyarakat yang lebih besar, tempat kaum wanita adalah dirumah” (Ehrlich, 1971:421) B. TEORETISI POSITIVIS/FUNGSIONALIS • August comte- Sosiologi Sebagai Ilmu Sosial • August comte, sering disebut sebgai pendiri sosiologi, adalah orang penting dalam analisis sejarah sosiologi, karena ia mengambil ide-ide inteektual dari para penulis seperti Saint Simon dan Montesquieu, serta menggabungkannya ke dalam suatu karya komprehensif. Ia mengkalim bahwa kita dapat mempelajari kehidupan manusia dengan menggunakan teknik-teknik syang sama seperti ilu alam.
  • 3. • Wanita dikemukakan ada karya-karya awal itu hnaya didalam peranan keluarga mereka, karena keluarga dipandang sebagai sebuah institusi yang menunjukkan proses-proses sosial yang lebih besar. Umpamanya, dari analisis – analisis paling awal tentang masyarakat, keluarga adalah unit masyarakat yang paling fundamental, sama dengan konsep biologi mengenai sel. Wanita diperbincangkan hanya dalam hubungan mereka terhadap unit tersebut. • Menurut Comte, wanita “secara konsttitusional” bersifat interior terhadap laki-laki, karena kedewasaan merka berakhir pada masa kanak-kanak. Karena iu, Comte oercaya bahwa wanita menjadi subordint laki-laki manakala mereka menikah. Perceraian ditiadakan bagi wanita, sebab secra sederhana mereka adalah budak bagi laki-laki manja. Comte menegaskan bahwa untuk menyusun tatana masyarakat yang baik dan maju bagi prancia, diperlukan otoritas ptriarkat dan kediktatirak politik. Positivisme comte adlah sebuah filsafat mengenai stabilitas yang berlandaskan pada keabadian tentang “kebenaran” unit keluarga.
  • 4. • Herbert Spencer—Evolusi/Organisme • Konsep positivis organisme berpusat pada gagasan mengenai evolusi sosial. Menurut Spenser, individu-individu di dalam masyarakat, institusi-institusi sosial, dan masyarakat-masyarakat itu sendiri berkembang dari keadaan sederhana menjadi kompleks, sebagaimana sebuah sel amuba berkembang menjadi sector binatang atau suatu organism yang lebih kompleks. Beberapa ahli teori menyangkal validitas karya Spencer, khususnya sosiolog Prancis Emile Durkheim. • Dua aspek dari positivis organism Spencer menyediakan model awal bagi analisis sosiologi mengenai wanita. Aspek pertama ialah konsep organism itu sendiri yang mengimplikasikan suatu equlilibrium atau keseimbangan. Wanita acap kali di analisis dalam hubungan dengan kedudukan mereka di masyarakat, yaitu fungsi mereka dalam keluarga. Kedua, kedudukan keluarga dan anggotanya berada dalam keseimbangan dengan institusi-institusi lain. Aksi sosial atau gerakan-gerakan sosial yang berupaya mengurangi penindasan-penindasan terhadap perseorangan atau kelas, seperti gerakan-gerakan kaum feminis, merupakan kekuatan-kekuatan pengacau yang menciptakan ketidak seimbangan. •
  • 5. • ` Aspek kedua dari model keseimbangan organik Spencer yang dapat di terapkan untuk studi mengenai wanita ialah asumsi tentang perkembangan linier (linearilty). Jika masyarakat berkembang secara linear (dari keadaan sederhana menjadi kompleks), maka gangguan terhadap proses evolusi ini, termasuk aksi sosial, revolusi, atau aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan mengubah tatanan sosial atau quo, bersifat disfungsional.
  • 6. • Emile Durkheim---Hukum-hukum untuk metode sosiologi • Emile Durkheim sangat di di kenal mengaplikasikan metode ilmiah dalam disiplin sosiologi. Durkheim mendefinisikan sosiologi sebagai “ilmu mengenai institusi-institusi, asal kejadianny dan fungsinya”. Karya-karya Durkheim mengenai solidaritas sosial, kohesi sosial dan anomie dapat di terapkan pada isu kontemporer mengenai partisipasi wanita di dalam pasar tenaga kerja . • Durkheim membicarakan wanita dalam dua konteks sempit, - pertama, dalam konteks positif perkawinan dan keluarga : wanita memenuhi peran- peran tradisional yang fungsional terhadap keluarga. - Kedua, dalam koteks negative bunuh diri/perceraian dan seksualitas. Seksualitas wanita memainkan suatu peranan dalam bunuh diri dan perceraian (lehmann 19990) • Di dalam keluarga, wanita kehilangan otoritas terhadap laki-laki atau laki-laki di anggap memegang otoritas karena keluarga membutuhkan seseorang “pemimpin” (lehmann, 19990;33). • Menurut setiap tinjauan mengenai para fungsionalis disini Durkheim, Spencer, dan Comte—sifat-sifat alamiah wanita yang inheren menciptakan suatu pembagian kerja, hierarki otoritas laki-laki, dan struktur moralitas.
  • 7. C. TEORETISI KONLIK • Karl Marx Dasar-dasar Teori konflik dan Penggunaan Dialektika Sementara Durkheim memusatkan perhatiannya pada kohesi dan solidaritas social, Karl Marx melihat masyarakat secara konstan berubah komposisinya; kekuatan-kekuatan anti tesis menyebabkan perubahan social melalui ketegangan-ketegangan dan perjuanagan antar kelas yang bertentangan. Kemajuan social, karena itu diisi oleh perjuangan-perjuangan dan upaya kera yang membuat konflik social menjadi inti dari proses sejarah. Sementara Durkheim menulis tentang pengaruh kompleksnya pembagian kerja terhadap solidaritas dari mekanik ke organic, Mark menulis mengenai eksploitasi tenaga kerja yang menimbulkan alienasi dan pembentukan kelas yang saling berlawanan. Perkembangan maexisme secara kuat dipengaruhi oleh munculnya gerakan-gerakan buruh di Inggris dan Prancis, mengiringi pertumbuhan industry yang pesat dengan sistem produksi kapitalis. Tulisan-tulisan Marx memperkenalkan sejumlah konsep kunci untuk disiplin sosiologi, termasuk alienasi kaum buruh, materialisme dan dialetikia, pembentukan kelas dan kesadaran kelas. Ia juga mengemukakan isu ideology dalam hubungannya dengan kondisi-kondisi social, politik dan ekonomi, serta potensinya untuk perubahan. Seluruh Marx mengikuti dialetika hegeiian dan humanism sebagai kerangka kerja bagi proses-proses dan tujuan perubahan sosial (Swingewood, 1948)
  • 8. Tulisan-tulisan Marxian memberi sumbangan pada studi tentang wanita. Konsep-konsep kunci digunakan dalam analisis mengenai penindasan terhadap kaum wanita, meliputi alienasi, penindasan ekonomi, nilai tambah, buruh cadangan, dan dialetika (Benston, 1969;Rowbothan, 1973). Dalam capital (1949), Marx membicarakan pengaruh umum mesin terhadap kehidupan keluarga pada industry-industri domenstik. Dalam Communist Maniesto (1970), Marx dan Engels menulis tentang wanita sebagai alat produksi. Frederick Engels dalam The Origin of The Family, Private Property and The State, secara spesifik menulis tentang penindasan wanita di dalam keluarga: Dalam kasus-kasus besar utama kini, paling tidak dalam kelas-kelas pemilik, suami bertanggung jawab mencari nafkah dan menghidupi keluarganya; hal ini memberikan kepadanya suatu posisi supremasi, tanpa membutuhkan titel-titel khusus dan hak istimewa. Di dalam keluarganya, ia adalah borjuis dan istrinya mewakili proletariat.
  • 9. • Max Weber – Konflik Status Tulisan-tulisan Max Weber berpusat pada saling berhubungan di antara kelas, status dan kekuasaan. Menurut Weber, kelas adalah basis ekonomi ketidaksamaan; organisasi yang longgar sekitar kelas “kaya” (the haves) dan kelas ”miskin” (the have-nots). Untuk analisis mengenai wanita di dalam masyarakat, merupakan suatu perkembangan penting, karena status atau posisi seseorang pada suatu tatanan sosial berhubungan dengan kekuasaan. Status wanita di dalam masyarakat kini dapat dianalisis dalam hubugannya dengan kerugian mereka, baik dalam kekuasaan ekonomi dan sosial maupun dalam pembentukan prestise sosial dikaitkan pada jenis-jenis kelamin dan peran-peran pekerjaan.
  • 10. D. Model-Model Alternatif dalam Sosiologi Tradisional • Jane addams-Model Karya Sosial Perkembangan sosiologi di amerika berbeda dari rekan rekannya di eropa.sosiologi amerika menekankan cara-cara mengatasi masalah sosial seperti kejahatan di perkotaan. Contoh terbaik diberikan Jene Addams dengan permukiman Hull House di daaerah kumuh Chicago West Side selama akhir 1800an dan awal 1900an. Addams menerbitkan sebelas buku dan ratusan artikel,termasuk lima artikel American Journal Of sociology. Yang paling terkemuka adalah Hull House Maps and papers,hasil karya para penduduk Hull House pada tahun 1893,yang kemudian mempengaruhi sejumlah seorang laki-laki di Universitas Chicago,Addams adalah(seperti yang di sebut dengan sebagai seorang feminis kultural) Menegaskan bahwa nilai nilai kewanitaan lebih mulia dibandingkan nilai-nilai kelelakian,dan sebuah masyarakat di bangun berlandaskan nilai nilai kewanitaan akan lebih “produktif damai, dan adil(deegan 1988).
  • 11. • George Herbert Mead-Interaksionisme Simbolik • Interaksionisme simbolik,khususnya karya George Herbert Mead,berakar pada aliran chicago yang mendominasi sosiologi di Amerika Serikat selama dekade abad ke 19. • Interaksionisme Simbolik merupakan suatu perspektif yang berpusat pada hubungan personal serta hubungan personal dan struktural,yang sering di sebut sebagai mikro-sosiologi.Segi penting dari interaksionisme simbolik adalah dalam pengakuan terhadap arti saling pengaruh antara struktural sosial (makro-sosiologi ) didefenisikan sebagai proses dan kebiasaan atau bentuk-bentuk interaksi dengan personalitas (mikro-sosiologi )( Mead,1934 ). • Para interaksionis simbolik juga mengakui bahwa perbuatan- perbuatan individu dan interpretasi-interpretasinya berada di dalam konteks kelompok-kelompok atau institusi dimana individu itu memiliki berbagai daya di dalamnya untuk menciptakan perubahan.
  • 12. • E. PENDEKATAN TEORETIS KONTEMPORER TERHADAP STUDI TENTANG WANITA • Tiga pendekatan kontemporer dalam sosiologi secara spesifik mengemukakan wanita di dalam masyarakat : pendekatan struktural,fungsionalis ,prespektif peran-peran kelamin,dan perspektif konflik.Masing-masing pendekatan itu di hubungkan pada suatu model peran jenis kelamin. • Teori Fungsionalis – Studi Tentang Budaya Laki-Laki • Teori fungsionalis dalam masyarakat sosiologi secara inheeren konservatif dan dihubungkan dengan karya-karya Aguste Comte, Herbert Spencer, dan Emile Durkheim. Teoretisi fungsionalis kontemporer memusatkan pada isu-isu mengenai stabilitas sosial dan harmoni, khususnya faktor-faktor yang menyumbang pada pemeliharaan stabilitas masyarakat atau perubahan sosial dan stabilitas masyarakat atau perubahan sosial secara bertahap. Perubahan sosial dilukiskan sebagai suatu evolusi alamiah yang merupakan respon sosial.
  • 13. • Kerangka karya ini memusatkan pada pembahasan mengenai wanita dalam fungsi-fungsi dan peran-perannya didalam masyarakat. Jika peran-peran wanita menyumbang pada stabilitas, maka mereka dilihat sebagai fungsional, jika mereka menyumbang pada perubahan sosial yang cepat, seperti memasuki pasar tenaga kerja upahan dalam jumlah yang semakin banyak, mereka dilihat sebagai disfugsional. • Dalam karya klasiknya mengenai prostitusi (1967), Kingsley Davis menyediakan suatu pendekatan fungsional untuk analisis mengenai wanita. Secara klasik ia mengabaikan mengapa wanita menjadi pelacur serta kehidupan sehari-hari mereka. Ia berasumsi bahwa keberadaan wanita adalah untuk melayani kebutuhan seksual laki-laki, dan memfokuskan pada fungsi prostitusi, buksn pada pengalaman-pengalaman individual para pelacur,
  • 14. • Peran-peran Jenis Kelamin – Fokus Dalam Sosiologi Wanita • Talcot Parsons meratakan jalan bagi diskusi mengenai pembagian kerja secara seksual dalam bahasa peran-peran. Peran-peran jenis kelamin dalam tradisi sosiologi berpusat pada dunia laki-laki dan kedudukan wanita di dalam lingkungan patriarkat ini. • Arlie Hochschild (1973) mengidentifikasi empat tipe penelitian yang berpusat pada perbedaan-perbedaan jenis kelamin yang menganalisis perbedaan emotif dan kognitif antara pria dan wanita. Kedua, Penelitian uang menganalisis ketegangan peranan. Ketiga, meliputi penelitian-penelitian mengenai jenis kelamin yang menganalisis wanita sebagai suatu kelompok minoritas, khususnya dalam kaitannya dengan diskriminasi. Tipe keempat, adalah prespektif “politik kata” yang sama dengan prespektif dan wanita sehubungan dengan perjuangan-perjuangan dalam kepentingan tetap, ( vested interest ) dan kekuasaan. • Tipe ketiga dan keempat “meradikalkan” penelitian mengenai peran- peran jenis kelamin, dan merupakan suatu akibat dari pengaruh teori feminis pada pemikiran sosiologis ( Rossi, 1969 ). Alice Rossi menegaskan bahwa para mahasiswi menjembatani disiplin sosiologi dengan teori feminis, karena “tulisan-tulisan feminis Kate Millet, Shulamith Firestone, dan Juliet Michell telah membuat pemikiran mereka masuk ke dalam sosiologi hingga sampai pada generasi mahasiswi” ( 1969;3 ).
  • 15. teori konflik dan hubungan antara peran-peran jenis kelamin dan stratifikasi jenis kelamin • teori stratifikasi jenis kelamin berkonsentrasi pada posisi wanita di dalam pasar tenaga kerja upahan, untuk membedakannya dengan medel penelitian mengenai peran-peran jenis kelamin (Chafetz, 1988). Rendall Collins mengemukakan bahwa ketidakadilan berdasarkan jenis kelamin bervariasi sesuai dengan tipe-tipe masyarakat, tetapi terdapat tiga fakta social yang konstan yang menentukan wanita sebagai harta seksusal kepunyaan laki-laki. Semua manusai memiliki dorongan kuat untuk kepuasan seksual, daya tahan menghadapi kekerasan, biasanya laki-laki lebih besar dan lebih kuat dari pada wanita, karena laki-laki menjadi agresor seksual dan wanita umumnya mengambil sikap defensive. • Bentuk dasar stratifikasi jenis kelamin, karena ialah institusi wanita sebagai harta seksual, dan kesamarataan di dalam pasar kerja, dengan tuntutan relatif permanen dari laki-laki untuk hak-hak seksual eksklusif terhadap wanita tertentu. Lebih jauh Collins menyatakan bahwa ketidakadilan berdasarkan jenis kelamin dan kekerasan bervariasi menurut dua struktur social, paksaan oleh organisasi-organisasi politik terhadap masyarakat ( keluarga, hokum, dan sebagainya) dan keadaan pasar, serta sumber penghasilan laki-laki dan wanita.
  • 16. Teori-teori konflik, penggunaan dialektika dan teori feminis • Teori konflik yang bersumber pada tulisan-tulisan Karl Marx, mempertahankan bahwa perubahan social terjadi melalui suatu proses dialektik. Beberapa teori konflik tersebut dalam sosiologi berkembang menentang kepercayaan-kepercayaan yang berlaku secara tradisional. Dialektika melukiskan kontradiksi dan konfli-konflik tak terelakan yang membawa pada perubahan terhadap satu tesis ( ketidakadilam ) akan tumbuh satu antitesis dan perubahan-perubahan di dalam masyarakat, teori, organisasi- organisasi, kelompok-kelompok, dan sebagainya. • Konflik kelompok-kelompok didalam masyarakat atas sumber-sumber yang langka, atau juga ide-ide, akan menghasilkan perubahan focus teori konflik ialah ekonomi, terutama persaingan untuk sumber-sumber yang langka di antara kelompok-kelompok dan hal itu mempengaruhi semua hubungan social lainnya. Teori-teori konflik kontemporer kerap memperluas focus tersebut dengan memasukkan komponen-komponen multidimensional untuk menggambarkan pertentangan dan ketidaksamaan di dalam struktur masyarakat.
  • 17. • F. keterbatasan teori-teori tradisional • terdapat sebuah cacat inheren dalam penggunaan pandangan- pandangan historis mengenai wanita tersebut. Teori-teori itu didasarkan pada pengalaman laki-laki, struktur patriarkat, dan suatu paradigm maskulin. Wanita di sesuaikan menurut suatu medel teoritis yang di kembangkan tanpa melihat pengalaman-pengalaman wanita sebagai kerangka karya atau batas keabsahan. Masalah ini tidaklah sederhana, sebab teori politik liberal denfan epistemology empirisnya, marxisme, teori kritis, psikoanalisis, hermentika, dan kerangka-kerangka karya teoritis lain yang telah kami jelajahi, bisa dan tidak bisa diterapkan pada wanita dan hubungan antara jenis kelamin.