SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KELOMPOK 9
PLURALISME
 Pluralisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), plu·ra·lis·me adalah keadaan masyarakat yang
majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan
politiknya);
 Secara istilah pluralisme adalah pertalian sejati
kebhinnekaan dalam ikatan keadaban yang disertai
dengan sikap tulus untuk menerima kenyataan
perbedaan sebagai sesuatu yang alamiah dan Rahmat
Tuhan bagi kehidupan.
Saat ini pluralisme menjadi polemik di Indonesia karena
perbedaan mendasar antara pluralisme dengan
pengertian awalnya, yaitu pluralism, sehingga memiliki
arti :
 Pluralisme diliputi semangat religius, bukan hanya
sosial cultural.
 Pluralisme digunakan sebagai alasan pencampuran
antar ajaran agama.
 Pluralisme digunakan sebagai alasan untuk mengubah
ajaran suatu agama agar sesuai dengan ajaran agama
lain.
 Istilah pluralisme sendiri sesungguhnya adalah istilah
lama yang hari-hari ini kian mendapatkan perhatian
penuh dari semua orang. Dika-takan istilah lama
karena perbincangan mengenai pluralitas telah
die-laborasi secara lebih jauh oleh para pemikir filsafat
Yunani secara konse-ptual dengan aneka ragam
alternatif memecahkannya. Para pemikir tersebut
mendefinisikan pluralitas secara berbeda-beda
lengkap dengan beragam tawaran solusi menghadapi
pluralitas
Alwi Shihab memberi gabaran dalam
mengartikulasikan pluralisme agama. Menurutnya,
“Pluralisme agama adalah bahwa tiap pemeluk agama
dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak
orang lain, tetapi juga terlibat dalam usaha memahami
perbedaan dan per-samaan, guna tercapainya
kerukunan dalam kebhinekaan”
 Melalui pemahaman tentang pluralisme yang benar
dengan diikuti upaya mewujudkan kehidupan yang
damai akan tercipta toleransi antar umat beragama di
Indonesia
GENDER
Gender berasal dari bahasa inggris yang berarti “jenis
kelamin”(John M.echlos dan Hasan Sadhily, 1983:256).
Secara umum gender adalah perbedaan yang tampak
antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari
tingkah lakunya
 Dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan
bahwa genjer adalah suatu konsep kultural yang
berkembang di masyarakat yang berupaya membuat
perbedaan peran, perilaku, mentalitas, dan karakter
emosional antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan
tersebut sudah lama melekat dalam pandangan umum
masyarakat sehingga melahirkan anggapan bahwa
perbedaan peran tersebut sebagai sesuatu bersifat
kodrati dan telah menimbulkan ketimpangan pola
hubungan dan peran sosial antara laki-laki dan
perempuan
Ketidakadilan gender dapat dilihat dalam berbagai bentuk :
 Marginalisasi perempuan, yakni pengucilan perempuan dari kepemilikan
akses, fasilitas, dan kesempatan sebagaimana dimiliki oleh laki-laki. Misalnya
kesempatan perempuan untuk meneruskan sekolah ke jenjang lebih tinggi cenderung
lebih kecil ketimbang laki-laki.Di sektor pekerjaan, marginalisasi ini biasanya
ditemukan dalam bentuk pengucilan perempuan dari jenis pekerjaan tertentu;
peminggiran perempuan kepada jenis pekerjaan yang tidak stabil, berupah rendah, dan
kurang mengandung keterampilan; pemusatan perempuan pada jenis pekerjaan
tertentu (feminisasi pekerjaan), dan pembedaan upah perempuan.
 Penempatan perempuan pada posisi tersubordinasi, yakni menempatkan
perempuan pada prioritas yang lebih rendah ketimbang laki-laki. Kasus seperti ini kerap
terjadi dalam hal pekerjaan, sehingga perempuan sulit memperoleh kesempatan
mendapatkan posisi yang sejajar dengan laki-laki.
 Stereotipisasi perempuan, yakni percitraan atas perempuan yang berkonotasi negatif.
Dalam banyak kasus pelecehan seksual, misalnya perempuan sering kali dijadikan
penyebab karena pencitraan mereka yang suka bersolek dan penggoda.
 Kekerasan terhadap perempuan, kekerasan ini timbul akibat anggapan umum bahwa
laki-laki pemegang supremasi dan dominasi atas semua sektor kehidupan.
 Beban kerja yang proporsional, pandangan bahwa perempuan sebagai makhluk
Tuhan kelas dua yang dibentuk oleh dominasi laki-laki pada akhirnya memarginalkan
peran perempuan yang seharusnya diperlukan oleh manusia yang memiliki hak dan
kewajiban. Pandangan ini tidak saja meminggirkan peran perempuan tetapi juga
ketidakadilan beban kerja atas perempuan : selain menjalani fungsi reproduksi seperti
hamil, melahirkan, dan menyusui, perempuan juga dibebani pekerjaan domestik lainnya
seperti memasak, mengurus keluarga, dan sebagainya.
Teori Yang Dikembangkan Untuk Menjelaskan Hirearki
Gender Dapat Dibagi Menjadi Empat Kelompok Yaitu:
 Teori adaptasi awal
Teori adaptasi awal menyatakan bahwa adaptasi awal manusia merupakan awal dibangun
berdasarkan asumsi sebagai berikut :
- Berburu sangat penting bagi kelangsungan hidup nenek moyang kita.
Teori teknik lingkungan
Teori ini berdasarkan pada apa yang dianggap sebagai hukum alam, yaitu kelangkaan sumber
daya dan tekanan penduduk. Teori ini menjelaskan bahwa upaya untuk mengontrol
pertumbuhan penduduk telah menjadi masalah sejak dulu, dalam konteks ini subordinasi
perempuan berakar pada peran reproduktif mereka.
 Teori sosiobiologi
Menurut teori ini laki-laki muncul akibat seleksi alam terutama ketahanan tubuh.
 Teori sruktural
Teori ini dibangun berdasarkan asumsi bahwa subordinasi perempuan adalah kultural sekaligus
Universal. Salah satu kelompok teori yang masuk golongan struktural ini beranggapan bahwa
perempuan mempunyai status yang lebih rendah dan otoritas yang lebih sedikit daripada laki-
laki. Dengan demikian status relatif perempuan tergantung pada derajat keterlibatan mereka
dalam arena publik dan partisipasi laki-laki dalam arena domestik. Kelompok lain dari teori
struktural berpendapat bahwa subordinasi itu struktural, akan tetapi ia berakar pada
pembagian kerja berdasarkan gender.pembagian kerja ini bersumber pada asosiasi simbolik
yang universal antara perempuan dengan alam dan laki-laki dengan budaya.
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

More Related Content

What's hot

Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Tujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahTujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahRomi Alfariz
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialChaerul Uman
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialweny maniez
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamAli Murfi
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATErwin Pasaribu
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
Religious Moderation
Religious ModerationReligious Moderation
Religious ModerationIsmail Fahmi
 
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Ervina Sugianti
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhananbahriaz
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamoonx
 

What's hot (20)

Bedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agamaBedah plastik dalam perspektif agama
Bedah plastik dalam perspektif agama
 
Tujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwahTujuan dan dasar hukum dakwah
Tujuan dan dasar hukum dakwah
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Makalah ijtihad
Makalah ijtihadMakalah ijtihad
Makalah ijtihad
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
 
Sosiologi agama
Sosiologi agamaSosiologi agama
Sosiologi agama
 
Power point isbd
Power point isbdPower point isbd
Power point isbd
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Hermeneutika
HermeneutikaHermeneutika
Hermeneutika
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Religious Moderation
Religious ModerationReligious Moderation
Religious Moderation
 
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
 
Ppt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islamiPpt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islami
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
PPT Antropologi sosial
PPT Antropologi sosialPPT Antropologi sosial
PPT Antropologi sosial
 
Ppt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernismePpt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernisme
 
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalamSejarah dan perkembangan ilmu kalam
Sejarah dan perkembangan ilmu kalam
 

Similar to Pluralisme dan gender

Similar to Pluralisme dan gender (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Muted group theory
Muted group theoryMuted group theory
Muted group theory
 
1. istilah
1. istilah1. istilah
1. istilah
 
Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptxOPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS PEREMPUAN dalam PEMBANGUNAN.pptx
 
1. GENDER.ppt
1. GENDER.ppt1. GENDER.ppt
1. GENDER.ppt
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
Gender
GenderGender
Gender
 
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptxKel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
Kel.5 Teori Feminisme dan Gender.pptx
 
GENDER
GENDER GENDER
GENDER
 
sexualitas.ppt
sexualitas.pptsexualitas.ppt
sexualitas.ppt
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 
Tugas makalah gender
Tugas makalah genderTugas makalah gender
Tugas makalah gender
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Artikel keberagaman gender
Artikel keberagaman genderArtikel keberagaman gender
Artikel keberagaman gender
 
Feminisme
Feminisme Feminisme
Feminisme
 

Pluralisme dan gender

  • 2. PLURALISME  Pluralisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plu·ra·lis·me adalah keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya);  Secara istilah pluralisme adalah pertalian sejati kebhinnekaan dalam ikatan keadaban yang disertai dengan sikap tulus untuk menerima kenyataan perbedaan sebagai sesuatu yang alamiah dan Rahmat Tuhan bagi kehidupan.
  • 3. Saat ini pluralisme menjadi polemik di Indonesia karena perbedaan mendasar antara pluralisme dengan pengertian awalnya, yaitu pluralism, sehingga memiliki arti :  Pluralisme diliputi semangat religius, bukan hanya sosial cultural.  Pluralisme digunakan sebagai alasan pencampuran antar ajaran agama.  Pluralisme digunakan sebagai alasan untuk mengubah ajaran suatu agama agar sesuai dengan ajaran agama lain.
  • 4.  Istilah pluralisme sendiri sesungguhnya adalah istilah lama yang hari-hari ini kian mendapatkan perhatian penuh dari semua orang. Dika-takan istilah lama karena perbincangan mengenai pluralitas telah die-laborasi secara lebih jauh oleh para pemikir filsafat Yunani secara konse-ptual dengan aneka ragam alternatif memecahkannya. Para pemikir tersebut mendefinisikan pluralitas secara berbeda-beda lengkap dengan beragam tawaran solusi menghadapi pluralitas
  • 5. Alwi Shihab memberi gabaran dalam mengartikulasikan pluralisme agama. Menurutnya, “Pluralisme agama adalah bahwa tiap pemeluk agama dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak orang lain, tetapi juga terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan per-samaan, guna tercapainya kerukunan dalam kebhinekaan”
  • 6.  Melalui pemahaman tentang pluralisme yang benar dengan diikuti upaya mewujudkan kehidupan yang damai akan tercipta toleransi antar umat beragama di Indonesia
  • 7. GENDER Gender berasal dari bahasa inggris yang berarti “jenis kelamin”(John M.echlos dan Hasan Sadhily, 1983:256). Secara umum gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari tingkah lakunya
  • 8.  Dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa genjer adalah suatu konsep kultural yang berkembang di masyarakat yang berupaya membuat perbedaan peran, perilaku, mentalitas, dan karakter emosional antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan tersebut sudah lama melekat dalam pandangan umum masyarakat sehingga melahirkan anggapan bahwa perbedaan peran tersebut sebagai sesuatu bersifat kodrati dan telah menimbulkan ketimpangan pola hubungan dan peran sosial antara laki-laki dan perempuan
  • 9. Ketidakadilan gender dapat dilihat dalam berbagai bentuk :  Marginalisasi perempuan, yakni pengucilan perempuan dari kepemilikan akses, fasilitas, dan kesempatan sebagaimana dimiliki oleh laki-laki. Misalnya kesempatan perempuan untuk meneruskan sekolah ke jenjang lebih tinggi cenderung lebih kecil ketimbang laki-laki.Di sektor pekerjaan, marginalisasi ini biasanya ditemukan dalam bentuk pengucilan perempuan dari jenis pekerjaan tertentu; peminggiran perempuan kepada jenis pekerjaan yang tidak stabil, berupah rendah, dan kurang mengandung keterampilan; pemusatan perempuan pada jenis pekerjaan tertentu (feminisasi pekerjaan), dan pembedaan upah perempuan.  Penempatan perempuan pada posisi tersubordinasi, yakni menempatkan perempuan pada prioritas yang lebih rendah ketimbang laki-laki. Kasus seperti ini kerap terjadi dalam hal pekerjaan, sehingga perempuan sulit memperoleh kesempatan mendapatkan posisi yang sejajar dengan laki-laki.  Stereotipisasi perempuan, yakni percitraan atas perempuan yang berkonotasi negatif. Dalam banyak kasus pelecehan seksual, misalnya perempuan sering kali dijadikan penyebab karena pencitraan mereka yang suka bersolek dan penggoda.  Kekerasan terhadap perempuan, kekerasan ini timbul akibat anggapan umum bahwa laki-laki pemegang supremasi dan dominasi atas semua sektor kehidupan.  Beban kerja yang proporsional, pandangan bahwa perempuan sebagai makhluk Tuhan kelas dua yang dibentuk oleh dominasi laki-laki pada akhirnya memarginalkan peran perempuan yang seharusnya diperlukan oleh manusia yang memiliki hak dan kewajiban. Pandangan ini tidak saja meminggirkan peran perempuan tetapi juga ketidakadilan beban kerja atas perempuan : selain menjalani fungsi reproduksi seperti hamil, melahirkan, dan menyusui, perempuan juga dibebani pekerjaan domestik lainnya seperti memasak, mengurus keluarga, dan sebagainya.
  • 10. Teori Yang Dikembangkan Untuk Menjelaskan Hirearki Gender Dapat Dibagi Menjadi Empat Kelompok Yaitu:  Teori adaptasi awal Teori adaptasi awal menyatakan bahwa adaptasi awal manusia merupakan awal dibangun berdasarkan asumsi sebagai berikut : - Berburu sangat penting bagi kelangsungan hidup nenek moyang kita. Teori teknik lingkungan Teori ini berdasarkan pada apa yang dianggap sebagai hukum alam, yaitu kelangkaan sumber daya dan tekanan penduduk. Teori ini menjelaskan bahwa upaya untuk mengontrol pertumbuhan penduduk telah menjadi masalah sejak dulu, dalam konteks ini subordinasi perempuan berakar pada peran reproduktif mereka.  Teori sosiobiologi Menurut teori ini laki-laki muncul akibat seleksi alam terutama ketahanan tubuh.  Teori sruktural Teori ini dibangun berdasarkan asumsi bahwa subordinasi perempuan adalah kultural sekaligus Universal. Salah satu kelompok teori yang masuk golongan struktural ini beranggapan bahwa perempuan mempunyai status yang lebih rendah dan otoritas yang lebih sedikit daripada laki- laki. Dengan demikian status relatif perempuan tergantung pada derajat keterlibatan mereka dalam arena publik dan partisipasi laki-laki dalam arena domestik. Kelompok lain dari teori struktural berpendapat bahwa subordinasi itu struktural, akan tetapi ia berakar pada pembagian kerja berdasarkan gender.pembagian kerja ini bersumber pada asosiasi simbolik yang universal antara perempuan dengan alam dan laki-laki dengan budaya.