Tugas ppkn kelas x bab 7 Wawasan Nusantara Sub C dan Dnurul fitriahtsani
Sub C mengenai Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Sub D mengenai Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan
by
SMAN 1 Pasuruan
X IIS 1
Menjelaskan sekilas mengenai ketahanan nasional Indonesia. Presentasi ini dibuat dalam penyampaian bagisn materi dari perkuliahan Kewarganegaran, Ilmu komunikasi FISIP Untirta Serang
Bab Wawasan Nusantara
PPKn Kelas 10 Semester 2
Pembahasan
- ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA
DALAM WAWASAN NUSANTARA
- PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN
Tugas PPKn Kelas 10 semester 2 Bab Wawasan Nusantara
by : X IIS 1
SMA Negeri 1 Pasuruan
@Tahun 2017
Tugas ppkn kelas x bab 7 Wawasan Nusantara Sub C dan Dnurul fitriahtsani
Sub C mengenai Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Sub D mengenai Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan
by
SMAN 1 Pasuruan
X IIS 1
Menjelaskan sekilas mengenai ketahanan nasional Indonesia. Presentasi ini dibuat dalam penyampaian bagisn materi dari perkuliahan Kewarganegaran, Ilmu komunikasi FISIP Untirta Serang
Bab Wawasan Nusantara
PPKn Kelas 10 Semester 2
Pembahasan
- ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA
DALAM WAWASAN NUSANTARA
- PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG
IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN
Tugas PPKn Kelas 10 semester 2 Bab Wawasan Nusantara
by : X IIS 1
SMA Negeri 1 Pasuruan
@Tahun 2017
A Method to Integrate Drive System Design - Georgia techAltair
Modern aerospace systems are highly complex and expensive; the US Army is the main procurer of rotorcraft in the world and has not developed a completely new airframe in some time. High development and procurement cost have instead driven the US Army to rely on constant upgrades to its ever aging fleet. These upgrades alter the performance and geometry of the systems dramatically, in order to better optimize the vehicle and aid in the design of new rotorcraft an integrated design tool was developed that enhances the overall system based on certain performance and manufacturing criteria and redesigns the system to the optimal configuration.
The objective of this study is to improve gear design for specific applications through Finite Element Analysis (FEA). A gear web (thin rimmed) is created in gears to improve strength to weight ratio of a given gear. The process, known as excess material removal, is done in this study through HyperWorks OptiStruct’s topology optimization tool.
Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy, sedangkan transport aktif memerlukan energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis.
Every time a CFD problem is solved, no influence from
the mesh configuration is desired in the final results.
During our study, different ways of constructing meshes
for a heat transfer of a car interior were analyzed in an
attempt to find an optimal model that could allow an
acceptable precision when comparing the results with the
ones obtained from experimentation. Having the intention
of understanding the influence of the mesh over the
results, all possible ways of CFD meshes construction were
analyzed, as well as the variables that could be modified.
Speed and Safety: Composite Materials in Motorsport - Dallara AutomobiliAltair
This presentation will give an insight of what safety criteria govern the design and the manufacturing of modern racing cars, such as Formula 1 and Indy cars, and will show how good engineering can be used to reduce the risk of fatalities for racing drivers. It will also explain the challenges which Dallara and Altair will face in the near future to develop new tools for the dynamic structural analysis of carbon composites structures.
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu; Jenis zat yang bereaksi, Luas permukaan sentuh, Konsentrasi pereaksi, Faktor suhu/temperatur, Energi aktivasi, dan Faktor katalis.
Modeling and Analysis of the Battery Packs and Modules in A123 SystemsAltair
In A123 Systems, CAE/FEA tools are widely used to improve the efficiency of the design on battery packs and modules. A123 engineers utilize Altair’s HyperWork Suite for structural FEA including linear and nonlinear statics analysis, modal frequency and random vibration analysis, as well as nonlinear dynamic analysis such as mechanical shock and drop test analysis.
Two examples are presented in this presentation. The first example is a systematic approach to simplify and accurately model complex prismatic battery modules for vibration FEA. The second example presented is an approach to utilize Altair’s partner program DesignLife to conduct durability analysis.
1) Tujuan dilakukannya uji glukosa yaitu untuk mengetahui kadar atau kandungan glukosa dalam makanan atau menentukan kadar gula sederhana.
2) Tujuan dilakukannya uji lemak yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan lemak.
3) Tujuan dilakukannya uji karbohidrat yaitu untuk menentukan bahan makanan yang mengndung amilum.
4) Tujuan dilakukannya uji protein yaitu untuk menentukan bahan makanan dengan kandungan protein.
Asas, Konsep dan Diskusi Mengenai Ketahanan NasioalOktaviani Putri
Penjelasan dan Diskusi mengenai "Asas, Konsep dan Diskusi Mengenai Ketahanan Nasioal" di dalamnya sudah di kemas berdasarkan konsep di era setelah reformasi, dan diskusi pertanyaan serta jawaban mengenai Asas Konsep dan Diskusi Mengenai Ketahanan nasional
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien.
Kami melakukan penelitian ini dikarenakan ingin mengetahui dan mengamati kadar ph pada setiap larutan berikut dengan perubahan yang dialami jika larutan ditambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dilakukan pengenceran. Kami melakukan uji coba pengukuran pH pada beberapa larutan, diantaranya HCL, CH3COONa, KOH, dll. Semua larutan beserta alat-alat yang digunakan sudah tersedia di lab kimia SMAN 8 TANGERANG.
14. TEORI PERMAINAN
Teori Permainan dikembangkan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan antara dua pemain atau lebih. Model dari permainan ditentukan oleh; Jumlah pemain, Jumlah untung dan rugi dan Jumlah strategi.
14.1 Perumusan Permainan 2 Orang , ZERO- SUM
14.2 Penyelesaian Permainan Sederhana
14.3 Permainan dengan Strategi Campuran
14.4 Prosedur Solusi Grafis
14.5 Penyelesaian dengan Program Linear
3. GEOSTRATEGI INDONESIA-PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2011
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah mengenai Tempat Wisata yang Banyak Dikunjungi
Remaja Zaman Sekarang dengan baik.
Karya Tulis ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh Bapak Drs. Bandi. Tujuan
dibuatnya laporan ini untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak maka
penulisan Karya Tulis ini tidak akan berjalan lancar. Dengan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menulis dalam penyusunan Karya Tulis ini.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan tertentu hasil
penyusunan Karya Tulis ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis mohon
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan penyusunan Karya Tulis dimasa
yang akan datang.
Penulis,
4. GEOSTRATEGI INDONESIA-PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2011
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................... i
KATA PENGANTAR ……………………………........................ ii
DAFTAR ISI ………………………………………………................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN …………………...
1.2 MENGENALI ANATOMI KETEGANGAN…………………………
BAB II KETAHANAN NASIONAL
2.1 DEFINISI …………...…………………………………
2.2 HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL..…………………………
2.3 SIFAT KETAHANAN NASIONAL ……………………………………
2.4 CIRI DAN ASAS KETAHANAN NASIONAL ………………………………………
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN ……………………………………….. 8
4.2 SARAN-SARAN ……………………………………... 8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..
5. GEOSTRATEGI INDONESIA-PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2011
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengembangan
Pada sekitar tahun 1960, muncul gagasan yang dikembangkan oleh Lemhanas tentang
kemampuan bangsa Indonesia dalam mengatasi segala ancaman yang pernah dialami. Kemampuan itu
disebut dengan istilah ketahanan nasional. Konsepsi ketahanan nasional merupakan wujud dari
Geostrategi Indonesia. Dimana Geostrategi penting karena setiap bangsa yang telah menjadi
negara, membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional
untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui
pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan
hankam.
Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia
tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Berbagai
permasalahan yang timbul pasca kemerdekaan benar-benar mengguncang stabilitas nasional. Hal ini
terbukti dengan adanya pergantian sistem politik Indonesia selama beberapa periode. Namun negara
kesatuan Republik Indonesia tetap bertahan sebagai suatu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu
dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki rasa nasionalisme yang
kuat sehingga bisa bertahan hingga kini. RI adalah negara yang menganut UUD 1945 sebagai konstitusi,
sehingga kekuasaaan pemerintah tidak absolut. Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh MPR. Sistem negara bersifat demokrasi Pancasila. Dengan demikian kondisi kehidupan
nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang didasari oleh landasan idiil pancasila,
konstitusional UUD’45, dan landasan visional wawasan nusantara.
6. GEOSTRATEGI INDONESIA-PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2011
6
BAB II
KETAHANAN NASIONAL
2.1 Definisi
Pengertian ketahanan nasional dapat di golongkan dalam dua pendekatan; yaitu pendekatan
konstitutional (GBHN) dan pendekatan operasional. Menurut GBHN, ketahanan nasional Indonesia
adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Ketahanan nasional harus diwujudkan. Sehingga mulai sejak dini harus selalu dibina dan
disinergikan dengan kehidupan bermasyarakatan dan bernegara. Oleh karena itu, geostrategi
dibutuhkan untuk mewujudkan kondisi tersebut yang berupa konsepsi yang memperhatikan kondisi
bangsa dan konstelasi geografi Indonesia (Konsepsi ketahanan nasional Indonesia). Ketahanan nasional
diperlukan suatu bangsa agar timbul suatu kedamaian dan kestabilan dalam hidup bernegara.
2.2 Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Ketahanan nasional
ini tergantung padakemampuan bangsa dan seluruh warga negaradalam membina aspek
alamiah serta aspek sosialsebagai landasan penyelenggaraan kehidupannasional di segala
bidang. Ketahanan nasional mengandung makna keutuhan semuapotensi yang terdapat dalam wilayah
nasional baik fisikmaupun sosial serta memiliki hubungan erat antara gatra didalamnya secara
komprehensif dan integral
2.3 Sifat Ketahanan Nasional
Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan
prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan
strategisnya. hanan ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini
senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan
nasional yang lebih baik
Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat
menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar
pula kewibawaannya
Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa
Percaya diri sendiri, artinya ketahanan nasional harus berdasarkan pada kemampuan dan
kekuatan sediri serta bersendikan kepada kepribadian bangsa. Bangsa Indonesia bekerja sama
7. GEOSTRATEGI INDONESIA-PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2011
7
dengan bangsa lain, namun sifatnya sebagai pelengkap dan terbatas tanpa mengorbankan
kepentingan nasional.
2.4 Ciri dan Asas Ketahanan Nasional
2.4.1 Ciri Ketahanan Nasional
Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara
berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek
kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah
(trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial
(pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai
wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
2.4.2 Asas Ketahanan Nasional
Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan
merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan,
sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahtrean maupun
keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan
nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolak
ukur Ketahanan Nasional.
Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa
yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai
dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke
dalam maupun keluar.
Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.