SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia adalah salah satu
komitmen Kementrian Kesehatan melalui penerapan rencana pengurangan angka
kesakitan dan kematian ibu serta bayi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tahun 2012 masih tergolong tinggi, AKI
sebesar 200 per 100 ribu kelahiran, sedangkan AKB sebesar 34 per 100 ribu
kelahiran hidup. Penggunaan kedua angka tersebut merupakan indikator yang
mengisyaratkan bahwa bila AKI dan AKB tinggi, maka derajat kesehatan suatu
daerah yang bersangkutan rendah (Proverawati, 2010). Target Millenium
Development Goals sampai dengan tahun 2015 adalah mengurangi AKI maksimal
102 per 100 ribu kelahiran dan AKB 23 per 100 ribu kelahiran. Penyebab utama
tingginya angka kematian bayi, khususnya pada masa perinatal adalah Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR). Bayi yang terlahir dengan BBLR berisiko kematian
35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang berat badan lahirnya di atas
2500 gram (Setyowati, 2010).
Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah merupakan salah satu faktor
risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa
perinatal. Bayi BBLR dapat mengalami ganguan mental dan fisik pada usia
tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang
tinggi (Kosim dkk, 2008).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2011 di Indonesia terdapat
82,5% dengan berat badan lahir normal 2500-3999 gram dan 17,5% dengan berat
2
badan lahir yang tidak normal yang terdiri 11,1% berat badan lahir < 2500 gram,
sedangkan 6,4% berat badan lahir ≥ 4000 gram. Di Provinsi Bali terdapat 84,7%
dengan berat badan lahir normal 2500-4000 gram, sedangkan 15,3% berat badan
lahir tidak normal yang terdiri 9,9% berat badan lahir < 2500 gram dan 5,4% berat
badan lahir ≥ 4000 gram (BKKBN, 2012). Di Kabupaten Gianyar dilaporkan
prevalensi BBLR tahun 2010 yaitu 3,8%, sebesar 4,2% tahun 2011 dan sebesar
4,6% tahun 2012 (Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, 2012). Angka kelahiran
BBLR wilayah kerja di Puskesmas Blahbatuh I tahun 2010 mengalami
peningkatan, yaitu dari 905 kelahiran bayi tercatat 32 (3,5%) adalah BBLR, pada
tahun 2011 dari 934 bayi tercatat 45 (4,1%) adalah BBLR dan tahun 2012 dari
921 bayi tercatat 52 (5,6%) adalah BBLR.
Berat bayi lahir merupakan cerminan dari status kesehatan dan gizi selama
hamil serta pelayanan antenatal care yang diterima ibu. Gizi ibu yang buruk
sebelum kehamilan maupun sedang hamil lebih sering menghasilkan bayi BBLR
atau lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan (Kusumawati, 2007).
Pertumbuhan janin dan berat badan anak yang dilahirkan dipengaruhi oleh status
gizi ibu hamil, baik sebelum dan selama hamil. Status gizi Status gizi ibu selama
hamil dapat ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil,
mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar hemoglobin.
Bertambahnya umur kehamilan biasanya disertai dengan pertambahan berat badan
yang sesuai. Pertambahan berat badan ibu yang tidak normal dapat menyebabkan
terjadinya keguguran, prematur, BBLR, gangguan pada rahim dan perdarahan
setelah melahirkan (Waryono, 2010) status gizi baik pada ibu sebelum hamil
menggambarkan ketersediaan cadangan zat gizi dalam tubuh ibu yang siap untuk
mendukung pertumbuhan janin pada awal kehamilan (Pantiawati, 2010).
3
Status gizi kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang
dialaminya. Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang Energi
Kronik (KEK) dan anemia gizi yang dapat menghambat pertumbuhan janin
sehingga menimbulkan risiko BBLR (Proverawati, 2010).
Faktor umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan pada
usia muda merupakan faktor risiko, hal ini disebabkan belum matangnya organ
reproduksi untuk hamil (endometrium belum sempurna), sedangkan pada umur
diatas 35 tahun endometrium yang kurang subur memperbesar kemungkinan
untuk mengalami kelahiran BBLR, sehingga dapat berakibat terhadap gangguan
perkembangan dan pertumbuhan janin dan berisiko untuk mengalami kelahiran
BBLR (Proverawati, 2010). Berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan Depkes RI
(2005) dalam hubungannya dengan umur ibu melahirkan, dikatakan bahwa risiko
kehamilan akan terjadi pada ibu yang melahirkan dengan umur kurang dari 20
tahun dan lebih dari 35 tahun erat kaitannya dengan terjadinya kanker rahim dan
BBLR
Kasus Kurang Energi Kronik (KEK) di Indonesia banyak terjadi terutama
disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi yang
dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Sumber data dari Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 ibu hamil yang mengalami KEK adalah
27,6 %. Hasil Survei Pemantauan Status Gizi (PSG) ibu hamil pada tahun 2012
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Bali menemukan kasus KEK
sebesar 24,7 %. Di Kabupaten Gianyar tahun 2012 ibu hamil yang mengalami
KEK adalah 22,8 %, di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I ibu hamil yang
mengalami KEK adalah 20,5 %, (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2012).
4
Penelitian yang dilakukan oleh Festy (2011) yang meneliti tentang analisis
faktor risiko pada kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Kabupaten Sumenep,
hasil penelitian terhadap 50 sampel didapatkan variabel yang berhubungan secara
bermakna adalah LILA dan umur ibu. Hasil nilai Odds Rasio berturut turut adalah
34,346 pada umur dan 6,307 pada LILA, nilai tersebut dapat menyatakan risiko
terhadap kejadian berat badan lahir rendah.
Berdasarkan data tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan lila dan umur ibu hamil dengan kejadian bayi BBLR di Wilayah Kerja
Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah untuk
penelitian ini adalah “Adakah hubungan LILA dan umur ibu hamil dengan
kejadian bayi BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2010
sampai dengan Tahun 2012 ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan LILA dan umur ibu hamil dengan kejadian bayi
BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2010 sampai dengan
Tahun 2012
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi kelahiran bayi BBLR dan tidak BBLR di wilayah
kerja Puskesmas Blahbatuh I
b. Untuk mengidentifikasi LILA ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh
I
5
c. Untuk mengidentifikasi umur ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Blahbatuh I
d. Untuk menganalisis hubungan LILA ibu hamil dengan kejadian BBLR di
wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh I
e. Untuk menganalisis hubungan umur ibu hamil dengan kejadian BBLR di
wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh I.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
a. Untuk institusi pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dan
memperkaya sumber bacaan di bidang asuhan pada bayi dengan BBLR
b. Untuk peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan untuk data dasar dalam melaksanakan
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan BBLR dengan variabel yang
berbeda.
2. Manfaat praktis
a. Untuk masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam
memeberikan KIE untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil khususnya
tentang LILA dan umur ibu hamil yang berhubungan dengan berat bayi lahir,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga
kehamilan dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
6
b. Untuk tempat penelitian
Memberikan informasi tentang faktor risiko kejadian kelahiran bayi Berat
Badan Lahir rendah, sehingga dapat memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan
setempat untuk memberikan penatalaksanaan dan pencegahan yang tepat terhadap
LILA dan umur ibu hamil dengan berat bayi lahir sehingga dapat menurunkan
angka kematian maternal dan perinatal

More Related Content

What's hot

Kehamilan dan gizi
Kehamilan dan giziKehamilan dan gizi
Kehamilan dan giziAnwar War
 
PPT PBL 2
PPT PBL 2PPT PBL 2
PPT PBL 2Hrdnt
 
Angka kematian bayi dan angka kematian balita
Angka kematian bayi dan angka kematian balitaAngka kematian bayi dan angka kematian balita
Angka kematian bayi dan angka kematian balitaUcu Solihin
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Operator Warnet Vast Raha
 
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesiaSuplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesiaSofie Krisnadi
 
Angka kematian ibu di indonesia SIK
Angka kematian ibu di indonesia SIKAngka kematian ibu di indonesia SIK
Angka kematian ibu di indonesia SIKAjrinaaputri
 
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 finalPelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 finalSelfiNice
 
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustusFinal orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustusDokter Tekno
 
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaruHubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaruOperator Warnet Vast Raha
 
BAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKebBAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKebIndra Suardi
 
Bab I oleh indra S
Bab I oleh indra SBab I oleh indra S
Bab I oleh indra SIndra Suardi
 
Buku pedoman-pelayanan-anakdfr
Buku pedoman-pelayanan-anakdfrBuku pedoman-pelayanan-anakdfr
Buku pedoman-pelayanan-anakdfrFuzzam Loperasta
 
212386738 aki-dan-akb-who-new-2010
212386738 aki-dan-akb-who-new-2010212386738 aki-dan-akb-who-new-2010
212386738 aki-dan-akb-who-new-2010ahmad_sanusi
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptgina dwi
 

What's hot (20)

Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1
 
Kehamilan dan gizi
Kehamilan dan giziKehamilan dan gizi
Kehamilan dan gizi
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
PPT PBL 2
PPT PBL 2PPT PBL 2
PPT PBL 2
 
Angka kematian bayi dan angka kematian balita
Angka kematian bayi dan angka kematian balitaAngka kematian bayi dan angka kematian balita
Angka kematian bayi dan angka kematian balita
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
 
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesiaSuplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
 
Hubungan asfiksia dengan bayi baru lahir
Hubungan asfiksia dengan bayi baru lahirHubungan asfiksia dengan bayi baru lahir
Hubungan asfiksia dengan bayi baru lahir
 
Paper pak patra
Paper pak patraPaper pak patra
Paper pak patra
 
Angka kematian ibu di indonesia SIK
Angka kematian ibu di indonesia SIKAngka kematian ibu di indonesia SIK
Angka kematian ibu di indonesia SIK
 
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 finalPelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustusFinal orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
Final orientasi anc terpadu kirim dir 10 agustus
 
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaruHubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
 
BAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKebBAB I oleh Indra S., AmdKeb
BAB I oleh Indra S., AmdKeb
 
Bab I oleh indra S
Bab I oleh indra SBab I oleh indra S
Bab I oleh indra S
 
Ppt aki (sik)
Ppt aki (sik)Ppt aki (sik)
Ppt aki (sik)
 
Buku pedoman-pelayanan-anakdfr
Buku pedoman-pelayanan-anakdfrBuku pedoman-pelayanan-anakdfr
Buku pedoman-pelayanan-anakdfr
 
212386738 aki-dan-akb-who-new-2010
212386738 aki-dan-akb-who-new-2010212386738 aki-dan-akb-who-new-2010
212386738 aki-dan-akb-who-new-2010
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
 

Viewers also liked

Responsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixResponsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixRirin Karinda
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Warnet Raha
 
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiWarnet Raha
 
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...Watowuan Tyno
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)Nenggar Sesanti
 

Viewers also liked (6)

Responsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixResponsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fix
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASS...
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
 

Similar to Bab i

Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaruHubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaruOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
 
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)Dimaz LawLiedth
 
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxBAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxApriliaDianRisnawati
 
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdfKeziaChristy6
 
Pendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia beratPendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia beratMidwife Wahyuni
 
399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptx
399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptx399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptx
399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptxLukyHarefa
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxGesti6
 
Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)triebintangp
 

Similar to Bab i (20)

Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaruHubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
Hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian bblr di rsud banjarbaru
 
103315179 karya-tulis-ilmiah-full
103315179 karya-tulis-ilmiah-full103315179 karya-tulis-ilmiah-full
103315179 karya-tulis-ilmiah-full
 
103315179 karya-tulis-ilmiah-full
103315179 karya-tulis-ilmiah-full103315179 karya-tulis-ilmiah-full
103315179 karya-tulis-ilmiah-full
 
Kti akbid paramata 3
Kti akbid paramata 3Kti akbid paramata 3
Kti akbid paramata 3
 
Kti akbid paramata 2
Kti akbid paramata 2Kti akbid paramata 2
Kti akbid paramata 2
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
 
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
Babi 141116004714-conversion-gate01 (1)
 
Bab i edit
Bab i editBab i edit
Bab i edit
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
Pp proposal nur 3
Pp proposal nur 3Pp proposal nur 3
Pp proposal nur 3
 
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxBAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
 
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
2552-Article Text-20672-1-10-20200319.pdf
 
Pendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia beratPendahuluan asfiksia berat
Pendahuluan asfiksia berat
 
Dahlia
DahliaDahlia
Dahlia
 
399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptx
399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptx399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptx
399544991-contoh-ppt-seminar-proposal.pptx
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docx
 
Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)Kejadian stunting (1)
Kejadian stunting (1)
 
BAB I gizi
BAB I giziBAB I gizi
BAB I gizi
 

Recently uploaded

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (18)

PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

Bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu dan bayi di Indonesia adalah salah satu komitmen Kementrian Kesehatan melalui penerapan rencana pengurangan angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tahun 2012 masih tergolong tinggi, AKI sebesar 200 per 100 ribu kelahiran, sedangkan AKB sebesar 34 per 100 ribu kelahiran hidup. Penggunaan kedua angka tersebut merupakan indikator yang mengisyaratkan bahwa bila AKI dan AKB tinggi, maka derajat kesehatan suatu daerah yang bersangkutan rendah (Proverawati, 2010). Target Millenium Development Goals sampai dengan tahun 2015 adalah mengurangi AKI maksimal 102 per 100 ribu kelahiran dan AKB 23 per 100 ribu kelahiran. Penyebab utama tingginya angka kematian bayi, khususnya pada masa perinatal adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Bayi yang terlahir dengan BBLR berisiko kematian 35 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang berat badan lahirnya di atas 2500 gram (Setyowati, 2010). Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Bayi BBLR dapat mengalami ganguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi (Kosim dkk, 2008). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2011 di Indonesia terdapat 82,5% dengan berat badan lahir normal 2500-3999 gram dan 17,5% dengan berat
  • 2. 2 badan lahir yang tidak normal yang terdiri 11,1% berat badan lahir < 2500 gram, sedangkan 6,4% berat badan lahir ≥ 4000 gram. Di Provinsi Bali terdapat 84,7% dengan berat badan lahir normal 2500-4000 gram, sedangkan 15,3% berat badan lahir tidak normal yang terdiri 9,9% berat badan lahir < 2500 gram dan 5,4% berat badan lahir ≥ 4000 gram (BKKBN, 2012). Di Kabupaten Gianyar dilaporkan prevalensi BBLR tahun 2010 yaitu 3,8%, sebesar 4,2% tahun 2011 dan sebesar 4,6% tahun 2012 (Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, 2012). Angka kelahiran BBLR wilayah kerja di Puskesmas Blahbatuh I tahun 2010 mengalami peningkatan, yaitu dari 905 kelahiran bayi tercatat 32 (3,5%) adalah BBLR, pada tahun 2011 dari 934 bayi tercatat 45 (4,1%) adalah BBLR dan tahun 2012 dari 921 bayi tercatat 52 (5,6%) adalah BBLR. Berat bayi lahir merupakan cerminan dari status kesehatan dan gizi selama hamil serta pelayanan antenatal care yang diterima ibu. Gizi ibu yang buruk sebelum kehamilan maupun sedang hamil lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan menyebabkan cacat bawaan (Kusumawati, 2007). Pertumbuhan janin dan berat badan anak yang dilahirkan dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil, baik sebelum dan selama hamil. Status gizi Status gizi ibu selama hamil dapat ditentukan dengan memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar hemoglobin. Bertambahnya umur kehamilan biasanya disertai dengan pertambahan berat badan yang sesuai. Pertambahan berat badan ibu yang tidak normal dapat menyebabkan terjadinya keguguran, prematur, BBLR, gangguan pada rahim dan perdarahan setelah melahirkan (Waryono, 2010) status gizi baik pada ibu sebelum hamil menggambarkan ketersediaan cadangan zat gizi dalam tubuh ibu yang siap untuk mendukung pertumbuhan janin pada awal kehamilan (Pantiawati, 2010).
  • 3. 3 Status gizi kurang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh masalah gizi yang dialaminya. Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi yang dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga menimbulkan risiko BBLR (Proverawati, 2010). Faktor umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan pada usia muda merupakan faktor risiko, hal ini disebabkan belum matangnya organ reproduksi untuk hamil (endometrium belum sempurna), sedangkan pada umur diatas 35 tahun endometrium yang kurang subur memperbesar kemungkinan untuk mengalami kelahiran BBLR, sehingga dapat berakibat terhadap gangguan perkembangan dan pertumbuhan janin dan berisiko untuk mengalami kelahiran BBLR (Proverawati, 2010). Berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan Depkes RI (2005) dalam hubungannya dengan umur ibu melahirkan, dikatakan bahwa risiko kehamilan akan terjadi pada ibu yang melahirkan dengan umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun erat kaitannya dengan terjadinya kanker rahim dan BBLR Kasus Kurang Energi Kronik (KEK) di Indonesia banyak terjadi terutama disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Sumber data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 ibu hamil yang mengalami KEK adalah 27,6 %. Hasil Survei Pemantauan Status Gizi (PSG) ibu hamil pada tahun 2012 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Bali menemukan kasus KEK sebesar 24,7 %. Di Kabupaten Gianyar tahun 2012 ibu hamil yang mengalami KEK adalah 22,8 %, di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I ibu hamil yang mengalami KEK adalah 20,5 %, (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2012).
  • 4. 4 Penelitian yang dilakukan oleh Festy (2011) yang meneliti tentang analisis faktor risiko pada kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Kabupaten Sumenep, hasil penelitian terhadap 50 sampel didapatkan variabel yang berhubungan secara bermakna adalah LILA dan umur ibu. Hasil nilai Odds Rasio berturut turut adalah 34,346 pada umur dan 6,307 pada LILA, nilai tersebut dapat menyatakan risiko terhadap kejadian berat badan lahir rendah. Berdasarkan data tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan lila dan umur ibu hamil dengan kejadian bayi BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah untuk penelitian ini adalah “Adakah hubungan LILA dan umur ibu hamil dengan kejadian bayi BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012 ?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan LILA dan umur ibu hamil dengan kejadian bayi BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Blahbatuh I Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012 2. Tujuan khusus a. Untuk mengidentifikasi kelahiran bayi BBLR dan tidak BBLR di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh I b. Untuk mengidentifikasi LILA ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh I
  • 5. 5 c. Untuk mengidentifikasi umur ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh I d. Untuk menganalisis hubungan LILA ibu hamil dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh I e. Untuk menganalisis hubungan umur ibu hamil dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Blahbatuh I. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis a. Untuk institusi pendidikan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dan memperkaya sumber bacaan di bidang asuhan pada bayi dengan BBLR b. Untuk peneliti selanjutnya Hasil penelitian dapat digunakan untuk data dasar dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan BBLR dengan variabel yang berbeda. 2. Manfaat praktis a. Untuk masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam memeberikan KIE untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil khususnya tentang LILA dan umur ibu hamil yang berhubungan dengan berat bayi lahir, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kehamilan dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
  • 6. 6 b. Untuk tempat penelitian Memberikan informasi tentang faktor risiko kejadian kelahiran bayi Berat Badan Lahir rendah, sehingga dapat memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan setempat untuk memberikan penatalaksanaan dan pencegahan yang tepat terhadap LILA dan umur ibu hamil dengan berat bayi lahir sehingga dapat menurunkan angka kematian maternal dan perinatal