PEMELIHARAN adalah Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yg bisa diterima
PEMELIHARAN adalah Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yg bisa diterima
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan
pemeliharaan, perbaikan penyesuaian,
maupun penggantian sebagian peralatan yang
diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi
yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan
pemeliharaan, perbaikan penyesuaian,
maupun penggantian sebagian peralatan yang
diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi
yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
Valores trigonométricos exactos (senos y cosenos)Gabriel_Chie
En éste artículo demuestro cómo calcular los valores exactos de las funciones seno y coseno de ángulos de 3°, 6°, 9°, 15°, 18°, 21°, 24°, 27°, 30°, 33°, 36°, 39°, 42°, 45° y otros ángulos menores a tres grados.
Mampu melakukan pengukuran kerja, prosedur pengukuran kerja dengan beberapa metode pengukuran kerja (Stop Watch dan sampling Kerja).
Mampu melakukan evaluasi dan perbaikan metode kerja.
Mampu melaksanakan perancangan fasilitas dan alat kerja
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. Maintenance control
Secara sederhana proses sistem perawatan dapat dilihat sebagai berikut
INPUT
•Manpower
•Peralatan rusak
•Bahan Baku
•Sparepart
•Peralatan
•Informasi
•Kebijakan
OUT PUT
Peralatan dalam
kondisi yang baik
dan dapat
diandalkan
•Planning
•Scheduling
•Execution
•Control
Sedangakan Maintrnance control didefinisikan sebagai seperangkat aktivitas, yang
mempergunakan peralatan dan prosedur untuk mengkoordinasikan dan
mengalokasikan sumber daya perawatan agar dapat mencapai tujuan dari sistem
perawatan itu sendiri
2. Hal – hal yang menjadi perhatian dari Maintenance control ini diantarnya adalah :
1. Work control
2. Quality dan prosess control
3. Cost control
4. Effective repport
5. Feedback system
a) Menentukan tujuan dan menetapkan standart.
Proses kontrol dimulai dengan menentukan tujuan dan menetapkan
standart
b) Mengukur kinerja aktual
Tujuannya adalah untuk mengukur hasil dari kinerja dengan akurat ,
dan juga mengkur Kinerja dari input (manpower, peralatan dll)
A. Fungsi Maintenance Control
Fungsi atau bagian Maintenance Control harus dapat mengembangkan
Tujuan dan sasaran yang akan diraih dan harus dapat diukur.
3. Hal – hal yang biasa duikur diantarnya:
Dari sisi Produksi
Quality rate (QR) = (jumlah unit yang sesuai dengan spesifikasi) /
(total jumlah yang diproduksi)
Process rate (PR) = (kecepatan operarsi mesin) / (kecepatan mesin
menurut standart)
Machine
Utilisation (U) = (jumlah jam produksi aktual) / (jumlah jam
menurut rencana)
Persentase kerugian
yang diakibatkan oleh
hal – hal diluar
perawatan = (Hilangnya jam produksi karena hal diluar
maintenance / (kerugian jam produksi total)
(dalam jam)
4. Overall equipment effectiveness (OEE) = U * PR * QR
Dari sisi perawatan
Persentasi kerugian
jam produksi
karena break down = (kerugian jam produksigak akibat kerusakan) /
(jumlah total kerugian produksi)gu
Mean Time
betwen failure (MTBF) = (jumlah jam kerja yg tersedia ) /
(jumlah kerusakan)
Mean Time of
repair (MTR) = (jumlah total waktu repair) / (jumlah kerusakan)
Machine breakdown
saverity = (biaya perbaikan kerusakan) / (jumlah kerusakan)
Efective cost of
maintenance
/ orang / jam = (total biaya perawatan ) / (jumlah jam kerja total)
Atau
(biaya perbaikan kerusakan (material + buruh) /
(biaya maintence langsung keseluruhan)
5. c). Membandingkan hasil dengan tujuan dan standart
Tahap ini dapat dilakukan dengan membuat persamaan :
Kebutuhan akan tindakan = kinerja yang diinginkan – kinerja aktual
dapat juga dilakukan dengan menggunakan perbandingan history , yaitu
menggunakan data – data lampau untuk mengevaluasi kejadian saat ini,
d) Tindakan perbaikan (corrective action)
Langkah terakhir dari proses kontrol adalah mengambil tindakan yg dibutuhkan
untuk memperbaiki masalah atau membuat sebuah perbaikan
Hal – hal yang harus menjadi perhatian utama para manajer adalah :
A, Situasi bermasalah : kinerja aktual benar-benar dibawah standart
B, Opportunity situation : yaitu dimana kinerja aktual masih diatas standart
6. Sistem perintah kerja dibagi menjadi dua bagian
1. Dokumen
Dokumen diperlukan untuk rencana kerja , pelaksanaan dan kontrol
2. Proses aliran perintah kerja
Dokumen dasar yang diperlukan untuk sistem perintah kerja adalah :
1) Form perintah kerja
2) Form permintaan alat dan meterial
3)Kartu kerja
4)Daftar pelatan yang dimiliki (Plant Inventory)
5) Jadwal Maintenance
6) Program Maintenance
7) Catatan dan dokumentasi persediaan dan peralatan pabrik
B. Sistem Perintah Kerja / Work Order System
7. 1. Perintah kerja / Work Order (WO)
Perintah kerja adalah dokumen dasar yang diperlukan untuk proses
perencaanaan dan kontrol . Catatan catatan yang dibuat akan sangat
berguna dikemudian hari
Fungsi dari W.O
o Memberikan perincian dari kebutuhan sumber daya yang akan digunakan
o Memastikan bahwa pekerjaan dijalankan sesuai dengan prosedur
o Untuk melaksanakan , memonito dan mengontrol kegiatan maintenance
o Menyediakan data dan informasi untuk keperluan analisa
Yang bertanggung jawab untuk memproses WO adalah orang yang melakukan
perencanaan dan pendjawalan
8. 1. No Alat/ deskripsi unit / lokasinya
2. Orang / divisi pemohon
3. Deskripsi pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan
4. Spesifikasi pekerjaan dan kode prioritas
5. Tenaga kerja / teknisi yang dibutuhkan
6. Peralatan khsus yang diperlukan
7. Prodesur keamanan
8. Informasi teknis (gambar atau manual)
Untuk itu dalam form W.O harus terdapat informasi :
Untuk kebutuhan perencanaan dan pendjawalan
Untuk kebutuhan kontrol
1) waktu yang dibutuhkan (aktual)
2) Biaya untuk teknisi
3) Waktu kerusakan dan waktu mesin berfungsi kembali
4) Penyebab dan akibat dari kerusakan
9.
10. 2. Form permintaan alat dan meterial
Form ini digunakan untuk memastikan ketersediaan material dan alat
sebelum pekerjaan dilaksanakan
Form ini harus dapat menyediakan informasi untuk perencanaan dan
pengawasan (Control) seperti
1. No Alat /deskripsi unit / lokasi
2. Deskripsi pekerjaan dan standart waktu
3. Spesifikasi pekerjaan dan kode
4. Spare part dan material yang dibutuhkan
5. Kebutuhan akan alat khusus
6. Stock control
7. Store Code dan harga per unit
8. Waktu yang dibutuhkan dalam penggunaan alat
11.
12.
13. 3. Kartu kerja (job card)
Kartu kerja berisi rencana
perwatan untuk peraltan
yang sepesifik.
Informasi yang terdapat
didalamnya adalah:
1. Waktu yang
dibutuihkan untuk
memperbaiki
2. Jadwal inspeksi
3. Jadwal preventif
mainternance
14. 4. Daftar Peralatatan/mesin (plant inventory)
Kartu kerja berisi daftar seluruh mesin dan peralatan yang digunakan .
Informasi yang disediakan antara lain:
1. Nama alat
2. Kode
3. Data-data teknis alat
4. Lokasi alat
5. Jadwal perawatan
Sebuah daftar lengkap pemeliharaan dan kejadian (frekuensi kejadian)
selama siklus hidup aset
Fungsi :
merupakan pedoman umum untuk membantu dalam mengembangkan
rutinitas pemeliharaan
6. Program pewatan
Form yang berisi alokasi perwatan khusus untuk waktu yang spesifik
7. Plant History
Berisi informasi tentang semua perkejaan yang telah dilakukan. Daftar ini
termasuk performa pekerjaan, Down time dan penyebabnya
15. C. Sistem aliran Work Order
Urutan alur WO mengacu pada prosedur pengiriman dan ketertiban yang
diproses mulai dari inisiasi sampai selesai.
16.
17. D. Hal-hal yang dibutuhkan untuk melakukan sistem kontrol yang efektif
1. Statistical process control
Dapat membantu dalam mengidentifkasi penyebab kegagalan
2. Network analysis
Memodelkan sistem penugasan agar dapat mempersingakat waktu kerja
dengan menggunakan Critical Path analysis (metode jalur kritis)
3. Failure analysis
Prosedur untuk mengnanalisa kesalahan . Dapat dilakukan dengan
FEMA (Failure mode and effect analysis) atau RCA (Root Cause
Analysis)
4. Stock Control
Kebijakan untuk mengatur jumlah persediaan spare part
5. Budget
Pengendalian biaya
18. E. Work Control
Work Control berhubungan dengan monitoring pekerjaan dan statusnya
dengan memperlajari laporan yang ada.
- Laporan performa
Pada laporan ini akan dibandingkan hasil maintenance dengan standart
- Laporan Back Log
- Laporan presentase Emergency maintence
F. Cost Control
Biaya maintenance bisaya terdiri dari:
1. Biaya langsung ( Biaya buruh, spare part, materlial dan peralatan)
2. Biaya karena Operation shutdown karena rusak
3. Biaya karena Product defect/reject
4. Biaya Redundansi karena back up
5. Biaya karena penuruan kinerja peralatan
6. Biaya karena Over maintaining