SlideShare a Scribd company logo
BAB 5
BUKU TEKS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D
Penulisan Buku Teks ini Dibiayai
BOPTN Universitas Negeri Padang Tahun 2014
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
BAB V
SIM DAN KONSEP COMPETITIVE ADVANTAGE
Sistem informasi manajemen memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam
organisasi karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan telah menghasilkan
jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan organisasi untuk melakukan akses
informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang
tidak terbatas pada ruang dan waktu. Jaringan-jaringan ini telah mentransformasikan ketajaman
dan bentuk aktivitas organisasi, menciptakan fondasi untuk memasuki era digital.
Perkembangan teknologi informasi sangat berperan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, oleh sebab itu banyak organisasi modern membangun dan mengembangkan
sistem informasi manajemennya sendiri. Sistem informasi manajemen tersebut bukanlah sesuatu
yang baru hadir dalam kehidupan manusia khususnya dalam kegiatan-kegiatan manajemen pada
sebuah organisasi.
Sejak dulu, SIM tersebut sebenarnya sudah dikenal sejak dulu namun proses
penanganannya masih menggunakan sistem manual. Sedangkan pada saat ini proses penanganan
SIM tersebut sudah memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi yaitu
dengan menggunakan sistem komputerisasi ataupun peratalan lainnya yang bermuatan teknologi
tinggi.
Walaupun sistem informasi manajemen sudah puluhan tahun dikenal di Indonesia, namun
implementasi sistem informasi manajemen di kantor-kantor pemerintahan relatif masih rendah
jika dibandingkan dengan implementasi SIM yang ada pada organisasi-organisasi swasta. Hal ini
disebabkan karena adanya hambatan di dalam birokrasi, yaitu mulai dari undang-undang,
kebijakan pemerintah pusat/ daerah, sampai pada organisasi dan tata kerja yang tidak mudah
untuk diubah/ disempurnakan, serta keterbatasan sarana dan prasarana untuk mendorong
implementasi SIM tersebut.
Hadwi Sandjojo (2008) juga mengutarakan tentang rendahnya implementasi SIM di
instansi-instansi pemerintahan disebabkan antara lain:
a. Belum adanya satuan kerja yang secara struktural bertanggung jawab dalam pembangunan
sistem informasi;
b. Keterbatasan di dalam penguasaan sistem informasi;
c. Sistem informasi dilaksanakan secara mandiri di masing-masing satuan kerja;
d. Keterbatasan kemampuan SDM untuk pengelolaan sistem informasi.
Penerapan sistem informasi manajemen akan membantu aparat pemerintahan dalam
melaksanakan pekerjaannya ketika memberikan pelayanan kepada pihak masyarakat dengan
mengurangi keterbatasan yang dimilikinya, sebagai contoh pengajuan perizinan, pembuatan KTP
dan surat izin mengemudi. Selain hal tersebut, penggunaan SIM juga diharapkan dapat
meningkatkan kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan publik.
Pengembangan sistem informasi manajemen yang telah dirancang belum mampu
memberikan pelayanan dan kepuasan kepada masyarakat secara optimal. Penggunaan
komputerisasi hanya dipandang untuk mempercepat tanpa memberi dimensi baru yang
menjanjikan dari sistem informasi, belum dirasakan sebagai penyelamat bagi suatu organisasi
pemerintahan.
Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer dengan berfokus pada peranan sistem
informasi manajemen berbasis komputer, yaitu peran SIM sebagai pendukung kegiatan
operasional, penunjang kinerja organisasi, pendukung dalam pengambilan keputusan dan
penyalur informasi.
Sistem informasi manajemen memiliki peranan penting dalam keberlangsungan instansi-
instansi pemerintahan dalam proses penyaluran sebuah informasi. Sistem informasi manajemen
mampu menciptakan penghematan dalam setiap kegiatan operasional yang dilakukan pihak
pemerintah baik dari segi waktu, biaya serta tenaga para pegawainya.
Dengan adanya sistem informasi manajemen juga merupakan salah satu upaya yang
efektif dalam rangka meningkatkan kinerja para pegawai karena setiap pegawai secara langsung
berhadapan dengan sistem komputer yang kemudian didukung dengan kemampuan dan
keterampilan yang baik pula dalam mengoperasikan sistem komputer.
Selain itu pihak pemerintah juga dapat dengan mudah dan lebih cepat dalam
mendistribusikan sebuah informasi kepada pihak masyarakat. Dan yang terpenting adalah sistem
informasi manajemen yang baik dapat menghasilkan sebuah informasi yang akurat, tepat dan
cepat.
5.1 Sistem Informasi Manajemen bagi Pelayanan Publik
Setiap kantor pemerintahan harus mampu mengidentifikasi operasi-operasi atau akatifitas
yang terkait dengan aspek penting lingkungan sejalan dengan kebijakan, tujuan serta sasaran.
Selain itu, organisasi pemerintahan juga harus mampu merencanakan serta mengendalikan
operasi-operasi tersebut. sebagai contoh dalam hal penyusunan dan pencetakan laporan-laporan
kegiatan ataupun transaksi-transaksi yang dilakukan dengan menerapkan SIM berbasis komputer
dengan tujuan untuk menciptakan adanya penghematan baik waktu maupun tenaga para pegawai.
Hal ini tentu akan berbeda dengan kegiatan penyusunan laporan yang masih dikerjakan
dengan sistem manual, dimana proses penyelesaiannya akan membutuhkan waktu yang lebih
lama serta tenaga yang lebih besar. Selain itu, data-data yang telah diolah pun masih
memungkinkan untuk tercecer atau hilang dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka SIM
sudah seharusnya diterapkan dalam segala macam bentuk pelaksanaan operasional di instansi-
instansi pemerintahan. Penerapan sistem informasi manajemen pada dasarnya sangat
memudahkan para pegawai untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas ataupun pekerjaannya tanpa
harus membutuhkan waktu yang lama, biaya serta tenaga yang besar.
5.2 Sebagai Penunjang Kinerja Organisasi
Sistem informasi manajemen berbasis komputer sangat berperan penting dalam hal
menciptakan kualitas dan kinerja yang baik bagi para pegawai negara, hal ini terbukti sejak
diterapkannya sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam setiap pelaksanaan tugas-
tugas para pegawai langsung dihadapkan dengan sistem komputer. Sehingga setiap tugas-tugas
para pegawai dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dan lebih cepat terselesaikan tanpa
memerlukan jarak waktu yang lama dengan jumlah pekerjaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan sistem manual.
Tidak hanya dari segi waktu, dari segi kuota atau banyaknya jumlah tugas-tugas yang
diberikan pun bisa terselesaikan dengan cepat dan lebih teliti. Satu contoh dalam kegiatan
pengolahan data-data calon penerima beasiswa. Ketika data-data atau berkas tersebut masih
diolah dengan menggunakan sistem manual hanya mampu terselesaikan 10 berkas calon
penerima beasiswa per harinya, sedangkan jika diolah dengan menggunakan sistem komputer
berkas tersebut bisa diselesaikan mencapai 20-30 berkas per harinya.
Pada umumnya implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer belum
sepenuhnya dilaksanakan secara efektif, meskipun ada beberapa pekerjaan para pegawai yang
telah mulai dilaksanakan dengan mengaplikasikan SIM berbasis komputer tersebut. Hal ini
disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran dari para pegawai dalam melakukan penataan
ulang terhadap berkas-berkas yang diolah, sehingga berkas-berkas tersebut masih ada yang
bercampur dan tidak urut berdasarkan tahun, jenis berkas dan lain sebagainya dalam proses
penyimpanannya.
5.3 Sebagai Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Nilai suatu informasi berhubungan erat dengan keputusan, dimana bila tidak ada pilihan
atau keputusan maka sebuah informasi tidak akan diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari
keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Sedangkan
parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi dapat ditentukan dari dua hal pokok yaitu
manfaat (benefit) dan biaya (cost) menurut Wahyono, Suatu informasi dikatakan bernilai apabila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektifitasnya.
Dalam hal ini untuk dapat menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas dan cepat
maka yang dibutuhkan adalah sistem pengolahan informasi yang baik dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi seperti saat ini yaitu salah satunya dengan mengaplikasikan sistem informasi
manajemen berbasis komputer.
Dalam sebuah organisasi/ instansi pemerintahan setiap elemen-elemen yang ada sangat
dituntut untuk dapat memanfaatkan komputer dalam menerapkan SIM. Apabila elemen-elemen
tersebut dapat memanfaatkan komputer dalam implementasi SIM-nya, maka baik staff maupun
Kabag, Kasubbag dan yang lainnya dapat memperoleh sebuah informasi yang bermutu, bernilai
dan berkualitas yaitu informasi yang relevan bagi instansi tersebut, yang akurat dan tentu saja
informasi yang tepat waktu dan tidak kadaluarsa sebagai bahan dalam pengambilan keputusan
untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapinya dalam proses pencapaian sasarannya
khususnya dalam proses pemberian layanan kepada pihak masyarakat.
SIM berbasis komputer memiliki peranan penting bagi setiap atasan dalam sebuah
instansi pemerintahan dalam langkah pembuatan keputusan agar proses pemberian layanan
kepada pihak masyarakat dapat tercapai secara maksimal. Salah satu bentuk sebuah keputusan
yaitu Tentang Retribusi Izin Peredaran Hewan Ternak. Pembuatan keputusan semacam ini
ditujukan untuk melakukan pengendalian terhadap kegiatan penjualan dan pembelian hewan
ternak baik dari luar daerah maupun dari dalam daerah. Suatu kebijakan semacam ini tentu akan
bertentangan dengan keadaan sebenarnya di lapangan apabila kebijakan tersebut dibuat tanpa
berdasarkan informasi yang akurat, sehingga banyak pihak yang akan dirugikan baik bagi
masyarakat luas maupun dari pihak pemerintah itu sendiri.
5.4 Sebagai Penyalur Informasi dengan Cepat
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, setiap lembaga-lembaga dan instansi-
instansi pemerintahan mulai menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam
setiap kegiatan operasionalnya guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Pengaplikasikan SIM berbasis komputer sudah harus dimulai dalam setiap tugas dan kegiatan di
segala bidang dengan tujuan agar mereka mampu menyajikan serta menyalurkan sebuah
informasi dengan cepat dan akurat sebagaimana yang dibutuhkan masyarakatnya selama ini.
Saat ini sistem informasi manajemen berbasis komputer juga telah dihubungkan dunia
internet yang sering dikenal dengan website, website ini juga sangat diperlukan dalam
menyalurkan sebuah informasi dengan cepat. Dengan adanya media internet ini (website) ini,
seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi dengan melalui dunia
internet sebagai pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Selain dengan menggunakan media komputer, masyarakat juga bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi saat ini dengan menggunakan telepon seluler (handphone) yang dilengkapi
dengan fitur dan aplikasi browser-nya sehingga mereka bisa mengakses sebuah informasi yang
mereka butuhkan kapanpun dan dimanapun mereka mau. Bukan hanya itu, pihak Pemerintah
juga berupaya mengikuti perkembangan dunia internet agar terus dapat menyajikan sebuah
informasi yang berguna bagi masyarakat dengan cepat melalui situs-situs jejaring sosial seperti
Facebook dan Twitter.
Hasil dari pengambilan keputusan akan memberikan berbagai dampak langsung maupun
tidak langsung terhadap kinerja bisnis organisasi. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data
sehari-hari dilengkapi dengan pengalaman (jam terbang) dan intelektualitas sang pengambil
keputusan pada akhirnya akan menjadi sebuah pengetahuan atau knowledge bagi yang
bersangkutan. Feedback dari hasil pengambilan keputusan ini sangat baik untuk diketahui oleh
berbagai pihak yang berkepentingan di dalam organisasi. Hasil pengambilan keputusan yang
baik harus menjadi contoh bagi orang lain di dalam organisasi, sementara hasil yang buruk harus
pula dipelajari agar tidak terjadi kembali di kemudian hari. Adalah tugas teknologi
informasiselanjutnya, untuk mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks
organisasi yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam
organisasi.
Akhirnya, kumpulan dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama organisasi
beroperasi akan menjadi suatu bekal “kebijaksanaan” (wisdom) yang tidak ternilai harganya.
Wisdom yang diperoleh merupakan hasil dari pembelajaran sebuah organisasi (learning
organisation) yang akan merupakan identitas organisasi di masa mendatang. Wisdom yang
tertanam di masing-masing individu pelaku aktivitas bisnis sehari-hari diharapkan akan membuat
organisasi terkait menjadi sebuah organisasi yang selalu meningkat kinerjanya. Merubah
knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang terakhir dalam proses
penciptaan. Telah banyak aplikasi-aplikasi dalam kategori artificial intelligence dan expert
sistem yangtelah diimplementasikan di berbagai organisasi multi nasional untuk menggantikan
fungsi manusia dalam mengambil keputusan-keputusan kritikal di dalam bisnis.
Kebijakan publik dalam sistem informasi haruslah memahami isu atau masalah publik,
dimana masalahnya bersifat mendasar, strategis, menyangkut banyak orang, berjangka panjang
dan tidak bisa diselesaikan secara perorangan, dengan taktik dan startegi maupun berbagai input
untuk pelaksanaan yang dituangkan dalam rumusan kebijakan publik dalam rangka
menyelesaikan masalah yang ada, rumusan kebijakan merupakan bentuk perundang-undangan,
setelah dirumuskan kemudian kebijakan publik di implementasikan baik oleh pemerintah,
masyarakat maupun pemerintah bersama- sama masyarakat, Untuk memahami kebijakan publik
banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberhasilan kebijakan tersebut.
Pemakaian teknologi informasi telah memberi warna baru pada mekanisme layanan
umum yang diberikan oleh organisasi-organisasi publik sebagai organisasi yang memiliki misi
dan sistem pengambilan keputusan yang berbeda dengan organisasi swasta. Komputerisasi dan
otomasi berlangsung dimana-mana seiring dengan pengembangan sistem ad-ministrasi di dalam
organisasi-organisasi tersebut guna menciptakan tata-kerja yang efektif dan efisien. Pada saat
yang sama Sistem Informasi Manajemen Nasional (SIMNAS) yang andal hanya akan dapat
dicapai apabila pengembangan simpul-simpul sistem informasi manajemen dalam organisasi-
organisasi publik itu dapat dilaksanakan dengan baik. Masalah yang dihadapi oleh organisasi-
organisasi publik pada umumnya dalam rangka pengem-bangan sistem informasi manajemen
ialah bagaimana memadukan nilai efektivitas sistem administrasi dan layanan umum kepada
masyarakat dengan nilai efisiensi didalam tata-kerja organisasi.
Selain sistem pendukung keputusan, lingkup sistem informasi manajemen yang banyak
terdapat di dalam organisasi publik adalah berkenaan dengan manajemen database. Begitu
banyak permasalahan di bidang sistem informasi yang dipergunakan di dalam pelayanan publik
yang sesungguhnya merupakan permasalahan manajemen database, yaitu bagaimana mengelola
data dan informasi yang tersimpan dalam organisasi secara efesien dan aman serta menciptakan
prosedur cari-ambil yang cepat dan mudah.
Dalam meningkatkan kinerja yang efesien dan efektif dalam pelayanan publik, maka
diperlukan sistem informasi manajemen yang baik. Seperti yang kita ketahui bahwasanya
birokrasi yang memberikan pelayanan publik saat ini sangat berbelit-belit, sehingga pemerintah
perlu merampingkan birokrasi agar masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengurus surat
izin atau surat legalitas dari pemerintah, misalnya pembuatan KTP, surat izin usaha, dsb.
Manajemen Sistem Informasi adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen
dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi publik.
Maksud dilaksanakan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning,
organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang
tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi publik.
Terintegrasinya data dan informasi publik untuk mendukung proses pengambilan
keputusan. Tersedianya data dan informasi publik yang lengkap bagi seluruh stakholders yang
berkepentingan dalam bidangnya. SIM digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu
pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information
sistem sehingga organisasi publik dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan
(stakeholders). Keberhasilan suatu sistem informasi manajemen (SIM) sangat dipengaruhi oleh
sistem database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem tersebut. Semakin lengkap,
akurat, dan mudah dalam menampilakan kembali data-data yang termuat dalam sistem database,
akan semakin meningkatkan kualitas SIM tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting menyusun
sistem database yang baik, yang mampu memenuhi kebutuhan data atau informasi pemakainya.
Tujuan sistem database meliputi penyediaan sarana akses yang fleksibel, pemeliharaan
integritas data, proteksi data dari kerusakan, dan penggunaan yang tidak legal serta penyediaan
sarana untuk penggunaan secara bersama(share), seperti keterhubungan data, pengurangan atau
meminimalkan kerangkapan data, menghilangkan ketergantungan data pada program-program
aplikasi, menstandarkan definisi elemen data, meningkatkan produktifitas personil sistem
informasi. Sedangkan tujuan pengembangan sistem database berhubungan erat dengan masalah
yang timbul dalam file sistem database. Jadi, pengembangan proyek sistem database meliputi
pengembangan file database, perangkat lunak, perangkat keras, dan menyiapkan personil yang
terlibat dalam penggunaan sistem database agar dapat memanfaatkannya dengan baik.
Penggunaan ini dapat semakin jelas dan akurat apabila diiringi dengan analisis statistik.
Analisis statistik bertujuan:
Menyiapkan ringkasan. Terlalu banyak angka untuk menginterpretasikan secara individu,
sehingga informasi harus diringkas atau dikompress. Analisis yang paling sederhana dapat
dilakukan dengan menghitung rerata dari suatu kumpulan data. Namun demikian, tujuan
penelitian membutuhkan kesimpulan yang lebih lanjut, seperti misalnya keragaman data selain
rerata yang memberikan informasi yang lebih jelas. Keragaman data dapat dijabarkan lagi
menjadi simpangan baku nilai tengah yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
mengenai data, sehingga interpretasi data dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan
representasi dari populasi.
Memahami pola suatu hubungan. Banyak tujuan dari penelitian menghendaki adanya
hubungan antara banyak variable yang telah diukur. Untuk memecahkan permasalahan ini,
banyak model statistika yang sudah dikembangkan untuk digunakan dalam situasi seperti ini.
Memahami sebab-akibat. Statistika dapat membantu kita untuk memahami batasan interpretasi
sebab-akibat dari suatu hubungan, dan dapat memperlihatkan cara pemahaman yang lebih jelas
dari suatu hubungan melalui proses percobaan.
Kuantifikasi ketidakpastian. Semua data dalam penelitian akan mempunyai variasi akibat dari
faktor-faktor yang tidak diketahui atau tidak terkontrol. Hasil ringkasan ataupun pola hubungan
yang dihasilkan dari data hasil penelitian sering tidak pasti. Interpretasi dari informasi tersebut
akan tergantung pada tingkat ketidakpastian yang dapat ditentukan dengan menggunakan
statistic.
Merancang pengumpulan data. Efektivitas penggunaan statistika tergantung pada bagaimana
data dikumpulkan. Statistika dapat membantu untuk meoptimalkan hal tersebut. Data
dimungkinkan diperoleh dari hasil percobaan, dan juga kita harus percaya dengan hasil observasi
dan pengukuran yang merupakan metode survey. Perencanaan penelitian yang hati-hati
diperlukan untuk menjamin bahwa kita dapat mengestimasi jumlah yang dibutuhkan dengan
ketidakpastiannya.
5.5 Tantangan Keamanan (Security) Dalam Penerapan SIM
Sistem informasi memiliki pengertian suatu sistem yang berbasis komputer yang memberikan
informasi bagi pengguna dalam suatu organisasi atau organisasi. Sedangkan sistem informasi
manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung
suatu operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan suatu organisasi.
Pengembangan sistem informasi manajemen memerlukan sejumlah orang yang
berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerukan partisipasi dari para manajer
organisasi. Sistem informasi manajemen yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan biaya
dan manfaat yang akan diperoleh artinya mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan
diperoleh dan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari
informasi yang sangat bermanfaat. Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah
organisasi, yaitu :
1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
2. Mendukung pengambilan keputsan manajemen
3. Mendukung persaingan keuntungan strategis
Jika kita berbicara tentang keamanan sistem informasi, selalu kata kunci yang dirujuk adalah
pencegahan dari kemungkinan adanya virus, hacker, cracker dan lain-lain. Padahal berbicara
masalah keamanan sistem informasi maka kita akan berbicara kepada kemungkinan adanya
resiko yang muncul atas sistem tersebut (lihat tulisan strategi pendekatan manajemen resiko
dalam pengembangan sistem informasi). Sehingga pembicaraan tentang keamanan sistem
tersebut maka kita akan berbicara 2 masalah utama yaitu :
1. Threats
2. (Ancaman) atas sistem dan
3. Vulnerability (Kelemahan) atas sistem
Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem informasi
yaitu :
1) Efektifitas
2) Efisiensi
3) Kerahaasiaan
4) Integritas
5) Keberadaan (availability)
6) Kepatuhan (compliance)
7) Keandalan (reliability)
Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat terkriteriakan dengan
baik. Adapun kriteria yag perlu di perhatikan dalam masalah keamanan sistem informasi
membutuhkan 10 domain keamanan yang perlu di perhatikan yaitu :
1. Akses kontrol sistem yang digunakan
2. Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai
3. Manajemen praktis yang di pakai
4. Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan
5. Cryptographs yang diterapkan
6. Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan
7. Pengoperasian yang ada
8. Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)
9. Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan
10. Tata letak fisik dari sistem yang ada
Dari domain tersebutlah isu keamanan sistem informasi dapat kita klasifikasikan berdasarkan
ancaman dan kelemahan sistem yang dimiliki.
5.6 ANCAMAN (Threats)
Ancaman adalah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang
dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi. Ancaman yang mungkin timbul dari
kegiatan pengolahan informasi berasal dari 3 hal utama, yaitu :
a. ancaman Alam
b. Ancaman Manusia
c. Ancaman Lingkungan
a. Ancaman Alam
1) Yang termasuk dalam kategori ancaman alam terdiri atas :
2) Ancaman air, seperti : Banjir, Stunami, Intrusi air laut, kelembaban tinggi, badai,
pencairan salju
3) Ancaman Tanah, seperti : Longsor, Gempa bumi, gunung meletus
4) Ancaman Alam lain, seperti : Kebakaran hutan, Petir, tornado, angin badai
b. Ancaman Manusia
Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman manusia, diantaranya adalah :
1) Malicious code
2) Virus, Logic bombs, Trojan horse, Worm, active contents, Countermeasures
3) Sosial engineering
4) Hacking, cracking, akses ke sistem oleh orang yang tidak berhak, DDOS, backdoor
5) Kriminal
6) Pencurian, penipuan, penyuapan, pengkopian tanpa ijin, perusakan
7) Teroris
8) Peledakan, Surat kaleng, perang informasi, perusakan.
c. Ancaman Lingkungan
Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman lingkungan seperti :
1) Penurunan tegangan listrik atau kenaikan tegangan listrik secara tiba-tiba dan dalam
jangka waktu yang cukup lama
2) Polusi
3) Efek bahan kimia seperti semprotan obat pembunuh serangga, semprotan anti api, dan
lain sebagainya.
4) Kebocoran seperti A/C, atap bocor saat hujan
Besar kecilnya suatu ancaman dari sumber ancaman yang teridentifikasi atau belum
teridentifikasi dengan jelas tersebut, perlu di klasifikasikan secara matriks ancaman sehingga
kemungkinan yang timbul dari ancaman tersebut dapat di minimalisir dengan pasti. Setiap
ancaman tersebut memiliki probabilitas serangan yang beragam baik dapat terprediksi maupun
tidak dapat terprediksikan seperti terjadinya gempa bumi yang mengakibatkan sistem informasi
mengalami mall function.
5.7 KELEMAHAN (Vurnerability)
Adalah cacat atau kelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain,
menetapkan prosedur, mengimplementasikan maupun kelemahan atas sistem kontrol yang ada
sehingga memicu tindakan pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem
tersebut. Cacat sistem bisa terjadi pada prosedur, peralatan, maupun perangkat lunak yang
dimiliki, contoh yang mungkin terjadi seperti : Seting firewall yang membuka telnet sehingga
dapat diakses dari luar, atau Seting VPN yang tidak di ikuti oleh penerapan kerberos atau NAT.
Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal menggunakan 3 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan preventif yang bersifat mencegah dari kemungkinan terjadikan ancaman dan
kelemahan
2. Pendekatan detective yang bersifat mendeteksi dari adanya penyusupan dan proses yang
mengubah sistem dari keadaan normal menjadi keadaan abnormal
3. Pendekatan Corrective yang bersifat mengkoreksi keadaan sistem yang sudah tidak
seimbang untuk dikembalikan dalam keadaan normal
Tindakan tersebutlah menjadikan bahwa keamanan sistem informasi tidak dilihat hanya dari kaca
mata timbulnya serangan dari virus, mallware, spy ware dan masalah lain, akan tetapi dilihat dari
berbagai segi sesuai dengan domain keamanan sistem itu sendiri.
5.8 Virus
Virus Komputer adalah program yang mengganggu sistem kerja komputer, sehingga dapat
menyebabkan komputer sering ngehang, lelet, bluescreen, bahkan sampai-sampai untuk
mengatasinya kita harus melakukan instal ulang komputer kita. Nah sebelum komputer kita
terserang virus ada baiknya sedikit banyak kita mengetahui macam-macam virus komputer.
Seperti yang saya kutip dari berbagai sumber, di sini saya akan membagi ilmu saya dengan anda
semua. Macam-macam virus:
a. Virus Compiler
Virus yang sudah di compile sehingga dapat dieksekusi langsung. Ini adalah virus yang
pertama kali muncul di dunia komputer, dan mengalami perkembangan pesat sekarang. Virs
pertama ini sangatlah sulit dibasmi karena dibuat dengan bahasa rendah, assembler. Memang
bahasa ini cocok untuk membuat virus namun sangatlah susah menggunakannya.
Keunggulan dari virus ini adalah mampu melakukan hampir seluruh manipulasi yang mana
hal ini tidak selalu dapat dilakukan oleh virus jenis lain karena lebih terbatas.
b. Virus Bagle BC
Virus ini ini termasuk salah satu jenis virus yang berbahaya dan telah masuk peringkat
atas jenis virus yang paling cepat mempengaruhi komputer kita. Beberapa jam sejak
keluarnya virus ini, sudah terdapat 2 buah varian Bagle ( Bagle BD dan BE )yang menyebar
melalui e-mail, jaringan komputer dan aplikasi P2P. Virus ini menyebar melalui e-mail
dengan berbagai subyek berbeda. Menurut suatu penelitian dari Panda Software virus Bagle
BC ini menyusup ke dalam e-mail dengan subyek antara lain : Re:, Re:Hello, Re:Hi,
Re:Thank you, Re:Thanks. Attachment-nya juga bermacam-macam, antara lain : .com, .cpl,
.exe, .scr. Virus Bagle BC juga mampu untuk menghentikan kerja program-program
antivirus.
c. Virus File
Virus yang memanfaatkan file yang dapat diijalankan/dieksekusi secara langsung.
Biasanya file *.EXE atau *.COM. Tapi bisa juga menginfeksi file *.SYS, *.DRV, *.BIN,
*.OVL dan *.OVY. Jenis Virus ini dapat berpindah dari satu media ke semua jenis media
penyimpanan dan menyebar dalam sebuah jaringan.
d. Virus Sistem
Virus ini dikenal sebagai virus Boot. Virus ini memanfaatkan file-file yang dipakai untuk
membuat suatu sistem komputer. Sering terdapat di disket/tempat penyimpanan tanpa
sepengetahuan kita. Saat akan menggunakan komputer(restart), maka virus ini akan
menginfeksi Master Boot Sector dan Sistem Boot Sector jika disket yang terinfeksi ada di
drive disket/ tempat penyimpanan.
e. Virus Boot Sector
Virus yang memanfaatkan hubungan antar komputer dan tempat penyimpanan untuk
penyebaran virus.Apabila pada boot sector terdapat suatu program yang mampu
menyebarkan diri dan mampu tinggal di memory selama komputer bekerja, maka program
tersebut dapat disebut virus. Virus boot sector terbagi dua yaitu virus yang menyerang disket
dan virus yang menyerang disket dan tabel partisi.
f. Virus Dropper
Suatu program yang dimodifikasi untuk menginstal sebuah virus komputer yang menjadi
target serangan. setelah terinstal, maka virus akan menyebar tetapi Dropper tidak ikut
menyebar. Dropper bisa berupa nama file seperti Readme.exe atau melalui Command.com
yang menjadi aktif ketika program berjalan. Satu program Dropper bisa terdapat beberapa
jenis virus.
g. Virus Script/Batch
Awalnya virus ini terkenal dengan nama virus batch seperti yang dulu terdapat di file
batch yang ada di DOS.Virus script biasanya sering didapat dari Internet karena
kelebihannya yang fleksibel dan bisa berjalan pada saat kita bermain internet, virus jenis ini
biasanya menumpang pada file HTML (Hype Text Markup Language) dibuat dengan
menggunakan fasilitas script seperti Javascript, VBscript,4 maupun gabungan antara script
yang mengaktifkan program Active-X dari Microsoft Internet Explorer.
h. Virus Macro
Virus yang dibuat dengan memanfaatkan fasilitas pemrograman modular pada suatu
program aplikasi seperti Ms Word, Ms Excel, Corel WordPerfect dan sebagainya. Walaupun
virus ini terdapat didalam aplikasi tertentu tetapi bahaya yang ditimbulkan tidak kalah
berbahaya dari virus-virus yang lain.
i. Virus Polymorphic
Virus ini dapat dikatakan virus cerdas karena virus dapat mengubah strukturnya setelah
melaksanakan tugas sehingga sulit dideteksi oleh Antivirus.
j. Virus Stealth
Virus ini menggunakan cara cerdik, yakni dengan memodifikasi struktur file untuk
meyembunyikan kode program tambahan di dalamnya. Kode ini memungkinkan virus ini
dapat menyembunyika diri. Semua jenis virus lain juga memanfaatkan kode ini. Ukuran-
ukuran file tidak berubah setelah virus menginfeksi file.
k. Virus Companion
Virus jenis ini mencari file *.EXE untuk membuat sebuah file *.COM dan menyalin
untuk meletakkan virus. Alasannya, file *.COM berjalan sebelum file *.EXE.
l. Worm
Worm ini adalah sebuah program yang bersifat parasit karena dapat menduplikasi diri.
Akan tetapi, worm tidak menyerupai virus karena tidak menginfeksi program komputer
lainnya. Oleh karena itu, Worm tidak digolongkan ke dalam virus. Mainframe adalah jenis
komputer yang sering diserang Worm. Penyebarannya pada komputer lainnya melalui
jaringan. Dalam perkembangannya Worm mengalami “mutasi genetik” sehingga selain
membuat suatu file baru, ia pun akan berusaha menempelkan dirinya sendiri ke suatu file, ini
bisa disebut virus Hybrid.
m. Virus Hybrid
Virus ini merupakan virus yang mempunyai dua kemampuan biasanya dapat masuk ke
boot sector dan juga dapat masuk ke file. Salah satu contoh virus ini adalah virus Mystic
yang dibuat di Indonesia.
n. Trojan horse
Trojan menginfeksi komputer melalui file yang kelihatannya tidak berbahaya dan
biasanya justru tampaknya melakukan sesuatu yang berguna. Namun akhirnya virus menjadi
berbahaya, misalnya melakukan format hardisk.
o. Backdoor Alnica
Virus yang juga berbahaya ini merupakan salah satu tipe virus Trojan Horse. Merupakan
salah satu virus backdoor yang jika berhasil menginfeksi komputer akan mampu melakukan
akses dari jarak jauh dan mengambil segala informasi yang diinginkan oleh si penyerang.
Sistem operasi yang diserang oleh virus tersebut antara lain : Windows 200, Windows 95,
Windows 98, Windows Me, Windows NT dan Windows XP. Virus ini berukuran sebesar
57.856 byte.
p. Trojan di Linux.
Para pengguna linux Red Hat diharapkan untuk berhati-hati terhadap PATCH yang
dikirm melalui e-mail dengan alamat "security@redhat.com" karena itu sebenarnya
bukannya patch security tetapi virus Trojan yang bisa mengacaukan sistem keamanan. E-mail
peringatan dari Red Hat biasanya selalu dikirim dari alamat "secalert@redhat.com" dan
ditandatangani secara digital. Virus ini juga pernah menyerang sistem keamanan Windows
tahun 2003 dengan subyek menawarkan solusi keamanan.
5.8.1 Praktik Hacking
Hacking dalam dunia komputer adalah penggunaan komputer yang obsesif, atau akses dan
penggunaan tidak sah dalam sistem jaringan komputer.
5.8.2 Pencirian Didunia Maya
Banyak kejahatan komputer yang melibatkan pencurian uang. Dalam sebagian besar kasus,
kejahatan ini adalah “pekerjaan orang dalam” yang melibatkna akses jaringan secara tidak sah
serta perubahan database komputer untuk penipuan agar dapat menutupi jejak para karyawan
yang terlibat.
5.8.3 Penggunaan Yang Tidak Sah Ditempat Kerja
Penggunaan tidak sah atas sistem komputer dan jaringan dapat disebut pencurian waktu dan
sumber daya. Hal ini berkisar dari melakukan kegiatan konsultasi pribadi atau keuangan pribadi,
atau keuangan pribadi, atau memainkan video game, untuk menggunakan secara tidak sah
internet dijaringan organisasi.
5.8.4 Pembajakan Software
Program komputer adalah property berharga dan karenanya merupakan subjek pencurian dari
sistem komputer. Akan tetapi, pembuatan kopi software secara tidak sah, atau pembajakan
software, juga merupakn bentuk umum dari pencurian software.
5.8.5 Pelanggaran Hak Cipta Intelektual
Software bukanlah satu-satunya subjek hak cipta intelektual dalam pembajakan berbasis
komputer. Versi yang digitalkan dapat dengan mudah ditangkap oleh sistem komputer serta
disediakan untuk banyak orang agar dapat diakses atau di download dalam situs web diinternet,
atau dapat langsung disebarkan melalui email sebagai file lampiran.
Pada dasarnya keamanan informasi dapat dikelola dengan baik, jika di tingkat makro dengan
adanya kode praktek yang digunakan sebagai landasan kerja sedangkan di tingkat mikro berupa
tes pengukuran. Dalam aplikasi manajemen keamanan ada banyak alat untuk menjaga keamanan
informasi sebagai sumber dayayang vital dan bisa meminimalkan dari tindakan kejahatan seperti
penipuan, kesalahan dan kerugian dalam elektronik bisnis (e-business) sistem yang juga
terkoneksi dengan pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya. Dalam dunia sistem informasi
dan teknologi saat ini bisa disebutkan dua jenis alat penjaga keamanan yang terbanyak
digunakan, yaitu antara lain :
 PasswordTerenkripsi
Alat keamanan ini bekerja dengan mentransmisikan bentuk pesan, file dan data
lainnya ke dalam bentuk acak yang dikhususkan untuk pengguna yang berwenang.
Password ini menggunakan alogaritma matematika khusus untuk mengubah data digital
dalam urutan kode. Dalam penggunaan alat pengamanan ini, individu masing – masing
sudah mempunyai kunci pribadi sendiri dan khusus.
 Firewall
Alat keamanan bagi sistem informasi dan teknologi ini merupakan jaringan
komputer dan software yang berfungsi sebagai “penjaga gerbang”, artinya jaringan
pengaman firewall ini bekerja sebagai filter dan transfer kode pengaman dalam lalu lintas
informasi dan hanya mengijinkan transmisi yang sesuai untuk bisa mengakses data di
internet.
5.8.6 Pemonitioran e-Mail
Pemeriksaan acak tidak lagi cukup memadai. Arusnyan mengarah pada pemonitoran sistematis
lalu lintas email organisasi dengan menggunakan software yang memonitor isi, yanga akan
memindai kata-kata yang mengganggu attau yang dapat membhayakan keamanan organisasi.
5.8.7 Pertahanan Dari Virus
Banyak organisasi yang membangun pertahanan melawan penyebaran virus dengan memusatkan
distribusi serta pembaruan software antivirus sebagai tanggung jawab dari dapartemen SI
mereka. Organisasi lainnya melakukan outsourcing untuk tanggung jawb perlindungan dari virus
ke ISP atau organisasi telekomunikasi atau manajemen keamanan.
Alat Keamanan Lainnya
1) Kode keamanan
2) Pembuatan cadangan file
3) Pemonitoran keamanan
4) Keamanan biometric
5) Pengendalian kegagalan komputer
6) Sistem toleransi kegagalan
7) Pemulihan dari bencana
Kejahatan komputer merupakan tantangan dalam tantanfan keamanan serta etika dalam sistem
informasi manajemen, Kejahatan komputer didefinisikan oleh association of information
technology professional (AITP) meliputi :
1. Penggunaan, akses, modifikasi, dan pengaturan hardware, software, data, atau sumber
daya jaringan secara tidak sah
2. Pemberian informasi secara tidak sah
3. Pembuatan copy software secara tidak sah
4. Mengingkari akses pemakai akhir ke hardware, software, data, atau suber daya
jaringannya sendiri.
5.9 Etika Dalam SIM
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial
yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi
internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti
individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan
tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan
akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar
untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat
informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang
kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada
diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal
dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang
memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai
dengan tindakan yang benar.Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya
informasi mencakup 5(lima) dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau
membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui
teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau
organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan
interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan
mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya.
Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru
yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk
menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu organisasi agar
tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi
anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti
mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya
yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka, kelalaian dan
menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus
mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka,
tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan
anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress
berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-
tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena
melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu
stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan
teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah
diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa
adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri
yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial
dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai
pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem
informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar dan membahayakan
distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat
signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Teknologi bisa
menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber keuntungan. Satu keuntungan
besar dari sistem komputer kontemporer adalah kemudahan menganalisis, kemudahan
mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang
sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan
dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan dan
implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk melacak
pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan salah satu isu etika
yang menonjol yang ditimbulkan oleh sistem informasi kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan sosial
dari sistem informasi. Internet dan teknologi organisasi digital yang mempermudah segala
pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran informasi
mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat informasi
pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada internet
sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya yang muncul
akibat penggunaan sistem informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah penetapan
tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari sistem informasi, penetapanr standar untuk
mengamankan kualitas sistem yang melindungi keamanan individu dan masyarakat.
5.9.1 Isu-Isu Etika dan Sosial yang terkait dengan Sistem
Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan individu,
bertindak sebagai agen-agen moral bebas, utnuk membuat pilihan-pilihan untuk menuntun
perilakunya. Teknologi informasi dan sistem informasi mengangkat masalah-masalah etika baik
untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang untuk perubahan sosial
yang intens, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada, uang, hak-hak, dan kewajiban.
Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,teknologi
informasi bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan sosial, namun bisa juga digunakan
untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial. Perkembangan teknologi
informasi akan menghasilkan banyak keuntungan sekaligus kerugian.
5.9.2 Model Untuk Mempelajari Isu-Isu Etika, Sosial Dan Politik
Isu-isu etika, sosial dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda hadapi
sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat sosial dan politik. Salah satu cara untuk
mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar diatas. Kita bisa menggunakan model tersebut
untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan isu-isu etika, sosial, dan politik. Model
ini juga berguna untuk mengidentifikasi dimensi moral utama dari “masyarakat informasi”, yang
bisa memotong beragam level tindakan individu, sosial, dan politik.
Isu-isu etika, sosial, dan politik yang penting yang diangkat oleh sistem informasi mencakup
dimensi-dimensi moral sebagai berikut:
 Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan
organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri.
 Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam
masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat susah
dilakukan, dan mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan.
 Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian
yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan.
 Kualitas sistem : Standar baku apa untuk data dan kualitas sistem yang harus diminta
untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat.
 Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan
pengetahuan.
Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu merupakan
perhatian yang terusa-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian,
teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada
pengaturan-pengaturan sosial yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/
tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang. Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi
penyimpanan data dan penurunan drastis biaya penyimpanan data memungkinkan pembuatan
beragam database mengenai individu-karyawan, pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya
oleh organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam bidang penyimpanan data ini
juga memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan
pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan
bahkan bagi organisasi retail local untuk digunakan sebagai media identifikasi pelanggan.
Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan tren
teknologi ketiga yang menggarisbawahi perhatian terhadap bidang etika,karena
memungkinkan organisasi untuk menemukan informasi lebih rinci mengenai individu.
Dengan teknologi sistem informasi kontemporer, organisasi bisa merangkaikan dan
mengkombinasikan bernmacam ragam informasi yang tersimpan pada komputer secara lebih
mudah daripada pada masa lalu. Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious
relationship awareness (NORA) memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi
untuk melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi
mengenai orang-orang dari beragam sumber terpisah. Teknologi NORA ini bisa memindai
data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini
bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk keamanan wilayah negeri, namun memiliki
implikasi kerahasiaan pribadi.
5.10 Etika pada masyarakat informasi
Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas
konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen
penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya,
kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda
buat.Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti
bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung
jawab, siapa yang bertanggung jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur sistem
politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk
dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, sistem, atau organisasi.
Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang
diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih
tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar.
5.11 Peraturan Perundang-Undangan Terkait Penerapan SIM
5.11.1 UU ITE ( undang – undang informasi dan transaksi elektronik )
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku
untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum
Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah
hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange
(EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf,
tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau
dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
 Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan
Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.
 Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi.
 Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,
optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui
Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol
atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang
mampu memahaminya.
 Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan,
mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
 Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh
penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat.
 Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua Sistem Elektronik atau lebih, yang
bersifat tertutup ataupun terbuka.
 Agen Elektronik adalah perangkat dari suatu Sistem Elektronik yang dibuat untuk
melakukan suatu tindakan terhadap suatu Informasi Elektronik tertentu secara otomatis
yang diselenggarakan oleh Orang.
 Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda
Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak
dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.
 Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang berfungsi sebagai pihak
yang layak dipercaya, yang memberikan dan mengaudit Sertifikat Elektronik.
 Lembaga Sertifikasi Keandalan adalah lembaga independen yang dibentuk oleh
profesional yang diakui, disahkan, dan diawasi oleh Pemerintah dengan kewenangan
mengaudit dan mengeluarkan sertifikat keandalan dalam Transaksi Elektronik.
 Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang
dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakan
sebagai alat verifikasi dan autentikasi.
 Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait dengan Tanda
Tangan Elektronik.
 Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau sistem
yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan penyimpanan.
 Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan Sistem Elektronik yang berdiri sendiri
atau dalam jaringan.
 Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya atau kombinasi di antaranya,
yang merupakan kunci untuk dapat mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik
lainnya.
 Kontrak Elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui Sistem Elektronik.
 Pengirim adalah subjek hukum yang mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik.
 Penerima adalah subjek hukum yang menerima Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik dari Pengirim.
 Nama Domain adalah alamat internet penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
dan/atau masyarakat, yang dapat digunakan dalam berkomunikasi melalui internet, yang
berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unik untuk menunjukkan lokasi tertentu
dalam internet.
 Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia, warga negara asing,
maupun badan hukum.
 Badan Usaha adalah organisasi perseorangan atau organisasi persekutuan, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
 Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Presiden.
Secara umum, materi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE)
dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pengaturan mengenai informasi dan transaksi
elektronik dan pengaturan mengenai perbuatan yang dilarang. Pengaturan mengenai
informasi dan transaksi elektronik mengacu pada beberapa instrumen internasional, seperti
UNCITRAL Model Law on eCommerce dan UNCITRAL Model Law on eSignature. Bagian
ini dimaksudkan untuk mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan
masyarakat umumnya guna mendapatkan kepastian hukum dalam melakukan transaksi
elektronik. Beberapa materi yang diatur, antara lain: 1. pengakuan informasi/dokumen
elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah (Pasal 5 & Pasal 6 UU ITE); 2. tanda tangan
elektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE); 3. penyelenggaraan sertifikasi elektronik
(certification authority, Pasal 13 & Pasal 14 UU ITE); dan 4. penyelenggaraan sistem
elektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE);
Beberapa materi perbuatan yang dilarang (cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE,
antara lain: 1. konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian,
penghinaan/pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal 28, dan
Pasal 29 UU ITE); 2. akses ilegal (Pasal 30); 3. intersepsi ilegal (Pasal 31); 4. gangguan
terhadap data (data interference, Pasal 32 UU ITE); 5. gangguan terhadap sistem (sistem
interference, Pasal 33 UU ITE); 6. penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of device,
Pasal 34 UU ITE);
Penyusunan materi UUITE tidak terlepas dari dua naskah akademis yang disusun
oleh dua institusi pendidikan yakni Unpad dan UI. Tim Unpad ditunjuk oleh Departemen
Komunikasi dan Informasi sedangkan Tim UI oleh Departemen Perindustrian dan
Perdagangan. Pada penyusunannya, Tim Unpad bekerjasama dengan para pakar di ITB yang
kemudian menamai naskah akademisnya dengan RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi
(RUU PTI). Sedangkan tim UI menamai naskah akademisnya dengan RUU Informasi
Elektronik dan Transaksi Elektronik.
Hal-hal yang diatur dalam UU ITE secara garis besar sebagai berikut:
* Tanda tangan elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan
konvensional (tinta basah dan bermaterai). Sesuai dengan e-ASEAN Framework
Guidelines (pengakuan tanda tangan digital lintas batas).
* Alat bukti elektronik diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam KUHP.
* UU ITE berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum, baik yang
berada di wilayah Indonesia maupun di luar Indonesia yang memiliki akibat hukum di
Indonesia.
* Pengaturan Nama domain dan Hak Kekayaan Intelektual.
* Perbuatan yang dilarang (cybercrime) dijelaskan pada Bab VII (pasal 27-37):
o Pasal 27 (Asusila, Perjudian, Penghinaan, Pemerasan)
o Pasal 28 (Berita Bohong dan Menyesatkan, Berita Kebencian dan Permusuhan)
o Pasal 29 (Ancaman Kekerasan dan Menakut-nakuti)
o Pasal 30 (Akses Komputer Pihak Lain Tanpa Izin, Cracking)
o Pasal 31 (Penyadapan, Perubahan, Penghilangan Informasi)
o Pasal 32 (Pemindahan, Perusakan dan Membuka Informasi Rahasia)
Kontroversi Yang Disebabkan Beberapa Kelemahan Pada UU ITE :
UU ini dianggap dapat membatasi hak kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan bisa
menghambar kreativitas dalam ber-internet, terutama pada pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (3),
Pasal 28 ayat (2), dan Pasal 31 ayat (3). Pasal-pasal tersebut pada dianggap umumnya memuat
aturan-aturan warisan pasal karet (haatzai artikelen), karena bersifat lentur, subjektif, dan sangat
tergantung interpretasi pengguna UU ITE ini.Ancaman pidana untuk ketiganya pun tak main-
main yaitu penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak 1 milyar rupiah
Tambahan lagi, dalam konteks pidana, ketiga delik ini berkategori delik formil, jadi tidak perlu
dibuktikan akan adanya akibat dianggap sudah sempurna perbuatan pidananya. Ketentuan delik
formil ini, di masa lalu sering digunakan untuk menjerat pernyataan-pernyataan yang bersifat
kritik. Pasal-pasal masih dipermasalahkan oleh sebagian bloger Indonesia.
5.11.2 UU KIP ( Undang – Undang keterbukaan informasi publik )
Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah salah satu
produk hukum Indonesia yang dikeluarkan dalam tahun 2008 dan diundangkan pada tanggal 30
April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan. Undang-undang yang terdiri dari
64 pasal ini pada intinya memberikan kewajiban kepada setiap Badan Publik untuk membuka
akses bagi setiap pemohon informasi publik untuk mendapatkan informasi publik, kecuali
beberapa informasi tertentu. Undang-Undang ini bertujuan untuk:

Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik,
program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan
pengambilan suatu keputusan publik;

Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;

meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan
pengelolaan Badan Publik yang baik;

mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan
efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;

mengetahui alasan kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup orang banyak;

mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;

meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik
untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.
Informasi yang dikecualikan dalam Undang-undang ini antara lain adalah:
 Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat menghambat proses penegakan hukum;
 Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual
dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;
 Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara;
 Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;
 Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik, dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;
 Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik, dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri;
 Informasi Publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang
bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;
 Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi
Publik dapat mengungkap rahasia pribadi;
 memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang
menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau
pengadilan;
 informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.
Undang-Undang Keterbukaan Informasi telah mengatur dengan jelas dan terperinci. Akan tetapi
hak atas informasi yang juga tercantum dalam pasal 28f UUD 1945 belum dipahami serta belum
dimanfaatkan oleh masyarakat. Sementara keterbukaan informasi sendiri bukanlah budaya badan
publik. Seperti yang dikatakan oleh Teten Masduki, bahwa kesulitan implementasi UU KIP
adalah budaya dan pola kerja badan publik. Peraturan – peraturan lain terkait dengan penerapan
sistem informasi manajemen (SIM ) yaitu :
KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PIDANA
1. Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus carding.
2. Pasal 378 KUHP dapat dikenakan untuk penipuan.
3. Pasal 335 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pengancaman dan pemerasan yang
dilakukan melalui e-mail yang dikirimkan oleh pelaku untuk memaksa korban
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya.
4. Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pencemaran nama baik dengan
menggunakan media Internet.
5. Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat permainan judi yang dilakukan
secaraonline di Internet dengan penyelenggara dari Indonesia.
6. Pasal 282 KUHP dapat dikenakan untuk penyebaran pornografi.
7. Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto atau film
pribadi seseorang.
8. Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang membuat
sistem milik orang lain.
UNDANG-UNDANG NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA.
Menurut Pasal 1 angka (8) Undang – Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, program
komputer adalah sekumpulan intruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema
ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan
komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau
untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang intruksi-intruksi
tersebut.
UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI
Menurut Pasal 1 angka (1) Undang – Undang No 36 Tahun 1999, Telekomunikasi adalah setiap
pemancaran, pengiriman, dan/atau penerimaan dan setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda,
isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya.
UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN ORGANISASI
Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tanggal 24 Maret 1997 tentang Dokumen Organisasi,
pemerintah berusaha untuk mengatur pengakuan atas mikrofilm dan media lainnya (alat
penyimpan informasi yang bukan kertas dan mempunyai tingkat pengamanan yang dapat
menjamin keaslian dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan. Misalnya Compact Disk –
Read Only Memory (CD – ROM), dan Write – Once -Read – Many (WORM), yang diatur dalam
Pasal 12 Undang-Undang tersebutsebagai alat bukti yang sah.
UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NO. 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
Jenis tindak pidana yang termasuk dalam pencucian uang (Pasal 2 Ayat (1) Huruf q). Penyidik
dapat meminta kepada bank yang menerima transfer untuk memberikan identitas dan data
perbankan yang dimiliki oleh tersangka tanpa harus mengikuti peraturan sesuai dengan yang
diatur dalam Undang-Undang Perbankan.
UNDANG-UNDANG NO 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA TERORISME
Undang-Undang ini mengatur mengenai alat bukti elektronik sesuai dengan Pasal 27 huruf b
yaitu alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan secara
elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu. Digital evidence atau alat bukti
elektronik sangatlah berperan dalam penyelidikan kasus terorisme. karena saat ini komunikasi
antara para pelaku di lapangan dengan pimpinan atau aktor intelektualnya dilakukan dengan
memanfaatkan fasilitas di Internet untuk menerima perintah atau menyampaikan kondisi di
lapangan karena para pelaku mengetahui pelacakan terhadap Internet lebih sulit dibandingkan
pelacakan melalui handphone. Fasilitas yang sering digunakan adalah e-mail dan chat
roomselain mencari informasi dengan menggunakan search engine serta melakukan propaganda
melalui bulletin board atau mailing list.
5.12 Proses Pembuatan Desain Web Bagi Organisasi Publik dan Aplikasi yang Digunakan
Sesuai Tujuan Organisasi
Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik
organisasi maupun anggotanya. Hal ini tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja
dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain
yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah risorsis dengan tepat (misalnya
uang, material, orang) untuk mencapai tujuan. Ini artinya:
 Mengorganisasi tugas dalam cara-cara yang paling efisien dan efektif agar tidak ada
duplikasi pekerjaan.
 Mengkoordinasikan sejumlah aktivitas dari berbagai departemen dan unit untuk
mencapai tujuan bersama.
 Mengalokasikan kedudukan dan orang agar ada jaminan kalau pekerjaan dapat
diselesaikan
 Menjelaskan kewenangan, peran, dan tanggung jawab.
 Namun struktur dan desain organisasi tidak sekadar suatu sarana (means) untuk
menjamin agar berbagai aktivitas dikelola dalam cara yang paling efisien. Struktur
organisasi yang efektif juga akan membantu proses perencanaan, pembuatan keputusan,
dan meminimalisir konflik diantara berbagai departemen dan fungsi akibat dari adanya
ekspektasi kerja yang kadang tidak jelas.
 Studi klasik dan manajemen keilmuan (scientific management) berfokus pada “one best
way” untuk menata organisasi (misalnya birokrasi Weber), teori kontingensi berargumen
bahwa tidak ada satu struktur dan desain organisasi yang tepat untuk diterapkan bagi
setiap – malahan manajer dituntut untuk tahu dengan jeli struktur mana yang “paling
tepat”. Karenanya, manajer perlu memahami bagaimana menciptakan struktur dan desain
organisasi sambil mempertimbangkan kemajuan teknologi, kekuatan individual, dan
sebagainya. Untuk itu, mereka perlu menganalisa kondisi organisasi dan lingkungannya,
menentukan desain terbaik, mengimplementasikan, secara kontinyu memonitor dan
mengkaji struktur dan desain agar tetap efektif.
Pilihan desain organisasi adalah sebagai berikut:
1. Diferensiasi dan Integrasi:
2. Sentralisasi: karena Anda adalah pemilik organisasi berskala kecil dengan mengutamakan
pelayanan prima dan efektivitas ongkos maka pembuatan keputusan secara terpusat
mungkin lebih tepat. Sebagai pemilik, meskipun Anda mendelegasikan kegiatan harian
kepada Assistant Manager, Anda mungkin juga ingin mengontrol penyediaan makanan
dan perlengkapan, memantau jadual kerja dan kepuasan pelanggan untuk membuat
keputusan kunci. Ini artinya Anda dapat memanfaatkan pengetahuan dan keahlian Anda,
menjamin tujuan tercapai, dan membuat keputusan dengan cepat. Dalam organisasi yang
lebih besar, sentralisasi dapat overburden seorang CEO atau manajer senior dengan
terlalu banyak keputusan, dan itu menyebabkan respon kepada problem menjadi lebih
lama.
3. Standardisasi: Standardisasi penting untuk menjaga efektivitas ongkos, standar higienis,
dan kepuasan pelanggan. Standardisasi dapat dikaitkan dengan proses masak,
perlengkapan yang ada, kualitas makanan, pakaian staf dan cara mereka berinteraksi
dengan pelanggan demi menjamin pelayanan yang konsisten.
4. Formalisasi: Organisasi berskala lebih kecil cenderung kurang formal ketimbang
organisasi berskala besar, karena kontrol dan integrasi dapat terjadi dalam proses
komunikasi langsung. Barangkali Anda punya deskripsi kerja tertulis untuk setiap posisi,
sehingga pegawai lebih jelas mengenai apa yang perlu dikerjakan, tetapi tidak perlu
mempunya prosedur opersai formal karena hal ini akan memakan waktu dan Anda dapat
menyampaikan infor masi dan instruksi secara face-to-face. Sebagai pemilik restoran,
pengetahuan mengenai struktur dan desain organisasi akan membantu Anda membuat
berbagai keputusan kunci. Pengetahuan tentang hal itu juga membantu Anda menjadi
lebih proaktif dalam mengantisipasi apa yang perlu atau tidak perlu dikerjakan –
ketimbang reaktif terhadap problem.
5.12.1 Panduan Umum untuk Desain Organisasi
Seperti yang disebutkan tadi, efisiensi dan efektivitas organisasi sangat tergantung pada
bagaimana cocok tidaknya desain organisasi. Sekalipun tidak ada aturan yang saklek atau model
ideal, dan dipastikan ada variasi di dalam organisasi tertentu, namun ada beberapa panduan
umum yang dapat dipertimbangkan. Apabila organisasi menghasilkan produk yang standar
(misalnya burger, pipa besi, dsb.) atau menyediakan pelayanan yang terstandarkan dimana
produk/layanan jarang berubah dan hanya perlu konsisten, dan organisasi menghasilkan harus
menghasilkan dalam jumlah besar atau memenuhi banyak pelanggan yang memiliki kebutuhan
yang sama, maka desain organisasi yang sentralistis, terstandarkan dan formalistis merupakan
pilihan yang lebih efektif karena dengan demikian ada kontrol yang lebih besar terhadap produk
dan layanan. Manajer juga dapat menjaga ongkos yang lebih rendah dalam desain seperti ini.
Organisasi pemerintah, organisasi pelayanan kesehatan, dan pelayanan pos merupakan beberapa
contoh untuk memanfaatkan desain organisasi ini. Rumah sakit dan organisasi makanan juga
memiliki standar yang strick akan kualitas dan kesehatan produknya.
Jika organisasi memberi pelayanan yang sifatnya lebih individualis, atau produk
berdasarkan kebutuhan individual, maka desain organisasi yang desentralistis, mutual
adjustment, dan struktur yang informal barangkali menjadi pilihan yang tepat karena organisasi
harus lebih fleksibel dalam menilai dan merespon kebutuhan pelanggan, misalnya, organisasi
desain software yang menghasilkan produk untuk kebutuhan pelanggan individual.
Terkadang, desain organisasi yang hybrid pun diperlukan. Misalnya apabila organisasi
yang bersangkutan memiliki tujuan strategis seperti:
a) Meningkatkan akses kepada masyarakat;
b) Merampingkan sistem administrasi;
c) Meningkatkan responsivitas pelanggan;
d) Meningkatkan kualitas pelayanan.
5.12.2 Perbandingan Informasi Pada Web Organisasi Publik dan Organisasi Privat
Perbedaan Sistem Informasi Antara Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis/Swasta
1) Organisasi Publik
adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada
masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya.
Lingkungan dalam organisasi publik :
 Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan sesuatu, organisasi publik
terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas.
 Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan otorisasi
tersebut. Misal, dalam pengajuan anggaran kepada DPR, untuk mendapat
pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah. Ini merupakan dasar
bagi organisasi publik untuk membangun kapasitas organisasi dan
kemampuan operasionalnya.
 Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik, bukan didasarkan pada
hukum penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses birokratis,
yaitu izin dari lingkungan otorisasi
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung
sistem informasi
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-
transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan mereka.
Organisasi Privat
Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan
jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut
sesuai dengan hukum pasar.
Lingkungan dalam organisasi privat:
 Lingkungan otorisasi, misal dewan komisaris atau rapat umum pemegang
saham yang menentukan pendanaan dan batas – batas wewenang organisasi.
Akan tetapi, tentu saja lingkungan otorisasi pada organisasi privat tidak
sekompleks organisasi publik.
 Proses penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitikberatkan proses
pengambilan keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga
pengambilan keputusan biasanya berlangsung lebih cepat.
Adapun manfaat sistem informasi manajemen dalam organisasi privat antara lain adalah:
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi organisasi menjadi
lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi
sistem informasi, organisasi juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri
tersebut dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh
adalah mengikat konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang
lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik
dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanan ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa
tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya
pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara organisasi dengan konsumen atau
pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan
terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh organisasi penerbangan
besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan
lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi Sistem Informasi bagi organisasi untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Sistem informasi memungkinkan
organisasi untuk membuat basis informasi strategsi yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing organisasi. informasi ini merupakan aset organisasi yang sangat
berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari
organisasi. Contohnya adalah banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual
produk baru kepada konsumen.
Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi bisnis ditinjau dari pendekatan sistem
infornasi terletak pada tujuan dan departemen/fungsi-fungsinya. Berikut perbedaan
organisasi Publik dan Organisasi Bisnis ditinjau dari pendekatan sistem informasi.
a) Organisasi Publik
 Tujuan yang dilayani adalah citizen
 Memiliki fungsi / departemen Publik
Seperti :
o Bagian Kependudukan (SIMDUK),
o Bagian Keuangan Negara (SIAPUDA),
o Bagian Sistem Informasi Pusat Pelayanan Publik
o Bagian Sistem Informasi Kepegawaian
b) Organisasi privat
 Tujuan yang dilayani adalah pelanggan
 Memiliki fungsi / departemen Bisnis
Seperti :
Departemen Produksi, Departemen Pemasaran, dll
5.12.3 Perbandingan WEB antara Organisasi Publik (Pemerintah) dan Organisasi Swasta
Setiap orang selalu memerlukan beragam barang dan jasa baik yang disediakan oleh pemerintah
maupun swasta. Produk barang atau jasa yang disediakan pemerintah (public goods) diantaranya
adalah pelayanan atas keamanan, pelayanan identitas diri seperti KTP, SIM maupun akta tanah,
pelayanan listrik, pelayanan pendidikan maupun kesehatan. Meskipun untuk yang dua hal
terakhir (pelayanan pendidikan dan kesehatan), pihak swasta juga menyediakannya. Masyarakat
berhak memilihnya, sebab penyediaan layanan pendidikan maupun kesehatan tergolong
pada substitute public goods(penyediaan pelayanan atas barang dan/atau jasa yang dilakukan
lembaga pemerintah dan juga lembaga swasta).
Perbedaan mendasar antara pelayanan yang disediakan oleh negara (institusi pelayanan
publik) dan swasta adalah dari sudut peran. Bahwa negara wajib mengelola sumber daya yang
dimiliki dan mengalokasikan (dalam bentuk pelayanan publik dan subsidi) kepada rakyat demi
kesejahteraannya. Oleh karena itulah, institusi pelayanan publik bertanggungjawab kepada
otoritas politik dan hukum. Disamping itu pelayanan oleh pemerintah tidak bersifat mencari laba
(non-profit oriented). Hal ini dikarenakan sumber pendanaan institusi publik berasal dari dana
publik, yang berasal dari retribusi dan pajak. Artinya penyediaan layanan tidak boleh
memperhitungkan seberapa besar profit atau keuntungan yang diperoleh.
Sehingga, pelayanan publik akan bersifat ekonomis artinya biaya yang dibebankan harus
terjangkau oleh masyarakat, bahkan gratis. Namun hingga saat ini, pelayanan publik atas hak-
hak dasar masyarakat seringkali membuat kita kecewa bahkan frustasi sebab selalu dibayang-
bayangi dengan realitas yang berbelit-belit, mahal, mutu/kualitas rendah masih ditambah dengan
banyaknya calo sehingga melahirkan banyak pungli disana-sini.
Organisasi yang bergerak di bidang pangan ini memiliki web yang begitu update segala
jenis pangan yang organisasi itu jual memiliki identitas masing-masing. Selain itu, adanya
halaman khusus untuk menarik para investor untuk membeli saham mereka terkait dengan
strategi atau rahasia organisasi yang menjadikan saham sebagai penjualan kepada investor lebih
memilih dalam pendekatan yang lebih intensif kepada investor dan perusahaaan.
Organisasi yang memiliki web khusus menjadikan sebagai proses pengenalan kepada
masyarakat untuk daya tarik produk yang mereka jual agar masyarakat lebih terbiasa
dalam mengenal mereka. Tetapi memang di Indonesia ini masyarakat tertentu yang bisa
mengakses web ini, tentunya mereka juga berperan penting dalam membangun negeri ini dengan
juga menjadikan produk Indonesia terkenal di luar negeri. Website Indofood juga memiliki
diagram untuk nilai tingkat saham, kondisi ini menekankan bahwa diperjelas oleh diagram dan
data statistik. Perusaahaan terbesar di Indonesia ini tentunya dalam menjaga kondisi web mereka
selalu update karena disisi lain untuk komersial serta eksistensi mereka di dunia maya.
5.13 Sistem Informasi Pemerintahan Dalam Penerapan e-KTP
Semakin maju suatu negara/daerah, semakin tinggi tuntutan terhadappenyediaan data dan
informasi yang akurat. Berdasarkan asumsi tersebut, urgensipenyediaan data menjadi sejalan
dengan akselerasi.Di samping untuk keperluan perencanaan, data diperlukan untuk bahandalam
proses pembuatan keputusan yang efektif. Penyediaan data dan informasioleh pemerintah /
government, merupakan upaya yang ditempuh untuk mewujudkan akuntabilitas publik serta
membangun citra pemerintah yang bersih,berwibawa dan bertanggungjawab. Manajemen data
dan informasi dalam suatupengelolaan basis data yang terintegrasi akan memudahkan berbagai
pihak mengetahui potensi dan permasalahan di suatu daerah.
E-Government yang di implementasikan dalam Sistem InformasiManajemen (SIM),
adalah salah satu upaya dalam rangka memenuhi kebutuhaninformasi secara cepat, tepat,
lengkap, akurat dan terpadu untuk menunjang prosesadministrasi pemerintahan, pelayanan
masyarakat.E-Government yang "juga disebut e-gov, digital government, onlinegovernment atau
dalam konteks tertentu transformational government adalahpenggunaan teknologi informasi oleh
pemerintah untuk memberikan informasidan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-
hal lain yang berkenaandengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif,
yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal,menyampaikan
pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokrasi.Permasalahan yang ada di Indonesia
berawaldarisistemdatakependudukanyangada di beberapa daerah
Belajar dari kasus itulah, pemerintah saat ini sedang giat-giatnyamemperbaiki sistem
administrasi kependudukan. Caranya, merancang sistemidentitas tunggal dalam bentuk KTP
elektronik (e-KTP). Berbeda dengan KTPyang berlaku sebelumnya, di dalam KTP elektronik
terdapat sebuah Chip yangmemuat data biometrik atau sidik jari setiap pemiliknya.
SIAK merupakan data kependudukan dari seluruh wilayah Indonesiadalam satu jaringan
integral. Di dalamnya, semua data kependudukandi daerah-daerah saling terkoneksi. Mulai dari
tingkat desa, kelurahan,hingga kabupaten dan provinsi. Dengan SIAK, data kependudukandari Sabang
hingga Merauke bisa dilihat dan dimonitor dari pusat.pemanfaatan SIAK tidak hanya dimonopoli
Kementerian Dalam Negeri.Seluruh kementerian yang berhubungan dengan data kependudukan bakal
dapatmemanfaatkannya. Misalnya, Kementerian Kesehatan yang mengusung program Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Program itu memberikan jaminanasuransi nasional kepada
seluruh penduduk Indonesia. Jika pemerintah benar-benar sukses menjalankan SIAK, kelak tidak
akan ada lagi seseorang ber-KTP dobel. Pemalsuan KTP juga bisa dihindarkan.Jika terjadi
kehilangan kartu, maka orang yang menemukan kartu e-KTP milik orang lain tidak akan dapat
menggunakannya karena akan dicek kesamaan biometriknya.
Dalam pelaksanaannya, penggunaan e-KTP terbukti masih memiliki kelemahan. Misalnya
tidak tampilnya tanda tangan sipemilik di permukaan KTP. Tidak tampilnya tanda tangan di
dalam e-KTP tersebut telah menimbulkan kasus tersendiri bagi sebagian orang. Misalnya ketika
melakukan transaksi dengan lembaga perbankan, e-KTP tidak di akui karena tidak adanya
tampilan tanda tangan. Ada beberapa kasus pemegang e-KTP tidak bisa bertransaksi dengan
pihak bank karena tidak adanya tanda tangan. Tanda tangan yang tercetak dalam chip itu tidak
bisa dibaca bank karena tak punya alat (card reader). Akhirnya pihak pemegang e-KTP terpaksa
harus meminta rekomendasi dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk
meyakinkan bank. Penerapan KTP Elektronik (e-KTP) merupakan amanat dari Undang-Undang
(UU) nomor 23 tahun 2006 dan serangkaian peraturan lainnya seperti peraturan UU nomor 35
tahun 2010 yang menyatakan aturan tata cara dan implementasi teknis dari e-KTP yang
dilengkapi dengan sidik jari dan chip.
5.13 Sistem Informasi Kesehatan Dalam Kesehatan
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang
terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi
pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi pelayanan kesehatan terbentuk karena adanya kebutuhan informasi kesehatan
yang cepat dan tepat serta adanya tuntutan teknologi yang semakin canggih. Cara manual dalam
pengumpulan informasi dirasa kurang efektif dan efisien sehingga muncullah gagasan untuk
menerapkan sistem informasi pelayanan kesehatan.
Deskripsi sistem informasi pelayanan kesehatan merupakan suatu alur proses yang bergerak
dari suatu unit ke unit organisasi yang lain yang mempunyai hubungan dalam lingkup organisasi.
Dimulai dari unit pendaftaran sebagai awal dimulainya registrasi pasien, baik pasien baru
maupun pasien lama. Sebagai unit yang melaksanakan fungsi pendaftaran atau registrasi pasien,
unit pendaftaran bertanggung jawab atas proses pengumpulan data yang dalam hal ini adalah
data pasien yang akan berobat. Setiap transaksi yang dilakukan melalui sistem komputerisasi
akan disimpan kemudian dikumpulkan untuk dibuat laporan dan diserahkan kepada pihak yang
berkepentingan seperti unit Medical Record (Rekam Medis), unit penunjang, dan unit keuangan
atau kasir dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, nyaman dan tepat
waktu.
Keunggulan penggunaan SIM dalam kesehatan :
1) Dapat memantau perkembangan tempat pelayanan kesehatan terutama rumah sakit secara
akurat dan tepat
2) Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat
3) Dapat menyimpan data base tempat pelayanan kesehatan terutama rumah sakit mulai
dari pasien, karyawan yang terdiri dari data rumah sakit, data administrasi, data aset rumah
sakit dan lain-lain
4) Dapat mengangkat brand image tempat pelayanan kesehatan terutama rumah sakit tersebut
secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas modern.
5) Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam
medis mulai dari sub-bagian yang paling direpotkan yaitu coding, indexing, filling dan
lain-lain.
Prinsip umum dalam penyempurnaan sistem informasi kesehatan online yaitu:
1) Sistem informasi kesehatan online bagian integral dari Sistem Kesehatan
2) Setiap data/informasi yang dikumpulkan harus jelas kegunaannya
3) Setiap perubahan dalam pencatatan dan pelaporan harus dikaitkan dengan
peningkatan upaya pelayanan kesehatan dan tidak menghilangkan infomasi yang penting
4) Desain sistem informasi kesehatan online harus disesuaikan dengan kemampuan
menajerial unit pelaksana
5) Tidak terjadi duplikasi data
6) Kemampuan menggunakan alternatif sumber data lain, misalnya hasil survei, sensus
dan sumber data sekunder lain.
5.14 Sistem Informasi Manajemen Dalam Pariwisata
Pariwisata adalah menjadi salah satu bidang garapan pemerintah dalam implementasi e-
government untuk mempublikasikan atau memasarkan potensi wisata. Berbasis TI dalam hal ini
berarti adanya suatu Sistem Informasi Manajemen yang berbasis pada pengolahan data
elektronik. Teknologi Informasi yang sangat bermanfaat adalah pembangunan Sistem Informasi
Manajemen Pariwisata. Dengan keberadaan SIM Pariwisata ini akan dapat juga dibuat Sistem
Pendukung Keputusan Pariwisata. Dunia Pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil
devisa yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan. Apabila sektor pariwisata
dikembangkan dan dikelola dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar terhadap
keuangan negara.
Pengembangan sektor pariwisata secara lebih luas juga akan berdampak terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat, sektor ekonomi riil yang ada di masyarakat seperti
kerajinan, aneka makanan, penginapan, hotel dan sebagainya dapat berkembang, dengan
bangkitnya sektor ekonomi riil akan mampu meningkatkan derajat hidup masyarakat baik
sandang, pangan, papan, pendidikan maupun kesehatan. Besarnya dukungan pemerintah
terhadap pengembangan industri pariwisata dapat mempercepat akselerasi kemajuan dunia
pariwisata di Indonesia.
Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pada
masyarakat dengan cara penyiapan, penyusunan dan penyimpanan data yang tepat sehingga
bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Untuk membangun Sistem Informasi ini dibutuhkan
kerjasama yang erat antara ahli Teknologi Informasi dan ahli Pariwisata karena masing-masing
pihak memiliki kepentingan yang sangat besar dalam keberhasilan sistem yang akan dibangun.
Hal ini tidak mudah terjadi karena pada umumnya masing-masing pihak merasa bagiannya saja
yang penting, padahal keduanya sama pentingnya. Dari sudut pandang ahli pariwisata yang
jumlahnya masih sedikit, penyiapan data merupakan hal yang cukup pelik karena selain jumlah
data yang banyak juga pemilahan data menjadi sangat sulit. Padahal pemilahan data akan sangat
menentukan struktur dari sistem informasi yang akan terbentuk agar sekomunikatif mungkin.
Bila pemilahan data kurang tepat maka hasil yang diperoleh juga tidak optimal, selain itu
pengumpulan data pariwisata membutuhkan biaya yang tinggi karena seringkali membutuhkan
survey yang baik yang bersifat primer maipun sekunder. Banyak tampilan data kepariwisataan
yang sudah tersedia saat ini, namun ternyata tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena
yang ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat. Untuk itu
perlu diketahui lebih dahulu kebutuhan data yang sesuai untuk wisatawan yang jenisnya juga
beragam untuk menentukan “isi” dari struktur datanya.
Sebenarnya hal ini menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam
menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya pemanfaatannya optimal.
Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat fleksibel untuk mengakomodasi sifat
dinamis dari data pariwisata. Sistem pendukung Keputusan Pariwisata lebih ditujukan pada
pejabat pengambilan keputusan pariwisata dalam menentukan pilihannya. Sistem ini lebih
ditujukan untuk melihat trend pasar dan hal-hal yang sifatnya strategis dalam pengembangan
pariwisata. Secara umum teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam penyajian informasi
yang cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan. Salah satu dari sekian
banyak teknologi informasi yang bermanfaat bagi wisatawan dan dapat diakses dengan mudah
dari manapun adalah internet. Internet menghubungkan sejumlah komputer menjadi suatu
jaringan komputer. Hubungan antara komputer ini dapat melalui jaringan telepon biasa, atau
jaringan digital khusus, sehingga dengan keberadaan jaringan telepon yang dapat
menghubungkan lokasi-lokasi yang berbeda seberapapun jauhnya, maka dengan komputer yang
tersambung ke jaringan komputer kita dapat mengakses data dari lokasi yangberjauhan. Dengan
keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan
hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet. Keuntungan penggunaan internet adalah
ketersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah serta adanya jaminan privasi.
Pencarian informasi yang sangat cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas
search engine, serta adanya direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas,
tentunya informasi khususnya tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan
sangat cepat dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau dari mulut ke mulut.
Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia data tentang produk pariwisata yang
sudah tersusun rapi dan terstruktur di dalamnya, karena internet hanyalah merupakan sarana
komunikasi saja. Selain sebagai media penyedia informasi internet juga dapat memudahkan
wisatan untuk berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya. Antara lain untuk
kepentingan pemesanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket pertunjukan dan mengakses segala
kebutuhan informasi pariwisata lainnya sehingga sangat memudahkan dan menghemat biaya
serta menghemat waktu karena tidak perlu pergi sendiri ke tempat penjualannya. Walaupun
demikian, sampai saat ini operator pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani
pelanggannya masih sangat sedikit. Teknologi informasi yang sangat bermanfaat adalah
pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata. Dengan keberadaan SIM Pariwisata ini
akan dapat juga dibuat Sistem Pendukung Keputusan Pariwisata. Sistem Informasi Manajemen
Pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan cara penyiapan,
penyusunan dan penyimpanan data yang tepat sehingga bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Pada saat ini pemanfaatan Teknologi Informasi atau TI untuk pengembangan pariwisata
di Indonesia masih lemah, Sampai saat ini belum ada website khusus yang menyediakan
informasi yang lengkap mengenai sistem pariwisata di Indonesia, misalnya meliputi informasi
lokasi, harga, hotel dan restoran terdekat. Selain itu, Indonesia juga belum memiliki sebuah
perangkat lunak yang dapat membantu merencanakan perjalanan pariwisata berdasarkan kondisi
tertentu, misalnya budget yang dimiliki oleh wisatawan dan kriteria objek wisata yang
dikehendaki wisatawan. Dengan adanya beberapa fenomena seperti ini, tentu saja akan
menimbulkan dampak bagi pertumbuhan pariwisata di Indonesia yang seharusnya sangat
berpotensi untuk berkembang pesat.
Disamping itu, terutama bagi wisatawan awam yang sangat membutuhkan informasi dan
pelayanan seperti itu, juga akan merasa kesulitan, padahal Indonesia adalah negara yang
memiliki beraneka ragam budaya dan objek pariwisata lainnya, namun tidak sedikit wisatawan
yang belum mengetahui keberadaannya, maka tidak mengherankan apabila kita masih tertinggal
bahkan dengan beberapa negara tetangga yang sudah mengalami kemajuan dibidang pariwisata.
Sebagai perbandingan, Singapura dalam memasarkan obyek pariwisatanya sudah memanfaatkan
teknologi informasi secara baik, pemerintah Singapura melalui Infocomm Development Authority
(IDA) telah menjalin kerjasama dengan Singapore Tourism Board (STB) yang diberi nama
Digital Concierge. Melalui Concierge, para wisatawan akan dilayani dengan layanan personal
yang handy dan berbasiskan lokasi, mereka jugaakan memperoleh berbagai informasi seperti
obyek wisata yang menarik di sekitar lokasi tempat wisatawan tersebut berada, informasi
tersebut dapat diakses melalui berbagai piranti bergerak seperti ponsel.
Meskipun Indonesia sudah memiliki portal website yang cukup memadai, akan tetapi dari
segi kontent atau isinya masih sederhana, permasalahan e-tourism di Indonesia adalah belum
optimalnya pemasaran paket wisata karena informasi yang diberikan melalui website pariwisata
belum memadai dan tidak bersifat interaktif dengan wisatawan yang membutuhkan informasi
lengkap, juga belum terintegrasinya website-website pariwisata dengan dengan sistem informasi
komponen lain dalam industri pariwisata seperti industri penerbangan, pelayaran, asuransi, agen
travel, hotel, dan pengelola obyek wisata sendiri. Hal ini terlihat dari daerah Tujuan Wisata
(DTW) yang diinformasikan hanya Jakarta dan Bali, dan belum menyentuh kekayaan pariwisata
Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki anekaragam budaya. Pengembangan
kepariwisataan Indonesia masih belum terpadu dan memiliki akses terbatas pada lingkup
Nasional. Disamping itu, pengembangan kepariwisataan Indonesia tidak memiliki hubungan
dengan kepariwisataan dengan Negara Tetangga (Malaysia, Thailand, dan Singapura). Hal ini
menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia belum Optimal dalam mengembangkan e-Tourism.
Dengan memperhatikan kondisi kepariwisatan Indonesia, serta sinkronisasi sistem
kepariwisataan terpadu, maka hendaknya kepariwisataan Indonesia melakukan transformasi
pengembangan kepariwisataan dengan berbasiskan E-Tourism. Oleh karena itu, pengembangan
E-Tourism sebaiknya lebih mendasarkan pada kondisi kepariwisataan Indonesia.
Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum
mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang pariwisata, khususnya di
Indonesia. E-Tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang masih perlu dikaji lebih jauh
mengenai keberadaan. Meskipun dilain pihak dalam pengembangan pariwisata penekanan
terhadap pemanfaatan Internet sudah tinggi, namun hal ini tidak di barengi dengan aplikasi
internet tersebut sebagai alat pengembangan pariwisata. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka
pengembangan E-Tourism sangat terkait erat dengan penggunaan internet sebagai media utama
yang dipakai. Pada hakekatnya internet memiliki peran yang tidak terpisah dalam perkembangan
teknologi, terutama pariwisata. Internet telah menjadi salah satu solusi yang ditawarkan untuk
mempermudah kinerja pengembangan pariwisata di Indonesia. Lewat internet banyak hal bisa di
akses secara mudah, serta digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia. Hal ini
memungkinkan penyebaran informasi mengenai pengembangan pariwisata bisa diakses kapan,
dimana, serta oleh siapa saja. Ada tiga tingkatan utama dalam penyusunan sistem e-Tourism
yaitu :
1) Bagian-bagian koleksi data, yang merupakan dasar dalam dalam melakukan
standarisasi dan konsolidasi. Pada bagian ini terdapat elemen-elemen seperti hotel,
tempat rekreasi, serta event-event penting yang bisa diakses oleh konsumen. Oleh
karena itu, pengumpulan data serta penerapan standarisasi dan konsulidasi menjadi
tujuan utama dalam tingkatan pertama.
2) manajemen dan follow-up dalam hal ini mencakup perancangan sistem yang akan
disusun berdasarkan bagian-bagian standarisasi dan konsolidasi pada tingkatan
pertama.
3) mencakup aplikasi ataupun penerapan sistem yang terjadi dalam rangka pemasaran.
tingkatan ketiga pada dasarnya merupakan tingkatan penyampaian dan penyebaran
informasi kepada wisatawan.
Dalam sistem kepariwisataan yang berbasiskan E-Tourism, penekanannya adalah pada
online booking, namun disesuaikan berdasarkan perkembangan pariwisata di Indonesia, dimana
konsumen pariwisata kembali diperhadapkan dengan hal klasik seperti ketersediaan waktu dan
harga/keuangan. Kemudian sistem ini juga dihadapkan dengan masalah yang sama yakni
akomodasi, transportasi, serta fasilitas dari aktivitas yang akan disiapkan. Namun yang berbeda
dan menjadi ciri khas dari sistem ini adalah, adanya satu konsep objek wisata yang lebih terfokus
untuk masalah kebudayaan, serta kawasan wisata yang ada.
Adapun alasan dasar mengapa hal-hal tersebut diangkat dan menjadi salah satu prioritas
adalah karena lewat hal ini budaya Indonesia secara khusus diperkenalkan kepada konsumen
dalam hal ini turis, disisi lain budaya yang ada akan terus dijaga dan dilestarikan oleh
masyarakat, karena lewat budaya ini bukan saja identitas yang akan tetap dipertahankan namun
juga lewat budaya, masyarakat setempat pun mendapatkan penghasilan. Begitu juga kawasan
wisata yang selama ini memiliki potensi yang besar namun belum diperhatikan bisa dapat
dimaksimalkan oleh pemerintah daerah. Lewat sistem online booking, sangat mempermudah
konsumen merencanakan serta melakukan perhitungan yang tepat untuk mendapatkan paket
liburannya. Hal ini disebabkan karena konsumen dalam hal ini wisatawan dapat mengetahui
kepastian biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan perjalanan. Disamping itu, wisatawan
juga dapat memperoleh kepastian akan aktivitas yang akan dilakukan pada saat melakukan
perjalanan. Disisi lain, dengan adanya informasi yang komperhensif mengenai jarak ke lokasi
wisata dan juga jaraka perjalanannya, maka akan mempermudah wisatawan dalam mengambil
keputusan untuk melakukan perjalanan ke lokasi wisata tersebut. Oleh karena itu, jarak, tidak
lagi menjadi masalah yang terlalu signifikan dalam penyampaian informasi untuk efisiensi dan
efektifitas wisatawan.
Berdasarkan pemahaman diatas, maka kehadiran E-Tourism dalam meningkatkan
pendapatan pariwisata sangatlah penting. Pengoptimalan potensi pariwisata tidak hanya berada
dalam aras pembenahan lokasi maupun objek wisata, namun harus diikuti dengan pemafaatan
teknologi internet dalam melakukan promosi serta pemesanan langsung oleh wisatawan.
Kepariwisataan Indonesia pada dasarnya memiliki potensi yang sangat besar dan
merupakan sektor yang dapat diandalkan untuk mengembangkan, dengan syarat pengembangan
potensi ini didukung oleh pola perencanaan dan pengembangan yang menyeluruh dengan
melibatkan pemanfaatan teknologi internet. Namun perkembangan kepariwisataan ini harus
didukung oleh pola pengelolaan internet dalam rangka menyediakan informasi yang menyeluruh
bagi wisatawan, yang nantinya dapat dipakai sebagai alat pengambilan keputusan untuk
melakukan perjalanan wisata. Mengacu pada pemahaman tersebut, maka E-Tourism perlu
diletakan sebagai alat didalam mengembangkan kepariwisataan Indonesia terutama dalam
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014
Bab 5 buku teks sim 2014

More Related Content

What's hot

Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014
virmannsyah
 
Power Point Sistem Informasi Manajemen
Power Point Sistem Informasi ManajemenPower Point Sistem Informasi Manajemen
Power Point Sistem Informasi Manajemen
InayatulInsiyahFarchaty
 
Modul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. PerkantoranModul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Ana Miladiyah
 
Peran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi Informasi
Peran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi InformasiPeran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi Informasi
Peran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi Informasi
IdhamMaulanaOktora1
 
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Tri Widodo W. UTOMO
 
Makalah peran komputer bagi masyarakat
Makalah peran komputer bagi masyarakatMakalah peran komputer bagi masyarakat
Makalah peran komputer bagi masyarakat
Septian Muna Barakati
 
Manipulasi Langsung.pptx
Manipulasi Langsung.pptxManipulasi Langsung.pptx
Manipulasi Langsung.pptx
KurunaOkite
 
Materi 1 - Ekologi Administrasi - .pptx
Materi 1 - Ekologi Administrasi - .pptxMateri 1 - Ekologi Administrasi - .pptx
Materi 1 - Ekologi Administrasi - .pptx
RjmSatu
 
Penyalahgunaan Teknologi Informasi
Penyalahgunaan Teknologi InformasiPenyalahgunaan Teknologi Informasi
Penyalahgunaan Teknologi Informasidiannurul
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemen
Miftah Iqtishoduna
 
Materi 4 bagian 1
Materi 4 bagian 1Materi 4 bagian 1
Materi 4 bagian 1
MIJLamabelawa
 
Biz Admin
Biz AdminBiz Admin
Biz Admin
roellys
 
Analisis Proses Bisnis Digital Library ITS
Analisis Proses Bisnis Digital Library ITSAnalisis Proses Bisnis Digital Library ITS
Analisis Proses Bisnis Digital Library ITSArief Rakhman
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasi
Faith Posumah
 
Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan (leadership)Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan (leadership)
Rifka arifah
 
3. otomatisasi perkantoran
3. otomatisasi perkantoran3. otomatisasi perkantoran
3. otomatisasi perkantoran
SitiNurjanah145
 
Pengenalan dasar sistem basisdata
Pengenalan dasar sistem basisdataPengenalan dasar sistem basisdata
Pengenalan dasar sistem basisdata
Erza Sofian
 
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dani Rusdani
 
Materi rekayasa-perangkat-lunak
Materi rekayasa-perangkat-lunakMateri rekayasa-perangkat-lunak
Materi rekayasa-perangkat-lunak
oktafianoandreas
 
Modul 01 crm
Modul 01 crmModul 01 crm
Modul 01 crm
Nuradi Adnan
 

What's hot (20)

Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014Bab 4 buku teks sim 2014
Bab 4 buku teks sim 2014
 
Power Point Sistem Informasi Manajemen
Power Point Sistem Informasi ManajemenPower Point Sistem Informasi Manajemen
Power Point Sistem Informasi Manajemen
 
Modul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. PerkantoranModul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
 
Peran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi Informasi
Peran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi InformasiPeran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi Informasi
Peran Penting Sistem Informasi dalam Perkembangan Teknologi Informasi
 
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
 
Makalah peran komputer bagi masyarakat
Makalah peran komputer bagi masyarakatMakalah peran komputer bagi masyarakat
Makalah peran komputer bagi masyarakat
 
Manipulasi Langsung.pptx
Manipulasi Langsung.pptxManipulasi Langsung.pptx
Manipulasi Langsung.pptx
 
Materi 1 - Ekologi Administrasi - .pptx
Materi 1 - Ekologi Administrasi - .pptxMateri 1 - Ekologi Administrasi - .pptx
Materi 1 - Ekologi Administrasi - .pptx
 
Penyalahgunaan Teknologi Informasi
Penyalahgunaan Teknologi InformasiPenyalahgunaan Teknologi Informasi
Penyalahgunaan Teknologi Informasi
 
Makalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemenMakalah sistem informasi manajemen
Makalah sistem informasi manajemen
 
Materi 4 bagian 1
Materi 4 bagian 1Materi 4 bagian 1
Materi 4 bagian 1
 
Biz Admin
Biz AdminBiz Admin
Biz Admin
 
Analisis Proses Bisnis Digital Library ITS
Analisis Proses Bisnis Digital Library ITSAnalisis Proses Bisnis Digital Library ITS
Analisis Proses Bisnis Digital Library ITS
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasi
 
Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan (leadership)Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan (leadership)
 
3. otomatisasi perkantoran
3. otomatisasi perkantoran3. otomatisasi perkantoran
3. otomatisasi perkantoran
 
Pengenalan dasar sistem basisdata
Pengenalan dasar sistem basisdataPengenalan dasar sistem basisdata
Pengenalan dasar sistem basisdata
 
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadiDasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
Dasar dasar manajemen (elaborasi) jadi
 
Materi rekayasa-perangkat-lunak
Materi rekayasa-perangkat-lunakMateri rekayasa-perangkat-lunak
Materi rekayasa-perangkat-lunak
 
Modul 01 crm
Modul 01 crmModul 01 crm
Modul 01 crm
 

Similar to Bab 5 buku teks sim 2014

Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Lisa Andriyani
 
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemenMaya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
mayayuliana4
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA...
 TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA... TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA...
MutiaraMauniqa
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Lisa Andriyani
 
Tugas sim ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...
Tugas sim   ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...Tugas sim   ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...
Tugas sim ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...
AhmadNawawi22
 
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
Asha Kusuma Pertiwi
 
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenRizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
riztaade
 
Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...
Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...
Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...
shindydiana1
 
Titan.pptx
Titan.pptxTitan.pptx
Titan.pptx
HadiAkmalLubis
 
Fungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen Informasi
Fkip Sda7
 
Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...
Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...
Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...
SeptianCahyo10
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
ratnadwi anjani
 
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
anita kurnia
 
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Fazril Azi
 
sistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBIS
sistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBISsistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBIS
sistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBIS
RiskyAditya6
 
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017
Milaa Millah
 
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
Vhiie Audi
 
Titan Dwi Andini_20030198.pptx
Titan Dwi Andini_20030198.pptxTitan Dwi Andini_20030198.pptx
Titan Dwi Andini_20030198.pptx
HadiAkmalLubis
 
SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...
SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...
SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...
fathiamunaf
 
Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...
Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...
Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...
Musa Dapit Dimas Pratama
 

Similar to Bab 5 buku teks sim 2014 (20)

Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pada pt.kia (kokoh...
 
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemenMaya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
Maya yuliana 43219110287 artikel ilmiah sistem informasi manajemen
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA...
 TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA... TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PA...
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,implementasi sistem informasi pt.kia (kokoh inti...
 
Tugas sim ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...
Tugas sim   ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...Tugas sim   ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...
Tugas sim ahmad nawawi ( yananto mihadi putra)- sistem informasi untuk pesa...
 
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
SIM, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, Implementasi...
 
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenRizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
 
Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...
Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...
Peran sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam meningkatkan pelayan...
 
Titan.pptx
Titan.pptxTitan.pptx
Titan.pptx
 
Fungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen Informasi
 
Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...
Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...
Tugas SIM_ Septian Dwi Noorcahyo_Yananto Mihadi Putra S.E., M.Si., CMA_Inform...
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
 
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
Sim, anita kurnia, hapzi ali, impelentasi sistem informasi pada pt. pertamina...
 
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
 
sistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBIS
sistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBISsistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBIS
sistem informasi berbasis teknology berisi pemanfaatan teknologi dalam SIM,CBIS
 
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uts, universitas mercubuana, 2017
 
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...
 
Titan Dwi Andini_20030198.pptx
Titan Dwi Andini_20030198.pptxTitan Dwi Andini_20030198.pptx
Titan Dwi Andini_20030198.pptx
 
SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...
SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...
SIM,FATHIA SUWANINDA, Prof. Dr,HAPZI ALI ,CMA ,IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ...
 
Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...
Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...
Sim, tugas 2 sebelum uts, musa dapit dimas pratama,prof. dr. hapzi ali, cma, ...
 

More from virmannsyah

Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014
virmannsyah
 
Bab 2 buku teks sim 2014
Bab 2 buku teks sim 2014Bab 2 buku teks sim 2014
Bab 2 buku teks sim 2014
virmannsyah
 
Bab 1 buku teks sim 2014
Bab 1 buku teks sim 2014Bab 1 buku teks sim 2014
Bab 1 buku teks sim 2014
virmannsyah
 
Materi app i
Materi app iMateri app i
Materi app i
virmannsyah
 
Materi app iii
Materi app iiiMateri app iii
Materi app iii
virmannsyah
 
Materi app ii
Materi app iiMateri app ii
Materi app ii
virmannsyah
 
Budaya birokrasi
Budaya birokrasiBudaya birokrasi
Budaya birokrasi
virmannsyah
 
Budaya birokrasi
Budaya birokrasiBudaya birokrasi
Budaya birokrasi
virmannsyah
 
Teknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakanTeknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakan
virmannsyah
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
virmannsyah
 
Mengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfMengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdf
virmannsyah
 
Konsep dasar pengambilan keputusan
Konsep dasar pengambilan keputusanKonsep dasar pengambilan keputusan
Konsep dasar pengambilan keputusan
virmannsyah
 
Kebijakan publik.pdf
Kebijakan publik.pdfKebijakan publik.pdf
Kebijakan publik.pdf
virmannsyah
 
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkriSistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
virmannsyah
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
virmannsyah
 
Defenisi Teori Organisasi
Defenisi Teori OrganisasiDefenisi Teori Organisasi
Defenisi Teori Organisasi
virmannsyah
 
Defenisi teori organisasi
Defenisi teori organisasiDefenisi teori organisasi
Defenisi teori organisasi
virmannsyah
 
Details ptun
Details ptunDetails ptun
Details ptun
virmannsyah
 
Details ptun
Details ptunDetails ptun
Details ptun
virmannsyah
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusi
virmannsyah
 

More from virmannsyah (20)

Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014
 
Bab 2 buku teks sim 2014
Bab 2 buku teks sim 2014Bab 2 buku teks sim 2014
Bab 2 buku teks sim 2014
 
Bab 1 buku teks sim 2014
Bab 1 buku teks sim 2014Bab 1 buku teks sim 2014
Bab 1 buku teks sim 2014
 
Materi app i
Materi app iMateri app i
Materi app i
 
Materi app iii
Materi app iiiMateri app iii
Materi app iii
 
Materi app ii
Materi app iiMateri app ii
Materi app ii
 
Budaya birokrasi
Budaya birokrasiBudaya birokrasi
Budaya birokrasi
 
Budaya birokrasi
Budaya birokrasiBudaya birokrasi
Budaya birokrasi
 
Teknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakanTeknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakan
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Mengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfMengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdf
 
Konsep dasar pengambilan keputusan
Konsep dasar pengambilan keputusanKonsep dasar pengambilan keputusan
Konsep dasar pengambilan keputusan
 
Kebijakan publik.pdf
Kebijakan publik.pdfKebijakan publik.pdf
Kebijakan publik.pdf
 
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkriSistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Defenisi Teori Organisasi
Defenisi Teori OrganisasiDefenisi Teori Organisasi
Defenisi Teori Organisasi
 
Defenisi teori organisasi
Defenisi teori organisasiDefenisi teori organisasi
Defenisi teori organisasi
 
Details ptun
Details ptunDetails ptun
Details ptun
 
Details ptun
Details ptunDetails ptun
Details ptun
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusi
 

Recently uploaded

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 

Recently uploaded (20)

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

Bab 5 buku teks sim 2014

  • 1. BAB 5 BUKU TEKS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ADMINISTRASI PUBLIK Aldri Frinaldi, S.H., M.Hum., Ph.D Penulisan Buku Teks ini Dibiayai BOPTN Universitas Negeri Padang Tahun 2014 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
  • 2. BAB V SIM DAN KONSEP COMPETITIVE ADVANTAGE Sistem informasi manajemen memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam organisasi karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan organisasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Jaringan-jaringan ini telah mentransformasikan ketajaman dan bentuk aktivitas organisasi, menciptakan fondasi untuk memasuki era digital. Perkembangan teknologi informasi sangat berperan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, oleh sebab itu banyak organisasi modern membangun dan mengembangkan sistem informasi manajemennya sendiri. Sistem informasi manajemen tersebut bukanlah sesuatu yang baru hadir dalam kehidupan manusia khususnya dalam kegiatan-kegiatan manajemen pada sebuah organisasi. Sejak dulu, SIM tersebut sebenarnya sudah dikenal sejak dulu namun proses penanganannya masih menggunakan sistem manual. Sedangkan pada saat ini proses penanganan SIM tersebut sudah memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi yaitu dengan menggunakan sistem komputerisasi ataupun peratalan lainnya yang bermuatan teknologi tinggi. Walaupun sistem informasi manajemen sudah puluhan tahun dikenal di Indonesia, namun implementasi sistem informasi manajemen di kantor-kantor pemerintahan relatif masih rendah jika dibandingkan dengan implementasi SIM yang ada pada organisasi-organisasi swasta. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan di dalam birokrasi, yaitu mulai dari undang-undang, kebijakan pemerintah pusat/ daerah, sampai pada organisasi dan tata kerja yang tidak mudah untuk diubah/ disempurnakan, serta keterbatasan sarana dan prasarana untuk mendorong implementasi SIM tersebut. Hadwi Sandjojo (2008) juga mengutarakan tentang rendahnya implementasi SIM di instansi-instansi pemerintahan disebabkan antara lain: a. Belum adanya satuan kerja yang secara struktural bertanggung jawab dalam pembangunan
  • 3. sistem informasi; b. Keterbatasan di dalam penguasaan sistem informasi; c. Sistem informasi dilaksanakan secara mandiri di masing-masing satuan kerja; d. Keterbatasan kemampuan SDM untuk pengelolaan sistem informasi. Penerapan sistem informasi manajemen akan membantu aparat pemerintahan dalam melaksanakan pekerjaannya ketika memberikan pelayanan kepada pihak masyarakat dengan mengurangi keterbatasan yang dimilikinya, sebagai contoh pengajuan perizinan, pembuatan KTP dan surat izin mengemudi. Selain hal tersebut, penggunaan SIM juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan publik. Pengembangan sistem informasi manajemen yang telah dirancang belum mampu memberikan pelayanan dan kepuasan kepada masyarakat secara optimal. Penggunaan komputerisasi hanya dipandang untuk mempercepat tanpa memberi dimensi baru yang menjanjikan dari sistem informasi, belum dirasakan sebagai penyelamat bagi suatu organisasi pemerintahan. Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer dengan berfokus pada peranan sistem informasi manajemen berbasis komputer, yaitu peran SIM sebagai pendukung kegiatan operasional, penunjang kinerja organisasi, pendukung dalam pengambilan keputusan dan penyalur informasi. Sistem informasi manajemen memiliki peranan penting dalam keberlangsungan instansi- instansi pemerintahan dalam proses penyaluran sebuah informasi. Sistem informasi manajemen mampu menciptakan penghematan dalam setiap kegiatan operasional yang dilakukan pihak pemerintah baik dari segi waktu, biaya serta tenaga para pegawainya. Dengan adanya sistem informasi manajemen juga merupakan salah satu upaya yang efektif dalam rangka meningkatkan kinerja para pegawai karena setiap pegawai secara langsung berhadapan dengan sistem komputer yang kemudian didukung dengan kemampuan dan keterampilan yang baik pula dalam mengoperasikan sistem komputer. Selain itu pihak pemerintah juga dapat dengan mudah dan lebih cepat dalam mendistribusikan sebuah informasi kepada pihak masyarakat. Dan yang terpenting adalah sistem informasi manajemen yang baik dapat menghasilkan sebuah informasi yang akurat, tepat dan cepat.
  • 4. 5.1 Sistem Informasi Manajemen bagi Pelayanan Publik Setiap kantor pemerintahan harus mampu mengidentifikasi operasi-operasi atau akatifitas yang terkait dengan aspek penting lingkungan sejalan dengan kebijakan, tujuan serta sasaran. Selain itu, organisasi pemerintahan juga harus mampu merencanakan serta mengendalikan operasi-operasi tersebut. sebagai contoh dalam hal penyusunan dan pencetakan laporan-laporan kegiatan ataupun transaksi-transaksi yang dilakukan dengan menerapkan SIM berbasis komputer dengan tujuan untuk menciptakan adanya penghematan baik waktu maupun tenaga para pegawai. Hal ini tentu akan berbeda dengan kegiatan penyusunan laporan yang masih dikerjakan dengan sistem manual, dimana proses penyelesaiannya akan membutuhkan waktu yang lebih lama serta tenaga yang lebih besar. Selain itu, data-data yang telah diolah pun masih memungkinkan untuk tercecer atau hilang dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka SIM sudah seharusnya diterapkan dalam segala macam bentuk pelaksanaan operasional di instansi- instansi pemerintahan. Penerapan sistem informasi manajemen pada dasarnya sangat memudahkan para pegawai untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas ataupun pekerjaannya tanpa harus membutuhkan waktu yang lama, biaya serta tenaga yang besar. 5.2 Sebagai Penunjang Kinerja Organisasi Sistem informasi manajemen berbasis komputer sangat berperan penting dalam hal menciptakan kualitas dan kinerja yang baik bagi para pegawai negara, hal ini terbukti sejak diterapkannya sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam setiap pelaksanaan tugas- tugas para pegawai langsung dihadapkan dengan sistem komputer. Sehingga setiap tugas-tugas para pegawai dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dan lebih cepat terselesaikan tanpa memerlukan jarak waktu yang lama dengan jumlah pekerjaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan sistem manual. Tidak hanya dari segi waktu, dari segi kuota atau banyaknya jumlah tugas-tugas yang diberikan pun bisa terselesaikan dengan cepat dan lebih teliti. Satu contoh dalam kegiatan pengolahan data-data calon penerima beasiswa. Ketika data-data atau berkas tersebut masih diolah dengan menggunakan sistem manual hanya mampu terselesaikan 10 berkas calon penerima beasiswa per harinya, sedangkan jika diolah dengan menggunakan sistem komputer berkas tersebut bisa diselesaikan mencapai 20-30 berkas per harinya. Pada umumnya implementasi sistem informasi manajemen berbasis komputer belum
  • 5. sepenuhnya dilaksanakan secara efektif, meskipun ada beberapa pekerjaan para pegawai yang telah mulai dilaksanakan dengan mengaplikasikan SIM berbasis komputer tersebut. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran dari para pegawai dalam melakukan penataan ulang terhadap berkas-berkas yang diolah, sehingga berkas-berkas tersebut masih ada yang bercampur dan tidak urut berdasarkan tahun, jenis berkas dan lain sebagainya dalam proses penyimpanannya. 5.3 Sebagai Pendukung dalam Pengambilan Keputusan Nilai suatu informasi berhubungan erat dengan keputusan, dimana bila tidak ada pilihan atau keputusan maka sebuah informasi tidak akan diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Sedangkan parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi dapat ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost) menurut Wahyono, Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Dalam hal ini untuk dapat menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas dan cepat maka yang dibutuhkan adalah sistem pengolahan informasi yang baik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti saat ini yaitu salah satunya dengan mengaplikasikan sistem informasi manajemen berbasis komputer. Dalam sebuah organisasi/ instansi pemerintahan setiap elemen-elemen yang ada sangat dituntut untuk dapat memanfaatkan komputer dalam menerapkan SIM. Apabila elemen-elemen tersebut dapat memanfaatkan komputer dalam implementasi SIM-nya, maka baik staff maupun Kabag, Kasubbag dan yang lainnya dapat memperoleh sebuah informasi yang bermutu, bernilai dan berkualitas yaitu informasi yang relevan bagi instansi tersebut, yang akurat dan tentu saja informasi yang tepat waktu dan tidak kadaluarsa sebagai bahan dalam pengambilan keputusan untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapinya dalam proses pencapaian sasarannya khususnya dalam proses pemberian layanan kepada pihak masyarakat. SIM berbasis komputer memiliki peranan penting bagi setiap atasan dalam sebuah instansi pemerintahan dalam langkah pembuatan keputusan agar proses pemberian layanan kepada pihak masyarakat dapat tercapai secara maksimal. Salah satu bentuk sebuah keputusan
  • 6. yaitu Tentang Retribusi Izin Peredaran Hewan Ternak. Pembuatan keputusan semacam ini ditujukan untuk melakukan pengendalian terhadap kegiatan penjualan dan pembelian hewan ternak baik dari luar daerah maupun dari dalam daerah. Suatu kebijakan semacam ini tentu akan bertentangan dengan keadaan sebenarnya di lapangan apabila kebijakan tersebut dibuat tanpa berdasarkan informasi yang akurat, sehingga banyak pihak yang akan dirugikan baik bagi masyarakat luas maupun dari pihak pemerintah itu sendiri. 5.4 Sebagai Penyalur Informasi dengan Cepat Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, setiap lembaga-lembaga dan instansi- instansi pemerintahan mulai menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam setiap kegiatan operasionalnya guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pengaplikasikan SIM berbasis komputer sudah harus dimulai dalam setiap tugas dan kegiatan di segala bidang dengan tujuan agar mereka mampu menyajikan serta menyalurkan sebuah informasi dengan cepat dan akurat sebagaimana yang dibutuhkan masyarakatnya selama ini. Saat ini sistem informasi manajemen berbasis komputer juga telah dihubungkan dunia internet yang sering dikenal dengan website, website ini juga sangat diperlukan dalam menyalurkan sebuah informasi dengan cepat. Dengan adanya media internet ini (website) ini, seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi dengan melalui dunia internet sebagai pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Selain dengan menggunakan media komputer, masyarakat juga bisa memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini dengan menggunakan telepon seluler (handphone) yang dilengkapi dengan fitur dan aplikasi browser-nya sehingga mereka bisa mengakses sebuah informasi yang mereka butuhkan kapanpun dan dimanapun mereka mau. Bukan hanya itu, pihak Pemerintah juga berupaya mengikuti perkembangan dunia internet agar terus dapat menyajikan sebuah informasi yang berguna bagi masyarakat dengan cepat melalui situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Hasil dari pengambilan keputusan akan memberikan berbagai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja bisnis organisasi. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data sehari-hari dilengkapi dengan pengalaman (jam terbang) dan intelektualitas sang pengambil keputusan pada akhirnya akan menjadi sebuah pengetahuan atau knowledge bagi yang bersangkutan. Feedback dari hasil pengambilan keputusan ini sangat baik untuk diketahui oleh
  • 7. berbagai pihak yang berkepentingan di dalam organisasi. Hasil pengambilan keputusan yang baik harus menjadi contoh bagi orang lain di dalam organisasi, sementara hasil yang buruk harus pula dipelajari agar tidak terjadi kembali di kemudian hari. Adalah tugas teknologi informasiselanjutnya, untuk mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam organisasi. Akhirnya, kumpulan dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama organisasi beroperasi akan menjadi suatu bekal “kebijaksanaan” (wisdom) yang tidak ternilai harganya. Wisdom yang diperoleh merupakan hasil dari pembelajaran sebuah organisasi (learning organisation) yang akan merupakan identitas organisasi di masa mendatang. Wisdom yang tertanam di masing-masing individu pelaku aktivitas bisnis sehari-hari diharapkan akan membuat organisasi terkait menjadi sebuah organisasi yang selalu meningkat kinerjanya. Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang terakhir dalam proses penciptaan. Telah banyak aplikasi-aplikasi dalam kategori artificial intelligence dan expert sistem yangtelah diimplementasikan di berbagai organisasi multi nasional untuk menggantikan fungsi manusia dalam mengambil keputusan-keputusan kritikal di dalam bisnis. Kebijakan publik dalam sistem informasi haruslah memahami isu atau masalah publik, dimana masalahnya bersifat mendasar, strategis, menyangkut banyak orang, berjangka panjang dan tidak bisa diselesaikan secara perorangan, dengan taktik dan startegi maupun berbagai input untuk pelaksanaan yang dituangkan dalam rumusan kebijakan publik dalam rangka menyelesaikan masalah yang ada, rumusan kebijakan merupakan bentuk perundang-undangan, setelah dirumuskan kemudian kebijakan publik di implementasikan baik oleh pemerintah, masyarakat maupun pemerintah bersama- sama masyarakat, Untuk memahami kebijakan publik banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberhasilan kebijakan tersebut. Pemakaian teknologi informasi telah memberi warna baru pada mekanisme layanan umum yang diberikan oleh organisasi-organisasi publik sebagai organisasi yang memiliki misi dan sistem pengambilan keputusan yang berbeda dengan organisasi swasta. Komputerisasi dan otomasi berlangsung dimana-mana seiring dengan pengembangan sistem ad-ministrasi di dalam organisasi-organisasi tersebut guna menciptakan tata-kerja yang efektif dan efisien. Pada saat yang sama Sistem Informasi Manajemen Nasional (SIMNAS) yang andal hanya akan dapat
  • 8. dicapai apabila pengembangan simpul-simpul sistem informasi manajemen dalam organisasi- organisasi publik itu dapat dilaksanakan dengan baik. Masalah yang dihadapi oleh organisasi- organisasi publik pada umumnya dalam rangka pengem-bangan sistem informasi manajemen ialah bagaimana memadukan nilai efektivitas sistem administrasi dan layanan umum kepada masyarakat dengan nilai efisiensi didalam tata-kerja organisasi. Selain sistem pendukung keputusan, lingkup sistem informasi manajemen yang banyak terdapat di dalam organisasi publik adalah berkenaan dengan manajemen database. Begitu banyak permasalahan di bidang sistem informasi yang dipergunakan di dalam pelayanan publik yang sesungguhnya merupakan permasalahan manajemen database, yaitu bagaimana mengelola data dan informasi yang tersimpan dalam organisasi secara efesien dan aman serta menciptakan prosedur cari-ambil yang cepat dan mudah. Dalam meningkatkan kinerja yang efesien dan efektif dalam pelayanan publik, maka diperlukan sistem informasi manajemen yang baik. Seperti yang kita ketahui bahwasanya birokrasi yang memberikan pelayanan publik saat ini sangat berbelit-belit, sehingga pemerintah perlu merampingkan birokrasi agar masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengurus surat izin atau surat legalitas dari pemerintah, misalnya pembuatan KTP, surat izin usaha, dsb. Manajemen Sistem Informasi adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi publik. Maksud dilaksanakan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi publik. Terintegrasinya data dan informasi publik untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Tersedianya data dan informasi publik yang lengkap bagi seluruh stakholders yang berkepentingan dalam bidangnya. SIM digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information sistem sehingga organisasi publik dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders). Keberhasilan suatu sistem informasi manajemen (SIM) sangat dipengaruhi oleh sistem database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem tersebut. Semakin lengkap, akurat, dan mudah dalam menampilakan kembali data-data yang termuat dalam sistem database, akan semakin meningkatkan kualitas SIM tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting menyusun sistem database yang baik, yang mampu memenuhi kebutuhan data atau informasi pemakainya.
  • 9. Tujuan sistem database meliputi penyediaan sarana akses yang fleksibel, pemeliharaan integritas data, proteksi data dari kerusakan, dan penggunaan yang tidak legal serta penyediaan sarana untuk penggunaan secara bersama(share), seperti keterhubungan data, pengurangan atau meminimalkan kerangkapan data, menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi, menstandarkan definisi elemen data, meningkatkan produktifitas personil sistem informasi. Sedangkan tujuan pengembangan sistem database berhubungan erat dengan masalah yang timbul dalam file sistem database. Jadi, pengembangan proyek sistem database meliputi pengembangan file database, perangkat lunak, perangkat keras, dan menyiapkan personil yang terlibat dalam penggunaan sistem database agar dapat memanfaatkannya dengan baik. Penggunaan ini dapat semakin jelas dan akurat apabila diiringi dengan analisis statistik. Analisis statistik bertujuan: Menyiapkan ringkasan. Terlalu banyak angka untuk menginterpretasikan secara individu, sehingga informasi harus diringkas atau dikompress. Analisis yang paling sederhana dapat dilakukan dengan menghitung rerata dari suatu kumpulan data. Namun demikian, tujuan penelitian membutuhkan kesimpulan yang lebih lanjut, seperti misalnya keragaman data selain rerata yang memberikan informasi yang lebih jelas. Keragaman data dapat dijabarkan lagi menjadi simpangan baku nilai tengah yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai data, sehingga interpretasi data dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan representasi dari populasi. Memahami pola suatu hubungan. Banyak tujuan dari penelitian menghendaki adanya hubungan antara banyak variable yang telah diukur. Untuk memecahkan permasalahan ini, banyak model statistika yang sudah dikembangkan untuk digunakan dalam situasi seperti ini. Memahami sebab-akibat. Statistika dapat membantu kita untuk memahami batasan interpretasi sebab-akibat dari suatu hubungan, dan dapat memperlihatkan cara pemahaman yang lebih jelas dari suatu hubungan melalui proses percobaan. Kuantifikasi ketidakpastian. Semua data dalam penelitian akan mempunyai variasi akibat dari faktor-faktor yang tidak diketahui atau tidak terkontrol. Hasil ringkasan ataupun pola hubungan yang dihasilkan dari data hasil penelitian sering tidak pasti. Interpretasi dari informasi tersebut
  • 10. akan tergantung pada tingkat ketidakpastian yang dapat ditentukan dengan menggunakan statistic. Merancang pengumpulan data. Efektivitas penggunaan statistika tergantung pada bagaimana data dikumpulkan. Statistika dapat membantu untuk meoptimalkan hal tersebut. Data dimungkinkan diperoleh dari hasil percobaan, dan juga kita harus percaya dengan hasil observasi dan pengukuran yang merupakan metode survey. Perencanaan penelitian yang hati-hati diperlukan untuk menjamin bahwa kita dapat mengestimasi jumlah yang dibutuhkan dengan ketidakpastiannya. 5.5 Tantangan Keamanan (Security) Dalam Penerapan SIM Sistem informasi memiliki pengertian suatu sistem yang berbasis komputer yang memberikan informasi bagi pengguna dalam suatu organisasi atau organisasi. Sedangkan sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung suatu operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan suatu organisasi. Pengembangan sistem informasi manajemen memerlukan sejumlah orang yang berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerukan partisipasi dari para manajer organisasi. Sistem informasi manajemen yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh dan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu : 1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional 2. Mendukung pengambilan keputsan manajemen 3. Mendukung persaingan keuntungan strategis Jika kita berbicara tentang keamanan sistem informasi, selalu kata kunci yang dirujuk adalah pencegahan dari kemungkinan adanya virus, hacker, cracker dan lain-lain. Padahal berbicara masalah keamanan sistem informasi maka kita akan berbicara kepada kemungkinan adanya resiko yang muncul atas sistem tersebut (lihat tulisan strategi pendekatan manajemen resiko dalam pengembangan sistem informasi). Sehingga pembicaraan tentang keamanan sistem tersebut maka kita akan berbicara 2 masalah utama yaitu :
  • 11. 1. Threats 2. (Ancaman) atas sistem dan 3. Vulnerability (Kelemahan) atas sistem Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem informasi yaitu : 1) Efektifitas 2) Efisiensi 3) Kerahaasiaan 4) Integritas 5) Keberadaan (availability) 6) Kepatuhan (compliance) 7) Keandalan (reliability) Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat terkriteriakan dengan baik. Adapun kriteria yag perlu di perhatikan dalam masalah keamanan sistem informasi membutuhkan 10 domain keamanan yang perlu di perhatikan yaitu : 1. Akses kontrol sistem yang digunakan 2. Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai 3. Manajemen praktis yang di pakai 4. Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan 5. Cryptographs yang diterapkan 6. Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan 7. Pengoperasian yang ada 8. Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) 9. Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan 10. Tata letak fisik dari sistem yang ada Dari domain tersebutlah isu keamanan sistem informasi dapat kita klasifikasikan berdasarkan ancaman dan kelemahan sistem yang dimiliki. 5.6 ANCAMAN (Threats)
  • 12. Ancaman adalah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi. Ancaman yang mungkin timbul dari kegiatan pengolahan informasi berasal dari 3 hal utama, yaitu : a. ancaman Alam b. Ancaman Manusia c. Ancaman Lingkungan a. Ancaman Alam 1) Yang termasuk dalam kategori ancaman alam terdiri atas : 2) Ancaman air, seperti : Banjir, Stunami, Intrusi air laut, kelembaban tinggi, badai, pencairan salju 3) Ancaman Tanah, seperti : Longsor, Gempa bumi, gunung meletus 4) Ancaman Alam lain, seperti : Kebakaran hutan, Petir, tornado, angin badai b. Ancaman Manusia Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman manusia, diantaranya adalah : 1) Malicious code 2) Virus, Logic bombs, Trojan horse, Worm, active contents, Countermeasures 3) Sosial engineering 4) Hacking, cracking, akses ke sistem oleh orang yang tidak berhak, DDOS, backdoor 5) Kriminal 6) Pencurian, penipuan, penyuapan, pengkopian tanpa ijin, perusakan 7) Teroris 8) Peledakan, Surat kaleng, perang informasi, perusakan. c. Ancaman Lingkungan Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman lingkungan seperti : 1) Penurunan tegangan listrik atau kenaikan tegangan listrik secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang cukup lama 2) Polusi
  • 13. 3) Efek bahan kimia seperti semprotan obat pembunuh serangga, semprotan anti api, dan lain sebagainya. 4) Kebocoran seperti A/C, atap bocor saat hujan Besar kecilnya suatu ancaman dari sumber ancaman yang teridentifikasi atau belum teridentifikasi dengan jelas tersebut, perlu di klasifikasikan secara matriks ancaman sehingga kemungkinan yang timbul dari ancaman tersebut dapat di minimalisir dengan pasti. Setiap ancaman tersebut memiliki probabilitas serangan yang beragam baik dapat terprediksi maupun tidak dapat terprediksikan seperti terjadinya gempa bumi yang mengakibatkan sistem informasi mengalami mall function. 5.7 KELEMAHAN (Vurnerability) Adalah cacat atau kelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain, menetapkan prosedur, mengimplementasikan maupun kelemahan atas sistem kontrol yang ada sehingga memicu tindakan pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem tersebut. Cacat sistem bisa terjadi pada prosedur, peralatan, maupun perangkat lunak yang dimiliki, contoh yang mungkin terjadi seperti : Seting firewall yang membuka telnet sehingga dapat diakses dari luar, atau Seting VPN yang tidak di ikuti oleh penerapan kerberos atau NAT. Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal menggunakan 3 pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan preventif yang bersifat mencegah dari kemungkinan terjadikan ancaman dan kelemahan 2. Pendekatan detective yang bersifat mendeteksi dari adanya penyusupan dan proses yang mengubah sistem dari keadaan normal menjadi keadaan abnormal 3. Pendekatan Corrective yang bersifat mengkoreksi keadaan sistem yang sudah tidak seimbang untuk dikembalikan dalam keadaan normal Tindakan tersebutlah menjadikan bahwa keamanan sistem informasi tidak dilihat hanya dari kaca mata timbulnya serangan dari virus, mallware, spy ware dan masalah lain, akan tetapi dilihat dari berbagai segi sesuai dengan domain keamanan sistem itu sendiri. 5.8 Virus Virus Komputer adalah program yang mengganggu sistem kerja komputer, sehingga dapat menyebabkan komputer sering ngehang, lelet, bluescreen, bahkan sampai-sampai untuk
  • 14. mengatasinya kita harus melakukan instal ulang komputer kita. Nah sebelum komputer kita terserang virus ada baiknya sedikit banyak kita mengetahui macam-macam virus komputer. Seperti yang saya kutip dari berbagai sumber, di sini saya akan membagi ilmu saya dengan anda semua. Macam-macam virus: a. Virus Compiler Virus yang sudah di compile sehingga dapat dieksekusi langsung. Ini adalah virus yang pertama kali muncul di dunia komputer, dan mengalami perkembangan pesat sekarang. Virs pertama ini sangatlah sulit dibasmi karena dibuat dengan bahasa rendah, assembler. Memang bahasa ini cocok untuk membuat virus namun sangatlah susah menggunakannya. Keunggulan dari virus ini adalah mampu melakukan hampir seluruh manipulasi yang mana hal ini tidak selalu dapat dilakukan oleh virus jenis lain karena lebih terbatas. b. Virus Bagle BC Virus ini ini termasuk salah satu jenis virus yang berbahaya dan telah masuk peringkat atas jenis virus yang paling cepat mempengaruhi komputer kita. Beberapa jam sejak keluarnya virus ini, sudah terdapat 2 buah varian Bagle ( Bagle BD dan BE )yang menyebar melalui e-mail, jaringan komputer dan aplikasi P2P. Virus ini menyebar melalui e-mail dengan berbagai subyek berbeda. Menurut suatu penelitian dari Panda Software virus Bagle BC ini menyusup ke dalam e-mail dengan subyek antara lain : Re:, Re:Hello, Re:Hi, Re:Thank you, Re:Thanks. Attachment-nya juga bermacam-macam, antara lain : .com, .cpl, .exe, .scr. Virus Bagle BC juga mampu untuk menghentikan kerja program-program antivirus. c. Virus File Virus yang memanfaatkan file yang dapat diijalankan/dieksekusi secara langsung. Biasanya file *.EXE atau *.COM. Tapi bisa juga menginfeksi file *.SYS, *.DRV, *.BIN, *.OVL dan *.OVY. Jenis Virus ini dapat berpindah dari satu media ke semua jenis media penyimpanan dan menyebar dalam sebuah jaringan. d. Virus Sistem
  • 15. Virus ini dikenal sebagai virus Boot. Virus ini memanfaatkan file-file yang dipakai untuk membuat suatu sistem komputer. Sering terdapat di disket/tempat penyimpanan tanpa sepengetahuan kita. Saat akan menggunakan komputer(restart), maka virus ini akan menginfeksi Master Boot Sector dan Sistem Boot Sector jika disket yang terinfeksi ada di drive disket/ tempat penyimpanan. e. Virus Boot Sector Virus yang memanfaatkan hubungan antar komputer dan tempat penyimpanan untuk penyebaran virus.Apabila pada boot sector terdapat suatu program yang mampu menyebarkan diri dan mampu tinggal di memory selama komputer bekerja, maka program tersebut dapat disebut virus. Virus boot sector terbagi dua yaitu virus yang menyerang disket dan virus yang menyerang disket dan tabel partisi. f. Virus Dropper Suatu program yang dimodifikasi untuk menginstal sebuah virus komputer yang menjadi target serangan. setelah terinstal, maka virus akan menyebar tetapi Dropper tidak ikut menyebar. Dropper bisa berupa nama file seperti Readme.exe atau melalui Command.com yang menjadi aktif ketika program berjalan. Satu program Dropper bisa terdapat beberapa jenis virus. g. Virus Script/Batch Awalnya virus ini terkenal dengan nama virus batch seperti yang dulu terdapat di file batch yang ada di DOS.Virus script biasanya sering didapat dari Internet karena kelebihannya yang fleksibel dan bisa berjalan pada saat kita bermain internet, virus jenis ini biasanya menumpang pada file HTML (Hype Text Markup Language) dibuat dengan menggunakan fasilitas script seperti Javascript, VBscript,4 maupun gabungan antara script yang mengaktifkan program Active-X dari Microsoft Internet Explorer. h. Virus Macro
  • 16. Virus yang dibuat dengan memanfaatkan fasilitas pemrograman modular pada suatu program aplikasi seperti Ms Word, Ms Excel, Corel WordPerfect dan sebagainya. Walaupun virus ini terdapat didalam aplikasi tertentu tetapi bahaya yang ditimbulkan tidak kalah berbahaya dari virus-virus yang lain. i. Virus Polymorphic Virus ini dapat dikatakan virus cerdas karena virus dapat mengubah strukturnya setelah melaksanakan tugas sehingga sulit dideteksi oleh Antivirus. j. Virus Stealth Virus ini menggunakan cara cerdik, yakni dengan memodifikasi struktur file untuk meyembunyikan kode program tambahan di dalamnya. Kode ini memungkinkan virus ini dapat menyembunyika diri. Semua jenis virus lain juga memanfaatkan kode ini. Ukuran- ukuran file tidak berubah setelah virus menginfeksi file. k. Virus Companion Virus jenis ini mencari file *.EXE untuk membuat sebuah file *.COM dan menyalin untuk meletakkan virus. Alasannya, file *.COM berjalan sebelum file *.EXE. l. Worm Worm ini adalah sebuah program yang bersifat parasit karena dapat menduplikasi diri. Akan tetapi, worm tidak menyerupai virus karena tidak menginfeksi program komputer lainnya. Oleh karena itu, Worm tidak digolongkan ke dalam virus. Mainframe adalah jenis komputer yang sering diserang Worm. Penyebarannya pada komputer lainnya melalui jaringan. Dalam perkembangannya Worm mengalami “mutasi genetik” sehingga selain membuat suatu file baru, ia pun akan berusaha menempelkan dirinya sendiri ke suatu file, ini bisa disebut virus Hybrid. m. Virus Hybrid
  • 17. Virus ini merupakan virus yang mempunyai dua kemampuan biasanya dapat masuk ke boot sector dan juga dapat masuk ke file. Salah satu contoh virus ini adalah virus Mystic yang dibuat di Indonesia. n. Trojan horse Trojan menginfeksi komputer melalui file yang kelihatannya tidak berbahaya dan biasanya justru tampaknya melakukan sesuatu yang berguna. Namun akhirnya virus menjadi berbahaya, misalnya melakukan format hardisk. o. Backdoor Alnica Virus yang juga berbahaya ini merupakan salah satu tipe virus Trojan Horse. Merupakan salah satu virus backdoor yang jika berhasil menginfeksi komputer akan mampu melakukan akses dari jarak jauh dan mengambil segala informasi yang diinginkan oleh si penyerang. Sistem operasi yang diserang oleh virus tersebut antara lain : Windows 200, Windows 95, Windows 98, Windows Me, Windows NT dan Windows XP. Virus ini berukuran sebesar 57.856 byte. p. Trojan di Linux. Para pengguna linux Red Hat diharapkan untuk berhati-hati terhadap PATCH yang dikirm melalui e-mail dengan alamat "security@redhat.com" karena itu sebenarnya bukannya patch security tetapi virus Trojan yang bisa mengacaukan sistem keamanan. E-mail peringatan dari Red Hat biasanya selalu dikirim dari alamat "secalert@redhat.com" dan ditandatangani secara digital. Virus ini juga pernah menyerang sistem keamanan Windows tahun 2003 dengan subyek menawarkan solusi keamanan. 5.8.1 Praktik Hacking Hacking dalam dunia komputer adalah penggunaan komputer yang obsesif, atau akses dan penggunaan tidak sah dalam sistem jaringan komputer. 5.8.2 Pencirian Didunia Maya Banyak kejahatan komputer yang melibatkan pencurian uang. Dalam sebagian besar kasus, kejahatan ini adalah “pekerjaan orang dalam” yang melibatkna akses jaringan secara tidak sah
  • 18. serta perubahan database komputer untuk penipuan agar dapat menutupi jejak para karyawan yang terlibat. 5.8.3 Penggunaan Yang Tidak Sah Ditempat Kerja Penggunaan tidak sah atas sistem komputer dan jaringan dapat disebut pencurian waktu dan sumber daya. Hal ini berkisar dari melakukan kegiatan konsultasi pribadi atau keuangan pribadi, atau keuangan pribadi, atau memainkan video game, untuk menggunakan secara tidak sah internet dijaringan organisasi. 5.8.4 Pembajakan Software Program komputer adalah property berharga dan karenanya merupakan subjek pencurian dari sistem komputer. Akan tetapi, pembuatan kopi software secara tidak sah, atau pembajakan software, juga merupakn bentuk umum dari pencurian software. 5.8.5 Pelanggaran Hak Cipta Intelektual Software bukanlah satu-satunya subjek hak cipta intelektual dalam pembajakan berbasis komputer. Versi yang digitalkan dapat dengan mudah ditangkap oleh sistem komputer serta disediakan untuk banyak orang agar dapat diakses atau di download dalam situs web diinternet, atau dapat langsung disebarkan melalui email sebagai file lampiran. Pada dasarnya keamanan informasi dapat dikelola dengan baik, jika di tingkat makro dengan adanya kode praktek yang digunakan sebagai landasan kerja sedangkan di tingkat mikro berupa tes pengukuran. Dalam aplikasi manajemen keamanan ada banyak alat untuk menjaga keamanan informasi sebagai sumber dayayang vital dan bisa meminimalkan dari tindakan kejahatan seperti penipuan, kesalahan dan kerugian dalam elektronik bisnis (e-business) sistem yang juga terkoneksi dengan pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya. Dalam dunia sistem informasi dan teknologi saat ini bisa disebutkan dua jenis alat penjaga keamanan yang terbanyak digunakan, yaitu antara lain :  PasswordTerenkripsi Alat keamanan ini bekerja dengan mentransmisikan bentuk pesan, file dan data lainnya ke dalam bentuk acak yang dikhususkan untuk pengguna yang berwenang. Password ini menggunakan alogaritma matematika khusus untuk mengubah data digital
  • 19. dalam urutan kode. Dalam penggunaan alat pengamanan ini, individu masing – masing sudah mempunyai kunci pribadi sendiri dan khusus.  Firewall Alat keamanan bagi sistem informasi dan teknologi ini merupakan jaringan komputer dan software yang berfungsi sebagai “penjaga gerbang”, artinya jaringan pengaman firewall ini bekerja sebagai filter dan transfer kode pengaman dalam lalu lintas informasi dan hanya mengijinkan transmisi yang sesuai untuk bisa mengakses data di internet. 5.8.6 Pemonitioran e-Mail Pemeriksaan acak tidak lagi cukup memadai. Arusnyan mengarah pada pemonitoran sistematis lalu lintas email organisasi dengan menggunakan software yang memonitor isi, yanga akan memindai kata-kata yang mengganggu attau yang dapat membhayakan keamanan organisasi. 5.8.7 Pertahanan Dari Virus Banyak organisasi yang membangun pertahanan melawan penyebaran virus dengan memusatkan distribusi serta pembaruan software antivirus sebagai tanggung jawab dari dapartemen SI mereka. Organisasi lainnya melakukan outsourcing untuk tanggung jawb perlindungan dari virus ke ISP atau organisasi telekomunikasi atau manajemen keamanan. Alat Keamanan Lainnya 1) Kode keamanan 2) Pembuatan cadangan file 3) Pemonitoran keamanan 4) Keamanan biometric 5) Pengendalian kegagalan komputer 6) Sistem toleransi kegagalan 7) Pemulihan dari bencana Kejahatan komputer merupakan tantangan dalam tantanfan keamanan serta etika dalam sistem informasi manajemen, Kejahatan komputer didefinisikan oleh association of information technology professional (AITP) meliputi :
  • 20. 1. Penggunaan, akses, modifikasi, dan pengaturan hardware, software, data, atau sumber daya jaringan secara tidak sah 2. Pemberian informasi secara tidak sah 3. Pembuatan copy software secara tidak sah 4. Mengingkari akses pemakai akhir ke hardware, software, data, atau suber daya jaringannya sendiri. 5.9 Etika Dalam SIM Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi. Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima) dimensi moral diantaranya : 1. Hak dan Kewajiban Informasi Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan. 2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
  • 21. Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten. 3. Akuntabilitas dan Pengendalian Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi. 4. Kualitas Sistem Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu organisasi agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis. 5. Kualitas Hidup Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh. Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka, kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress
  • 22. berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol- tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu. Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar dan membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber keuntungan. Satu keuntungan besar dari sistem komputer kontemporer adalah kemudahan menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh sistem informasi kontemporer. Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan sosial dari sistem informasi. Internet dan teknologi organisasi digital yang mempermudah segala pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran informasi mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat informasi pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual. Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada internet sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya yang muncul
  • 23. akibat penggunaan sistem informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari sistem informasi, penetapanr standar untuk mengamankan kualitas sistem yang melindungi keamanan individu dan masyarakat. 5.9.1 Isu-Isu Etika dan Sosial yang terkait dengan Sistem Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan individu, bertindak sebagai agen-agen moral bebas, utnuk membuat pilihan-pilihan untuk menuntun perilakunya. Teknologi informasi dan sistem informasi mengangkat masalah-masalah etika baik untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang untuk perubahan sosial yang intens, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada, uang, hak-hak, dan kewajiban. Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,teknologi informasi bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan sosial, namun bisa juga digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial. Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak keuntungan sekaligus kerugian. 5.9.2 Model Untuk Mempelajari Isu-Isu Etika, Sosial Dan Politik Isu-isu etika, sosial dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat sosial dan politik. Salah satu cara untuk mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar diatas. Kita bisa menggunakan model tersebut untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan isu-isu etika, sosial, dan politik. Model ini juga berguna untuk mengidentifikasi dimensi moral utama dari “masyarakat informasi”, yang bisa memotong beragam level tindakan individu, sosial, dan politik. Isu-isu etika, sosial, dan politik yang penting yang diangkat oleh sistem informasi mencakup dimensi-dimensi moral sebagai berikut:  Hak-hak informasi dan kewajiban : Hak-hak informasi apa yang dimiliki individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi mengenai dirinya sendiri.  Hak kepemilikan : Bagaimana hak milik intelektual tradisional bisa terlindungi dalam masyarakat digital dimana pelacakan dan pelaporan mengenai kepemilikan sangat susah dilakukan, dan mengabaikan hak milik seperti itu sangat mudah untuk dilakukan.  Pertanggung jawaban dan control : Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejadian yang merugikan informasi individu dan kolektif serta hak-hak kepemilikan.
  • 24.  Kualitas sistem : Standar baku apa untuk data dan kualitas sistem yang harus diminta untuk member perlindungan atas hak-hak individu dan keamanan masyarakat.  Kualitas hidup : Nilai-nilai apa yang harus dipelihara dalam masyarakat informasi dan pengetahuan. Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu merupakan perhatian yang terusa-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan sosial yang ada, dan membuat hukum yang telah ada menjadi kuno/ tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang. Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan drastis biaya penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam database mengenai individu-karyawan, pelanggan, konsumen dan pemeliharaannya oleh organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam bidang penyimpanan data ini juga memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data yang besar sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi organisasi retail local untuk digunakan sebagai media identifikasi pelanggan. Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan tren teknologi ketiga yang menggarisbawahi perhatian terhadap bidang etika,karena memungkinkan organisasi untuk menemukan informasi lebih rinci mengenai individu. Dengan teknologi sistem informasi kontemporer, organisasi bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bernmacam ragam informasi yang tersimpan pada komputer secara lebih mudah daripada pada masa lalu. Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness (NORA) memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi untuk melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber terpisah. Teknologi NORA ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang dibuat sehingga bisa, . Teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk keamanan wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi. 5.10 Etika pada masyarakat informasi Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen
  • 25. penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat.Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur sistem politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, sistem, atau organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar. 5.11 Peraturan Perundang-Undangan Terkait Penerapan SIM 5.11.1 UU ITE ( undang – undang informasi dan transaksi elektronik ) Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.  Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.  Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi.  Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
  • 26. gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.  Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.  Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat.  Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua Sistem Elektronik atau lebih, yang bersifat tertutup ataupun terbuka.  Agen Elektronik adalah perangkat dari suatu Sistem Elektronik yang dibuat untuk melakukan suatu tindakan terhadap suatu Informasi Elektronik tertentu secara otomatis yang diselenggarakan oleh Orang.  Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.  Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yang memberikan dan mengaudit Sertifikat Elektronik.  Lembaga Sertifikasi Keandalan adalah lembaga independen yang dibentuk oleh profesional yang diakui, disahkan, dan diawasi oleh Pemerintah dengan kewenangan mengaudit dan mengeluarkan sertifikat keandalan dalam Transaksi Elektronik.  Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.  Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait dengan Tanda Tangan Elektronik.  Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau sistem yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan penyimpanan.  Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan Sistem Elektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan.
  • 27.  Kode Akses adalah angka, huruf, simbol, karakter lainnya atau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci untuk dapat mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik lainnya.  Kontrak Elektronik adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui Sistem Elektronik.  Pengirim adalah subjek hukum yang mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.  Penerima adalah subjek hukum yang menerima Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dari Pengirim.  Nama Domain adalah alamat internet penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat, yang dapat digunakan dalam berkomunikasi melalui internet, yang berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unik untuk menunjukkan lokasi tertentu dalam internet.  Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia, warga negara asing, maupun badan hukum.  Badan Usaha adalah organisasi perseorangan atau organisasi persekutuan, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.  Pemerintah adalah Menteri atau pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Presiden. Secara umum, materi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik dan pengaturan mengenai perbuatan yang dilarang. Pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik mengacu pada beberapa instrumen internasional, seperti UNCITRAL Model Law on eCommerce dan UNCITRAL Model Law on eSignature. Bagian ini dimaksudkan untuk mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat umumnya guna mendapatkan kepastian hukum dalam melakukan transaksi elektronik. Beberapa materi yang diatur, antara lain: 1. pengakuan informasi/dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum yang sah (Pasal 5 & Pasal 6 UU ITE); 2. tanda tangan elektronik (Pasal 11 & Pasal 12 UU ITE); 3. penyelenggaraan sertifikasi elektronik (certification authority, Pasal 13 & Pasal 14 UU ITE); dan 4. penyelenggaraan sistem elektronik (Pasal 15 & Pasal 16 UU ITE); Beberapa materi perbuatan yang dilarang (cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE, antara lain: 1. konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain: kesusilaan, perjudian,
  • 28. penghinaan/pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE); 2. akses ilegal (Pasal 30); 3. intersepsi ilegal (Pasal 31); 4. gangguan terhadap data (data interference, Pasal 32 UU ITE); 5. gangguan terhadap sistem (sistem interference, Pasal 33 UU ITE); 6. penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of device, Pasal 34 UU ITE); Penyusunan materi UUITE tidak terlepas dari dua naskah akademis yang disusun oleh dua institusi pendidikan yakni Unpad dan UI. Tim Unpad ditunjuk oleh Departemen Komunikasi dan Informasi sedangkan Tim UI oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Pada penyusunannya, Tim Unpad bekerjasama dengan para pakar di ITB yang kemudian menamai naskah akademisnya dengan RUU Pemanfaatan Teknologi Informasi (RUU PTI). Sedangkan tim UI menamai naskah akademisnya dengan RUU Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik. Hal-hal yang diatur dalam UU ITE secara garis besar sebagai berikut: * Tanda tangan elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan konvensional (tinta basah dan bermaterai). Sesuai dengan e-ASEAN Framework Guidelines (pengakuan tanda tangan digital lintas batas). * Alat bukti elektronik diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam KUHP. * UU ITE berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum, baik yang berada di wilayah Indonesia maupun di luar Indonesia yang memiliki akibat hukum di Indonesia. * Pengaturan Nama domain dan Hak Kekayaan Intelektual. * Perbuatan yang dilarang (cybercrime) dijelaskan pada Bab VII (pasal 27-37): o Pasal 27 (Asusila, Perjudian, Penghinaan, Pemerasan) o Pasal 28 (Berita Bohong dan Menyesatkan, Berita Kebencian dan Permusuhan) o Pasal 29 (Ancaman Kekerasan dan Menakut-nakuti) o Pasal 30 (Akses Komputer Pihak Lain Tanpa Izin, Cracking) o Pasal 31 (Penyadapan, Perubahan, Penghilangan Informasi) o Pasal 32 (Pemindahan, Perusakan dan Membuka Informasi Rahasia) Kontroversi Yang Disebabkan Beberapa Kelemahan Pada UU ITE :
  • 29. UU ini dianggap dapat membatasi hak kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan bisa menghambar kreativitas dalam ber-internet, terutama pada pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (2), dan Pasal 31 ayat (3). Pasal-pasal tersebut pada dianggap umumnya memuat aturan-aturan warisan pasal karet (haatzai artikelen), karena bersifat lentur, subjektif, dan sangat tergantung interpretasi pengguna UU ITE ini.Ancaman pidana untuk ketiganya pun tak main- main yaitu penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak 1 milyar rupiah Tambahan lagi, dalam konteks pidana, ketiga delik ini berkategori delik formil, jadi tidak perlu dibuktikan akan adanya akibat dianggap sudah sempurna perbuatan pidananya. Ketentuan delik formil ini, di masa lalu sering digunakan untuk menjerat pernyataan-pernyataan yang bersifat kritik. Pasal-pasal masih dipermasalahkan oleh sebagian bloger Indonesia. 5.11.2 UU KIP ( Undang – Undang keterbukaan informasi publik ) Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah salah satu produk hukum Indonesia yang dikeluarkan dalam tahun 2008 dan diundangkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan. Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya memberikan kewajiban kepada setiap Badan Publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon informasi publik untuk mendapatkan informasi publik, kecuali beberapa informasi tertentu. Undang-Undang ini bertujuan untuk:  Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;  Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;  meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik;  mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;  mengetahui alasan kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup orang banyak;  mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;  meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas. Informasi yang dikecualikan dalam Undang-undang ini antara lain adalah:
  • 30.  Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat menghambat proses penegakan hukum;  Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;  Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara;  Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;  Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik, dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;  Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik, dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri;  Informasi Publik yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;  Informasi Publik yang apabila dibuka dan diberikan kepada Pemohon Informasi Publik dapat mengungkap rahasia pribadi;  memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan;  informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang. Undang-Undang Keterbukaan Informasi telah mengatur dengan jelas dan terperinci. Akan tetapi hak atas informasi yang juga tercantum dalam pasal 28f UUD 1945 belum dipahami serta belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Sementara keterbukaan informasi sendiri bukanlah budaya badan publik. Seperti yang dikatakan oleh Teten Masduki, bahwa kesulitan implementasi UU KIP adalah budaya dan pola kerja badan publik. Peraturan – peraturan lain terkait dengan penerapan sistem informasi manajemen (SIM ) yaitu : KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PIDANA 1. Pasal 362 KUHP yang dikenakan untuk kasus carding. 2. Pasal 378 KUHP dapat dikenakan untuk penipuan.
  • 31. 3. Pasal 335 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pengancaman dan pemerasan yang dilakukan melalui e-mail yang dikirimkan oleh pelaku untuk memaksa korban melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya. 4. Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pencemaran nama baik dengan menggunakan media Internet. 5. Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat permainan judi yang dilakukan secaraonline di Internet dengan penyelenggara dari Indonesia. 6. Pasal 282 KUHP dapat dikenakan untuk penyebaran pornografi. 7. Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto atau film pribadi seseorang. 8. Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang membuat sistem milik orang lain. UNDANG-UNDANG NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Menurut Pasal 1 angka (8) Undang – Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, program komputer adalah sekumpulan intruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang intruksi-intruksi tersebut. UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI Menurut Pasal 1 angka (1) Undang – Undang No 36 Tahun 1999, Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan/atau penerimaan dan setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya. UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN ORGANISASI Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tanggal 24 Maret 1997 tentang Dokumen Organisasi, pemerintah berusaha untuk mengatur pengakuan atas mikrofilm dan media lainnya (alat penyimpan informasi yang bukan kertas dan mempunyai tingkat pengamanan yang dapat
  • 32. menjamin keaslian dokumen yang dialihkan atau ditransformasikan. Misalnya Compact Disk – Read Only Memory (CD – ROM), dan Write – Once -Read – Many (WORM), yang diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang tersebutsebagai alat bukti yang sah. UNDANG-UNDANG NO 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG NO. 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG Jenis tindak pidana yang termasuk dalam pencucian uang (Pasal 2 Ayat (1) Huruf q). Penyidik dapat meminta kepada bank yang menerima transfer untuk memberikan identitas dan data perbankan yang dimiliki oleh tersangka tanpa harus mengikuti peraturan sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. UNDANG-UNDANG NO 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME Undang-Undang ini mengatur mengenai alat bukti elektronik sesuai dengan Pasal 27 huruf b yaitu alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu. Digital evidence atau alat bukti elektronik sangatlah berperan dalam penyelidikan kasus terorisme. karena saat ini komunikasi antara para pelaku di lapangan dengan pimpinan atau aktor intelektualnya dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas di Internet untuk menerima perintah atau menyampaikan kondisi di lapangan karena para pelaku mengetahui pelacakan terhadap Internet lebih sulit dibandingkan pelacakan melalui handphone. Fasilitas yang sering digunakan adalah e-mail dan chat roomselain mencari informasi dengan menggunakan search engine serta melakukan propaganda melalui bulletin board atau mailing list. 5.12 Proses Pembuatan Desain Web Bagi Organisasi Publik dan Aplikasi yang Digunakan Sesuai Tujuan Organisasi Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik organisasi maupun anggotanya. Hal ini tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain
  • 33. yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah risorsis dengan tepat (misalnya uang, material, orang) untuk mencapai tujuan. Ini artinya:  Mengorganisasi tugas dalam cara-cara yang paling efisien dan efektif agar tidak ada duplikasi pekerjaan.  Mengkoordinasikan sejumlah aktivitas dari berbagai departemen dan unit untuk mencapai tujuan bersama.  Mengalokasikan kedudukan dan orang agar ada jaminan kalau pekerjaan dapat diselesaikan  Menjelaskan kewenangan, peran, dan tanggung jawab.  Namun struktur dan desain organisasi tidak sekadar suatu sarana (means) untuk menjamin agar berbagai aktivitas dikelola dalam cara yang paling efisien. Struktur organisasi yang efektif juga akan membantu proses perencanaan, pembuatan keputusan, dan meminimalisir konflik diantara berbagai departemen dan fungsi akibat dari adanya ekspektasi kerja yang kadang tidak jelas.  Studi klasik dan manajemen keilmuan (scientific management) berfokus pada “one best way” untuk menata organisasi (misalnya birokrasi Weber), teori kontingensi berargumen bahwa tidak ada satu struktur dan desain organisasi yang tepat untuk diterapkan bagi setiap – malahan manajer dituntut untuk tahu dengan jeli struktur mana yang “paling tepat”. Karenanya, manajer perlu memahami bagaimana menciptakan struktur dan desain organisasi sambil mempertimbangkan kemajuan teknologi, kekuatan individual, dan sebagainya. Untuk itu, mereka perlu menganalisa kondisi organisasi dan lingkungannya, menentukan desain terbaik, mengimplementasikan, secara kontinyu memonitor dan mengkaji struktur dan desain agar tetap efektif. Pilihan desain organisasi adalah sebagai berikut: 1. Diferensiasi dan Integrasi: 2. Sentralisasi: karena Anda adalah pemilik organisasi berskala kecil dengan mengutamakan pelayanan prima dan efektivitas ongkos maka pembuatan keputusan secara terpusat mungkin lebih tepat. Sebagai pemilik, meskipun Anda mendelegasikan kegiatan harian kepada Assistant Manager, Anda mungkin juga ingin mengontrol penyediaan makanan dan perlengkapan, memantau jadual kerja dan kepuasan pelanggan untuk membuat keputusan kunci. Ini artinya Anda dapat memanfaatkan pengetahuan dan keahlian Anda,
  • 34. menjamin tujuan tercapai, dan membuat keputusan dengan cepat. Dalam organisasi yang lebih besar, sentralisasi dapat overburden seorang CEO atau manajer senior dengan terlalu banyak keputusan, dan itu menyebabkan respon kepada problem menjadi lebih lama. 3. Standardisasi: Standardisasi penting untuk menjaga efektivitas ongkos, standar higienis, dan kepuasan pelanggan. Standardisasi dapat dikaitkan dengan proses masak, perlengkapan yang ada, kualitas makanan, pakaian staf dan cara mereka berinteraksi dengan pelanggan demi menjamin pelayanan yang konsisten. 4. Formalisasi: Organisasi berskala lebih kecil cenderung kurang formal ketimbang organisasi berskala besar, karena kontrol dan integrasi dapat terjadi dalam proses komunikasi langsung. Barangkali Anda punya deskripsi kerja tertulis untuk setiap posisi, sehingga pegawai lebih jelas mengenai apa yang perlu dikerjakan, tetapi tidak perlu mempunya prosedur opersai formal karena hal ini akan memakan waktu dan Anda dapat menyampaikan infor masi dan instruksi secara face-to-face. Sebagai pemilik restoran, pengetahuan mengenai struktur dan desain organisasi akan membantu Anda membuat berbagai keputusan kunci. Pengetahuan tentang hal itu juga membantu Anda menjadi lebih proaktif dalam mengantisipasi apa yang perlu atau tidak perlu dikerjakan – ketimbang reaktif terhadap problem. 5.12.1 Panduan Umum untuk Desain Organisasi Seperti yang disebutkan tadi, efisiensi dan efektivitas organisasi sangat tergantung pada bagaimana cocok tidaknya desain organisasi. Sekalipun tidak ada aturan yang saklek atau model ideal, dan dipastikan ada variasi di dalam organisasi tertentu, namun ada beberapa panduan umum yang dapat dipertimbangkan. Apabila organisasi menghasilkan produk yang standar (misalnya burger, pipa besi, dsb.) atau menyediakan pelayanan yang terstandarkan dimana produk/layanan jarang berubah dan hanya perlu konsisten, dan organisasi menghasilkan harus menghasilkan dalam jumlah besar atau memenuhi banyak pelanggan yang memiliki kebutuhan yang sama, maka desain organisasi yang sentralistis, terstandarkan dan formalistis merupakan pilihan yang lebih efektif karena dengan demikian ada kontrol yang lebih besar terhadap produk dan layanan. Manajer juga dapat menjaga ongkos yang lebih rendah dalam desain seperti ini. Organisasi pemerintah, organisasi pelayanan kesehatan, dan pelayanan pos merupakan beberapa
  • 35. contoh untuk memanfaatkan desain organisasi ini. Rumah sakit dan organisasi makanan juga memiliki standar yang strick akan kualitas dan kesehatan produknya. Jika organisasi memberi pelayanan yang sifatnya lebih individualis, atau produk berdasarkan kebutuhan individual, maka desain organisasi yang desentralistis, mutual adjustment, dan struktur yang informal barangkali menjadi pilihan yang tepat karena organisasi harus lebih fleksibel dalam menilai dan merespon kebutuhan pelanggan, misalnya, organisasi desain software yang menghasilkan produk untuk kebutuhan pelanggan individual. Terkadang, desain organisasi yang hybrid pun diperlukan. Misalnya apabila organisasi yang bersangkutan memiliki tujuan strategis seperti: a) Meningkatkan akses kepada masyarakat; b) Merampingkan sistem administrasi; c) Meningkatkan responsivitas pelanggan; d) Meningkatkan kualitas pelayanan. 5.12.2 Perbandingan Informasi Pada Web Organisasi Publik dan Organisasi Privat Perbedaan Sistem Informasi Antara Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis/Swasta 1) Organisasi Publik adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya. Lingkungan dalam organisasi publik :  Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan sesuatu, organisasi publik terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas.  Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan otorisasi tersebut. Misal, dalam pengajuan anggaran kepada DPR, untuk mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah. Ini merupakan dasar bagi organisasi publik untuk membangun kapasitas organisasi dan kemampuan operasionalnya.  Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik, bukan didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
  • 36. 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi kritis. 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru. 7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem. 8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi- transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. Organisasi Privat Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar. Lingkungan dalam organisasi privat:  Lingkungan otorisasi, misal dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham yang menentukan pendanaan dan batas – batas wewenang organisasi. Akan tetapi, tentu saja lingkungan otorisasi pada organisasi privat tidak sekompleks organisasi publik.  Proses penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitikberatkan proses pengambilan keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga pengambilan keputusan biasanya berlangsung lebih cepat.
  • 37. Adapun manfaat sistem informasi manajemen dalam organisasi privat antara lain adalah: 1. Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi organisasi menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, organisasi juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka. 2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanan ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara organisasi dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh organisasi penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain. 3. Membangun sumber-sumber informasi strategis Teknologi Sistem Informasi bagi organisasi untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Sistem informasi memungkinkan organisasi untuk membuat basis informasi strategsi yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing organisasi. informasi ini merupakan aset organisasi yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari organisasi. Contohnya adalah banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
  • 38. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi bisnis ditinjau dari pendekatan sistem infornasi terletak pada tujuan dan departemen/fungsi-fungsinya. Berikut perbedaan organisasi Publik dan Organisasi Bisnis ditinjau dari pendekatan sistem informasi. a) Organisasi Publik  Tujuan yang dilayani adalah citizen  Memiliki fungsi / departemen Publik Seperti : o Bagian Kependudukan (SIMDUK), o Bagian Keuangan Negara (SIAPUDA), o Bagian Sistem Informasi Pusat Pelayanan Publik o Bagian Sistem Informasi Kepegawaian b) Organisasi privat  Tujuan yang dilayani adalah pelanggan  Memiliki fungsi / departemen Bisnis Seperti : Departemen Produksi, Departemen Pemasaran, dll 5.12.3 Perbandingan WEB antara Organisasi Publik (Pemerintah) dan Organisasi Swasta Setiap orang selalu memerlukan beragam barang dan jasa baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta. Produk barang atau jasa yang disediakan pemerintah (public goods) diantaranya adalah pelayanan atas keamanan, pelayanan identitas diri seperti KTP, SIM maupun akta tanah, pelayanan listrik, pelayanan pendidikan maupun kesehatan. Meskipun untuk yang dua hal terakhir (pelayanan pendidikan dan kesehatan), pihak swasta juga menyediakannya. Masyarakat berhak memilihnya, sebab penyediaan layanan pendidikan maupun kesehatan tergolong pada substitute public goods(penyediaan pelayanan atas barang dan/atau jasa yang dilakukan lembaga pemerintah dan juga lembaga swasta). Perbedaan mendasar antara pelayanan yang disediakan oleh negara (institusi pelayanan publik) dan swasta adalah dari sudut peran. Bahwa negara wajib mengelola sumber daya yang dimiliki dan mengalokasikan (dalam bentuk pelayanan publik dan subsidi) kepada rakyat demi kesejahteraannya. Oleh karena itulah, institusi pelayanan publik bertanggungjawab kepada otoritas politik dan hukum. Disamping itu pelayanan oleh pemerintah tidak bersifat mencari laba
  • 39. (non-profit oriented). Hal ini dikarenakan sumber pendanaan institusi publik berasal dari dana publik, yang berasal dari retribusi dan pajak. Artinya penyediaan layanan tidak boleh memperhitungkan seberapa besar profit atau keuntungan yang diperoleh. Sehingga, pelayanan publik akan bersifat ekonomis artinya biaya yang dibebankan harus terjangkau oleh masyarakat, bahkan gratis. Namun hingga saat ini, pelayanan publik atas hak- hak dasar masyarakat seringkali membuat kita kecewa bahkan frustasi sebab selalu dibayang- bayangi dengan realitas yang berbelit-belit, mahal, mutu/kualitas rendah masih ditambah dengan banyaknya calo sehingga melahirkan banyak pungli disana-sini. Organisasi yang bergerak di bidang pangan ini memiliki web yang begitu update segala jenis pangan yang organisasi itu jual memiliki identitas masing-masing. Selain itu, adanya halaman khusus untuk menarik para investor untuk membeli saham mereka terkait dengan strategi atau rahasia organisasi yang menjadikan saham sebagai penjualan kepada investor lebih memilih dalam pendekatan yang lebih intensif kepada investor dan perusahaaan. Organisasi yang memiliki web khusus menjadikan sebagai proses pengenalan kepada masyarakat untuk daya tarik produk yang mereka jual agar masyarakat lebih terbiasa dalam mengenal mereka. Tetapi memang di Indonesia ini masyarakat tertentu yang bisa mengakses web ini, tentunya mereka juga berperan penting dalam membangun negeri ini dengan juga menjadikan produk Indonesia terkenal di luar negeri. Website Indofood juga memiliki diagram untuk nilai tingkat saham, kondisi ini menekankan bahwa diperjelas oleh diagram dan data statistik. Perusaahaan terbesar di Indonesia ini tentunya dalam menjaga kondisi web mereka selalu update karena disisi lain untuk komersial serta eksistensi mereka di dunia maya. 5.13 Sistem Informasi Pemerintahan Dalam Penerapan e-KTP Semakin maju suatu negara/daerah, semakin tinggi tuntutan terhadappenyediaan data dan informasi yang akurat. Berdasarkan asumsi tersebut, urgensipenyediaan data menjadi sejalan dengan akselerasi.Di samping untuk keperluan perencanaan, data diperlukan untuk bahandalam proses pembuatan keputusan yang efektif. Penyediaan data dan informasioleh pemerintah / government, merupakan upaya yang ditempuh untuk mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra pemerintah yang bersih,berwibawa dan bertanggungjawab. Manajemen data dan informasi dalam suatupengelolaan basis data yang terintegrasi akan memudahkan berbagai pihak mengetahui potensi dan permasalahan di suatu daerah.
  • 40. E-Government yang di implementasikan dalam Sistem InformasiManajemen (SIM), adalah salah satu upaya dalam rangka memenuhi kebutuhaninformasi secara cepat, tepat, lengkap, akurat dan terpadu untuk menunjang prosesadministrasi pemerintahan, pelayanan masyarakat.E-Government yang "juga disebut e-gov, digital government, onlinegovernment atau dalam konteks tertentu transformational government adalahpenggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasidan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal- hal lain yang berkenaandengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal,menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokrasi.Permasalahan yang ada di Indonesia berawaldarisistemdatakependudukanyangada di beberapa daerah Belajar dari kasus itulah, pemerintah saat ini sedang giat-giatnyamemperbaiki sistem administrasi kependudukan. Caranya, merancang sistemidentitas tunggal dalam bentuk KTP elektronik (e-KTP). Berbeda dengan KTPyang berlaku sebelumnya, di dalam KTP elektronik terdapat sebuah Chip yangmemuat data biometrik atau sidik jari setiap pemiliknya. SIAK merupakan data kependudukan dari seluruh wilayah Indonesiadalam satu jaringan integral. Di dalamnya, semua data kependudukandi daerah-daerah saling terkoneksi. Mulai dari tingkat desa, kelurahan,hingga kabupaten dan provinsi. Dengan SIAK, data kependudukandari Sabang hingga Merauke bisa dilihat dan dimonitor dari pusat.pemanfaatan SIAK tidak hanya dimonopoli Kementerian Dalam Negeri.Seluruh kementerian yang berhubungan dengan data kependudukan bakal dapatmemanfaatkannya. Misalnya, Kementerian Kesehatan yang mengusung program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Program itu memberikan jaminanasuransi nasional kepada seluruh penduduk Indonesia. Jika pemerintah benar-benar sukses menjalankan SIAK, kelak tidak akan ada lagi seseorang ber-KTP dobel. Pemalsuan KTP juga bisa dihindarkan.Jika terjadi kehilangan kartu, maka orang yang menemukan kartu e-KTP milik orang lain tidak akan dapat menggunakannya karena akan dicek kesamaan biometriknya. Dalam pelaksanaannya, penggunaan e-KTP terbukti masih memiliki kelemahan. Misalnya tidak tampilnya tanda tangan sipemilik di permukaan KTP. Tidak tampilnya tanda tangan di dalam e-KTP tersebut telah menimbulkan kasus tersendiri bagi sebagian orang. Misalnya ketika melakukan transaksi dengan lembaga perbankan, e-KTP tidak di akui karena tidak adanya tampilan tanda tangan. Ada beberapa kasus pemegang e-KTP tidak bisa bertransaksi dengan pihak bank karena tidak adanya tanda tangan. Tanda tangan yang tercetak dalam chip itu tidak
  • 41. bisa dibaca bank karena tak punya alat (card reader). Akhirnya pihak pemegang e-KTP terpaksa harus meminta rekomendasi dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk meyakinkan bank. Penerapan KTP Elektronik (e-KTP) merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) nomor 23 tahun 2006 dan serangkaian peraturan lainnya seperti peraturan UU nomor 35 tahun 2010 yang menyatakan aturan tata cara dan implementasi teknis dari e-KTP yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip. 5.13 Sistem Informasi Kesehatan Dalam Kesehatan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem informasi pelayanan kesehatan terbentuk karena adanya kebutuhan informasi kesehatan yang cepat dan tepat serta adanya tuntutan teknologi yang semakin canggih. Cara manual dalam pengumpulan informasi dirasa kurang efektif dan efisien sehingga muncullah gagasan untuk menerapkan sistem informasi pelayanan kesehatan. Deskripsi sistem informasi pelayanan kesehatan merupakan suatu alur proses yang bergerak dari suatu unit ke unit organisasi yang lain yang mempunyai hubungan dalam lingkup organisasi. Dimulai dari unit pendaftaran sebagai awal dimulainya registrasi pasien, baik pasien baru maupun pasien lama. Sebagai unit yang melaksanakan fungsi pendaftaran atau registrasi pasien, unit pendaftaran bertanggung jawab atas proses pengumpulan data yang dalam hal ini adalah data pasien yang akan berobat. Setiap transaksi yang dilakukan melalui sistem komputerisasi akan disimpan kemudian dikumpulkan untuk dibuat laporan dan diserahkan kepada pihak yang berkepentingan seperti unit Medical Record (Rekam Medis), unit penunjang, dan unit keuangan atau kasir dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, nyaman dan tepat waktu. Keunggulan penggunaan SIM dalam kesehatan : 1) Dapat memantau perkembangan tempat pelayanan kesehatan terutama rumah sakit secara akurat dan tepat 2) Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat 3) Dapat menyimpan data base tempat pelayanan kesehatan terutama rumah sakit mulai dari pasien, karyawan yang terdiri dari data rumah sakit, data administrasi, data aset rumah
  • 42. sakit dan lain-lain 4) Dapat mengangkat brand image tempat pelayanan kesehatan terutama rumah sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas modern. 5) Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam medis mulai dari sub-bagian yang paling direpotkan yaitu coding, indexing, filling dan lain-lain. Prinsip umum dalam penyempurnaan sistem informasi kesehatan online yaitu: 1) Sistem informasi kesehatan online bagian integral dari Sistem Kesehatan 2) Setiap data/informasi yang dikumpulkan harus jelas kegunaannya 3) Setiap perubahan dalam pencatatan dan pelaporan harus dikaitkan dengan peningkatan upaya pelayanan kesehatan dan tidak menghilangkan infomasi yang penting 4) Desain sistem informasi kesehatan online harus disesuaikan dengan kemampuan menajerial unit pelaksana 5) Tidak terjadi duplikasi data 6) Kemampuan menggunakan alternatif sumber data lain, misalnya hasil survei, sensus dan sumber data sekunder lain. 5.14 Sistem Informasi Manajemen Dalam Pariwisata Pariwisata adalah menjadi salah satu bidang garapan pemerintah dalam implementasi e- government untuk mempublikasikan atau memasarkan potensi wisata. Berbasis TI dalam hal ini berarti adanya suatu Sistem Informasi Manajemen yang berbasis pada pengolahan data elektronik. Teknologi Informasi yang sangat bermanfaat adalah pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata. Dengan keberadaan SIM Pariwisata ini akan dapat juga dibuat Sistem Pendukung Keputusan Pariwisata. Dunia Pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan. Apabila sektor pariwisata dikembangkan dan dikelola dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar terhadap keuangan negara. Pengembangan sektor pariwisata secara lebih luas juga akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, sektor ekonomi riil yang ada di masyarakat seperti
  • 43. kerajinan, aneka makanan, penginapan, hotel dan sebagainya dapat berkembang, dengan bangkitnya sektor ekonomi riil akan mampu meningkatkan derajat hidup masyarakat baik sandang, pangan, papan, pendidikan maupun kesehatan. Besarnya dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri pariwisata dapat mempercepat akselerasi kemajuan dunia pariwisata di Indonesia. Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan cara penyiapan, penyusunan dan penyimpanan data yang tepat sehingga bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Untuk membangun Sistem Informasi ini dibutuhkan kerjasama yang erat antara ahli Teknologi Informasi dan ahli Pariwisata karena masing-masing pihak memiliki kepentingan yang sangat besar dalam keberhasilan sistem yang akan dibangun. Hal ini tidak mudah terjadi karena pada umumnya masing-masing pihak merasa bagiannya saja yang penting, padahal keduanya sama pentingnya. Dari sudut pandang ahli pariwisata yang jumlahnya masih sedikit, penyiapan data merupakan hal yang cukup pelik karena selain jumlah data yang banyak juga pemilahan data menjadi sangat sulit. Padahal pemilahan data akan sangat menentukan struktur dari sistem informasi yang akan terbentuk agar sekomunikatif mungkin. Bila pemilahan data kurang tepat maka hasil yang diperoleh juga tidak optimal, selain itu pengumpulan data pariwisata membutuhkan biaya yang tinggi karena seringkali membutuhkan survey yang baik yang bersifat primer maipun sekunder. Banyak tampilan data kepariwisataan yang sudah tersedia saat ini, namun ternyata tidak banyak bermanfaat bagi wisatawan, karena yang ditampilkan bukanlah yang dibutuhkan, terlalu umum atau bahkan tidak akurat. Untuk itu perlu diketahui lebih dahulu kebutuhan data yang sesuai untuk wisatawan yang jenisnya juga beragam untuk menentukan “isi” dari struktur datanya. Sebenarnya hal ini menjadi tantangan bagi seorang ahli Teknologi Informasi dalam menyiapkan struktur basis data pariwisata yang akan dibangun supaya pemanfaatannya optimal. Secara garis besar struktur basis datanya harus sangat fleksibel untuk mengakomodasi sifat dinamis dari data pariwisata. Sistem pendukung Keputusan Pariwisata lebih ditujukan pada pejabat pengambilan keputusan pariwisata dalam menentukan pilihannya. Sistem ini lebih ditujukan untuk melihat trend pasar dan hal-hal yang sifatnya strategis dalam pengembangan pariwisata. Secara umum teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam penyajian informasi yang cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh wisatawan. Salah satu dari sekian banyak teknologi informasi yang bermanfaat bagi wisatawan dan dapat diakses dengan mudah
  • 44. dari manapun adalah internet. Internet menghubungkan sejumlah komputer menjadi suatu jaringan komputer. Hubungan antara komputer ini dapat melalui jaringan telepon biasa, atau jaringan digital khusus, sehingga dengan keberadaan jaringan telepon yang dapat menghubungkan lokasi-lokasi yang berbeda seberapapun jauhnya, maka dengan komputer yang tersambung ke jaringan komputer kita dapat mengakses data dari lokasi yangberjauhan. Dengan keberadaan internet, pengguna dapat meminta informasi pariwisata untuk suatu daerah dengan hanya mengetikkan nama lokasi alamat internet. Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya informasi khususnya tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia data tentang produk pariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstruktur di dalamnya, karena internet hanyalah merupakan sarana komunikasi saja. Selain sebagai media penyedia informasi internet juga dapat memudahkan wisatan untuk berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya. Antara lain untuk kepentingan pemesanan kamar hotel, tiket perjalanan, tiket pertunjukan dan mengakses segala kebutuhan informasi pariwisata lainnya sehingga sangat memudahkan dan menghemat biaya serta menghemat waktu karena tidak perlu pergi sendiri ke tempat penjualannya. Walaupun demikian, sampai saat ini operator pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk melayani pelanggannya masih sangat sedikit. Teknologi informasi yang sangat bermanfaat adalah pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata. Dengan keberadaan SIM Pariwisata ini akan dapat juga dibuat Sistem Pendukung Keputusan Pariwisata. Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan cara penyiapan, penyusunan dan penyimpanan data yang tepat sehingga bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Pada saat ini pemanfaatan Teknologi Informasi atau TI untuk pengembangan pariwisata di Indonesia masih lemah, Sampai saat ini belum ada website khusus yang menyediakan informasi yang lengkap mengenai sistem pariwisata di Indonesia, misalnya meliputi informasi lokasi, harga, hotel dan restoran terdekat. Selain itu, Indonesia juga belum memiliki sebuah perangkat lunak yang dapat membantu merencanakan perjalanan pariwisata berdasarkan kondisi tertentu, misalnya budget yang dimiliki oleh wisatawan dan kriteria objek wisata yang
  • 45. dikehendaki wisatawan. Dengan adanya beberapa fenomena seperti ini, tentu saja akan menimbulkan dampak bagi pertumbuhan pariwisata di Indonesia yang seharusnya sangat berpotensi untuk berkembang pesat. Disamping itu, terutama bagi wisatawan awam yang sangat membutuhkan informasi dan pelayanan seperti itu, juga akan merasa kesulitan, padahal Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam budaya dan objek pariwisata lainnya, namun tidak sedikit wisatawan yang belum mengetahui keberadaannya, maka tidak mengherankan apabila kita masih tertinggal bahkan dengan beberapa negara tetangga yang sudah mengalami kemajuan dibidang pariwisata. Sebagai perbandingan, Singapura dalam memasarkan obyek pariwisatanya sudah memanfaatkan teknologi informasi secara baik, pemerintah Singapura melalui Infocomm Development Authority (IDA) telah menjalin kerjasama dengan Singapore Tourism Board (STB) yang diberi nama Digital Concierge. Melalui Concierge, para wisatawan akan dilayani dengan layanan personal yang handy dan berbasiskan lokasi, mereka jugaakan memperoleh berbagai informasi seperti obyek wisata yang menarik di sekitar lokasi tempat wisatawan tersebut berada, informasi tersebut dapat diakses melalui berbagai piranti bergerak seperti ponsel. Meskipun Indonesia sudah memiliki portal website yang cukup memadai, akan tetapi dari segi kontent atau isinya masih sederhana, permasalahan e-tourism di Indonesia adalah belum optimalnya pemasaran paket wisata karena informasi yang diberikan melalui website pariwisata belum memadai dan tidak bersifat interaktif dengan wisatawan yang membutuhkan informasi lengkap, juga belum terintegrasinya website-website pariwisata dengan dengan sistem informasi komponen lain dalam industri pariwisata seperti industri penerbangan, pelayaran, asuransi, agen travel, hotel, dan pengelola obyek wisata sendiri. Hal ini terlihat dari daerah Tujuan Wisata (DTW) yang diinformasikan hanya Jakarta dan Bali, dan belum menyentuh kekayaan pariwisata Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki anekaragam budaya. Pengembangan kepariwisataan Indonesia masih belum terpadu dan memiliki akses terbatas pada lingkup Nasional. Disamping itu, pengembangan kepariwisataan Indonesia tidak memiliki hubungan dengan kepariwisataan dengan Negara Tetangga (Malaysia, Thailand, dan Singapura). Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia belum Optimal dalam mengembangkan e-Tourism. Dengan memperhatikan kondisi kepariwisatan Indonesia, serta sinkronisasi sistem kepariwisataan terpadu, maka hendaknya kepariwisataan Indonesia melakukan transformasi
  • 46. pengembangan kepariwisataan dengan berbasiskan E-Tourism. Oleh karena itu, pengembangan E-Tourism sebaiknya lebih mendasarkan pada kondisi kepariwisataan Indonesia. Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E-Tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang masih perlu dikaji lebih jauh mengenai keberadaan. Meskipun dilain pihak dalam pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan Internet sudah tinggi, namun hal ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut sebagai alat pengembangan pariwisata. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka pengembangan E-Tourism sangat terkait erat dengan penggunaan internet sebagai media utama yang dipakai. Pada hakekatnya internet memiliki peran yang tidak terpisah dalam perkembangan teknologi, terutama pariwisata. Internet telah menjadi salah satu solusi yang ditawarkan untuk mempermudah kinerja pengembangan pariwisata di Indonesia. Lewat internet banyak hal bisa di akses secara mudah, serta digunakan oleh sebagian besar masyarakat di dunia. Hal ini memungkinkan penyebaran informasi mengenai pengembangan pariwisata bisa diakses kapan, dimana, serta oleh siapa saja. Ada tiga tingkatan utama dalam penyusunan sistem e-Tourism yaitu : 1) Bagian-bagian koleksi data, yang merupakan dasar dalam dalam melakukan standarisasi dan konsolidasi. Pada bagian ini terdapat elemen-elemen seperti hotel, tempat rekreasi, serta event-event penting yang bisa diakses oleh konsumen. Oleh karena itu, pengumpulan data serta penerapan standarisasi dan konsulidasi menjadi tujuan utama dalam tingkatan pertama. 2) manajemen dan follow-up dalam hal ini mencakup perancangan sistem yang akan disusun berdasarkan bagian-bagian standarisasi dan konsolidasi pada tingkatan pertama. 3) mencakup aplikasi ataupun penerapan sistem yang terjadi dalam rangka pemasaran. tingkatan ketiga pada dasarnya merupakan tingkatan penyampaian dan penyebaran informasi kepada wisatawan. Dalam sistem kepariwisataan yang berbasiskan E-Tourism, penekanannya adalah pada online booking, namun disesuaikan berdasarkan perkembangan pariwisata di Indonesia, dimana konsumen pariwisata kembali diperhadapkan dengan hal klasik seperti ketersediaan waktu dan harga/keuangan. Kemudian sistem ini juga dihadapkan dengan masalah yang sama yakni
  • 47. akomodasi, transportasi, serta fasilitas dari aktivitas yang akan disiapkan. Namun yang berbeda dan menjadi ciri khas dari sistem ini adalah, adanya satu konsep objek wisata yang lebih terfokus untuk masalah kebudayaan, serta kawasan wisata yang ada. Adapun alasan dasar mengapa hal-hal tersebut diangkat dan menjadi salah satu prioritas adalah karena lewat hal ini budaya Indonesia secara khusus diperkenalkan kepada konsumen dalam hal ini turis, disisi lain budaya yang ada akan terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat, karena lewat budaya ini bukan saja identitas yang akan tetap dipertahankan namun juga lewat budaya, masyarakat setempat pun mendapatkan penghasilan. Begitu juga kawasan wisata yang selama ini memiliki potensi yang besar namun belum diperhatikan bisa dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah. Lewat sistem online booking, sangat mempermudah konsumen merencanakan serta melakukan perhitungan yang tepat untuk mendapatkan paket liburannya. Hal ini disebabkan karena konsumen dalam hal ini wisatawan dapat mengetahui kepastian biaya yang dikeluarkan pada saat melakukan perjalanan. Disamping itu, wisatawan juga dapat memperoleh kepastian akan aktivitas yang akan dilakukan pada saat melakukan perjalanan. Disisi lain, dengan adanya informasi yang komperhensif mengenai jarak ke lokasi wisata dan juga jaraka perjalanannya, maka akan mempermudah wisatawan dalam mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan ke lokasi wisata tersebut. Oleh karena itu, jarak, tidak lagi menjadi masalah yang terlalu signifikan dalam penyampaian informasi untuk efisiensi dan efektifitas wisatawan. Berdasarkan pemahaman diatas, maka kehadiran E-Tourism dalam meningkatkan pendapatan pariwisata sangatlah penting. Pengoptimalan potensi pariwisata tidak hanya berada dalam aras pembenahan lokasi maupun objek wisata, namun harus diikuti dengan pemafaatan teknologi internet dalam melakukan promosi serta pemesanan langsung oleh wisatawan. Kepariwisataan Indonesia pada dasarnya memiliki potensi yang sangat besar dan merupakan sektor yang dapat diandalkan untuk mengembangkan, dengan syarat pengembangan potensi ini didukung oleh pola perencanaan dan pengembangan yang menyeluruh dengan melibatkan pemanfaatan teknologi internet. Namun perkembangan kepariwisataan ini harus didukung oleh pola pengelolaan internet dalam rangka menyediakan informasi yang menyeluruh bagi wisatawan, yang nantinya dapat dipakai sebagai alat pengambilan keputusan untuk melakukan perjalanan wisata. Mengacu pada pemahaman tersebut, maka E-Tourism perlu diletakan sebagai alat didalam mengembangkan kepariwisataan Indonesia terutama dalam