Taharah (bersuci menurut ajaran Islam) meliputi taharah dari najis dan hadas. Najis harus dihilangkan dengan air, sedangkan hadas dihilangkan dengan mandi atau wudhu. Tata cara taharah mencakup mandi wajib, wudhu, dan tayammum untuk menghilangkan hadas besar dan kecil serta menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan tempat ibadah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang taharah (bersuci) dalam Islam, termasuk pengertian, jenis-jenisnya, dan cara menghilangkan hadas dan najis.
2. Ada dua jenis taharah yaitu dari najis dan hadas, serta empat jenis air, najis, dan hadas. Untuk menghilangkan hadas kecil cukup wudu atau tayammum, sedangkan untuk hadas besar perlu mandi wajib.
3.
Dokumen ini membahas tentang taharah atau kebersihan lahir dan batin dalam Islam. Ia menjelaskan pengertian taharah dan najis serta macam-macam alat bersuci, hadats, dan cara bersuci seperti wudhu, mandi janabah, dan tayamum sebagai pengganti jika tidak ada air.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang kebersihan sebagai bagian dari iman menurut ajaran Islam. Termasuk penjelasan tentang tata cara bersuci dari najis dan hadas melalui sholat, wudu, mandi wajib, dan tayammum.
Dokumen ini membahas tentang pengertian najis dan hadats, jenis-jenis najis beserta contohnya seperti najis ringan, sedang dan berat, sumber-sumber najis pada tumbuhan, hewan dan tubuh manusia, serta cara mensucikannya.
Taharah (bersuci menurut ajaran Islam) meliputi taharah dari najis dan hadas. Najis harus dihilangkan dengan air, sedangkan hadas dihilangkan dengan mandi atau wudhu. Tata cara taharah mencakup mandi wajib, wudhu, dan tayammum untuk menghilangkan hadas besar dan kecil serta menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan tempat ibadah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang taharah (bersuci) dalam Islam, termasuk pengertian, jenis-jenisnya, dan cara menghilangkan hadas dan najis.
2. Ada dua jenis taharah yaitu dari najis dan hadas, serta empat jenis air, najis, dan hadas. Untuk menghilangkan hadas kecil cukup wudu atau tayammum, sedangkan untuk hadas besar perlu mandi wajib.
3.
Dokumen ini membahas tentang taharah atau kebersihan lahir dan batin dalam Islam. Ia menjelaskan pengertian taharah dan najis serta macam-macam alat bersuci, hadats, dan cara bersuci seperti wudhu, mandi janabah, dan tayamum sebagai pengganti jika tidak ada air.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang kebersihan sebagai bagian dari iman menurut ajaran Islam. Termasuk penjelasan tentang tata cara bersuci dari najis dan hadas melalui sholat, wudu, mandi wajib, dan tayammum.
Dokumen ini membahas tentang pengertian najis dan hadats, jenis-jenis najis beserta contohnya seperti najis ringan, sedang dan berat, sumber-sumber najis pada tumbuhan, hewan dan tubuh manusia, serta cara mensucikannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep taharah dan najis dalam Islam. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa ada tiga tingkat bersuci yaitu zahir, batin, dan kedalaman. Selain itu, dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis-jenis najis dan cara menyucikannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek mandi dalam syariat Islam, termasuk definisi, hukum, dan tujuan mandi. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa mandi memiliki berbagai kategori dalam syariat seperti sunat dan wajib, bergantung pada tujuannya. Dokumen tersebut juga membahas sebab-sebab yang mewajibkan mandi seperti janabah, haid, bersalin, dan kematian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian haid, nifas, dan istihadhah pada wanita. Haid adalah darah yang normal keluar pada waktu tertentu, nifas adalah darah setelah bersalin, dan istihadhah adalah darah di luar masa haid atau nifas.
Taharah adalah keadaan bersih dari kotoran sehingga seseorang diperbolehkan melakukan ibadah. Terdapat tiga cara untuk bersuci yaitu wudhu, tayammum, dan mandi besar. Wudhu terdiri atas fardhu dan sunnah, sedangkan yang dapat membatalkannya antara lain keluarnya kotoran dari tubuh. Tayammum dilakukan jika tidak ada air, sedangkan mandi besar diperlukan untuk membersihkan had
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bendalir badan yang terkait dengan taharah, termasuk haid, istihadah, nifas, darah selama kehamilan, air ketuban, wadi, mazi, dan mani. Dokumen tersebut menjelaskan sifat, hukum, dan prosedur berkewajiban agama untuk setiap jenis bendalir tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi manusia dari segi medis dan fiqih. Termasuk definisi reproduksi, kesehatan reproduksi remaja, pertumbuhan fisik dan karakter seksual remaja, serta hukum-hukum agama mengenai haid.
Ibadah utama yang dibahas dalam dokumen ini adalah thaharah (bersuci) melalui wudhu, mandi, dan tayammum. Wudhu diperlukan untuk shalat dan meliputi basuh wajah, tangan hingga siku, kepala, dan kaki hingga mata kaki. Mandi wajib untuk orang yang junub dan dalam keadaan tertentu. Tayammum dilakukan jika tidak ada air dengan mengusap muka dan tangan menggunakan tanah
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah (kebersihan), permasalahan yang terjadi dalam thaharah, cara bersuci dalam kondisi darurat dengan tayammum, syarat melakukan tayammum, hal-hal yang membatalkan tayammum, bersuci dengan memakai muzah, perbedaan hadats besar dan kecil serta najis, dan cara mensucikan diri dari najis.
Dokumen ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat penjelasan mengenai pengertian thaharah, jenis-jenis najis dan cara mensucikannya, hadats kecil dan besar serta cara mensucikannya. Dokumen ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT pada Fakultas Tarbiyah di Situbondo.
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep taharah dan najis dalam Islam. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa ada tiga tingkat bersuci yaitu zahir, batin, dan kedalaman. Selain itu, dokumen tersebut juga membahas mengenai jenis-jenis najis dan cara menyucikannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek mandi dalam syariat Islam, termasuk definisi, hukum, dan tujuan mandi. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa mandi memiliki berbagai kategori dalam syariat seperti sunat dan wajib, bergantung pada tujuannya. Dokumen tersebut juga membahas sebab-sebab yang mewajibkan mandi seperti janabah, haid, bersalin, dan kematian.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian haid, nifas, dan istihadhah pada wanita. Haid adalah darah yang normal keluar pada waktu tertentu, nifas adalah darah setelah bersalin, dan istihadhah adalah darah di luar masa haid atau nifas.
Taharah adalah keadaan bersih dari kotoran sehingga seseorang diperbolehkan melakukan ibadah. Terdapat tiga cara untuk bersuci yaitu wudhu, tayammum, dan mandi besar. Wudhu terdiri atas fardhu dan sunnah, sedangkan yang dapat membatalkannya antara lain keluarnya kotoran dari tubuh. Tayammum dilakukan jika tidak ada air, sedangkan mandi besar diperlukan untuk membersihkan had
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bendalir badan yang terkait dengan taharah, termasuk haid, istihadah, nifas, darah selama kehamilan, air ketuban, wadi, mazi, dan mani. Dokumen tersebut menjelaskan sifat, hukum, dan prosedur berkewajiban agama untuk setiap jenis bendalir tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi manusia dari segi medis dan fiqih. Termasuk definisi reproduksi, kesehatan reproduksi remaja, pertumbuhan fisik dan karakter seksual remaja, serta hukum-hukum agama mengenai haid.
Ibadah utama yang dibahas dalam dokumen ini adalah thaharah (bersuci) melalui wudhu, mandi, dan tayammum. Wudhu diperlukan untuk shalat dan meliputi basuh wajah, tangan hingga siku, kepala, dan kaki hingga mata kaki. Mandi wajib untuk orang yang junub dan dalam keadaan tertentu. Tayammum dilakukan jika tidak ada air dengan mengusap muka dan tangan menggunakan tanah
Dokumen tersebut membahas tentang thaharah (kebersihan), permasalahan yang terjadi dalam thaharah, cara bersuci dalam kondisi darurat dengan tayammum, syarat melakukan tayammum, hal-hal yang membatalkan tayammum, bersuci dengan memakai muzah, perbedaan hadats besar dan kecil serta najis, dan cara mensucikan diri dari najis.
Dokumen ini membahas tentang thaharah atau kebersihan dalam Islam. Terdapat penjelasan mengenai pengertian thaharah, jenis-jenis najis dan cara mensucikannya, hadats kecil dan besar serta cara mensucikannya. Dokumen ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ICT pada Fakultas Tarbiyah di Situbondo.
1. Lubang antara mulut dan tenggorokan merupakan tempat keluar huruf Mad (panjang) seperti Alif, Ya', dan Waw.
2. Ada 5 tempat utama keluarnya huruf hijaiyah menurut ulama tajwid, yaitu mulut, tenggorokan atas dan bawah, lidah, dan hidung.
3. Setiap huruf hijaiyah memiliki tempat keluarnya yang khas di salah satu dari 5 tempat tersebut.
Bab 1 membahas tentang kepercayaan akan hari akhir dan menjelaskan beberapa tahapan kehidupan setelah kematian seperti alam barzakh, hari kebangkitan, hari hisab, serta gambaran akhirat yang menyenangkan di surga bagi orang-orang shalih atau neraka bagi pelaku kejahatan.
Dokumen tersebut membahas tentang adab mendengarkan Al-Quran dan keharusan pendengar Al-Quran memperhatikan bacaan orang lain. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa bacaan Al-Quran yang merdu, tenang, dan sesuai kondisi dapat mempengaruhi pendengar untuk menjadi lebih baik. Selain itu, dokumen tersebut mencontohkan kisah Umar bin Khatab yang hatinya yang keras dapat diluluhkan oleh
Silabus semester 1 mata kuliah membaca Al-Qur'an mencakup bab-bab tentang adab membaca, menulis surat-surat pendek, makharijul huruf, dan menulis huruf Hijaiyah. Dokumen ini juga menjelaskan 12 adab utama dalam membaca Al-Qur'an menurut para ulama, seperti berwudlu, membaca dengan khusyuk, menghadap kiblat, dan diakhiri dengan doa.
Bab 2 membahas tentang hidup tenang dengan kejujuran, amanah, dan istiqamah. Kejujuran adalah kesesuaian antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Amanah berarti terpercaya dan menjaga tanggung jawab. Istiqamah berarti kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Hidup dengan ketiga sifat ini memberikan banyak manfaat seperti mendapat kepercayaan, teman, ketentraman hidup, dan
Dokumen ini membahas tentang iman kepada Allah SWT dan makna nama-Nya yang indah (al-Asmaul Husna). Dijelaskan bahwa iman berarti percaya dan meyakini Allah SWT secara sepenuh hati. Disebutkan beberapa sifat Allah SWT seperti al-'Alim (Maha Mengetahui), al-Khabir (Maha Waspada), as-Sami' (Maha Mendengar), dan al-Bashir (Maha Melihat). Terakhir dijelaskan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. THAHARAH
• Thaharah artinya bersuci dari najis dan hadas
• Najis adalah kotoran yang menjadi sebab
terhalangnya seseorang untuk beribadah
kepada Allah Swt.
• Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri
seorang muslimyang menyebabkan ia tidak
boleh salat , tawaf, dan lain sebagainya.
3. NAJIS
Ada tiga macam najis, yaitu:
• Najis mukhaffafah,
• Najis Mutawassitah,
• Najis Mugaladzah
4. Najis Mukhaffafah
• Najis mukhaffafah adalah najis yang ringan,
seperti air seni bayi laki-laki yang belum
berumur dua tahun dan belum makan apapun
kecuali air susu ibu.
• Cara menyucikannya sangat mudah, cukup
dengan memercikkan atau mengusapkan air
yang suci pada permukaan yang terkena najis.
5. Najis Mutawassithah
Najis mutawassitah adalah najis pertengahan. Contoh
najis jenis ini adalah darah, nanah, air seni, tinja, bangkai
binatang, dan sebagainya. Najis jenis ini ada dua macam,
yaitu najis hukmiyyah dan najis. Najis hukmiyyah diyakini
adanya tetapi tidak nyata wujudnya (zatnya), bau dan
rasanya. Cara menyucikannya adalah cukup dengan
mengalirkan air pada benda yang terkena najis.
Sedangkan najis ‘Ainiyyah yang tampak wujudnya (zat-
nya) dan bisa diketahui melalui bau maupun rasanya. Cara
menyucikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa,
warna, dan baunya dengan menggunakan air yang suci
6. Najis Mughaladah
• Najis mugaladah adalah najis yang berat. Najis
ini bersumber dari anjing dan babi.
• Cara menyucikannya melalui beberapa tahap,
yaitu dengan membasuh sebanyak tujuh kali.
Satu kali diantaranya menggunakan air yang
dicampur dengan tanah.
7. HADAS KECIL
• Terkena hadas kecil apabila mengalami/melakukan
salah satu dari 4 hal, yaitu
1) Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur
2) Hilang akal (contoh tidur),
3) Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan
yang bukan mukhrim, dan
4) Menyentuh qubul (kemaluan) dengan telapak tangan.
• Cara menyucikan hadas kecil dengan berwudlu. Apabila
tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka bisa
dengan tayammum.
8. HADAS BESAR
• Terkena hadas besar apabila mengalami/ melakukan salah
satu dari enam perkara, yaitu:
1) Berhubungan suami istri (setubuh),
2) Keluar mani,
3) Haid (menstruasi)
4) melahirkan,
5) nifas,
6) Meninggal dunia.
• Cara menyucikannya adalah dengan mandi wajib, yaitu
membasahi seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung
kaki. Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka
bisa dengan tayammum.
9. Darah yang keluar dari rahim
perempuan
• Darah yang keluar dari rahim perempuan ada
3, yaitu:
1. Haid,
2. Nifas, dan
3. Istihadhah
10. Haid
• Haid yaitu darah yang keluar pada perempuan saat kondisi sehat.
Adapun ciri-ciri secara umum adalah kental, hangat, baunya kurang
sedap, hitam, merah tua, kemudian berangsur-angsur menjadi
semakin bening. Kalau kamu sudah mengalami haid, maka
bersyukurlah. Itu artinya organ-organ kewanitaanmu sudah
berfungsi secara normal.
• Kapan perempuan mengalami haid? Sebagian perempuan ada yang
sudah mengalami haid saat mulai berumur 9 tahun. Namun, rata-
rata mereka mengalaminya pada usia belasan tahun
• Berapa lama masanya haid? Masa haid minimal adalah sehari
semalam, biasanya 6 atau 7 hari, dan paling lama adalah 15 hari.
Kalau setelah 15 hari darah masih terus keluar, maka darah itu
merupakan darah istihadhah (penyakit). Apabila kalian ada yang
mengalami kondisi ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Perlu
diingat bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh
melaksanakan Salat, puasa, membaca dan menyentuh/memegang
al-Quran, Thawaf, berdiam diri di masjid, berhubungan suami istri,
dan cerai dari suami.
11. Nifas
Nifas, yaitu darah yang keluar sesudah
melahirkan, setelah kosongnya rahim dari
kehamilan, meskipun hanya segumpal darah.
Sedikit atau banyaknya darah nifas juga
bervariasi. Ada yang hanya satu tetes, keluar
sehari, atau dua hari. Rata-rata perempuan
mengeluarkan darah nifas selama 40-an hari dan
paling lama 60 hari. Adapun cara mandi wajib
untuk perempuan yang nifas sama sebagaimana
mandinya haid
12. Istihadhah
Istihadhah, yaitu darah yang keluar tidak pada
hari-hari haid dan nifas karena suatu penyakit.
Darah istihadhah ada empat macam yaitu:
1. Keluar kurang dari masa haid
2. Keluar lebih dari masa haid
3. Keluar sebelum usia haid atau setelah masa
menopause;
4. Keluar lebih lama dari maksimal masa nifas.
13. CATATAN
Seorang perempuan yang mengeluarkan darah
istihadhah tetap harus melaksanakan kewajiban
Salat dan puasa. Apabila hendak Salat maka
bersihkan darah itu, pakailah pembalut,
kemudian ambillah air wudlu.
14. Hikmah Thaharah
1. Orang yang hidup bersih akan terhindar dari segala macam
penyakit karena kebanyakan sumber penyakit berasal dari
kuman dan kotoran.
2. Rasulullah saw. bersabda bahwa orang yang selalu menjaga
wudlu akan bersinar wajahnya kelak saat dibangkitkan dari
kubur.
3. Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri
kepada Allah Swt.
4. Rasulullah saw. menegaskan bahwa kebersihan itu sebagian
dari iman dan ada ungkapan bijak pula yang mengatakan
”kebersihan pangkal kesehatan”.
5. Kebersihan akan membuat kita menjalani hidup dengan
lebih nyaman.