2. Silabus Al Islam
1. Thaharah
2. Shalat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji
6. Munakahat
7. Pembagian Warisan
2
3. 8. Islam dan IPTEK
9. Islam dan Ekonomi
10. Islam dan Politik
11. Islam dan Kepemimpinan
12. Islam dan Sosial Budaya
13. Islam dan Wanita
14. Islam dan Kesehatan
15. Islam dan Kepribadian
3
4. THAHARAH
• Taharah pada bahasanya ialah kebersihan dan pada
istilah ialah kesucian daripada segala hadas dan najis
sama ada yang dapat dipandang secara zahir ataupun
yang tak dapat dipandang secara zahir.
• Adapun alat bersuci ialah air, tanah, alat penyamak dan
batu bagi istinja’.
• Kegunaannya : istinja, mandi (basuh), wudhu dan
tayammum.
– “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertaubat dan mencintai orang –orang yang selalu
mensucikan diri” (QS. Al-Baqarah : 222)
– “Kebersihan itu sebagian dari iman”
(HR. Muslim)
4
5. THAHARAH
• Thaharah Batin
–Membersihkan jiwa dari pengaruh-
pengaruh dosa dan maksiat, seperti
dengki, iri, penipu, sombong, ujub dan
ria.
• Thaharah Lahir
–thaharah/suci dari najis dan hadas yg
dapat hilang dicuci dengan air mutlak
dengan wudhu, mandi dan tayamum.
5
6. 1. Bersuci dari dosa (bertaubat)
Bertaubat kepada Allah yang merupakan
thaharah ruhaniah, juga sebagai metode
mensucikan diri dari dosa-dosa yang besar
maupun yang kecil kepada Allah. Jika dosa yang
dimaksudkan berhubungan dengan manusia,
sebelum bertaubat ia harus meminta maaf
kepada semua orang yang disakitinya. Sebab
Allah akan menerima taubat hamba-Nya secara
langsung jika berhubungan dengan dosa-dosa
yang menjadi hak Allah.
6
7. Taubat nashuha adalah taubat yang
sesungguhnya.
Ciri-cirinya adalah:
a. Menyesal dengan perbuatan yang telah
dilakukan.
b. Berjanji tidak akan mengulanginya.
c. Selalu meminta ampunan kepada Allah dan
berzikir.
d. Berusaha terus menerus untuk memperbaiki
diri dengan memperbanyak perbuatan baik
dengan mengharap keridhoan dari Allah SWT.
7
8. 2. Bersuci menghilangkan najis.
Najis menurut bahasa ialah apa saja yang kotor,
baik jiwa, benda maupun amal perbuatan.
Sedangkan menurut fuqaha’ berarti kotoran
(yang berbentuk zat) yang mengakibatkan sholat
tidak sah.
Benda-benda najis :
- Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), Darah,
Babi, Khamer dan benda cair apapun yang
memabukkan, Anjing, Kencing dan kotoran (tinja)
manusia maupun binatang, Susu binatang yang haram
dimakan dagingnya, Wadi dan madzi, Muntahan dari
perut
8
11. HADATS
• Etimologi
– Keadaan atau Situasi
• Terminologi
– Keadaan tidak suci yang mengenai pribadi muslim
sehingga menyebabkan terhalangnya orang itu melakukan
shalat atau thawaf
MACAM-MACAM HADATS
• Hadats Besar Hadats Kecil
– Mengeluarkan mani - Keluar dari 2 jalan
– Hubungan kelamin - Menyentuh kemaluan
– Haid tanpa alas
– Nifas - Tidur nyenyak
11
•
12. Macam-macam Air
1. Air Mutlak
2. Air Musta’mal (air terpakai)
3. Air Campur
4. Air Najis
12
13. WUDHU
• Menurut bahasa, taharah artinya bersuci.
Menurut istilah, taharah adalah
menyucikan diri dari hadas dan najis.
• “Allah tidak menerima shalat seseorang
diantaramu bila ia berhadas sehingga ia
berwudhu” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud
dan Turmudzi)
13
15. • Terjemahan Q.S. Al-Maidah : 6
– Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan
tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-
Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
15
16. Hukum Wudhu
1. Fardhu
a. Hendak melaksanakan shalat dalam
keadaan berhadats
b. Hendak memegang alQur’an
2. Wajib
- hendak thawaf
16
17. 3. Sunnah
a. Sebelum dzikir dan berdoa
b. Sebelum tidur
c. Setiap kali berhadats
d. Setiap kali hendak melaksanakan shalat
e. Setelah membawa jenazah
f. Sehabis muntah
g. Setelah makan makanan yg
dipanggang/bakar
17
18. h. Hendak makan dalam keadaan junub
i. Hendak mengulang jima’
j. Hendak tidur dalam keadaan junub
k. ketika marah
l. hendak membaca alQur’an, mempelajari
hadits, muthala’ah
m. hendak adzan, iqamat, khutbah, melamar,
mengucapkan ijab kabul, ziarah
n. sesudah melakukan kesalahan
18
19. o. Setelah gelak tawa di luar shalat
p. Hendak menyentuh kitab-kitab syariat
(tafsir, hadits, fiqih, akidah, dll)
q. Ketika takut
4. Makruh
5. Mubah
6. Haram
- wudhu dg air rampasan/milik anak yatim
19
20. Cara Wudhu
Rukun wudhu
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Menyapu kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. Terus menerus
7. Tertib
20
21. Sunnah wudhu
1. Membaca “basmalah”
2. Membasuh dua telapak tangan sampai
pergelangan
3. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung
4. Menyapu seluruh kepala
5. Menyapu kedua telinga luar dalam
6. Menyilang-nyilang jari kedua tangan dan
menyilang-nyilang jari kaki dg tangan kiri
21
22. 7. Menggosok gigi
8. Menyela-nyela jenggot
9. Tiga kali basuhan
10.Mendahulukan yg kanan
11.Efisiensi air
12.Membasuh melewati batas minimal anggota
wudhu
13.Berdoa sebelum & sesudah wudhu
14.Shalat dua rakaat setelah wudhu
22
23. Pembatal Wudhu
1. Segala sesuatu yg keluar dari dubur & qubul
2. Melahirkan
3. Tidur lelap
4. Muntah
5. Hilang akal
6. Bersentuhan kulit pria dan wanita tanpa
penghalang
7. Menyentuh kemaluan, qubul dan dubur
23
24. 8. Tertawa dalam shalat
9. Makan daging unta
10.Memandikan mayat
11.Ragu berhadats atau tidak
12.Sesuatu yang mewajibkan mandi
24
25. Keutamaan Wudhu
1. Menjadikan wajah putih cemerlang
2. Penghapus dosa-dosa yg telah lalu
3. Penghapus dosa antara waktu shalat
4. Penghapus dosa sepanjang hayat
5. Salah satu kunci masuk surga
6. Penggugur dosa bersamaan dengan mengalirnya
air
7. Pintu keluarnya kotoran/dosa
8. Mengangkat derajat
25
26. TAYAMUM
• Sengaja
• Sengaja menggunakan tanah/debu untuk
mengusap muka dan kedua tangan sebelum
shalat
• Q.S. An-Nisa : 43
• “Rasullah SAW bersabda : seluruh bumi
dijadikan bagiku dan bagi umatku sebagai
masjid dan alat bersuci”
26
28. • Terjemahan Q.S. An-Nisa’ : 43
– Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,
(jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam
keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja,
hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau
sedang dalam musafir atau datang dari tempat
buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci); sapulah mukamu dan tanganmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha
Pengampun.
28
29. Sebab-sebab Tayamum
1. Tidak ada air atau ada air tetapi tidak cukup
untuk bersuci atau hanya cukup untuk
makan/minum
2. Mempunyai luka atau sakit khawatir dengan
menggunakan air penyakitnya bertambah atau
lama sembuhnya
3. Jika sangat dingin
4. Jika air berada dekat seseorang ttp khawatir dg
keselamatan dirinya
29
30. Cara bertayamum
1. Niat, membaca basmalah, meletakkan kedua
telapak tangan ke tanah, lalu meniupkannya
2. Mengusap muka
3. Mengusapkan kedua tangan sampai
pergelangan
30
31. MANDI
• Artinya meratakan air ke seluruh tubuh
• Q.S. Al Maidah : 6
• Q.S. Al-Baqarah : 222
Sebab-sebab Mandi Wajib :
1. Keluarnya mani dengan syahwat
2. Hubungan kelamin
3. Terhentinya haid dan nifas
4. Meninggal dunia (mayat)
5. Orang kafir masuk Islam
31
32. Tata Cara Mandi Wajib
1. Niat, Membasuh kedua tangan
2. Mencuci kemaluan dg tangan kiri
3. Berwudhu
4. mengambil air kemudian memasukkan jari
pada pokok rambut dimulai sebelah kanan
5. Menuangkan air di atas kepala tiga kali lalu
diratakan seluruh tubuh
32
33. Cara memandikan jenazah
1. Memulai dg anggota tubuh kanan serta anggota
wudhu
2. Memandikan dg bilangan ganjil 3X, 5X atau
lebih dan bilangan terakhir campuran air dg daun
bidara dan kapur barus
3. Menjalin rambut mayat perempuan 3 pintal lalu
dikeringkan dg handuk
4. Mayat laki-laki dimandikan oleh laki-laki,
kecuali telah beristri, begitu pula dg mayat
perempuan
5. Menutup badan mayat dg kain saat dimandikan
33
34. • Apa yang dimaksud dengan Ibadah ?.
– Ibadah adalah pendekatan diri kepada
Allah dengan jalan mengerjakan
perintah dan meninggalkan larangan
dan beramal sesuai yang diizinkan
syariat,
• Ibadah ada 2 macam :
1. Yang umum ialah segala amalan yang
diizinkan Allah
2. Yang khusus ialah apa yang telah
ditetapkan Allah akan perinciannya,
tingkah dan cara-caranya yang tertentu
34
35. SHALAT
• Artinya seruan/doa
• Seruan seorang hamba kepada Allah, pencipta
alam semesta (Q.S. At-Taubah : 103)
• Ibadah dalam bentuk perkataan dan perbuatan
tertentu dg menghadirkan hati secara ikhlas
dan khusyu’, dimulai dengan takbiratul ikhram
dan diakhiri dg salam
35
36. • Hakikat shalat adalah menghadapkan
hati dan jiwa kepada Allah dengan
cara yang dapat mendatangkan
perasaan takut dan cinta kepada-Nya,
serta menumbuhkan dalam jiwa akan
kebesaran-Nya.
• Sedangkan jiwa shalat adalah
menghadap Allah dengan khusyu’,
ikhlas dan kesadaran hati baik dalam
berdzikir maupun memuji.
36
37. Q.S. Al-Ankabut : 45
37
Dan perumpamaan-perumpamaan ini
Kami buat untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang
berilmu.
38. Q.S. An-Nisa’ : 103
• Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat
(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu
(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu
adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.
38
39. • Shalat adalah tiang agama
• Shalat adalah ibadah yg paling pertama
diwajibkan oleh Allah
• Shalat adalah salah satu sifat yg amat luhur
bagi orang-orang yg bertakwa
• Shalat sebagai pembukaan atau penutup dalam
urutan sifat-sifat orang-orang mukmin
• Shalat merupakan wasiat terakhir nabi
Muhammad SAW
39
40. Hikmah Sholat
• Terhindar perbuatan keji dan munkar
• Membentuk pribadi (akhlak) yang tangguh
dan teguh
• Media untuk ingat Allah
• Mendidik disiplin waktu
• Menyadari nilai kehambaan (makhluk)
• Untuk mendekatkan diri kepada Allah
• Komunikasi hamba dengan Kholik
• Meningkatkan kesehatan jasmani
40
41. Syarat Sah Sholat
• Masuk waktu
• Suci hadats besar dan kecil
• Suci badan, pakaian dan tempat dari
najis
• Menutup aurat
• Menghadap kiblat
41
43. 2. Shalat Sunnah
a. Shalat sunnah rawatib
adl shalat sunnah yg terbatas waktu dan
jumlah rakaatnya karena mengikuti shalat
fardlu. Waktu mengerjakan sebelum atau
sesudah shalat fardlu
1) 2/4 rakaat sebelum ashar
2) 2 rakaat sesudah zhuhur
3) 2 rakaat sesudah maghrib
4) 2 rakaat sesudah isya’
5) 2 rakaat sebelum shubuh
43
44. b. Shalat sunnah ghairu rawatib
adl shalat sunnah yg dikerjakan dengan terikat
waktu, tempat dan keadaan tertentu
1)Shalat sunnah dhuha
2)shalat sunnah wudhu
3)shalat tahiyatul masjid
4)shalat istikharah
5)shalat sunnah safar
6)Shalat sunnah hajat
44
45. 7). Shalat qiyamul lail
a) Shalat tarawih
b) Shalat tahajud
c) Shalat witir
8). Shalat gerhana matahari dan gerhana bulan
9). Shalat ‘Id
a) Shalat ‘idul fitri
b) Shalat ‘idul adha
45
46. Hal-hal yang Berkenaan dengan Shalat
1. Shalat berjam’ah lebih utama dari shalat
munfarid
2. Ma’mum masbuq (tertinggal ) meneruskan
sampai akhir dengan sendiri-sendiri
3. Tidak ada qodho dalam shalat, rukshoh
sholat dengan jamak & qoshor ( berbeda
dengan puasa)
4. Masbuq ketika imam telah ruku tidak
dihitung satu raka’at
46
t
47. 5. Jika ragu dalam shalat tentang bilangan raka’at,
maka lakukan sujud sahwi
6. Sujud sahwi dilaksanakan dengan 2 kali sujud
sebelum shalat
7. Jika teringat setelah salam maka lakukan sujud
sahwi 2 kali setelah memberi salam
8. Jika membaca dalam shalat ayat sajadah, maka
lakukan sujud tilawah dan teruskan bacaan ayat
kembali atau setelah itu berdiri sejenak kemudian
ruku’
9. Sholat adalah ibadah yang tidak boleh ditinggal
dalam keadaan apapun
47
48. Shalat Jama’ & Qashor
1. Shalat Jama’ :
– shalat fardhu yang dapat ditunaikan dg cara
dikumpulkan
2. Shalat Qashar:
– Shalat yang diperpendek (diringkas) bilangan
rakaatnya (QS. An Nisa’ 4:101)
Syarat Jama’& Qashar:
1. Bepergian (musafir) bisa Jama’ & Qashar
2. Bila ada keperluan
3. Bila diwaktu hujan
48
49. Macam-macam Sujud
1.Sujud SAHWI
– Sujud yang dilakukan ketika seseorang lupa atau
keliru dlm shalatnya (2 sujud)
2. Sujud SYUKUR
– Sujud yang dilakukan ketika seseorang
mendapatkan nikmat (anugrah) (1 sujud)
3. Sujud TILAWAH
– Sujud yang dilakukan ketika seseorang membaca
(mendengar) ayat sajadah (1 sujud)
49
50. SHALAT JUM’AT
• Shalat JUM”AT
– Shalat yang dilakukan pada hari jum’at dan
berhukum wajib bagi setiap muslim laki-laki yang
telah dewasa dan berstatus mukim (menetap)
(QS. Al jumu’ah 9)
• Hadits Rasul:
– Shalat jum’at itu hak yang wajib dikerjakan oleh
tiap orang Islam dalam jama’ah kecuali 4
golongan, hamba sahaya, wanita,anak-anak dan
orang sakit (HR. Abu Daud & Hakim)
50
51. Keutamaan Shalat Jum’at
Keutamaan Jum’at:
1. Hari jum’at merupakan sayyidul ayyam
(penghulu hari)
2. Disunnahkan untuk mandi sebelum pelaksanaan
Jum’ah
3. Bergegas untuk shalat jum’at
4. Lakukan shalat Sunnah
a.Tahiyatul masjid & Qabliyah
b.Jika khutbah telah mulai, Tahiyat Msjd yg dipercepat
c.Selesai jum’at, shalat Ba’diyah (4 raka’at)
5. Mendengarkan khutbah dengan khidmat
51
52. PUASA
• meninggalkan, menahan diri, dan
mengharamkan
• menahan diri dari hal-hal yang tidak
diperbolehkan dengan tujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah
• Q.S. Al-Baqarah :187
52
53. Macam-macam Puasa
1. Puasa Wajib
a. Puasa ramadhan
- Q.S. Al-Baqarah : 183
b. Puasa qadla
- Q.S. Al-Baqarah : 184
c. Puasa nadzar
d. Puasa kafarat
e. Puasa fidyah
53
54. 2. Puasa sunnah/tathawwu’
a. Puasa 3 hari (13,14, 15 bulan Qomariah)
b. Puasa Senin Kamis
c. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
d. Puasa 6 hari bulan Syawal
e. Puasa ‘Asyura (10 Muharam)
f. Puasa Nabi Daud
54
55. 3. Puasa Makruh
a. Puasa orang yg wuquf
b. Puasa hari Jum’at
c. Puasa khusus Sabtu
d. Puasa diakhir Sya’ban
e. Puasa Wishol (terus menerus tanpa berbuka)
f. Puasa sepanjang tahun
g. Istri Puasa tanpa izin suami
55
56. 4. Puasa Haram
a. Puasa di 2 hari raya
b. Puasa di hari tasyrik
c. Puasa pada saat haid dan nifas
d. Puasa orang sakit karena takut celaka
56
57. Keutamaan Bulan Ramadhan
1. Diampuni dosa-dosa, selain dosa besar
2. Dibelenggunya syetan dan jin, ditutupnya
pintu-pintu neraka dan dibukanya pintu-
pintu syurga.
3. Puasa sebagai perisai dari api neraka
4. Pintu Surga khusus bagi orang yang berpuasa
5. Diturunkannya Al-Qur’an
57
58. Pembatal Puasa :
1. Berniat berbuka puasa
2. Makan, minum dan bersetubuh dg sengaja
3. Memasukkan ke dalam perut lewat
kerongkongan makanan yg tidak
mengenyangkan
4. Muntah dg sengaja
5. Melihat bulan
6. Haidl
7. Mengeluarkan mani dg sengaja (onani)
8. Bersetubuh
58
59. Hal-hal yg Mengurangi Nilai Puasa :
1. Perkataan kotor, dusta dan omong kosong
2. Pembicaraan yg membuat gaduh suasana
3. Bertengkar dan memaki-maki teman
4. Berkata dan berperilaku dusta
59
60. RAHASIA-RAHASIA PUASA :
1. Mengurangkan kekuatan badaniah,
mengurangkan makan, minum
2. Membiasakan diri dg bersabar dan tetap
menahan kesukaran serta menguatkan iradat dan
cita-cita
3. Memperingatkan diri sebagai hamba Allah yg
hina
4. Menjaga diri dari dosa dan maksiat
5. Menghidupkan kekuatan fikiran dan kekuatan
penglihatan mata hati
60
61. HIKMAH PUASA
1. Proses pendidikan dan latihan intensif
2. Menguji kekuatan iman dan mengendalikan
hawa nafsu
3. Melahirkan sifat-sifat positif dalam
kehidupan sehari-hari
4. Mendidik disiplin waktu
5. Melatih menahan dan mengendalikan diri dari
keinginan-keinginan dan dorongan-dorongan
untuk melakukan perbuatan yg dilarang Allah
Swt
61
62. ZAKAT
• Berasal Bahasa Arab : suci, baik, berkah,
tumbuh, berkembang, kesuburan
• Sejumlah harta tertentu yang telah mencapai
syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah
untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yg
berhak menerimanya dengan persyaratan
tertentu pula
62
63. • QS. At-Taubah: 103
– Zakat bermakna At-Thahuru, yang artinya
membersihkan atau mensucikan.
– Jadi disini ditegaskan bahwa orang yang
selalu menunaikan zakat karena Allah dan
bukan karena ingin dipuji dan dilihat orang,
Allah akan membersihkan dan mensucikan
baik hartanya maupun jiwanya.
63
64. • QS ar-Rum: 39
– Zakat bermakna An-Numuw, yang
artinya tumbuh dan berkembang. Jadi,
orang yang selalu membayar zakat insya
Allah hartanya akan selalu terus tumbuh
dan berkembang, dan ini disebabkan
oleh kesucian dan keberkahan harta
karena telah menunaikan zakat.
64
65. Hukum Zakat
• Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang
memiliki harta yang telah sampai nishab untuk
dikeluarkan zakatnya. (Qs. At Taubah : 103).
• Dirikanlah shalat dan berikanlah zakat.“
• Pada bagian lain Allah SWT berfirman tentang kaum
Musyrikin : “Bila mereka bertaubat, mendirikan shalat
dan memberikan zakat, maka mereka adalah
saudaramu seagama.“ (Qs. At Taubah : 17).
• Disini Allah menjadikan zakat sebagai ikatan
persudaraan dalam agama. Jadi barang siapa tidak
mengeluarkan zakat maka persaudaraannya sesama
muslim hilang, bahkan wajib diperangi.
65
66. INFAQ
• Mengeluarkan sesuatu (harta) untuk
kepentingan sesuatu
• Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang
beriman, baik yang berpenghasilan tinggi
maupun rendah baik di saat lapang maupun
sempit (QS. Ali-Imran: 134)
• Infaq dikeluarkan kepada siapa saja (QS. Al-
Baqarah: 215)
66
67. SEDEKAH
• Artinya : Benar
• Mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan
sesuatu, bersifat materi atau non material
Seseorang yang telah berzakat tetapi masih
memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan
untuk berinfaq atau bersedekah
67
68. Macam-macam zakat :
1. Zakat mal (harta), adl bagian harta kekayaan
seseorang atau badan hukum yg wajib diberikan
kepada orang-orang tertentu setelah memenuhi
syarat dikeluarkannya zakat
– Zakat Emas dan Perak
– Zakat Hewan ternak (unta, sapi, kambing, dsb.)
– Zakat Perdagangan
– Zakat Pertanian
– Zakat Rikaz (harta terpendam/ barang temuan)
– Zakat Fitrah
68
69. • Sumber Zakat Modern: perhitungannya adalah
dengan jalan analogi atau qiyas dari sumber zakat
yang pernah ada pada zaman Rasulullah.
– Zakat Penghasilan/Profesi
– Zakat Simpanan
– Zakat Saham atau Obligasi
– Zakat Undian atau Kuis Berhadiah
– Zakat hadiah dan Sejenisnya
– Zakat madu dan produksi hewani
– Zakat barang tambang dan hasil laut
– Zakat investasi pabrik, gedung, dll
69
70. Dampak zakat bagi yg mengeluarkannya :
1. Dapat mensucikan jiwa dari sifat kikir
2. Mendidik berinfak dan suka memberi
3. Manifestasi syukur atas nikmat yg telah
diberikan oleh Allah
4. Mengobati hati dan cinta dunia
5. Mengembangkan kekayaan batin
6. Menarik rasa simpati dan cinta pada sesama
70
71. Dampak bagi si penerima zakat :
1. Membebaskan atau meringankan si penerima
dari kebutuhan-kebutuhannya
2. Menghilangkan sifat dengki dan benci kepada
pemilik harta
71
72. Barang-barang yg wajib dizakati :
1. al-Milk al-tam
2. Al-Namaz
3. Telah mencapai nishab
4. Telah melebihi kebutuhan pokok
5. Telah mencapai satu tahun (haul) untuk harta-
harta tertentu
72
73. Golongan yg berhak menerima Zakat
(QS. At-Taubah: 60)
1. Faqir
2. Miskin
3. ‘Amil
4. Muallafah qulubuhum
5. Ar-Riqab
6. Al-Gharimun
7. Fi sabilillah
8. Ibnu as-sabil
73
74. Golongan yg tidak berhak
menerima Zakat
1. Orang kaya
2. Anak kecil yg dianggap kaya yg disebabkan
orang tuanya kaya
3. Orang kuat yg mampu bekerja
4. Orang kafir, murtad dan orang yg memerangi
Islam
5. Istri
6. Kedua orang tua
74
75. HAJI
• Artinya menyengaja, mengunjungi
• Sengaja mengunjungi ka’bah dan sekitarnya
untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT
pada waktu tertentu dengan cara tertentu dan
secara tertib
• QS. Al-Baqarah: 197
• Pelaksanaan : syawal, zulqaidah dan zulhijjah
75
76. • Syarat haji :
1. Islam
2. Akil baligh
3. Berakal
4. Mampu dalam segala hal
76
77. • Rukun Haji :
1. Ihram
2. Wukuf di Padang Arafah
3. Thawaf Ifadlah
4. Sa’i dari bukit Sofa ke Marwah
5. Tahallul
6. Tertib
Apabila salah satu rukun haji ditinggalkan maka
hajinya tidak syah
77
78. • Wajib Haji :
1. Memulai ihram dari miqat (tempat yg telah
ditentukan untuk memulai pelaksanaan
haji/umrah)
2. Melempar jumrah
3. Mabit (bermalam) di Muzdalifah
4. Mabit (bermalam) di Mina
5. Thawaf Wada’
Apabila salah satu wajib haji ditinggalkan maka
hajinya syah tetapi harus membayar dam
78
79. Urutan proses haji
1. 8 zulhijjah, memulai ihram dari miqat kemudian
mandi, memakai kain ihram, shalat
fardlu/sunnah, berniat haji dg mengucapkan
“labbaika hajjan”
2. Shalat fardlu 5 kali di Mina dg qasar tanpa
jamak, seusai shalat shubuh meninggalkan Mina
menuju Arafah dg memperbanyak bacaan
talbiyah
3. 9 zulhijjah, Wukuf di Padang Arafah (setelah
zuhur sampai matahari terbenam). Kegiatannya :
shalat jamak taqdim qasar, doa’, dzikir,
membaca alQur’an, dll
79
80. 4. Mabit di Muzdalifah setelah tengah malam.
Kegiatannya : mencari kerikil 49/70 butir, zikir,
shalat shubuh
5. 10 zulhijjah, melempar jumrah Aqabah 7x,
menyembelih hewan kurban
6. Tahallul awal (melepas kain ihram)
7. Thawaf ifadlah
8. Sa’i (475 m)
9. Tahallul sani
10. Mabit di Mina
80
81. Cara Melaksanakan Haji
1. Haji tamattu’
mengerjakan umrah terlebih dahulu kemudian
baru mengerjakan haji
2. Haji ifrad
mengerjakan haji terlebih dahulu kemudian baru
mengerjakan umrah
3. Haji qiran
mengerjakan haji dan umrah bersama-sama
81
82. Hikmah Persyariatan Haji :
1. Mendidik jiwa untuk berkorban, ikhlas dan
sabar
2. Timbul disiplin pribadi muslim yg kuat dan
taat akan peraturan
3. Pengembangan sosialisasi yg dapat
menimbulkan persaudaraan dan persatuan
antar umat Islam
82
83. UMRAH
• Artinya berkunjung, berziarah
• Berkunjung ke ka’bah dan sekitarnya
• Umrah bagian dari ibadah haji
• QS. Al-Baqarah: 196
83
85. Urutan proses umrah :
1. Memulai ihram dari miqat kemudian mandi,
memakai kain ihram, shalat fardlu/sunnah,
berniat haji dg mengucapkan “labbaika
umrah”
2. Berangkat ke Mekkah dg memperbanyak
talbiyah
3. Thawaf umrah
4. Sa’i
5. Tahallul
85
86. Larangan Bagi Orang yang Sedang
Ihram Haji
a). Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki
b). Memakai tutup kepala bagi laki-laki, seperti
topi
c). Menutup muka dan kedua telapak tangan bagi
wanita
d). Memakai wangi-wangian bagi laki- laki dan
perempuan
e). Mencukur atau mencabut rambut yang ada di
badan dan kepala.
86
87. MUNAKAHAT
• Nikah : menghimpun, berkumpul
• Akad yg menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan
perempuan yg bukan mahrom yang menimbulkan hak
dan kewajiban antara keduanya
• Perkawinan adalah suatu akad atau perikatan untuk
menghalalkan hubungan kelamin antara laki-laki dengan
perempuan, dalam rangka mewujudkan kebahagiaan
hidup berkeluarga, yang diliputi ketenteraman, kasih
sayang dengan cara yang diridhoi Allah SWT.
• UU No. I/1974 Bab 1 pasal 1 :
– Ikatan lahir batin antara seorang pria dg seorang
wanita sebagai suami istri dg tujuan membentuk
keluarga yg bahagia dan kekal berdasarkan TYME
87
89. • Barang siapa telah melaksanakan perkawinan berarti
ia telah menyempurnakan dari agamanya (karena ia
telah sanggup menjaga kehormatannya), oleh karena
itu berhati-hatilah kepada Allah dalam mencapai
kesempurnaan pada paruh yg masih tertinggal.
(HR. Al-Baihaqi)
• Tujuan Perkawinan
– 1. Menghalalkan hubungan biologis antara pria dan wanita
– 2. Melanjutkan keturunan
– 3. Membentuk rumah tangga bahagia
– 4. Melaksanakan sunnah Rasul/ibadah
89
90. HUKUM NIKAH
1. Jaiz (diperbolehkan) hukum asalnya.
2. Sunnah; bagi orang yang berminat dan cukup
belanjanya.
3. Wajib; bagi orang yang cukup belanja dan takut
dalam perzinaan
4. Makruh; bagi orang yang tidak mampu memberi
nafkah.
5. Haram; bagi orang yang bermaksud menyakiti
perempuan yang hendak dikawininya.
90
91. Hikmah Perkawinan :
1. Terhindar dari perbuatan zina
2. Mendapatkan keturunan yang baik
3. Naluri sebagai orang tua akan tumbuh dan
menjadi sempurna
4. Menumbuhkan kesadaran akan tanggung
jawab berumah tangga
5. Adanya pembagian tugas sesuai keadaan
rumah tangga
6. QS. Al-Furqan: 74
91
92. • Mencari calon isteri
* Islam menganjurkan memiliki isteri yang
sholihah, yaitu: mematuhi ketentuan agama,
jujur, bersikap luhur, memperhatikan hak
suami dan memelihara anak dengan baik.
* Memilih wanita karena empat hal:
kecantikannya, keturunannya, hartanya dan
agamanya. Pilihlah yang beragama, supaya
selamat dirinya. Wanita sholihah adalah
wanita yang cantik, patuh, baik dan amanah.
Perhatikan juga : umur, kedudukan sosial, dan
pendidikan.
92
93. • Memilih calon suami
Syarat calon suami: berakhlak mulia, baik
keturunan, tidak zalim, tidak fasik, bukan
ahli bid’ah, bukan pemabuk, tidak jahat,
dan sedikit berbuat
93
94. Khitbah :
1. Laki-laki boleh meminang perempuan tidak
dalam keadaan perkawinan dg orang lain atau
tidak dalam keadaan iddah (4 bulan 10 hari)
2. Tidak melamar perempuan yg ditinggal
meninggal suaminya atau yg bertalaq ba’in secara
terus terang
3. Sewaktu melamar diperkenankan cukup melihat
wajah dan telapak tangan perempuan yg
dilamarnya
94
95. Larangan-larangan dlm perkawinan
• Larangan nasab :
1. Ibu dan seterusnya ke atas
2. Anak perempuan dan seterusnya ke atas
3. Saudara perempuan sekandung, seayah seibu
4. Bibi
5. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan
seterusnya ke bawah
6. Anak perempuan dari saudara perempuan dan
seterusnya ke bawah
95
96. • Larangan karena sesusuan
1. Ibu yg menyusui
2. Saudara perempuan sesusuan
• Larangan karena perkawinan
1. Mertua dan seterusnya ke atas
2. Anak tiri, jika ayah telah menikah dg ibunya
3. Wanita-wanita yg pernah dinikahi ayah, kakek
dan seterusnya ke atas
4. Menantu
96
97. • Larangan untuk sementara
– larangan kawin dengan seorang wanita dalam waktu
tertentu saja,karena ada sebab yang
mengharamkannya dan apabila sebab larangan itu
sudah hilang makaperkawinan itu boleh dilaksanakan.
1. Pertalian nikah
2. Talak ba’in kubra
3. Menghimpun dua perempuan bersaudara dalam satu
perkawinan
4. Menghimpun istri lebih dari empat
5. Berlainan agama
97
98. • Rukun nikah :
– Calon pasangan suami dan istri
– Wali bagi calon istri
– Saksi dua orang laki-laki
– Mahar
– Ijab kabul
98
100. • Wali hakim, jika wali nasab :
1. Tidak ada
2. Bepergian jauh
3. Tidak memberi kuasa kepada wali nasab
4. Menolak sebagai wali
5. Menjadi mempelai laki-laki dari perempuan di
bawah perwaliannya
100
101. THALAQ
• Thalaq adalah melepaskan ikatan
perkawinan, atau bubarnya hubungan
perkawinan (Sayid Sabik, 1980:7)
• Thalaq adalah menghilangkan ikatan
perkawinan atau mengurangi pelepasan
ikatannya dengan mempergunakan kata
tertentu (Zakiah Darajat II,1995:172).
• Hukum thalaq terlarang, kecuali karena
alasan benar.
• Hadis : Allah melaknat tiap-tiap orang yang
suka merasai dan bercerai ( kawin cerai)
101
102. • Macam-macam thalaq
a.Dari segi waktu dijatuhkan
1. Thalaq Sunni : thalaq yang dijatuhkan sesuai
tuntutan
2. Thalaq Bid’I : thalaq yang tidak memenuhi
syarat thalaq sunni
3. Thalaq La Sunni La Bid’I : Thalaq yang tidak
masuk thalaq sunni atau bid’I
b. Dari segi tega tidaknya ucapan thalaq :
1) Thalaq sharih, thalaq dengan kata-kata yang
jelas dan tegas
2) Thalaq kinayah, thalaq dengan kata-kata
sindiran atau samaran.
102
103. • IDDAH adalah masa menunggu bagi istri yg
ditalak suaminya, baik talak atau cerai hidup
atau mati suaminya yakni
– bagi wanita hamil iddahnya sampai melahirkan
anaknya.
– cerai hidup tdk hamil iddahnya 3 kali suci (quru’)
– cerai mati tdk hamil adlh 4 bln 10hr
103
104. Kasus-kasus dalam Pernikahan
Ta’lik thalak (janji setelah nikah)
Ta’lik thalak adalah janji suami kepada
isterinya untuk bertanggung jawab terhadap
isterinya. Tujuannya untuk melindungi isteri
kalau suami melanggar. Bila dilanggar, isteri
dapat mengadukan ke Pengadilan Agama,
bila pengaduannya diterima dan dibenarkan
dengan membayar ‘iwadh yang dikuasakan
kepada Pengadilan Agama, jatuh thalak satu.
104
105. Isi ta’lik thalak:
a) Meninggalkan isteri selama enam bulan
berturut-turut
b) Tidak menyakiti badan / jasmani
c) Tidak memberi nafkah selama tiga bulan
d) Tidak memperdulikan isteri selama enam
bulan berturut-turut
105
106. Kawin kontrak adalah pernikahan yang dibatasi waktu sehingga akan berakhir
sesuai ketentuan waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang
melakukan perkawinan itu sendiri. Dalam islam kawin kontrak dikenal
dengan nikah munth’a yang dalam perkembangan syariat islam telah
dilarang.
Nikah siri adalah pernikahan sesuai ajaram islam, tetapi tidak tercatat
secara sah atau legal oleh aparat yang berwenang. Kementerian agama
dalam hal ini Kantor Urusan Agama. Dalam draft RUU Perkaiwnan yang
baru dirancang akan diatur bagi orang yang melakukan perkawinan
campuran, kawin kontrak dan nikah siri akan dikenai sangsi hukum.
Pasal 142 ayat 3 menyebutkan calon suami yang berkewarganegaraan asing
harus membayar uang jaminan kepada calon isteri melalui bank syariah
sebesar Rp. 500 juta.
Pasal 143, setiap orang dengan sengaja melangsungkan perkawinan
perkawinan tidak di hadapan pejabat pencatat nikah dipidana dengan
ancaman hukuman bervariasi, mulai dari enam bulan hingga tiga tahun dan
denda mulai dari Rp. 6 juta hingga Rp.12 juta.
Pasal 144, setiap orang yang melakukan perkawinan muth’a dihukum
penjara selama-lamanya 3 tahun dan perkawinan batal karena hukum
(http://ekspresihati.info/renungan/poligami-nikahsiri-dankawinkontrak
106
107. BEBERAPA ISTILAH :
• Lian: sumpah bersaksi Allah bahwa suami menuduh
istrinya berzina
• Ila : ucapan suami tidak menggauli istrinya selama empat
bulan atau lebih
• Khulu’ : talak tebus, yaitu talak yang diucapkan oleh suami
dengan pembayaran dari pihak istri kepada suami
• Zihar : seorang suami menyerupakan istrinya dengan
ibunya, sehingga haram bagi suami.
• Iddah : masa menanti yang diwajibkan atas wanita yang
dicerai suaminya.
• Rujuk : mengembalikan istri yang telah dicerai pada
perkawinan asal sebelum diceraikan.
107
108. WARISAN DALAM ISLAM (FARAID)
• QS. An-Nisa ayat 7, 11, 12, 176
• Nabi Muhammad bersabda : Berikanlah harta
pusaka kepada orang-orang yang berhak.
Sesudah itu sisanya untuk orang laki-laki yang
lebih utama (HR. Bukhari dan Muslim)
• Bagilah harta pusaka antara ahli-ahli waris
menurut Kitabullah (al-Qur’an) (HR. Muslim
dan Abu Dawud)
108
109. • Rukun mempusakai :
1. Mauruts, harta yang ditinggalkan oleh
orang yang meninggal dunia
2. Muwarits, orang yang meninggal dunia
3. Warits, orang yang akan mewarisi harta
peninggalan muwarits
109
110. Harta warisan dibagikan kepada ahli waris
apabila telah dikurangi dengan :
1. Biaya pemakaman, asal tidak berlebih-
lebihan
2. Membayar hutang-hutang orang yang
meninggal dunia
3. Membayar zakat
4. Melaksanakan wasiat, dengan syarat tidak
boleh lebih dari 1/3 harta, kecuali ahli waris
merelakannya
110
111. Hak waris :
1. Hubungan keturunan/Kerabat : anak, ibu,
bapak, dll.
2. Hubungan perkawinan : suami/istri dari
pewaris
3. Hubungan Islam
Gugurnya hak waris :
1. Perbudakan
2. Pembunuhan
3. Berlainan agama
111
112. Ahli waris dari golongan pria :
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki, seterusnya
ke bawah
3. Bapak
4. Kakek
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudara laki-laki sebapak
7. Saudara laki-laki seibu
112
113. 8. Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
9. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
10. Saudara laki-laki bapak yang seayah
11. Sepupu dari saudara laki-laki bapak yang
sekandung
12. Sepupu dari saudara laki-laki bapak yang
seayah
13. Suami
113
114. Ahli waris dari golongan wanita
1. Anak perempuan
2. Anak perempuan dari anak laki-laki
3. Ibu
4. Ibunya bapak
5. Ibunya ibu dan seterusnya
6. Saudara perempuan sekandung
7. Saudara perempuan yang sebapak
8. Saudara perempuan yang seibu
9. Istri
114
115. • Jika ahli semuanya ada, baik laki-laki maupun
perempuan, maka yg berhak mendapat bagian :
–Suami/istri
–Ibu
–Bapak
–Anak laki-laki
–Anak perempuan
115
116. • Jika ahli waris laki-laki semuanya, maka yg
berhak mendapat bagian :
– Anak laki-laki
– Suami
– Bapak
116
117. • Jika ahli waris perempuan semuanya, maka yg
berhak mendapat bagian :
– Istri
– Anak perempuan
– Cucu perempuan dari anak laki-laki
– Saudara perempuan sekandung
117