Dokumen tersebut membahas tentang muamalah dalam Islam, termasuk jual beli, qirod/mudharabah, dan riba. Jual beli membahas pengertian, hukum, syarat dan rukun transaksi jual beli. Qirod membahas pengertian, hukum, rukun dan syarat, serta jenis qirod. Riba membahas pengertian, hukum, macam-macam, bahaya, dan cara menghindarinya.
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Bab 2
1. Di susun oleh :
Luluk Fitriyah (2021116272)
INSTITUTAGAMAISLAMNEGERI
PEKALONGAN
MUAMALAH DALAM ISLAM
2. B
Praktik jual beli sudah dilakukan sejak manusia ada hanya saja
caranya yang berbeda-beda. Jaman dahulu Praktik jual beli dengan
tukar-menukar barang/barter, kemudian jual beli berkembang
dengan menggunakan alat tukar berupa uang. Dalam perkembanganya
terdapat transaksi jual beli yang tidak menggunakan uang secara nyata
tetapi menggunakan berbagai alat sebagai pengganti uang, seperti
kartu kredit, ATM dll.
A. JUAL BELI
3. 1. Pengertian Jual Beli (Bai’)
Arti jual beli secara bahasa adalah menukar sesuatau dengan sesuatu. Jual beli
menurut syara’ adalah akad tukar menukar harta dengan harta yang lain melalui tata
cara yang telah ditentukan oleh hukum Islam.
2. Hukum Jual Beli
a. Dasar al-Qur’an
b. Al Hadits
3. Syarat dan Rukun Jual Beli
a. Syarat jual beli
Syarat adalah hal-hal yang harus ada atau dipenuhi sebelum transaksi jual beli
b. Rukun jual beli
Rukun adalah hal-hal yang harus ada dan terpenuhi dalam pelaksanaan transaksi jual
beli.
4. Macam-macam jual beli
1. Bai’ ṣohihah, Yaitu akad jual beli yang telah memenuhi syarat dan rukunya.
2. Bai’ fasidah, yaitu akad jual beli yang tidak memenuhi salah satu atau seluruh
syarat dan rukunya.
4. B. QIRAD
Dalam kitab Fath al-Qarib al-Mujib, hlm. 37 dijelaskan
: Qiraḍ adalah penyerahan harta dari Shahib al mal
(pemilik dana) kepada pengelola dana, sebagai modal
usaha. Keuntungan nya di bagi sesuai dengan nisbah
(perbandingan laba rugi) yang disepakati.
5. 1.Pengertian Qiraḍ
Qiraḍ dalam perbankan Syari’ah sering disebut dengan istilah muḍarabah, yakni
bentuk pinjaman modal tanpa bunga dengan perjanjian bagi hasil.
2. Hukum Qiraḍ
Hukum Qiraḍ /Muḍarabah adalah boleh atau dibolehkan. Qiraḍ mengandung
unsur saling tolong menolong.
3. Rukun dan Syarat Qiraḍ
a. Rukun Qiraḍ ada enam, seperti yang di sebutkan dalam kitab Hasyiyah al-
Baijuri, juz 2, hlm. 22
b. Syarat Qiraḍ
1). Pemilik dan pengelola modal sudah dewasa dan sehat akal dan ada kerelaan
(tidak boleh ada paksaan ). Pengelola modal tidak boleh menyalahi hukum.
4. Jenis Qiraḍ
Secara garis besar Qiraḍ dapat dibagi menjadi 2 jenis :
1. Muḍarabah Muṭlaqah
2. Muḍarabah Muqayyadah
6. C. RIBA
Contoh Riba :
Anik meminjam uang sebagai modal berjualan roti kepada Yesi.
Yesi memberikan pinjaman kepada Anik Rp 1.000.000, asalkan si Anik
nantinya mengembalikan pinjamannya sejumlah Rp 1.500.000 . Yesi
tidak mau tahu apakah usaha itu nantinya untung atau rugi. Praktik
transaksi yang dilakukan Anik dan Yesi adalah riba, sebab (1)
memberatkan Anik, karena harus mengembalikan pinjaman Rp.
1.500.000 (tambah 50%). (2) tambahan sebesar Rp 500.000,- itu atas
kemauan sebelah pihak, yaitu Yesi selaku pemberi pinjaman
7. 1. Pengertian Riba
Riba menurut Bahasa artinya lebih atau bertambah. Adapun Riba menurut Syara’ adalah tambahan pembayaran tanpa
ada ganti atau imbalan yang disyaratkan bagi salah seorang dari dua orang yang mengadakan transaksi.
2. Hukum Riba
a. Dali Al-Qur’an
b. Dalil Hadis
3. Macam-macam riba
a. Riba Faḍli
b. Riba Qarḍi
c. Riba Yad
d. Riba Nasiah
4. Bahaya riba
a. Bagi Jiwa manusia
b. Bahaya bagi masyarakat
5. Menghindari Kegiatan Riba
1. Menjual sesuatu yang sejenis ada tiga syarat.
2. Menjual sesuatu yang berlainan jenis ada dua syarat.
6. Hikmah diharamkannya riba
1. Terhindar dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan miliknya
2. Mencegah permusuhan dan menumbuhkan semangat kerja sama atau saling menolong sesama manusia.
3. Mencegah munculnya mental pemboros yang tidak mau bekerja keras dan penimbun harta di tangan
satu pihak.